Anda di halaman 1dari 57

Peralatan Industri Kimia

Pemisahan Padat-Cair (Filtrasi)


Pertemuan 8
Fitria Ika Aryanti, S.T., M. Eng
• Pemisahan bahan secara mekanis
(biasanya pemisahan antara fluida
(cairan/gas) dengan padatan)
dengan menggunakan media filter
dan beda tekanan
• Produk filtrasi:
Dapat berupa filtrat (cairan bebas
padatan) atau cake (kue padatan);
tergantung fasa apa yang
berharga/yang akan dipungut.
Secara umum, 2 mekanisme utama pada filtrasi
dapat digambarkan sebagai berikut:

Mekanisme (a) disebut sebagai


klarifikasi, dimana partikel-
partikel padatan dalam slurry
akan tertahan oleh media filter
(dapat berupa kain penyaring,
tumpukan serat/sabut, tumpukan
partikel penyaring misalnya pasir
dan batu).
• Mekanisme (b) disebut sebagai mekanisme
pembentukan kue filter. Peristiwa ini terjadi pada saat
pori-pori pada media filter sudah penuh oleh partikel
padatan. Partikel-partikel dalam slurry akan tertumpuk
diluar media membentuk kue padatan, yang sekaligus
berfungsi sebagai media penyaring baru.
• Pada beberapa filter (misalnya pada filter pelat),
mekanisme (a) terjadi sangat cepat, sehingga peristiwa
filtrasi didominasi oleh mekanisme (b).
• Pada filter yang lain (misalnya pada saringan pasir),
mekanisme (a) mendominasi, sedangkan mekanisme (b)
tidak sempat terjadi.
Berdasarkan mekanisme pemisahannya, peristiwa filtrasi
dapat digategorikan kedalam 3 jenis, yaitu:

• Filtrasi Ayak (Sieve Filtration):


Media filter menahan semua
partikel padatan yang ukurannya
lebih besar daripada lubang-lubang
media. Mekanisme (b)
mendominasi.
Contoh: Filter cartridge
• Deep Bed Filtration:
Partikel-partikel padat masuk ke pori-pori media
filter dan tertumpuk didalamnya. Mekanisme (a)
mendominasi. Selama proses, pori- pori media
filter akan mengecil dan setelah beberapa
waktu akan lubang pori akan tersumbat. Pada
kondisi ini, media filter harus dibersihkan
dengan cara pencucian balik (back-wash)
Dengan cara ini, partikel-partikel yang sangat
halus dapat dipisahkan dari cairannya, hanya
dengan menggunakan filter yang relatif kasar.
Contoh: Saringan pasir (sand filter)
• Filtrasi Kue (cake filtration):
Pemisahan awal dilakukan oleh kain penyaring
(woven cloth) yang ada pada filter (mekanisme
(a)). Proses ini berlangsung singkat. Pemisahan
selanjutnya terjadi oleh kue berpori (porous
cake) yang terbentuk selama proses filtrasi
berlangsung (mekanisme (b)). Oleh karena itu,
cairan yang dihasilkan saat awal filtrasi
biasanya keruh.
Contoh:
Filter hisap (suction filter/vacuum filter), filter
press (press filter).
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kapasitas Filtrasi

• Luas permukaan filter


• Beda tekanan (antara kedua sisi filter)
• Tahanan filter: tahanan media filter dan
tahanan kue filter
• Viskositas cairan
Luas permukaan filter:
Beda tekanan:
• Tahanan filter: Tahanan kue filter
Tahanan media filter
Media filter
• Media filter adalah sebuah lapisan berpori
yang dapat terbentuk dari bahan-bahan
lepas atau terpadatkan (e.g.: pasir;
anyaman; kain; kertas; bahan polimer
sintetik, misalnya: polipropilen, poliamida;
bahan-bahan keramik; grafit; serat gelas).
Viskositas cairan

• Viskositas cairan kecil  daya filtrasi (jumlah cairan


yang lolos melalui media filter) semakin besar.

• Viskositas dapat diperkecil dengan cara menaikkan


suhu. Akibat sampingan dengan adanya peningkatan
suhu:
1.Swelling pada media filter
2. Korosi lebih cepat terjadi
3. Kelarutan kristal (yang akan difilter) meningkat
• Daya filtrasi sebesar-besarnya dapat
diperoleh jika:
– Ketebalan kue kecil
– Beda tekanan besar
– Bentuk kristal yang baik
– Adanya bahan penolong filter
Bahan penolong filter

• Berupa bahan padat dengan luas muka sangat


besar, sehingga memiliki kapasitas adsorpsi
sangat besar terhadap partikel-partikel padatan
sangat halus yang terlarut.
• Disamping itu, karena strukturnya, bahan
penolong mampu membentuk kue filter dengan
porositas tinggi.
• Contoh: kieselguhr (batu-batu kerikil silikat),
batu-batu vulkanik, serat asbes.
FAKTOR-FAKTOR DALAM PEMILIHAN ALAT FILTRASI
Guidelines pemilihan alat filtrasi:
• Diagram di bawah menunjukkan algoritma
pemilihan filter yang tepat berdasarkan
parameter utama kecepatan pertumbuhan kue
(kecepatan penambahan ketebalan kue).
• Parameter-parameter lain yang perlu
dipertimbangkan antara lain: kandungan
padatan dalam slurry, operasi (batch atau
kontinyu?), bahan yang akan dimanfaatkan
(filtrat atau kue padatannya?), dan lain-lain.
KLASIFIKASI FILTRASI
1. Berdasarkan DRIVING FORCE
• Hydrostatic Head (gravitasi) filter: e.g. saringan
pasir (sand filter)
• Excess pressure (penggunaan tekanan tinggi pada
upstream filter): e.g. filter press
• Vacuum pressure (penggunaan tekanan vakum
pada downstream filter): e.g. rotary drum filter
• Centrifugation (penggunaan gaya sentrifugal): e.g.
centrifuge
2. Berdasarkan MEKANISME FILTRASI
Deep Bed Filtration/Clarifying Filtration: padatan
terperangkap dalam pori-pori/rongga-rongga
medium filter. E.g.: Saringan pasir
Cake filtration: padatan tertahan pada media
filter dan tertumpuk membentuk cake. Akumulasi
padatan menyebabkan cake semakin lama
semakin tebal. E.g.: plate filter, cartridge filter,
rotary filter.
3. Berdasarkan TUJUAN FILTRASI
Padatan/cake merupakan bahan yang
diinginkan (e.g. penyaringan kristal
garam/mineral, CaCO3 dll.
Filtrat sebagai bahan yang diinginkan (e.g.
penyaringan minyak sayur, minuman).
Keduanya (filtrat dan padatan) sebagai bahan
yang diinginkan (penyaringan minuman ringan,
penyaringan katalis dari produk reaksi).
4. Berdasarkan SIKLUS OPERASInya
Filtrasi BATCH, e.g.: plate filter, sand filter, leaf filter
Filtrasi KONTINYU, e.g.: rotary drum vacuum filter

5. Berdasarkan KEADAAN PADATAN


Incompressible solid: cake tidak mengalami
deformasi/pemampatan volume
Compressible solid: cake mengalami
deformasi/pemampatan volume
Tabel di bawah menjelaskan klasifikasi filter berdasarkan
driving force yang dikenakan untuk memisahkan partikel
padatan dari cairannya:
ALAT-ALAT FILTRASI
(Kategori berdasarkan SIKLUS OPERASInya)

I. FILTRASI BATCH (BATCH FILTRATION)


a. Saringan pasir (Sand Filter)
Saringan pasir umum digunakan untuk pemisahan air
dari padatan tersuspensinya.
Prinsip kerja:
Air disemburkan di atas tumpukan pasir, partikel-partikel
padatan yang terdapat dalam slurry tertahan oleh media
penyaring. Air akan menembus pori-pori pasir. Pada
umumnya ada beberapa tumpukan media penyaring
(misal: lapis paling bawah berisi gravel atau pecahan
batuan berukuran besar; lapisan diatasnya partikel-
partikel yang lebih kecil dan seterusnya).
• Filter beroperasi selama beberapa waktu, sampai lubang
pori-pori filter penuh karena tersumbat oleh kotoran
(partikel-partikel dalam slurry). Biasanya ini dapat
diindikasikan dengan melambatnya aliran air.
• Pada saat ini, operasi filtrasi dihentikan dan filter harus
dicuci-balik (back-wash) untuk mengeluarkan kotoran
yang berada diantara ruang-kosong bed filter. Air
dialirkan dari bawah tumpukan dengan kecepatan
sangat tinggi sehingga tumpukan pasir terfluidisasi.
Kotoran akan terbawa oleh air pencuci.
Contoh saringan pasir.
b. Filter Plat (Plate Filter)
c. Filter Press Pelat dan Bingkai
(Plate and Frame Filter Press).

• Alat ini terdiri atas pelat (plate) dan bingkai


(frame) yang disusun berselang-seling. Media
filter (kain kanvas, kain sintetis, kertas filter atau
anyaman kawat halus) dipasang pada kedua sisi
plate.
• Permukaan plate tidak rata, tetapi mempunyai
alur-alur untuk saluran cairan (corrugated). Kue
padatan terbentuk pada frame. Prinsip kerja
operasi filtrasi dapat dilihat pada gambar
dibawah.
(a). Proses Filtrasi Slurry
(b). Proses Pencucian kue.

• Proses pencucian kue dapat


dijalankan dengan system aliran
yang sama seperti filtrasi, yaitu air
pencuci dialirkan masuk melalui
saluran-saluran pada semua plate
dan keluar melalui frame setelah
menembus kue.
• Pencucian dapat pula dilakukan
dengan hanya mengalirkan air
pencuci pada salah satu plate, dan
keluar melalui saluran pada plate
diseberangnya setelah menembus
kue. Hal ini dilakukan jika frame
terisi penuh dengan kue.
(c). Plate dan Frame dari Filter.
(d). Skema Sederhana Operasi Filtrasi dari Plate and
Frame Filter.
• Ada lebih dari 100 variasi desain filter plate and frame.
Plate and frame dapat terbuat dari logam, logam
berpelapis, plastik atau kayu.

• Ukuran plate and frame filter bervariasi dari 10x10 cm2


(4x4 in2) sampai 1.5x1.8 m2 (61x71 in2), dengan
ketebalan frame antara 0.3 – 20 cm (0.125 - 8 in).
Tekanan operasi biasanya sekitar 100 psig (untuk plate
logam), atau sekitar 60 – 70 psig (untuk plate plastik
atau kayu).
(e). Jenis lain Plate and Frame Filter: Chamber Filter.
Filter Daun (Leaf Filter).
(a). Filter Daun Vertikal
(b1). Bentuk Lain Filter daun Vertikal dan Operasinya dan
(b2). Contoh detil lembar daun filter
• Pada prinsipnya, filter tersusun atas anyaman kawat
yang diselubungi oleh kain penyaring pada kedua
sisinya, sehingga nampak seperti lembaran daun. Daun
ini dicelupkan kedalam slurry, dengan penekanan pada
bagian luar (sisi slurry) atau dengan pemvakuman dari
dalam filter (sisi filtrate).
• Ada beberapa tipe filter daun, antara lain:
1. Sweetland type filter: posisi daun tetap
2. Vallez type filter : daun filter dapat diputar, sehingga
ketebalan kue dapat lebih seragam.
3. Kelly leaf filter.
• Filter Nutsche
Filter Nutsche merupakan modifikasi dan scale
up dari filter yang digunakan untuk mengetes
proses separasi di laboratorium (batch, skala
kecil). Dalam filter Nutsche yang modern,
beberapa proses sekaligus terjadi, mulai dari
kristalisasi dan presipitasi (pengendapan
padatan), filtrasi (pemisahan padatan,
pencucian, dewatering) dan pengeringan (baik
dengan pemvakuman maupun dengan
konveksi).
• Filter ini banyak digunakan dalam industri farmasi/obat-
obatan, dimana kebersihan operasi dan kontrol proses
menjadi faktor yang sangat penting.
• Perhatikan bahwa reaktor-filter dapat dibalik untuk
mengeluarkan filtrat ataupun dimiringkan untuk
mengeluarkan padatan. Filter Nutsche tersedia dengan
kapasitas (volume) antara 0.32 sampai 11.0 m3, dengan
luas permukaan untuk filtrasi antara 0.25 sampai 6.3 m2,
dengan volume kue padatan antara 0.08 sampai 3.15
m 3.
II. FILTRASI KONTINYU (CONTINUOUS FILTRATION)

Kebanyakan filter kontinyu dioperasikan pada tekanan vakum,


sehingga seringkali disebut sebagai vacuum filters.
Vacuum Filters diklasifikasikan sbb:
a. Rotary Drum Vacuum Filter (RDVF)

• Berdasarkan tempat terbentuknya kue padatan, Rotary Drum


Vacuum Filter dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu: (a). External
RDVF, dan (b). Internal RDVF. Gambar potongan filter dibawah
menjelaskan tentang perbedaan keduanya.

(a). External RDVF (b). Internal RDVF


• Pada External RDVF, slurry terletak di luar silinder filter
(bagian luar silinder filter sebagian tercelup dalam slurry)
sehingga kue padatan akan terbentuk pada permukaan
luar silinder. Pada Internal RDVF, slurry terletak di dalam
silinder filter, sehingga kue padatan akan terbentuk di
bagian dalam silinder filter.
• RDVF lazim digunakan untuk kecepatan pembentukan
kue yang tinggi. Kecepatan slurry > 5 liter/menit, dengan
konsentrasi padatan > 1% dan diameter partikel padatan
≥ 0.5 μm dan viskositas cairan < 100 cp.
b.Filter Cakram Berputar (Rotary Disk Filter , RDF)

• Rotary Disk Filter tersusun atas cakram-cakram


filter yang dipasang vertikal dalam sebuah
casing. Sebagian permukaan cakram tercelup
dalam slurry.
• Cakram-cakram berputar, dan slurry terhisap
kedalam cakram dan dikeluarkan/ditampung
kedalam sebuah tangki penampung sementara.
Kue padatan terbentuk pada permukaan luar
cakram (lihat gambar dibawah).
Kue padatan pada permukaan luar
Rotary Disk Filter (tampak samping) cakram RDF
• Bahan dari cakram dapat terbuat dari logam,
plastik atau kayu. Fraksi cakram yang tercelup
dalam slurry sekitar 30-50%.
• Filter cakram ini disukai karena efisien dalam
penggunaan tempat (tempat minimum untuk
luas filter yang besar). Luas permukaan filter
dapat mencapai 300 m2 (3300 ft2). Kerugiannya
adalah: pencucian kue tidak efektif.
c. Filter Meja Vakum (Vacuum Table Filter, VTF)

• Vacuum Table Filter termasuk kelompok filter


dengan umpan slurry dari atas (top feed). VTF
berbentuk seperti meja bundar yang perputar
pada sumbunya.
• Cairan slurry dialirkan kepermukaan filter.
Pemvakuman pada sisi bawah filter akan
menyedot filtrat dan meninggalkan kue padatan
pada permukaan filter (lihat gambar di bawah).
Ukuran filter (diameter): 0.9 – 7 m (3 – 24 ft), dengan area efektif
untuk filtrasi sekitar 80% dari luasan total. Kue biasanya
dikeluarkan seletah menjalani 75% putaran filter.
d. Filter Ban Berjalan (Belt Filter)

• Belt filter horisontal merupakan salah satu jenis vakum filter yang
paling sering digunakan di industri, karena fleksibilitasnya dalam
pengoperasian, tahan terhadap slurry yang korosif dan mempunyai
kapasitas besar.
• Kecepatan belt merupakan salah satu parameter penting yang
harus diset dalam pemakaiannya. Batasan utama terhadap
kecepatan belt adalah batasan mekanis. Beban belt dengan cake
yang ada diatasnya menjadi pertimbangan utama dalam merancang
kecepatan belt. Meskipoun demikian, belt filter merupakan filter
yang tercepat untuk saat ini, dengan kecepatan dapat mencapai 50
m/menit.
• Ketebalan kue: 100 – 150 mm (maksimum)
• Luas aktif untuk filtrasi: 0.18 – 120 m2.
• Beberapa keuntungan penggunaan filter belt
antara lain: (a). Siklus filtrasi dapat dikontrol
dengan baik; (b). discharge kue dapat berjalan
efektif; (c). pembersihan media filter dan belt
relatif mudah.
• Dibawah ini adalah skema pengoperasian belt
filter dan salah satu jenis belt filter yang ada
dipasaran.
The End

Terima Kasih
Semoga Bermanfaat
Aamiin…

Anda mungkin juga menyukai