Anda di halaman 1dari 15

PENGANTAR HUKUM BISNIS

Pengantar Tata Hukum


a. Pembidangan ilmu hukum:
 Pembidangan berdasarkan bentuk, sifat, isi, sumber, wujud, tempat berlakunya,
waktu berlakunya, cara mempertahankan dan cara pembentukannya.
 Bagaimana pembidangan ilmu hukum ini di Indonesia?
KUHPer (Perdata), KUHD (Dagang), KUHP (Pidana)
b. Pengantar tata hukum:
 Tata Hukum adalah semua peraturan-peraturan hukum yang diadakan atau diatur
oleh negara dan bagian-bagiannya berlaku pada waktu itu dan dalam sebuah
masyarakat atau negara
 Konsep tata hukum dari Hans Keljsen yang disebut “Stuffenbau das Gerecht”
Stufenbau teori : karena ada ikatan asas-asas hukum, hukum menjadi suatu sistem,
ilmu hukum memenuhi syarat sebagai ilmu dengan obyek yang bisa ditelaah secara
empirik, dengan analisa yang logis rational.
 Hirarki peraturan perundang-undangan Indonesia.
UUD 1945
UU
PP  Menteri, menteri, menteri
Perpres  untuk individu
Kepres  untuk umum
Perda  provinsi, kabupaten/kota
 Pancasila sebagai sumber segala sumber hukum
 Sistem hukum Indonesia merupakan perpaduan dari hukum agama, hukum adat, dan
hukum negara eropa terutama Belanda sebagai Bangsa yang pernah menjajah
Indonesia.
 Sistem peradilan yang ada di Indonesia:
A. MAHKAMAH AGUNG
UU No. 14 Tahun 1985 & UU No. 5 Tahun 2005
a. PERADILAN UMUM
i. Pengadilan Anak (UU No. 3 Tahun 1997)
ii. Pengadilan Niaga (Perpu No. 1 Tahun 1989)
iii. Pengadilan HAM (UU No. 26 Tahun 2000)
iv. Pengadilan TPK (UU No. 31 Tahun 1999 jo UU No. 20 tahun 2002)
v. Pengadilan Hubungan Industrial (UU No. 2 Tahun 2004)
vi. Mahkamah Syariah NAD (UU No. 18 Tahun 2001)
vii. Pengadilan Lalu Lintas (UU No. 14 Tahun 1992)
b. PERADILAN AGAMA
Mahkamah Syariah di Nangro Aceh Darussalam apabila menyangkut peradilan
Agama.
c. PERADILAN MILITER
 Pengadilan Militer untuk mengadili anggota TNI yang berpangkat prajurit.
 Pengadilan Militer Tinggi, untuk mengadili anggota TNI yang berpangkat
perwira s.d colonel
 Pengadilan Militer Utama, untuk mengadili anggota TNI yang berpangkat
Jenderal.
 Pengadilan Militer Pertempuran, untuk mengadili anggota TNI ketika
terjadi perang.
d. PERADILAN TATA USAHA NEGARA
Pengadilan Pajak (UU No. 14 Tahun 2002)
e. PERADILAN LAIN-LAIN
i. Mahkamah Pelayaran
ii. Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU)

B. MAHKAMAH KONSTITUSI (UU No. 24 Tahun 2003)


Tugas Mahkamah Konstitusi adalah :
1. Menguji Undang-Undang terhadap UUD 1945
2. Memutus sengketa kewenangan Lembaga Negara yang kewenangannya diberi
oleh UUD 1945.
3. Memutus Pembubaran Partai Politik.
4. Memutus perselisihan tentang PEMILU. Memberikan putusan atas pendapat
DPR tentang dugaan Presiden/Wakil Presiden melanggar hukum, berupa :
mengkhianati negara, korupsi, suap, tindak pidana berat lainnya, atau
perbuatan tercela lainnya.

 Hukum Bisnis masuk dalam Sistematika hukum perdata


 Hukum Perdata adalah ketentuan yang mengatur hak dan kepentingan antar individu
dalam masyarakat.
 Perbedaan antar hukum perdata dan hukum Publik (menurut pembagian klasik) :
1. Dalam hukum public salah satu pihak adalah penguasa, sedangkan dalam hukum
perdata kedua belah pihak adalah perorangan tanpa menutup kemungkinan
bahwa dalam hukum perdata pun penguasa dapat menjadi pihak juga.
2. Sifat hukum public adalah memaksa, sedangkan hukum perdata pada umumnya
bersifat melengkapi meskipun ada juga yang memaksa.
3. Tujuan hukum public adalah melindungi kepentingan umum, sedangkan hukum
perdata melindungi kepentingan individu/perorangan.
4. Hukum public mengatur hubungan hokum antara Negara dengan individu,
sedangkan hukum perdata mengatur hubungan hokum antara individu.
 Buurgerlijke Wetboek: Kitab perUUan hukum perdata yang di-Indonesia-kan
 Bagaimana bagian dari Kitab Hukum Perdata (KUHPer)?
1. Buku 1 tentang Orang / Personrecht
2. Buku 2 tentang Benda / Zakenrecht
3. Buku 3 tentang Perikatan /Verbintenessenrecht
4. Buku 4 tentang Daluwarsa dan Pembuktian /Verjaring en Bewijs
 Di bagian mana dari hukum Perdata yang memberikan ketentuan hukum mengenai
apa yang dimaksud dengan subyek hukum, obyek hukum dan domisili hukum? Buku
ke 1
 Bagian yang terpenting dalam hukum perdata bagi hukum bisnis adalah bagian?
Buku 3 tentang perikatan

Jenis Hukum
Hukum Negara yang terdiri dari
Hukum Tata Negara (Material dan Formal)
Hukum Administrasi Negara (Material dan Formal)
Hukum Perdata
Hukum Perdata material yang mencakup
Hukum Pribadi
Hukum Harta Kekayaan yang terdiri dari:
Hukum Benda
Hukum Benda Tetap atau Hukum Agraria
Hukum Benda Lepas
Hukum Perikatan
Hukum Perjanjian
Hukum Penyelewengan Perdata
Hukum Perikatan Lainnya
Hukum Objek Imaterial
Hukum Keluarga
Hukum Kekerabatan
Hukum Perkawinan (hubungan suami-sitri)
Hukum Hubungan Orang tua/wali-anak
Hukum Perceraian
Hukum Harta Perkawinan
Hukum Waris
Hukum Perdata formal
Hukum Pidana
Hukum Pidana material
Hukum Pidana formal
Hukum Internasional
Peristiwa Perdata Internasional atau Hukum Perdata Internasional,
Peristiwa Pidana Internasional atau Hukum Pidana Internasional.

SUBYEK HUKUM
Subjek hukum adalah segala sesuatu yang menurut hukum dapat menjadi pendukung
(dapat memiliki) hak dan kewajiban.
Subyek hukum memiliki kewenangan untuk bertindak menurut tata cara yang ditentukan
atau dibenarkan hukum
Manusia (natuurlijk persoon)
setiap orang yang mempunyai kedudukan yang sama selaku pendukung hak dan kewajiban
Subyek hukum yang diwakili:
Anak dibawah umur/belum dewasa/belum nikah
Orang dewasa yang berada di bawah pengampuan (curatele),
Badan Hukum (rechts persoon) -> perusahaan, organisasi, institusi
suatu perkumpulan atau lembaga yang dibuat oleh hukum dan mempunyai tujuan tertentu.
Terdiri atas Badan Hukum Privat dan Badan Hukum Publik.

OBYEK HUKUM
segala sesuatu yang bermanfaat bagi subjek hukum, dan dapat menjadi objek dalam suatu
hubungan hukum
objek hukum disebut pula ”benda atau barang”
”benda atau barang” menurut hukum adalah segala barang dan hak yang dapat dimiliki dan
bernilai ekonomis

OBYEK HUKUM DIBEDAKAN MENJADI


Benda yang berwujud dan benda tidak berwujud (Pasal 503 KUH Perdata)
Benda bergerak dan benda tidak bergerak (Pasal 504 KUH Perdata)
Sifatnya dapat bergerak sendiri,
Benda bergerak karena penetapan atau ketentuan undangundang,
Benda tidak bergerak, yaitu setiap benda yang tidak dapat bergerak sendiri atau tidak dapat
dipindahkan
Sifatnya yang tidak bergerak
Menurut tujuannya
Penetapan Undang-undang

HAK DAN KEWAJIBAN


Berdasarkan kodratnya, manusia memiliki hak dan kewajiban atas sesuatu dalam menjalani
kehidupan sosialnya dengan manusia lain. Setiap orang memiliki hak, tetapi ia juga memiliki
kewajiban
hak itu sesuatu yang penting bagi seseorang yang dilindungi oleh hukum, atau suatu
kepentingan yang terlindungi (Rudolf von Jhering)
hak itu suatu kehendak yang diperlengkapi dengan kekuatan dan diberi oleh tata tertib
hukum kepada seseorang (Bernhard Winscheid)

Tiga unsur yang substansial dari hak : unsur pelindung, unsur pengakuan, dan unsur
kehendak.

Timbulnya hak:
Adanya subyek hukum baru
Terjadinya perjanjian
Terjadi kerugian yang diderita akibat kelalaian atau kesalahan pihak lain
Subyek hukum yang telah melakukan kewajibannya
Terjadi daluarsa (verjaring), biasanya acquasitief verjaring, sebaliknya adalah extinctief
verjaring
Hapusnya hak :
Pemegang hak meninggal dunia
Masa berlakunya hak sudah habis
Telah diterimanya suatu benda yang menjadi objek hak
Terjadinya daluarsa
Kewajiban
Kewajiban sesungguhnya merupakan beban yang diberikan
oleh hukum kepada orang atau badan hukum (subjek hukum)
Terdapat enam kelompok kewajiban:
Kewajiban mutlak
Kewajiban Nisbi
Kewajiban Publik
Kewajiban Pedata
Kewajiban Positif
Kewajiban Negatif
PERISTIWA HUKUM
peristiwa tersebut dirumuskan sebagai kejadian yang menimbulkan atau menghapuskan
hak maupun kewajiban, jadi suatu peristiwa hukum merupakan
peristiwa sosial yang bersegi hukum (Van Apeldorn)
suatu kejadian dalam masyarakat yang menggerakkan suatu peraturan hukum tertentu,
sehingga ketentuan‐ketentuan yang tercantum di
dalamnya lalu diwujudkan (Sajtipto Rahardjo)
Dua jenis Peristiwa hukum
Peristiwa hukum karena perbuatan subjek hukum
Peristiwa hukum yang bukan perbuatan subjek hukum atau peristiwa hukum lainnya

BIDANG-BIDANG SUATU SISTEM HUKUM


ius constitutum dan ius constituendum
Ius Constitutum
merupakan hukum yang berlaku dalam suatu negara pada suatu saat atau hukum
positif
Ius Constituendum
hukum yang dicita‐citakan oleh pergaulan hidup dan negara, tetapi belum menjadi
kaidah dalam bentuk undang‐undang atau peristiwa lain
Hukum alam dan hukum positif
Hukum Alam
hukum alam berintikan pada usaha atau kegiatan manusia untuk mencari keadilan
yang mutlak
Hukum Positif
dikaitkan dengan tempat tertentu dan waktu tertentu (hier en nu = disini dan kini)
atau daar en toen (disana dan dahulu)
Hukum imperatif dan hukum fakultatif
Hukum imperative -> hukum memaksa = idwingend recht
Hukum Fakultatif -> hukum mengatur / hukum pelengkap = regelend recht atau
aanvullend recht
Hukum substantif dan hukum ajektif
Hukum Substantif
Hukum tersebut dirumuskan
Hukum Ajektif
Hukum yang memberikan pedoman bagaimana menegakkannya atau
mempertahankannya
Hukum tertulis, hukum tidak tertulis, hokum tercatat

HUKUM BENDA
Benda (zaak) adalah segala sesuatu yang dapat dihaki oleh orang. Benda dalam pengertian ini
sebagai obyek. Benda dibagi dalam:
Benda yang dapat dan tidak dapat diganti
Benda yang dapat dan tidak dapat diperdagangkan
Benda yang dapat dan tidak dapat dibagi
Benda yang bergerak dan tidak bergerak

HAK-HAK KEBENDAAN
Hak kebendaan (zakelijk recht) adalah suatu hak yang memberikan kekuasaan langsung atas
suatu benda, yang dapat dipertahankan terhadap tiap orang.
Hak kebendaan memberikan kekuasaan atas suatu benda, dapat dipertahankan tiap orang
yang melanggar hak tersebut
Hak Perseorangan (persoonlijk recht)
memberikan suatu tuntutan atau penagihan terhadap seorang, dapat dipertahankan
terhadap sementara orang tertentu saja atau suatu pihak

MACAM-MACAM HAK KEBENDAAN

 Bezit
“Suatu keadaan lahir, dimana seseorang menguasai suatu benda seolah-olah miliknya sendiri
keadaan mana dilindungi hukum dengan tidak mempersoalkan hak atas benda tsb ada pada
siapa”
Bergerak → berlaku asas Ps. 1977
Tidak Bergerak → tunduk pada keterangan daluwarsa
Cara memperolehnya :
Benda bergerak: diambil dr tempatnya semula sehingga terlihat maksud utk memiliki benda tsb
Benda tidak bergerak: menguasainya untuk waktu yang lama

Pasal dari KUHPER yang menentukan hal-hal yg berkaitan dengan ‘bezit’ : pasal 545 BW & pasal
1977 BW
Hak-hak kebendaan yang berlaku dan sifat-sifat tial hak kebendaan tersebut? ( a.l.:hak milik, hak
atas tanah, HaKI, dll.)
1. Absolut
2. Jangka waktu tidak terbatas
3. Droit de Suite → hak itu mengikuti benda
4. Memberikan wewenang yg luas pd pemegangnya, artinya dpt dialihkan,
dipakai sendiri atau disewakan

 Eigendom
Hak yang paling sempurna atas uatu benda. Pemilik hak dapat melakukan: penjualan,
menggadai memberikan pd pihak lain. Cara memperolehnya:
Pengambilan
Natrekking: suatu benda yang bertambah / berlipat karena perbuatan alam
Lewat waktu (verjaring)
Pewarisan
Penyerahan
Hak kebendaan di atas benda orang lain
Erfdienstbaarheid atau servituut
Suatu beban yang diletakkan di atas suatu pekarangan untuk keperluan suatu pekarangan lain
yang berbatasan
Opstal
Suatu hak untuk memiliki bangunan‐bangunan atau tanaman‐tanaman di atas tanahnya
orang lain
Erfpacht
Suatu hak kebendaan untuk menarik penghasilan seluas‐luasnya untuk waktu yang lama dari
sebidang tanah milik orang lain dengan kewajiban membayar sejumlah uang atau penghasilan
tiap‐tiap tahunnya
Vruchtgebruik
Suatu hak kebendaan untuk menarik penghasilan dari suatu benda orang lain, seolah‐olah
benda itu kepunyaannya sendiri dengan kewajiban menjaga supaya benda tersebut tetap
dalam keadaan semula

Pand dan Hypotheek


Hak kebendaan ini memberikan kekuasaan atas suatu benda tidak untuk dipakai, tetapi
dijadikan jaminan bagi hutang seseorang
Pandrecht (hak gadai): hak kebendaan atas suatu benda
bergerak kepunyaan orang lain, yang semata‐mata diperjanjikan untuk menyerahkan bezit
atas benda tersebut dengan tujuan untuk mengambiul pelunasan suatu hutang dari
pendapatan penjualan benda itu, lebih dahulu dari penagih‐penagih lainnya.
Hypotheek suatu hak kebendaan atas suatu benda yang tidak bergerak, bertujuan untuk
mengambil pelunasan suatu hutang dari (pendapatan penjualan) benda itu.

HAK-HAK BERDASARKAN UU 5 TAHUN 1960 TENTANG AGRARIA


Hak Milik
Hak turun temurun terkuat dan terpenuh yang dapat dipunyai oleh orang atas tanah, denga
mengingat bahwa semua hak atas tanah itu mempunyai fungsi sosial
Hak Guna Usaha
Hak untuk mengusahakan tanah yang dikuasai langsung oleh Negara, dalam jangka waktu
paling lama 25 tahun dan dapat diperpanjang
Hak Guna Bangunan
Hak untuk mendirikan dan mempunyai bangunan di atas tanah yang bukan miliknya sendiri
dengan jangka waktu paling lama 30 tahun (30 tahun ‐ 20 tahun diperbaharui) kemudian
kembali pada subyeknya
Hak Pakai
Hak untuk menggunakan atau memungut hasil tanah yang dikuasai langsung ole Negara atau
tanah milik orang lain, yang memberi wewenang dan kewajiban yang ditentukan dalam
keputusan pemberiannya oleh pejabat yang berwenang
memberikannya atau dalam perjanjian dengan pemilik tanahnya yang bukan perjanjian sewa‐
menyewa atau perjanjian pengolahan tanah
Hak Sewa
Hak menggunakan tanah milik orang lain oleh seorang atau badan hukum untuk keperluan
bangunan, dengan membayar pada pemiliknya sejumlah uang sebagai sewa

PEMBIDANGAN HUKUM
Hukum Negara (hukum publik)
Hukum yang mengatur hubungan antara negara dengan alat-alat perlengkapan negara atau
hubungan antara negara dengan warga negaranya
Hukum Administrasi Negara
Hukum Tata Negara
Hukum Pidana
Hukum Sipil (hukum privat/perdata)
Hukum yang mengatur hubungan antara orang yang satu dengan orang yang lain, dengan
menitikberatkan kepada kepentingan perseorangan
Hukum Perdata (dalam arti sempit)
Hukum Perdata dan Hukum Dagang (dalam arti luas)
Hukum Perikatan
Hukum yang mengatur akibat hukum yang disebut perikatan, yakni suatu hubungan hukum,
yang terletak dalam bidang hukum harta kekayaan, antar dua pihak yang masing masing
berdiri sendiri (zelfstadige rechtssubjecten) yang menyebabkan pihak yang satu terhadap
pihak yang lainnya berhak atas suatu prestasi, prestasi mana adalah menjadi kewajiban pihak
terakhir terhadap pihak pertama

HUKUM DAGANG
Hukum dagang terletak dalam lapangan hokum perikatan, yang khusus timbul dari lapangan
perusahaan
Perikatan yang bersumber pada UU
› Tubrukkan kapal (Ps 534 KUHD)
Perikatan yang bersumber perjanjian
› Pengangkutan, asuransi, jual‐beli perusahaan, makelar, komisioner, wesel, cek
Terbagi atas dua buku:
› Buku I tentang perdagangan pada umumnya
› Buku II tentang hukum laut

PENGATURAN HUKUM DAGANG


Diatur dalam
Kitab Undang‐undang Hukum Dagang
(KUHD), sebagai hasil kodifikasi
Diluar KUHD, misal pengaturan pengangkutan dengan kereta api, kapal laut, perusahaan
pertanggungan, pos
Kebiasaan yang berlaku

HUBUNGAN ANTARA KUHD DAN KUHPER


 KUHPer merupakan hukum perdata umum, sedang Wetboek vanKoophandel) merupakan
hukum perdata khusus.
 KUHPerdata merupakan subordinasi dari KUHDagang
 KUHD lebih spesifik, KUHper merupakan Hukum perdata umum sedangkan KUHD
merupakan hukum perdata khusus ,maka hubungan kedua ini berlaku adegium “ Lex
specialis derogat lex generali (hukum khusus menyampingkan hukum umum ). Kalau
sudah ada pada KUHD maka yg ada pada KUHPer tidak berlaku lagi.

HUKUM PERJANJIAN

a. Pengertian perjanjian:
 Perjanjian adalah suatu perbuatan hukum, dimana satu pihak atau lebih mengikatkan dirinya
atau saling mengikatkan dirinya terhadap satu pihak atau lebih.
 Hubungan antara perjanjian dan perikatan: Perjanjian menerbitkan perikatan, artinya
perjanjian adalah sumber perikatan disamping sumber-sumber lainnya
 Siapa saja dapat melakukan suatu perjanjian?
Orang2 yg cakap (udah dewasa, tdk sedang dibawah pengampuan)

Syarat agar subyek hukum sah dapat melakukan perjanjian:


 sepakat mereka yg mengikatkan dirinya
 keakapan utk membuat suatu perkatan
 suatu hal tertentu
 suatu sebab yang halal

b. Syarat-syarat sahnya perjanjian:


 Syarat-syarat Subyektif :
1. Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya

2. Cakap untuk membuat suatu perjanjian

 Syarat-syarat Obyektif
3. Mengenai suatu hal tertentu

4. Sebab yang halal

c. Asas-asas hukum perjanjian:

 Asas Kebebasan Berkontrak :


mengandung arti bahwa para pihak diperbolehkan membuat perjanjian yang berupa dan berisi
apa saja atau tentang apa saja sepanjang tidak bertentangan dengan undang-undang, ketertiban
umum serta kesusilaan dan perjanjian itu akan mengikat mereka yang membuatnya seperti
suatu undang-undang
 Asas Konsensualisme :
mengandung arti bahwa perjanjian itu timbul sejak tercapainya kesepakatan dari para pihak.
Asas ini terdapat dalam Pasal 1320

Perjanjian formil adalah perjanjian yg selain dibutuhkan kata sepakat juga dibutuhkan formalitas
tertentu, sesuai dgn apa yg telah ditentukan oleh undang2. Contoh: pembebanan jaminan
fidusia.

Apa saja yang dapat menyebabkan suatu perikatan berakhir? Lihat BW pasal 1381

Bentuk-bentuk Perusahaan

1. Perusahaan perseorangan/Perusahaan Dagang (PD)


Perusahaan yang dimiliki dan dijalankan oleh seseorang. Pendiriannya bisa dengan
akta notaris, bisa juga tidak. Tanggung jawab penuh ada pada pemilik tersebut.

2. Perusahaan yang tidak berbadan hukum


Perjanjian yang terdiri dari dua orang atau lebih, dengan usaha kerjasama
menjalankan suatu perdagangan yang untung ruginya akan dibagi atau dipikul secara
Bersama. Contoh: Maatscahp, Firma, CV (Commanditaire Vennootschap)

 Tdk dpt melakukan perbuatan hukum dlm hubungan hukum krn bkn mrupakan subjek
hukum
 Kewenangan untuk melakukan perbuatan hukum diletakan pada mitra atau sekutu
dari bentuk usaha tersebut, dgn pembatasan pengaturan yang ditetapkan oleh UU
 Harta kekayaan perusahaan dan pribadi tidak terpisah dengan jelas, atau pada
prinsipnya usaha ini tidak memiliki kekayaan sendiri.
 Tidak mempunyai hak dan kewajiban
 Tidak dapat digugat dan menggugat pada bentuk usaha ini tetapi dapat dilakukan pada
pemilik atau pengurusnya karena merekalah secara tidak langsung yang melakukan hubungan
hukum.
3. Perusahaan berbadan hukum:
a. Perusahan negara (BUMN)
Semua perusahaan dalam bentuk apapun yang modalnya untuk sebagian atau seluruhnya
merupakan kekayaan negara RI keculai ditentukan lain oleh UU

BUMN :
- Perusahaan Perseroan, yang selanjutnya disebut Persero, adalah BUMN yang
berbentuk perseroan terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang seluruh atau
paling sedikit 51 % (lima puluh satu persen) sahamnya dimiliki oleh Negara Republik
Indonesia yang tujuan utamanya mengejar keuntungan.
- Perusahaan Umum, yang selanjutnya disebut Perum, adalah BUMN yang seluruh
modalnya dimiliki negara dan tidak terbagi atas saham, yang bertujuan untuk
kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi
dan sekaligus mengejar keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan.

b. Perusahaan Swasta
 Modal usahanya dimiliki mutlak oleh pihak swasta.
 Pemegang dan pemilik usaha memiliki wewenang untuk melakukan pengawasan yang
dilakukan secara hierarki dan fungsional.
 Fokus pada pencarian keuntungan yang maksimal.
 Pembagian modal didasarkan atas kepemilikan saham perusahaan.

4. Persero
 Tujuan utamanya mencari laba (Komersial)
 Modal sebagian / seluruhnya berasal dr kekayaan negara yg dipisahkan brupa saham2
 Dipimpin oleh direksi
 Pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta
 Badan usahanya ditulis PT (nama perusahaan) (Persero)
 Tidak memperoleh fasilitas negara

PERUSAHAAN YANG TIDAK BERBADAN HUKUM :

 Apa saja ciri-ciri dan ketentuan dari :


1. Persekutuan Perdata
Unsur mutlak yang ada pada Persekutuan Perdata adalah:
 Adanya pemasukan atau inbreng
 Adanya pembagian keuntungan atau
manfaat
 Pemasukan atau inbreng dapat berupa
 Uang, Tenaga kerja, Barang, manfaat atau kegunaan suatu barang, goodwill
2. Persekutuan Firma
 Menjalankan perusahaan (ps 16 KUHD)
 Dengan nama bersama (ps 16 KUHD)
 Pertanggungjawaban sekutu yang bersifat pribadi untuk keseluruhan (ps 18 KUHD),
yaitu tanggung jawab renteng bagi perjanjian ataupun perikatan persekutuan (hoofdelijk voor
het geheel aansprakelijk)
3. Persekutuan Komanditer
 Sekutu Komplementer adalah sekutu yang aktif atau sekutu pengurus atau sekutu
pemelihara.
 Sekutu Komanditer adalah sekutu yang hanya menyerahkan uang, benda ataupun
tenaga kepada persekutuan, seperti apa yang telah disanggupkan dan untuk itu ia menerima
keuntungan dari persekutuan.
PERUSAHAAN YANG BERBADAN HUKUM

1. Perseroan Terbatas (PT)


Perseroan Terbatas (UU No.40 Tahun 2007) adalah badan hukum yang merupakan
persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan
modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang
ditetapkan dalam Undang-Undang serta peraturan pelaksanaannya. PT resmi berdiri setelah
Pendaftaran PT di Deperindag dan pengumuman PT di Berita Negara
Organ PT : Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Direksi, dan Dewan Komisaris

SYARAT-SYARAT PENDIRIAN PT
1. Didirikan oleh 2 orang atau lebih (kecuali BUMN);
2. Setiap pendiri wajib mengambil bagian saham;
3. Modal dasar minimum Rp. 50.000.000,-
4. Modal ditempatkan 25 % dari modal dasar;
5. Modal disetor 50 % dari nilai nominal setiap saham;
6. Dalam pembuatan akta pendirian, pendiri dpt diwakili oleh org lain brdasarkan Surat kuasa;
7. Pendirian dinyatakan dalam akta notaris
SAHAM :

 Nilai nominal harus dicantumkan dalam rupiah;


 Saham harus atas nama;
 Klasifikasi saham dapat lebih dari satu;
 Klasifikasi yang berbeda misalnya untuk hak suara dapat ditarik kembali, deviden
komulatif atau non komulatif, hak pada saat likuidasi;
 Pemidahan hak atas saham (dapat diatur ketentuan “Preemptive Right”);
 Daftar pemegang saham dan daftar khusus.
MODAL :

 Modal Dasar : Ps. 32:1  minimal Rp. 50.000.000,-


 Modal Ditempatkan : Ps. 33:1  minimal 25% dari modal Dasar  minimal Rp.
12.500.000,-
 Modal Disetor : Ps. 33:1  modal ditempatkan harus disetor penuh  minimal Rp.
12.500.000,-

Bagaimana ketentuan bagi tidakan yang dilakukan sebelum PT resmi berdiri?


Akibat hukum terhadap pt yang baru didirikan tetapi belum disahkan (pasal 12 -14)

1. Pendirian PT telah sah tetapi belum berstatus badan hukum;


2. Perbuatan hukum yang dilakukan para pendiri untuk kepentingan PT yang belum
disahkan, mengikat PT setelah menjadi Badan Hukum apabila :
a. PT secara tegas menyatakan menerima semua perjanjian yang dibuat oleh pendiri
atau orang lain yang ditugaskan pendiri dengan pihak ketiga
b. PT secara tegas menyatakan mengambil alih semua hak dan kewajiban yang timbul
dari perjanjian yang dibuat pendiri atau orang lain yang walaupun perjanjian tidak dilakukan
atas nama PT
c. PT mengukuhkan secara tertulis semua perbuatan hukum yg dilakukan atas Nama PT.
3. Dalam hal perbuatan hukum sebagaimana tersebut di atas tidak diterima, tidak
diambil alih, atau tidak dilakukan oleh PT, maka masing-masing pendiri , Direksi, dan dewan
Komisaris yang melakukan perbuatan hukum tersebut bertanggung jawab secara tanggung
renteng, sampai harta pribadi atas segala akibat yang timbul (pasal 14);
4. Apabila Bank akan mengadakan hubungan hukum dengan PT yang belum berstatus
badan hukum, oleh karena hubungan para pendiri masih bersifat kontraktual maka untuk
melakukan perbuatan hukum untuk dan atas nama PT harus disetujui oleh semua pendiri dan
pengurus (Direksi dan Dewan komisaris) dengan menandatagani semua dokumen yang telah
disepakati agar tidak menimbulkan permasalahan hukum dibelakang hari.

KARAKTERISTIK PT
1. Badan hukum (pasal 1 ayat 1)
2.Tanggung jawab pemegang saham terbatas pada nilai saham yang telah diambilnya, kecuali:
persyaratan badan hukum belum terpenuhi;
pemegang saham memanfaatkan PT untuk kepentingan pribadi;
pemegang saham terlibat perbuatan melanggar hukum yang dilakukan PT;
pemegang saham secara melawan hokum menggunakan kekayaan PT sehingga PT
tidak dapat melunasi hutangnya (pasal 3);
3. Berdasarkan perjanjian (pasal 1 ayat 1)
Ada dua orang (perorangan atau badan hukum) atau lebih (pasal 7 ayat 1) ;
Ada kesepakatan para pihak yang mendirikan PT;
Kewajiban mengambil bagian pada saat pendirian (pasal 7 ayat 2)
4. Melakukan kegiatan usaha (pasal 1 ayat 1)
5. Modal terbagi atas saham (pasal 1 ayat 1)
6. Jangka waktu dapat tidak terbatas (Pasal 6)
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PT
Kelebihan:
Memungkinkan pengumpulan modal besar
Memiliki status sebagai badan hukum
Tanggung jawab terbatas
Pengalihan pemilihan lebih mudah
Jangka waktu dapat tidak terbatas
Kelemahan:
Pengenaan pajak ganda yaitu laba PT dan dividen, kecuali deviden tersebut diterima atau
diperoleh PT sebagai wajib pajak dalam negeri (pasal 4 ayat 1 dan 3 UU No.10 tahun 1994
tentang pajak penghasilan)
Ketentuan perundangan lebih ketat
DASAR PERJANJIAN
► Pemegang saham harus lebih dari satu *)
1. Apabila setelah pengesahan saham kurang dari satu, maka dalam waktu 6 bulan harus
mengalihkan sahamnya;
2. Mencegah kemungkinan pencampuran harta kekayaan pribadi pemegang saham *) Konsep
yang sama dianut Australia dan Singapura, sementara Belanda mengijinkan PT dimiliki satu
pemegang saham.
PROSES PENDIRIAN PT
1. Pendirian dinyatakan dalam akta notaris
- Pendirian PT telah sah tetapi belum berstatus badan hukum;
- Telah terjadi hubungan kontraktual antara pendiri;
2. Pengesahan oleh Menteri Kehakiman (Hk dan HAM)
- status badan hukum diperoleh
- tanggung jawab pemegang saham terbatas
3. Didaftarkan dalam daftar perusahaan
4. Diumumkan dalam Tambahan Berita Negara

PROSES PENGESAHAN (diatur dalam pasal 9)


- Para pendiri bersama-sama atau kuasanya mengajukan permohonan tertulis kepada
Menteri Kehakiman dengan melampirkan Akta Pendirian PT
- Pengesahan diberikan dalam waktu paling lambat 60 hari setelah permohonan
diterima
- Dalam hal permohonan ditolak, penolakan tersebut harus diberitakan kepada
pemohon secara tertulis beserta alasanya dalam waktu paling lambat 60 hari stelah
permohonan diterima

Anda mungkin juga menyukai