PHB Ringkasan UTS
PHB Ringkasan UTS
Jenis Hukum
Hukum Negara yang terdiri dari
Hukum Tata Negara (Material dan Formal)
Hukum Administrasi Negara (Material dan Formal)
Hukum Perdata
Hukum Perdata material yang mencakup
Hukum Pribadi
Hukum Harta Kekayaan yang terdiri dari:
Hukum Benda
Hukum Benda Tetap atau Hukum Agraria
Hukum Benda Lepas
Hukum Perikatan
Hukum Perjanjian
Hukum Penyelewengan Perdata
Hukum Perikatan Lainnya
Hukum Objek Imaterial
Hukum Keluarga
Hukum Kekerabatan
Hukum Perkawinan (hubungan suami-sitri)
Hukum Hubungan Orang tua/wali-anak
Hukum Perceraian
Hukum Harta Perkawinan
Hukum Waris
Hukum Perdata formal
Hukum Pidana
Hukum Pidana material
Hukum Pidana formal
Hukum Internasional
Peristiwa Perdata Internasional atau Hukum Perdata Internasional,
Peristiwa Pidana Internasional atau Hukum Pidana Internasional.
SUBYEK HUKUM
Subjek hukum adalah segala sesuatu yang menurut hukum dapat menjadi pendukung
(dapat memiliki) hak dan kewajiban.
Subyek hukum memiliki kewenangan untuk bertindak menurut tata cara yang ditentukan
atau dibenarkan hukum
Manusia (natuurlijk persoon)
setiap orang yang mempunyai kedudukan yang sama selaku pendukung hak dan kewajiban
Subyek hukum yang diwakili:
Anak dibawah umur/belum dewasa/belum nikah
Orang dewasa yang berada di bawah pengampuan (curatele),
Badan Hukum (rechts persoon) -> perusahaan, organisasi, institusi
suatu perkumpulan atau lembaga yang dibuat oleh hukum dan mempunyai tujuan tertentu.
Terdiri atas Badan Hukum Privat dan Badan Hukum Publik.
OBYEK HUKUM
segala sesuatu yang bermanfaat bagi subjek hukum, dan dapat menjadi objek dalam suatu
hubungan hukum
objek hukum disebut pula ”benda atau barang”
”benda atau barang” menurut hukum adalah segala barang dan hak yang dapat dimiliki dan
bernilai ekonomis
Tiga unsur yang substansial dari hak : unsur pelindung, unsur pengakuan, dan unsur
kehendak.
Timbulnya hak:
Adanya subyek hukum baru
Terjadinya perjanjian
Terjadi kerugian yang diderita akibat kelalaian atau kesalahan pihak lain
Subyek hukum yang telah melakukan kewajibannya
Terjadi daluarsa (verjaring), biasanya acquasitief verjaring, sebaliknya adalah extinctief
verjaring
Hapusnya hak :
Pemegang hak meninggal dunia
Masa berlakunya hak sudah habis
Telah diterimanya suatu benda yang menjadi objek hak
Terjadinya daluarsa
Kewajiban
Kewajiban sesungguhnya merupakan beban yang diberikan
oleh hukum kepada orang atau badan hukum (subjek hukum)
Terdapat enam kelompok kewajiban:
Kewajiban mutlak
Kewajiban Nisbi
Kewajiban Publik
Kewajiban Pedata
Kewajiban Positif
Kewajiban Negatif
PERISTIWA HUKUM
peristiwa tersebut dirumuskan sebagai kejadian yang menimbulkan atau menghapuskan
hak maupun kewajiban, jadi suatu peristiwa hukum merupakan
peristiwa sosial yang bersegi hukum (Van Apeldorn)
suatu kejadian dalam masyarakat yang menggerakkan suatu peraturan hukum tertentu,
sehingga ketentuan‐ketentuan yang tercantum di
dalamnya lalu diwujudkan (Sajtipto Rahardjo)
Dua jenis Peristiwa hukum
Peristiwa hukum karena perbuatan subjek hukum
Peristiwa hukum yang bukan perbuatan subjek hukum atau peristiwa hukum lainnya
HUKUM BENDA
Benda (zaak) adalah segala sesuatu yang dapat dihaki oleh orang. Benda dalam pengertian ini
sebagai obyek. Benda dibagi dalam:
Benda yang dapat dan tidak dapat diganti
Benda yang dapat dan tidak dapat diperdagangkan
Benda yang dapat dan tidak dapat dibagi
Benda yang bergerak dan tidak bergerak
HAK-HAK KEBENDAAN
Hak kebendaan (zakelijk recht) adalah suatu hak yang memberikan kekuasaan langsung atas
suatu benda, yang dapat dipertahankan terhadap tiap orang.
Hak kebendaan memberikan kekuasaan atas suatu benda, dapat dipertahankan tiap orang
yang melanggar hak tersebut
Hak Perseorangan (persoonlijk recht)
memberikan suatu tuntutan atau penagihan terhadap seorang, dapat dipertahankan
terhadap sementara orang tertentu saja atau suatu pihak
Bezit
“Suatu keadaan lahir, dimana seseorang menguasai suatu benda seolah-olah miliknya sendiri
keadaan mana dilindungi hukum dengan tidak mempersoalkan hak atas benda tsb ada pada
siapa”
Bergerak → berlaku asas Ps. 1977
Tidak Bergerak → tunduk pada keterangan daluwarsa
Cara memperolehnya :
Benda bergerak: diambil dr tempatnya semula sehingga terlihat maksud utk memiliki benda tsb
Benda tidak bergerak: menguasainya untuk waktu yang lama
Pasal dari KUHPER yang menentukan hal-hal yg berkaitan dengan ‘bezit’ : pasal 545 BW & pasal
1977 BW
Hak-hak kebendaan yang berlaku dan sifat-sifat tial hak kebendaan tersebut? ( a.l.:hak milik, hak
atas tanah, HaKI, dll.)
1. Absolut
2. Jangka waktu tidak terbatas
3. Droit de Suite → hak itu mengikuti benda
4. Memberikan wewenang yg luas pd pemegangnya, artinya dpt dialihkan,
dipakai sendiri atau disewakan
Eigendom
Hak yang paling sempurna atas uatu benda. Pemilik hak dapat melakukan: penjualan,
menggadai memberikan pd pihak lain. Cara memperolehnya:
Pengambilan
Natrekking: suatu benda yang bertambah / berlipat karena perbuatan alam
Lewat waktu (verjaring)
Pewarisan
Penyerahan
Hak kebendaan di atas benda orang lain
Erfdienstbaarheid atau servituut
Suatu beban yang diletakkan di atas suatu pekarangan untuk keperluan suatu pekarangan lain
yang berbatasan
Opstal
Suatu hak untuk memiliki bangunan‐bangunan atau tanaman‐tanaman di atas tanahnya
orang lain
Erfpacht
Suatu hak kebendaan untuk menarik penghasilan seluas‐luasnya untuk waktu yang lama dari
sebidang tanah milik orang lain dengan kewajiban membayar sejumlah uang atau penghasilan
tiap‐tiap tahunnya
Vruchtgebruik
Suatu hak kebendaan untuk menarik penghasilan dari suatu benda orang lain, seolah‐olah
benda itu kepunyaannya sendiri dengan kewajiban menjaga supaya benda tersebut tetap
dalam keadaan semula
PEMBIDANGAN HUKUM
Hukum Negara (hukum publik)
Hukum yang mengatur hubungan antara negara dengan alat-alat perlengkapan negara atau
hubungan antara negara dengan warga negaranya
Hukum Administrasi Negara
Hukum Tata Negara
Hukum Pidana
Hukum Sipil (hukum privat/perdata)
Hukum yang mengatur hubungan antara orang yang satu dengan orang yang lain, dengan
menitikberatkan kepada kepentingan perseorangan
Hukum Perdata (dalam arti sempit)
Hukum Perdata dan Hukum Dagang (dalam arti luas)
Hukum Perikatan
Hukum yang mengatur akibat hukum yang disebut perikatan, yakni suatu hubungan hukum,
yang terletak dalam bidang hukum harta kekayaan, antar dua pihak yang masing masing
berdiri sendiri (zelfstadige rechtssubjecten) yang menyebabkan pihak yang satu terhadap
pihak yang lainnya berhak atas suatu prestasi, prestasi mana adalah menjadi kewajiban pihak
terakhir terhadap pihak pertama
HUKUM DAGANG
Hukum dagang terletak dalam lapangan hokum perikatan, yang khusus timbul dari lapangan
perusahaan
Perikatan yang bersumber pada UU
› Tubrukkan kapal (Ps 534 KUHD)
Perikatan yang bersumber perjanjian
› Pengangkutan, asuransi, jual‐beli perusahaan, makelar, komisioner, wesel, cek
Terbagi atas dua buku:
› Buku I tentang perdagangan pada umumnya
› Buku II tentang hukum laut
HUKUM PERJANJIAN
a. Pengertian perjanjian:
Perjanjian adalah suatu perbuatan hukum, dimana satu pihak atau lebih mengikatkan dirinya
atau saling mengikatkan dirinya terhadap satu pihak atau lebih.
Hubungan antara perjanjian dan perikatan: Perjanjian menerbitkan perikatan, artinya
perjanjian adalah sumber perikatan disamping sumber-sumber lainnya
Siapa saja dapat melakukan suatu perjanjian?
Orang2 yg cakap (udah dewasa, tdk sedang dibawah pengampuan)
Syarat-syarat Obyektif
3. Mengenai suatu hal tertentu
Perjanjian formil adalah perjanjian yg selain dibutuhkan kata sepakat juga dibutuhkan formalitas
tertentu, sesuai dgn apa yg telah ditentukan oleh undang2. Contoh: pembebanan jaminan
fidusia.
Apa saja yang dapat menyebabkan suatu perikatan berakhir? Lihat BW pasal 1381
Bentuk-bentuk Perusahaan
Tdk dpt melakukan perbuatan hukum dlm hubungan hukum krn bkn mrupakan subjek
hukum
Kewenangan untuk melakukan perbuatan hukum diletakan pada mitra atau sekutu
dari bentuk usaha tersebut, dgn pembatasan pengaturan yang ditetapkan oleh UU
Harta kekayaan perusahaan dan pribadi tidak terpisah dengan jelas, atau pada
prinsipnya usaha ini tidak memiliki kekayaan sendiri.
Tidak mempunyai hak dan kewajiban
Tidak dapat digugat dan menggugat pada bentuk usaha ini tetapi dapat dilakukan pada
pemilik atau pengurusnya karena merekalah secara tidak langsung yang melakukan hubungan
hukum.
3. Perusahaan berbadan hukum:
a. Perusahan negara (BUMN)
Semua perusahaan dalam bentuk apapun yang modalnya untuk sebagian atau seluruhnya
merupakan kekayaan negara RI keculai ditentukan lain oleh UU
BUMN :
- Perusahaan Perseroan, yang selanjutnya disebut Persero, adalah BUMN yang
berbentuk perseroan terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang seluruh atau
paling sedikit 51 % (lima puluh satu persen) sahamnya dimiliki oleh Negara Republik
Indonesia yang tujuan utamanya mengejar keuntungan.
- Perusahaan Umum, yang selanjutnya disebut Perum, adalah BUMN yang seluruh
modalnya dimiliki negara dan tidak terbagi atas saham, yang bertujuan untuk
kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi
dan sekaligus mengejar keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan.
b. Perusahaan Swasta
Modal usahanya dimiliki mutlak oleh pihak swasta.
Pemegang dan pemilik usaha memiliki wewenang untuk melakukan pengawasan yang
dilakukan secara hierarki dan fungsional.
Fokus pada pencarian keuntungan yang maksimal.
Pembagian modal didasarkan atas kepemilikan saham perusahaan.
4. Persero
Tujuan utamanya mencari laba (Komersial)
Modal sebagian / seluruhnya berasal dr kekayaan negara yg dipisahkan brupa saham2
Dipimpin oleh direksi
Pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta
Badan usahanya ditulis PT (nama perusahaan) (Persero)
Tidak memperoleh fasilitas negara
SYARAT-SYARAT PENDIRIAN PT
1. Didirikan oleh 2 orang atau lebih (kecuali BUMN);
2. Setiap pendiri wajib mengambil bagian saham;
3. Modal dasar minimum Rp. 50.000.000,-
4. Modal ditempatkan 25 % dari modal dasar;
5. Modal disetor 50 % dari nilai nominal setiap saham;
6. Dalam pembuatan akta pendirian, pendiri dpt diwakili oleh org lain brdasarkan Surat kuasa;
7. Pendirian dinyatakan dalam akta notaris
SAHAM :
KARAKTERISTIK PT
1. Badan hukum (pasal 1 ayat 1)
2.Tanggung jawab pemegang saham terbatas pada nilai saham yang telah diambilnya, kecuali:
persyaratan badan hukum belum terpenuhi;
pemegang saham memanfaatkan PT untuk kepentingan pribadi;
pemegang saham terlibat perbuatan melanggar hukum yang dilakukan PT;
pemegang saham secara melawan hokum menggunakan kekayaan PT sehingga PT
tidak dapat melunasi hutangnya (pasal 3);
3. Berdasarkan perjanjian (pasal 1 ayat 1)
Ada dua orang (perorangan atau badan hukum) atau lebih (pasal 7 ayat 1) ;
Ada kesepakatan para pihak yang mendirikan PT;
Kewajiban mengambil bagian pada saat pendirian (pasal 7 ayat 2)
4. Melakukan kegiatan usaha (pasal 1 ayat 1)
5. Modal terbagi atas saham (pasal 1 ayat 1)
6. Jangka waktu dapat tidak terbatas (Pasal 6)
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PT
Kelebihan:
Memungkinkan pengumpulan modal besar
Memiliki status sebagai badan hukum
Tanggung jawab terbatas
Pengalihan pemilihan lebih mudah
Jangka waktu dapat tidak terbatas
Kelemahan:
Pengenaan pajak ganda yaitu laba PT dan dividen, kecuali deviden tersebut diterima atau
diperoleh PT sebagai wajib pajak dalam negeri (pasal 4 ayat 1 dan 3 UU No.10 tahun 1994
tentang pajak penghasilan)
Ketentuan perundangan lebih ketat
DASAR PERJANJIAN
► Pemegang saham harus lebih dari satu *)
1. Apabila setelah pengesahan saham kurang dari satu, maka dalam waktu 6 bulan harus
mengalihkan sahamnya;
2. Mencegah kemungkinan pencampuran harta kekayaan pribadi pemegang saham *) Konsep
yang sama dianut Australia dan Singapura, sementara Belanda mengijinkan PT dimiliki satu
pemegang saham.
PROSES PENDIRIAN PT
1. Pendirian dinyatakan dalam akta notaris
- Pendirian PT telah sah tetapi belum berstatus badan hukum;
- Telah terjadi hubungan kontraktual antara pendiri;
2. Pengesahan oleh Menteri Kehakiman (Hk dan HAM)
- status badan hukum diperoleh
- tanggung jawab pemegang saham terbatas
3. Didaftarkan dalam daftar perusahaan
4. Diumumkan dalam Tambahan Berita Negara