Anda di halaman 1dari 12

Pengantar Antropologi

Muhammad A Yahya

UIN Makassar
“Antropologi merupakan suatu cabang ilmu sosial yang
membahas mengenai budaya masyarakat suatu etnis”.

Kata antropologi berasal dari dua kata bahasa Yunani yaitu “anthropos” yang berarti manusia
dan “logos” yang berarti ilmu. Secara harfiah, antropologi dapat didefinisikan sebagai
suatu keilmuan yang mempelajari manusia dari segi keanekaragaman fisik, serta kebudayaannya.
Pengertian menurut Para Ahli

Ralf dan Harry: Antropologi sebagai ilmu yang mempelajari


manusia dan semua yang dikerjakan oleh manusia.

David Hunter: Antropologi sebagai  keilmuan yang lahir dari


keingintahuan mengenai manusia yang tidak terbatas.

Zerhun Dodda: Antropologi sebagai suatu studi ilmu yang


mempelajari tentang manusia.

William A. Haviland: Antropologi sebagai studi mengenai


umat manusia, dimana antropologi berusaha menyusun
generalisasi tentang manusia dari perilakunya untuk
mendapatkan pengetahuan keanekaragaman manusia itu
sendiri.

Koentjaraningrat: Antropologi merupakan suatu studi


mengenai umat manusia dengan mempelajari berbagai
bentuk fisik, warna dan budaya yang dihasilkan masyarakat.
Perkembangan Antropologi
Keempat fase tersebut dijabarkan dibawah ini:

1.Fase Pertama (abad 15-18)


Fase pertama dimulai sejak kemunculan studi antropologi yaitu abad ke-15 hingga abad ke-18. Pada akhir abad ke-15,
orang Eropa mulai menjelajah dan mendatangi suku-suku banga di benua lain. Benua yang dikunjungi adalah Afrika,
Amerika dan Asia.

2. Fase Kedua (pertengahan abad ke-19)


Pada pertengahan abad ke-19, antropologi mempelajari masyarakat dan kebudayaan primitif. Hal ini dimaksud untuk
mendapatkan informasi mengenai tingkatan kuno dalam sejarah evolusi dan sejarah penyebaran kebudayaan manusia.
Pada fase ini muncul karangan yang menyusun bahan etnografi berdasarkan cara berpikir evolusi dan difusi.

3. Fase Ketiga (awal abad ke-20)


Fase ketiga adalah masa dimana antropologi mempelajari masyarakat dan kebudayaan suku bangsa di luar Eropa untuk
kepentingan pemerintah kolonial. Studi ini bertujuan untuk mendapatkan pengertian mengenai masyarakat masa kini
yang kompleks. Fase ini berkaitan dengan kemantapan kekuasaan dari negara-negara penjajah Eropa.

4. Fase Keempat (setelah tahun 1930)


Fase keempat ditandai dengan terjadinya dua perubahan penting yaitu makin hilangnya bangsa-bangsa primitif dan
timbulnya sikap antipati terhadap kolonialisme. Pada masa ini antropologi seolah telah kehilangan lapangan dan obyek
penelitian sehingga mengembangkan lapangan penelitian baru. Fase ini antropologi menetapkan tujuan barunya.
Antropologi memiliki tujuan akademik untuk mencapai pengertian makhluk manusia secara umum dengan jalan
mempelajarinya. Tujuan praktis antropologi adalah mempelajari beragam warna masyarakat suku bangsa di dunia untuk
membangun bangsa tersebut.
Manfaat Mempelajari Antropologi

1. Mengetahui pola perilaku masyarakat yang dapat digunakan untuk mengembangkan kebudayaan
2. Menjelaskan peran manusia dalam suatu masyarakat sehingga sesuai dengan harapan masyarakat terhadap dirinya
3. Meningkatkan toleransi karena adanya karakteristik yang berbeda dari tiap budaya.
4. Memperluas pengetahuan mengenai karakteristik suku bangsa yang berbeda
5. Mengidentifikasi berbagai jenis permasalahan dalam masyarakat sehingga tercipta solusi untuk menyelesaikannya.
Teori
Antropologi
Teori Evolusionisme Deterministik

Teori Evolusionisme Deterministik dapat dikatakan


sebagai teori tertua di deretan teori antropologi. Teori ini
dikembangkan oleh Lewis Henry Morgan dan Edward
Burnet Tylor. Teori ini muncul dari anggapan adanya
hukum universal yang mengendalikan perkembangan
semua kebudayaan manusia. Berdasarkan teori ini setiap
kebudayaan mengalami fase-fase atau evolusi.

Lewis Henry Morgan (1818-1881) menggambarkan


proses evolusi masyarakat dan kebudayaan dengan
delapan tahap evolusi universal yang dituangkan dalam
karyanya dengan judul Ancient Society. Delapan tingkat
evolusi tersebut adalah zaman liar, zaman liar madya,
zaman liar muda, zaman barbar tua, zaman barbar
madya, zaman barbar muda, zaman peradaban purba
dan zaman peradaban masa kini.
Teori Antropologi…
!

Teori Partikularisme

Teori partikularisme muncul setelah berakhirnya masa teori


evolusionisme. Pemikiran baru ini dipelopori oleh Franz Boas
(1858-1942) yang menentang teori evolusionisme. Teori ini disebut
juga sebagai partikularisme historic. Boas tidak setuju dengan teori
evolusi tentang adanya hukum universal yang menguasai
kebudayaan. Boas berpendapat meskipun hanya satu unsur,
kebudayaan tetap harus dipelajari dalam konteks masyarakat di
mana unsur tersebut berada. Teori partikularisme berpandangan
bahwa perkembangan tiap kebudayaan mempunyai kekhasan
sendiri-sendiri dan tidak dapat digeneralisasikan ke dalam aturan
atau hukum yang universal.
Teori Antropologi…
!

Teori Fungsionalisme

Teori fungsionalisme dikembangkan oleh Bronislaw


Malinowski (1884-1942). Teori ini beranggapan bahwa
semua unsur kebudayaan adalah bagian-bagian yang
berguna bagi masyarakat di mana unsur-unsur tersebut
berada. Pandangan fungsionalis menekankan bahwa
setiap pola perilaku, kepercayaan dan sikap yang menjadi
bagian dari kebudayaan suatu masyarakat, memiliki
peran mendasar di dalam kebudayaan yang bersangkutan.
Jenis - Jenis Antropologi
Antropologi dibagi menjadi beberapa cabang secara khusus yaitu antropologi fisik dan antropologi budaya.
Cabang antropologi tersebut masih dibagi lagi menjadi sub bidang, seperti dibawah ini:
1. Antropologi Fisik
Menurut Haviland, antropologi fisik mempelajari manusia sebagai organisme biologis. Antropologi fisik membahas
manusia berdasarkan evolusinya serta menyelidiki manusia dari variasi biologis dalam berbagai jenis (spesies). Analisis
antropologi fisik diperoleh dari fosil-fosil dan pengamatan pada primata-primata yang pernah hidup.
Para ahli antropologi fisik berusaha mencari tahu nenek moyang manusia untuk mengetahui kapan, bagaimana, dan
mengapa manusia menjadi mahluk seperti sekarang ini.

Antropologi fisik dibagi menjadi sub bagian :


• Paleontologi
Paleontologi berasal kata dari bahasa Yunani yaitu paleon, ontos dan logos. Gabungan kata ini dapat diartikan sebagai
ilmu yang mempelajari mengenai kehidupan di masa lalu. Paleontologi merupakan keilmuan mempelajari asal usul
serta perkembangan manusia secara biologis.

• Somatologi
Somatologi adalah salah satu sub bagian antropologi fisik yang mempelajari jenis ras manusia dengan didasarkan pada
ciri-ciri fisik. Ciri fisik manusia baik fenotip dan genotip dipelajari dalam somatologi. Somatologi juga mempelajari
sejarah terjadinya aneka warna manusia yang dipandang dari ciri-ciri tubuh.
Lanjutan ….
2. Antropologi Budaya

Burke menjelaskan bahwa antropologi budaya berfokus pada kebudayaan manusia atau cara hidup manusia dalam
masyarakat. Antropologi budaya merupakan studi mengenai praktek-praktek sosial, bentuk ekspresif dan penggunaan
bahasa.

Antropologi budaya memiliki tiga sub bidang yang berdekatan, yaitu :


• Prehistori
Prehistori merupakan salah satu sub bidang antropologi budaya mempelajari sejarah perkembangan, penyebaran dan
terjadinya aneka kebudayaan manusia sebelum mengenal tulisan.
• Etnolinguistik
Etnolinguistik membahas mengenai sejarah asal, perkembangan dan penyebaran aneka bahasa yang diucapkan
manusia.

• Etnologi
Sub bidang etnologi merupakan ilmu yang mempelajari kebudayaan-kebudayaan dalam kehidupan masyarakat dari
sebanyak mungkin suku bangsa yang tersebar di dunia. Etnologi dibagi lagi menjadi dua kajian yaitu antropologi
diakronik dan antropologi sinkronik. Antropologi diakronik meneliti seperangkat pola budaya suku bangsa yang
telah menyebar di dunia. Antropologi sinkronik mempelajari tingkah laku sosial dalam suatu lembaga seperti keluarga,
kultur kebudayaan, sistem kekerabatan, tata hukum dan organisasi politik.
Konsep Antropologi
• Kebudayaan
Kebudayaan merupakan konsep yang paling esensial dari antropologi. Kebudayaan menurut Koentjaraningrat
adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan serta hasil karya milik manusia yang digunakan dalan kehidupan
masyarakat, dimana hal tersebut dijadikan miliknya melalui belajar. Menurut Parsudi Suparlan, kebudayaan
merupakan keseluruhan pengetahuan yang dimiliki manusia sebagai makhluk sosial berisi model-model
pengetahuan yang secara selektif dapat digunakan untuk memahami dan menginterpretasikan lingkungan yang
dihadapi, serta untuk mendorong dan menciptakan tindakan yang diperlukan.
Ember dan Ember (1990:2) menguraikan bahwa antropologi merupakan suatu disiplin yang menyangkut rasa
keingintahuan yang tak terbatas tentang manusia.
Para ahli antropologi mencari jawaban bagi berbagai pertanyaan tentang manusia.
Para ahli tersebut tertarik dalam menemukan kapan, dimana, dan mengapa manusia ada di muka bumi, bagaimana
dan mengapa manusia melakukan perubahan, serta bagaimana dan mengapa populasi manusia modern beragam
dalam gambaran fisik tertentu. Ahli antropologi juga tertarik pada bagaimana dan mengapa masyarakat pada masa
lalu dan masa kini bervariasi dalam gagasan-gagasan dan praktek-praktek adapt kebiasaan. Antropologi berfokus
pula pada pengidentifikasian dan penjelasan karakteristik- karakteristik khas dari populasi khusus manusia.
Antropologi juga dipahami sebagai sebuah studi yang dilakukan seseorang dengan melakukan pejalanan ke sudut
dunia yang tak dikenal. Studi tersebut untuk mempelajari orang-orang yang eksotik, atau menggali ke dalam bumi
guna menemukan sisa-sisa fosil atau alat-alat dan guci-guci yang dimiliki orang-orang yang hidup pada masa lalu.

Anda mungkin juga menyukai