Anda di halaman 1dari 26

STUDI KELAYAKAN BISNIS

ASPEK AMDAL

OLEH :

Nama :
I Putu Santiana 1602612010728 (01)
Putra Bagus Bintara Yudha 1602612010733 (02)
Made Yudasmini 1602612010735 (03)
Bunga Novianti 1602612010 743 (04)
Ayu Alit Ria Indrawati 1602612010751 (06)

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI
DENPASAR
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latarbelakang Masalah
Studi kelayakan sangat diperlukan oleh banyak kalangan, khususnya terutama
bagi para investor yang selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit, dan pemerintah
yang memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-undangan, yang tentunya
kepentingan semuanya itu berbeda satu sama lainya. Investor berkepentingan dalam
rangka untuk mengetahui tingkat keuntungan dari investasi, bank berkepentingan untuk
mengetahui tingkat keamanan kredit yang diberikan dan kelancaran pengembaliannya,
pemerintah lebih menitik-beratkan manfaat dari investasi tersebut secara makro baik bagi
perekonomian, pemerataan kesempatan kerja, dll.

Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan ketidakpastian,


maka diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu karena di dalam studi kelayakan
terdapat berbagai aspek yang harus dikaji dan diteliti kelayakannya sehingga hasil
daripada studi tersebut digunakan untuk memutuskan apakah sebaiknya proyek atau
bisnis layak dikerjakan atau ditunda atau bahkan dibatalkan. Aspek AMDAL merupakan
suatu yang berkenaan dengan lingkungan hidup yang sangat penting untuk ditelaah
sebelum suatu investasi atau usaha dijalankan.

AMDAL merupakan kajian dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup,
dibuat pada tahap perencanaan, dan digunakan untuk pengambilan keputusan. Sudah
tentu telaah yang dilakukan untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan jika suatu
investasi jadi dilakukan, baik dampak negatif maupun yang berdampak positif. Dampak
yang timbul ada yang langsung memengaruhi pada saat kegiatan usaha/proyek dilakukan
sekarangatau baru terlihat beberapa waktu kemudian di masa yang akan datang. Dampak
lingkungan hidup yang terjadi adalah berubahnya suatu lingkungan dari bentuk aslinya
seperti perubahan fisik kimia, biologi, atau sosial. Perubahan lingkungan ini jika tidak
diantisipasi dari awal akan merusak tatanan yang sudah ada, baik terhadap fauna, flora,
maupun manusia itu sendiri. Oleh karena itu, sebelum suatu usaha atau proyek dijalankan
maka sebaiknya dilakukan terlebih dahulu studi tentang dampak lingkungan yang akan
timbul, baik dampak sekarang maupun di mendatang.
1.2 Rumusan Masalah
Mengacu pada latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari penulisan makalah
ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari aspek AMDAL?
2. Bagaimanakah dampak yang ditimbulkan dari aspek AMDAL?
3. Apa tujuan dan kegunaan dari aspek AMDAL?
4. Bagaimanakah rona lingkungan hidup dalam aspek AMDAL?
5. Bagaimanakah prakiraan dampak besar dan penting?
6. Bagaimanakah evaluasi dampak besar dan penting?
7. Bagaimanakah ruang lingkup studi dan metode analisis data?
8. Bagaimanakah sistematika penyusunan dokumen AMDAL?
9. Bagaimanakah kegunaan dan keperluan rencana usaha ?

1.3 Tujuan
Berdasarkan pada pokok permasalahan diatas, maka tujuan dari makalah ini
yaitu :
1. Untuk mengetahui pengertian dari aspek AMDAL
2. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari aspek AMDAL
3. Untuk mengetahui tujuan dan kegunaan dari aspek AMDAL
4. Untuk mengetahui rona lingkungan hidup dalam aspek AMDAL
5. Untuk mengetahui prakiraan dampak besar dan penting
6. Untuk mengetahui evaluasi dampak besar dan penting
7. Untuk mengetahui ruang lingkup studi dan metode analisis data
8. Untuk mengetahui sistematika penyusunan dokumen AMDAL
9. Untuk mengetahui pengertian kegunaan dan keperluan rencana usaha
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian AMDAL

AMDAL adalah singkatan dari “Analisis Dampak Lingkungan” yang merupakan


suatu proses studi formal yang digunakan untuk memperkirakan dampak terhadap
lingkungan oleh rencana kegiatan proyek yang bertujuan memastikan adanya masalah
dampak lingkungan yang perlu dianalisis pada tahap awal perencanaan dan perancangan
proyek sebagai bahan pertimbangan pembuat keputusan. Menurut PP No. 27 Tahun 1999,
pengertian AMDAL adalah kajian mengenai dampak besar dan penting untuk
pengambilan keputusan suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada
lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang
penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.
AMDAL ini dibuat saat perencanaan suatu proyek yang diperkirakan akan
memberikan pengaruh terhadap lingkungan hidup di sekitarnya. Yang dimaksud
lingkungan hidup di sini adalah aspek abiotik, biotik dan kultural. Dasar hukum AMDAL
di Indonesia adalah Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang “Izin Lingkungan
Hidup” yang merupakan pengganti PP 27 Tahun 1999 tentang Amdal. Amdal sendiri
telah dilaksanakan di Indonesia sejak 1982.

2.2 Dampak Yang Ditimbulkan


Seperti yang di jelaskan sebelumnya bahwa AMDAL merupakan salah satu
bagian dari aspek studi kelayakan bisnis. Artinya, untuk melakukan suatu kegiatan usaha
atau bisnis atau proyek, studi mengenai AMDAL merupakan salah satu syarat kelayakan
usaha tersebut. Perlunya dilakukan studi AMDAL sebelum usaha dilakukan mengingat
kegiatan-kegiatan investasi pada umumnya akan mengubah lingkungan hidup. Oleh
karena itu, menjadi penting untuk memerhatikan komponen-komponen lingkungan hidup
sebelum investasi dilakukan.

Adapun komponen lingkungan hidup yang harus dipertahankan dan dijaga serta
dilestarikan fungsinya, antara lain:

1. Hutan lindung, hutan konservasi, dan cagar biosfer.


2. Sumber daya manusia.
3. Keanekaragaman hayati.
4. Kualtasudara.
5. Warisan alam dan warisan budaya.
6. Kenyamanan lingkungan hidup.
7. Nilai-nilai budaya yang berorientasi selaras dengan lingkungan hidup.
Kemudian, komponen lingkungan hidup yang akan berubah secara mendasar dan
penting bagi masyarakat di sekitar suatu rencana usaha dan/atau kegiatan, seperti antara
lain:

1. Kepemilikan dan penguasaan lahan.


2. Kesempatan kerja dan usaha.
3. Taraf hidup masyarakat.
4. Kesehatan masyarakat.
Dengan adanya kegiatan investasi atau usaha, maka komponen lingkungan hidup
di atas secara otomatis akan berubah dengan menimbulkan berbagai dampak terutama
dampak negatif yang mungkin akan timbul, jika tidak dilakukan AMDAL, secara baik
dan benar adalah sebagai berikut:

1. Terhadap tanah dan kehutanan


a. Menjadi tidak subur, gersang, atautandus, sehingga sangat merugikan sektor
pertanian.
b. Berkurang jumlahnya, apabila terjadi pengerukkan atau bahkan hilang, seperti
untuk sektor pertambangan, yang pada akhirnya akan berbentuk danau-danau
kecil.
c. Terjadi erosi atau bahkan banjir apabila hutan yang ada di sekitar proyek
ditebang secara tidak teratur.
d. Tailing bekas pembuangan hasil pertambangan akan merusak aliran sungai
berikut hewan dan tanaman di sekitarnya.
e. Pembabatan hutan yang tidak terencana akan merusak lingkungan secara
keseluruhan dan rusaknya hutan sebagai sumber resapan air.
f. Punahnya keanekaragaman hayati, baik fauna maupun flora, akibat rusaknya
hutan alam yang terkena dampak dengan adanya proyek/ usaha.
2. Terhadap air
a. Mengubah warna, dari yang semula bening dan jernih menjadi kuning atau
hitam, sehingga tidak dapat digunakan lagi untuk keperluan seperti air minum,
mencuci, dan keperluanlainnya.
b. Berubah rasa, dalam arti bahwa mungkin warnanya tidak berubah, akan tetapi
rasanya menjadi berubah, sehingga juga berbahaya untuk dijadikan air minum,
karena mungkin mengandung zat-zat yang berbahaya.
c. Berbau busuk atau menyengat, sehingga sangat mengganggu lingkungan di
sekitarnya.
d. Mengering, hal ini disebabkan proyek yang dijalankan menggunakan air
sungai atau air tanah yang berlebihan, akibatnya air di sekitar lokasi menjadi
berkurang.
e. Matinya binatang air dan tanaman di sekitar lokasi akibat dari pada air berubah
warna dan rasa.
f. Menimbulkan berbagai penyakit akibat pencemaran terhadap air bila
dikonsumsi atau digunakan nuntuk berbagai keperluan.
3. Terhadap udara
a. Udara di sekitar lokasi menjadi berdebu, untuk proyek-proyek tertentu seperti
batu kapur atau semen, sehingga udara di sekitarnya menjadi tidak sehat.
b. Dapat menimbulkan radiasi-radiasi yang tidak dapat dilihat oleh mata seperti
proyek bahan kimia.
c. Untuk proyek tertentu dapat menimbulkan suara yang bising, seperti proyek
perbengkelan.
d. Menimbulkan aroma yang tidak sedap seperti berbau tajam, menyengat,
busuk, seperti usaha perternakan atau industri makanan.
e. Dapat menimbulkan suhu udara menjadi panas, akibat dari pada keluaran
industri tertentu.
4. Terhadap manusia :
a. Akan menimbulkan berbagai penyakit terhadap karyawan perusahaan yang
bersangkutan dan masyarakat sekitar lokasi proyek.
b. Berubahnya budaya dan perilaku masyarakat sekitar lokasi akibat berubahnya
struktur penduduk.
c. Rusaknya adat istiadat masyarakat setempat, seiring dengan perubahan
perkembangan di daerah tersebut.
Dampak yang akan timbul, seperti di atas perlu dicarikan alternative
penyelesaiannya. Penyesalannya ini harus dipenuhi atau di lengkapi oleh perusahaan
yang dinilai kurang layak. Adapun alternatif penyelesaiannya yang dapat dilakukan
adalah sebagai berikut:

1. Terhadap tanah
a. Melakukan rehabilitasi terhadap lahan kritis melalui penghijauan (reboisasi)
untuk menghindari dampak banjir, longsor, atau mengatasi tanah gersang.
b. Melakukan pengurukan atau penimbunan terhadap berbagai penggalian yang
menyebabkan tanah menjadi berlubang-lubang.
2. Terhadap air
a. Memasang filter/saringan air sehingga air yang keluar dari pembuangan
sudah bersih dan sehat tentunya.
b. Membuat saluran pembuangan yang teratur kedaerah tertentu sehingga tidak
mengganggu aktifitas masyarakat.
c. Memberikan semacam obat untuk menetralisir air yang tercemar, seperti
bahan-bahan kimia yang dapat mematikan makhluk yang mengonsumsi atau
hidup di dalam air tersebut.
3. Terhadap udara
a. Memasang filter/saringan udara untuk menghindari asap dan debu atau
sumber polusi lainnya.
b. Memasang alat kedap suara untuk mencegah suara yang bising.
4. Terhadap karyawan
a. Menggunkan peralatan pengaman seperti masker, baju kerja yang aman, atau
alat pengaman lainnya.
b. Diberikan asuransi jiwa dan kesehatan kepada setiap pekerja yang terlibat
dalam perusahaan tersebut.
c. Menyediakan tempat kesehatan untuk pegawai perusahaan yang terlibat
dengan proyek.
5. Terhadap masyarakat sekitarnya
a. Menyediakan tempat kesehatan secara gratis kepada masyarakat.
b. Memindahkan masyarakat ke lokasi yang lebih aman dengan penggantian
yang lebih aman dengan penggantian yang wajar jika di perkirakan kondisi
proyek benar-benar membahayakan kesehatan.

2.3 Tujuan dan Kegunaan Studi AMDAL


Tujuan AMDAL adalah menduga kemungkinan terjadinya dampak dari suatu
rencana usaha dan/atau kegiatan. Untuk mencapai tujuan ini penyusunan AMDAL harus
didasarkan atau sesuai dengan pedoman penyusunan AMDAL.
Hal-hal yang harus dilakukan dalam rangka mencapai tujuan studi AMDAL
adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi semua rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan
terutama yang menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan
hidup.
2. Mengidentifikasi komponen-komponen lingkungan hidup yang akan terkena
dampak besar dan penting.
3. Memprakirakan dan mengevaluasi rencana dan/atau usaha kegiatan usaha yang
menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup.
4. Merumuskan RKL dan RPL.

Sedangkan kegunaan dilaksanakannya studi AMDAL adalah :


1. Sebagai bahan bagi perencana dan pengelola usaha dan pembangunan wilayah.
2. Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan hidup
dari rencana usaha dan/atau kegiatan.
3. Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup dari rencana usaha dan/atau kegiatan.
4. Memberi masukan untuk penyusunan desain rinci teknis dari rencana usaha
dan/atau kegiatan.
5. Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari suatu
rencana usaha dan/atau kegiatan.

2.4 Rona Lingkungan Hidup


Sasaran utama dari AMDAL adalah untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup.
Atau dengan kata lain, untuk menjaga lingkungan hidup dari segala bentuk perusakan,
encemaran atau kegiatan yang merugikan kelestarian lingkungan hidup yang pada
akhirnya akan merugikan manusia itu sendiri. Dalam rangka menjaga dan
menyelamatkan lingkungan hidup, maka perlu dilakukan studi AMDAL yang benar.

Rona lingkungan hidup pada umumnya sangat beraneka ragam dalam bentuk,
ukuran, tujuan, sasaran, dan sebagainya. Rona lingkungan hidup juga berbeda menurut
letak geografi, keanekaragaman faktor lingkungan hidup, dan pengaruh manusia. Karena
itu kemungkinan timbulnya dampak lingkungan hidup pun berbeda-beda sesuai dengan
rona lingkungan yang ada.

Hal-hal yang perlu dicermati dalam rona lingkungan hidup adalah sebagai berikut :

1. Wilayah studi rencana studi dan/atau kegiatan. Dengan mengungkapkan secara


mendalam komponen-komponen lingkungan hidup yang berpotensi terkena
dampak penting usaha dan/atau kegiatan selain itu komponen lingkungan hidup
yang memiliki arti ekonomi dan arti ekologis perlu mendapat perhatian.
2. Kondisi kualitatif dan kuantitatif dari berbagai sumber daya alam yang ada di
wilayah studi rencana usaha dan/atau kegiatan baik yang sudah dan yang akan di
manfaatkan maupun yang masih dalam bentuk potensi, penyajian kondisi suber
daya alam ini perlu dikemukakan dalam peta dan/atau dengan tabel dengan skala
memadai dan bila perlu harus dilengkapi dengan diagram gambar, grafik, atau
foto.

Berikut ini beberapa contoh komponen lingkungan hidup yang bisa dipilih untuk
ditelaah sesuai hasil perlingkungan dalam KA-ANDAL.

A. Fisik Kimia
Komponen fisik kimia yang penting untuk ditelaah di antaranya :
1. Iklim, kualitas udara, dan kebisingan
a. Komponen iklim meliputi tipe iklim, suhu (maksimum, minimum, rata-rata),
kelembaban curah hujan dan jumlah hari hujan, keadaan angin (arah dan
kecepatan), serta intensitas radiasi matahari.
b. Data periodik bencana (siklus tahunan, lima tahunan dan sebagainya), seperti
sering terjadi angin ribut, banjir bandang di wilayah studi rencana usaha,
dan/atau kegiatan.
c. Data yang tersedia dari stasiun meteorologi dan geofisika yang mewakili
wilayah studi tersebut.
d. Pola iklim mikro, pola penyebaran bahan pencemar udara secara umum
maupun pada kondisi cuaca buruk.
e. Kualitas udara baik pada sumber maupun daerah sekitar wilayah studi
rencana usaha dan/atau kegiatan.
f. Sumber kebisingan dan getaran, tingkat kebisingan serta periode kejadiannya.
2. Fisiografi
a. Topografi bentuk lahan (morfologi) struktur geologi dan jenis tanah.
b. Indikator lingkungan hidup yang berhubungan dengan stabilitas dan stabilitas
tanah, terutama ditekankan apabila terjadi gejala ketidakstabilan dan harus
diuraikan dengan jelas dan seksama (misal: longsor tanah, gempa, kegiatan-
kegiatan vulkanis, dan sebagainya).
c. Keunikan, keistimewaan, dan kerawanan bentuk-bentuk lahan dan batuan
secara geologis
3. Hidrologi
a. Karakteristik fisik sungai, danau, dan rawa (rawa pasang surut dan rawa air
tawar)
b. Rata-rata debit dekade, bulan, tahunan, atau lainnya.
c. Kadar sedimentasi (Lumpur) tingkat erosi.
d. Kondisi fisik daerah resapan air, permukaan dan air tanah.
e. Fluktuasi, potensi, dan kualitas air tanah (dangkal dan dalam).
f. Tingkat penyediaan dan kebutuhan pemanfaatan air untuk minum, mandi, dan
cuci atau kebutuhan lainnya.
g. Tingkat penyediaan dan kebutuhan pemanfaatan air untuk keperluan lainnya
seperti pertanian, industri dan lain-lain.
h. Kualitas fisik kimia dan mikrobiologi air mengacu pada mutu dan parameter
kualitas air yang terkaitb dengan limbah yang akan keluar.
4. Hidrooseanografi
Pola hidrodinamika kelautan seperti:
a. Pasang surut.
b. Arus dan gelombang/ombak.
c. Morfologi pantai.
d. Abrasi dan akresi serta pola sedimentasi yang terjadi secara alami di daerah
penelitian.
5. Ruang, lahan dan tanah
a. Inventarisasi tata guna lahan dan sumber daya lainnya pada saat rencana usaha
dan/atau kegiatan yanng ditujukan dan kemungkinan potensi pengembangan di
masa datang.
b. Rencana pengembangann wilayah, rencana tata ruang (kawasan budidaya
seperti pertanian, perkebunan, hutan, perikanan, dan lain-lain serta kawasan
non-budidaya seperti hutan lindung, suaka margasatwa, taman nasional, dan
lain-lain). Rencana tata guna tanah dan sumber daya alam lainnya yang secara
resmi atau belum resmi disusun oleh pemerintah setempat, baik di tingkat
kabupaten, provinsi, atau nasional di wilayah studi rencana usaha dan/atau
kegitan.
c. Kemungkinan adanya konflik atau pembatasan yang timbul antara rencana tata
guna tanah dan sumber daya alam lainnya yang sekarang berlaku dengan
adanya pemilikan atau penentuan lokasi bagi rencana usaha dan/atau kegiatan.
d. Inventarisasi estetika dan keindahan bentang alam serta daerah rekreasi yang
ada di wilayah studi rencana usaha dan/atau kegiatan.

B. Biologi
Komponen Biologi yang penting untuk di telaah di antaranya:
1. Flora
a. Peta zona biogeoklimatik dari vegetasi yang meliputi tipe vegetasi seperti sifat-
sifat dan kerawanannya yang berada pada wilayah studi rencana usaha dan/atau
kegiatan.
b. Jenis-jenis vegetasi dan ekosistem yang dilindungi undang-undang yang
berada dalam wilayah studi rencana usaha dan/atau kegiatan.
c. Keunikan dari vegetasi dan ekosistemnya yang berada dalam wilayah studi
rencana usaha dan/atau kegiatan.
2. Fauna
a. Taksiran atau kelimpahan dan keragaman fauna, habitat, penyebaran pola
migrasi, populasi hewan budidaya (ternak) serta satwa dan habitatnya yang
dilindungi undang-undang dalam wilayah studi rencana usaha dan/atau
kegiatan.
b. Taksiran penyebaran dan kepadatan populasi hewan invertebrata yang
dianggap penting karena memiliki peranan dan potensi sebagai bahan makanan
atau sumber hama dan penyakit.
c. Perikehidupan hewan penting di atas termasuk cara perkembangbiakan, siklus
dan daur hidupnya, cara-cara pemijahan, cara bertelur dan beranak, cara
memelihara anaknya perilaku dalam daerah teritorinya.

C. Sosial
Komponen sosial yang penting untk ditelaah di antaranya:
1. Demografi
a. Struktur penduduk menurut kelompok umur, jenis kelamin, mata pencaharian,
pendidikan dan agama.
b. Tingkat kepadatan penduduk.
c. Pertumbuhan (tingkat kelahiran, tingkat kematian bayi, dan pola migrasi
sirkuler dan permanen).
d. Tenaga kerja (tingkat partisipasi angkatan kerja, tingkat pengagguran).
2. Ekonomi
a. Ekonomi rumah tangga (tingkat pendapatan, pola nafkah, pola nafkah ganda).
b. Ekonomi sumber daya alam (pola pemilikan dan penguasaan sumber daya
alam, pola penggunaan lahan nilai tanah, dan sumber daya alam lainnya.
c. Perekonomian lokasi dan regional (kesempatan kerja dan berusaha, nilai
tambah dan proses manufaktur, jenis dan jumlah aktifitas ekonomi nonformal,
distribusi pendapatan, efek ganda ekonomi, produk domestik regional bruto,
pendapatan asli daerah, pusat-pusat pertumbuhan ekonomi, fasilitas umum dan
fasilitas sosial, aksesbilitas wilayah).
3. Budaya
a. Kebudayaan (adat istiadat, nilai dan norma budaya).
b. Proses sosial (proses asosiatif/kerja sama, proses disosiatif konflik sosial,
akulturasi, asimilasi, dan integrasi, kohesi sosial).
c. Pranata sosial/kelembagaan masyarakat di bidang ekonomi (hak ulayat,
pendidikan, agama sosial, keluarga).
d. Warisan budaya (situs purbakala dan cagar budaya).
e. Pelapisan sosial berdasarkan pendidikan, ekonomi, pekerjaan dan kekuasaan.
f. Kekuasaan dan kewenangan (kepemimpinan formal dan informal, mekanisme
pengembalian keputusan di kalangan individu yang dominan, pergeseran nilai
kepemimpinan).
g. Sikap dan persepsi masyarakat terhadap rencana usaha dan/atau kegiatan.
h. Adaptasi ekologis.
4. Kesehatan masyarakat
a. Parameter lingkungan yang diperkirakan terkena dampak rencana
pembangunan dan berpengaruh terhadap kesehatan.
b. Proses dan potensi terjadinya pemajanan.
c. Potensi besarnya dampak timbulnya penyakit (angka kesakitan dan angka
kematian).
d. Karakteristik spesifik pendudk yang berisiko.
e. Sumber daya kesehatan.
f. Kondisi sanitasi lingkungan.
g. Status gizi masyarakat.
h. Kondisi lingkungan yang dapat memperburuk proses penyebaran penyakit.

2.5 Prakiraan Dampak Besar dan Penting


Dalam melakukan AMDAL perlu dijelaskan dampak besar dan penting yang
bakal timbul melalui prakiraan yang benar. Dampak besar dan terpenting dalam studi
AMDAL menurut pedoman penyusunan AMDAL hendaknya dimuat hal-hal sebagai
berikut:
1. Prakiraan secara dampak usaha dan/atau kegiatan pada saat prakontruksi,
kontruksi operasi, dan pascaoperasi terhadap lingkungan hidup. Telaah ini
dilakukan dengan cara menganalisis perbedaan antar kondisi kualitas lingkungan
hidup yang diperkirakan dengan adanya usaha dan/atau kegiatan, kodisi kualitas
lingkungan hidup yang diperkirakan tanpa adanya usaha dan/atau kegiatan dengan
menggunakan metode prakiraan dampak.
2. Penentuan arti penting perubahan lingkungan hidup yang diprakirakan bagi
masyarakat di wilayah studi rencana usaha dan/atau kegiatan dan pemerintahan
dengan mengacu pada pedoman penentuan dampak besar dan penting.
3. Dalam melakukan telaah butir 1 dan 2 tersebut diperhatikan dampak yang bersifat
langsung dan tidak langsung. Dampak langsung adalah dampak yang ditimbulkan
secara langsung oleh adanya usaha dan/atau kegiatan, sedangkan dampak tidak
langsung adalah dampak yang timbul sebagai akibat berubahnya suatu komponen
lingkungan hidup dan/atau usaha atau kegiatan primer oleh adanya rencana-
rencana usaha dan/atau kegiatan dalam kaitan ini, maka perlu diperhatikan
mekanisme aliran dampak pada berbagai komponen lingkungan sebagai berikut:
a. Kegiatan menimbulkan dampak penting yang bersifat langsung pada
komponen sosial.
b. Kegiatan menimbulkan dampak penting yang bersifat langsung pada
komponen fisik kimia kemudian menimbulkan rangkaian dampak lanjutan
berturut-turut terhadap komponen biologi dan sosial.
c. Kegiatan menimbulkan dampak penting yang bersifat langsung pada
komponen biologi, kemudian menimbulkan rangkaiann dampak lanjutan
pada komponen sosial.
d. Kegiatan menimbulkan dampak penting yang bersifat langsung pada
aspek fisik kimia dan selanjutnya membangkitkan dampak pada
komponen sosial.
e. Dampak penting berlangsung saling berantai di antara komponen sosial itu
sendiri.
f. Dampak penting pada butir a,b,c,d dan e, yang telah diutarakan selanjutnya
menimbulkan dampak balik pada rencana usaha
4. Mengingat usaha dan/atau kegiatan masih berada pada tahap pemilihan alternatif
usaha atau kegiatan (lokasi atau teknologi yang digunakan) sehubungan dengan
AMDAL merupakan komponen dari studi kelayakan, maka telaahan dilakukan
untuk masing-masing alternatif.
5. Dalam melakukan analisis prakiraan dampak penting agar digunakan metode-
metode formal secara matematis. Penggunaan metode non-formal hanya
dilakukan bila mana dalam melakukan analisis tersebut tidak tersedia formula-
formula matematis atau hanya dapat didekati dengan metode non-formal.
2.6 Evaluasi Dampak Besar dan Penting
1. Telaahan terhadap dampak besar dan penting
a. Yang dimaksudkan dengan evaluasi dampak yang bersifat holistis adalah
telaahan secara totalitas terhadap beragam dampak besar dan penting
lingkungan hidup.
b. Telaahan secara holistisatas berbagai komponen lingkungan hidup yang
diperkirakan mengalami perubahan yang mendasar.
c. Dampak –dampak besar dan penting yang dihasilkan dari evaluasi
disajikan sebagai dampak-dampak besar dan penting yang harus dikelola.
2. Telaahan sebagai dasar pengelolaan
a. Hubungan sebab akibat (kausatif) antara rencana usaha dan kegiatan dan
rona lingkungan hidup dengan dampak positif dan negative yang mungkin
timbul.
b. Ciri dampak penting ini juga perlu dikemukakan dengan jelas dalam arti
apakah dampak penting baik positif atau negative akan berlangsung.
c. Kelompok masyarakat yang akan terkena dampak negative dan kelompok
yang terkena dampak positif identifikasi kesenjangan antara perubahan
yang diinginkan.
d. Kemungkinan seberapa luas daerah yang akan terkena dampak penting ini
apakah hanya akan dirasakan dampaknya secara
local,regional,nasional,atau bahkan internasional ,melewati batas NKRI.
e. Analisis bencana alam dan analisis risiko bila rencana usaha dan kegiatan
berada dalam daerah bencan alam.

2.7 Ruang Lingkup Studi dan Metode Analisis Data


Ruang lingkup studi dampak besar penting yang ditelaah, meliputi :
1. Rencana usaha dan kegiatan penyebab dampak,terutama komponen langsung
yang berkaitan dengan dampak yang ditimbulkannya.
2. Kondisi rona lingkungan hidup yang terkena dampak lingkungan terutama
komponen langsung yang terkena dampak yang ditimbulkannya.
3. Jenis-jenis kegiatan yang ada di sekitar rencana lokasi beserta dampak yang
ditimbulkan terhadap lingkungan hidup.
4. Aspek-aspek yang diteliti sebagaimana yang di maksud pada butir 1, 2, 3, 4
dimaksud mengacu pada hasil pelingkupan yang tertuang dalsm dokumen
kerangka acuan untuk AMDAL.

Identitas Pemakrasa dan Penyusunan AMDAL


Identitas pemrakarsa dan penyusunan AMDAL terdiri :
1. Pemakarsa :
a. Nama dan alamat lengkap instansi/perusahaan sebagai pemakarsa
rencana usaha
b. Nama dan alamat lengkap penanggung jawab pelaksanaan rencana usaha
2. Penyusun AMDAL:
a. Nama dan alamat lengkap lembaga/perusahaan disertai dengan
kualifikasi dan rujukan
b. Nama dan alamat lengkap penanggungjawab penyusun AMDAL

Wilayah Studi
Lingkup wilayah studi mencakup pada penetapan wilayah studi yang digariskan
dalam kerangka acuan untuk AMDAL dan hasil pengamatan di lapangan. Batas wilayah
studi AMDAL dimaksud gambarkan pada peta dengan skala yang memadai.

Pelingkupan Wilayah Studi


Penetapan lingkup wilayah studi di maksudkan untuk membatasi wilayah studi
AMDAL sesuia hasil pelingkupan dampak besar dan penting dengan memperhatikan
keterbatasan dan sumber daya, waktu dan tenaga, serta saran pendapat dan tanggapan dari
masyarakat yang berkepentingan. Lingkup wilayah studi AMDAL ditetapkan
berdasarkan pertimbangan batas-batas ruang sebagai berikut :
1. Batas Proyek
Yang dimaksudkan batas proyek adalah ruang dimana suatu rencana usaha dan
kegiatan melakukan kegiatan prakonstruksi,konstruksi dan operasi
2. Batas Ekologis
Yang dimaksudkan batas ekologis adalah ruang persebaran dampak dari suatu
rencana usaha dan kegiatan menurut media transportasi bah (air, udara) dimana
prose alami yang berlangsung di dalam ruang tersebut.
3. Batas Sosial
Yang dimaksudkan batas social adalah ruang di sekitar rencana dan kegiatan yang
merupakan tempat berlangsungnya bebagai interaksi social yang mengandung
norma.
4. Batas Administrative
Yang dimaksudkan batas administrative adalah ruang dimana masyarakat secara
leluasa melakukan kegiatan social ekonomi dan social budaya sesuai dengan
peraturan perundang undangan.

Metode Pengumpulan dan Analisis Data


Perlunya dilakukan metode pengumpulan data dan analisis data yang ilmiah dengan
pertimbangan mengingat studi AMDAL merupakan telaahan mendalam atas dampak
besar dan penting usaha dan/atau kegiatan terhadap lingkungan hidup.
1. Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer maupun sekunder harus bersifat
sahih dan dapat dipercaya (reliable) yang diperoleh melalui metode atau alat yang
bersifat sahih.
2. Metode pengumpulan data, metode analisis atau alat yang digunakan, serta lokasi
pengumpulan data berbagai komponen lingkungan hidup yang diteliti. Lokasi
pengumpulan data agar dicantumkan pada peta dengan skala memadai.
3. Pengumpulan data dan informasi untuk demografi sosial ekonomi, sosial budaya,
pertahanan dan keamanan dan kesehatan masyarakat menggunakan kombinasi
dari tiga atau lebih metode agar diperoleh data yang realibilitasnya tinggi.

2.8 Sistematika Penyusunan Dokumen AMDAL


Sistematika penyusunan dokumen AMDAL terdiri dari :
1. Pedoman Penyusunan Dokumen KA-ANDAL
A. Ketentuan Umum
KA-ANDAL adalah ruang lingkup studi analisis dampak lingkungan
hidup yang disepakati bersama oleh Pemrakarsa/Penyusun Dokumen
AMDAL
Tujuan dalam penyusunan KA-ANDAL adalah
a. Merumuskan lingkup dan kedalaman studi ANDAL
b. Mengarahkan studi ANDAL agar efektif dan efisien sesuai dengan
biaya tenaga dan waktu yang tersedia
Fungsi dalam penyusunan dokumen KA-ANDAL ini adalah :
a. Sebagai rujukan penting bagi pemrakarsa, instansi yang
membidangi rencana usaha dan/atau kegiatan, dan penyusunan
studi AMDAL tentang lingkup dan kedalaman studi ANDAL yang
akan dilakukan
b. Sebagai salah satuh rujukan bagi penilai dokumen ANDAL untuk
mengevaluasi hasil studi ANDAL
Dasar pertimbangan dalam penyusunan KA-ANDAL adalah :
a. Keanekaragaman: rona lingkungan hidup dari segi letak geografi,
keanekaragaman factor lingkungan hidup, pengaruh manusia dan
sebagainya.
b. Keterbatasan sumberdaya, waktu, tempat, dana, tenaga, metode
dan sebagainya yang mengharuskan KA-ANDAL menyesuaikan
bagaimana keterbatasan diatas dengan hasil yang ingin dicapai
dengan mutu yang baik dari pekerjaan ANDAL dengan
menentukan prioritas yang diutamakan.
c. Efisiensi: dalam pengumpulan data dan informasi untuk
kepentinngan ANDAL perlu dilakukan dengan membatasi pada
factor-faktor yang terkait langsung pada kebutuhan.

Proses penyusunan KA-ANDAL perlu melibatkan masyarakat dan


para pakar dibidang yang terkait dengan rencana usaha dan/atau kegiatan.
ANDAL harus dipahami, hasilnya akan menjadi bagian dari studi
kelayakan untuk mengambilkeputusan dan perencanaan, khususnya
dibidang prakiraan dampak yang akan ditimbulkan oleh rencana usaha
dan/atau kegiatan pada lingkungan hidup.
Dokumen KA-ANDAL harus jelas dan tegas mencerminkan
wawasan lingkungan hidup yang harus dipertimbangkan dalam
pembangunan suatu rencana usaha dan/atau kegiatan:
a. Dokumen KA-ANDAL harus menampung aspirasi pihak-pihak
yang terlibat tentang hal-hal penting untuk ditelaah dalam studi
ANDAL.
b. Perlu ditelaah berbagai alternative yang mungkin dari rencana
usaha dan/atau kegiatan yang dipandang layak dari segi lingkungan
hidup, ekonomis ataupun teknis untuk mencegah timbulnya
dampak negatif yang lebih besar.
c. Penting memperhatikan unsur-unsur lingkungan hidup yang
berciri:
1. Perlu dipertahankan, dijaga serta dilestarikan fungsinya:
 Hutan lindung, konservasi, dan cagar biosfir
 Sumber daya air
 Keanekaragaman hayati
 Kualitas udara
 Warisan alam dan warisan budaya
 Kenyamanan lingkungan hidup
 Nilai-nilai budaya yang berorientasi selaras dengan
lingkungan hidup
2. Komponen lingkungan hidup yang akan berubah mendasar
dengan perubahan yang dianggap penting oleh masyarakat
disekitar rencana usaha dan/atau kegiatan misalnya:
 Pemilikan dan penguasaan laan
 Kesempatan kerja
 Taraf hidup masyarakat
 Kesehatan masyarakat
d. Hubungan sebab akibat antara rencana usaha dan/atau kegiatan dan
dampak lingkungan hidup yang ditimbulkannya perlu dipahami
sejak dini dalam proses pelingkupan pada proses penyusunan KA-
ANDAL untuk membuat studi ANDAL dapat berjalan searah dan
sistematik.

Dalam penyusunan KA-ANDAL ke-4 faktor tersebut harus


menjadi bagian yang integral khususnya dalam proses pelingkupan, karena
melalui proses ini dapat dihasilkan :
 Dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup yang
dipandang relevan untuk ditelaah secara mendalam dalam studi
dengan mentiadakan hal-hal atau komponen lingkungan hidup
yang dipandang kurang penting ditelaah
 Lingkup wilayah studi ANDAL berdasarkan beberapa
pertimbangan batas proyek, ekologi, social, dan batas administrasi.
 Kedalaman studi ANDAL antara lain mencakup metode yang
digunakan, jumlah sample yang diukur dan tenaga yang
dibutuhkan sesuai dengan sumber daya yang tersedia.
B. Sistematika Penulisan KA-ANDAL
BAB 1. PENDAHULUAN
Bab pendahuluan mencakup:
1.1 Latar belakang
1.2 Tujuan dan manfaat
1.3 Peraturan

BAB 2. RUANG LINGKUP STUDI


Lingkup rencana usaha yang akan ditelaah dan alternative
komponen rencana usaha dan/atau kegiatan.
1. Alternatif-alternatif yang akan dikaji dalam ANDAL
2. Lingkup rona lingkungan hidup awal
3. Pelingkupan
 Proses pelingkupan
 Hasil proses pelingkupan
BAB 3. METODE STUDI
Bab ini berisikan tentang metode yang akan digunakan untuk
pelaksanaan studi ANDAL yang dapat menjawab berbagai dampak
penting hasil proses pelingkupan
3.1 Metode pengumpulan dan analisis data
3.2 Metode prakiraan dampak penting
 Metode perhitungan matematis
 Metode percobaan
 Model simulasi visual / peta
 Metode analogi
 Penilaian ahli
3.3 Metode evaluasi dampak penting

BAB 4. PELAKSANAAN STUDI


4.1 Pemrakarsa
4.2 Penyusun studi AMDAL
4.3 Biaya studi
4.4 Waktu studi
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
4. Pedoman Penyusunan ANDAL
A. Penjelasan Umum
Analisis dampak lingkungan hidup yang dipersingkat menjadi
ANDAL merupakan telaahan secara cermat dan mendalam tentang dampak
penting suatu rencana dan/atau kegiatan. Fungsi pedoman penyusuna
ANDAL ini yaitu; digunakan sebagai dasar penyusuna ANDAL baik
AMDAL tunggal, AMDAL kegiatan terpadu maupun AMDAL kegiatan
dalam kawasan.
B. Sistematika Penulissan Dokumen ANDAL
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan dan Manfaat
1.3 Peraturan

BAB 2. RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN


 Identitas pemrakarsa dan Penyusun Dokumen AMDAL
 Uraian rencana usaha dan/atau kegiatan
 Alternatif-alternatif yang dikaji dalam ANDAL
 Keterkaitan rencana usaha dan/atau kegiatan dengan kegiatan lain
disekitarnya

BAB 3. RONA LINGKUNGAN HIDUP

BAB 4. RUANG LINGKUP STUDI


 Dampak penting yang ditelaah
 Wilayah studi dan batas waktu kajian

BAB 5. PRAKIRAAN DAMPAK PENTING

BAB 6. EVALUASI DAMPAK PENTING


 Telaahan terhadap dampak penting
 Pemilihan alternative terbaik
 Telaahan sebagai dasar pengelolaan
 Rekomendasi penilaian kelayakan lingkungan

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

2.9 Kegunaan dan Keperluan Rencana Usaha

Kegunaan dari rencana bisnis yaitu :


1. Anda akan tetap berada pada strategi anda
Akan sulit untuk tetap bertahan pada strategi anda, melihat rutinitas dan gangguan
sehari-hari. Tetapi anda bisa melihat kembali strategi perusahaan anda dari
business plan yang telah anda buat
2. Tujuan bisnis menjadi lebih jelas
Gunakanlah rencana anda untuk mendefinisikan dan mengelola tujuan bisnis yang
dapat diukur, seperti jumlah pengunjung website anda, jumlah penjualan, margin,
atau peluncuran produk baru,
3. Perkiraan anda akan menjadi lebih baik.
Gunakan rencana anda untuk memperbaiki perkiraan anda tentang masalah seperti
potensi pasar, penjualan, biaya penjualan, dan sebagainya.
4. Prioritas anda akan lebih masuk akal.
Disamping dari strategi, anda harus membuat prioritas terhadap bisnis anda
seperti pertumbuhan perusahaan, kesehatan keuangan dan manajemen. Gunakan
business plan anda untuk menentukan masalah ini.
5. Anda akan memahami interdependensi.
Gunakan rencana bisnis anda untuk melacak apa yang perlu dilakukan dan dengan
urutan yang bagaimana.
6. Pendelegasian anda akan lebih baik.
Business plan merupakan tempat yang ideal untuk mengklarifikasi siapa yang
bertanggung jawab dan untuk apa.
7. Mengelola anggota tim dan melacak hasilnya akan menjadi lebih mudah.
Rencana bisnis merupakan format yang bagus untuk mendapatkan hal-hal dalam
menulis dan menindaklanjuti perbedaan antara ekspektasi dan hasil yang
didapatkan, dengan koreksi tertentu.
8. Anda dapat lebih baik merencanakan dan mengelola arus kas.
Perencanaan arus kas merupakan cara yang bagus untuk menyatukan perkiraan
penjualan, biaya, pengeluaran, aset yang ingin anda beli, dan utang yang harus
anda bayar.
9. Koreksi tertentu akan menjaga bisnis anda dari kegagalan.
Memiliki rencana bisnis memberi anda cara untuk proaktif – bukan reaktif –
tentang bisnis
Keperluan Rencana Usaha
Membuat rencana bisnis memang tidaklah mudah. Anda harus menggali info
sebanyak-banyaknya tentang pasar, kompetitor dan lain-lain yang berkaitan dengan usaha
yang ingin Anda tekuni nantinya. Hal ini berguna agar usaha Anda tidak berhenti di
tengah jalan atau mengalami kegagalan. Dengan menyusunnya sedini mungkin, Anda
dapat mempersiapkan berbagai macam hal serta inovasi yang dapat Anda kembangkan
melalui bisnis Anda kedepannya.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam mendirikan sebuah usaha atau proyek perlu adanya Aspek AMDAL yang
berkenaan dengan lingkungan hidup yang sangat penting untuk ditelaah sebelum suatu
investasi atau usaha dijalankan karena dampak AMDAL yang terjadi dapat merubah
suatu lingkungan dari bentuk aslinya seperti perubahan fisik kimia, biologi, atau sosial.
Perubahan lingkungan ini jika tidak diantisipasi dari awal akan merusak tatanan yang
sudah ada, baik terhadap fauna, flora, maupun manusia itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

https://triansyah05.wordpress.com/2015/01/06/analisis-dampak-lingkungan-amdal/
diakses pada 3 Oktober 2019
http://harryfaisalri.blogspot.com/2017/05/studi-kelayakan-bisnis-aspek-lingkungan.html
diakses pada 3 Oktober 2019
http://marselinasafitri.blogspot.com/p/blog-page_16.html diakses pada 3 Oktober 2019
http://tataduplex.blogspot.com/2011/07/pedoman-penyusunan-amdal.html diakses pada
3 Oktober 2019
https://marianaulfa11.wordpress.com/2014/04/22/10-manfaat-adanya-rencana-bisnis-
atau-business-plan/ diakses pada 3 Oktober 2019

Anda mungkin juga menyukai