Aspek Amdal
Aspek Amdal
ASPEK AMDAL
OLEH :
Nama :
I Putu Santiana 1602612010728 (01)
Putra Bagus Bintara Yudha 1602612010733 (02)
Made Yudasmini 1602612010735 (03)
Bunga Novianti 1602612010 743 (04)
Ayu Alit Ria Indrawati 1602612010751 (06)
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI
DENPASAR
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latarbelakang Masalah
Studi kelayakan sangat diperlukan oleh banyak kalangan, khususnya terutama
bagi para investor yang selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit, dan pemerintah
yang memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-undangan, yang tentunya
kepentingan semuanya itu berbeda satu sama lainya. Investor berkepentingan dalam
rangka untuk mengetahui tingkat keuntungan dari investasi, bank berkepentingan untuk
mengetahui tingkat keamanan kredit yang diberikan dan kelancaran pengembaliannya,
pemerintah lebih menitik-beratkan manfaat dari investasi tersebut secara makro baik bagi
perekonomian, pemerataan kesempatan kerja, dll.
AMDAL merupakan kajian dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup,
dibuat pada tahap perencanaan, dan digunakan untuk pengambilan keputusan. Sudah
tentu telaah yang dilakukan untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan jika suatu
investasi jadi dilakukan, baik dampak negatif maupun yang berdampak positif. Dampak
yang timbul ada yang langsung memengaruhi pada saat kegiatan usaha/proyek dilakukan
sekarangatau baru terlihat beberapa waktu kemudian di masa yang akan datang. Dampak
lingkungan hidup yang terjadi adalah berubahnya suatu lingkungan dari bentuk aslinya
seperti perubahan fisik kimia, biologi, atau sosial. Perubahan lingkungan ini jika tidak
diantisipasi dari awal akan merusak tatanan yang sudah ada, baik terhadap fauna, flora,
maupun manusia itu sendiri. Oleh karena itu, sebelum suatu usaha atau proyek dijalankan
maka sebaiknya dilakukan terlebih dahulu studi tentang dampak lingkungan yang akan
timbul, baik dampak sekarang maupun di mendatang.
1.2 Rumusan Masalah
Mengacu pada latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari penulisan makalah
ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari aspek AMDAL?
2. Bagaimanakah dampak yang ditimbulkan dari aspek AMDAL?
3. Apa tujuan dan kegunaan dari aspek AMDAL?
4. Bagaimanakah rona lingkungan hidup dalam aspek AMDAL?
5. Bagaimanakah prakiraan dampak besar dan penting?
6. Bagaimanakah evaluasi dampak besar dan penting?
7. Bagaimanakah ruang lingkup studi dan metode analisis data?
8. Bagaimanakah sistematika penyusunan dokumen AMDAL?
9. Bagaimanakah kegunaan dan keperluan rencana usaha ?
1.3 Tujuan
Berdasarkan pada pokok permasalahan diatas, maka tujuan dari makalah ini
yaitu :
1. Untuk mengetahui pengertian dari aspek AMDAL
2. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari aspek AMDAL
3. Untuk mengetahui tujuan dan kegunaan dari aspek AMDAL
4. Untuk mengetahui rona lingkungan hidup dalam aspek AMDAL
5. Untuk mengetahui prakiraan dampak besar dan penting
6. Untuk mengetahui evaluasi dampak besar dan penting
7. Untuk mengetahui ruang lingkup studi dan metode analisis data
8. Untuk mengetahui sistematika penyusunan dokumen AMDAL
9. Untuk mengetahui pengertian kegunaan dan keperluan rencana usaha
BAB II
PEMBAHASAN
Adapun komponen lingkungan hidup yang harus dipertahankan dan dijaga serta
dilestarikan fungsinya, antara lain:
1. Terhadap tanah
a. Melakukan rehabilitasi terhadap lahan kritis melalui penghijauan (reboisasi)
untuk menghindari dampak banjir, longsor, atau mengatasi tanah gersang.
b. Melakukan pengurukan atau penimbunan terhadap berbagai penggalian yang
menyebabkan tanah menjadi berlubang-lubang.
2. Terhadap air
a. Memasang filter/saringan air sehingga air yang keluar dari pembuangan
sudah bersih dan sehat tentunya.
b. Membuat saluran pembuangan yang teratur kedaerah tertentu sehingga tidak
mengganggu aktifitas masyarakat.
c. Memberikan semacam obat untuk menetralisir air yang tercemar, seperti
bahan-bahan kimia yang dapat mematikan makhluk yang mengonsumsi atau
hidup di dalam air tersebut.
3. Terhadap udara
a. Memasang filter/saringan udara untuk menghindari asap dan debu atau
sumber polusi lainnya.
b. Memasang alat kedap suara untuk mencegah suara yang bising.
4. Terhadap karyawan
a. Menggunkan peralatan pengaman seperti masker, baju kerja yang aman, atau
alat pengaman lainnya.
b. Diberikan asuransi jiwa dan kesehatan kepada setiap pekerja yang terlibat
dalam perusahaan tersebut.
c. Menyediakan tempat kesehatan untuk pegawai perusahaan yang terlibat
dengan proyek.
5. Terhadap masyarakat sekitarnya
a. Menyediakan tempat kesehatan secara gratis kepada masyarakat.
b. Memindahkan masyarakat ke lokasi yang lebih aman dengan penggantian
yang lebih aman dengan penggantian yang wajar jika di perkirakan kondisi
proyek benar-benar membahayakan kesehatan.
Rona lingkungan hidup pada umumnya sangat beraneka ragam dalam bentuk,
ukuran, tujuan, sasaran, dan sebagainya. Rona lingkungan hidup juga berbeda menurut
letak geografi, keanekaragaman faktor lingkungan hidup, dan pengaruh manusia. Karena
itu kemungkinan timbulnya dampak lingkungan hidup pun berbeda-beda sesuai dengan
rona lingkungan yang ada.
Hal-hal yang perlu dicermati dalam rona lingkungan hidup adalah sebagai berikut :
Berikut ini beberapa contoh komponen lingkungan hidup yang bisa dipilih untuk
ditelaah sesuai hasil perlingkungan dalam KA-ANDAL.
A. Fisik Kimia
Komponen fisik kimia yang penting untuk ditelaah di antaranya :
1. Iklim, kualitas udara, dan kebisingan
a. Komponen iklim meliputi tipe iklim, suhu (maksimum, minimum, rata-rata),
kelembaban curah hujan dan jumlah hari hujan, keadaan angin (arah dan
kecepatan), serta intensitas radiasi matahari.
b. Data periodik bencana (siklus tahunan, lima tahunan dan sebagainya), seperti
sering terjadi angin ribut, banjir bandang di wilayah studi rencana usaha,
dan/atau kegiatan.
c. Data yang tersedia dari stasiun meteorologi dan geofisika yang mewakili
wilayah studi tersebut.
d. Pola iklim mikro, pola penyebaran bahan pencemar udara secara umum
maupun pada kondisi cuaca buruk.
e. Kualitas udara baik pada sumber maupun daerah sekitar wilayah studi
rencana usaha dan/atau kegiatan.
f. Sumber kebisingan dan getaran, tingkat kebisingan serta periode kejadiannya.
2. Fisiografi
a. Topografi bentuk lahan (morfologi) struktur geologi dan jenis tanah.
b. Indikator lingkungan hidup yang berhubungan dengan stabilitas dan stabilitas
tanah, terutama ditekankan apabila terjadi gejala ketidakstabilan dan harus
diuraikan dengan jelas dan seksama (misal: longsor tanah, gempa, kegiatan-
kegiatan vulkanis, dan sebagainya).
c. Keunikan, keistimewaan, dan kerawanan bentuk-bentuk lahan dan batuan
secara geologis
3. Hidrologi
a. Karakteristik fisik sungai, danau, dan rawa (rawa pasang surut dan rawa air
tawar)
b. Rata-rata debit dekade, bulan, tahunan, atau lainnya.
c. Kadar sedimentasi (Lumpur) tingkat erosi.
d. Kondisi fisik daerah resapan air, permukaan dan air tanah.
e. Fluktuasi, potensi, dan kualitas air tanah (dangkal dan dalam).
f. Tingkat penyediaan dan kebutuhan pemanfaatan air untuk minum, mandi, dan
cuci atau kebutuhan lainnya.
g. Tingkat penyediaan dan kebutuhan pemanfaatan air untuk keperluan lainnya
seperti pertanian, industri dan lain-lain.
h. Kualitas fisik kimia dan mikrobiologi air mengacu pada mutu dan parameter
kualitas air yang terkaitb dengan limbah yang akan keluar.
4. Hidrooseanografi
Pola hidrodinamika kelautan seperti:
a. Pasang surut.
b. Arus dan gelombang/ombak.
c. Morfologi pantai.
d. Abrasi dan akresi serta pola sedimentasi yang terjadi secara alami di daerah
penelitian.
5. Ruang, lahan dan tanah
a. Inventarisasi tata guna lahan dan sumber daya lainnya pada saat rencana usaha
dan/atau kegiatan yanng ditujukan dan kemungkinan potensi pengembangan di
masa datang.
b. Rencana pengembangann wilayah, rencana tata ruang (kawasan budidaya
seperti pertanian, perkebunan, hutan, perikanan, dan lain-lain serta kawasan
non-budidaya seperti hutan lindung, suaka margasatwa, taman nasional, dan
lain-lain). Rencana tata guna tanah dan sumber daya alam lainnya yang secara
resmi atau belum resmi disusun oleh pemerintah setempat, baik di tingkat
kabupaten, provinsi, atau nasional di wilayah studi rencana usaha dan/atau
kegitan.
c. Kemungkinan adanya konflik atau pembatasan yang timbul antara rencana tata
guna tanah dan sumber daya alam lainnya yang sekarang berlaku dengan
adanya pemilikan atau penentuan lokasi bagi rencana usaha dan/atau kegiatan.
d. Inventarisasi estetika dan keindahan bentang alam serta daerah rekreasi yang
ada di wilayah studi rencana usaha dan/atau kegiatan.
B. Biologi
Komponen Biologi yang penting untuk di telaah di antaranya:
1. Flora
a. Peta zona biogeoklimatik dari vegetasi yang meliputi tipe vegetasi seperti sifat-
sifat dan kerawanannya yang berada pada wilayah studi rencana usaha dan/atau
kegiatan.
b. Jenis-jenis vegetasi dan ekosistem yang dilindungi undang-undang yang
berada dalam wilayah studi rencana usaha dan/atau kegiatan.
c. Keunikan dari vegetasi dan ekosistemnya yang berada dalam wilayah studi
rencana usaha dan/atau kegiatan.
2. Fauna
a. Taksiran atau kelimpahan dan keragaman fauna, habitat, penyebaran pola
migrasi, populasi hewan budidaya (ternak) serta satwa dan habitatnya yang
dilindungi undang-undang dalam wilayah studi rencana usaha dan/atau
kegiatan.
b. Taksiran penyebaran dan kepadatan populasi hewan invertebrata yang
dianggap penting karena memiliki peranan dan potensi sebagai bahan makanan
atau sumber hama dan penyakit.
c. Perikehidupan hewan penting di atas termasuk cara perkembangbiakan, siklus
dan daur hidupnya, cara-cara pemijahan, cara bertelur dan beranak, cara
memelihara anaknya perilaku dalam daerah teritorinya.
C. Sosial
Komponen sosial yang penting untk ditelaah di antaranya:
1. Demografi
a. Struktur penduduk menurut kelompok umur, jenis kelamin, mata pencaharian,
pendidikan dan agama.
b. Tingkat kepadatan penduduk.
c. Pertumbuhan (tingkat kelahiran, tingkat kematian bayi, dan pola migrasi
sirkuler dan permanen).
d. Tenaga kerja (tingkat partisipasi angkatan kerja, tingkat pengagguran).
2. Ekonomi
a. Ekonomi rumah tangga (tingkat pendapatan, pola nafkah, pola nafkah ganda).
b. Ekonomi sumber daya alam (pola pemilikan dan penguasaan sumber daya
alam, pola penggunaan lahan nilai tanah, dan sumber daya alam lainnya.
c. Perekonomian lokasi dan regional (kesempatan kerja dan berusaha, nilai
tambah dan proses manufaktur, jenis dan jumlah aktifitas ekonomi nonformal,
distribusi pendapatan, efek ganda ekonomi, produk domestik regional bruto,
pendapatan asli daerah, pusat-pusat pertumbuhan ekonomi, fasilitas umum dan
fasilitas sosial, aksesbilitas wilayah).
3. Budaya
a. Kebudayaan (adat istiadat, nilai dan norma budaya).
b. Proses sosial (proses asosiatif/kerja sama, proses disosiatif konflik sosial,
akulturasi, asimilasi, dan integrasi, kohesi sosial).
c. Pranata sosial/kelembagaan masyarakat di bidang ekonomi (hak ulayat,
pendidikan, agama sosial, keluarga).
d. Warisan budaya (situs purbakala dan cagar budaya).
e. Pelapisan sosial berdasarkan pendidikan, ekonomi, pekerjaan dan kekuasaan.
f. Kekuasaan dan kewenangan (kepemimpinan formal dan informal, mekanisme
pengembalian keputusan di kalangan individu yang dominan, pergeseran nilai
kepemimpinan).
g. Sikap dan persepsi masyarakat terhadap rencana usaha dan/atau kegiatan.
h. Adaptasi ekologis.
4. Kesehatan masyarakat
a. Parameter lingkungan yang diperkirakan terkena dampak rencana
pembangunan dan berpengaruh terhadap kesehatan.
b. Proses dan potensi terjadinya pemajanan.
c. Potensi besarnya dampak timbulnya penyakit (angka kesakitan dan angka
kematian).
d. Karakteristik spesifik pendudk yang berisiko.
e. Sumber daya kesehatan.
f. Kondisi sanitasi lingkungan.
g. Status gizi masyarakat.
h. Kondisi lingkungan yang dapat memperburuk proses penyebaran penyakit.
Wilayah Studi
Lingkup wilayah studi mencakup pada penetapan wilayah studi yang digariskan
dalam kerangka acuan untuk AMDAL dan hasil pengamatan di lapangan. Batas wilayah
studi AMDAL dimaksud gambarkan pada peta dengan skala yang memadai.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam mendirikan sebuah usaha atau proyek perlu adanya Aspek AMDAL yang
berkenaan dengan lingkungan hidup yang sangat penting untuk ditelaah sebelum suatu
investasi atau usaha dijalankan karena dampak AMDAL yang terjadi dapat merubah
suatu lingkungan dari bentuk aslinya seperti perubahan fisik kimia, biologi, atau sosial.
Perubahan lingkungan ini jika tidak diantisipasi dari awal akan merusak tatanan yang
sudah ada, baik terhadap fauna, flora, maupun manusia itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
https://triansyah05.wordpress.com/2015/01/06/analisis-dampak-lingkungan-amdal/
diakses pada 3 Oktober 2019
http://harryfaisalri.blogspot.com/2017/05/studi-kelayakan-bisnis-aspek-lingkungan.html
diakses pada 3 Oktober 2019
http://marselinasafitri.blogspot.com/p/blog-page_16.html diakses pada 3 Oktober 2019
http://tataduplex.blogspot.com/2011/07/pedoman-penyusunan-amdal.html diakses pada
3 Oktober 2019
https://marianaulfa11.wordpress.com/2014/04/22/10-manfaat-adanya-rencana-bisnis-
atau-business-plan/ diakses pada 3 Oktober 2019