Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG

Teori ekonomi memberikan gambaran umum yang disederhanakan mengenai kegiatan-


kegiatan ekonomi dan sifat-sifat hubungan ekonomi disertai dengan penerapan prinsip-prinsip
ekonomi mikro. Ekonomi mikro menangani perilaku satuan-satuan ekonomi mencakup konsumen,
pekerjaan, para penanam modal, pemilik tanah dan setiap individu yang memainkan peranan
dalam fungsi perekonomian.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang teori produksi, yaitu bagaimana fungsi produksi,
yang membahas hubungan di antara faktor-faktor produksi dan tingkat produksi yang dihasilkan.
Faktor-faktor produksi dapat dibedakan menjadi 4 golongan, yaitu tenaga kerja, tanah, modal dan
keahlian keusahawanan. Dalam teori ekonomi, dalam menganalisis mengenai produksi, selalu
dimisalkan bahwa 3 faktor produksi (tanah, modal dan keahlian keusahawanan) adalah jumlahnya
tetap. Hanya tenaga kerja yang dipandang sebagai faktor yang berubah-ubah jumlahnya. Dengan
demikian, dalam menggambarkan hubungan di antara faktor produksi yang digunakan dan tingkat
produksi yang dicapai adalah hubungan diantara jumlah tenaga kerja yang digunakan dan jumlah
produksi yang dicapai.

1.2.RUMUSAN MASALAH

Bersadarkan latar belakang di atas, pokok rumusan masalah makalah ini adalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana teori produksi ?
2. Bagaimana faktor, karakter, dan hal utama dalam produksi ?
3. Bagaimana macam-macam dan pemilihan pola produksi ?
4. Bagaimana fungsi produksi serta jangka waktu produksi ?

1.3.TUJUAN PENULISAN

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian makalah ini adalah sebagai berikut
:
1. Mendiskripsikan teori produksi.
2. Mendiskripsikan apa saja faktor, karakter, dan hal utama dalam produksi.
3. Mendiskripsikan apa saja macam-macam dan pemilihan pola produksi.
4. Mendiskripsikan fungsi produksi serta jangka waktu produksi.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1.TEORI PRODUKSI

Secara umum, produksi diartikan sebagai kegiatan optimalisasi dari faktor-faktor produksi
seperti, tenaga kerja, modal, dan lain-lainnya oleh perusahaan untuk menghasilkan produk berupa
barang-barang dan jasa-jasa. Secara teknis, kegiatan produksi dilakukan dengan mengombinasikan
beberapa input untuk menghasilkan sejumlah output. Dalam pengertian ekonomi, produksi
didefinisikan sebagai usaha manusia untuk menciptakan atau menambah daya atau nilai guna dari
suatu barang atau benda untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Teori produksi adalah teori yang menerangkan sifat hubungan antara tingkat produksi yang
akan dicapai dengan jumlah faktor-faktor produksi yang digunakan. Konsep utama yang dikenal
dalam teori ini adalah memproduksi output semakismal mungkin dengan input tertentu, serta
memproduksi sejumlah output tertentu dengan biaya produksi seminimal mungkin.
Hukum Hasil yang Semakin Berkurang (The Law of Diminishing Return) merupakan hukum
yang dicetuskan oleh David Richardo. Hukum ini menyatakan bahwa penambahan faktor produksi
tidak selalu memberikan peningkatan hasil yang sebanding, pada titik tertentu, penambahan hasil
akan semakin berkurang meskipun faktor produksi terus ditambah. Hal ini dikarenakan
penambahan input secara terus menerus akan berakibat pada jumlah input yang melebihi kapasitas
produksi sehingga produktivitas tidak lagi maksimal.

2.2.FAKTOR, KARAKTER, DAN HAL UTAMA DALAM PRODUKSI

2.2.1. FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI


Faktor-faktor produksi antara lain :
1) Tenaga kerja manusia ( Labour) atau Sumber Daya Manusia ( Human Resources) = TK
2) Modal ( Capital, uang atau alat modal seperti mesin = M)
3) Sumber Daya Alam ( SDA(Natural Resources ) (tanah ( Land)= T)
4) Skill atau suatu keahliah ataupu Kecakapan tata laksana ( Managerial Skill )(teknologi =T)

2.2.2. KARAKTER PRODUKSI


Karakter produksi antara lain :
1) Adanya interkoneksi antar komponen
2) Mempunyai tujuan yang mendasari keberadaannya
3) Adanya aktivitas untuk merealisasikan
4) Adanya mekanisme pengoperasian dan pengendalian sumber daya produksi, yang dapat dibedakan
menjadi sumber daya:
- Struktural : bahan baku, alat, tenaga kerja
- Fungsional : perencanaan, pengendalian, supervisi, dll

2.2.3. HAL UTAMA DALAM PRODUKSI


Hal utama dalam produksi antara lain :
1) Kegiatan produksi
2) Penggunaan teknologi
3) Produktivitas tenaga kerja
4) Alokasi dan penggunaan sumber daya

2.3.MACAM-MACAM DAN PELIMIHAN POLA PRODUKSI

2.3.1. MACAM-MACAM POLA PRODUKSI


Berikut adalah macam-macam dari pola produksi :
1. Flow Process
Proses produksi mengalir cocok untuk produksi yang menggunakan tipe yang sama dan berurutan.
2. Job Shop Process
Proses produksi yang cocok untuk produk yang beragam dengan proses yang berbeda.
3. Cellular Process
Gabungan antara flow prosess dan job shop process.
4. Project Process
Pola produksi yang menyeluruh mulai dari perencanaan, pengadaan input, hingga produksi.

2.3.2. PEMILIHAN POLA PRODUKSI


Hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan pola produksi :
1. Kapasitas
Kemampuan maksimum yang bisa digunakan.
2. Efisiensi
Ukuran untuk mengetahui penggunaan sember daya.
3. Efektivitas
Ukuran untuk mengetahui derajat pencapaian output.
4. Fleksibilitas
Untuk mengukur karakteristik perubahan proses.

2.4.FUNGSI PRODUKSI

Kegiatan produksi melibatkan dua variabel yang mempunyai hubungan fungsional atau
saling memengaruhi, yaitu :
1. Berapa output yang harus diproduksi; dan
2. Berapa input yang akan dipergunakan.
Dengan demikian, yang disebut fungsi produksi adalah hubungan fungsional atau sebab
akibat antara input dan output. Dalam hal ini input sebagai sebab, dan output sebagai akibat. Atau
input sebagai variabel bebas dan output sebagai variabel tak bebas. Input produksi dikenal juga
dengan factor-faktor produksi, dan ouput produksi dikenal juga dengan jumlah produksi.
Fungsi produksi merupakan suatu fungsi atau persamaan yang menyatakan hubungan antara
tingkat output dengan tingkat penggunaan input-input. Hubungan antara jumlah output Q dengan
jumlah input yang dipergunakan dalam produksi X1, X2, X3, … Xn, secara matematis dapat
dituliskan sebagai berikut :
Q = f (X1, X2, X3, … Xn)
Q = output
X = input
Ketika input-input produksi terdiri dari capital, labour, resources dan technology maka
persamaan produksi menjadi sebagai berikut :
Q = f (C, L, R, T)
Q = Quantity, atau jumlah barang yang dihasilkan
f = Fungsi, atau simbol persamaan fungsional
C = Capital, atau modal atau sarana yang digunakan
L = Labour, tenaga kerja
R = Resources, sumber daya alam
T = Technology, teknologi dan kewirausahaan
Persamaan tersebut menjelaskan bahwa output dari suatu produksi merupakan fungsi atau
dipengaruhi atau akibat dari input. Artinya setiap barang yang dihasilkan dari produksi akan
tergantung pada jenis/macam dari input yang digunakan. Perubahan yang terjadi pada input akan
menyebabkan terjadinya perubahan pada output.
Dalam ilmu ekonomi, Teori produksi dibedakan menjadi teori Produksi dengan Satu Input
Variabel dan teori produksi dua input variable.

2.5.JANGKA WAKTU PRODUKSI

Dalam ekonomi, konsep jangka pendek mengacu pada kondisi dimana minimal terdapat satu
input yang bersifat tetap jumlahnya. Jangka panjang adalah periode waktu dimana seluruh input
bersifat variabel. Jangka waktu ini tidak ada hubungannya dengan periode waktu yang biasa kita
kenal (tahun,bulan, hari) namun berkaitan dengan perusahaan dan sumber daya yang dibicarakan.
Dalam suatu industri mungkin jangka pendek berarti satu bulan namun industri lain mungkin satu
tahun.
Jangka Waktu Produksi dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Jangka Pendek (short run). yaitu jangka waktu ketika input variabel dapat disesuaikan, namun
input tetap tidak dapat disesuaikan; dan
2. Jangka Panjang (long run) merupakan satu waktu dimana seluruh input variabel maupun tetap
yang digunakan perusahaan dapat diubah. Adapun tujuan dari pembedaan jangka waktu atau
periodisasi dalam produksi adalah untuk meminimumkannya Biaya Produksi.

2.5.1. PRODUKSI DALAM JANGKA PENDEK


Dalam jangka pendek perusahaan memiliki input tetap dan menentukan berapa banyaknya input
variabel yang harus dipergunakan. Untuk membuat keputusan, pengusaha akan memperhitungkan
seberapa besar dampak penambahan input variabel terhadap produksi total.
 Teori Produksi Dengan Satu Imput Variabel
Dengan mengamsumsikan beberapa input dianggap konstan dalam jangka pendek dan hanya satu
faktor produksi yaitu tenaga yang dapat berubah, maka fungsi produksinya dapat ditulis sebagai
berikut :
Q = f(L)
Persamaan produksi ini menjadi sangat sederhana kerana hanya melibatkan tenaga kerja untuk
mendapatkan tingkat produksi suatu barang tertentu. Artinya, factor produksi yang dapat berubah
dan mempengaruhi tingkat produksi adalah hanya jumlah tenaga kerja. Jika perusahaan
berkeinginan untuk menambah Tingkat produksi, maka perusahaan hanya dapat menambah
jumlah tenaga kerja.
Dapat disimpulkan :
1. Tahap I menunjukkan tenaga kerja yang masih sedikit, apabila ditambah akan meningkatkan total
produksi, produksi rata-rata dan produksi marginal.
2. Tahap II produksi total terus meningkat sampai produksi optimum sedang produk rata-rata
menurun dan produksi marginal menurun sampai titik nol.
3. Tahap III penambahan tenaga kerja menurunkan total produksi, dan produksi rata-rata, sedangkan
produksi marginal negatif.

a. Produksi Marginal
Tambahan produksi yang diakibatkan oleh pertambahan satu tenaga kerja yang digunakan.
MP = ΔTP
ΔL
MP = Produksi Marginal
ΔTP = Pertambahan Produksi Total
ΔL = Pertambahan Tenaga Kerja
b. Produksi Rata-Rata
Produksi yang secara rata-rata dihasilkan oleh setiap pekerja.
AP = TP
L
DP = Produksi rata-rata
TP = Produksi Total
L = Tenaga kerja
c. Produksi Total
Jumlah produksi yang dihasilkan oleh sejumlah tenaga kerja tertentu.

 Teori Produksi Dengan Dua Input Variabel


Jika factor produksi yang dapat berubah adalah jumlah tenaga kerja dan jumlah
modal atau sarana yang digunakan, maka fungsi produksi dapat dinyatakan
sebagai berikut :
Q = f(L, C)
Pada fungsi produksi ini diketahui, bahwa tingkat produksi dapat berubah dengan
merubah faktor tenaga kerja dan atau jumlah modal. Perusahaan mempunyai dua
alternative jika berkeinginan untuk menambah tingkat produksinya. Perusahaan
dapat meningkatkan produksi dengan menambah tenaga kerja, atau menambah
modal atau menambah tenaga kerja dan modal.
Hasil produksi sama dalam teori ini akan ditunjukan oleh suatu kurva yang diberi
nama isoquant curve (biasanya disebut isoquant sisi). Sedangkan biaya yang digunakan dalam
rangka menghasilkan produk tersebut disebut isoqost (biaya sama).
a. Isoquant (Kurva Produksi Sama)
Isoquant adalah kurva yang menggambarkan kombinasi dua macam input
(faktor produksi) untuk menghasilkan output/produksi yang sama jumlahnya.
Bentuk kurva isoquant bermacam-macam, bisa liniar apabila kombinasi
antara input tersebut akan memberikan perubahan yang proporsional bila
salah satunya berubah, dan dapat juga cembung dari titik orgin (seperti kurva
indifference). Yang terpenting adalah bahwa isoquant tidak berupa garis lurus
vertical maupun horizontal, karena lazimnya tidak mungkin untuk
menghasilkan barang dalam jumlah tak hingga atau nol dengan menggunakan
jumlah faktor produksi terbatas. Oleh karena itu dalam kurva isoquant akan
terdapat batas atas, yaitu titik merupakan kombinasi input dalam jumlah tidak
ada atau 0 dan batas bawah yang merupakan kombinasi tak hingga dari input.

Ciri-ciri isoquant :
1. Mempunyai kemiringan negatif,
2. Semakin ke kanan kedudukan isoquant menunjukkan semakin tinggi jumlah output,
3. Isoquant tidak pernah berpotongan dengan isoquant yang lainnya, dan
4. Isoquant cembung ke titik origin.

b. Isoqost (Garis Ongkos Sama)


Isoqost adalah suatu kurva yang menggambarkan biaya yang dikeluarkan oleh produsen dalam
rangka berproduksi dengan menggunakan beberapa faktor input tertentu. Isoqost membatasi dan
membedakan kemampuan produksi dan produsen. Semakin besar isoqost nya, maka makin besar
pula hasil yang dapat diperoleh. Sebaliknya, semakin kecil isoqost semakin kecil hasilnya.

Kurva isoqost dapat berslope negatif dan positif. Negatif apabila ada penambahansatu unit input
akan menyebabkan penurunan pemakaian input lain. Sebaliknya bila input lain dikurangi maka
akan menyebabkan input yang ssatunya akan bertambah. Kemudian kuva isoqost dapat berslope
positif, yaitu hanya sebagai pemuasan kebutuhan yang dipetakan oleh kurva indifference sifatnya
tidak efisien, karena bila produsen menambah input yang satu, maka input yang lainnya juga
bertambah, dan begitu juga sebaliknya.

2.5.2. PRODUKSI DALAM JANGKA PANJANG


Jangka panjang suatu proses produksi tidak bisa diukur dengan waktu tertentu, misalnya 10 tahun,
5 tahun, 15 tahun dan seterusnya. Jangka panjang suatu proses produksi adalah jangka waktu di
mana semua input atau faktor produksi yang dipergunakan untuk proses produksi bersifat variabel.
Dengan kata lain, dalam jangka panjang tidak ada input tetap.
 Garis Perluasan Produksi
Garis perluasan produksi adalah isocline yang menunjukkan tingkat output yang
akan dihasilkan bila harga produksi tetap tidak berubah. Jadi, garis perluasan
produksi menunjukkan bagaimana proporsi faktor produksi seharusnya berubah
bila output atau besarnya biaya produksi berubah, sedangkan harga dari faktor
produksi itu tetap.
Bila seorang produsen atau pengusaha dalam melakukan proses produksi untuk
mencapai tujuannya harus menentukan dua macam keputusan :
1. Berapa output yang harus diproduksikan; dan
2. Berapa dan dalam kombinasi bagaimana faktor-faktor produksi (input)
dipergunakan.
Produksi merupakan konsep arus (flow concept), bahwa kegiatan produksi diukur dari jumlah
barang-barang atau jasa yang dihasilkan dalam suatu periode waktu tertentu, sedangkan kualitas
barang atau jasa yang dihasilkan tidak berubah.

BAB III
PENUTUP

3.1.KESIMPULAN

Teori produksi adalah teori yang menerangkan sifat hubungan antara tingkat produksi yang
akan dicapai dengan jumlah faktor-faktor produksi yang digunakan. Konsep utama yang dikenal
dalam teori ini adalah memproduksi output semakismal mungkin dengan input tertentu, serta
memproduksi sejumlah output tertentu dengan biaya produksi seminimal mungkin.
Faktor-faktor produksi dapat dibedakan menjadi 4 golongan, yaitu tenaga kerja, tanah, modal
dan keahlian keusahawanan.juga ada beberapa karakter dan hal utama yang harus diperhatikan
dalam produksi.
Teori produksi menerangkan tentang fungsi produksi dalam jangka pendek dan jangka
panjang. Fungsi produksi jangka pendek, yaitu jangka waktu ketika input variabel dapat
disesuaikan, namun input tetap tidak dapat disesuaikan. Sedangkan fungsi produksi jangka
panjang, yaitu satu waktu dimana seluruh input variabel maupun tetap yang digunakan perusahaan
dapat diubah.

DAFTAR PUSTAKA

Pawenang, Supawi. 2017. Ekonomi Manajerial “Teori Produksi”. Surakarta


http://supawi-pawenang.blogspot.co.id
Putong, Iskandar. 2010. Economics Pengantar Mikro dan Makro. Jakarta: Mitra wacana media.
Sukirno, Sadono. 2011. Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
Salvatore, Dominick.2006. Mikro Ekonomi. Jakarta:Erlangga.
Bangun,Wilson.2007.Teori Ekonomi Mikro.Bandung:Refika Aditama

http://chikaypputri-9757.blogspot.com/2017/12/teori-produksi.html

Anda mungkin juga menyukai