Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN ASESMEN GERIATRI

SESEORANG WANITA DENGAN KELUHAN SULIT BERJALAN

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat


Dalam menempuh Kepaniteraan Klinik
Ilmu Kedokteran Komunitas/Kesehatan Masyarakat

Disusun oleh:
Elfinsa ismi istiqomah (030.10.092)
Setiafani Lidiyana (030.11.271)

PRAKTEK KEDOKTERAN KELUARGA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
2017

1
BAB 1
PENDAHULUAN

Geriatric medicine berasal dari kata geron (usia lanjut) dan iatreia
(perawatan penyakit), sehingga geriatric medicine diartikan sebagai cabang ilmu
kedokteran yang memelajari penyakit dan masalah kesehatan pada usia lanjut
menyangkut aspek preventif, diagnosis, dan tata laksana.(1) Geriatric medicine
jelas sangat berkaitan dengan lanjut usia (lansia). Lanjut usia (Lansia) adalah
seseorang yang mencapai usia 60 tahun ke atas, berdasarkan Undang Undang
nomor 13 tahun 1988 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia.(2) Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO) menggolongkan lanjut usia menjadi 4 yaitu : Usia pertengahan
(middle age) 45 -59 tahun, Lanjut usia (elderly) 60 -74 tahun, lanjut usia tua (old)
75 – 90 tahun dan usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun.
Secara global populasi lansia diprediksi mengalami peningkatan, di Indonesia
diprediksi meningkat lebih tinggi dari populasi lansia di dunia setelah tahun
2100.(2) Meningkatnya populasi lansia juga dipengaruhi oleh meningkatnya usia
harapan hidup. Sejak tahun 2004 – 2015 memperlihatkan adanya peningkatan usia
harapan hidup dari 68,6 tahun menjadi 70,8 tahun. Meningkatnya jumlah
penduduk lansia secara tidak langsung meningkatkan angka beban tanggungan
(dependency ratio), yaitu angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya
orang yang tidak produktif (usia < 15 tahun dan > 65 tahun) dan banyaknya orang
yang termasuk umur produktif (15 – 64 tahun). Angka ini mencerminkan besarnya
beban ekonomi yang harus ditanggung penduduk usia produktif untuk membiayai
penduduk non produktif. Tahun 2015 Angka Beban Tanggungan Indonesia

(1)
Setiati S. Geriatric Medicine, Sarkopenia, Frailty dan Kualitas Hidup Pasien Usia Lanjut:
Tantangan Masa Depan Pendidikan, Penelitian dan Pelayanan Kedokteran di Indonesia. eJKI
2013;1(3):234-42
(2)
Infodatin : Pusat data dan informasi kementerian kesehatan RI. 2016. Situasi Lanjut Usia di
Indonesia ISSN 2442-7659.

2
sebesar 48,63 per 100, artinya setiap 100 orang penduduk yang masih produktif
akan menanggung minimal 49 orang yang tidak produktif.(3)
Peningkatan populasi lansia di Indonesia dapat menimbulkan permasalahan
terkait aspek medis, psikologis, ekonomi dan sosial sehingga diperlukan
peningkatan pelayanan kesehatan terhadap lansia. Upaya intervensi kesehatan
dilakukan melalui pendekatan siklus hidup sejak dalam kandungan hingga
dewasa, yang pada akhirnya akan memberikan dampak besar terhadap terciptanya
lansia yang sehat, mandiri dan produktif.(4) Dalam mewujudkan lansia sehat,
mandiri, berkualitas dan produktif harus dilakukan pembinaan kesehatan sedini
mungkin selama siklus kehidupan sampai fase lanjut usia dengan memerhatikan
faktor-faktor resiko yang harus dihindari dan faktor-faktor protektif yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan kesehatan lansia. Salah satu jenis pelayanan
kesehatan yang dapat diberikan kepada lansia adalah kunjungan rumah atau home
visit. Salah satu pelaksanaan home visit pada lansia adalah dengan melakukan
asesmen geriatri yang bertujuan untuk mengevaluasi kesehatan secara
komprehensif dengan harapan dapat meningkatkan kualitas kesehatan pasien
lansia yang dikunjungi. Pada tulisan ini akan dilaporkan sebuah laporan asesmen
geriatrik pada pasien perempuan usia 75 tahun dengan diagnosis stroke non
hemoragik (hemiparesis dextra), hipertensi grade 1, diabetes mellitus, dan katarak
okuli sinistra dengan disabilitas berupa gangguan mobilisasi pascastroke.

(3)
Depkes RI . (1998). Pedoman Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut Bagi Kesehatan, Menteri
Program I Dan Menteri Pembinaan Program II. Jakarta: EGC.
(4)
Darmojo RB.Buku Ajar Geriatri Ilmu Kesehatan Usia Lanjut.Jakarta:FKUI.1999.

3
BAB II
ASESMEN GERIATRI

I. Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir/Umur : 75 tahun
Alamat : Jalan Attahiriyah II Rt 013/ Rw 003
Riwayat Pekerjaan : Guru
Nama Orang Terdekat : Ny. N
Jumlah Anak : 14 ( laki-laki 10, perempuan 4)
Jumlah Cucu : 38
Jumlah Cicit : 6
Pembiayaan Kesehatan : Jaminan kesehatan BPJS

II. Riwayat Medis / Evaluasi Fisik


A. Riwayat Medis
1. Keluhan Utama:
Pasien mengeluh sulit berjalan sejak 1 tahun yang lalu
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengeluh sulit berjalan, dirasakan sejak 1 tahun terakhir. Pasien
mengaku memiliki riwayat stroke 1 tahun yang lalu. Pasien merasa lemas
sebelah badan, yaitu badan sisi kanan. Tangan dan kaki terasa lemas
sehingga untuk jalan atau beraktivitas sulit, terkadang terasa kesemutan.
Pasien menyangkal adanya rasa nyeri di bagian tubuh yang lemas. Pasien
mengaku juga mata kiri nya sulit melihat sejak 1 tahun lebih, tidak nyeri,
tidak berair, hanya tampak bayangan awan yang menutupi.
Pasien menyangkal ada keluhan lain seperti demam, sakit kepala, mual-
muntah, gangguan Buang air kecil dan Buang Air besar.

4
3. Riwayat Pembedahan
Operasi katarak mata kanan 2013
4. Riwayat Opname Rumah Sakit
1 tahun yang lalu karena stroke
5. Riwayat Kesehatan Lain
Stroke, DM
6. Riwayat Alergi
Tidak ada
7. Kebiasaan
a. Merokok
Pertanyaan:
- Apakah anda merokok? Tidak
- Apakah orang terdekat atau disekitar anda merokok ? Ya
- Berapa batang rokok yang anda hisap setiap harinya? -
- Berapa jarak waktu dari bangun tidur dengan anda menghisap
rokok pertama setiap hari? -
- Apakah anda berminat untuk berhenti merokok? -
- Apabila anda memutuskan untuk berhenti merokok sama sekali
dalam 2 minggu ke depan seberapa besar keyakinan anda untuk
berhasil berhenti secara total? -
b. Minum Alkohol
Pertanyaan:
- Apakah anda minum-minuman beralkohol ? Tidak
c. Olahraga
Pertanyaan:
- Apakah anda melakukan olahraga ? Tidak
- Jenis olah raga yang biasa anda lakukan? -
- Berapa kali dalam seminggu? -
- Berapa lama intensitas waktu Anda melakukan olahraga tersebut?-
d. Olahraga
Pertanyaan

5
- Apakah anda minum kopi? Tidak
8. Obat-obatan yang dikonsumsi saat ini

Obat yang dikonsumsi Dosis dan pemakaian


Dengan resep dokter
HCT (Hydrochlorthiazid) 1 x 25 mg tab
ISDN (Isosorbid Dinitrate) 1 x 5 mg tab
Amlodipin 1 x 5 mg tab
Metformin 1 x 500 mg tab
Glibenclamid 1 x 5 mg tab
Ca-Laktat 1 x 500 mg tab
Tanpa resep dokter
Tidak ada Tidak ada

9. Penapisan depresi
Untuk setiap pertanyaan di bawah ini, penjelasan mana yang paling dekat
dengan perasaan yang anda rasakan bulan lalu?

No. Pertanyaan penapisan Setiap Sering Kadang Jarang Tidak


waktu sekali kadang sekali pernah
1. Berapa seringkah bulan yang
lalu masalah kesehatan anda
menghalangi kegiatan anda √
(mis.pergi mengunjungi
teman, aktivitas sosial)?

2. Berapa seringkah bulan lalu


anda merasa gugup? √

3. Berapa seringkah bulan lalu


anda merasa tenang dan √
damai?

4. Berapa seringkah bulan lalu √


anda merasa sedih sekali?

5. Berapa seringkah bulan lalu √


anda merasa bahagia?

No. Pertanyaan penapisan Setiap Sering Kadang Jarang Tidak


waktu sekali kadang sekali pernah
6. Berapa seringkah bulan lalu
anda merasa begitu sedih
sampai serasa tak ada √
sesuatupun yang mungkin
menghiburnya?

6
7. Selama bulan lalu, berapa
seringnya perasaan depresi √
anda mengganggu kerja anda
sehari-hari?

8. Selama bulan lalu, berapa


sering anda merasa tak ada √
lagi sesuatu yang anda
harapkan lagi?

9. Selama bulan lalu, berapa


sering anda merasa tak √
diperhatikan keluarga?

10. Berapa sering selama bulan


lalu anda merasa ingin √
menangis apa saja?

11. Selama bulan lalu, berapa


sering anda merasa bahwa √
hidup ini sudah tak ada
gunanya lagi?

Kesimpulan: Tidak didapatkan tanda-tanda kemungkinan depresi pada


pasien ini dalam 1 bulan terakhir
10. Status Fungsional
a. ADL dasar dan Instrumental

No. Komponen ADL Bisa Perlu Tergantung


sendiri bantuan orang lain
sepenuhnya seseorang sepenuhnya
1. Mandi √
2. Ambulansi √
3. Tranfer √
4. Berpakaian √
5. Berdandan √
6. BAB / BAK √
7. Makan √
8. Sediakan makan √
9. Atur keuangan √
10. Atur minum obat-obatan √
11. Ber tilpun √

Kesimpulan : pasien tidak dapat melakukan seluruh aktivitasnya


sendiri kecuali makan dan minum obat-obatan

7
b. Keterbatasan Fungsional
Pertanyaan : Sudah berapa lamakah (apabila ada) kesehatan anda
membatasi kegiatan anda berikut ini?

No. Aktivitas >3 bulan <3 bulan Tak


Terbatasi
1. Berbagai pekerjaan berat (mis. √
Angkat barang, lari)

2. Berbagai pekerjaan sedang (mis. √


menggeser meja / almari, angkat
barang belanjaan)

3. Pekerjaan ringan di rumah yang √


biasa dikerjakan

4. Mengerjakan pekerjaan (di √


kantor / sehari-hari)

5. Naik bukit / naik tangga √

6. Membungkuk, berlutut, sujud √

7. Berjalan kl.100 meter √

8. Makan, mandi, berpakaian ke √


WC

Kesimpulan: Pada pasien didapatkan keterbatasan dalam melakukan


pekerjaan ringan hingga berat
B. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum
Keadaan umum Keterangan
Tanda-tanda vital Baring Duduk Berdiri
Tekanan darah (mmHg) 145/90 140/80 140/80
Nadi (kali/menit) 77 88 80
Laju respirasi (kali/menit) 20 20 20

Status antropometrik 2 bulan yl 1 bulan yl Saat ini


Berat badan (kg) 57 58 60
Tinggi badan (cm) 158 158 158
BMI (kg m-2) 22,8 23,23 24,03

2. Keadaan Kulit : Biasa


Bercak kemerahan : ada disekitar pantat
Lesi kulit lain : Tidak ada

8
Curiga keganasan : Tidak ada
Dekubitus : Tidak ada
3. Pendengaran

Temuan fisik Ya Tidak


Dengar suara normal √
Pakai alat bantu dengar √
Cerumen impaksi √

4. Penglihatan

Temuan fisik Ya Tidak


Dapat membaca huruf surat kabar
Tanpa kaca mata √
Dengan kaca mata √
Terdapat katarak/tidak
Kanan √
Kiri √

5. Mulut

Temuan klinis Keterangan


Higiene mulut Kurang
Gigi palsu Tidak ada
Tonsil T1-T1 tenang, hiperemis (-)
Faring Hiperemis (-), post nasal drip (-)
Lesi yang lain Karies gigi (+), gigi tidak lengkap

6. Leher

Temuan klinis Normal Abnormal (jelaskan)


Derajat gerak √
Kel. tiroid √

Massa lain : Tidak ada


Kelainan Limfa : Tidak ada

7. Dada
Massa teraba : Tidak ada
Kelainan Lain : Tidak ada

9
8. Paru-paru

Temuan klinis Kanan Kiri


Perkusi Sonor Sonor
Auskultasi :
suara dasar Vesikuler Vesikuler
suara tambahan Ronkhi (-), Ronkhi (-),
wheezing (-) wheezing (-)

9. Kardiovaskular
a. Jantung

Temuan klinis Keterangan


Irama Reguler
Bising (murmur) Tidak ditemukan
Gallop Tidak ditemukan

b. Bising pembuluh darah

Temuan klinis Ada Tidak ada


Arteri karotis
Kanan √
Kiri √
Arteri femoralis
Kanan √
Kiri √

c. Denyut nadi perifer

Tidak
Temuan klinis +1 +2 +3 +4
Ada
Arteri dorsalis pedis
Kanan √
Kiri √
Arteri tibialis posterior
Kanan √
Kiri √

d. Denyut nadi perifer

Temuan klinis Ada Tidak ada


Pedal
Tibial √
Sakral √

10
10. Abdomen
Hati membesar : Tidak ada
Massa abdomen lain : Tidak ada
Bising/bruit : Normal
Nyeri tekan : Tidak ada
Cairan asites : Tidak ada
Limpa membesar/tidak : Tidak ada
11. Rektum/Anus: Tidak dilakukan pemeriksaan
12. Genital/Pelvis: Tidak dilakukan pemeriksaan
13. Muskuloskeletal

Temuan Tak Tl. Bahu Siku Tangan Pinggul Lutut Kaki


klinis ada blkg
Deformitas √

Gerak √ √
terbatas

Nyeri √

Benjolan / √
peradangan

Kesimpulan: Pada pasien didapatkan keterbatasan gerak pada kaki dan


tangan kanan
14. Neurologik / Psikologik
a. Status Mentalis
Pemeriksaan Baik Terganggu
Orientasi
Orang √
Waktu √
Tempat √
Situasi √
Daya ingat
Sangat lampau √
Baru terjadi √
Ingat obyek stlh 5 menit √
segera (mengulang)

11
Kuesioner pendek/portable tentang status mental:

Pemeriksaan Betul Salah


Tanggal berapakah hari ini ? √
Hari apakah hari ini ? √
Apakah nama tempat ini ? √
Berapakah nomor telpon rumah anda ? -
(tidak punya
telepon)
Berapakah usia anda ? √
Kapankah anda lahir (tgl/bln/thn) ? √
Siapa nama gubernur sekarang ? √
Nama gubernur sebelum ini ? √
Nama ibumu sebelum menikah ? √
20 dikurang 3 dan seterusnya √

Jumlah kesalahan:
0-2 Kesalahan : baik
3-4 Kesalahan : Gangguan Intelek ringan
5-7 Kesalahan : Gangguan intelek sedang
7-10 Kesalahan : Gangguan Intelek Berat

Kesimpulan: Pada pemeriksaan status mentalis dengan menggunakan


kuesioner pendek, maka tidak didapatkan jumlah kesalahan pasien
yang termasuk dengan status mentalis yang baik tanpa adanya
gangguan intelektual.
c. Perasaan Hati/afeksi : baik
d. Umum
Pemeriksaan Normal Abnormal (jelaskan)
Saraf otak
Motorik :
- kekuatan +1 pada tungkai dan
tangan kanan
- tonus √

Sensorik :
- tajam +1 pada bagian tubuh
sebelah kanan
- raba +1 pada bagian tubuh
sebelah kanan
- getaran -

12
Refleks
Sereblar : - jari ke hidung Tidak dapat dilakukan
- Tumit ke ujung kaki Tidak dapat dilakukan
- Romberg Tidak dapat dilakukan
Gerak langkah Tidak dapat dilakukan

Kesimpulan: Terdapat kelainan motoric dan sensorik pada pasien,


terutama pada tubuh bagian kanan
e. Tanda-tanda lain
Pemeriksaan Ya Tidak Bila Ya, jelaskan
Tremor saat istirahat √
Rigiditas cogwebell √
Bradikinesia √
Tremor intense √
Gerakan tak sadar √
Refleks patologis √

Kesimpulan: Pada pemeriksaan tanda-tanda lain dari gerakan


involunter tidak ditemukan kelainan.

C. RISIKO JATUH

No. Identifikasi Jawaban


1. Apakah ada jatuh beberapa tahun Tidak
kebelakang?
2. Kekhawatiran akan jatuh Ya
3. Permasalahan jantung/Vaskular Ya
4. Gangguan kognitif Tidak
5. Inkontinensia Tidak
6. Depresi Tidak
7. Masalah Motorik dan Sensoris Ya
8. Permasalahn spesifik lainnya Tidak
9. Pengobatan psikoaktif Tidak
10. Pengobatan menggunakan sedasi Tidak
11. Pengobatan yang menyebabkan Ya
hipotensi
12. TUG test >12 detik 15 detik
13. Visus <20/40 atau tidak >1 tahun tidak memeriksakan
pemeriksaan mata >1 tahun
14. Perubahan sistol lebih dari 20 Ya
mmHg atau diastol lebih sama
dengan dari 10 mmHg, atau pusing

13
ketika berpindah dari berbaring ke
berdiri

Kesimpulan: Dari tabel di atas tampak pasien memiliki resiko jatuh sedang

D. DATA LABORATORIK
Dilakukan pemeriksaan gula darah puasa di laboratorium

Tanggal Jenis pemeriksaan Hasil


20/9/2017 Gula Darah Puasa 88 mg/dL
16/10/2017 Gula Darah Puasa 150 mg/dL

Kesimpulan: Dari hasil lab Gula Darah Puasa pada tanggal 16/10/2017
terlihat meningkat, bisa disimpulkan hiperglikemi.

E. HASIL PEMERIKSAAN TAMBAHAN LAIN:


Tidak dilakukan pemeriksaan tambahan

F. DAFTAR MASALAH & RENCANA PENANGANAN

Tanggal Problem/ Rencana


diagnostiK
20 Sept 2017 Hipertensi Memberikan informasi dan edukasi mengenai
grade I tekanan darah tinggi oleh pasien. Informasi
yang diberikan berupa apa saja dampak yang
dapat muncul akibat tekanan darah tinggi.
Edukasi yang diberikan berupa anjuran untuk
membatasi asupan gurih dan garam dalam
makanan sehari-hari, menjaga pola makan
yang baik, olahraga ringan, konsumsi obat
darat tinggi secara teratur dan menganjurkan
pasien rutin kontrol tekanan darah di
Puskesmas.
Rencana pengobatan : amlodipine 1 x 10 mg

27 Sept 2017 Hemiparesis Mengedukasi pasien untuk tetap melakukan


Dextra et causa aktifitas sehari-hari, melatih meremas bola
Stroke untuk meningkatkan kekuatan otot tangan
kanan nya, tetap menggerakkan kaki kanannya
agar kekuatan ototnya kembali.
Rencana pengobatan: rujuk ke Rumah Sakit
untuk mendapatkan fisioterapi

14
12 Okt 2017 Katarak Oculi Menjelaskan pada pasien mengenai katarak dan
Sinistra komplikasinya. Mengedukasikan pada pasien
untuk berobat ke Dokter mata, agar
mendapatkan tindakan selanjutnya.
Memotivasi pasien agar mau berobat ke
dokter.
Rencana pengobatan: Rujuk ke Rumah Sakit
untuk mendapatkan tatalaksana lebih lanjut dari
dokter spesialis

16 Okt 2017 Hiperglikemi Menjelaskan kepada pasien tentang hiperglikemi


dan komplikasi yang mungkin terjadi.
Meminta pasien untuk mengendalikan
makanan yang banyak mengandung gula dan
karbohidrat tinggi. Mengedukasi pasien untuk
minum obat anti-hiperglikemik secara teratur.
Rencana pengobatan: glibenclamid 1 x 5 mg
Tab; Metformin 1x 500 mg Tab.

G. LAPORAN LANJUTAN
Ny. S usia 75 th, datang ke poli Lansia dengan keluhan Sulit berjalan sudah
1 tahun. Pasien mengaku memiliki riwayat Stroke 1 tahun yang lalu. Pasien
merasa lemas sebelah badan yaitu badan sebelah kanan. Tangan dan kaki
terasa lemas sehingga untuk jalan atau beraktivitas sulit, terkadang terasa
kesemutan, Pasien menyangkal ada nya rasa nyeri di bagian tubuh yang
lemas. Pasien mengaku juga mata kiri nya Sulit melihat sudah 1 tahun lebih,
tidak nyeri, tidak berair, adanya bayangan putih seperi awan sehingga sulit
untuk melihat. Pasien menyangkal ada keluhan lain seperti demam, sakit
kepala, mual-muntah, gangguan Buang air kecil dan Buang Air besar.
Pasien mengaku memiliki riwayat Stroke dan Diabetes Melitus sejak 1 tahun
yang lalu. Pasien tidak memiliki kebiasaan merokok dan minum-minuman
Alkohol. Pasien tidak didapatkan tanda-tandak kemungkinan Depresi dalam
1bulan terakhir. Pasien tidak dapat melakukan seluruh aktivitasnya sendiri
kecuali makan dan minum obat-obatan Pasien memiliki keterbatasan dalam
melakukan pekerjaan ringan hingga berat. Dari hasil pemeriksaan tanda vital
didapatkan pasien hipertensi grade 1 (140/80) dan Indeks Massa Tubuh
yang Normal. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan pada pemeriksaan
mata terdapat Katarak di Mata Kanan, dan dari pemeriksaan neurologis

15
terdapat Hemiparesis Dextra yaitu kelemahan Kekuatan otot dan gangguan
sensoris pada lengan dan kaki sebelah kanan. Dari hasil pemeriksaan Resiko
jatuh didapatkan pasien memiliki resiko jatuh sedang.
Dari hasil pemeriksaan Lab darah didapatkan hiperglikemi dimana Gula
Darah Puasa pasien pada tanggal 16/10/2017 yaitu 150 mg/dL.
Dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan Lab dapat
disimpulkan pasien mengalami:
 Hipertensi Grade 1
 Hemiparesis Dextra e.c Stroke
 Katarak Oculi Dextra
 Hiperglikemi

Follow up
Kunjungan kedua dilakukan pada tanggal 27/9/2017. Saat kunjungan
didapatkan perbaikan tapi tidak signifikan, pasien mulai bias menggenggam
bola dengan tangan kanan walaupun masih terasa berat, dan dari
pemeriksaan Tanda vital didapatkan Tekanan Darah 130/80.
Kunjungan Ketiga dan keempat dilakukan pada tanggal 12/10/2017 dan
16/10/2017. Saat kunjungan belum ada perbaikan yang signifikan. Keluhan
tambahan tidak ada. Dari hasil lab darah didapatkan nilai Gula Darah Puasa
150 mg/dL, meningkat dibandingkan sebelumnya, dan bisa dikategorikan
hiperglikemi. Pasien mengaku kurang pandai dalam mengatur makanannya.
Pasien mengaku minum obat teratur.

16
Daftar Masalah

Masalah Rencana Penatalaksanaan Lokasi


Hipertensi  Pemantauan keadaan umum dan keluhan pasien Kediaman
Grade 1  Pemantauan tekanan darah Pasien
 Anjuran untuk kontrol rutin ke puskesmas
 Anjurkan ke pasien untuk kontrol sebelum obat
habis sehingga tekanan darah tetap terkontrol.
 Edukasi mengenai gaya hidup sehat meliputi
makan- makanan yang bergizi, kurangi makan-
makanan berminyak dan asin atau gurih.
 Di sarankan juga untuk pasien tetap beraktifitas
ringan dan dilakukan rutin sehari-hari

Hemiparesis  Mengedukasi pasien untuk tidak melakukan Kediaman


Dextra e.c aktivitas Berat Pasien
Stroke  Mengedukasi pasien untuk mendapatkan rujukan
ke Rumah Sakit agar di fisioterapi
 Mengajarkan pasien latihan ringan agar otot-otot
tangan dan kaki pasien sebelah kanan tetap aktif
 Mengedukasi pasien untuk waspada dengan
lokasi yang resiko jatuh nya tinggi

Katarak Oculi  Mengedukasi pasien apa itu katarak dan Kediaman


Dextra komplikasi yang disebabkan oleh katarak Pasien
 Memberikan rujukan ke dokter spesialis mata
pada pasien agar mendapatkan tatalaksana lebih
lanjut
 Memberi tahu pasien agar berhati-hati ketika
berjalan, Karena ditakutkan tersandung dan
jatuh
Hiperglikemi  Pemantauan keadaan umum dan keluhan pasien Kediaman
 Anjuran untuk kontrol rutin ke puskesmas Pasien
 Anjurkan ke pasien untuk kontrol sebelum obat
habis sehingga tekanan darah tetap terkontrol.
 Edukasi mengenai gaya hidup sehat meliputi
makan- makanan yang bergizi, kurangi makan-
makanan yang banyak mengandung karbohidrat
 Diharapkan pasien memiliki food diary untuk
melihat makanan apa saja yang pasien makan
 Memberikan edukasi kepada pasien agar
melakukan aktifitas ringan yang rutin dalam
jangka waktu tertentu seperti jalan pagi hari
selama 30 menit setiap pagi setiap hari

17
Pada Pemeriksaan Fisik (Summary)
Pada pemeriksaan fisik didapatkan adanya tekanan darah yang tinggi
(Hipertensi grade 1), Katarak Oculi dextra, Hemiparesis dextra, adanya
keterbatasan gerak pada kaki kanan.

Pada Assessment Geriatri (Summary)


Dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan Lab dapat
disimpulkan pasien mengalami Hipertensi Grade 1, Hemiparesis Dextra e.c
Stroke, Katarak Oculi Dextra, Hiperglikemi. Penyakit hipertensi pada pasien
ditandai dengan hasil pemeriksaan Tanda Vital yaitu tekanan darahnya
140/80 mmHg. Hemiparesis Dextra pada pasien dilihat dari adanya
keterbatasan gerak pada tungkai kanan, dan hasil pemeriksaan neurologis
adanya penurunan kekuatan otot dan sensoris pada tangan dan kaki kanan
pasien. Penyakit katarak pada pasien diketahui dari pemeriksaan fisik mata
dimana Shadow Test +, diduga adanya pengeruhan lensa di mata kanan nya.
Penyakit hiperglikemi pada pasien diketahui dari hasil pemeriksaan Lab
darah, dimana Gula Darah Puasanya tinggi yaitu 150 mg/dL. Pada Pasien
juga didapatkan keterbatasan fungsional yaitu tidak dapat melakukan
pekerjaan ringan hingga berat. Dari pemeriksaan Status Mental tidak
terdapat kelainan. Pasien juga memiliki resiko jatuh sedang, dari ADL
(Activity Daily Living) pasien sangat bergantung pada orang lain
Rencana Perawatan Terpadu (Comprehensive Care)
- Lingkungan rumah dikondisikan selalu dijaga keamanannya untuk
mengurangi resiko jatuh.
- Istirahat yang cukup.
- Menyesuaikan aktivitas fisik dengan kemampuan pasien.
- Menginformasikan mengenai tentang penyakit yang diderita pasien dan
pentingnya check up rutin.
- Memotivasi pasien untuk senantiasa berfikir positif dan semangat untuk
sembuh agar tidak mempengaruhi kesehatan.
- Meminum obat secara teratur dan sesuai dosis.

18
- Memberi edukasi keluarga agar selalu memberikan dukungan kepada
pasien untuk tetap semangat.
- Menyarankan pasien untuk melakukan fisioterapi di rumah sakit lalu
dicoba diterapkan di rumah sehingga pasien bisa melakukan fisioterapi
sendiri.

19
DOKUMENTASI

20
21

Anda mungkin juga menyukai