Disusun oleh:
Elfinsa ismi istiqomah (030.10.092)
Setiafani Lidiyana (030.11.271)
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Geriatric medicine berasal dari kata geron (usia lanjut) dan iatreia
(perawatan penyakit), sehingga geriatric medicine diartikan sebagai cabang ilmu
kedokteran yang memelajari penyakit dan masalah kesehatan pada usia lanjut
menyangkut aspek preventif, diagnosis, dan tata laksana.(1) Geriatric medicine
jelas sangat berkaitan dengan lanjut usia (lansia). Lanjut usia (Lansia) adalah
seseorang yang mencapai usia 60 tahun ke atas, berdasarkan Undang Undang
nomor 13 tahun 1988 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia.(2) Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO) menggolongkan lanjut usia menjadi 4 yaitu : Usia pertengahan
(middle age) 45 -59 tahun, Lanjut usia (elderly) 60 -74 tahun, lanjut usia tua (old)
75 – 90 tahun dan usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun.
Secara global populasi lansia diprediksi mengalami peningkatan, di Indonesia
diprediksi meningkat lebih tinggi dari populasi lansia di dunia setelah tahun
2100.(2) Meningkatnya populasi lansia juga dipengaruhi oleh meningkatnya usia
harapan hidup. Sejak tahun 2004 – 2015 memperlihatkan adanya peningkatan usia
harapan hidup dari 68,6 tahun menjadi 70,8 tahun. Meningkatnya jumlah
penduduk lansia secara tidak langsung meningkatkan angka beban tanggungan
(dependency ratio), yaitu angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya
orang yang tidak produktif (usia < 15 tahun dan > 65 tahun) dan banyaknya orang
yang termasuk umur produktif (15 – 64 tahun). Angka ini mencerminkan besarnya
beban ekonomi yang harus ditanggung penduduk usia produktif untuk membiayai
penduduk non produktif. Tahun 2015 Angka Beban Tanggungan Indonesia
(1)
Setiati S. Geriatric Medicine, Sarkopenia, Frailty dan Kualitas Hidup Pasien Usia Lanjut:
Tantangan Masa Depan Pendidikan, Penelitian dan Pelayanan Kedokteran di Indonesia. eJKI
2013;1(3):234-42
(2)
Infodatin : Pusat data dan informasi kementerian kesehatan RI. 2016. Situasi Lanjut Usia di
Indonesia ISSN 2442-7659.
2
sebesar 48,63 per 100, artinya setiap 100 orang penduduk yang masih produktif
akan menanggung minimal 49 orang yang tidak produktif.(3)
Peningkatan populasi lansia di Indonesia dapat menimbulkan permasalahan
terkait aspek medis, psikologis, ekonomi dan sosial sehingga diperlukan
peningkatan pelayanan kesehatan terhadap lansia. Upaya intervensi kesehatan
dilakukan melalui pendekatan siklus hidup sejak dalam kandungan hingga
dewasa, yang pada akhirnya akan memberikan dampak besar terhadap terciptanya
lansia yang sehat, mandiri dan produktif.(4) Dalam mewujudkan lansia sehat,
mandiri, berkualitas dan produktif harus dilakukan pembinaan kesehatan sedini
mungkin selama siklus kehidupan sampai fase lanjut usia dengan memerhatikan
faktor-faktor resiko yang harus dihindari dan faktor-faktor protektif yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan kesehatan lansia. Salah satu jenis pelayanan
kesehatan yang dapat diberikan kepada lansia adalah kunjungan rumah atau home
visit. Salah satu pelaksanaan home visit pada lansia adalah dengan melakukan
asesmen geriatri yang bertujuan untuk mengevaluasi kesehatan secara
komprehensif dengan harapan dapat meningkatkan kualitas kesehatan pasien
lansia yang dikunjungi. Pada tulisan ini akan dilaporkan sebuah laporan asesmen
geriatrik pada pasien perempuan usia 75 tahun dengan diagnosis stroke non
hemoragik (hemiparesis dextra), hipertensi grade 1, diabetes mellitus, dan katarak
okuli sinistra dengan disabilitas berupa gangguan mobilisasi pascastroke.
(3)
Depkes RI . (1998). Pedoman Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut Bagi Kesehatan, Menteri
Program I Dan Menteri Pembinaan Program II. Jakarta: EGC.
(4)
Darmojo RB.Buku Ajar Geriatri Ilmu Kesehatan Usia Lanjut.Jakarta:FKUI.1999.
3
BAB II
ASESMEN GERIATRI
I. Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir/Umur : 75 tahun
Alamat : Jalan Attahiriyah II Rt 013/ Rw 003
Riwayat Pekerjaan : Guru
Nama Orang Terdekat : Ny. N
Jumlah Anak : 14 ( laki-laki 10, perempuan 4)
Jumlah Cucu : 38
Jumlah Cicit : 6
Pembiayaan Kesehatan : Jaminan kesehatan BPJS
4
3. Riwayat Pembedahan
Operasi katarak mata kanan 2013
4. Riwayat Opname Rumah Sakit
1 tahun yang lalu karena stroke
5. Riwayat Kesehatan Lain
Stroke, DM
6. Riwayat Alergi
Tidak ada
7. Kebiasaan
a. Merokok
Pertanyaan:
- Apakah anda merokok? Tidak
- Apakah orang terdekat atau disekitar anda merokok ? Ya
- Berapa batang rokok yang anda hisap setiap harinya? -
- Berapa jarak waktu dari bangun tidur dengan anda menghisap
rokok pertama setiap hari? -
- Apakah anda berminat untuk berhenti merokok? -
- Apabila anda memutuskan untuk berhenti merokok sama sekali
dalam 2 minggu ke depan seberapa besar keyakinan anda untuk
berhasil berhenti secara total? -
b. Minum Alkohol
Pertanyaan:
- Apakah anda minum-minuman beralkohol ? Tidak
c. Olahraga
Pertanyaan:
- Apakah anda melakukan olahraga ? Tidak
- Jenis olah raga yang biasa anda lakukan? -
- Berapa kali dalam seminggu? -
- Berapa lama intensitas waktu Anda melakukan olahraga tersebut?-
d. Olahraga
Pertanyaan
5
- Apakah anda minum kopi? Tidak
8. Obat-obatan yang dikonsumsi saat ini
9. Penapisan depresi
Untuk setiap pertanyaan di bawah ini, penjelasan mana yang paling dekat
dengan perasaan yang anda rasakan bulan lalu?
6
7. Selama bulan lalu, berapa
seringnya perasaan depresi √
anda mengganggu kerja anda
sehari-hari?
7
b. Keterbatasan Fungsional
Pertanyaan : Sudah berapa lamakah (apabila ada) kesehatan anda
membatasi kegiatan anda berikut ini?
8
Curiga keganasan : Tidak ada
Dekubitus : Tidak ada
3. Pendengaran
4. Penglihatan
5. Mulut
6. Leher
7. Dada
Massa teraba : Tidak ada
Kelainan Lain : Tidak ada
9
8. Paru-paru
9. Kardiovaskular
a. Jantung
Tidak
Temuan klinis +1 +2 +3 +4
Ada
Arteri dorsalis pedis
Kanan √
Kiri √
Arteri tibialis posterior
Kanan √
Kiri √
10
10. Abdomen
Hati membesar : Tidak ada
Massa abdomen lain : Tidak ada
Bising/bruit : Normal
Nyeri tekan : Tidak ada
Cairan asites : Tidak ada
Limpa membesar/tidak : Tidak ada
11. Rektum/Anus: Tidak dilakukan pemeriksaan
12. Genital/Pelvis: Tidak dilakukan pemeriksaan
13. Muskuloskeletal
Gerak √ √
terbatas
Nyeri √
Benjolan / √
peradangan
11
Kuesioner pendek/portable tentang status mental:
Jumlah kesalahan:
0-2 Kesalahan : baik
3-4 Kesalahan : Gangguan Intelek ringan
5-7 Kesalahan : Gangguan intelek sedang
7-10 Kesalahan : Gangguan Intelek Berat
Sensorik :
- tajam +1 pada bagian tubuh
sebelah kanan
- raba +1 pada bagian tubuh
sebelah kanan
- getaran -
12
Refleks
Sereblar : - jari ke hidung Tidak dapat dilakukan
- Tumit ke ujung kaki Tidak dapat dilakukan
- Romberg Tidak dapat dilakukan
Gerak langkah Tidak dapat dilakukan
C. RISIKO JATUH
13
ketika berpindah dari berbaring ke
berdiri
Kesimpulan: Dari tabel di atas tampak pasien memiliki resiko jatuh sedang
D. DATA LABORATORIK
Dilakukan pemeriksaan gula darah puasa di laboratorium
Kesimpulan: Dari hasil lab Gula Darah Puasa pada tanggal 16/10/2017
terlihat meningkat, bisa disimpulkan hiperglikemi.
14
12 Okt 2017 Katarak Oculi Menjelaskan pada pasien mengenai katarak dan
Sinistra komplikasinya. Mengedukasikan pada pasien
untuk berobat ke Dokter mata, agar
mendapatkan tindakan selanjutnya.
Memotivasi pasien agar mau berobat ke
dokter.
Rencana pengobatan: Rujuk ke Rumah Sakit
untuk mendapatkan tatalaksana lebih lanjut dari
dokter spesialis
G. LAPORAN LANJUTAN
Ny. S usia 75 th, datang ke poli Lansia dengan keluhan Sulit berjalan sudah
1 tahun. Pasien mengaku memiliki riwayat Stroke 1 tahun yang lalu. Pasien
merasa lemas sebelah badan yaitu badan sebelah kanan. Tangan dan kaki
terasa lemas sehingga untuk jalan atau beraktivitas sulit, terkadang terasa
kesemutan, Pasien menyangkal ada nya rasa nyeri di bagian tubuh yang
lemas. Pasien mengaku juga mata kiri nya Sulit melihat sudah 1 tahun lebih,
tidak nyeri, tidak berair, adanya bayangan putih seperi awan sehingga sulit
untuk melihat. Pasien menyangkal ada keluhan lain seperti demam, sakit
kepala, mual-muntah, gangguan Buang air kecil dan Buang Air besar.
Pasien mengaku memiliki riwayat Stroke dan Diabetes Melitus sejak 1 tahun
yang lalu. Pasien tidak memiliki kebiasaan merokok dan minum-minuman
Alkohol. Pasien tidak didapatkan tanda-tandak kemungkinan Depresi dalam
1bulan terakhir. Pasien tidak dapat melakukan seluruh aktivitasnya sendiri
kecuali makan dan minum obat-obatan Pasien memiliki keterbatasan dalam
melakukan pekerjaan ringan hingga berat. Dari hasil pemeriksaan tanda vital
didapatkan pasien hipertensi grade 1 (140/80) dan Indeks Massa Tubuh
yang Normal. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan pada pemeriksaan
mata terdapat Katarak di Mata Kanan, dan dari pemeriksaan neurologis
15
terdapat Hemiparesis Dextra yaitu kelemahan Kekuatan otot dan gangguan
sensoris pada lengan dan kaki sebelah kanan. Dari hasil pemeriksaan Resiko
jatuh didapatkan pasien memiliki resiko jatuh sedang.
Dari hasil pemeriksaan Lab darah didapatkan hiperglikemi dimana Gula
Darah Puasa pasien pada tanggal 16/10/2017 yaitu 150 mg/dL.
Dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan Lab dapat
disimpulkan pasien mengalami:
Hipertensi Grade 1
Hemiparesis Dextra e.c Stroke
Katarak Oculi Dextra
Hiperglikemi
Follow up
Kunjungan kedua dilakukan pada tanggal 27/9/2017. Saat kunjungan
didapatkan perbaikan tapi tidak signifikan, pasien mulai bias menggenggam
bola dengan tangan kanan walaupun masih terasa berat, dan dari
pemeriksaan Tanda vital didapatkan Tekanan Darah 130/80.
Kunjungan Ketiga dan keempat dilakukan pada tanggal 12/10/2017 dan
16/10/2017. Saat kunjungan belum ada perbaikan yang signifikan. Keluhan
tambahan tidak ada. Dari hasil lab darah didapatkan nilai Gula Darah Puasa
150 mg/dL, meningkat dibandingkan sebelumnya, dan bisa dikategorikan
hiperglikemi. Pasien mengaku kurang pandai dalam mengatur makanannya.
Pasien mengaku minum obat teratur.
16
Daftar Masalah
17
Pada Pemeriksaan Fisik (Summary)
Pada pemeriksaan fisik didapatkan adanya tekanan darah yang tinggi
(Hipertensi grade 1), Katarak Oculi dextra, Hemiparesis dextra, adanya
keterbatasan gerak pada kaki kanan.
18
- Memberi edukasi keluarga agar selalu memberikan dukungan kepada
pasien untuk tetap semangat.
- Menyarankan pasien untuk melakukan fisioterapi di rumah sakit lalu
dicoba diterapkan di rumah sehingga pasien bisa melakukan fisioterapi
sendiri.
19
DOKUMENTASI
20
21