2062 4733 1 SM PDF
2062 4733 1 SM PDF
1 - Juni 2012
Maman Rachman
Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial.
Universitas Negeri Semarang
Email: marachman102@yahoo.com
ABSTRACT
The meaning of conservation covers all preservation activities based on the local situation and condition.
Preservation activities can also cover the conservation scope, restoration, reconstruction, adaptation and
revitalization. The needs of conservation is inevitable. Without preservation, the natural phenomena,
natural destruction, and either the renewable or unrenewable natural resources destruction will always on
going. The Conservation Education is substantially urgent besides the conservation advocation and par-
ticipative development. Conservation values which need to preserve and maintain are the values of plant-
ing, using, preserving, and learning physically and non-physically. Conservation move is a mutual aid,
and impossible to be done alone. Beside, conservation move, must not be an exclusive move, but how to
create a conservation move which gains supports and involves public participation. Conservation move is
a tool, therefore, the words “the unity of words and actions” and a saying “ do what is said and say what
is done” shall be the spirit of conservation.
Keywords: values conservation, cultural heritage, conservation education, conservation advocation, natu-
ral resources
ABSTRAK
Makna konservasi dapat meliputi seluruh kegiatan pemeliharaan sesuai dengan situasi dan kondisi
setempat. Kegiatan konservasi dapat pula mencakupi ruang lingkup preservasi, restorasi, rekonstruksi,
adaptasi dan revitalisasi. Perlunya konservasi merupakan sebuah keniscayaan. Pendidikan konservasi
sangatlah urgen di samping advokasi konservasi dan pembangunan partisifatif. Nilai-nilai konservasi
yang perlu ditumbuhkembangkan dan dipelihara yaitu nilai menanam, memanfaatkan, melestarikan, dan
mempelajari dalam arti fisik dan non-fisik. Gerakan konservasi merupakan kerja bersama, tidak mungkin
dilaksanakan sendirian. Selain itu, gerakan konservasi, semestinya tidak menjadi gerakan yang eksklusif,
tetapi bagaimanakah menciptakan gerakan konservasi yang mendapatkan dukungan dan melibatkan
publik. Gerakan konservasi adalah sebuah alat, oleh karena itu, petuah “satunya kata dan perbuatan”,
serta seloka “apa yang dikatakan dilakukan dan apa yang dilakukan dikatakan”, harus menjadi
kulminasi spirit dari konservasi.
Kata kunci: Konservasi nilai, warisan budaya, pendidikan konservasi, advokasi konservas, sumber daya
alam.
31
Indonesian Journal of Conservation Vol. 1 No. 1 - Juni 2012
32 32
Indonesian Journal of Conservation Vol. 1 No. 1 - Juni 2012 Konservasi Nilai dan warisan Budaya - Maman Rachman
33
Indonesian Journal of Conservation Vol. 1 No. 1 - Juni 2012
tuhan kemajuan serta bermanfaat sebagai dan berkesimbangan. Banyak fenomena alam
tuntutan hidup (Yosodipuro, 1994). dan kehidupan masa lalu yang tertulis dalam
Terhadap nilai dan peninggalan bu- warisan budaya yang perlu menjadi pelajaran
daya, sebuah petuah bijak menyatakan de- untuk menatap masa depan. Persoalannya
ngan jelas bahwa kalau sudah melewati sepa- mampukah membuka rahasia tersebut untuk
ruh abad atau 50 tahun, jangan sampai di- menjadi pertimbangan pemecahan lingkun-
hancurkan. Penjelasan ini mengingatkan, gan masa depan. Itu menjadi semangat yang
bahwa budaya merupakan perkembangan perlu ada pada diri semua.
majemuk dari budidaya yang berarti daya
dari budi manusia yang dituangkan dalam
lingkungannya, sehingga mempunyai wujud URGENSI PENDIDIKAN KONSERVASI,
yang berupa cipta, rasa dan karsa dan kebu- ADVOKASI KONSERVASI, DAN PEM-
dayaan yang berarti hasil cipta, rasa dan BANGUNAN PARTISIFATIF
karsa. Hal yang sama pernah juga ditegaskan
oleh Rapoport dalam Antariksa (2009), Boleh jadi, ada yang terlupakan dalam
bahwa budaya sebagai suatu kompleks ga- sistem pendidikan di Negara Indonesia,
gasan dan pikiran manusia bersifat tidak te- yakni belum masuknya pendidikan konser-
raga. Kebudayaan ini akan terwujud melalui vasi atau alam lingkungan sekitar di sekolah-
pandangan hidup (world view), tata nilai sekolah, walaupun ada masih dalam wacana
(value), gaya hidup (life style) dan akhirnya yang belum digarap secara sinergis dan teror-
aktifitas (activities) yang bersifat konkrit. ganisasi oleh perangkat sekolah (Wawancara
Keprihatinan akan punahnya budaya terbatas dengan guru dan siswa, 2010). Dam-
di atas, menimbulkan gagasan untuk me- paknya seperti nampak pada perilaku yang
lestarikan warisan budaya sebagai nilai ketiga berlebihan dari para siswa setiap kali pengu-
dari konservasi. Melestarikan, merupakan muman kelulusan UN. Siswa yang lulus me-
cara untuk memperkuat citra budaya melalui lakukan konvoi dengan sepeda motor keliling
penanganan spasial dan sosial-budaya- kota disertai aksi corat-coret baik di baju
ekonomi di kawasan bersejarah dengan ber- maupun di tempat-tempat yang dilalui. Tentu
tumpu pada pemberdayaan komunitas yang aksi ini tidak akan terjadi, jika materi pen-
berbudaya. Pemberdayaan komunitas bu- didikan konservasi sudah diberikan secara
daya di kawasan bersejarah merupakan tepat, progresif, dan kontekstual pada semua
upaya pendekatan bottom-up untuk membang- jalur dan jenjang pendidikan.
kitkan kembali vitalitas komunitas budaya Demikian pula dengan kerusakan ling-
untuk berkreasi di tengah masyarakat yang kungan yang terjadi di sejumlah kawasan
serba modern. Pilihan pendekatan ini seka- hutan lindung dan konservasi akibat aktifitas
ligus dimaksudkan pula untuk menciptakan perambahan, pembakaran hutan, dan per-
kawasan bersejarah sebagai pusat kebu- tambangan batu bara dan pasir. Kegiatan itu
dayaan dalam perspektif demokratis. Dengan tidak akan terjadi jika masyarakat memiliki
demikian, melalui nilai melestarikan diharap- kesadaran akan konservasi dan lingkungan.
kan mampu menumbuhkan daya tahan bu- Siswa sekolah adalah generasi muda yang
daya terhadap tekanan-tekanan modernisasi mewarisi negeri ini, sehingga harus dibekali
yang terjadi. Di sinilah pentingnya belajar ilmu untuk berinteraksi dengan lingkungan
mempelajari warisan budaya luhur tersebut. alam sekitar.
Belajar dengan mempelajari warisan Pendidikan konservasi yang diberikan
budaya sebagai nilai keempat dari konservasi sedini mungkin kepada anak-anak, akan le-
adalah langkah yang bijak dan teruji, sebab bih tertanam di dalam hati sanubari mereka,
belajar berarti juga membaca fenomena dan sehingga mereka kelak pada saat dewasa
berzikir tentang keagungan. Belajar dari akan semakin bijak dalam berinteraksi de-
menanam tanaman, menyemai nilai; belajar ngan lingkungan alam. Pendidikan konser-
cara memanfaatkan tanaman dan warisan vasi merupakan salah satu bentuk usaha
budaya; belajar cara melestarikan tanaman menjaga dan melindungi nilai-nilai luhur,
dan warisan budaya akan diperoleh bagai- keanekaragaman hayati, dan peningggalan
mana konservasi dilaksanakan secara utuh bangunan bersejarah yang ada. Pendidikan
34 34
Indonesian Journal of Conservation Vol. 1 No. 1 - Juni 2012 Konservasi Nilai dan warisan Budaya - Maman Rachman
konservasi itu sendiri bertujuan untuk mem- isu konservasi/lingkungan yang terjadi, serta
perkenalkan alam kepada masyarakat dan tentunya kemampuan siswa itu sendiri.
meningkatkan kesadaran akan nilai penting Model terapan yang disajikan berikut ini da-
sumber daya alam yang beraneka dalam se- pat menjadi pilihan para guru atau pendidik
buah ekosistem kehidupan. lainnya yang dapat dikembangkan sendiri
Proses memperkenalkan alam dan isi- dan dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan
nya dengan cara berada langsung di alam (CTRC dalam Kotijah, 2007).
bebas, dengan melakukan pengamatan meru- Mata pelajaran tersendiri, yaitu berupa
pakan cara yang efektif untuk menghadirkan suatu mata pelajaran yang menjadi bagian
kesadaran pentingnya keseimbangan dan ke- dari kurikulum, baik secara nasional maupun
beradaan sebuah ekosistem. Program ini me- regional berupa muatan lokal atau khusus
rupakan sebuah cara dalam menyebarkan mata pelajaran tersendiri. Silabus diperlukan
informasi tentang usaha pelestarian dan per- dan juga memerlukan buku modul khusus,
lindungan pada suatu kawasan yang dil- lengkap dengan evaluasi dan penilaian.
indungi atau kawasan-kawasan yang perlu Bagian dari mata pelajaran lain, yaitu
dilindungi beserta isinya. Program pendidi- berupa penyampaian yang disajikan secara
kan konservasi adalah sebuah program terpadu pada mata pelajaran yang menjadi
jangka panjang yang tiada batas kapan akan payungnya. Sebenarnya model pendekatan
berakhir, karena program ini setiap waktu ini lebih dimungkinkan karena beban bela-
terus berkembang, seiring dengan perubahan jar/mengajar siswa/guru akan berkurang.
dan perkembangan jaman. Selain itu, dalam model ini pendidikan ling-
Pendidikan konservasi masuk dalam kungan dapat diintegrasikan dalam pelajaran
pendidikan lingkungan yang mengandung Eksakta maupun Non-Eksakta, sehingga
pengertian sebuah proses yang ditujukan un- siswa dapat memahami bahwa masalah ling-
tuk membangun spirit penduduk dunia yang kungan terintegrasi dengan semua bidang
sadar dan memperhatikan lingkungan secara ilmu
keseluruhan termauk masalah-masalahnya. Pendekatan multidisiplin ilmu, yaitu
Lebih lanjut dengan pendidikan konservasi, berupa penyampaian yang disajikan ke
diharapkan mereka memiliki pengetahuan, dalam berbagai ilmu yang ada di sekolah.
sikap motivasi, komitmen, dan keterampilan Hampir sama dengan model di atas, model
untuk bekerja secara individu dan kelompok ini lebih mentitikberatkan pada pemahaman
dalam mencari solusi masalah saat ini dan multi disiplin ilmu, dimana permasalahan
mencegah masalah yang akan datang. lingkungan ditarik dari permasalahan yang
Pendidikan konservasi merupakan terjadi pada kehidupan masyarakat, sehingga
salah satu pembelajaran secara eksperiental. pemahaman siswa dapat lebih komprehensif.
Program ini memfokuskan pada beberapa hal Pilihan model lain adalah model pem-
antara lain: (a) untuk mendukung kepedulian belajaran non formal. Pendekatan dengan
dan perhatian terhadap ekonomi, sosial dan model ini lebih leluasa. Kegiatannya dapat
keterkaitannya terhadap lingkungan ekologis berupa aktivitas ekstrakurikuler seperti pe-
baik di perkotaan maupun di pedesaan, cinta alam, kelompok ilmiah remaja atau
(b) untuk menyediakan setiap orang dengan kegiatan lainnya. Sudah barang tentu, lang-
kesempatan mendapatkan pengetahuan, kah-langkah dalam pendidikan konservasi
nilai, perilaku, komitmen, kemampuan yang model ini harus memilih teknik pembelajaran
diperlukan dalam menjaga dan meningkat- yang sesuai dengan memperhatikan kondisi
kan kualitas lingkungan hidup, dan (c) untuk yang aktual pada saat itu. Pendidikan infor-
menciptakan pola sikap hidup yang positif mal juga tidak kalah urgennya dibanding
baik lingkup individu, kelompok, dan dengan model pendidikan formal maupun
masyarakat secara keseluruhan terhadap ling- nonformal. Orang tua bercakap-cakap de-
kungan alamnya. ngan anak-anaknya tentang mengapa tidak
Aplikasi atau penerapannya, pendidi- boleh membuang sampah pada sembarang
kan konservasi, dapat dibangun dalam be- tempat, mengapa tanaman bunga harus
berapa model serta teknik atau pola belajar dirawat dan disiram, mengapa tidak boleh
yang sesuai dengan lingkungan sekitarnya, membuat coretan pada dinding candi atau
35
Indonesian Journal of Conservation Vol. 1 No. 1 - Juni 2012
patung, dan sebagainya. Itu adalah salah satu kan lingkungan; (4) pemantuan dan refor-
contoh pendidikan konservasi pada lingkung- masi kebijakan berupa tuntutan keterbukaan
an pendidikan informal. informasi dari pemerintah dan pelaku eko-
Pendidikan konservasi adalah sebuah nomi atas kegiatan yang dilakukan; (5) pem-
program yang dikemas dengan tujuan untuk batalan kebijakan berupa upaya debirokra-
memberikan pengetahuan kepada siswa pada tisasi dan deregulasi dunia usaha. Di kalang-
khususnya dan masyarakat pada umumnya an LSM, dikenal dua jalur advokasi yaitu
agar lebih sadar dan memberi perhatian lebih ligitasi dan non ligitasi. Jalur ligitasi mengu-
terhadap lingkungan dan permasalahan serta payakan perjuangan lingkungan melalui jalur
hubungan timbal baliknya. Program ini dapat pengadilan. Sedangkan jalur non-ligitasi, per-
diberikan melalui kegiatan teori dan praktek juangan dilakukan melalui penyadaran dan
dengan langkah orientasi/pemantapan kon- penguatan masyarakat atau dalam bentuk
sep, pemberian contoh, latihan/penugasan, negosiasi dan mediasi.
dan umpan balik secara variatif. Di kalangan masyarakat, boleh jadi
Di negara maju, Australia misalnya, terjadi konflik pemikiran kepentingan pada
pendidikan konservasi diselenggrakan sangat dua arah yang diametral, dan atau gambaran
tertata dan terorganisasi dengan baik. Pen- yang saling berhadapan. Konflik kepentingan
didikan konservasi ditangani oleh The Centre yang muncul apakah dengan konservasi akan
for Cultural Materials Conservation (CCMC) memberi dampak pada penyejahteraan
Universitas Melbourne. CCMC adalah inisi- masyarakat atau sebaliknya justru dengan
atif kerjasama antara fakultas seni, fakultas konservasi akan membatasi pembangunan
saint dan Museum Ian Potter di Australia. yang mengakibatkan penyejahteraan
CCMC Universitas Melbourne menyeleng- masyarakat tidak terjadi! Sementara itu, De-
garakan program studi yang meluluskan Post- vung dalam Erlinda (2009) menyatakan
graduate Diploma (Cultual Material Consrva- bahwa secara konseptional maupun secara
tion), Master by Coursework and Monir Thesis empirik upaya pelestarian sumberdaya alam
(Cultural material Conservation), Master by Re- (hutan) tidak seharusnya dilakukan terlepas
search, dan The Doctor of Philosophy (PhD). dari dan apalagi dipertentangkan dengan
Selain pendidikan konservasi yang upaya pengentasan kemiskinan. Keduanya
perlu digalakkan, tidak kalah urgensinya bisa dan seharusnya dilakukan sejalan,
adalah advokasi lingkungan. Dua sasaran bahwa pemanfaatan sumberdaya alam bisa
peran yang disorot dalam advokasi konser- diarahkan dan digunakan untuk pengentasan
vasi yaitu berperan dan mempengaruhi kemiskinan. Berkaitan dengan hal itu, perta-
proses pengambilan kebijakan publik agar nyaannya adalah bagaimana tujuan kompro-
kebijakan itu senantiasa didasarkan pada mistik upaya konservasi dan penyejahteraan
prinsip-prinsip pembangunan berwawasan masyarakat bisa diperoleh, dan bagaimana
lingkungan, serta menumbuhkan kesadaran pengaturan pemanfaatan sumber daya alam
di kalangan masyarakat akan hak-hak dan hutan bisa dipertahankan? Disinilah
kewajibannya untuk dapat ikut serta di dalam pentingnya pembangunan konservasi partisi-
proses pengelolaan lingkungan hidup. fatif.
Strategi advokasi lingkungan, menurut Pembangunan sebagai upaya bersama
Malik dalam MIPL (2010) harus mengacu dalam peningkatan kesejahteraan masyara-
pada model daur hidup kebijakan publik kat. Oleh karena itu pembangunan konser-
yang meliputi (1) penyusunan agenda berupa vasi harus dilaksanakan bersama pula, yaitu
kemampuan menemukan/mengidentifikasi Pemerintah, masyarakat, dunia usaha/
isu lingkungan hidup yang strategis, kemam- swasta, perguruan tinggi, Lembaga Swadaya
puan mengankat isu lingkungan melalui salu- Masyarakat, dll. Masing-masing institusi
ran komunukasi yang ada; (2) formulasi ke- memiliki fungsi sendiri-sendir sesuai dengan
bijakan berupa pengajuan rancangan undang- posisinya. Lingkup pembangunan partisipatif
undang atau peraturan pemerintah, dan de- sebagai kesatuan kegiatan yang tidak terputus
ngar pendapat; (3) pelaksanaan kebijakan dapat dikelompokkan dalam 4 kegiatan be-
berupa mendesak aparat pelaksana kebijakan sar, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengen-
untuk melaksanakan kewajiban yaitu kebija- dalian, dan pelestarian ( Rachman, 2009).
36 36
Indonesian Journal of Conservation Vol. 1 No. 1 - Juni 2012 Konservasi Nilai dan warisan Budaya - Maman Rachman
37
Indonesian Journal of Conservation Vol. 1 No. 1 - Juni 2012
Moekti dalam Martadi (2010) menyatakan, karagaman hayati (inventarisasai flora dan
kita wajib berbuat baik, tetapi tidak wajib fauna, penangkaran serangga, sarang buat-
berhasil. an); dan kebijakan pengurangan kertas
Mengacu kepada fungsi manajemen, (paperless polecy). Untuk lebih melebarkan
yang dapat dilakukan adalah merencanakan sayap, garapan, dan fokus konservasi selain
keberhailan, sesudah itu mengorganisir sum- yang telah dilaksanakan dan inisiatif ker-
berdaya yang ada, kemudian menjalankan jasama harmonis dengan seluruh komponen
langkah-langkah yang telah ditetapkan, ke- yang ada, baik dengan semua fakultas di ling-
mudian mengontrol perkembangan langkah- kungan Unnes (Fakultas Ilmu Pendidikan,
langkah tersebut. Jadi dalam fungsi mana- Fakultas Bahasa dan Seni, Fakultas Mate-
jemen tersebut tidak terdapat menetapkan matika, Fakultas Teknik, Fakultas Ilmu Keo-
keberhasilan, melainkan merencanakan ke- lahragaan, Fakultas Ilmu Sosial, Fakultas
berhasilan dan mengupayakan keberhasilan. Ekonomi, Fakultas Hukum), maupun de-
Jadi tidak ada fungsi memastikan keberhasil- ngan pihak di luar Unnes (Pemprov, Pemkot,
an (Rachman, 2010; Martadi, 2010). Oleh dan Pemkab), maka konservasi perlu dita-
karena itu, di sinilah pentingnya satunya kata ngani oleh sebuah unit atau pusat yang lebih
dan perbuatan. Dan yang penting lagi adalah luas, serta melakukan inisiatif kerjasama de-
spirit konservasi yang pada hakikatnya ngan instansi lain yang terkait seperti mu-
adalah kesimbangan antara penguatan dan seum, cagar budaya, taman suaka alam, dan
pembaruan tradisi serta nilai luhur bangsa lainnya.
dapat menjadi menjadi bagian dari nilai Kaitan dengan Unnes sebagai univer-
hidup, way if life. Adapun resep konservasi, sitas konservasi, Menteri Pendidikan Na-
seperti pada seloka “apa yang dikatakan di- sional Mohammad Nuh berujar “Upaya kon-
lakukan dan apa yang dilakukan dikata- servasi ini sebaiknya juga selaras dengan kon-
kan” (Sastroatmodjo, 2010) servasi nilai, dengan mengedepankan nilai-
Selain itu, tidak ada ketentuan bahwa nilai luhur yang harus ditanamkan kepada
gerakan konservasi harus dilakukan hanya seluruh mahasiswa, dosen, serta seluruh kar-
oleh oragnisasi lingkungan yang telah besar wyawannya, ... Untuk itu, segenap sivitas
seperti Green Peace, Friends of the Earth atau akademika harus mampu mengupayakan dan
Walhi. Konservasi bisa dimulai dari level melaksanakan nilai-nilai konservasi itu secara
yang kecil, misal dari level diri sendiri, RT, nyata terhadap lingkungan. Hal ini bisa
dan RW. Begitu juga, konservasi tidak hanya dimulai dengan selalu menyayangi lingkun-
terhadap tanaman, melainkan juga konser- gan alam di sekitar kampus... Jadi diharap-
vasi terhadap tradisi nilai budaya luhur, kan ini bukan sekedar konservasi secara fisik,
kearifan lokal, dan warisan arsitektur. namun juga konservasi diri” (Kompas.com).
Sudah barang tentu, diharapkan gera-
kan konservasi dapat berhasil dengan baik.
SIMPULAN Keberhasilan gerakan konservasi memiliki
urgensi penting baik dipandang dari sudut
Universitas Negeri Semarang (Unnes) ekonomi maupun sudut sosial filosofi. Dari
sangat menaruh perhatian dan kepedulian sudut pandang ekonomi berdampak kepada
yang sangat tinggi terhadap kelestarian ling- pelestarian tanah dan air, terciptanya stabili-
kungan dan nilai-nilai luhur bangsa. Oleh tas iklim, terjaminnya keserasian sumber
karena itu, Unnes telah mendeklarasikan diri daya alam hayati dan ekosistemnya, per-
sebagai universitas konservasi (conservasion lindungan plasma nutfah, pengembangan
university), yang diresmikan oleh Menteri turisme dan tersedianya tempat-tempat rek-
Pendidikan Nasional Prof. Dr. Mohammad reasi. Sedangkan berdasar sudut pandang
Nuh pada tanggal 12 Maret 2010 (Unnes, sosial ekonomi akan meningkatkan mutu ke-
2010). Konservasi yang digarap oleh Unnes hidupan manusia, meningkatkan tanggung-
mencakupi pengelolaan/pengolahan sampah jawab moral manusia, dan hidup dan
(reuse, reduce, recycle), green campus lestarinya warisan budaya kebanggaan na-
(penanaman, pemeliharaan banguan, trans- sional.
portasi, biopori, pengaturan air); keane-
38 38
Indonesian Journal of Conservation Vol. 1 No. 1 - Juni 2012 Konservasi Nilai dan warisan Budaya - Maman Rachman
39