Makalah Influenza Print
Makalah Influenza Print
INFLUENZA
KELOMPOK 4
PENDAHULUAN
Influenza atau biasa disebut "flu", merupakan penyakit tertua dan paling
sering didapat pada manusia. Influenza juga merupakan salah satu penyakit yang
412 sebelum Masehi. Pandemi pertama yang terdokumentasi dengan baik muncul
pada 1580, dimana muncul dari Asia dan meyebar ke Eropa melalui Africa.
pandemi influenza dan empat di antaranya terjadi pada abad ini yakni pada 1918
(Spanish flu) yang menyebabkan 50-100 juta kematian oleh virus influenza A
subtipe H1N1, 1957 (Asia flu) yang meyebabkan 1-1,5 juta kematian oleh virus
influeza A subtipe H2N2, dan 1968 (Hongkong flu) yang menyebabkan 1 juta
populasi manusia setiap tahun. Virus influenza mudah bermutasi dengan cepat,
sangat cepat. Di Amerika Serikat epidemi influenza yang biasanya muncul setiap
tahun pada musim dingin atau salju menyebabkan rata-rata hampir 20.000
dan adaptasi yang cepat, dapat melewati barier spesies dan menyebabkan
pandemic pada manusia. Burung air liar dan itik menjadi sumber virus yang
sebagai tempat reassortment virus avian influenza (VAI) dengan virus human
influenza.
Burung puyuh dapat juga menjadi tempat reassortment dari VAI asal
menyediakan hewan peka dalam jumlah yang banyak yang memungkinkan VAI
mengalami evolusi yang cepat. Suatu Rencana Gawat Influenza diusulkan untuk
segera dikembangkan.
Dalam makalah ini masalah yang akan dikaji adalah sebagai berikut :
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
Asam
nukleatnya
terdiri dari single
stranded
RNA dengan 7-8
segmen terpisah berbeda panjang dan dilindungi dengan lapisan dalam
berupa protein (kapsid) dan lapisan luar berupa lipid bilayer. 7-8 segmen
RNA ini masih dibungkus lagi dengan protein polimerase dan nukleoprotein
(NP). Pada lapisan lipid bilayer terdapat 2 jenis glikoprotein yang menjadi
karakteristik virus influenza. 2 jenis glikoprotein ini adalah hemaglutinin
(HA) spikes dan neuraminidase (NA) spikes.
a. Influenza tipe a
Di antara ketiga tipe virus influenza ini, hanya tipe A yang mempunyai
subtipe paling banyak, terdiri dari H1 sampai H16 dan N1 sampai N9. Virus
influenza tipe A cepat bermutasi. Bila 2 virus yang berbeda dari 2 inang
berbeda menginfeksi inang ke 3, misalnya babi, maka akan timbul subtipe
virus baru yang mampu menginfeksi sel inang lain termasuk manusia dan
tidak dikenal oleh sistem imun sel inang. Perubahan ini terjadi secara
mendadak sehingga dalam waktu singkat dapat mengenai sejumlah besar
populasi yang rentan sehingga timbul pandemi.
b. Influenza tipe b
Virus
influenza
Bmengalami mutasi 2-3 kali lebih lambat dibandingkan tipe A selain itu
diketahui influenza tipe B hanya menginfeksi manusia dan hewan tertentu
dan oleh karenanya keragaman genetiknya lebih sedikit, dan hanya terdapat
satu serotipe influenza B.
c. Influenza tipe c
Tipe A dan tipe B memiiki 2 glikoprotein: hemaglutinin(HA) dan
neuraminidase (NA) sedangkan Tipe C hanya mempunyai 1 glikoprotein:
hemagglutinin-esterase fusion (HEF). Glikoprotein ini berfungsi untuk
penempelan dan fusi antara virus dan sel membran.Tipe C adalah satu-
satunya virus influenza yang memiliki enzim esterase. Enzim ini mirip
dengan neuraminidase pada tipe A dan tipe B karena dua-duanya berfungsi
untuk menghancurkan reseptor sel inang.
virus influenza yang mudah menular. Penularan virus dapat terjadi melalui udara
pada saat orang berbicara, batuk dan bersin. Influenza merupakan penyakit yang
flu biasa yang terkenal sebagai penyakit murah meriah. Padahal penyakit
influenza dan flu biasa memiliki tingkat bahaya yang berbeda. Influenza dapat
menjadi wabah yang menyebar dari satu kota ke kota lain bahkan dari satu negara
ke negara lain. Penyebaran virus ini tidak bisa di prediksi dan di hentikan karena
penularannya terjadi pada masa satu hingga dua hari sebelum timbulnya gejala.
menjadi epidemi.
jenis virus influenza yang telah ditemukan oleh para ilmuwan. Yaitu virus
influenza tipe A,B,C, virus influenza isavirus dan virus influenza thogotovirus.
Dari kelima virus influenza beberapa berbahaya bagi manusia, yaitu virus
yaitu:
- Virus influenza A, virus ini menginfeksi manusia, mamalia dan unggas.
flue biasa yang biasanya tidak perlu penanganan khusus akan sembuh
Gejala influenza dapat dimulai dengan cepat, satu sampai dua hari setelah
infeksi. Biasanya gejala pertama adalah menggigil atau perasaan dingin, namun
demam juga sering terjadi pada awal infeksi, dengan temperatur tubuh berkisar
38-39 °C (kurang lebih 100-103 °F). Banyak orang merasa begitu sakit sehingga
mereka tidak dapat bangun dari tempati tidur selama beberapa hari, dengan rasa
sakit dan nyeri sekujur tubuh, yang terasa lebih berat pada daerah punggung dan
Batuk
Hidung tersumbat
Nyeri kepala
Mata merah, kulit merah (terutama wajah), serta kemerahan pada mulut,
nyeri abdomen, (dapat menjadi parah pada anak dengan influenza B).
replikasi virus dan kemudian infeksi virus menyebabkan inflamasi pada saluran
pernafasan.
Virus influenza masuk melalui inhalasi dari droplet yang infeksius, aerosol
partikel mikro, maupun inokulasi langsung lewat sentuhan tangan dari penderita.
Virus kemudian mengikat reseptor asam sialat yang terdapat pada sel epitel jalan
puncaknya dalam 48 jam pasca infeksi dan jumlah virus berhubungan langsung
Pada kasus yang berat, terdapat perluasan infeksi virus mencapai bagian
perdarahan dan eksudat keluar dari kapiler alveolar menuju lumen yang kemudian
proinflamasi seperti IL-6 dan IFN-α oleh sel yang terinfeksi. Peningkatan sitokin
memuncak pada 48 hari kedua pascainfeksi dan sesuai dengan berat gejala yang
dialami pasien.
Antibodi serum (IgM, IgG, dan IgA) terhadap hemaglutinin (HA) dan
neuraminidase (NA) baru muncul setelah satu minggu pascainfeksi dan belum
imunitas dan proteksi terhadap reinfeksi oleh tipe virus yang sama hingga
beberapa tahun.
Penyebab utama influenza atau pilek ini adalah virus yang bernama
Rinovirus. Virus yang terdapat dalam mukus atau lapisan lendir penderita flu,
orang lain selam melakukan aktivitas sehari-hari. Jika jari-jari yang mengandung
virus diusapkan pada mata dan hidung sehingga virus berpindah ke tempat
melalui aktivitas rutin sehari-hari terjadi pada 23,5% jari, setelah mukus
menurun menjadi 4%, dan setelah 48 jam tidak ditemukan adalanya perpindahan.
2.5 Pemeriksaaan Penunjang Virus Influenza
Diagnosis influenza sering bergantung pada gambaran klinis saja, namun tes
epidemi.
a. Anamnesis
Gejala sistemik yang muncul mendadak setelah 1-2 hari periode inkubasi,
yang ditandai oleh demam, menggigil, nyeri otot, sakit kepala, lemas, dan
tenggorok, dan pilek dapat terjadi bersamaan dengan gejala sistemik, namun yang
lebih menjadi keluhan utama biasanya adalah gejala sistemik dibandingkan gejala
pernapasan. Nyeri otot terutama dikeluhkan pada tungkai dan lengan atau otot
punggung. Nyeri sendi tanpa disertai tanda-tanda radang sendi. Nyeri pada mata
khususnya saat melihat ke samping dan disertai rasa terbakar atau peningkatan
pneumonia
- Nyeri tenggorokan
- Pilek atau hidung tersumbat
- Nyeri otot
- Nyeri kepala
- Muntah
b. Pemeriksaan Fisik
kulit teraba hangat dan lembab. Konjungtiva hiperemis dan berair, membran
Pada auskultasi paru dapat ditemukan ronki kering yang transien atau ronki basah
gejala croup.
c. Diagnosis Banding
Pada situasi dimana terjadi wabah influenza, diagnosis klinis cukup akurat
pada kondisi tertentu (misalnya pada pasien yang dirawat di rumah rawat atau
- Pneumonia bakterial
- Faringitis streptokokal
- Infeksi adenovirus
- Infeksi virus dengue
- Infeksi HIV/AIDS
- Pertusis
- Meningitis
- Malaria.
d. Pemeriksaan Penunjang
ringan karena diagnosis biasanya dapat ditegakkan cukup jelas dengan anamnesis
mengidentifikasi tipe strain virus influenza biasanya hanya diperlukan pada kasus
- Sensitivitas lebih tinggi pada hari-hari pertama sejak mulai muncul gejala
dengan tekniik hibridisasi asam nukleat dan polymerase chain reaction (PCR).
PCR berpotensi lebih sensitif dibandingkan kultur virus dan dapat mendeteksi
subtipe virus secara cepat. Sensitivitas PCR lebih baik menggunakan usapan
nasofaringeal maupun aspirat trakeal dan sputum (pada pasien dengan gejala
Reagen untuk PCR virus H7N9. Sumber: DE Jordan, PHIL CDC, 2012
Pemeriksaan Serologi
gejala) dan konvalesen dengan jarak pengumpulan spesimen 10-20 hari. Sangat
terbatas manfaatnya untuk diagnosis influenza akut namun sangat penting dalam
penelitian virus influenza dan investigasi epidemiologi serta evaluasi respon
Isolasi Virus
Virus dapat diisolasi dari spesimen usap rongga hidung, tenggorok, bilasan
Spesimen kemudian diinokulasi pada biakan sel ginjal hewan tertentu untuk
TEKNOLOGI KEPERAWATANRIDTs
pneumonia dan pengobatan yang tepat. Obat antivirus tertentu tersedia influenza
1. Pertolongan pertama
- Vaksinasi
2. Rawat jalan
1. Gejala klinis influenza adalah demam, sefalgia, mialgia, batuk, pilek
dan disfagia.
imunoprofilaksis.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Influenza adalah penyakit akut yang menyerrang saluran
pernafasan ditandaidengan timbulnya demam, sakit kepala, mialgia,
lesi, coryza, sakit tenggorokandan batuk.Sembuh sendiri dalam waktu
2 - 7 hari. Penyebab ada tiga tipe virusinfluenza yaitu A,B dan C.
Type A terdiri dari 15 subtipe, dimana hanya dua (H1dan H3) yang
dikaitkan dengan terjadinya epidemi dan pandemi secara luas.Type B
jarang menyebabkan terjadinya KLB. Tipe C dikaitkan dengan
timbulnyakasus sporadis dan KLB kecil yang terlokalisir.
Influenza disebabkan oleh virus influenza tipe A, B dan C
yang merupakan suatuorthomixovirus golongan RNA.3.Virus
influenza tipe A mempunyai banyak subtipe, diantaranya H5N1
yangmenyebabkan flu burung dan termasuk HPAI.4.
Vaksinasi merupakan cara paling efektif untuk mencegah influenza
dan komplikasi seriusyang diakibatkannya. Dengan pengalaman
selama puluhan tahun di bidang vaksin, SanofiPasteur menyadari
benar pentingnya vaksinasi sebagai bagian dari upaya
meningkatkankesehatan masyarakat dan mengurangi angka
morbiditas dan mortalitas akibat penyakit influenza.
3.2 Saran
Jagalah kesehatan yang telah diberikan Allah sebagai anugrah terbesar
sehingga kita terhindar dari virus influenza yang dapat mengganggu aktifitas kita
sehari-hari dengan melakukan pencegahan secara dini dan jangan lupa menjaga
kebersihan baik dari badan, tempat, maupun pakaian karena dengan kebersihan
DAFTAR PUSTAKA