Anda di halaman 1dari 7

KEPUTUSAN KEPALA UPTD KECAMATAN TEWANG SANGALANG GARING

PUSKESMAS PENDAHARA
NOMOR : 440/..../UPTD Kec.TSG C.7.2.1.1/I - 2019
TENTANG
PELAYANAN KLINIS
UPTD KECAMATAN TEWANG SANGALANG GARING PUSKESMAS PENDAHARA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA UPTD KECAMATAN TEWANG SANGALANG GARING
PUSKESMAS PENDAHARA,

Menimbang : a. bahwa standar layanan klinis diperlukan dalam upaya


meningkatkan mutu klinis dan keselamatan pasien ;

b. bahwa untuk melaksanakan maksud tersebut poin a, perlu

ditetapkan Keputusan Kepala UPTD Kecamatan Tewang

Sangalang Garing Puskesmas Pendahara;

Mengingat : 1. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004


tentang Praktik Kedokteran;

2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009


tentang Pelayanan Publik;

3. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009


tentang Kesehatan;

4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


290/MENKES/PER/III/2008 tentang Persetujuan Tindakan
Kedokteran;

5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah
Sakit;

6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75


Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Mayarakat;
MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD KECAMATAN TEWANG SANGALANG


GARING PUSKESMAS PENDAHARA TENTANG PELAYANAN
KLINIS UPTD KECAMATAN TEWANG SANGALANG GARING
PUSKESMAS PENDAHARA

KESATU : Untuk menjamin pengendalian layanan klinis di perlukan pembakuan


kebijakan pelayanan klinis.

KEDUA : Kebijakan pelayanan klinis yang dimaksud sebagaimana tercantum


dalam lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat
keputusan ini.

KETIGA : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan


ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan
perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Pendahara
pada tanggal 07 Januari 2019

Kepala UPTD
Kecamatan Tewang Sangalang Garing
Puskesmas Pendahara,

SIABABILON
Lampiran : KEPUTUSAN KEPALA UPTD
KECAMATAN TEWANG
SANGALANG GARING
PUSKESMAS PENDAHARA
Nomor : 440/…../UPTD Kec.TSG C.7.2.1.1/I -
2019
Tanggal : 07 Januari 2019

A. PENDAFTARAN PASIEN
1. Pendaftaran pasien harus dipandu dengan prosedur yang jelas
2. Pendaftaran dilakukan oleh petugas yang kompeten
3. Pendaftaran pasien memperhatikan keselamatan pasien
4. Identitas pasien harus dipastikan minimal dengan dua cara dari cara
identifikasi sebagai berikut :
- Nama Pasien
- Nomor identitas pasien
- Alamat/ tempat tinggal
- Nomor rekam medis
5. Informasi tentang jenis pelayanan klinis yang tersedia dan informasi lain yang
dibutuhkan masyarakat yang meliputi :
- Tarif
- Jenis Layanan
- Jam buka pendaftaran
- Informasi tentang kerjasama dengan fasilitas kesehatan yang lain
- Hak dan kewajiban pasien.

B. PENGKAJIAN, KEPUTUSAN, DAN RENCANA LAYANAN


1. Kajian awal dilakukan secara paripurna dilakukan oleh tenaga yang
kompeten melakukan kajian awal
2. Kajian awal meliputi kajian medis, kajian keperawatan, kajian kebidanan
dan kajian lain oleh tenaga profesi kesehatan sesuai dengan kebutuhan
3. Proses kajian dilakukan mengacu pada standar profesi dan standar asuhan
4. Proses kajian dilakukan dengan memperhatikan pengulangan yang tidak
Perlu
5. Informasi kajian baik medis, keperawatan, kebidanan, dan kajian lain wajib
diidentifikasi dan dicatat dalam rekam medis
6. Proses kajian dilakukan sesuai dengan langkah – langkah SOP
7. Pasien dengan kondisi gawat darurat diprioritaskan dalam pelayanan
8. Kajian dan perencanaan asuhan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan
yang professional dan kompeten
9. Jika dilakukan pelayanan secara tim, tim kesehatan antar profesi harus tersedia
10. Pendelegasian wewenang baik dalam kajian maupun keputusan
layanan harus dilakukan melalui pendelegasian wewenang
11. Pendelegasian wewenang diberikan kepada tenaga kesehatan
yang memenuhi persyaratan
12. Proses kajian, perencanaan, dan pelaksanaan layanan dilakukan
dengan peralatan dan tempat yang memadai serta wajib menjamin
keamanan pasien dan petugas
13. Perencanaan layanan dan pelaksanaan layanan terpadu oleh prosedur klinis
yang dibakukan
14. Jika dibutuhkan rencana layanan terpadu, maka kajian awal, rencana
layanan dan pelaksanaan layanan dilakukan secara kolaboratif dalam tim
layanan terpadu
15. Rencana layanan disusun dengan memperhatikan efisiensi sumber daya
16. Rencana layanan disusun untuk tiap pasien dan melibatkan pasien
17. Penyusunan rencana layanan, mempertimbangkan kebutuhan biologis,
psikososial, sosial, spiritual, dan memperhatikan tata nilai dan budaya
pasien
18. Risiko yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan layanan harus diidentifikasi
19. Efek samping dan resiko layanan dan pengobatan harus
diinformasikan kepada pasien
20. Rencana layanan harus dicatat dalam rekam medis
21. Rencana layanan harus memuat pendidikan dan penyuluhan pasien
22. Apabila memungkinkan dan tersedia, pasien/keluarga pasien diperbolehkan
atau berhak memilih tenaga kesehatan.

C. PELAKSANAAN LAYANAN
1. Pelaksanaan layanan dipandu dengan pedoman dan prosedur pelayanan
klinis
2. Pedoman dan prosedur layanan klinis meliputi: pelayanan medis,
keperawatan, kebidanan, dan pelayanan profesi kesehatan lainnya
3. Pelaksanaan layanan dilakukan sesuai dengan rencana layanan
4. Jika dilakukan perubahan rencana layanan harus dicatat dalam rekam
medis
5. Tindakan medis/ pengobatan yang beresiko wajib diinformasikan kepada
pasien sebelum mendapat persetujuan
6. Pemberian informasi dan persetujuan pasien (inform consent) wajib
didokumentasikan
7. Pelaksanaan layanan klinis, dimonitor, dievaluasi dan ditindak lanjuti
8. Kasus – kasus gawat darurat harus diprioritaskan dan dilaksanakan sesuai
proredur pelayanan pasien gawat darurat
9. Pelaksanaan layanan klinis, dimonitor, dievaluasi dan ditindak lanjuti
10. Kasus – kasus beresiko tinggi harus ditangani sesuai dengan prosedur
pelayananan kasus beresiko tinggi
11. Kasus – kasus yang perlu kewaspadaan universal terhadap terjadinya
infeksi harus ditangani dengan memperhatikan proses pencegahan
(kewaspadaan universal)
12. Pemberian obat/cairan intravena harus dilaksanakan dengan prosedur
pemberian obat/cairan intravena yang baku
13. Kinerja pelayananan klinis harus dimonitor dan dievaluasi dengan indikator
yang jelas
14. Hak dan kebutuhan pasien harus diperhatikan pada saat pemberian
layanan
15. Keluhan pasien/ keluarga wajib diidentifikasi, didokumentasikan dan
ditindaklanjuti
16. Pelaksanaan pelayanan dilakukan secara tepat dan terencana untuk
menghindari pengulangan yang tidak perlu
17. Pelayanan mulai dari pendaftaran, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
penunjang, perencanaan layanan, pemberian obat dan tindakan sampai
dengan pasien pulang atau dirujuk harus dijamin kesinambungannya
18. Pasien berhak untuk menolak pengobatan
19. Pasien berhak menolak jika dirujuk ke sarana kesehatan lain
20. Penolakan untuk melanjutkan pengobatan maupun untuk rujukan dipandu
oleh prosedur yang baku
21. Jika pasien menolak untuk pengobatan atau rujukan, wajib diinformasikan
akibat dari keputusan dan tanggung jawab mereka berkaitan dengan keputusan
tersebut
22. Pelayanan anestesi dan pembedahan dilakukan oleh tenaga yang kompeten
dan dipandu dengan prosedur yang baku
23. Sebelum melakukan anestesi dan pembedahan, pasien harus mendapatkan
inform consent
24. Status pasien wajib dimonitor setelah pemberian anestesi dan pembedahan
25. Pendidikan dan penyuluhan pasien dilakukan sesuai dengan rencana
layanan.

D. RENCANA RUJUKAN DAN PEMULANGAN


1. Pasien yang akan dirujuk harus sudah diperiksa dan layak untuk dirujuk
2. Kriteria rujukan yaitu :
- Hasil pemeriksaan fisik sudah dapat dipastikan tidak mampu diatasi
- Memerlukan pemeriksaan penunjang medis yang lebih lengkap, tetapi
pemeriksaan harus disertai pasien yang bersangkutan
- Mencantumkan therapy sementara
- Mencantumkan tindakan yang telah diberikan
- Mencantumkan alasan merujuk
- Mencantumkan tanda tangan dokter yang merujuk
- Pasien didampingi tenaga kesehatan saat merujuk kecuali untuk rujukan rawat
jalan
- Menggunakan ambulance transport kecuali untuk rujukan rawat jalan
- Memberikan edukasi pada pasien tentang proses rujukan
- Komunikasi dengan RS yang akan menjadi tujuan rujukan sebelum mengirim
pasien kecuali untuk rujukan rawat jalan
3. Rujukan pasien harus disertai resume klinis
4. Umpan balik dari fasilitas rujukan wajib ditindak lanjuti oleh dokter yang
menangani
5. Jika pasien tidak mungkin dirujuk, puskesmas wajib memberikan alternative
pelayanan
6. Pasien diberi informasi tentang hak untuk memilih fasilitas rujukan
7. Pasien berhak menolak untuk menerima dan atau menolak jika tidak
menginginkan di rujuk ke sarana kesehatan lain
8. Penolakan untuk melanjutkan pengobatan maupun untuk rujukan di pandu oleh
prosedur yang baku
9. Jika pasien menolak untuk pengobatan atau rujukan, wajib diberikan informasi
tentang hak pasien untuk membuat keputusan,akibat dari keputusan, dan tangung
jawab mereka berkenaan dengan keputusan tersebut.
10. Pada saat pulang, pasien / keluarga pasien harus diberi informasi tentang tindak
lanjut layanan.

KEPALA UPTD
KECAMATAN TEWANG SANGALANG GARING
PUSKESMAS PENDAHARA,

SIABABILON

Anda mungkin juga menyukai