Anda di halaman 1dari 14

Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah

(SAK EMKM)

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Topik Khusus Akuntansi Keuangan

Dosen : Dr.Ira Novianti, SE.,M.Ak.,Ak.,CA

Disusun oleh:
Kelompok 7
Mega Fitri Amelia 5211171201
Tania Juliani 5211171

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

JURUSAN AKUNTANSI

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

CIMAHI

2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang lagi Maha Penyayang, Kami panjatkan puja
dan puji syukur atas kehadirat-NYA, yang telah melimpahkan rahmat, hidayat, dan inayah-
NYA kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah (SAK EMKM). Makalah ini telah kami susun
secara maksimal dengan bantuan berbagai pihak. Untuk itu kami menyampaikan banyak
terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki maklah
ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Standar Akuntansi Keuangan Entitas
Mikro, Kecil, dan Menengah (SAK EMKM) ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
bagi pembaca.

Cimahi, September 2019

Penyusun,
DAFTAR ISI

BAB I .................................................................................................................................. 2
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 2
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 2
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 3
1.4 Tujuan ...................................................................................................................... 3
BAB II ................................................................................................................................ 4
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 4
2.1 Definisi SAK EMKM ............................................................................................. 4
2.2.1 Kepatuhan Terhadap SAK EMKM ........................................................ 5
2.2.2 Penyajian yang Konsisten ........................................................................ 5
3.1 Laporan Keuangan EMKM ................................................................................ 6
3.1.1 Laporan Posisi Keuangan EMKM .......................................................... 6
3.1.2 Laporan Laba Rugi................................................................................... 8
3.1.3 Catatan atas Laporan Keuangan............................................................. 8
2.3 Kebijakan Akuntansi, Estimasi, dan Kesalahan ............................................ 9
2.3.1 Perubahan Kebijakan Akuntansi ............................................................ 9
2.3.2 Perubahan Estimasi Akuntansi ............................................................. 10
2.3.3 Koreksi Kesalahan Periode Lalu ........................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 12
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) mempunyai peranan yang sangat
strategis bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia.Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Mikro Kecil dan Menengah menyatakan bahwa UMKM berkontribusi
mendorong dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional secara
berkesinambungan.

Sesungguhnya EMKM merupakan suatu bagian dari kondisi ekonomi di suatu


negara. Tak terkecuali EMKM yang begitu berperan terhadap perekonomian
Indonesia.Bahwa, di negeri ini EMKM memiliki jumlah yang lebih banyak
darpada perusahaan terbuka. Hal ini terbukti pada saat krisis moneter tahun 1997-
1998, terbukti bahwa EMKM adalah penolong bagi Indonesia dalam stabilisasi
keadaan ekonomi yang ada. Tidak hanya itu, EMKM juga berperan dalam
penyerapan tenaga kerja yang mengurangi jumlah pengangguran secara
signifikan. Hal ini sesuai dengan UU No 2 Tahun 2008 Bab III Pasal V yang
berbunyi: “meningkatkan peran usaha mikro, kecil, menengah dalam
pembangunan daerah, penciptaan lapangan kerja, pemerataan pendapatan,
pertumbuhan ekonomi, dan pengentasan rakyat dari kemiskinan.“

Pelaku UMKM di Indonesia masih banyak yang tidak menyelenggarakan dan


menggunakan informasi akuntansi dalam pengelolaan usahanya.EMKM atau
UMKM yang belum mengetahui cara membuat Laporan Keuangan secara
lengkap, mendetail dan komprehensif. Sedangkan Laporan Keuangan merupakan
instrumen yang penting bagi kegiatan bisnis dalam melaporkan segala transaksi
dari seluruh aktivitas bisnis UMKM. Maka dari itu Dewan IAI (Ikatan Akuntan

2
Indonesia) membuat dan mengesahkan SAK EMKM. Pada dasarnya, Laporan
Keuangan menurut SAK EMKM dibuat berdasarkan asumsi dasar akrual dan
kelangsungan usaha seperti entitas bisnis umumnya. Syarat penyajian Laporan
Keuangan UMKM harus bersifat relevan, lengkap, bisa dipahami, dan komparatif.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan SAK EMKM ?


2. Bagaimana cara penyajian laporan keuangan EMKM ?
3. Apa saja laporan yang terdapat di SAK EMKM ?
4. Bagaimana pengakuan dalam laporan keuangan EMKM ?

1.4 Tujuan

1. Untuk mengetahui apa yang diamksud SAK EMKM


2. Untuk mengetahui cara penyajian laporan keuangan EMKM
3. Untul mengetahui laporan apa saja yang terdapat dalam laporan
keuangan EMKM
4. Untuk mengetahui cara pengakuan dalam laporan keuangan EMKM

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi SAK EMKM


SAK EMKM dimaksudkan untuk digunakan oleh entitas mikro, kecil, dan
menengah.Entitas mikro, kecil, dan menengah adalah entitas tanpa akuntabilitas
publik yang signifikan, sebagaimana didefinisikan dalam Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP), yang memenuhi
definisi dan kriteria usaha mikro, kecil, dan menengah sebagaimana diatur dalam
peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, setidaktidaknya selama
dua tahun berturut-turut.
2.2 Penyajian Laporan Keuangan EMKM
Penyajian wajar mensyaratkan penyajian jujur atas pengaruh transaksi,
peristiwa, dan kondisi lain yang sesuai dengan definisi dan kriteria pengakuan
aset, liabilitas, penghasilan, dan beban. Pengungkapan diperlukan ketika
kepatuhan atas persyaratan tertentu dalam SAK EMKM tidak memadai bagi
pemakai untuk memahami pengaruhdari transaksi, peristiwa, dan kondisi lain atas
posisi dan kinerja keuangan entitas.
Penyajian wajar laporan keuangan mensyaratkan entitas untuk menyajikan
informasi untuk mencapai tujuan:
a) relevan: informasi dapat digunakan oleh pengguna untuk proses
pengambilan keputusan.
b) representasi tepat: informasi disajikan secara tepat atau secara apa yang
seharusnya disajikandan bebas dari kesalahan material dan bias.
c) keterbandingan: informasi dalam laporan keuangan entitas dapat
dibandingkan antar periodeuntuk mengidentifikasi kecenderungan posisi
dan kinerja keuangan. Informasi dalam laporankeuangan entitas juga dapat

4
dibandingkan antar entitas untuk mengevaluasi posisi dankinerja
keuangan.
d) keterpahaman: informasi yang disajikan dapat dengan mudah dipahami
oleh pengguna.Pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang
memadai serta kemauan untukmempelajari informasi tersebut dengan
ketekunan yang wajar.

2.2.1 Kepatuhan Terhadap SAK EMKM


Entitas yang laporan keuangannya telah patuh terhadap ED SAK
EMKM membuatpernyataan secara eksplisit dan tanpa kecuali
tentang kepatuhan terhadap SAK EMKM dalam catatan atas
laporan keuangan. Entitas tidak dapat mendeskripsikan bahwa
laporankeuangan telah patuh terhadap ED SAK EMKM, kecuali
laporan keuangan tersebut telah patuh terhadap seluruh persyaratan
dalam SAK EMKM.

2.2.2 Penyajian yang Konsisten


Penyajian dan klasifikasi akun-akun dalam laporan keuangan antar
periode entitas disusun secara konsisten, kecuali:
a) Telah terjadi perubahan yang signifikan atas sifat operasi
entitas atau jika perubahan penyajianatau klasifikasi akun-
akun dalam laporan keuangan menghasilkan penyajian
yang lebih sesuaidengan mempertimbangkan kriteria
pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi dalam Bab
7Kebijakan Akuntansi, Estimasi, dan Kesalahan; atau
b) SAK EMKM mensyaratkan perubahan penyajian.Jika
penyajian atau klasifikasi akun-akun dalam laporan
keuangan diubah, maka entitas mereklasifikasikan jumlah
komparatif, kecuali jika reklasifikasitidak praktis.

5
3.1 Laporan Keuangan EMKM
Cara penyajian laporan keuangan EMKM telah disusun secara rinci pada
SAK EMKM yang dimana penyajiannya harus konsisten, informasi keuangan
yang komparatif, serta lengkap. Akrual basis, entitas menyusun laporan keuangan
dengan menggunakan dasar akrual. Dalam dasar akr ual, akun-akun diakui
sebagai aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan, dan beban ketika memenuhi definisi
dan kriteria pengakuan untuk masing-masing akun-akun tersebut.

Minimal laporan keuangan tersebut terdiri dari:

 Laporan posisi keuangan pada akhir periode,


 Laporan laba rugi selama periode,
 Catatan atas laporan keuangan, yang berisi tambahan dan rincian akun-
akun tertentu yang relevan.

3.1.1 Laporan Posisi Keuangan EMKM


Informasi posisi keuangan yang ditujukan untuk laporan keuangan
telah disusun dalam ED SAK EMKM. Informasi ini terdiri dari
informasi mengenai aset, liabilitas, dan ekuitas entitas pada tanggal
tertentu yang disajikan dalam laporan ini. Berikut penjelasan
unsur-unsur laporan posisi keuangan dalam ED SAK EMKM.

 Aset merupakan sumber daya yang dikuasai oleh entitas


sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan yang dari mana
manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh
oleh entitas. Aset sendiri terbagi menjadi dua macam yaitu
aset yang memiliki wujud dan aset tidak memiliki wujud
(tak berwujud). Aset, diakui dalam laporan posisi keuangan
ketika manfaat ekonominya di masa depan dapat dipastikan
akan mengalir ke dalam entitas dan aset tersebut memiliki
biaya yang dapat diukur dengan andal. Aset tidak diakui
dalam laporan posisi keuangan jika manfaat ekonominya

6
dipandang tidak mungkin mengalir ke dalam entitas
walaupun pengeluaran telah terjadi.

 Liabilitas merupakan kewajiban kini entitas yang timbul


dari peristiwa masa lalu, yang penyelesaiannya
mengakibatkan arus keluar dari sumber daya entitas yang
mengandung manfaat ekonomi. Karakteristik esensial dari
liabilitas adalah kewajiban yang dimiliki entitas saat ini
untuk bertindak atau untuk melaksanakan sesuatu dengan
cara tertentu yang dapat berupa kewajiban hukum atau
kewajiban konstruktif. Kewajiban konstruktif yaitu
kewajiban yang biasanya melibatkan pembayaran kas,
penyerahan aset selain kas, pemberian jasa, dan/atau
penggantian kewajiban tersebut dengan kewajiban lain.
Liabilitas, diakui dalam laporan posisi keuangan jika
pengeluaran sumber daya yang mengandung manfaat
ekonomi dipastikan akan dilakukan untuk menyelesaikan
kewajiban entitas dan jumlah yang harus diselesaikan dapat
diukur secara andal

 Ekuitas adalah hak residual atas aset entitas setelah


dikurangi seluruh liabilitasnya. Klaim ekuitas adalah klaim
atas hak residual atas aset entitas setelah dikurangi seluruh
liabilitasnya. Klaim ekuitas merupakan klaim terhadap
entitas, yang tidak memenuhi definisi liabilitas.

7
3.1.2 Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi sebuah EMKM mencakup informasi tentang


pendapatan, beban keuangan serta beban pajak pada suatu entitas. Sesuai dengan
ED SAK EMKM, laporan laba rugi memasukkan semua penghasilan dan beban
yang diakui dalam suatu periode, kecuali ED SAK EMKM mensyaratkan lain.
Beban diakui dalam laporan laba rugi jika penurunan manfaat ekonomi di masa
depan yang berkaitan dengan penurunan aset atau kenaikan liabilitas telah terjadi
dan dapat diukur secara andal.

3.1.3 Catatan atas Laporan Keuangan


Catatan atas laporan keuangan yang disusun dalam ED SAK
EMKM harus memuat tentang:

 Sebuah pernyataan bahwa laporan keuangan telah disusun


sesuai dengan ED SAK EMKM,

 Ikhtisar kebijakan akuntansi,

 Dan, informasi tambahan dan rincian akun tertentu yang


menjelaskan transaksi penting dan material sehingga
bermanfaat bagi pengguna untuk memahami laporan
keuangan.

Setiap catatan atas laporan keuangan disajikan secara sistematis


selama hal tersebut terbilang praktis. Setiap akun dalam laporan
keuangan merujuk-silang ke informasi terkait dalam catatan atas
laporan keuangan agar mendapatkan informasi yang tepat, akurat,
serta relevan.

8
2.3 Kebijakan Akuntansi, Estimasi, dan Kesalahan

Kebijakan akuntansi adalah prinsip, dasar, konvensi, aturan, dan praktik


tertentu yang diterapkan oleh entitas dalam menyusun dan menyajikan laporan
keuangannya. Jika ED SAK EMKM secara spesifik mengatur perlakuan akuntansi
atas suatu transaksi, peristiwa, atau keadaan lainnya, maka entitas menerapkan
kebijakan akuntansi sesuai dengan pengaturan yang ada dalam ED SAK EMKM
ini.Jika ED SAK EMKM tidak secara spesifik mengatur perlakuan akuntansi atas
suatu transaksi, peristiwa, atau keadaan lainnya, maka entitas hanya mengacu
pada dan mempertimbangkan definisi, kriteria pengakuan, dan konsep pengukuran
untuk aset, liabilitas, penghasilan, dan beban, serta prinsip pervasif dalam Konsep
dan Prinsip Pervasif ED SAK EMKM ini. Entitas tidak mempertimbangkan
pengaturan lain di luar pengaturan dalam ED SAK EMKM untuk transaksi,
peristiwa, atau keadaan lain tersebut.

2.3.1 Perubahan Kebijakan Akuntansi

Entitas memilih dan menerapkan kebijakan akuntansinya secara konsisten


untuk transaksi, peristiwa, dan kondisi lain yang serupa. Entitas mengubah
kebijakan akuntansinya hanya jika perubahan tersebut:
(a) disyaratkan berubah sesuai dengan ED SAK EMKM
(b) akan menghasilkan laporan keuangan yang menyediakan informasi yang
andal dan lebih relevan mengenai pengaruh transaksi, peristiwa, dan kondisi lain
terhadap posisi keuangan atau kinerja keuangan.
Hal-hal berikut ini bukan merupakan perubahan kebijakan akuntansi:
(a) penerapan kebijakan akuntansi untuk transaksi, peristiwa, dan kondisi lain
yang berbeda secara substansi dengan transaksi, peristiwa dan kondisi lain yang
terjadi sebelumnya
(b) penerapan kebijakan akuntansi baru untuk transaksi, peristiwa, dan kondisi
lainnya yang belum terjadi sebelumnya atau tidak material.

9
 Penerapan Perubahan Kebijakan Akuntansi
Entitas mencatat perubahan kebijakan akuntansi sebagai berikut:
(a) entitas menerapkan perubahan kebijakan akuntansi sebagai akibat perubahan
persyaratan dalam ED SAK EMKM sesuai dengan ketentuan transisinya
(b) entitas menerapkan seluruh perubahan kebijakan akuntansi lainnya secara
retrospektif
 Penerapan Retrospektif
Jika perubahan kebijakan akuntansi diterapkan secara retrospektif maka entitas
menerapkan kebijakan akuntansi baru untuk informasi komparatif periode lalu
untuk tanggal paling awal ketika hal tersebut praktis, seolah-olah kebijakan
akuntansi baru tersebut telah diterapkan sebelumnya. Jika tidak praktis untuk
menentukan dampak terhadap periode individual dari perubahan kebijakan
akuntansi untuk informasi komparatif satu atau lebih periode lalu yang disajikan,
maka entitas harus menerapkan kebijakan akuntansi baru atas nilai tercatat aset
dan liabilitas pada periode sajian paling awal di mana penerapan retrospektif
adalah praktis, mungkin pada periode berjalan, dan membuat penyesuaian ke
saldo awal setiap komponen ekuitas yang terpengaruh untuk periode tersebut.
Penerapan suatu pengaturan adalah tidak praktis, ketika entitas tidak dapat
menerapkan pengaturan tersebut setelah seluruh upaya yang masuk akal
dilakukan.

2.3.2 Perubahan Estimasi Akuntansi

Perubahan estimasi akuntansi adalah penyesuaian jumlah tercatat aset


atau liabilitas yang berasal dari informasi baru atau tambahan pengalaman dan,
oleh karena itu, bukan koreksi kesalahan. Entitas mengakui pengaruh perubahan
estimasi akuntansi secara prospektif dengan memasukkannya ke laporan laba rugi
pada periode terjadinya perubahan, jika hanya berpengaruh terhadap periode
tersebut atau periode terjadinya perubahan dan periode mendatang, jika
berpengaruh terhadap keduanya. Jika perubahan estimasi akuntansi mengubah
aset dan liabilitas, atau terkait dengan suatu akun di ekuitas, maka entitas

10
mengakuinya dengan menyesuaikan jumlah tercatat akun aset, liabilitas, atau
ekuitas yang terkait di periode perubahan tersebut.

2.3.3 Koreksi Kesalahan Periode Lalu

Kesalahan periode lalu adalah kelalaian dan kesalahan pencatatan dalam


laporan keuangan entitas untuk satu atau lebih periode lalu yang muncul dari
kegagalan untuk menggunakan atau kesalahan penggunaan informasi yang andal
yang tersedia ketika laporan keuangan diterbitkan dan yang selayaknya telah
diperoleh dan dipertimbangkan dalam penyusunan dan penyajian laporan
keuangan tersebut. Kesalahan tersebut termasuk dampak kesalahan matematis,
kesalahan penerapan kebijakan akuntansi, kekeliruan atau kesalahan interpretasi
fakta, dan kecurangan.Jika praktis, entitas mengoreksi kesalahan periode lalu
secara retrospektif pada laporan keuangan yang diterbitkan pertama kali setelah
penemuan, dengan cara menyajikan kembali jumlah komparatif untuk periode
penyajian sebelumnya di mana kesalahan terjadi atau jika kesalahan terjadi
sebelum periode penyajian paling awal, maka saldo awal aset, liabilitas, dan
ekuitas periode penyajian paling awal disajikan kembali.Jika tidak praktis untuk
menentukan periode spesifik pengaruh kesalahan atas informasi komparatif untuk
satu atau lebih periode sebelumnya yang disajikan, maka entitas menyajikan
kembali saldo awal aset, liabilitas, dan ekuitas untuk periode paling awal di mana
penyajian kembali secara restropektif praktis dilakukan (kemungkinan dapat
dilakukan pada periode berjalan).Tidak praktis adalah kondisi di mana entitas
tidak dapat menerapkan suatu pengaturan setelah seluruh upaya yang masuk akal
telah dilakukan.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://weloje.id/news-posts/apakah-standar-emkm-entitas-mikro-kecil-menengah-itu-
2/

http://dwimartani.com/standar-akuntansi-entitas-kecil-menengah-makro-sak-
emkm/

https://goukm.id/sak-emkm/

http://temanbisnisapp.com/inspirasi/apa-itu-sak-emkm/

12

Anda mungkin juga menyukai