MODUL3
KEGIATAN BELAJAR 1
RUANG LINGKUP dan CAKUPAN KONSEP DASAR ILMU PENGETAHUAN
SOSIAL
Antara IPS dan IIS memiliki prbedaan yang mendasar. Keduanya tidak bisa
dipisahkan karena secara tradisional antara IPS dan IIS memang sudah saling
berhubngan.Disekolah IPS lebih menekankan kepada pendekatan multidisiplin atau
interdisiplin, dimana topik-topik dalam IPS dapat kita manipulasi menjadi suatu
isu,pertanyaan atau permasalahan yang berperspektif interdisiplin.
Keberadaan gerakan dan paham social studies di Amerika Serikat banyak
mempengaruhi pemikiran mengenai Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Indonesia.Studi
Sosial(social studies)bukan merupakan suatu bidang keilmuan atau disiplin bidang
akademis,melainkan lebih merupakan suatu bidang pengkajian tentang gejala dan masalah
sosial.
Studi Sosial lebih bersifat multidimensional yaitu ,meninjau satu gejala atau masalah
sosial dari berbagai dimensi atau aspek kehidupan.Studi sosial bertujuan membina warga
masyarakat yang mampu menyelaraskan kehidupannya berdasarkan kekuatan-kekuatan fisik
dan sosial,serta membantu melahirkan kemampuan memecahkan masalah-masalah yang
dihadapinya.
IPS dengan Studi Sosial tidak mempunyai perbedaan,karena apa yang disebut studi
sosial(social studies) yang berkembang dan dikembangkan di Amerika Serikat atau
dibeberapa perguruan tinggi di Indonesia,tidak lain adalah IPS yang kita kenal saat ini.
Antara IPS sebagai bidang studi dengan disiplin Ilmu Sosial (social sciences)
terdapat beberapa perbedaan :
1. IPS bukan suatudisiplin ilmu seperti halnya ilmu sosial, tetapi IPS lebih tepat dilihat
sebagai suatu kajian terhadap masalah-masalah kemasyarakatan.
2. Dalam IPS menggunakan pendekatan multidisiplin atau interdisiplin, sedangkan
ilmu sosial menggunakan pendekatan disiplin ilmuatau monodisiplin.
3. Keberadaan IPS untuk memfokuskan kepentingan kependidikan didunia
persekolahan sedang ilmu sosial bisa didunia persekolahan , perguruan tinggi atau
dipelajari di masyarakat umum.
4. IPS menggnakan ilmu-ilmu sosial sebagai bahan pengembangan materi
pembelajaran dilengkapi dengan mempertimbangkan aspek psikologis ,pedagogis.
IPS berkaitan dengan dengan berbagai aspek kehidupan manusia yang melibatkan
segala tingkah laku dalam memenuhi aspek kebutuhan hidupnya, berkaitan dengan
bagaimana cara manusia menggunaka usaha untuk memeuhi kebuthan materinya, memenuhi
kebutuhan budayanya ,kebutuhan jiwanya ,pemanfaatan sumber daya yang terdapat dibmi
,mengatur kesejahteraan dan pemerintahannya untuk mengatur dan mempertahankan
kehidupan masyarakat manusia.
Konsep dasar IPS adalah suatu citra mental tentang objek konkret ataupun gagasan
yang abstrak. Konsep IPS mencerminkan suatu fenomena atau gejala atau benda-benda yang
berkaitan dengan IPS. IPS dan Ilmu-ilmu Sosial sama-sama memiliki subjek dan objek yang
sama,yang mempelajari tentang perilaku manusia.Ilmu-ilmu sosial sosial,seperti
sosiologi,Antropologi<danPsikologi sosial merupakanilmu-ilmu sosial yang secara khusus
mempelajari perilaku manusia.
KEGIATAN BELAJAR 2
KARAKTERISTIK CAKUPAN KONSEP SEJARAH, GEOGRAFI, EKONOMI,
SOSIOLOGI, ANTROPOLOGI, POLITIK DAN PEMERINTAHAN, SERTA
PSIKOLOGI SOSIAL
A. Sejarah
Setiap apa yang ada di alam raya ini memiliki sejarah masing-masing atau paling
tidak ada riwayat asal-usulnya.Asal-usul yang menyangkut proses,peristiwa,dan
waktu.Sejarah adalah riwayat tentang masa lampau atau sesuatu bidang ilmu yang
menyelidiki dan menuturkan riwayat itu sesuai dengan metode tertentu yang terpercaya.
Konsep-konsep dasar sejarah sebagai bidang ilmu sosial :
1. Wakyu,waktu yang telah lampa,menjelaskan sifat,bobot dan warna peristiwa yang
bersangkutan.
2. Ruang, ruang lebih mendekat yang geografi.Sejarah mengungkapkan kapan
terjadinya sedang geografi merupakan petunjuk dimana peristiwa itu terjadi.
3. Alur peristiwa adalah suatu rentetan peristiwa atau pengalaman sejarah masa
lampau berdasarkan urutan waktu terjainya atau pengalaman sejarah dari waktu ke
waktu yang menunjukkan perkembanagan serta perubahannya.
4. Evolusi adalah sejarah yang berlangsung dengan sangat lambat.
5. Revolusi adalah peristiwa yang berlangsung sangat cepat.
6. Tahap-tahap beradaban mengungkapkan perkembangan serta kemajuan sesuatu
masyarakat.Dengan menerapkan pendekatan kita dapat merumuskan suatu
generalisasi bahwa bagaimanapun sederhananya masyarakat,yang selalu mengalami
perkembangan dan kemajuan.
7. Kronologi adalah analisis sejarah yang kemudian memprediksi peristiwa yang akan
datang.
B. Geografi
Konsep geografi terungkap hubungan saling mempengaruhi serta fenomena alam
ditempat-tempat tertentu dengan perilaku serta tindakan manusia.Yang menjadi objek
studi geografi adalah geosfer,yaitu permukaan bumi yang merupakan bagian dari bumi
yang terjadi atas atmosfer(lapisan udara),litosfer (lapisan batuan,kulit bumi),hidrosfer
(lapisan air) dan biosfer (lapisan kehidupan).
Pada konsep ini, geosfer atau permukaan bumi di tinjau dari sudut pandang
kewilayahan atau lingkungan yang menampakkan persamaan dan perbedaan
fenomenanya (udara,batuan,perairan,kehidupan). Persamaan dari perbedaan fenomena
tersebut tidak lepas dari hubungan interaksi ke ruang dari unsur-unsur geografi di
wilayah atau dalam lingkungan di permukaan bumi.
Dari pengertian geografi yang telah dikemukakan tadi, dapat diketengahkan
bahwa geografi berkenaan dengan:
1. Geosfer atau permukaan bumi
2. Alam lingkungan (atmosfer, litosfer,hitdrosfer,biosfer)
3. Umat manusia atau atroposfer
4. Persebaran ke ruangan fenomena alam dan kehidupan termasuk persamaan serta
perbedaan
5. Analisis hubungan serta interaksi ke ruangan fenomena-fenomenanya di permukaan
bumi
Berkenaan dengan konsep dasar yang dikembangkan pada geografi,paling tidak
kita dapat mempelajari dua kelompok konsep yang dikemukakan oleh Getrude Whipple
(James, P.E.:1979:115) dan Henry J. Warman (Gabler,RE:1966:13-16) Rincian konsep
dasar itu sebagai berikut.
Getrude Whipple mengungkapkan ada 5 konsep dasar,yaitu sebagai berikut.
1. Bumi sebagai planet
2. Variasi cara hidup
3. Variasi wilayah-wilayah alamiah
4. Makna wilayah (region) bagi manusia
5. Pentingnya lokasi dalam memahami peristiwa dunia
Sedangkan Henry J. Warman mengemukakan 15 konsep dasar sebagai berikut:
1. Konsep Kewilayahan atau konsep regional
2. Konsep lapisan kehidupan atau konsep biosfer
3. Konsep manusia sebagai faktor ekologi yang dominan
4. Konsep globalisme atau konsep bumi sebagai planet
5. Konsep interaksi ke ruangan
6. Konsep hubungan areal (wilayah)
7. Konsep persamaan areal (wilayah)
8. Konsep perbedaan areal (wilayah)
9. Konsep keunikan areal (wilayah)
10. Konsep persabaran areal (wilayah)
11. Konsep lokasi relative
12. Konsep keunggulan kompratif
13. Konsep perubahan yang terus-menerus atau perubahan abadi
14. Konsep sumber daya dibatasi sama budaya
15. Konsep bumi yang bundar di atas kertas yang datar atau konsep peta
Pada tingkat Sekolah Dasar (SD) dan pendidikan dasar (PenDas) konsep
dasar itu dapat kiat mulai dari arah (mata angin),jarak ,peta perbedaan
kesenambungan.cara membina konsep pada diri kita masing-masing yaitu dengan
mengajarkan pengertian konotatif tentang sesuatu (Womanck,J.G:1970:32) jadi kita
sebagai guru IPS mengajarkan pengertian yang selias –luasnya tentang sesuatu secara
bertahap berkesinambungan sampai terjadi pola pengertian dalam benak kita dan juga
dalam benak peserta didik sampai ke tahap abstrak yang mencirikan konsep
tersebut.sebagai contoh:
Dapat dikemukakan tentang sungai sebagai sesuatu konsep dasar geografi. Kiat
selaku guru IPS bertanya kepada peserta didik mengenai sungai “ Apakah ada di
antara mereka belum mengenal sungai itu.secara kongkrit berarti guru sudah
menyampaikan pengertian sungai sesuai yang diuraikan dalam kamus.
C. EKONOMI DAN KOPERASI
Pembahasan ekonomi sebagai salah satu bidang ilmu nsosial myang akan
dikaitkan dengan koperasi yang menurut undang-undang menjadi soko guru
perekonomian Indonesia.
Berkenaan dengan ekonomi ini, Brown &Brown (1980:241)
mengemukakan bahwa”Ekonomi adalah suatu studi tentang cara bagaimana manusia
mengorganisasikan sumber daya alam ,kemampuan budaya dan tenaga kerja menopang
dan mengingatkan kesejahteraan material “Sementara itu, dengan cukup panjang.
(Gerarado P.Sicat dan H. W Arndt (1991:3) mengemukakan bahwa Ilmu
ekonomi adalah suatu studi yang mengkaji bagaimana orang perorangan dan kelompok –
kelompok masyarakat menentukan pilihan. Karena manusia mempunyai keinginan yang
tidak terbatas.Untuk memuaskan bermacam-macam ragam keinginan tersebut,tersedia
sumber daya yang dapat digunakan.itupun tidak tersedia dengan bebas.
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB 1
A. Latar Belakang
B. Rumusam Masalah
C. Tujuan Masalah
BAB 2
PEMBAHASAN
1. Metode Pembelajaran
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur alhamdulillah kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
limpahan rahmatnya, akhirnya penulisan tugas makalah yang berjudul ini dapat selesai tepat waktu
walaupun kenyataannya masih banyak kekurangan.
Kami sadar bahwa penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan, jauh dari
sempurna. Oleh karena itu kami berharap adanya kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini. Adapun tugas makalah ini dapat kami selesaikan karena adanya bantuan dan dukungan
dari berbagai pihak. Untuk itu kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
hingga terselesaikannya laporan tugas makalah ini.
Semoga segala bantuan yang diberikan kepada kami dalam menyusun laporan tugas makalah
ini dapat bermanfaat dan mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Akhir kata
kami berharap agar laporan makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu-ilmu social (social sciences) dapat diartikan sebagai bagian ilmu pengetahuan mengenai
manusia dengan konteks sosialnya atau sebagai anggota masyarakat. Seperti yang dikemukakan oleh
Mackenzie, Norman (91968:7) bahwa social sciences are all the academic disclipines which deal with
men in their social context. Jadi jadi, dengan demikian tiap ilmu pengetahuan yang mempelajari dan
mengkaji aspek kehidupan manusia dalam masyarakat, termasuk bagian ilmu-ilmu social.
Manusia adalah suatu dinamika. Dinamika ini tidak pernah berhenti, melainkan tetap terus
aktif. Dinamika manusia inilah yang memadukan manusia dengan sesamanya dan denga dunia
lingkungannya (Drijarkara, 1969 : 44).
Dinamika manusia merupakan ungkapan hakikat jiwa manusia sebagai makhluk yang berakal-
budi (homo sapies) dan sebagai makhluk social. Hakikat inilah yang membedakan manusia dengan
makhluk lainnya di permukaan bumi. Pengembangan akal budi manusia dengan relasi social inilah
yang menyebabkan keadaan kehidupan di permukaan bumi seperti kenyataan dewasa ini.
Perkembangan dan pemanfaatan akal-budi manusia, telah menghasilkan apa yang telah kita
istilahkan sebagai, kemampuan budaya dan kemampuan memanfaatkan pengetahuan kebudayaan
manusia telah membantu meningkatkan kesejahteraan manusia itu sendiri. Pengungkapan budaya
dalam bentuk benda materi dan non-materi, telah menghidupkan kelompok manusia menjadi
kelompok social yang luas. Bahasa yang merupakan salah satu aspek kebudayaan, telah lebih
mengembangkan akal-budi manusia dalam mengungkapkan buah pikiran dan perasaannya sehingga
lebih memperlancar pemanfaatan segala sumber daya yang ada di sekitarnya.bahasa menjadi dasar
pendorong terungkapnya pikiran dan perasaan manusia yang menghasilkan ilmu pengetahuan.
Cara berpikir yang dilakukan manusia secara sistematis, telah menghasilkan ilmu pengetahuan.
Sebaliknya perkembangan ilmu pengetahuan telah pula mengembangkan dan meningkatkan cara
berpikir. Kemajuan ilmu pengetahuan menjadi dasar perkembangan dan kemajuan teknonogi. Mealui
pemanfaatan ilmu pengetahuan da teknologi, manusia telah dapat memanfaatkan sumber daya untuk
menjamin kelangsungan hidupnya.
Selanjutnya manusia sebagai makhluk social, juga memiliki sikap, kemampuan, emosi dan
potensi-potensi kejiwaan lainnya, yang dapat berkembang dalam kehidupan bermasyarakat. Manusia
merupakan makhluk berkembang dalam kehidupan bermasyarakat.
B. Rumusam Masalah
C. Tujuan Masalah
Seorang pengarang menyatakan bahwa warga negara yang dihasilakan oleh pendidikan IPS
akan mempunyai sifat sebagai warga negara yang reflektif, mampu atau terampil, dan peduli.
(martorella, peter. H., 1994:10). Reflektif berarti dapat berpikir kritis yang dapat membuat
keputusan-keputusan dan memecahkan masalah atas dasar bukti-bukti terbaik yang dapat
diperolehnya. Mampu atau terampil berarti mempunyai sejumlah keterampilan untuk menolong
seseorang didalam mengambil keputusan dan memecahkan masalah. Sikap perduli berarti
kemampuan untuk menyelidiki kehidupan sosoialnya dan memperhatikan issu-issu yang penting,
melaksanakan hak-haknya dan tanggung jawabnya sebagai anggota dari masyarakatnya. Dengan
kata lain, pendidikan IPS adalah mengenai masalah kepala, tangan, dan hati. Kepala berarti dapat
berpikir reflektif, tangan bearti kemampuan atau keterampilan, dan hati mencerminkan sikap
perduli terhadap kehidupan masyarakatnya.
c. Keterampilan sosial, misalnya: merencanakan bekerja dengan orang lain, mengambil bagian dalam
proyek penelitian, mengambil bagian yang produktif didalam diskusi, bertindak bertanggung
jawab, dan bersedia membantu orang lain.
Keterampilan yang berhubungan dengan hubungan interpersonal (antar pribadi) dan partisipasi
sosial :
Keterampilan interaksi kelompok : member sumbangan pada iklim kelompok yang baik/sehat,
mengambil bagian dalam menyusun peraturan dan pedoman untuk kehidupan kelompok,
bertindak sebagai pemimpin atau anggota kelompok, membantu pencapaian tujuan kelompok.
Keterampilan partisipasi sosial dan politik : selalu tanggap terhadap masalah-masalah yang
berhubungan dengan kehidupan masyarakat, bekerja secara tepat, bekerja untuk mempengaruhi
para pemegang kebijakan dalam masyarakat.
Kenyataan bahwa nilai selain merupakan konsep atau ide dan standart perilaku, juga berkaitan
dengan aspek emosional (perasaan), mengharuskan guru untuk melakukan pendidikan nilai yang
melibatkan siswa didalam pengalaman yang dapat menolong mereka tumbuh baik secara intelektual
maupun emosional. Demikian juga dalam proses pengambilan keputusanyang merupakan tujuan dari
pengajaran IPS.
Apakah anda sering melatih pengembangan keterampilan dasar IPS dalam diri anak? Dalam
pelajaran IPS seorang guru mungkin lebih mudah memberikan kegiatan belajar yang menarik bagi
anak dan mengaktofkan anak, tetapi kegiatan itu belum tentu mengembangkan keterampilan dasar
IPS.
Coba anda renungkan kembali!
Apakah berita Koran, majalah, TV, dan berita dari mulut ke mulut merupakan bahan sajian yang
dibahas anak?
Apakah anak dibekali keterampilan cara mencari lokasi/ tempat melalui media peta?
Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini akan menuntun anda agar memberi kesempatan
kepada anak untuk mengembangkan keterampilan dasar IPS dalam dirinya.
Istilah keterampilan proses sudah lebih dulu diperkenalkan dan dikenalkan para guru, akan
tetapi sering istilah ini diisyaratkan karena ada kata “proses” yang mempunyai banyak arti dalam
lingkungan . Kata proses mempunyai contoh seperti : Seorang anak yang diberikan tugas
wawancara kepada tukang becak, maka dalam hal ini, anak berproses untuk membina
komunikasi yang baik dengan orang lain. Anak mulai mengenal fakta dan opini serta belajar
mempertimbangkan sesuatu.
Beberapa keterampilan guru khususnya guru geografi berkenaan dengan kegiatan belajar-
mengajar topik atau bahasan geografi.
1. Metode Pembelajaran
Sesuai dengan hakikat dan ruang lingkup bahasan geografi, maka pengajaran geografi dapat
dilaksanakan di dalam kelas dan di luar kelas. Banyak metode pengajaran yang dapat dilakukan di
dalam kelas, seperti metode-metode ceramah bervariasi, Tanya jawab, diskusi, role playing,
sosiodrama, kerja kelompok dan sebagainya. Sedangkan metode pembelajaran yang dilakukan di luar
kelas seperti metode tugas belajar dan metode karya wisata. Pada dasarnya tidak ada metode
pembelajaran yang paling baik. Tiap metode mempunyai kelebihan atau kebaikan dan ada
kekurangannya. Pada pelaksanaannya, semua metode tadi diterapkan secara kombinasi terpadu sesuai
dengan pokok bahasan dan tujuan instruksional atau pembelajaran yang harus dicapai. Di sinilah
kemampuan atau keterampilan guru untuk meilih metode pembelajaran mana yang paling tepat atau
efektif.
Gejala atau fenomena yang ada di sekitar tempat tinggal anak, baik berupa gejala atau
fenomena kehidupan manusia, selain sebagai sumber belajar, dapat juga dijadikan media
pembelajaran geografi tidak dapat hanya di ceramahkan, didiskusikan atau hanya Tanya jawab saja,
melainkan harus ditunjukkan dan diragakan.
Menciptakan suasana belajar yang dapat merangsang atau memotivasi kegiatan belajar aktif
sehingga kegiatan belajar siswa dalam proses belajar mengajar akan menghasilkan pencapaian belajar
yang penuh makna (meaningful learning). Di sini diperlukan kemampuan guru untuk menciptakan
suasana belajar yang tidak mencekam, tidak terlalu kaku dan juga tidak terlalu bebas yang
menimbulkan suasana belajar malah tidak terkendali
Sejarah atau ilmu sejarah dapat diartikan sebagai riwayat tentang masa lampau atau bidang
ilmu pengetahuan yang menyelidiki dan menuturkan riwayat masa lampau sesuai dengan metode-
metode tertentu yang dapat dipercaya (Fairchild, H.P, 1964:141). Sejarah berarti cerita atau kisah,
kajadian atau peristiwa dan studi atau ilmu pengetahuan tantang cerita yang benar-benar telah terjadi
atau berlangsung pada waktu yang lalu (H. Ismaun, 1992:22).
Sebagai guru dalam melaksanakan tugas profesionalnya selain dapat menguasai disiplin ilmu
yang diasuhnya, mampu merumuskan tujuan instruksional atau pembelajaran, ia harus mempunyai
keterampilan untuk mentransferkan materi atau topic bahasan kepada siswa-siswanya. Khususnya
untuk mentransferkan materi atau topic bahasan bukanlah pekerjaan yang mudah. Karena untuk
mencapai tujuan pembelajaran secara optimal diperlukan berbagai kemampuan atau keterampilan
guru itu sendiri, seperti memilih dan mementukan metode pembelajaran yang tepat atau efisien,
memilih sumber , memilih dan menggunakan media atau alat, pembelajaran, meceritakan kondisi
situasi, suasana belajar yang mendukung siswa aktif dan sebagainya. Tentunya keterampilan-
ketelampilan yang perlu dimiliki guru antara satu dengan yang lain harus saling menunjang atau
mendukung pencapaian tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan.
Untuk memilih metode pembelajaran mana yang paling aktif perlu dipertimbangkan berbagai
segi antara lain: bahan atau toppik yang akan diajarkan, tujuan yang ingin dicapai, kondisi siswa,
sarana prasarana yang ada, bahkan kemampuan guru itu sendiri, dan sebagainya. Satu hal yang
mendapatkan perhatian guru yang mengajar sejarah adalah anak atau siswa dapat terlibat langsung
secara aktif dalam kegiatan belajar-mengajar. Agar supaya kegiatan belajar-mengajar dapat mengarah
kepada cara penerapan CBSA, diperlukan keterlibatan secara terpadu, berkesinambungan dari hal-hal
sebagai berikut
(3) Stra tegi belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai
metode ceramah bervariasi, Tanya jawab, diskusi, tugas, bermain peran dan sebagainya. Karena
sumber belajar sejarah selain sumber tertulis (buku-buku literature, brosur, dokumentasi), juga berupa
peninggalan-peninggalan (prasasti, candi, istana-istana, dan sebagainya) maka metode karya wisata
sangat membantu mempelajari sejarah. Hanya masalahnya dalam melaksanakan karyawisata harus
benar-benar dipersiapkan dan direncanakan dengan matang. Sebab kalau tidak, tujuan pembelajaran
tidak tercapai karena kegiatan semacam ini hanyalah piknik belaka. Dalam melaksanakan karyawisata,
dahulukan tempat-tempat peninggalan sejarah atau benda-beda bersejarah yang ada di sekitar kita,
baru berjarak lebih jauh, jangan di balik, yang jauh yang dikunjungi, sedangkan yang ada di sekitar
kita anak atau siswa tidak mengetahuinya.
D. Kemampuan atau Keterampilan Dalam Ilmu Ekomomi