Anda di halaman 1dari 15

KONSEP DASAR IPS 1

MODUL3
KEGIATAN BELAJAR 1
RUANG LINGKUP dan CAKUPAN KONSEP DASAR ILMU PENGETAHUAN
SOSIAL
Antara IPS dan IIS memiliki prbedaan yang mendasar. Keduanya tidak bisa
dipisahkan karena secara tradisional antara IPS dan IIS memang sudah saling
berhubngan.Disekolah IPS lebih menekankan kepada pendekatan multidisiplin atau
interdisiplin, dimana topik-topik dalam IPS dapat kita manipulasi menjadi suatu
isu,pertanyaan atau permasalahan yang berperspektif interdisiplin.
Keberadaan gerakan dan paham social studies di Amerika Serikat banyak
mempengaruhi pemikiran mengenai Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Indonesia.Studi
Sosial(social studies)bukan merupakan suatu bidang keilmuan atau disiplin bidang
akademis,melainkan lebih merupakan suatu bidang pengkajian tentang gejala dan masalah
sosial.
Studi Sosial lebih bersifat multidimensional yaitu ,meninjau satu gejala atau masalah
sosial dari berbagai dimensi atau aspek kehidupan.Studi sosial bertujuan membina warga
masyarakat yang mampu menyelaraskan kehidupannya berdasarkan kekuatan-kekuatan fisik
dan sosial,serta membantu melahirkan kemampuan memecahkan masalah-masalah yang
dihadapinya.
IPS dengan Studi Sosial tidak mempunyai perbedaan,karena apa yang disebut studi
sosial(social studies) yang berkembang dan dikembangkan di Amerika Serikat atau
dibeberapa perguruan tinggi di Indonesia,tidak lain adalah IPS yang kita kenal saat ini.
Antara IPS sebagai bidang studi dengan disiplin Ilmu Sosial (social sciences)
terdapat beberapa perbedaan :
1. IPS bukan suatudisiplin ilmu seperti halnya ilmu sosial, tetapi IPS lebih tepat dilihat
sebagai suatu kajian terhadap masalah-masalah kemasyarakatan.
2. Dalam IPS menggunakan pendekatan multidisiplin atau interdisiplin, sedangkan
ilmu sosial menggunakan pendekatan disiplin ilmuatau monodisiplin.
3. Keberadaan IPS untuk memfokuskan kepentingan kependidikan didunia
persekolahan sedang ilmu sosial bisa didunia persekolahan , perguruan tinggi atau
dipelajari di masyarakat umum.
4. IPS menggnakan ilmu-ilmu sosial sebagai bahan pengembangan materi
pembelajaran dilengkapi dengan mempertimbangkan aspek psikologis ,pedagogis.
IPS berkaitan dengan dengan berbagai aspek kehidupan manusia yang melibatkan
segala tingkah laku dalam memenuhi aspek kebutuhan hidupnya, berkaitan dengan
bagaimana cara manusia menggunaka usaha untuk memeuhi kebuthan materinya, memenuhi
kebutuhan budayanya ,kebutuhan jiwanya ,pemanfaatan sumber daya yang terdapat dibmi
,mengatur kesejahteraan dan pemerintahannya untuk mengatur dan mempertahankan
kehidupan masyarakat manusia.
Konsep dasar IPS adalah suatu citra mental tentang objek konkret ataupun gagasan
yang abstrak. Konsep IPS mencerminkan suatu fenomena atau gejala atau benda-benda yang
berkaitan dengan IPS. IPS dan Ilmu-ilmu Sosial sama-sama memiliki subjek dan objek yang
sama,yang mempelajari tentang perilaku manusia.Ilmu-ilmu sosial sosial,seperti
sosiologi,Antropologi<danPsikologi sosial merupakanilmu-ilmu sosial yang secara khusus
mempelajari perilaku manusia.
KEGIATAN BELAJAR 2
KARAKTERISTIK CAKUPAN KONSEP SEJARAH, GEOGRAFI, EKONOMI,
SOSIOLOGI, ANTROPOLOGI, POLITIK DAN PEMERINTAHAN, SERTA
PSIKOLOGI SOSIAL
A. Sejarah
Setiap apa yang ada di alam raya ini memiliki sejarah masing-masing atau paling
tidak ada riwayat asal-usulnya.Asal-usul yang menyangkut proses,peristiwa,dan
waktu.Sejarah adalah riwayat tentang masa lampau atau sesuatu bidang ilmu yang
menyelidiki dan menuturkan riwayat itu sesuai dengan metode tertentu yang terpercaya.
 Konsep-konsep dasar sejarah sebagai bidang ilmu sosial :
1. Wakyu,waktu yang telah lampa,menjelaskan sifat,bobot dan warna peristiwa yang
bersangkutan.
2. Ruang, ruang lebih mendekat yang geografi.Sejarah mengungkapkan kapan
terjadinya sedang geografi merupakan petunjuk dimana peristiwa itu terjadi.
3. Alur peristiwa adalah suatu rentetan peristiwa atau pengalaman sejarah masa
lampau berdasarkan urutan waktu terjainya atau pengalaman sejarah dari waktu ke
waktu yang menunjukkan perkembanagan serta perubahannya.
4. Evolusi adalah sejarah yang berlangsung dengan sangat lambat.
5. Revolusi adalah peristiwa yang berlangsung sangat cepat.
6. Tahap-tahap beradaban mengungkapkan perkembangan serta kemajuan sesuatu
masyarakat.Dengan menerapkan pendekatan kita dapat merumuskan suatu
generalisasi bahwa bagaimanapun sederhananya masyarakat,yang selalu mengalami
perkembangan dan kemajuan.
7. Kronologi adalah analisis sejarah yang kemudian memprediksi peristiwa yang akan
datang.
B. Geografi
Konsep geografi terungkap hubungan saling mempengaruhi serta fenomena alam
ditempat-tempat tertentu dengan perilaku serta tindakan manusia.Yang menjadi objek
studi geografi adalah geosfer,yaitu permukaan bumi yang merupakan bagian dari bumi
yang terjadi atas atmosfer(lapisan udara),litosfer (lapisan batuan,kulit bumi),hidrosfer
(lapisan air) dan biosfer (lapisan kehidupan).
Pada konsep ini, geosfer atau permukaan bumi di tinjau dari sudut pandang
kewilayahan atau lingkungan yang menampakkan persamaan dan perbedaan
fenomenanya (udara,batuan,perairan,kehidupan). Persamaan dari perbedaan fenomena
tersebut tidak lepas dari hubungan interaksi ke ruang dari unsur-unsur geografi di
wilayah atau dalam lingkungan di permukaan bumi.
Dari pengertian geografi yang telah dikemukakan tadi, dapat diketengahkan
bahwa geografi berkenaan dengan:
1. Geosfer atau permukaan bumi
2. Alam lingkungan (atmosfer, litosfer,hitdrosfer,biosfer)
3. Umat manusia atau atroposfer
4. Persebaran ke ruangan fenomena alam dan kehidupan termasuk persamaan serta
perbedaan
5. Analisis hubungan serta interaksi ke ruangan fenomena-fenomenanya di permukaan
bumi
Berkenaan dengan konsep dasar yang dikembangkan pada geografi,paling tidak
kita dapat mempelajari dua kelompok konsep yang dikemukakan oleh Getrude Whipple
(James, P.E.:1979:115) dan Henry J. Warman (Gabler,RE:1966:13-16) Rincian konsep
dasar itu sebagai berikut.
Getrude Whipple mengungkapkan ada 5 konsep dasar,yaitu sebagai berikut.
1. Bumi sebagai planet
2. Variasi cara hidup
3. Variasi wilayah-wilayah alamiah
4. Makna wilayah (region) bagi manusia
5. Pentingnya lokasi dalam memahami peristiwa dunia
 Sedangkan Henry J. Warman mengemukakan 15 konsep dasar sebagai berikut:
1. Konsep Kewilayahan atau konsep regional
2. Konsep lapisan kehidupan atau konsep biosfer
3. Konsep manusia sebagai faktor ekologi yang dominan
4. Konsep globalisme atau konsep bumi sebagai planet
5. Konsep interaksi ke ruangan
6. Konsep hubungan areal (wilayah)
7. Konsep persamaan areal (wilayah)
8. Konsep perbedaan areal (wilayah)
9. Konsep keunikan areal (wilayah)
10. Konsep persabaran areal (wilayah)
11. Konsep lokasi relative
12. Konsep keunggulan kompratif
13. Konsep perubahan yang terus-menerus atau perubahan abadi
14. Konsep sumber daya dibatasi sama budaya
15. Konsep bumi yang bundar di atas kertas yang datar atau konsep peta
Pada tingkat Sekolah Dasar (SD) dan pendidikan dasar (PenDas) konsep
dasar itu dapat kiat mulai dari arah (mata angin),jarak ,peta perbedaan
kesenambungan.cara membina konsep pada diri kita masing-masing yaitu dengan
mengajarkan pengertian konotatif tentang sesuatu (Womanck,J.G:1970:32) jadi kita
sebagai guru IPS mengajarkan pengertian yang selias –luasnya tentang sesuatu secara
bertahap berkesinambungan sampai terjadi pola pengertian dalam benak kita dan juga
dalam benak peserta didik sampai ke tahap abstrak yang mencirikan konsep
tersebut.sebagai contoh:
 Dapat dikemukakan tentang sungai sebagai sesuatu konsep dasar geografi. Kiat
selaku guru IPS bertanya kepada peserta didik mengenai sungai “ Apakah ada di
antara mereka belum mengenal sungai itu.secara kongkrit berarti guru sudah
menyampaikan pengertian sungai sesuai yang diuraikan dalam kamus.
C. EKONOMI DAN KOPERASI
Pembahasan ekonomi sebagai salah satu bidang ilmu nsosial myang akan
dikaitkan dengan koperasi yang menurut undang-undang menjadi soko guru
perekonomian Indonesia.
Berkenaan dengan ekonomi ini, Brown &Brown (1980:241)
mengemukakan bahwa”Ekonomi adalah suatu studi tentang cara bagaimana manusia
mengorganisasikan sumber daya alam ,kemampuan budaya dan tenaga kerja menopang
dan mengingatkan kesejahteraan material “Sementara itu, dengan cukup panjang.
(Gerarado P.Sicat dan H. W Arndt (1991:3) mengemukakan bahwa Ilmu
ekonomi adalah suatu studi yang mengkaji bagaimana orang perorangan dan kelompok –
kelompok masyarakat menentukan pilihan. Karena manusia mempunyai keinginan yang
tidak terbatas.Untuk memuaskan bermacam-macam ragam keinginan tersebut,tersedia
sumber daya yang dapat digunakan.itupun tidak tersedia dengan bebas.

LIHAT PROFIL LENGKAPKU

Sabtu, 02 November 2013

konsep dasar IPS SD ilmu-ilmu sosial (farida)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB 1

A. Latar Belakang

B. Rumusam Masalah

C. Tujuan Masalah

BAB 2

PEMBAHASAN

A.Keterampilan Berfikir, Akademik/ Studi, dan Sosial

B.Kemampuan atau Keterampilan dalam Ilmu Geografi

1. Metode Pembelajaran

2. Penggunaan Sumber Belajar

3. Penggunaan Media atau Alat Pembelajaran


4. Menciptakan Suasana Belajar yang Kondusif

C.Kemampuan atau Keterampilan Dalam Ilmu Sejarah

D.Kemampuan atau Keterampilan Dalam Ilmu Ekomomi

E.Kemampuan atau Keterampilan Dalam Ilmu Politik

G.Kemampuan atau Keterampilan Dalam Ilmu Antropologi

H.Kemampuan atau Keterampilan Dalam Ilmu Psikologi Social

BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

Daftar Pustaka
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur alhamdulillah kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
limpahan rahmatnya, akhirnya penulisan tugas makalah yang berjudul ini dapat selesai tepat waktu
walaupun kenyataannya masih banyak kekurangan.

Kami sadar bahwa penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan, jauh dari
sempurna. Oleh karena itu kami berharap adanya kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini. Adapun tugas makalah ini dapat kami selesaikan karena adanya bantuan dan dukungan
dari berbagai pihak. Untuk itu kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
hingga terselesaikannya laporan tugas makalah ini.

Semoga segala bantuan yang diberikan kepada kami dalam menyusun laporan tugas makalah
ini dapat bermanfaat dan mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Akhir kata
kami berharap agar laporan makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Penyusun
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu-ilmu social (social sciences) dapat diartikan sebagai bagian ilmu pengetahuan mengenai
manusia dengan konteks sosialnya atau sebagai anggota masyarakat. Seperti yang dikemukakan oleh
Mackenzie, Norman (91968:7) bahwa social sciences are all the academic disclipines which deal with
men in their social context. Jadi jadi, dengan demikian tiap ilmu pengetahuan yang mempelajari dan
mengkaji aspek kehidupan manusia dalam masyarakat, termasuk bagian ilmu-ilmu social.

Manusia adalah suatu dinamika. Dinamika ini tidak pernah berhenti, melainkan tetap terus
aktif. Dinamika manusia inilah yang memadukan manusia dengan sesamanya dan denga dunia
lingkungannya (Drijarkara, 1969 : 44).

Dinamika manusia merupakan ungkapan hakikat jiwa manusia sebagai makhluk yang berakal-
budi (homo sapies) dan sebagai makhluk social. Hakikat inilah yang membedakan manusia dengan
makhluk lainnya di permukaan bumi. Pengembangan akal budi manusia dengan relasi social inilah
yang menyebabkan keadaan kehidupan di permukaan bumi seperti kenyataan dewasa ini.

Perkembangan dan pemanfaatan akal-budi manusia, telah menghasilkan apa yang telah kita
istilahkan sebagai, kemampuan budaya dan kemampuan memanfaatkan pengetahuan kebudayaan
manusia telah membantu meningkatkan kesejahteraan manusia itu sendiri. Pengungkapan budaya
dalam bentuk benda materi dan non-materi, telah menghidupkan kelompok manusia menjadi
kelompok social yang luas. Bahasa yang merupakan salah satu aspek kebudayaan, telah lebih
mengembangkan akal-budi manusia dalam mengungkapkan buah pikiran dan perasaannya sehingga
lebih memperlancar pemanfaatan segala sumber daya yang ada di sekitarnya.bahasa menjadi dasar
pendorong terungkapnya pikiran dan perasaan manusia yang menghasilkan ilmu pengetahuan.

Cara berpikir yang dilakukan manusia secara sistematis, telah menghasilkan ilmu pengetahuan.
Sebaliknya perkembangan ilmu pengetahuan telah pula mengembangkan dan meningkatkan cara
berpikir. Kemajuan ilmu pengetahuan menjadi dasar perkembangan dan kemajuan teknonogi. Mealui
pemanfaatan ilmu pengetahuan da teknologi, manusia telah dapat memanfaatkan sumber daya untuk
menjamin kelangsungan hidupnya.

Manusia sebagai makhluk biologis, dalam pertumbuhan hidupnya memerlukan kebutuhan


jasmaniah. Kebutuhan yang tidak dapat ditinggalkan sejak ia lahir, seperti makan, minum,
perlindungan terhadap cuaca yang buruk. Selanjutnya, pemenuhan kebutuhan ini mengungkapkan
bahwa manusia adalah makhluk ekonomi.
Kelangsungan hidup manusia sebagai makhluk social, tidak dapat dilepaskan dari
kemampuannya mengatur kebijaksanaan dalam kelompok. Di sini kelihatan jelas bahwa manusia
adalah makhluk berpolitik yang mampu mengatur ketenteraman, kebijaksanaan dan kesejahteraan
bersama dengan kelompoknya masing-masing, mulai dari keluarga, warga desa, sampai ke tingkat
bangsa dan Negara.

Selanjutnya manusia sebagai makhluk social, juga memiliki sikap, kemampuan, emosi dan
potensi-potensi kejiwaan lainnya, yang dapat berkembang dalam kehidupan bermasyarakat. Manusia
merupakan makhluk berkembang dalam kehidupan bermasyarakat.

B. Rumusam Masalah

A. Bagaimana keterampilan berfikir, akademik/ studi, dan social?

B. Bagaimanakah kemampuan atau keterampilan dalam ilmu geografi ?

C. Bagaimanakah kemampuan atau keterampilan dalam ilmu sejarah ?

D. Bagaimanakah kemampuan atau keterampilan dalam ilmu ekomomi ?

E. Bagaimanakah kemampuan atau keterampilan dalam ilmu politik ?

F. Bagaimanakah kemampuan atau keterampilan dalam ilmu sosiologi ?

G. Bagaimanakah kemampuan atau keterampilan dalam ilmu antropologi ?

H. Bagaimanakah kemampuan atau keterampilan dalam ilmu psikologi social ?

C. Tujuan Masalah

A. Mengetahui keterampilan berfikir, akademik/ studi, dan sosial.


B. Mengetahui kemampuan atau keterampilan dalam ilmu geografi.
C. Mengetahui kemampuan atau keterampilan dalam ilmu sejarah.
D. Mengetahui kemampuan atau keterampilan dalam ilmu ekomomi.
E. Mengetahui kemampuan atau keterampilan dalam ilmu politik.
F. Mengetahui kemampuan atau keterampilan dalam ilmu sosiologi.
G. Mengetahui kemampuan atau keterampilan dalam ilmu antropologi.
H. Mengetahui kemampuan atau keterampilan dalam ilmu psikologi social.
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Keterampilan Berfikir, Akademik/ Studi, dan Sosial

Seorang pengarang menyatakan bahwa warga negara yang dihasilakan oleh pendidikan IPS
akan mempunyai sifat sebagai warga negara yang reflektif, mampu atau terampil, dan peduli.
(martorella, peter. H., 1994:10). Reflektif berarti dapat berpikir kritis yang dapat membuat
keputusan-keputusan dan memecahkan masalah atas dasar bukti-bukti terbaik yang dapat
diperolehnya. Mampu atau terampil berarti mempunyai sejumlah keterampilan untuk menolong
seseorang didalam mengambil keputusan dan memecahkan masalah. Sikap perduli berarti
kemampuan untuk menyelidiki kehidupan sosoialnya dan memperhatikan issu-issu yang penting,
melaksanakan hak-haknya dan tanggung jawabnya sebagai anggota dari masyarakatnya. Dengan
kata lain, pendidikan IPS adalah mengenai masalah kepala, tangan, dan hati. Kepala berarti dapat
berpikir reflektif, tangan bearti kemampuan atau keterampilan, dan hati mencerminkan sikap
perduli terhadap kehidupan masyarakatnya.

Mengenai tujuan dalam aspek keterampilan, Fraenkel, J.R. (1980:137;142;172)


menyebutkan tiga kelompok keterampilan yang perlu dilatihkan kepada siswa dalam
pembelajaran IPS adalah:

a. Keterampilan berfikir, misalnya: melakukan pengamatan, membandingkan, menjelaskan, dan


mempertentangkan, mengembangkan konsep, membedkan, merumuskan definisi,
menggambarkan, mengemukakan pendapat.

b. Keterampilan akademik/studi, misalnya: membaca, melihat/melakukan observasi, mendengarkan,


merumuskan garis besar, membuat catatan, menuliskan judul pada suatu karangan, membuat
bagan urutan waktu, dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang relevan.

c. Keterampilan sosial, misalnya: merencanakan bekerja dengan orang lain, mengambil bagian dalam
proyek penelitian, mengambil bagian yang produktif didalam diskusi, bertindak bertanggung
jawab, dan bersedia membantu orang lain.

Keterampilan yang berhubungan dengan upaya untuk memperoleh informasi :

 Keterampilan membaca: pemahaman, perbendaharaan bahasa, dan kecepatan membaca.

 Keterampilan studi : mendapatkan informasi, menata informasi sehingga mudah digunakan.


 Keterampilan merujuk dan mencari informasi : penggunaan perpustakaan, mencari rujukan
khusus, menggunakan peta, globe, grafik, dan menggunakan masyarakat sebagai sumber belajar.

 Keterampilan teknis dalam menggunakan alat elektronik : menggunakan computer, telpon,


televise, dan alat informasi lainnya.

Keterampilan yang berhubungan dengan pengorganisasian dan penggunaan informasi :

 Keterampilan intelektual : mengklasifikasikan informasi, menafsirkan informasi, menganalisis


informasi, dan mengevaluasi informasi.

 Keterampilan pengambilan keputusan : mendapatkan informasi, fakta yang diperlukan untuk


pengambilan keputusan, mengetahui adanya nilai-nilai yang terlibat dalam situasi tersebut dan
masalah-masalah yang muncul.

Keterampilan yang berhubungan dengan hubungan interpersonal (antar pribadi) dan partisipasi
sosial :

 Keterampilan personal : menyatakan keyakinan pribadinya, mengkomunikasikan kepercayaan


perasaan dan keyakinan pribadinya, menyesuaikan perilaku dirinya dengan keadaan kelompok
dan situasi, mengakui bahwa perhubungan antar pribadi yang bersifat saling melengkapi
kebutuhan masing-masing.

 Keterampilan interaksi kelompok : member sumbangan pada iklim kelompok yang baik/sehat,
mengambil bagian dalam menyusun peraturan dan pedoman untuk kehidupan kelompok,
bertindak sebagai pemimpin atau anggota kelompok, membantu pencapaian tujuan kelompok.

 Keterampilan partisipasi sosial dan politik : selalu tanggap terhadap masalah-masalah yang
berhubungan dengan kehidupan masyarakat, bekerja secara tepat, bekerja untuk mempengaruhi
para pemegang kebijakan dalam masyarakat.

Kenyataan bahwa nilai selain merupakan konsep atau ide dan standart perilaku, juga berkaitan
dengan aspek emosional (perasaan), mengharuskan guru untuk melakukan pendidikan nilai yang
melibatkan siswa didalam pengalaman yang dapat menolong mereka tumbuh baik secara intelektual
maupun emosional. Demikian juga dalam proses pengambilan keputusanyang merupakan tujuan dari
pengajaran IPS.

Penerapan Dan Latihan Dalam Keterampilan Dasar IPS

Apakah anda sering melatih pengembangan keterampilan dasar IPS dalam diri anak? Dalam
pelajaran IPS seorang guru mungkin lebih mudah memberikan kegiatan belajar yang menarik bagi
anak dan mengaktofkan anak, tetapi kegiatan itu belum tentu mengembangkan keterampilan dasar
IPS.
Coba anda renungkan kembali!

 Apakah anak pernah diajak untuk berkomunikasi dengan anggota masyarakat?

 Apakah anak dibekali keterampilan meneliti gejala / peristiwa sosial dilingkungannya?

 Apakah berita Koran, majalah, TV, dan berita dari mulut ke mulut merupakan bahan sajian yang
dibahas anak?

 Apakah anak dibekali keterampilan cara mencari lokasi/ tempat melalui media peta?

Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini akan menuntun anda agar memberi kesempatan
kepada anak untuk mengembangkan keterampilan dasar IPS dalam dirinya.

Keterampilan dasar IPS :

Istilah keterampilan proses sudah lebih dulu diperkenalkan dan dikenalkan para guru, akan
tetapi sering istilah ini diisyaratkan karena ada kata “proses” yang mempunyai banyak arti dalam
lingkungan . Kata proses mempunyai contoh seperti : Seorang anak yang diberikan tugas
wawancara kepada tukang becak, maka dalam hal ini, anak berproses untuk membina
komunikasi yang baik dengan orang lain. Anak mulai mengenal fakta dan opini serta belajar
mempertimbangkan sesuatu.

B. Kemampuan atau Keterampilan dalam Ilmu Geografi

Beberapa keterampilan guru khususnya guru geografi berkenaan dengan kegiatan belajar-
mengajar topik atau bahasan geografi.
1. Metode Pembelajaran

Sesuai dengan hakikat dan ruang lingkup bahasan geografi, maka pengajaran geografi dapat
dilaksanakan di dalam kelas dan di luar kelas. Banyak metode pengajaran yang dapat dilakukan di
dalam kelas, seperti metode-metode ceramah bervariasi, Tanya jawab, diskusi, role playing,
sosiodrama, kerja kelompok dan sebagainya. Sedangkan metode pembelajaran yang dilakukan di luar
kelas seperti metode tugas belajar dan metode karya wisata. Pada dasarnya tidak ada metode
pembelajaran yang paling baik. Tiap metode mempunyai kelebihan atau kebaikan dan ada
kekurangannya. Pada pelaksanaannya, semua metode tadi diterapkan secara kombinasi terpadu sesuai
dengan pokok bahasan dan tujuan instruksional atau pembelajaran yang harus dicapai. Di sinilah
kemampuan atau keterampilan guru untuk meilih metode pembelajaran mana yang paling tepat atau
efektif.

2. Penggunaan Sumber Belajar


Sumber beajar geografi dapat berupa fenomena atau gejala-gejala yang ada di sekitar atau
lingkungan (baik di lingkungan alam, maupun lingkungan manusia), kemudian dari buku-buku,
majalah, surat kabar, dan mediaelektronika yang berhubungan dengan materi atau topik bahasan
geografi. Pada umumnya guru-guru hanya menggunakan buku sumber sebagai sumber belajar,
padahal buku sumber hanya salah satu dari sumber belajar yang dapat dilakukan guru. Dengan
mengambil sumber belajar dari gejala-gejala yang ada di sekitarnya, proses belajar-mengajar geografi
akan lebih menarik perhatian siswa dan tidak membosankan. Di sinilah diperlukan kemampuan atau
keterampilan guru agar supaya hasi belajar siswa dapat optimal.

3. Penggunaan Media atau Alat Pembelajaran

Bagaimanapun kondisi dan situasinya, penerapan metode pembelajaran dalam kegiatan


belajar-mengajar, tidak dapat dilepaskan dari penggunaan media pengajaran yang sesuai dengan
teknik-teknik mengajar serta tujuan instruksional yang ingin dicapai. Pengajaran geografi, hakikatnya
adalah pengajaran tentang gejala-gejala geografi yang tersebar di permukaan bumi. Untuk member
citra tentang penyebaran dan lokasi-lokasi gejala-gejala tadi, anak didik (lebih-lebih SD) tidak mungkin
hanya mendengarkan ceramah, berdiskusi atau Tanya jawab saja, melainkan harus mengamati secara
langsung.

Gejala atau fenomena yang ada di sekitar tempat tinggal anak, baik berupa gejala atau
fenomena kehidupan manusia, selain sebagai sumber belajar, dapat juga dijadikan media
pembelajaran geografi tidak dapat hanya di ceramahkan, didiskusikan atau hanya Tanya jawab saja,
melainkan harus ditunjukkan dan diragakan.

4. Menciptakan Suasana Belajar yang Kondusif

Menciptakan suasana belajar yang dapat merangsang atau memotivasi kegiatan belajar aktif
sehingga kegiatan belajar siswa dalam proses belajar mengajar akan menghasilkan pencapaian belajar
yang penuh makna (meaningful learning). Di sini diperlukan kemampuan guru untuk menciptakan
suasana belajar yang tidak mencekam, tidak terlalu kaku dan juga tidak terlalu bebas yang
menimbulkan suasana belajar malah tidak terkendali

C. Kemampuan atau Keterampilan Dalam Ilmu Sejarah

Sejarah atau ilmu sejarah dapat diartikan sebagai riwayat tentang masa lampau atau bidang
ilmu pengetahuan yang menyelidiki dan menuturkan riwayat masa lampau sesuai dengan metode-
metode tertentu yang dapat dipercaya (Fairchild, H.P, 1964:141). Sejarah berarti cerita atau kisah,
kajadian atau peristiwa dan studi atau ilmu pengetahuan tantang cerita yang benar-benar telah terjadi
atau berlangsung pada waktu yang lalu (H. Ismaun, 1992:22).
Sebagai guru dalam melaksanakan tugas profesionalnya selain dapat menguasai disiplin ilmu
yang diasuhnya, mampu merumuskan tujuan instruksional atau pembelajaran, ia harus mempunyai
keterampilan untuk mentransferkan materi atau topic bahasan kepada siswa-siswanya. Khususnya
untuk mentransferkan materi atau topic bahasan bukanlah pekerjaan yang mudah. Karena untuk
mencapai tujuan pembelajaran secara optimal diperlukan berbagai kemampuan atau keterampilan
guru itu sendiri, seperti memilih dan mementukan metode pembelajaran yang tepat atau efisien,
memilih sumber , memilih dan menggunakan media atau alat, pembelajaran, meceritakan kondisi
situasi, suasana belajar yang mendukung siswa aktif dan sebagainya. Tentunya keterampilan-
ketelampilan yang perlu dimiliki guru antara satu dengan yang lain harus saling menunjang atau
mendukung pencapaian tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan.

Untuk memilih metode pembelajaran mana yang paling aktif perlu dipertimbangkan berbagai
segi antara lain: bahan atau toppik yang akan diajarkan, tujuan yang ingin dicapai, kondisi siswa,
sarana prasarana yang ada, bahkan kemampuan guru itu sendiri, dan sebagainya. Satu hal yang
mendapatkan perhatian guru yang mengajar sejarah adalah anak atau siswa dapat terlibat langsung
secara aktif dalam kegiatan belajar-mengajar. Agar supaya kegiatan belajar-mengajar dapat mengarah
kepada cara penerapan CBSA, diperlukan keterlibatan secara terpadu, berkesinambungan dari hal-hal
sebagai berikut

(1) Mengarah pada jenis interaksi belajar-mengajar yang optimal

(2) Menuntu berbagai jenis aktivitas peserta didik

(3) Stra tegi belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai

(4) Menggunakan multi metode

(5) Menggunakan media yang bervariasi

(6) Mengarah kepada multi sumber belajar

(7) Menutup perubahan kebiasaan cara guru mengajar

Metode yang digunakan dalam mengajarkan materi sejarah antara lain:

metode ceramah bervariasi, Tanya jawab, diskusi, tugas, bermain peran dan sebagainya. Karena
sumber belajar sejarah selain sumber tertulis (buku-buku literature, brosur, dokumentasi), juga berupa
peninggalan-peninggalan (prasasti, candi, istana-istana, dan sebagainya) maka metode karya wisata
sangat membantu mempelajari sejarah. Hanya masalahnya dalam melaksanakan karyawisata harus
benar-benar dipersiapkan dan direncanakan dengan matang. Sebab kalau tidak, tujuan pembelajaran
tidak tercapai karena kegiatan semacam ini hanyalah piknik belaka. Dalam melaksanakan karyawisata,
dahulukan tempat-tempat peninggalan sejarah atau benda-beda bersejarah yang ada di sekitar kita,
baru berjarak lebih jauh, jangan di balik, yang jauh yang dikunjungi, sedangkan yang ada di sekitar
kita anak atau siswa tidak mengetahuinya.
D. Kemampuan atau Keterampilan Dalam Ilmu Ekomomi

Albert L. Mayers, ia mengemukakan bahwa ekonomi adalah ilmu pengetahuan yang


mempersoalkan kebutuhan dan pemuasan manusia.

Anda mungkin juga menyukai