Anda di halaman 1dari 8

10/18/2019 Akuisisi Data Seismik (Refleksi) | Science Never Dies...

SCIENCE NEVER DIES…

« Pengolahan Data Seismik (Refleksi) Wireline Log »

Akuisisi Data Seismik (Refleksi)

Akuisisi data seismik adalah tahapan survey guna mendapatkan data


seismik berkualitas baik di lapangan. Sebagai tahap terdepan dari
serangkaian survey seismik, data seismik yang diperoleh dari tahapan ini
akan menentukan kualitas hasil tahapan berikutnya. Sehingga, dengan
data yang baik akan membawa hasil pengolahan yang baik pula, dan
pada akhirnya, dapat dilakukan interpretasi yang akurat, yang
menggambarkan kondisi bawah permukaan sebagaimana mestinya.

Untuk memperoleh data berkualitas baik perlu diperhatikan berbagai


macam persiapan, penentuan parameter-parameter lapangan yang
sesuai. Penentuan parameter lapangan tersebut umumnya tidak sama,
sesuai karakteristik dan kondisi daerah lokasi survey. Perlunya penentuan
parameter ini dimaksudkan untuk menetapkan parameter awal dalam
suatu rancangan survey akuisisi data seismik, yang dipilih sedemikian
rupa, sehingga dalam pelaksanaannya akan diperoleh informasi target
bawah permukaan selengkap mungkin dengan noise serendah mungkin.

Dalam eksplorasi minyak dan gas bumi pada khususnya, sebelum


melakukan akuisisi data, perlu untuk menentukan target yang akan
dicapai, mengidentifikasikan terlebih dahulu permasalahan yang mungkin
terjadi. Paling tidak ada delapan permasalahan yang perlu diselesaikan,
antara lain :

1. Kedalaman target (?)


2. Kualitas refleksi batuan (?)
3. Resolusi vertikal yang diperlukan (?)
4. Besar kemiringan target tercuram (?)
5. Ciri-ciri jebakan hidrokarbon sebagai target (?)
6. Permasalahan noise yang khusus (?)
7. Permasalahan logistik tim (?)
8. Kemungkinan adanya suatu proses khusus yang diperlukan (?)

https://geohazard009.wordpress.com/2015/02/19/akuisisi-data-seismik-refleksi/ 1/8
10/18/2019 Akuisisi Data Seismik (Refleksi) | Science Never Dies...
Dari permasalahan tersebut, jawabannya akan menentukan nilai dari
parameter-parameter yang akan digunakan. Terdapat 15 parameter
utama lapangan yang akan mempengaruhi kualitas data, yang juga perlu
dipertimbangkan secara teknis dan ekonomis, yaitu :

1. Offset Terjauh (Far Offset); jarak antara sumber seismik dengan


sensor penerima/receiver terjauh, yang didasarkan pada pertimbangan
kedalaman sasaran paling dalam.

2. Offset Terdekat (Near Offset); jarak antara sumber seismik dengan


sensor penerima terdekat, didasarkan pada pertimbangan kedalaman
sasaran paling dangkal.

3. Group Interval; jarak antara satu kelompok sensor penerima/receiver


dengan kelompok penerima berikutnya, dimana satu kelompok
memberikan satu trace seismik sebagai stack/superposisi beberapa
sensor penerima.

4. Ukuran Sumber Seismik (Charge Size); sumber seismik umumnya


menggunakan peledak/dinamit atau vibroseis truck (untuk survey darat),
atau air gun (untuk survey laut). Ukuran sumber seismik menyatakan
ukuran energi yang dilepaskan oleh sumber seismik, yang disesuaikan
dengan kedalaman target dan kualitas data yang baik yang dapat
dipertahankan.

5. Kedalaman Sumber (Charge Depth); sumber seismik sebaiknya


ditempatkan di bawah lapisan lapuk, sehingga energi sumber seismik
dapat ditransfer secara optimal ke dalam sistem pelapisan medium di
bawahnya.

6. Kelipatan Cakupan (Fold Coverage); merupakan jumlah suatu titik di


bawah permukaan yang terekam oleh perekam di permukaan. Semakin
besar kelipatannya, maka kualitas data akan semakin baik.

7. Laju pencuplikan (Sampling Rate); laju pencuplikan akan menentukan


batas frekuensi maksimum seismik yang masih dapat direkam dan
direkontruksi dengan baik sebagai data, dimana frekuensi yang lebih
besar dari batas akan menimbulkan aliasing.

8. Tapis Potong Bawah (Low-Pass Filter); merupakan filter pada


instrumen perekam untuk memotong amplitudo frekuensi gelombang
seismik/trace yang rendah.

9. Frekuensi Perekam; merupakan karakteristik instrumen perekam


dalam merespon suatu gelombang seismik.

10. Panjang Perekaman (Record Length); merupakan lamanya waktu


perekaman gelombang seismik yang ditentukan oleh kedalaman sasaran.

11. Rangkaian Penerima (Receiver Group); merupakan suatu kumpulan


instrumen sensor penerima/receiver yang disusun sedemikian hingga,
sehingga noise dapat diredam seminimal mungkin.

12. Panjang Lintasan; panjang lintasan survey ditentukan dengan


mempertimbangkan luas sebaran/panjang target di bawah permukaan
terhadap panjang lintasan survey di permukaan.

13. Larikan Bentang Penerima (Receiver Array); bentang penerima


menentukan informasi kedalaman rambatan gelombang seismik, nilai
kelipatan cakupan, dan alternatif skenario peledakan sumber seismik,
seperti ketika lintasan melalui sungai yang lebar.

https://geohazard009.wordpress.com/2015/02/19/akuisisi-data-seismik-refleksi/ 2/8
10/18/2019 Akuisisi Data Seismik (Refleksi) | Science Never Dies...
14. Arah Lintasan; ditentukan berdasarkan informasi studi pendahuluan
terhadap target.

15. Spasi Antar Lintasan; jarak antar satu lintasan ke terhadap lintasan
yang lain.

SISTEM PEREKAMAN

Geophone/Hydrophone

Metode seismik memanfaatkan fenomena rambat gelombang seismik,


yang merupakan gelombang usikan mekanis yang menjalar dari suatu
tempat ke tempat yang lain melalui lapisan batuan bawah permukaan
bumi. Gelombang ini dapat mengalami pemantulan oleh perlapisan
batuan yang memiliki perbedaan densitas dan kecepatan dalam
merambatkan gelombang, dan kemudian terekam sebagai fungsi waktu.
Sebagai unit perekam fenomena seismik tersebut, dalam dunia seismik
eksplorasi pada khususnya, digunakan suatu sensor perekaman/receiver
khusus, yang juga jenisnya berbeda sesuai dengan daerah/lingkungan
pengukuran. Untuk survey seismik darat, alat ini berupa geophone, dan
untuk survey seismik laut berupa hydrophone.

Fenomena pemantulan gelombang seismik.

Sensor geophone umumnya berjenis moving coil, yang bekerja atas


prinsip fisika Hukum Lenz, yang berupa kumparan kawat yang bergerak
di dalam medan magnet). Sedangkan hydrophone, sensornya berupa
kristal piezo elektrik yang peka terhadap perubahan tekanan.

Sensor geophone.

https://geohazard009.wordpress.com/2015/02/19/akuisisi-data-seismik-refleksi/ 3/8
10/18/2019 Akuisisi Data Seismik (Refleksi) | Science Never Dies...

Sensor hydrophone.

Multi Channel Digital Seismic Recorder

Sistem perekaman data lapangan terdiri dari satu sumber seismik dan
banyak penerima, dimana gelombang-gelombang seismik terpantul
(refleksi) tiba ke permukaan hampir bersamaan. Kondisi tersebut
mengakibatkan perekaman dilakukan secara simultan, dengan suatu
instrumen multiplexer. Multiplexer berfungsi sebagai pencuplik amplitudo
gelombang, yang dengan mekanismenya berputar sangat cepat,
mencuplik gelombang 1 dari penerima 1 ke 2, 3, dst, mencuplik
gelombang 2 dari penerima 1,2,3, dst. Mekanisme tersebut menyebabkan
amplitudo gelombang seismik tidak terekam berdasarkan urutan
waktu/trace seismik, namun berdasarkan urutan posisinya. Hal ini pun
akan menjadi permasalahan tersendiri, yang dalam tahapan Pengolahan
Data Seismik dilakukan proses demultiplexing untuk mengatasinya.

Mekanisme instrumen perekaman data seismik.

Melalui alat ini juga dilakukan pengaturan laju pencuplikan (sampling


rate), sehingga data yang terekam terhindar dari gejala aliasing.

Amplifier Gelombang Seismik

Banyak faktor yang mempengaruhi perambatan gelombang seismik


melalui medium bumi, sehingga mengakibatkan adanya pelemahan
amplitudo yang akan menjadi sulit untuk direkam seiring bertambahnya
waktu. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dipergunakan instrumen
penguat elektronik (amplifier) yang nilai penguatannya (gain) dapat
diatur sesuai dengan bertambahnya waktu. Terdapat dua macam
amplifier yang umumnya digunakan :
https://geohazard009.wordpress.com/2015/02/19/akuisisi-data-seismik-refleksi/ 4/8
10/18/2019 Akuisisi Data Seismik (Refleksi) | Science Never Dies...
Binary Gain Amplifier, dimana penguatannya dapat diatur naik +6
dB (penguatan sekitar 12 kali) dan turun -6 (pelemahan sekitar
0,5 kali).
Automatic Gain Control (AGC), amplifier yang mampu menguatkan
sinyal yang terlalu lemah, sekaligus melemahkan sinyal yang
terlalu kuat, sesuai dengan batas dynamic range-nya.

Formater; instrumen pemformat ini berfungsi untuk mengatur


penempatan data di dalam pita magnetik.

MACAM-MACAM GANGGUAN/NOISE

Dalam segala survey seismik perlu diantisipasi adanya berbagai macam


jenis gangguan-gangguan/noise yang mempengaruhi dan mengurangi
kualitas data yang terekam. Berbagai macam noise tersebut dapat
berupa :

1. Noise koheren; noise ini dapat diidentifikasi dalam bentuk pola-pola


khusus gelombang yang terekam. Beberapa contoh noise yang koheren
antara lain :

Ground Roll, terdapat di data seismik darat yang dicirikan dengan


amplitudo yang kuat dan frekuensi yang rendah.
Multiple, umumnya terdapat pada data seismik laut dalam bentuk
kenampakan refleksi sekunder akibat gelombang yang
terperangkap.
Gelombang langsung (direct wave), dicirikan dengan frekuensi
yang cukup tinggi dan dengan waktu datang (arrival time) lebih
awal.

2. Noise tidak koheren; muncul pada rekaman data seismik dengan pola
yang acak.

Sedangkan berdasarkan sumbernya, noise dapat dikategorikan sebagai


berikut :

1. Shot-related (“Correlated”); merupakan noise yang ditimbulkan oleh


energi dari sumber seismik itu sendiri, dimana secara umum noise ini
akan muncul secara berulang ketika pengukuran yang sama dilakukan
secara berulang pula, dan tidak akan muncul apabila tidak ada
ledakan/sumber seismik yang diberikan.

2. Ambient (“Uncorrelated”); noise yang diakibatkan oleh energi dari


gangguan-gangguan lingkungan di sekitar daerah pengukuran seperti
angin, mesin, vegetasi, hewan, berbagai aktivitas manusia, dll. Noise ini
akan selalu muncul walaupun tidak ada ledakan/sumber seismik yang
diberikan.

3. Recording; noise yang muncul karena adanya masalah pada


perlengkapan, seperti bad geophones, bad cables, noise bursts, electronic
hum, spikes, dan gangguan pada amplifier.

https://geohazard009.wordpress.com/2015/02/19/akuisisi-data-seismik-refleksi/ 5/8
10/18/2019 Akuisisi Data Seismik (Refleksi) | Science Never Dies...

Sumber noise seismik (kiri), dan noise dalam rekaman data seismik
(kanan).

Sekilas berbagai macam instrumen sumber seismik buatan.

<sumber:various; acuan utama dari handout metode seismik oleh


prof.sismanto>

https://geohazard009.wordpress.com/2015/02/19/akuisisi-data-seismik-refleksi/ 6/8
10/18/2019 Akuisisi Data Seismik (Refleksi) | Science Never Dies...
Advertisements

REPORT THIS AD

REPORT THIS AD

Share this:

 Twitter  Facebook

Like
Be the first to like this.

Related

Metode Seismik Pengolahan Data GEOFISIKA


Refleksi Seismik (Refleksi) In "Geofisika"
In "Geofisika" In "Geofisika"

This entry was posted on February 19, 2015 at 12:02 am and is filed under
Geofisika, Minyak dan Gas Bumi with tags Akuisisi Data Seismik, Eksplorasi
Minyak dan Gas Bumi, Metode Seismik, Metode Seismik Refleksi. You can
follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a
response, or trackback from your own site.

Leave a Reply

https://geohazard009.wordpress.com/2015/02/19/akuisisi-data-seismik-refleksi/ 7/8
10/18/2019 Akuisisi Data Seismik (Refleksi) | Science Never Dies...

Enter your comment here...

Create a free website or blog at WordPress.com.

https://geohazard009.wordpress.com/2015/02/19/akuisisi-data-seismik-refleksi/ 8/8

Anda mungkin juga menyukai