Anda di halaman 1dari 3

Nama Dosen : Prof. Dr. Amran Razak, SE., M.

Sc
Mata Kuliah : Analisis Kebijakan Kesehatan

TANGGAPAN TERHADAP KEYNOTE SPEECH MENTERI KESEHATAN RI DAN


MENTERI KEUANGAN RI
“KONAS IAKMI XIII DI MAKASSAR”

SITIH NUR DJANNA RENFAAN


P1802215002

PROGRAM PASCASARJANA KESEHATAN MASYARAKAT


ADMINISTRASI KEBIJAKAN KESEHATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2016
OPTIMIS TERHADAP UHC 2019

Berdasarkan pada data dan informasi yang diperoleh sejak 2004, pemerintah
Indonesia telah berupaya untuk membentuk suatu sistem jaminan kesehatan yang
mencakup seluruh masyarakat Indonesia. Salah satu usaha yang ditempuh adalah
dengan menggalakan program JKN yang dikelola oleh BPJS. Pencapaian Universal
Health Coverage (UHC) 2019 melalui mekanisme asuransi sosial tersebut agar
pembiayaan kesehatan dapat dikendalikan sehingga keterjaminan pembiayaan
kesehatan menjadi pasti dan terus menerus tersedia yang pada gilirannya sesuai
dengan sila ke lima yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Seperti yang kita ketahui bahwa untuk mencapai UHC 2019 banyak
tantangan yang harus dihadapi oleh JKN antaranya meliputi anggaran kesehatan
yang terus meningkat setiap tahunnya, dominasi sektor informal pada struktur
tenaga kerja di Indonesia, perbedaan motif di antara para pelaku JKN, integrasi
Jamkesda dengan JKN, dan kesulitan menjaga keberlanjutan program. Termasuk di
dalam keberlanjutan program adalah pembayaran dan penarikan iuran, serta
manajemen teknis JKN. Tantangan tersebut diatas bisa menjadi alasan kuat yang
mendasari tidak tercapainya UHC 2019. Namun seperti yang kita ketahui bahwa
untuk penanganan permasalahan tersebut pemerintah melakukan berbagai upaya,
di mana JKN akan menjadi program asuransi kesehatan dan sosial yang terbesar di
dunia yang mengadopsi sistem pembayaran tunggal.
Pada akhirnya, kemajuan JKN akan sangat bergantung pada kepercayaan
publik terhadap kinerja BPJS oleh karena itu diperlukan peran serta mahasiswa
kesehatan masyarakat untuk mengkampayekan atau dengan kata lain melakukan
pendekatan–pendekatan ke masyarakat agar dapat membantu program pemerintah
dengan dapat partisipasi dari mayarakat.
Sebagai mahasiswa di fakultas kesehatan masyarakat yang berlatar sebagai
social of control harus mampu untuk turut serta dalam memberikan dukungan agar
dapat tercapainya Universal Health Coverage (UHC) di tahun 2019. Pada tahun
2019 nanti, ditargetkan seluruh rakyat Indonesia telah terdaftar menjadi anggota
BPJS Kesehatan. Apabila ditahun 2019 tersebut sudah tercapai UHC, BPJS
Kesehatan tetap membuka pendaftaran bagi peserta baru khususnya bagi bayi yang
baru lahir, warga Indonesia yang baru kembali dari luar negeri, penduduk asing yang
baru masuk ke Indonesia.
Hal tersebut membuat saya optimis terhadap tercapainya UHC di tahun 2019,
selain itu cakupan kepesertaan penduduk indonesia juga menjadi salah satu alasan
saya optimis bahwa pemerintah dapat mencapai UHC di tahun 2019. Saat ini jumlah
cakupan kepesertaan JKN-KIS penduduk indonesia sampai dengan 1 April 2016,
tercatat sebanyak 164.745.113 jiwa. Sesuai dengan road map yang disusun,
diharapkan pada 1 Januari 2019 mendatang, seluruh penduduk Indonesia telah
tercakup dalam program JKN-KIS serta mendapatkan jaminan kesehatan yang
dapat melindungi mereka saat sakit.

Berdasarkan tantangan yang dihadapi oleh JKN guna mencapai UHC 2019
maka saran yang rekomendasikan adalah :

1. Optimalisasi pemenuhan tujuan JKN dalam mendukung prioritas pembangunan


kesehatan.
2. Peningkatan cakupan peserta JKN.
3. Pengembangan manfaat JKN.
4. Peningkatan jaringan provider.
5. Pengembangan rujukan dan standarisasi kompetensi provider.
6. Pengembangan sistem pembayaran untuk mendorong kualitas layanan dan
efisiensi.
7. Pengembangan skema pembayaran dan insentif untuk daerah dengan
kebutuhan khusus.
8. Pengembangan pemantauan dan evaluasi.
9. Sinkronisasi regulasi.

Anda mungkin juga menyukai