Anda di halaman 1dari 5

KONSEP LANDASAN PENDIDIKAN BERDASARKAN PENDEKATAN

MONODISIPLINER, SISTEM DAN FENOMOLOGIS


Kaesta Uri Winggi
085648747469
Prodi Pendidikan IPA, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan “PGRI” Nganjuk

RINGKASAN

Pendidikan melalui pendekatan-pendekatan perlu dilakukan untuk meningkatkan


kualitas pembelajaran. Pendekatan ini untuk mempermudah bagi para pendidik
memberikan pelayanan belajar dan juga mempermudah bagi peserta didik untuk
memahami materi ajar yang disampaikan. Pendidikan melalui pendekatan
monodisipliner merupakan suatu pendekatan yang bahan pelajarannya bertitik tolak
murni berdasarkan disiplin ilmu yang bersangkutan tanpa mempertautkan dengan
cabang ilmu lainnya.Pendidikan melalui pendekatan sistem merupakan penerapan
sistem atau cara pandang seseorang dalam menyelesaikan suatu masalah. Pendidikan
melalui pendekatan fenomologis merupakan suatu usaha untuk menjadikan seseorang
mencapai kedewasaan.

Kata Kunci : Pendekatan Pendidikan, Monodisipliner, sistem, fenomologis

A. PENDAHULUAN Pendekatan merupakan jalan yang akan


1. Latar Belakang ditempuh oleh pendidik dan peserta
Pendidikan memiliki peranan didik dalam mencapai tujuan
penting dalam kehidupan. Seiring intruksional untuk suatu satuan
pergantian zaman, pendidikan juga intruksional tertentu. Pendekatan
mengalami perkembangan, yaitu pendidikan merupakan aktivitas
menyesuaikan dengan keadaan yang pendidik dalam memilih kegiatan
sedang berlangsung. Penyesuaian pembelajaran. Pendekatan ini untuk
pendidikan dengan perkembangan mempermudah bagi para pendidik
zaman akan memberikan pengaruh pada memberikan pelayanan belajar dan juga
kualitas sumber daya manusia. mempermudah bagi peserta didik untuk
Pendidikan digunakan sebagai patokan memahami materi ajar yang
untuk meningkatkan kualitas sumber disampaikan pendidik dengan
daya manusia.Untuk itu pendidik dan memelihara suasana pembelajaran yang
peserta didik dihrapkan mampu menyenangkan.
mengituki perkembangan zaman. Pada pokoknya pendekatan
Pemerintah juga melakukan berbagai pendidikan dilakukan oleh pendidik
upaya untuk memajukan pendidikan di untuk menjelaskan materi pelajaran dari
Indonesia dengan cara mengubah atau bagian-bagian yang satu dengan bagian
memperbaiki kurikulum dan lainnya berorientasi pada pengalaman-
memeratakan pedidikan di berbagai pengalaman yang dimiliki siswa untuk
daerah. mempelajari konsep, prinsip atau teori
Pendidikan melalui pendekatan- yang baru tentang suatu bidang ilmu.
pendekatan perlu dilakukan untuk Maka dalam makalah ini akan dibahas
meningkatkan kualitas pembelajaran. konsep landasan pendidikan melalui
pendekatanmonodipliner,sistem, dan f. Berdasarkan pendekatan biologi,
fenomologis. pendidikan identik dengan adaptasi
(adaptation).
2. Tujuan Penulisan
2. Pendidikan Berdasarkan
a. Dapat memahami pendidikan
Pendekatan Sistem
melalui pendekatan monodisipliner.
Pendekatan sistem adalah
b. Dapat memahami pendidikan penerapan sistem (cara) pandang
melalui pendekatan system. seseorang (system view or system
c. Dapat memahami pendidikan thinking) dalam menyelesaikan
melalui pendekatan fenomologis suatu masalah. Apabila kita
(menurut tinjauan pedagogik). menerapkan pendekatan sistem
dalam pendidikan, maka dapat
B. URAIAN TEORITIS didefinisikan bahwa pendidikan
1. Pendidikan Berdasarkan adalah suatu keseluruhan yang
Pendekatan Monodisipliner terdiri atas komponen yang saling
Pendekatan monodisipliner berhubungan dan melakukan
atau pendekatan struktur adalah fungsi-fungsi tertentu dalam rangka
suatu pendekatan yang bahan mencapai tujuan
pelajarannya bertitik tolak murni pendidikan.Ditinjau dari asal-usul
berdasarkan disiplin ilmu yang kejadiannya, pendidikan tergolong
bersangkutan tanpa mempertautkan ke dalam jenis sistem buatan
dengan cabang ilmu lainnya. Setiap manusia (a man made system).
disiplin ilmu memiliki objek formal Ditinjau dari wujudnya, tergolong
yang berbeda. Berdasarkan hasil ke dalam jenis sistem sosial.
studi terhadap objek formalnya Sedangkan ditinjau dari segi
masing-masing, setiap disiplin ilmu hubungan dengan klingkungannya,
menghasilkan perbedaan pula tergolong ke dalam jenus sistem
mengenai konsep atau definisi yang terbuka.
identik dengan pendidikan. Pendidikan (sistem
a. Berdasarkan pendekatan sosiologi, pendidikan) berada dalam suatu
pendidikan identik dengan supra sistem, yaitu masyarakat.
sosialisasi (socialization). Selain sistem pendidikan, di dalam
b. Berdasarkan pendekatan masyarakat terdapat pula berbagai
antropologi, pendidikan identik sistem lainnya seperti: sistem
dengan enkulturasi (enculturation). ekonomi, sistem politik, sistem
c. Berdasarkan pendekatan ekonomi, petahanan dan keamanan. Karena
pendidikan identik dengan sistem pendidikan merupakan
penanaman modal pada diri sistem terbuka, maka sistem
manusia (human investment). pendidikan mengambil masukan
d. Berdasarkan pendekatan politik, (input) dari masyarakat dan
pendidikan identik dengan civilisasi memberikan hasilnya/luaran (out
(civilization). put) kepada masyarakat. Sistem
e. Berdasarkan pendekatan psikologis, pendidikan memiliki
pendidikan identik dengan ketergantungan kepada sistem-
personalisasi atau individualisasi sistem lainnya, dan terdapat saling
(personalization atau hubungan atau saling pengaruh
individualization). antar sistem pendidikan dengan
sistem-sistem lainnya yang ada di
dalam masyarakat.
Sebagaimana dikemukakan Philiph Philiph H. coombs mengidentifikasi
H. Coombs, ada tiga jenis sumber 12 komponen sistem pendidikan,
utama input dari masyarakat bagi yaitu:
sistem pendidikan, yaitu: 1. Tujuan dan prioritas. Fungsinya
a. Ilmu pengetahuan, tujuan-tujuan adalah memberikan arah kegiatan
dan nilai-nilai yang berlaku di sistem.
dalam masyarakat. 2. Peserta didik (siswa). Fungsinya
b. Penduduk serta tenaga kerja yang adalah belajar hingga mencapai
tersedia. tujuan pendidikan.
c. Ekonomi atau penghasilan 3. Pengelolaan. Fungsinya adalah
masyarakat. merencanakan, mengkoordinasikan,
Terhadap ketiga sumber mengarahkan, dan menilai sistem.
utama input sistem pendidikan 4. Struktur dan jadwal. Fungsinya
tersebut, dilakukan seleksi adalah mengatur waktu dan
berdasarkan tujuan, kebutuhan, mengelompokan peserta didik
efisiensi dan relevansinya bagi berdasarkan tujuan tertentu.
pendidikan. Selain itu, seleksi 5. Isi atau kurikulum. Fungsinya
dilakukan pula atas dasar nilai dan adalah sebagai bahan yang harus
norma tertentu dengan alasan dipelajari peserta didik.
bahwa pendidikan bersifat normatif. 6. Pendidik (guru). Fungsinya adalah
Hasil seleksi tersebut selanjutnya menyediakan bahan, menciptakan
diambil atau diterima sebagai input kondisi belajar dan
sistem pendidikan. menyelenggarakan pendidikan.
Input sistem pendidikan dibedakan 7. Alat bantu belajar. Fungsinya
dalam tiga jenis, yaitu: memungkinkan proses belajar-
1. Input mentah (raw input), yaitu mengajar sehingga menarik,
peserta didik. lengkap, bervariasi, dan mudah.
2. Input alat (instrumental input) 8. Fasilitas. fungsinya sebagai tempat
seperti: kurikulum, pendidik, dll. terselenggaranya pendidikan.
3. Input lingkungan (environmental 9. Pengawasan mutu. Fungsinya
input) seperti: keadaan cuaca, membina peraturan-peraturan dan
situasi keamanan masyarakat dll. standar pendidikan (peraturan
yang secara langsung maupun tidak penerimaan peserta didik,
langsung dapat mempengaruhi pemberian nilai ujian, kriteria baku.
proses pendidikan. 10. Teknologi. Fungsinya
Berbagai jenis input mempermudah atau memperlancar
pendidikan terseleksi sebagaimana pendidikan.
dikemukakan di atas, selanjutnya 11. Penelitian. Fungsinya
akan membentuk komponen- mengembangkan pengetahuan,
komponen pendidikan atau berbagai penampilan sistem dan hasil kerja
sub sistem pendidikan. Dalam hal sistem.
ini dilakukan diferensiasi sehingga 12. Biaya (ongkos pendidikan).
setiap komponen memiliki fungsi- Merupakan satuan biaya untuk
fungsi khusus. Namun demikian, memperlancar proses pendidikan.
karena pendidikan adalah suatu Fungsinya sebagai petunjuk tingkat
sistem, maka pelaksanaan fungsi efisiensi sistem.
setiap komponen pendidikan secara Dalam sistem pendidikan
keseluruhan diarahkan demi terjadi proses transformasi,
pencapaian tujuan pendidikan yang hakikatnya adalah proses mengubah
telah ditetapkan. raw input (peserta didik) agar
menjadi out put (manusia terdidik a. Tujuan pendidikan
sesuai tujuan pendidikan yang telah b. Pendidik
ditetapkan). Dalam hal ini semua c. Anak didik
komponen pendidikan idealnya d. Isi pendidikan
melaksanakan fungsinya masing- e. Alat pendidikan
masing dan berinteraksi satu sama f. Lingkungan pendidikan
lain yang mengarah kepada Pendidikan berlangsung
pencapaian tujuan pendidikan. dalam pergaulan antara orang
Adapun out putnya diperuntukan dewasa dengan anak atau orang
bagi masyarakat atau sistem-sistem yang belum dewasa, namun belum
lain yang ada di dalam supra sistem. tentu setiap pergaulan demikian
Sebagaimana dikemukakan tergolong pendidikan. Agar
terdahulu, di dalam sistem pergaulan tersebut tergolong
pendidikan terdapat komponen pendidikan, ada dua sifat yang
pengawasan mutu (kontrol harus dipenuhi, yaitu
kualitas). Pelaksanaan fungsinya 1) Adanya pengaruh dari orang
antara lain akan menghasilkan dewasa yang dilakukan secara
feedback yang digunakan untuk sengaja terhadap anak didik atau
melakukan koreksi atau perbaikan orang yang belum dewasa
dalam proses transformasi 2) Pengaruh itu bertujuan agar anak
berikutnya. Sehingga dengan atau oarng yang belum dewasa
demikian diharapkan sistem mencapai kedewasaan. Ada dua
pendidikan tersebut mampu sifat yang harus diperhatikan dalam
mengatasi entropi atau mampu pergaulan pendidikan, yaitu :
mempertahankan eksistensi dan a) Wajar
meningkatkan pretasinya. b) Tegas
Pengubahan situasi
3. Pendidikan Berdasarkan pergaulan biasa menjadi pergaulan
Pendekatan Fenomologis pendidikan hendaknya bersifat
(Menurut Tinjauan Pedagogik) wajar agar peserta didik relatif tidak
Berdasarkan sudut pandang merasakan perubahan tersebut.
pedagogik, dapat disimpulkan Dengan demikian, pengaruh
bahwa pendidikan merupakan suatu pendidik akan diterima peserta
usaha untuk menjadikan seseorang didik secara wajar pula. Jika tidak
mencapai kedewasaan. Pendidikan demikian ada kemungkinan peserta
berlangsung di antara orang dewasa, didik akanmenghindar atau
anak-anak, orang yang belum menutup diri. Di pihak lain, dalam
dewasa, dan lingkungan itu sendiri. pergaulan pendidikan harus tegas
Oleh karena itu pendidikan (jelas) tentang apa yang baik dan
dilakukan secara sengaja, maka tidak baik dan benar atau salah.
sudah pasti memiliki tujuan.Untuk Pergaulan pendidikan harus
mencapai tujuan tersebut pendidik didasarkan atas kewibawaan, yaitu
memilih isi pendidikan tertentu dan suatu kekuatan atau kelebihan
menggunakan alat pendidikan pendidik yang diakui dan diterima
tertentu pula. Dari uraian di atas, oleh anak didik sehingga ia atas
dapat diidentifikasi adanya enam dasar kebebasannya menuruti
unsur yang terlibat dalam pengaruh pendidik.
pendidikan atau pergaulan Faktor penentu kewibawaan
pendidikan, yaitu: pendidik adalah:
1. Kasih sayang pendidik terhadap Berdasarkan uraian di atas, dapat
anak didik atau orang yang belum dipahami bahwa:
dewasa 1. Pendidikan dimulai (batas bawah
2. Kepercayaan pendidik bahwa anak pendidikan) sejak anak/orang
didiknya/ orang yang belum dewasa dewasa mengenal kewibawaan,
akan mampu mencapai kedewasaan adapun anak mampu mengenal
3. Kedewasaan pendidik kewibawaan adalah ketika ia
4. Identifikasi terhadap anak didik, mampu memahami bahasa.
5. Tanggung jawab pendidikan. Sedangkan batas atas atau akhir
pendidikan adalah saat tercapainya
Di pihak lain faktor penentu tujuan pendidikan, yaitu
kepenurutan anak didik terhadap kedewasaan.
pendidik adalah: 2. Tanggung jawab pada awalnya
a. Kemampuan anak/orang yang berada pada pendidik, tetapi seiring
belum dewasa dalam memahami perkembangan kedewasaan anak
bahasa didik/orang yang belum dewasa,
b. Kepercayaan anak didik/orang yang tanggung jawab itu dialihkan atau
belum dewasa kepada pendidik diambil alih oleh anak didik/orang
c. Identifikasi yang belum dewasa hingga ia
d. Imitasi bertanggung jawab (dewasa).
e. Simpati 3. Bahwa kewibawaan itu bersifat
f. Kebebasan anak didik dalam bipolaritet.
menentukan sikap, tindakan dan
masa depannya. SARAN
Saran penulis sehubungan dengan
Kewibawaan adalah syarat mutlak masalah ini kepada rekan-rekan
(conditio sine qua non) bagi mahasiswa agar lebih memahami
pendidikan. Alasannya, jika tentang pendidikan melaui
pergaulan pendidikan tidak pendekatan monodisipliner, sistem,
didasarkan atas kewibawaan, maka: dan fenomologis.
a) Pengaruh pendidik akan dituruti
oleh anak didik/orang yang belum DAFTAR PUSTAKA
dewasa hanya atas dasar “pengaruh Robandi, Babang. 2005. Mata
keterikatannya kepada Kuliah Landasan Pendidikan.
pendidiknya”. Karena itu anak Program Akta Mengajar IV.
didik/orang yang belum dewasa Fakultas Ilmu Pendidikan.
tidak akan pernah mencapai Universias Pendidikan Indonesia.
kedewasaan, ia akan tetap tak
terdidik. Yatimah, Durotul. 2017. Landasan
b) Kepenurutan anak didik/orang yang Pendidikan. Jakarta: CV.
belum dewasa kepada pendidik Alumgadan Mandiri.
akan terjadi berkat pemahaman
anak atas pengalamannya sendiri,
jika demikian halnya berarti ia
sudah mandiri (dewasa), dan ini
bertentangan dengan keadaan yang
sesungguhnya sebagai orang yang
belum dewasa yang sesungguhnya.

Anda mungkin juga menyukai