Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh :
Ade dwi cahyo
Keperawatan Indonesia sampai saat ini masih berada dalam proses mewujudkan
keperawatan sebagai profesi, yaitu suatu proses berjangka panjang ditujukan untuk
memenuhi tuntutan dan kebutuhan masyarakat Indonesia secara bertahap dan terus
menerus. Keperawatan Indonesia berupaya mengembangkan dirinya dalam seluruh
bidang keperawatan, mencakup bidang pelayanan, pendidikan dan kehidupan profesi, hal
ini dilakukan dalam rangka mewujudkan profesionalisme.
Bila dilihat dari prospek perawatan kesehatan masyarakat di masa yang datang
cenderung semakin berkembang dan dibutuhkan dalam sistem pelayanan kesehatan
pemerintah. Oleh karena perawatan kesehatan masyarakat merupakan sub sistem dari
keperawatan khususnya dan system kesehatan pada umumnya. Sekaitan dengan itu pula
peranan perawatan kesehatan masyarakat sangat diperlukan keikutsertaannya dalam
mengatasi berbagai masalah kesehatan yang terjadi dimasa kini dan yang akan datang, karena
selalu mengikuti perubahan yang terjadi dalam masyarakat secara keseluruhan.
Perubahan-perubahan tersebut dapat dilihat dari perubahan masyarakat secara keseluruhan
yang meliputi:
Indonesia telah memasuki era baru, yaitu era reformasi yang ditandai dengan
perubahan-perubahan yang cepat disegala bidang, menuju kepada keadaan yang lebih baik.
Di bidang kesehatan tuntutan reformasi total muncul karena masih adanya ketimpangan hasil
pembangunan kesehatan antar daerah dan antar golongan, kurangnya kemandirian dalam
pembangunan bangsa dan derajat kesehatan masyarakat yang masih tertinggal di bandingkan
dengan negara tetangga. Reformasi bidang kesehatan juga diperlukan karena adanya lima
fenomena utama yang mempunyai pengaruh besar terhadap keberhasilan pembangunan
kesehatan yaitu perubahan pada dinamika kependudukan, temuan substansial IPTEK
kesehatan/kedokteran, tantangan global, perubahan lingkungan dan demokrasi disegala
bidang.
Berdasarkan pemahaman terhadap situasi dan adanya perubahan pemahaman terhadap
konsep sehat sakit, serta makin kayanya khasanah ilmu pengetahuan dan informasi tentang
determinan kesehatan bersifat multifaktoral, telah mendorong pembangunan kesehatan
nasional ke arah paradigma baru, yaitu paradigma sehat.
Paradigma sehat yang diartikan disini adalah pemikiran dasar sehat, berorientasi pada
peningkatan dan perlindungan penduduk sehat dan bukan hanya penyembuhan pada orang
sakit, sehingga kebijakan akan lebih ditekankan pada upaya promotif dan preventif dengan
maksud melindungi dan meningkatkan orang sehat menjadi lebih sehat dan roduktif serta
tidak jatuh sakit. Disisi lain, dipandang dari segi ekonomi, melakukan investasi dan intervensi
pada orang sehat atau pada orang yang tidak sakit akan lebih cost effective dari pada
intervensi terhadap orang sakit. Pada masa mendatang, perlu diupayakan agar semua
masyarakat selalu berwawasan kesehatan, motto-nya akan menjadi "Pembangunan
Berwawasan Kesehatan".
Fokus peran dan fungsi perawat bergeser dari penekanan aspek kuratif kepada peran aspek
preventif dan promotif tanpa meninggalkan peran kuratif dan rehabilitatif.
Kondisi ini menuntut uapaya kongkrit dari profesi keperawatan, yaitu profesionalisme
keperawatan. Proses ini meliputi pembenahan pelayanan keperawatan dan mengoptimalkan
penggunaan proses keperawatan, pengembangan dan penataan pendidikan keperawatan dan
juga antisipasi organisasi profesi (PPNI).
a.Wawasan Keilmuan
Pada tingkat pendidikan akademi, penggunaan kurikulum D III keperawatan 1999,
merupakan wujud dari pembenahan kualitas lulusan keperawatan. Wujud ini dapat dilihat
dengan adanya:
1) Mata Kuliah Umum (MKU), yaitu: Pendidikan Agama, Pancasila, Kewiraan dan
Etika Umum)
2) Mata Kuliah Dasar Keahliah (MKDK), yaitu: Anatomi, Fisiologi dan Biokimia,
Mikrobiologi dan Parasitologi, Farmakologi, Ilmu Gizi dan Patologi.
3) Mata Kuliah Keahlian (MKK), yaitu: KDK, KDM I dan II, Etika Keperawatan,
Komunikasi Dalam Keperawatan, KMB I, II, III, IV dan V, Keperawatan Anak I dan
II, Keperawatan Maternitas I dan II, Keperawatan Jiwa I dan II, Keperawatan
Komunitas I, II dan III, Keperawatan Keluarga, Keperawatan gawat Darurat,
Keperawatan Gerontik, Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Keperawatan
Profesional dan Pengantar Riset Keperawatan.
Demikian juga halnya dengan tingkat pendidikan S1 Keperawatan, yaitu dengan berlakunya
kurikulum Ners pada tahun 1998.
Sementara itu di Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK-UI) telah dibuka S2
Keperawatan untuk Studi Manajemen Keperawatan, Keperawatan Maternitas dan
Keperawatan Komunitas. Dan selanjutnya akan dibuka Studi S2 Keperwatan Jiwa dan
Keperawatan Medikal Bedah.
c. Kerangka Konsep
Berpikir ilmiah, pembinaan sikap dan tingkah laku profesional, belajar aktif mandiri,
pendidikan dilingkungan masyarakat serta penguasaan iptek keperawatan merupakan
karakteristik dari pendidikan profesional keperawatan.
Selanjutnya, saat ini juga telah berkembang berbagai model prakti keperawatan profesional,
seperti:
2. Saran
Diharapkan perawat Indonesia di masa kini mampu meningkatkan kualitas pelayanan
terhadap masyarakat demi terwujudnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Untuk
dapat menjadi perawat profesional, perawat diharuskan untuk terus mengembangkan
wawasan dalam bidang kesehatan dan terus melatih diri. Sehingga perkembangan perawat
yang professional akan terus meningkat dan di masa yang akan datang akan terlahir perawat-
perawat professional Indonesia yang mampu membanggakan bangsa dan Negara.
DAFTAR PUSTAKA
1.Alimul, A.H. (2002), Pengantar pendidikan keperawatan. Sagung Seto: Jakarta