LAPORAN LABORATORIUM

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI

NO.04
FREQUENCY MODULATION (FM)

NAMA PRAKTIKAN : 1. TAZKIA ARINI KAMILLA SIDQI

2. ANNISA RAHMA RIDHA
3. ELYAS AGRIANTO
4. POPPY SYAFRIANTI

KELAS / KELOMPOK : TT 3B / KELOMPOK 06

TANGGAL PELAKSANAAN PRAKTIKUM : 03 / 10 / 2019
TANGGAL PENYERAHAN LAPORAN : 08 / 10 / 2019

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
08 OKTOBER 2019
 DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ……………………………………….……………………………
TUJUAN …………………………………………………………………………
DASAR TEORI ………………………………………………………………….
PERALATAN DAN ALAT YANG DIPERGUNAKAN ……………………….
LANGKAH PERCOBAAN ……………………………………………………...
DATA HASIL PERCOBAAN ………………………………………………….
KESIMPULAN …………………………………………………………………
DATA HASIL PERCOBAAN SEMENTARA ………………………………...

1
 TUJUAN
- Menampilkan bentuk sinyal FM
- Menjelaskan apa yang di maksud dengan Modulasi FM
- Menjelaskan perbedaan antara FM dan AM
- Menjelaskan alasan penggunaan Pre dan De Emphasis

2
 PERALATAN DAN ALAT YANG DIPERGUNAKAN
NO Alat – Alat dan Komponen Jumlah
1. DC Power Supply ± 15 Volt SO 3538-8D 1
2. Function Generator SO 5127-2R 2
3. U. Patch Panel Type C SO 3535-5N 1
4. Angel Modulator SO 3537-8U 1
5. Angel Demodulator SO 3537-8V 1
6. Universal Counter HP-5314 A 1
7. Frequency Analyzer SO 3537-8V 1
8. Multimeter Analog Metrix MX430 1
9. Multimeter Digital 1
10. Function Generator GW-INSTEK GFG-9210 1
11. Oscilloscope GW-INSTEK GOS-653G 1
12. Resistor 220 2
13. 1
14. 4
15. 4
16. 15

3
 LANGKAH – LANGKAH PERCOBAAN

Gambar 1. Rangkaian Common Emitter

1. Hubungkan rangkaian seperti pada gambar 1.
2. Aturlah VCC sehingga Vce = 0 V. Kemudian atur pula Vbb = -0,5 V.
Ukurlah IB dan VBE, catat hasilnya pada tabel 1.
3. Ubah VCE = -1 V. Kemudian ukur ulang IE dan VBE.
4. Ulangi pengukuran ini untuk harga VCE dan VBB yang lain.

5. Tabel 1. Karakteristik Input

VBB VCE = 0V VCE = 2V VCE = 4V VCE = 6V VCE = 8V
(V)
IB VBE IB VBE IB VBE IB VBE IB VBE
(µA) (V) (µA) (V) (µA) (V) (µA) (V) (µA) (V)
-0,5

-0,75

-1,0

-2,0

-4,0

4
-6,0

2. KARAKTERISTIK OUTPUT
1. Menghubungkan rangkaian seperti gambar
2. Mengatur Vcc sehingga VCE = 0V
3. Kemudian atur VBB sehingga IB= 0µA. Mengukur Ic dan mencatat
hasilnya pada Tabel 2
4. Mengubah VCE = -1V. Mengulangi langkah 3
5. Mengulang pengkururan ini untuk harga VCE dan IB yang lain

Tabel 2. Karakteristik Output

VCE (V) IB = 0 µA IB = 10 µA IB = 20 µA IB = 30 µA IB = 40 µA
IC (mA) IC (mA) IC (mA) IC (mA) IC (mA)
0
-2
-4
-6
-8

DATA HASIL PERCOBAAN

5
 RESISTANSI (Ω) Jenis Transistor
B-E B-C E-C
No. Transistor P-N N-P P-N N-P P-N N-P Percobaan DataSheet
1 BC1419A 4K ∞ 31K ∞ ∞ 145K NPN NPN
2 BC1617C ∞ 2M ∞ 2M 200K ∞ PNP PNP
3 BC109C 190K ∞ 2M ∞ 100K ∞ NPN NPN
4 2N2222A 1,8 M ∞ 2M 30M 210K 330K NPN NPN
5 BC107B 310K ∞ 2M ∞ 1M ∞ NPN NPN
6 BC178B ∞ 310K 12M 313K ∞ ∞ PNP PNP
7 TIP142T 228K ∞ 243K ∞ ∞ 10K NPN NPN
8 BD140-041 1,8M ∞ 1,7M ∞ ∞ ∞ PNP PNP
9 BD139041 269K ∞ 274K ∞ ∞ ∞ NPN NPN
10 TIP147 ∞ 1,3M ∞ 9,1K 1M ∞ PNP PNP
11 2N3055 1,5M ∞ 1,2M 314M 400M ∞ NPN NPN
12 BC547 32K ∞ 33K ∞ 69K 300K NPN NPN
13 BC559 ∞ 23M ∞ 2,4M ∞ ∞ PNP PNP
14 C546B 322K ∞ 328K ∞ ∞ ∞ NPN NPN
15 BC549 31,2K ∞ 32,5K ∞ ∞ ∞ NPN NPN

RESISTANSI (Ω) Jenis Transistor

B-E B-C E-C
No. Transistor P-N N-P P-N N-P P-N N-P Percobaan DataSheet
1 BC1419A ∞ 200K ∞ 22K ∞ 22,5K NPN NPN
2 BC1617C 1M ∞ 40k ∞ 50K 450K PNP PNP
3 BC109C ∞ 260K ∞ 60K 22K 50K NPN NPN
4 2N2222A ∞ 50K ∞ 50K 240K 50K NPN NPN
5 BC107B ∞ 400K ∞ 1M ∞ 1M NPN NPN
6 BC178B 175K ∞ 50k ∞ 50K 200K PNP PNP
7 TIP142T ∞ 200K ∞ 246K 50K ∞ NPN NPN

6
8 BD140-041 ∞ 300K ∞ 1M ∞ ∞ PNP PNP
9 BD139041 ∞ 280K ∞ 300K ∞ ∞ NPN NPN
10 TIP147 2M ∞ 10k ∞ ∞ ∞ PNP PNP
11 2N3055 ∞ 1M ∞ 1,5M ∞ ∞ NPN NPN
12 BC547 ∞ 30K ∞ 35K 500K 50K NPN NPN
13 BC559 2M ∞ 2,5M ∞ ∞ ∞ PNP PNP
14 C546B ∞ 500K ∞ 340K ∞ ∞ NPN NPN
15 BC549 ∞ 30K ∞ 40K ∞ ∞ NPN NPN

KESIMPULAN
Transistor memiliki 3 kaki yaitu : basis , emitor dan kolektor , transistor
seperti itu disebut juga transistor bipolar , karena struktur dan prinsip kerhanya
sangat bergantung dari perindahan elemen dar kutub negatif yang mengisi lubang
elektron kutub positif. Pada beberapa transistor, untuk mengetahui apakah itu
emitor atau bukan, bisa di lihat dari salah satu bentuk yang agak keliar dari
komponen, yang berbentuk seperti topi. Dan pada tabel percobaan 1, bagaimana
cara meng – identifikasi transistor menggunakan multimeter digital, adalah
dengan meletakkan kabel positif dan negatif pada bagian sisi sisi transistor, lalu
kita lihat dengan dengan syarat, jika pada salah satu sisi memiliki angka yang
sama dengan sisi yang lain, ketika kita ubah – ubah peletakkan kabelnya, maka di
pastikan jika kedua nya bisa jadi emitor dan colector. Dan basis bisa di ketahui
dengan kabelnya yang diam tidak di pindahkan kemanapun. Lalu jika ingin
mengetahui apakah basisnya negatif atau positif, kita bisa melihatnya dari kabel
yang diam tersebut. Atau jika ingin lebih mudahnya, pada multimeter digital,
biasanya tanda jika kabel yang kita letakkan memiliki basis, ia akan berbunyi.
Untuk tabel percobaan ke 2, cara meng – identifikasi menggunakan
multimeter analog, hampir sama dengan multimeter digital, namun yang
membedakan adalah, jika di digital basis – nya memiliki nilai, maka di analog
nilai basisnya tidak terhingga.

7
DATA HASIL PERCOBAAN SEMENTARA

8
9
10