NIM : 17111024310242
RANGKUMAN
Definisi Kualitas
Kualitas merupakan kemampuan suatu produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan
pelanggannya. Terdapat tiga pendekatan dalam hal ini, yang pertama kualitas berbasis
pengguna dimana kualitas tergantung kepada audiensnya. Pendekatan ini biasanya
digunakan oleh orang pemasaran dan pelanggan. Yang kedua, kualitas berbasis
manufaktur yang biasanya diterapkan oleh manajer produksi. Dalam pendekatan ini
kualitas suatu barang berarti pemenuhan standar dan membuat produk dengan benar sejak
awal. Yang ketiga adalah kualitas itu berbasis produk yang memandang bahwa kualitas
sebagai variabel yang pesisi dan dapat dihitung.
Pengaruh Kualitas
Kualitas merupakan elemen yang penting dalam operasi, ada 8 alasan kualitas itu penting,
yaitu:
- Reputasi Perusahaan.
Kualitas akan muncul sebagai persepsi tentang produk baru perusahaan, kebiasaan
pekerjanya, dan hubungan pemasoknya.
- Kehandalan Produk.
- Keterlibatan global.
- Biaya Kualitas
Adalah biaya akibat melakukan hal yang salah, yaitu harga yang harus dibayar karena
tidak sesuai dengan standar. Ada empat kategori utama yang dikaitkan dengan biaya
kualitas, yaitu:
- Biaya Pencegahan
Biaya yang terkait dengan mengurangi kemungkinan komponen atau jasa mengalami
kerusakan. Contoh: pelatihan, program peningkatan kualitas.
- Biaya Penaksiran
Biaya yang dikaitkan dengan proses evaluasi produk, proses, komponen, dan jasa. Contoh:
biaya pengujian, laboraturium, dan pemriksa.
- Kegagalan internal
Biaya yang diakibatkan oleh produksi komponen atau jasa yang rusak sebelum diantarkan
ke pelanggan. Contoh: rework, scrap, dan waktu tunggu akibat mesin rusak
- Biaya eksternal
Biaya yang terjadi setelah pengiriman barang atau jasa yang cacat. Contoh:rework, barang
yang dikembalikan, kewajiban, kehilangan kepercayaan, dan biaya pada masyarakat.
Tiga biaya pertama yang disebutkan diatas dapat diperkirakan, namun untuk biaya
eksternal sangat sulit untuk dihitung. Pada kondisi keseimbangan, biaya produk yang
berkualitas hanyalah sebagian dari keuntungan. Philip Crosby dan Genichi berpendapat
bahwa organisasi yang kalah adalah organisasi yang gagal berupaya agresif di bidang
kualitas.
Bagi seorang manajer operasi, memberikan produk dan jasa yang sehat, aman, dan
berkualitas kepada pelanggan adalah salah satu pekerjaan yang terpenting. Kurangnya
proses desain dan produksi, pengembangan produk-produk berkualitas rendah tidak hanya
mengakibatkan biaya produksi yeng lebih tinggi tetapi juga dapat menimbulkan
kecelakaan, tuntutan hukum, dan bertambahnya peraturan pemerintah.
Jika sebuah perusahaan yakin telah memperkenalkan sebuah produk yang layak
dipertanyakan, maka tindakan tanggung jawab harus didasari oleh perbuatan etis. Sebuah
perusahaan manufaktur harus menerima tangggung jawab untuk setiap produk berkualitas
rendah atau produk-produk yang terkontaminasi yang mereka pasarkan kepada
masyarakat.
Ada banyak pihak berkepentingan yang terlibat dalam produksi dan pemasaran
produk-produk berkualitas rendah, termasuk pemegang saham, para pekerja, pelangan,
pemasok, distributor dan kreditor. Dalam hal etika, setiap perusahaan harus
mengembangkan nilai inti yang menjadi panduan sehari-hari untuk semua orang.
Six Sigma
Dipopulerkan oleh Motorola, Honeywell, dan General Electric mengacu pada
suatu program TQM dengan kemampuan proses yang sangat tinggi.
Definisi TQM untuk six sigma adalah sebuah program yang dirancang guna
mengurangi cacat untuk membantu mengurangi biaya, menghemat waktu, dam
meningkatkan kepuasan pelanggan. Six sigma merupakan sebuah sistem yang menyeluruh
suatu strategi, disiplin, dan sekumpulan perangkat untuk memperoleh dan
mempertahankan kesuksesan dalam bisnis. Proyek six sigma yang sukses sangat berkaitan
dengan arah strategi suatu perusahaan. Pendekatan ini diarahkan oleh manajemen, berbasis
pada tim, dan dipimpin oleh para pakar.
Pemberdayaan Pekerja
Pemberdayaan pekerja yaitu memperbesar cakupan pekerjaan pekerja sehingga
tanggung jawab dan wewenang yang ditambahkan akan menjadi bagian dari tingkatan
serendah mungkin dalam organisasi.
Pemberdayaan pekerja berarti melibatkan pekerja pada setiap langkah proses
produksi. Secara konsisten, literatur bisnis menyatakan 85% permasalahan kualiras
terletak pada bahan dan proses, bukan pada kinerja pekerja. Oleh karena itu tugas yang
diperlukan adalah merancang peralatan dan proses yang dapat memproduksi kualitas yang
diinginkan. Hal ini sebaik – baiknya tentu dilakukan dengan melibatkan mereka yang
memahami kelemahan sistem secara luas. Suatu penelitian mrngindikasikan program -
program TQM yang memberikan tanggung jawab kualitas pada pekerja cenderung
mencapai keberhasilan dua kali lipat.
Teknik untuk memberdayakan pekerja termasuk :
1. Membangun jaringan komunikasi yang melibatkab pekerja
2. Membentuk para penyelia yang bersikap terbuka dan mendukung
3. Memindahkan tanggung jawab dari manajer dan staf kepada para pekerja di bagian
produksi
4. Membangun organisasi yang memiliki moral tinggi
5. Menciptakan struktur organisasi formal sebagai tim – tim dan lingkaran – lingkaran
kualitas (sekelompok pekerja yang bertemu secara rutin untuk menyelesaikan
permasalahn berkaitan dengan pekerjaan)
Benchmarking
Benchmarking adalah salah satu isi utama dari program TQM sebuah organisasi.
Benchmarking meliputi pemilihan standar produk, jasa, biaya, atau kebiasaan yang
mewakili suatu kinerja terbaik dari proses atau aktivitas serupa dengan proses. Idenya
adalah untuk mengembangkan suatu sasaran yang akan dicapai untuk membuat sebuah
standar atau benchmark yang dapat dibandingkan dengan kinerja.
Langkah menetapkan benchmark :
1. Menetapkan apa yang akan dijadikan benchmark
2. Membentuk tim benchmark
3. Mengidentifikasi mitra – mitra benchmark
4. Mengumpulkan dan menganalisis informasi benchmark
5. Mengambil tindakan untuk menyamai atau melebihi benchmark
Biaya Kualitas
Merupakan biaya yang timbul apabila produk tidak dapat memenuhi kepuasan
pelanggan atau terjadi pada waktu proses produksi sedang berjalan.
Biaya total kualitas meliputi antara lain:
1. Biaya pengendalian kualitas yang terdiri dari biaya pencegahan dan biaya pemeriksaan
dalam penentuan nilai kualitas.
2. Biaya perbaikan kerusakan:
A. biaya internal (pada saat proses produksi sedang berjalan):
· Biaya scrab atau biaya karena produk yang rusak ditolak dan dibuang.
· Biaya rework atau biaya yang dibutuhkan untuk perbaikan produk yang rusak.
· Biaya down grade atau biaya karena penurunan kualitas.
· Biaya yang timbul karena keterlambatan kerja.
B. biaya eksternal (produk telah selesai dan diserahkan ke pelanggan):
· Biaya warranty atau biaya jaminan
· Biaya yang timbul karena produk ditolak dan dikembalikan oleh pelanggan.
· Biaya pendukung dan pengurusan untuk pemenuhan janji kepada pelanggan.
Total biaya kualitas dapat dikurangi dengan mengawasi hubungan antara biaya
kualitas dan tingkat penyesuaian pada keinginan pelanggan.
1. Jika tingkat penyesuaian tinggi yaitu terbukti dengan tingkat kerusakan yang rendah,
maka biaya kerusakan menjadi rendah tetapi biaya pengendalian kualitas menjadi tinggi.
2. Jika tingkat penyesuaian rendah yaitu terbukti dengan tingkat kerusakan yang tinggi,
maka biaya kerusakan menjadi tinggi dan biaya pengendalian kualitas menjadi rendah.