Anda di halaman 1dari 22

TUGAS MAKALAH

“Aplikasi Sistem Informasi di Level-level Organisasi”


Disusun untuk memenuhi tugas Sistem Informasi Agribisnis

Disusun oleh:
Rahmatdani Ardian Perkasa H0817080
Ratri Mawarni H0817082
Rega Perdhana Abioga Yulianto H0817083
Riana Ayu Kurniasih H0817084
Rosyid Dwi Windarto H0817090
Salsabila Khoirina Nur Faizah S H0817091
Sarah Nisa’Urrahmah H0817092
Savia Putri Aryan Salsabill H0817093

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sistem teknologi informasi adalah suatu sistem yang terbentuk sehubungan


adanya penggunaan teknologi informasi. Sistem teknologi informasi ini dapat
diaplikasikan ke dalam level-level organisasi, sebelumnya definisi organisasi itu
adalah suatu tempat, wadah, dan suatu media dimana orang-orang berkumpul,
bekerjasama secara rasionaldan berstruktur, terencana, terpimpin, dan terkendali
dalam mengelola sumber daya, sarana prasarana yang ada, data, dan lain sebagainya
yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan tertentu dan tujuan
organisasi itu sendiri.

Setiap level manajemen melakukan aktivitas yang berbeda, sehingga


kebutuhan akan informasi juga berbeda, maka sistem informasi yang digunakan
akan berbeda juga. Jenis informasi yang dibutuhkan berbagai level dalam organisasi
berhubungan langsung dengan tingkat pengambilan keputusan manajemen dan
struktur keputusannya. Manajemen dapat dibagi menjadi tiga level, yaitu level
bawah (level operasional), level menengah (level taktik), dan level atas (level
strategik).

Jenis-jenis sistem informasi dalam level organisasi, antara lain:

1) Sistem informasi di level organisasi bawah atau operasional, yang mana


mendukung manajer operasi melakukan kegiatannya. Tujuan utama sistem
ini untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan rutin untuk keperluan
mengontrol arus dari transaksi yang terjadi di organisasi. Jenis sistem
informasi di level operasi ini adalah TPS (transaction processing system),
PCS (process control system).

2) Sistem informasi di level menengah digunakan untuk pengendalian dan


pengambilan keputusan semi terstruktur. Jenis sistem informasi ini adalah
Expert system, Artificial neural network (ANN), Decision support system
(DSS), dan Geographical information system (GIS).
3) Sistem informasi di level atas digunakan untuk perencanaan strategik dan
pemecahan masalah. Jenis sistem informasi di level ini adalah EIS
(executive information system).

Sistem informasi yang menghubungkan ketiga level manajemen tersebut adalah


sistem otomatisasi kantor (OAS: office automation system).

1.2 Rumusan Masalah


1) Bagaimana konsep expert system dan artificial intelegent
2) Bagaimana konsep executive information system

1.3 Tujuan Masalah


1. Menjelaskan konsep expert system dan artificial intelegent
2. Menjelaskan konsep executive information system
BAB II

Pembahasan

A. Jenis-Jenis Sistem Informasi dalam Level Organisasi:


1. Sistem Informasi di level organisasi bawah atau operasional: mendukung
manajer operasi melakukan kegiatannya. Jenis Sistem Informsi di level
operasi: TPS (transaction processing system), PCS (process control
system).
2. Sistem Informasi di level menengah: untuk pengendalian dan pengambilan
keputusan semi terstruktur. Jenis SI ini adalah: Expert system, Artificial
neural network (ANN), Decision support system (DSS), dan Geographical
information system (GIS).
3. Sistem Informasi di level atas: untuk perencanaan strategik dan pemecahan
masalah. Jenis Sistem Informasi di level ini adalah: EIS (executive
information system).
B. EXPERT SYSTEM (Sistem Pakar)

Expert System (ES) merupakan sistem informasi yang berisi dengan


pengetahuan dari pakar, sehingga digunakan untuk konsultasi. Expert system
sangat berguna karena beberapa hal:

1. Expert system selalu tersedia di organisasi, sedang pakar belum tentu selalu
berada di tempat.

2. Expert system dapat menyimpan dan mengingat pengetahuan yang sangat


tidak terbatas dan tidak kenal lelah.

Cara kerja dari Expert System atau Sistem Pakar dapat digambarkan dalam
Diagram Blok Sistem Pakar berikut ini:

Pada gambar tersebut komponen sistem pakar yang ada di dalam kotak
merupakan komponen yang ada pada sistem komputer. Komponen tersebut :
a) User Interface : Merupakan tampilan antar muka yang berhadapan langsung
dengan pengguna (user).
b) Inference Engine : Merupakan sebuah mesin yang mengaplikasikan aturan-
aturan logika yang ada di dalam basis pengetahuan (knowledge base)
sehingga akan menghasilkan jawaban yang akan didapat oleh pengguna
(user).
c) Knowledge Base : Merupakan sebuah kumpulan-kumpulan pengetahuan
yang akan digunakan untuk mendapatkan jawaban dari fakta-fakta yang
dimasukkan oleh pengguna melalui Inference engine terlebih dahulu. Dan
yang tidak kalah penting dari sebuah sistem pakar adalah pengguna itu
sendiri (user). User merupakan orang yang menggunakan system pakar.
Komponen sistem pakar tersebut saling berkaitan dan membentuk
suatu alur kerja seperti berikut :
a) Pengetahuan (Knowledge) didalam system pakar diwakili oleh aturan-
aturan (rules) yang memberntuk diagram pohon.
b) Aturan-aturan diproses oleh inference engine. Ada du acara inference
engine memproses aturan-aturan ini, yaitu dengan cara:
1) Forward reasoning / forward chaining, aturan-aturan diperiksa
satu per satu urut mulai dari forward. Setiap aturan yang diperiksa,
inference engine akan mengevaluasi apakah aturan ini dalam
kondisi benar.
2) Backward reasoning / Backward chaining, inference engine akan
menganggap aturan sebagai suatu masalah atau hipotesis yang
akan diselesaikan permasalahannya
Sistem Pakar mulai banyak digunakan baik di aplikasi bisnis maupun
aplikasi lainnya, karena system pakar ini memang memberikan banyak
kelebihan. Akan tetapi, selain banyak memberikan kelebihan system pakar
juga memiliki kekurangan sama seperti system yang lainnya. Ada beberapa
hal kelebihan dan kekurangan dari Expert Sytem ini, yaitu:

Kelebihan Kekurangan
Memberikan pengambilan Hanya dapat menangani
keputusan yang lebih baik untuk pengetahuan yang konsisten tidak
manajer: jawaban yang diberikan berubah-ubah
expert system konsisten dan logis
Memberikan solusi tepat waktu Tidak dapat menangani hal yang
bersifat judgement dan subyektif
Pelayanan konsumen lebih baik Format basis pengetahuan terbatas
(hanya dalam bentuk statement if-
then)
Menyimpan pengetahuan di Expert system sulit dan mahal untuk
organisasi dikembangkan dan dirawat dengan
baik
Terdapat banyak sekali contoh aplikasi-aplikasi system pakar di
bisnis, berikut adalah contoh-contohnya:

1. Untuk keputusan manajemen


a) Analisis pinjaman
b) Evaluasi Kinerja Perusahaan
2. Diagnostik
a) Analisis Varian
b) Diagnostik Progam Perangkat Lunak
3. Penjadwalan
a) Penjadwalan Produksi
b) Penjadwalan Proyek
4. Konfigurasi
a) Konfigurasi computer yang diinginkan
b) Konfigurasi susunan Pabrik
5. Pemilihan
a) Pemilihan materi bahan mentah
b) Pemilihan Mesin
6. Pengendalian
a) Pengendalian mesin produksi
b) Pengendalian sediaan
7. Internal Audit
a) Pemeriksaan kas
b) Pemeriksaan internal dagang
8. Pajak
a) Pengisian SPT

Pengembangan Sistem Pakar


Pengembangan sistem pakar melibatkan 4 (empat) pihak yaitu analis
sistem, knowledge engineer, pakar dan pemakai sistem (users). Keempat pihak
ini akan terlibat dalam tahapan pengembangan sistemnya sebagai berikut:

1. Studi awal. Bertujuan untuk mempelajari domain dari permasalahannya


dan kelayakannya apakah dapat dibuatkan sistem pakarnya atau tidak.
Studi ini dilakukan oleh analis sistem.
2. Pemilihan perangkat lunak yang akan digunakan, apakah akan
membangun sendiri inference-engine atau menggunakan ES shell. Tahap
ini dilakukan oleh analis sistem bersama-sama dengan pemakai sistem.
3. Pemilihan pakar.
4. Pengambilan pengetahuan. Tahap pengambilan pengetahuan (knowledge
acquisition) dilakukan ole analis sistem bersama-sama dengan knowledge
engineer dan pemakai sistem.
5. Membangun sistem pakar. Membangun sistem pakar melibatkan ke empat
pihak dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a) mengidentifikasi sasaran (goal).
b) mengidentifikasi atribut item-item dan nilai-nilainya.
c) menderivasi aturan-aturan.
d) membuat prototip.
6. Menguji sistem
7. Mengimplementasikan sistem
8. Mengoperasikan sistem
9. Merawat sistem (maintenance)
C. Sistem Jaringan Neural Artifisial (Artificial Neural Network)
Kecerdasan buatan (artificial intelligence) merupakan kawasan
penelitian, aplikasi dan instruksi yang terkait dengan pemrograman komputer
untuk melakukan sesuatu hal yang -dalam pandangan manusia adalah- cerdas”
(H. A. Simon [1987] ) AI (Artificial Intelligence) atau Kecerdasan
Buatan merupakan salah satu cabang ilmu computer yang mempelajari
bagaimana cara membuat sebuah mesin cerdas, yaitu mesin yang mempunyai
kemampuan untuk belajar dan beradaptasi terhadap sesuatu. Dan ada beberapa
pengertian mengenai Artifical Intelligence dari beberapa sudut pandang, yaitu:

1. Sudut pandang kecerdasan

Mampu berbuat seperti yang dilakukan manusia

2. Sudut pandang penelitian

Studi bagaimana membuat agar komputer dapat melakukan sesuatu sebaik


yang dikerjakan oleh manusia

3. Sudut pandang bisnis

Kumpulan peralatan yang powerful dan metodologis dalam menyelesaikan


masalah-masalah bisnis

4. Sudut pandang program

Studi tentang pemrograman simbolik, penyelesaian masalah dan pencarian

Pada intinya pengertian dari Jaringan Neural Artifisial merupakan


jaringan neural buatan yang mencoba meniru jaringan neural manusia. Otak
manusia terdiri dari jaringan–jaringan yang berfungsi sebagai pengolah data.
Neuron terdiri dari 3 elemen, yaitu soma, dendrite dan axon. Dendrite berfungsi
sebagai alat input yang menerima sinyal elektrokimia. Soma sebagai
pemrosesnya. Sedangkan axon adalah alat outputnya. Akhir dari serat axon dan
dendrite disebut dengan synapse. Akhir dari serat axon akan berhubungan akhir
dengan serat dendrite membentuk suatu jaringan neuron seperti tampak pada
gambar berikut ini.
Perbedaan utama antara jaringan neural artifisial dan system pakar.
Jaringan neural artifisial Sistem pakar
 Dinamis, karena dapat  Statis, tergantung
belajar dengan pengetahuan di
 Dapat dilatih knowledge base
 Hasil dapat berbeda-  Tidak dapat dilatih
beda  Hasil selalu konsisten
- Keuntungan dari ARTIFICAL INTILLIGENCE

1. Lebih bersifat permanen

2. Lebih mudah dipublikasi dan disebarkan

3. Lebih murah

4. Bersifat konsisten

5. Dapat didokumentasi

6. Mengerjakan pekerjaan lebih cepat

7. Mengerjakan pekerjaan lebih baik

D. Executive Information System (EIS) atau Sistem Informasi Eksekutif


(SIE)
Pengertian EIS (Executive Information System) menurut Watson, 1993
adalah Sistem terkomputerisasi yang menyediakan akses bagi eksekutif secara
mudah ke informasi internal dan eksternal yang relevan dengan critical success
factor (faktor penentu keberhasilan). Eksekutif dapat menyelesaikan tugasnya
dengan baik, jika infomasi mudah didapat. Agar informasi dapat diambil
dengan mudah dalam berbagai tingkat rincian, maka dibentuklah suatu Sistem
Informasi Eksekutif ( EIS = executive information system). SIE berbeda
dengan sistem penunjang keputusan (SPK) dalam beberapa hal berikut ini:
Sistem Informasi Eksekutif (SIE) Sistem Penunjang Keputusan (SPK)
- Berada di level atas atau level - Berada di level menengah atau level
stratejik taktis
- Digunakan oleh manajer atas - Lebih digunakan oleh manajer
- Untuk keputusan tidak terstruktur menengah
- Untuk permasalahan-permasalahan - Untuk keputusan semi terstruktur
perencanaan dan perumusan stratejik - Untuk membantu permasalahan-
- Kurang menggunakan model- permasalahan tertentu
model analitikal
-Banyak menggunakan data -Lebih menggunakan model
eksternal analitikal
-Lebih banyak menggunakan data
internal

Beberapa Faktor penentu keberhasilan EIS :


• Sponsor eksekutif yang mengerti dan berkomitmen :
Eksekutif tingkat puncak harus berfungsi sebagai pendorong
penerapan EIS.
• Sponsor Operasi
Wakil Diektur bisa menjadi sponsor operasi, yang bekerjasama dengan
spesialis informasi untuk memastikan bahwa pekerjaan itu terlaksana.
• Staf jasa Informasi yang sesuai
Spesialis informasi tidak hanya mengerti teknologi informasi namun
juga mengerti cara eksekutif menggunakan sistem tersebut.
• Teknologi informasi yang sesuai
• Manajemen data
Eksekutif harus mampu mengikuti analisis data.
E. DECISION SUPORT SYSTEM
Suatu SI untuk membantu manajer level menengah dalam proses
pengambilan keputusan semi structured agar lebih efektif dengan
menggunakan model-model analitis dan data yang tersedia.

Tujuan DSS:

1. Membantu manajer mengambil keputusan semi structured yang dihadapi


oleh manajer level menengah
2. Membantu atau mendukung manajemen mengambil keputusan bukan
menggantikannya.
3. Meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan manajemen bukan
untuk meningkatkan efisiensi
Kompones DSS
1. Dialog manajemen (komponen input dan output), untuk berdialog dengan
pemakai sistem
2. Model manajemen, merubah data menjadi informasi yang relevan
3. Data manajemen (komponen basis data, terdiri dari semua basis data yang
dapat diakses
4. Komponen teknologi, terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak

5. Komponen kontrol

Tipe-tipe DSS

1. Model driven DSS, menggunakan data secukupnya.

2. Data driven DSS, mengandalkan basis data yang besar.

Contoh:

On-line analytical processing (OLAP) merupakan SI fungsional yang sudah ada


yang memiliki basis data yang lengkap ditambah dengan kemampuan mengambil
data dan menganalisisnya secara on-line.

- DSS berbasis Web

DSS dapat diakses melalui internet dan berguna bagi manajemen karena dapat
diakses dari luar organisasi sewaktu manajer tidak berada di kantor juga berguna
bagi pelanggan karena memberikan informasi yang benar kepada pelanggan
sebelum memutuskan untuk membeli produk.

- Sistem Pendukung Keputusan Grup

Digunakan oleh beberapa pengambil keputusan bersama-sama secara grup.

SPKG memiliki karakteristik khusus:

1. Fasilitas fisik, untuk mendukung kolaborasi grup

2. Software, untuk mendapatkan keputusan bersama


3. Teknik pengambilan keputusan

2.7 Geographical Information System

Sistem Informasi Geografis merupakan system yang berbasis computer didesain


untuk mengumpulkan, mengelola, memanipulasi, dan menampilkan informasi
spasial (keruangan). Yakni informasi yang mempunyai hubungan geometric dalam
arti bahwa informasi tersebut dapat dihitung, diukur, dan disajikan dalam sistem
koordinat, dengan data berupa data digital yang terdiri dari data posisi (data spasial)
dan data semantiknya (data atribut).

SIG juga merupakan sebuah alat bantu manajemen berupa informasi berbantuan
komputer yang berkait erat dengan sistem pemetaan dan analisis terhadap segala
sesuatu serta peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi. Teknologi SIG
mengintegrasikan operasi pengolahan data berbasis database yang biasa digunakan
saat ini, seperti pengambilan data berdasarkan kebutuhan dan analisis statistik
dengan menggunakan visualisasi yang khas serta berbagai keuntungan yang mampu
ditawarkan melalui analisis geografis melalui gambargambar petanya.

2.8 OFFICE AUTOMATION

Otomatisasi kantor adalah penggunaan alat elektronik untuk memudahkan


komunikasi formal dan informal terutama berkaitan antara komunikasi informal
dengan orang-orang di dalam dan di luar perusahaan untuk meningkatkan
produktivitasnya.

- Pengguna dalam system kantor otomatis adalah :

A. manajer Adalah orang-orang yang bertanggung jawab mengelola sumber


daya perusahaan, terutama sumber daya manusia.

B. Professional Orang yang tidak mengelola orang lain tetapi menyumbang


keahlian khusus yang membedakan mereka dari sekretaris dan pegawai
administrative, contohnya pembeli, wiraniaga dan lain-lain.
C. Sekretaris Biasanya ditugaskan pada pekerja terdidik tertentu untuk
melaksanakan berbagai tugas, seperti menangani korespondensi, menjawab
telepon dan mengatur jadwal pertemuan.

D. Pegawai administratif, Biasanya bertugas melaksanakan tugas-tugas untuk


sekretaris, seperti mengoperasikan mesin fotokopi, menyusun dokumen,
menyimpan dokumen dan mengirimkan surat

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN (Decission Support System)


A. Pengertian Sistem Penunjang Keputusan
Sistem penunjang keputusan adalah suatu sistem yang berbasis
komputer yang ditujukan untuk membantu pengambil keputusan dengan
memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan
yang tidak terstruktur.Istilah SPK mengacu pada suatu sistem yang
memanfaatkan dukungan komputer dalam proses pengambilan keputusan. SPK
dipakai untuk membantu decision maker dalam pengambilan keputusan
sehingga keputusan yang dihasilkan menjadi tepat sasaran dan betul - betul
berguna bagi organisasi.
B. Latar Belakang Penggunaan Sistem Penunjang Keputusan
Alasan (latar belakang) mengapa memerlukan SPK, yaitu :
1. Membutuhkan informasi yang akurat dan baru secara cepat.
2. SPK sering dianggap sebagai keberhasilan dari suatu organisasi.
3. Manajemen mengamanatkan perlunya SPK dalam organisasi.
4. Informasi yang dibutuhkan tergantung pada waktu (sesuai situasi
dan kondisi).
5. Perlunya penghematan biaya operasional.
C. Tujuan Sistem Penunjang Keputusan
Tujuan sistem penunjang keputusan, yaitu :
1. Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah
semi terstruktur
2. Mendukung penilaian atau keputusan manajer bukan
menggantikannya.
3. Meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan manajer daripada
efisiensinya.
D. Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan
1. Mendukung proses pengambilan keputusan, menitik beratkan pada
management by perception
2. Adanya interface manusia / mesin dimana manusia (user) tetap memegang
control proses pengambilan keputusan
3. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur,
semi terstruktur dan tak struktur
4. Memiliki kapasitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan
kebutuhan
5. Memiliki subsistem – subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga
dapat berfungsi sebagai kesatuan item
6. Membutuhkan struktur data komprehensif yang dapat melayani kebutuhan
informasi seluruh tingkatan manajemen
E. Komponen Penyusun Sistem Pendukung Keputusan
Suatu Sistem Pendukung Keputusan (SPK) memiliki tiga subsistem utama
yang menentukan kapabilitas teknis sistem pendukung keputusan, antara lain :
1. Subsistem Manajemen Basis data
Subsistem data merupakan bagian yang menyelediakan data – data yang
dibutuhkan oleh Base management Subsystem (DBMS). DBMS sendiri
merupakan susbsistem data yang terorganisasi dalam suatu basis data.
Contoh tipikal SMBD adalah akuntansi, sumber daya manusia, dan sistem
pendukung pelanggan, SMBD telah berkembang menjadi bagian standar di
bagian pendukung (back office) suatu perusahaan. DBMS merupakan
perangkat lunak yang dirancang untuk dapat melakukan utilisasi dan
mengelola koleksi data dalam jumlah yang besar. Penyimpanan data dalam
bentuk DBMS mempunyai banyak manfaat dan kelebihan dibandingkan
dengan penyimpanan dalam bentuk flat file atau spreadsheet, diantaranya
yaitu :
1. Performa yang dapat dengan penyimpanan dalam bentuk DBMS cukup
besar, sangat jauh berbeda dengan performance data yang disimpan dalam
bentuk flat file. Disamping memiliki unjuk kerja yang lebih baik, juga
akan didapatkan efisiensi penggunaan media penyimpanan dan memori
2. Integritas data lebih terjamin dengan penggunaan DBMS. Masalah
redudansi sering terjadi dalam flat file. Redudansi adalah kejadian
berulangnya data atau kumpulan data yang sama dalam sebuah database
yang mengakibatkan pemborosan media penyimpanan.
3. Independensi. Perubahan struktur database dimungkinkan terjadi tanpa
harus mengubah aplikasi yang mengaksesnya sehingga pembuatan
antarmuka ke dalam data akan lebih mudah dengan penggunaan DBMS.
4. Sentralisasi. Data yang terpusat akan mempermudah pengelolaan
database. kemudahan di dalam melakukan bagi pakai dengan DBMS dan
juga kekonsistenan data yang diakses secara bersama-sama akan lebiih
terjamin daripada data disimpan dalam bentuk file atau worksheet yang
tersebar.
5. Keamanan. DBMS memiliki sistem keamanan yang lebih fleksibel
daripada pengamanan pada file sistem operasi. Keamanan dalam DBMS
akan memberikan keluwesan dalam pemberian hak

2. Subsistem Manajemen Basis Model


Salah satu keunggulan SPK adalah kemampuan untuk
mengintegrasikan akses data dan model-model keputusan. Hal ini dapat
dilakukan dengan menambahkan model-model keputusan ke dalam sistem
informasi yang menggunakan database. Subsistem model dalam Sistem
Pendukung Keputusan memungkinkan pengambil keputusan menganalisa
secara utuh dengan mengembangkan dan membandingkan alternative solusi.
Intergrasi model – model dalam Sistem Informasi Manajemen yang
berdasarkan integrasi data – data dari lapangan menjadi suatu Sistem
Pendukung Keputusan.

3. Subsistem Dialog
Subsistem dialog merupakan bagian dari Sistem Pendukung
Keputusan yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan representasi dan
mekanisme control selama proses analisa dalam Sistem Pendukung
Keputusan ditentukan dari kemampuan berinteraksi anatara sistem yang
terpasang dengan user. Pemakai terminal dan sistem perangkat lunak
merupakan komponen – komponen yang terlibat dalam susbsistem dialog
yang mewujudkan komunikasi anatara user dengan sistem tersebut.
Komponen dialog menampilkan keluaran sistem bagi pemakai dan menerima
masukkan dari pemakai ke dalam Sistem Pendukung Keputusan. Adapun
subsistem dialog dibagi menjadi tiga, antara lain :
1. Bahasa Aksi (The Action Language)
Merupakan tindakan – tindakan yang dilakukan user dalam usaha
untuk membangun komunikasi dengan sistem. Tindakan yang dilakukan
oleh user untuk menjalankan dan mengontrol sistem tersebut tergantung
rancangan sistem yang ada.
2. Bahasa Tampilan (The Display or Presentation Langauage)
Merupakan keluaran yang dihasilakn oleh suatu Sistem Pendukung
Keputusan dalam bentuk tampilan – tampilan akan memudahkan user
untuk mengetahui keluaran sistem terhadap masukan – masukan yang
telah dilakukan.
3. Bahasa Pengetahuan (Knowledge Base Language)
Meliputi pengetahuan yang harus dimiliki user tentang keputusan
dan tentang prosedur pemakaian Sistem Pendukung Keputusan agar
sistem dapat digunakan secara efektif. Pemahaman user terhadap
permasalahan yang dihadapi dilakukan diluar sistem, sebelum user
menggunakan sistem untuk mengambil keputusan.
SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF
A. Pengertian Sistem Informasi Eksekutif
Sistem Informasi Eksekutif (SIE) adalah suatu bagian yang
menyediakan informasi bagi eksekutif mengenai kinerja keseluruhan
perusahaan. SIE juga dapat dimaknai sebagai sebua sistem informasi yang
interaktif, yang memungkinkan pihak eksekutif untuk mengakses data dan
informasi. Dengan penggunaan SIE dapat dilakukan pengidentifikasian masalah,
pengeksplorasian solusi, dan menjadi dasar dalam proses perencanaan yang
sifatnya strategis. Sistem Informasi Eksekutif (SIE) merupakan salah satu
jenis sistem informasi yang digunakan untuk memudahkan dan mensupport
dalam pengambilan keputusan yang diperlukan oleh top eksekutif. SIE
menyediakan kemudahan akses terhadap informasi baik dari dalam maupun dari
luar yang relevan dengan tujuan organisasi. SIE menekankan pada tampilan
visual dan antar muka yang ramah dan mudah digunakan oleh pengguna.
B. Aplikasi Sistem Informasi Eksekutif
Sistem informasi eksekutif membantu eksekutif menemukan data yang
sesuai dengan kriteria yang ditetapkan pengguna dan mempromosikan informasi
berbasis wawasan dan pemahaman. Tidak seperti presentasi sistem informasi
manajemen tradisional, sistem informasi eksekutif dapat membedakan antara
data penting dan data yang jarang digunakan, dan melacak berbagai kunci
penting kegiatan untuk para eksekutif, baik yang sangat membantu dalam
mengevaluasi jika perusahaan adalah pertemuan tujuan perusahaan. Setelah
menyadari keuntungannya, orang telah menerapkan sistem informasi eksekutif
di banyak wilayah, terutama, manufaktur, pemasaran dan daerah keuangan.

C. Keuntungan Sistem Informasi Eksekutif


1. Penggunaan yang mudah untuk eksekutif tingkat tinggi , pengalaman luas
komputer tidak diperlukan dalam operasi
2. Menyediakan pengiriman tepat waktu dari ringkasan informasi perusahaan
3. Informasi yang disediakan lebih mudah dipahami
4. SIE menyediakan pengiriman tepat waktu informasi. Manajemen dapat
membuat keputusan segera.
5. Meningkatkan pelacakan informasi
6. Menawarkan efisiensi untuk pengambil keputusan
D. Kekurangan Sistem Informasi Eksekutif
1. Tergantung sistem
2. Fungsi terbatas, dengan desain
3. Informasi yang berlebihan untuk beberapa manajer
4. Sulit untuk mengukur manfaat
5. Biaya operasional tinggi
6. Sistem dapat menjadi lambat, besar dan sulit untuk dikelola
7. Perlu proses internal yang baik untuk pengelolaan data
8. Kurang dapat diandalkan dan pengamanan data yang kurang
F. Komponen SIE
1. Perangkat Keras
Ketika membicarakan tentang perangkat keras komputer dalam
lingkunagn SIE, kita harus fokus pada perangkat keras yang dibutuhkan para
eksekutif. Para eksekutif harus diutamakan dan kebutuhannya harus
ditentukan sebelum perangkat keras dapat dipilih. Perangkat keras dasar yang
dibutuhkan untuk suatu SIE ada empat komponen:
a. Perangkat Input. Perangkat ini memungkinkan eksekutif untuk masuk,
memverifikasi dan memperbarui data segera.
b. Unit Pemroses Sentral , penting karena akan mengontrol komponen
sistem komputer lain.
c. File penyimpan data. Para eksekutif dapat menggunakan ini untuk
menyimpan informasi bisnis yang berguna, dan bagian ini juga membantu
eksekutif untuk mencari sejarah informasi bisnis dengan mudah.
d. Perangkat output, yang memberikan rekaman visual atau permanen bagi
para eksekutif untuk menyimpan atau membaca. Perangkat ini mengacu
pada perangkat keluaran gambar seperti monitor atau printer
Selain itu, dengan munculnya jaringan area lokal (LAN), beberapa produk
SIE untuk jaringan workstation menjadi tersedia. Sistem ini memerlukan
sedikit dukungan dan perangkat keras komputer yang kurang mahal. Mereka
juga meningkatkan akses informasi SIE ke lebih banyak perusahaan
pengguna.
2. Perangkat Lunak
Memilih perangkat lunak yang tepat sangat penting untuk EIS yang
efektif. Oleh karena itu, komponen perangkat lunak dan bagaimana mereka
mengintegrasikan data ke dalam satu sistem itu penting. Suatu EIS meliputi
empat komponen perangkat lunak:
a. Teks , dokumen ini biasanya berbasis teks.
b. Database, heterogen database pada berbagai platform komputer vendor
khusus dan terbuka membantu para eksekutif dalam mengakses data baik
internal maupun eksternal.
c. Berbasis grafis, grafis dapat mengubah volume teks dan statistik menjadi
informasi visual untuk eksekutif. Jenis grafis yang khas: grafis seri waktu,
diagram sebar, peta, grafis gerak, grafik urutan dan berorientasi
perbandingan grafik (yaitu, grafik batang).
d. Basis model-model SIE mengandung statistik rutin dan khusus, keuangan,
dan lain analisis kuantitatif.
3. Antarmuka Pengguna
SIE harus efisien untuk mengambil data yang relevan bagi para
pengambil keputusan, sehingga antarmuka pengguna sangat penting. Beberapa
jenis antarmuka dapat tersedia untuk struktur SIE, laporan terjadwal
pertanyaan/ jawaban, menu didorong, perintah bahasa, bahasa alam, dan
input/output.
4. Telekomunikasi
Desentralisasi menjadi tren saat ini di perusahaan, telekomunikasi akan
memainkan peran penting dalam sistem informasi jaringan. Transmisi data dari
satu tempat ke yang lain telah menjadi penting untuk membangun jaringan
yang handal. Selain itu, telekomunikasi dalam EIS dapat mempercepat
kebutuhan atas akses ke data terdistribusi.
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
1) Dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa Sistem informasi di level
organisasi bawah atau operasional, yang mana mendukung manajer operasi
melakukan kegiatannya. Tujuan utama sistem ini untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan rutin untuk keperluan mengontrol arus dari transaksi
yang terjadi di organisasi. Jenis sistem informasi di level operasi ini adalah
TPS (transaction processing system), PCS (process control system). Sistem
informasi di level menengah digunakan untuk pengendalian dan
pengambilan keputusan semi terstruktur. Jenis sistem informasi ini adalah
Expert system, Artificial neural network (ANN), Decision support system
(DSS), dan Geographical information system (GIS). Sistem informasi di
level atas digunakan untuk perencanaan strategik dan pemecahan masalah.
Jenis sistem informasi di level ini adalah EIS (executive information
system) Sistem informasi yang menghubungkan ketiga level manajemen
tersebut adalah sistem otomatisasi kantor (OAS: office automation system).
3.2 Daftar Pustaka
https://sttdb.wordpress.com/2009/12/04/pengertian-tps-transaction-processing-
systems/
https://mutiarakharisma.wordpress.com/

Anda mungkin juga menyukai