Anda di halaman 1dari 2

4.

2 Pembahasan

Dalam praktikum kali ini, dilakukan pengukuran kurva absorbsi dan kurva

kalibrasi terhadap tiga jenis obat yaitu Chlorfeniramin Maleat, Paracetamol dan

Teofilin. Pengukuran kurva dilakukan menggunakan sebuah alat yang disebut

dengan spektrofotometer. Jenis sprektrofotometer yang digunakan adalah

sprektrofotometer UV-Visible. Berdasarkan United States Pharmacopheial (USP/

Farmakope Amerika), Chlorfeniramin Maleat memiliki panjang gelombang 265

nm, Paracetamol 243 nm dan Teofilin 269 nm.

Berdasarkan percobaan yang dilakukan di laboratorium diperoleh data panjang

gelombang cuplikan chlorfeniramin Maleat yaitu 263 nm; 263 nm; 263 nm. Untuk

cuplikan sampel paracetamol 243 nm; 243 nm; 243nm. Untuk cuplikan sampel

teofilin 271,5; 271,5 nm dan 271,5 nm. Dimana dari data yang diperoleh, terdapat

bahwa data ada data yang tidak sesuai dengan yang seharusnya. Hal ini dapat

disebabkan oleh beberapa faktor-faktor fisika dan kimia. Faktor fisika biasanya

disebabkan oleh alatnya sendiri, misalnya sumber cahaya yang dipakai, lebar

celah, kepekaan rekorder dan sebagainya, tetapi kesalahan ini relative kecil karena

alat yang dipakai sebelum dipakai telah diuji ketelitiannya. Faktor kimia

disebabkan oleh perbedaan pH larutan, konsentrasi, suhu dan terjadinya reaksi

kimia dalam larutan yang akan dipakai sebelum diuji, misalnya : oksidasi,

disosiasi, polime-risasi dan pembentukan kompleks (Triyati, 1985).

Berdasarkan data yang ada didapat koefisien korelasi (r) dari chlorfeniramin

maleat adalah 0,8915 artinya terdapat kurang adanya hubungan linear antara

konsentrasi dan serapan; berdasarkan data yang ada didapat koefisien korelasi (r)

dan berdasarkan data yang ada didapat koefisien korelasi (r) dari teofilin adalah

21
0,9894 artinya terdapat ada hubungan linear antara konsentrasi dan serapan.

Dikatakan hubungan yang sempurna bila harga r yang didapat mendekati 1.

Koefisien kolerasi (r) dapat digunakan untuk menggambarkan keeratan hubungan

antar variabel tersebut. Kisaran nilai koefisien korelasi adalah -1 < r < 1, maka

hubungan antara kedua variabel makin erat dan berkolerasi positif. Apabila makin

mendekati -1, maka hubungan antara kedua variabel makin erat namun berkolerasi

negatif atau berkebalikan (Zamani, 2016).

22

Anda mungkin juga menyukai