Anda di halaman 1dari 14

Nadri Taja dan Helmi Aziz, Mengintegrasikan Nilai-Nilai Anti Korupsi ...

MENGINTEGRASIKAN NILAI-NILAI ANTI KORUPSI


DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

Nadri Taja
Fakultas Tarbiyah dan KeguruanUniversitas Islam Bandung
e-mail: abu_hurairoh89@yahoo.com

Helmi Aziz
Fakultas Tarbiyah dan KeguruanUniversitas Islam Bandung
e-mail: helmiaziz87@gmail.com

Abstract
This paper discusses the anti-corruption values which are supposed to provide a solution to the problems
of crime of corruption that are befalling the nation. The research aimed to describe and integrate anti-
corruption values into subjects of Islamic Education in High School. This is done because the subjects
of Islamic Education in High School has a strategic role in achieving the goals of national education
which is then internalized into the psyche of learners. The approach used is qualitatively using literature
study. From the results of this study found a draft of lesson plan, contained in them values such as
honesty, caring, self-reliance, discipline, responsibilities, hard work, temperance, courage and justice.
Keywords: Integration, Values Anti-Corruption, Internalization, Islamic Religious Education

Abstrak
Tulisan ini membahas tentang nilai-nilai antikorupsi yang dianggap dapat memberikan solusi
terhadap permasalahan tindak kriminal korupsi yang sedang menimpa bangsa ini. Adapun tujuan
penelitian ini untuk mendeskripsikan dan mengintegrasikannilai-nilaianti korupsike dalam mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Atas. Hal ini dilakukan karena mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Atas memiliki peranan strategis dalam
mencapai tujuan pendidikan nasional yang kemudian diinternalisasikan ke dalam jiwa peserta didik.
Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan menggunakan metode studi kepustakaan. Dari
hasil penelitian ini ditemukan suatu rancangan perencanaan pembelajaran, yang termuat di dalamnya
nilai-nilai berupa kejujuran, kepedulian, kemandirian, kedisiplinan, tanggung jawab, kerja keras,
kesederhanaan, keberanian, dan keadilan.
Kata kunci: Integrasi ,Nilai-nilai Antikorupsi, Internalisasi, Pendidikan Agama Islam

Pendahuluan pragmatis. Akibatnya bukan kemajuan


Era global yang semakin hari bangsa yang ada, namun melahirkan
berkembang dan tidak terbendung lagi masalah baru terutama krisis moral.
saat ini semakin banyak menggiring Masalah krisis moral yang tidak kunjung
manusia untuk mengikuti keinginannya selesai sampai saat ini seperti maraknya
terhadap dunia sehingga melahirkan tindakan kriminal yang dilakukan baik
manusia yang hedonis, materialis, dan di tingkat alit sampai tingkat elite dengan

39
Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. XIII, No. 1, Juni 2016

sikapnya yang otoriter dan diktator karena itu, untuk membendung deras-
terhadap golongan yang lemah. Kasus nya arus korupsi di negeri ini, salah satu
lainnya berupaplagiarisme (pencurian alternatif yang dapat dijadikan solusi
kekayaan intelektual) di kalangan adalah pendidikan antikorupsi melalui
akademisi seolah terkesan menjadi jalursekolah.
sesuatu yang lumrah dilakukan, serta Sekolah menempati posisi strategis
tindak pemerasan terhadap rakyat kecil dalam melaksanakan pendidikan anti-
yang dilakukan oleh pihak pemerintah korupsi terutama dalam membudayakan
yang tidak bertanggungjawab. perilaku antikorupsi di kalangan
Berdasarkan hasil laporan yang siswa. Pada jenjang pendidikan dasar,
dilakukan oleh World Justice Project pendidikan antikorupsi telah dilakukan
(WJP), fakta menunjukkan bahwa di berbagai negara, termasuk negara-
Indonesia menduduki peringkat ke- negara di Amerika, Eropa, Asia, Afrika
14 dari 15 negara terkorup di dunia maupun Australia. Di dunia telah
dan peringkat ke-80 dari 90 negara di dibentuk juga jaringan kerjasama
dunia. (WJP, 2015: 13). Laporan KPK antarnegara untuk memperkenalkan
yang memberitakan tentang kasus program pendidikan antikorupsi.
penyelidikan tersangka kasus dugaan Salah satu contoh pendidikan korupsi
korupsi pengadaan tiga unit Quay di Cina, yakni melalui China on-
Crane Container(QCC), telah menjerat line, seluruh siswa di seluruh tingkat
mantan direktur keuangan PT Pelindo pendidikan dasar diberikan mata
II R.J.Lino pada tahun 2010 untuk pelajaran pendidikan antikorupsi yang
menjalani pemeriksaan di gedung KPK. tujuannya adalah memberikan vaksin
(KPK: 2016). kepada pelajardari bahaya korupsi.
Melihat fenomena lainnya, terung- Dalam jangka panjang generasi muda
kap kasus di media massa tentang pe- China bisa melindungi diri di tengah
rilaku yang dilakukan oleh kalangan gempuran pengaruh kejahatan korupsi.
pejabat yang menyebabkan kerugian (Suciptaningsih, 2014: 51).
sangat besar bagi bangsa ini, yaitu, Oleh karena itu, sejak masa refor-
kerugian yang timbul akibat praktek il- masi, tepatnya sekitar tahun 2003-2004,
legal logging dengan perkiraan kerugian beberapa pakar menggagas perlunya
finansial sebesar 30,42 trilyun/tahun, pendidikan antikorupsi yang dimasuk-
penyelundupan kayu yang mencapai kan ke dalam kurikulum pendidikan
kerugian 7,2 trilyun/tahun, peredaran Indonesia, dari tingkat dasar sampai
kayu di Pantura dengan kerugian finan- perguruan tinggi. Targetnya adalah
sial 5,4 trilyun/tahun, dan tersangka/ menciptakan generasi muda yang anti-
terdakwa di kalangan pejabat mencapai korupsi, tidak melakukan korupsi dan
26 orang. (ICW: 2013).Kenyataan terse- bertindak tegas terhadap korupsi. Na-
but menunjukkan bahwa korupsi di mun demikian, hingga tahun 2007, ke-
negara Indonesia sudah pada taraf akut tika revisi kurikulum KBK bergulir dan
yang sangat memprihatinkan dan perlu dinamakan KTSP (Kurikulum Tingkat
disikapi serius dari semua pihak. Oleh Satuan Pendidikan), pendidikan anti

40
Nadri Taja dan Helmi Aziz, Mengintegrasikan Nilai-Nilai Anti Korupsi ...,

korupsi belum diakomodir. (Sumiarti, berantas tindak korupsi secara sistematis


2007: 190) yang sudah pada taraf akut di negeri
Salah satu instrumen dari komponen ini, masih belum mampu mengurangi
kurikulum yang dapat memberikan perilaku koruptif dan dinilai belum
kontribusi positif pada aspek perubahan optimal. Korupsi yang merajalela
sikap pada siswa, yaitu melalui mata di setiap elemen, baik di tingkat
pelajaran PAI di sekolah. Akan tetapi, pemerintahan, masyarakat, sekolah,
sampai saat ini Pendidikan Agama dan instansi lainnya seolah-olah telah
Islam yang diharapkan belum mampu menjadi hal yang dianggap biasa dari
membentukkarakter peserta menjadi kehidupan kita. Jika kondisi terus
lebih baik. Hal ini disebabkan, karena berlarut dan dibiarkan maka lambat
mata pelajaran PAI masih terjebak laun negeri ini akan hancur disebabkan
padasistem pembelajaranyang bersifat perilaku manusia itu sendiri.
mekanistik, hanya berkutat pada Korupsi harus dipandang sebagai
aspek kognitif semata. Atau dengan kejahatan luar biasa (extra ordinary crime)
kata lain pendidikan agama pada saat yang karena itu memerlukan upaya
ini cenderung bersifat dogmatis dan luar biasa pula untuk memberantasnya.
transfer of knowledge, belum sampai pada Upaya pemberantasan korupsi yang
transfer of value.Hal ini perlu dibenahi terdiri dari dua bagian besar, yaitu (1)
dan diperbaiki kembali, sehingga mata penindakan, dan (2) pencegahan, tidak
pelajaran PAI diharapkan mampu akan pernah berhasil optimal jika hanya
memberikan dampak positif terhadap dilakukan oleh pemerintah saja tanpa
pembentukan karakter bangsa. melibatkan peran serta masyarakat.
Berdasarkan permasalahan terse- (Puspito, 2011: v). Oleh karena itu, tidak
but, penelitian ini bertujuan untuk berlebihan dikatakan jika siswa SMA
mendeskripsikan nilai-nilai antikorup- sebagai salah satu agent of changedi negeri
si yang kemudian diintegrasikan pada ini diharapkan mampu memberikan
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam perubahan dan dapat terlibat aktif
di Sekolah Menengah Atas. Pendekatan dalam upaya pemberantasan korupsi di
yang digunakan adalah kualitatif den- Indonesia.
gan menggunakan metode studi litera- Sekolah sebagai pusat pendidikan
tur (bibliography). Adapun alasan memi- dapat melaksanakan pendidikan
lih SMA sebagai objek kajiannya, kar- antikorupsi terutama dalam mem-
ena pada taraf usia ini pemahaman para budayakan perilaku antikorupsi
siswa telah sampai pada operasi formal terhadap setiap individu yang berada di
dan sudah masuk pada tingkat berpikir lingkungan akademik. Pendidik harus
ilmiah, sehingga mereka mampu me- mampu membangkitkan rasa ingin tahu
mahami dan mengkaji konsep tersebut (curiosty) siswa tentang urgensi materi
pada batasan-batasan tertentu. ini, sehingga mereka mampu menjauhi
perilaku koruptif.Pada hakikatnya,
Pendidikan Anti Korupsi pendidikan berarti pengembangan
Upaya pemerintah dalam mem- potensi-potensi yang terpendam dan

41
Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. XIII, No. 1, Juni 2016

tersembunyi. Individu itu laksana nilai-nilai agama dalam diri individu


lautan dalam yang penuh mutiara dan dan masyarakat untuk mencegah tindak
bermacam-macam ikan, tetapi tidak korupsi kecil (petty corruption), apalagi
tampak. Ia masih berada di dasar laut. tindak korupsi besar (grand corruption).
Ia perlu dipancing dan digali agar dapat (Puspito, 2011: 5).
menjadi makanan dan perhiasan bagi Upaya yang dilakukan KPK untuk
manusia. Manusia mempunyai bakat memberantas korupsi di negara ini
dan kemampuan yang kalau pandai telah banyak dilakukan, salah satunya
mempergunakannya bisa berubah memberikan bahan ajar berupa buku,
menjadi intan, bisa menjadi kekayaan modul, komik, novel di tingkat SD-SMA
yang berlimpah-limpah. (Langgulung, sebagai upaya memberikan pemahaman
2000: 1-2). tentang tindakan korupsi dari skala
Hal ini memberikan pemahaman kecil sampai sekala besar dengan tujuan
kepada kita bahwa pendidikan bukan memberikan infus kepada siswa agar
sekedar urusan mencerdaskan akal terhindar dari bahaya korupsi.
semata. Akan tetapi, harus mampu Pendidikan antikorupsi yang
mendidik spiritual, dan emosional terintegrasi dengan mata pelajaran
setiap individu. Jika pendidikan PAI dapat terlaksana dengan efektif
berhasil menyeimbangkan potensi akal, jika melewati jalur pendidikan dan
spiritual, dan emosional, maka akan keyakinan agama. Pada jalur ini pola
melahirkan sikap muruah pada setiap pembinaan pengetahuan dan mental
individu. Muruah secara lughawi berarti terhadap siswa khususnya di kalangan
kehormatan dan wibawa. Dengan remaja sudah terpola sehingga mampu
demikian, muruah adalah sikap dan mengubah mentalitas jika dilakukan
perilaku yang selalu menjaga diri dari dengan sepenuh hati, bukan sekedar
segala perbuatan yang dapat membuat formalitas atau kepura-puraan.
seseorang jatuh dalam kebinasaan. (Manurung, 2012: 234). Pentingnya
Salah satu tujuan dari disyariatkannya Pen­didikan Agama Islam di sekolah
hukum Islam adalah untuk menjaga yang dikerucutkan kepada pendidikan
kehormatan. Orang yang memiliki sifat antikorupsi di sekolah untuk mem­
muruah dapat dipastikan terhindar dari bentuk karakter dan kepribadian
perilaku korupsi yang merugikan pihak siswa, sehingga siswa menjadi individu
lain dan diri sendiri. (Ismatu, tt: 118). yang bertanggungjawab kelak dalam
Dalam konteks pendidikan anti kehidupan bermasyarakat.
korupsi, rancangan pendidikan Salah satu kasus fenomenal yang
harus disusun secara komprehensif sering terjadi dan menjadi evaluasi
dan menerapkan prinsip cleanand bersama adalah pelaksanaan UN di
goodgovernance. Korupsi dimaknai negara ini. Kehadiran UN menjadi
sebagai upaya menyalahgunakan polemik pro dan kontra serta dianggap
kepercayaan untuk kepentingan pribadi. sudah tidak realistis lagi dengan tujuan
(Pope, 2003: 6). Perspektif agama melihat pendidikan yang digariskan dalam
tindakan korupsi disebabkan lemahnya UU No 20 tahun 2003. Orientasi yang

42
Nadri Taja dan Helmi Aziz, Mengintegrasikan Nilai-Nilai Anti Korupsi ...,

dituju hanya sekedar target lulus tanpa berakhlak mulia, petunjuk al-Qur’an
memandang cara yang benar atau salah. dan as-Sunnah sebagai pedoman untuk
Ada “simbiosis mutualisme” antara guru mencapai kebahagiaan hidup di dunia
dengan siswa berupa pembentukan tim dan akhirat, penyesuaian mental peserta
sukses untuk memberikan contekan didik terhadap lingkungan fisik dan
yang diberikan oleh guru kepada sis­wa­ psikis melalui pendidikan Islam.
nya dengan tujuan “pelulusan siswa” Dalam menghadapi situasi yang
dengan menunjukkan terjadinya pe­ penuh dengan cobaan dan krisis yang
nodaan terhadap pendidikan. (Sumiarti, menimpa bangsa ini, baik itu krisis
2007: 195). Bentuk kegiatan ini me­ru­ ekonomi, politik, dan moral,Pendidikan
pakan tindakan penyelewengan, peng­ Agama Islam diharapkan menjadi
gelapan, dan penyalahgunaan ama­ filter terhadap informasi, budaya, atau
nah jabatan yang menjadi cikal bakal lingkungan pergaulan yang mampu
koruptor dan mewariskan perilaku memberikan efek negatif terhadap
tidak bertanggung jawab di negara ini. kepribadian peserta didik. Karena pada
Langkah yang dapat diambil oleh hakikatnya,Pendidikan Agama Islam
para stakeholder di sektor pendidikan menjadi sesuatu yang tidak terpisahkan
formal untuk mengatasi masalah dari Sistem Pendidikan Nasional yang
yang sudah semakin akut ini, dapat telah dicanangkan oleh pemerintah.
dilakukan dengan dua pendekatan Tujuan utama dari kehadiran PAI di
(approach). Pertama, menjadikan pe­ sekolah adalah untuk mengintegrasikan
serta didik sebagai target dan kedua, nilai-nilai agama dengan perilaku serta
menggunakan pemberdayaan peserta mendorong adanya keperluan untuk
didik untuk menekan lingkungan mengintegrasikan nilai-nilai agama
agar tidak permissive to corruption”. yang secara strategis bersumber pada
(Hakim, 2012: 144). Oleh karena itu, al-Qur`an dan as-Sunnah dengan pe­ri­
pendidikan antikorupsi harus mampu la­ku budaya umat. (Feisal, 1995: 185).
diimplementasikan ke dalam bentuk Pembinaan iman dan taqwa dalam
mata pelajaran Pendidikan Agama bentuk pengajaran PAI di sekolah
Islam. merupakan realisasi dari tujuan utama
sebagai sarana dalam mengangkat
Pendidikan Agama Islam di harkat dan derajat manusia di hadapan-
Sekolah Nya (sebagaimana dinyatakan dalam
Pendidikan Agama Islam di surat at-Tin ayat 4).
sekolah merupakan salah satu mata Di negara Indonesia, mata pelajaran
pelajaran yang mendapatkan posisi PAI mendapatkan posisi yang strategis,
yang strategis dan bersesuaian dengan mengingat sebagian besar penduduk
tujuan pendidikan, sebagaimana ter­ Indonesia pemeluknya beragama Islam.
muat dalam UU No. 20 Tahun 2003. Selain itu, mata pelajaran PAI sangat
Fungsi dari pendidikan Agama Islam, menunjang dalam pengembangan
yaitu untuk menanamkan keimanan sistem pendidikan nasional. Sebab
dan ketaqwaan kepada Allah serta muatan dari mata pelajaran Pendidikan

43
Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. XIII, No. 1, Juni 2016

Agama Islam mengajarkan tentang cara Nilai-Nilai Antikorupsi yang


hidup yang meletakkan dasar-dasar Terintegrasi dalam Pembelajaran
cara-cara hidup islami, baik itu dalam PAI
konteks ‘ibadah, muamalah, dan siyasah. Nilai, dalam Kamus Besar Bahasa
(Langgulung, 2004: 28). Indonesia (2008: 1074) diartikan sebagai
Manusia memiliki sifat dasar dan sifat-sifat (hal-hal) yang berguna bagi
aksinya neutral-passive, berarti pada kemanusiaan.Dilihat dari segi normatif,
dasarnya manusia itu bersifat netral nilai merupakan pertimbangan tentang
yang berpotensi untuk tidak baik dan baik dan buruk, benar dan salah.
tidak pula buruk. Aksinya terhadap Sedangkan dilihat dari segi operatif, nilai
dunia luar adalah pasif yang hendak mengandung lima kategori perilaku
membentuk kepribadiannya. (Assegaf, manusia, yaitu wajib atau fardu, sunah,
2007: 38).PentingnyaPendidikan Agama mubah, makruh, dan haram. (Widodo,
Islam di sekolah untuk mengarahkan 2008: 167). Sedangkan menurut Gazalba
manusia kepada jalan taqwa dan (1978: 20) nilai merupakan sesuatu
menjauhi fujur (Sebagaimana termuat yang bersifat abstrak atau ideal, bukan
dalam surat asy-Syams). benda konkret bukan fakta, tidak hanya
Dalam Pendidikan Agama Islam persoalan benar salah yang menuntut
di Indonesia terdapat tiga materi, yaitu pembuktian empirik melainkan soal
aqidah, akhlak, dan ibadah. Ketiga penghayatan yang dikehendaki dan
termmateri tersebut diberikan di sekolah tidak dikehendaki, disenangi dan tidak
dengan memiliki tujuan akhir, yaitu disenangi. Sedangkan pengertian nilai
menjadikan muslim yang paripurna. menurut Thoha (1996: 62) adalah esensi
(Zuhairini, 2006: 218). Ketiga term tersebut yang melekat pada sesuatu yang sangat
dapat dimaknai ke dalam tiga bagian berarti bagi kehidupan manusia.
yang tergolong dalam pendidikan Islam, Berdasarkan pemaparan para
diantaranya (a) pengenalan terhadap ahli tentang pengertian nilai tersebut
Allah Swt, yang menjadi kebutuhan dapat penulis simpulkan bahwa yang
manusia untuk mencapai ketentraman dimaksud dengan nilai adalah suatu hal
dan kebahagian, (b) potensi dan fungsi yang membutuhkan penghayatan untuk
manusia, empat potensi yang dimiliki dikehendaki dan tidak dikehendaki
yaitu hati, akal, nafsu, dan rasa. Dengan serta sangat bermanfaat bagi manusia
keempat potensi ini manusia mampu tentang sesuatu hal yang baik dan
mengemban amanah disertai kekuatan buruk, benar dan salah, serta indah dan
dahsyat manakala mampu mengelola tidak indah.
keempat potensi tersebut, (c) akhlaq, Ada sembilan nilai antikorupsi
kandungan dari nilai-nilai akhlaq yang telah dirumuskan KPK untuk
diharapkan kepada setiap peserta didik ditanamkan pada semua individu,
mampu mengembangkan ipteks dan kesembilan nilai itu diantaranya (a)
budaya dengan landasan moral dan inti, yang meliputi jujur, disiplin,
etika. (Rahman, 2012: 2056). dan tanggung jawab, (b) sikap, yang
meliputi adil, berani, dan peduli, serta

44
Nadri Taja dan Helmi Aziz, Mengintegrasikan Nilai-Nilai Anti Korupsi ...,

(c) etos kerja, yang meliputi kerja keras, prinsip kebaikan dan kebenaran menjadi
sederhana, dan mandiri. (Justiana, 2014: pegangan utama dalam bekerja.
83-95).
 Sebagaimana dalam gambar. Manfaat dari hidup yang disiplin
1. Jujur adalah siswa dapat mencapai tujuan
Jujur diartikan sebagai perbuatan hidupnya dengan waktu yang lebih
tidak berbohong, lurus, dan tidak efisien. Disiplin juga membuat orang
curang. Kejujuran merupakan nilai lain percaya. Hal tersebut merupakan
dasar yang menjadi landasan utama bagi sebuah pembelajaran yang sederhana
penegakan integritas diri seseorang. namun akan berdampak luar biasa
Seseorang dituntut untuk bisa berkata kedepannya, seperti kata pepatah
jujur dan transparan serta tidak berdusta sedikit demi sedikit lama-lama menjadi
baik terhadap diri sendiri maupun bukit, begitu pula apabila kebiasaan
orang lain. buruk dibiarkan maka kejahatan yang
Perilaku menyontek, plagiarisme, lebih besar dapat dilakukan.
dan titip absen merupakan manifestasi 3. Tanggung Jawab
ketidakjujuran, dapat memunculkan Tanggung jawab adalah keadaan
perilaku korupsi. Persoalan ketidak- seseorang untuk berani menanggung
jujuran tersebut merupakan suatu hal segala sesuatunya atau resiko yang
yang mengkhawatirkan dan perlu akan menimpanya. Pribadi yang utuh
perhatian serius. dan mengenal diri dengan baik akan
2. Disiplin menyadari bahwa keberadaan dirinya
Disiplin adalah kunci keberhasilan di muka bumi adalah untuk melakukan
semua orang, ketekunan, dan konsisten perbuatan baik demi kemaslahatan
untuk terus mengembangkan potensi sesama manusia.
diri membuat seseorang akan selalu 4. Adil
mampu memberdayakan dirinya dalam Adil adalah sama berat, tidak
menjalani tugasnya. Kepatuhan pada berat sebelah, tidak memihak. Keadilan


 !     
   
  ! 
 
  &  %


#$  



 
 ! "
 "  "  "
  !#$" ! "
     %"  " 
 

Gambar
Nilai-Nilai Anti korupsi

45
Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. XIII, No. 1, Juni 2016

adalah penilaian dengan memberikan yang sesuai dengan target. Kerja keras
kepada siapapun sesuai dengan apa dapat diwujudkan oleh siswa dalam
yang menjadi haknya, yakni dengan kehidupan sehari-hari. Misalnya, dalam
bertindak proporsional dan tidak melakukan sesuatu menghargai proses
melanggar hukum. Pribadi dengan bukan hasil semata, tidak melakukan
karakter yang baik akan menyadari jalan pintas, belajar dan mengerjakan
bahwa apa yang dia terima sesuai tugas-tugas akademik dengan sungguh-
dengan jerih payahnya. Ia tidak akan sungguh.
menuntut untuk mendapatkan lebih 8. Kesederhanaan
dari apa yang ia sudah upayakan. Pribadi yang berintegritas tinggi
5. Berani adalah seseorang yang menyadari
Seseorang yang memiliki karakter kebutuhannya dan berupaya memenuhi
kuat akan memiliki keberanian untuk kebutuhannya dengan semestinya tanpa
menyatakan kebenaran, termasuk berlebih-lebihan. Dengan gaya hidup
berani mengakui kesalahan, berani sederhana, seseorang dibiasakan untuk
bertanggung jawab, dan berani menolak tidak hidup boros yang tidak sesuai
kejahatan. Ia tidak akan menoleransi dengan kemampuannya.
adanya penyimpangan dan berani Siswa dapat menerapkan nilai
menyatakan penyangkalan secara tegas. kesederhanaan dalam kehidupan
Ia juga berani berdiri sendirian dalam sehari-hari, baik di sekolah maupun di
kebenaran walaupun semua kolega dan luar sekolah. Misalnya, dengan hidup
teman-teman sejawatnya melakukan sesuai dengan kebutuhan, tidak suka
perbuatan yang menyimpang dari pamer kekayaan, dan sebagainya.
hal yang semestinya. Ia tidak takut 9. Mandiri
dimusuhi serta tidak gentar jika Kemandirian membentuk karakter
ditinggalkan temannya sendiri kalau yang kuat pada diri seseorang untuk
ternyata mereka mengajak kepada hal- menjadi tidak bergantung terlalu
hal yang menyimpang. banyak pada orang lain. Mentalitas
6. Peduli kemandirian yang dimiliki seseorang
Peduli berarti memperhatikan, dapat mengoptimalkan daya pikirnya
adanya perasaan iba, atau simpati. guna bekerja secara efektif.
Kepedulian sosial kepada sesama Sembilan nilai inilah yang dianggap
menjadikan seseorang memiliki sifat sebagai materi Pendidikan Agama
kasih sayang. Individu yang memiliki Islam untuk menanamkan nilai-nilai
jiwa sosial tinggi akan memperhatikan antikorupsi dan landasan utama dalam
lingkungan sekelilingnya di mana membangun integritas dalam diri.
masih terdapat banyak orang yang tidak Kesembilan nilai ini yang dianggap
mampu, menderita, dan membutuhkan oleh KPK sebagai alat kontrol untuk
uluran tangan. mengurangi tindak korupsi dan strategi
7. Kerja Keras dalam mencapai pemerintah yang
Bekerja keras merupakan hal bersih dan masyarakat madani.
yang penting guna tercapainya hasil

46
Nadri Taja dan Helmi Aziz, Mengintegrasikan Nilai-Nilai Anti Korupsi ...,

Konsep Model Integrasi Nilai- dalam jiwa manusia dan meninggalkan


Nilai Antikorupsi dalam Mata jenis perbuatan korupsi kecil. Secara
Pelajaran PAI lebih spesifik tujuan dari pendidikan
Nilai-nilai antikorupsi yang antikorupsi yang dirumuskan oleh
terintegrasi dalam mata pelajaran Kementrian Agama RI, yakni (1)
PAI di sekolah secara lebih praktis menanamkan nilai dan sikap hidup
menggunakan pendekatan (approach) antikorupsi kepada warga sekolah (2)
dalam satuan pembelajaran. Salah menumbuhkan kebiasaan perilaku
satunya dengan menggunakan model antikorupsi kepada warga sekolah, dan
perencanaan pembelajaran yang (3) mengembangkan kreativitas warga
dikembangkan oleh Glaser pada tahun madrasah dalam memasyarakatkan dan
1968. Pola dasar pokok yang harus membudayakan perilaku antikorupsi.
diperhatikan oleh seorang pendidik (Kemenag RI, 2013: 3).
pada saat hendak merencanakan Nilai-nilai antikorupsi yang dikem­
pembelajaran, yaitu: bangkan terdiri dari sembilan nilai
IO (Instructional Objectives) atau yang telah dirumuskan KPK untuk
tujuan pengajaran ditanamkan pada semua individu,
EB (Entering/Entry Behavior) atau kesembilan nilai itu diantaranya: (a)
penelaahan Kemampuan Peserta nilai inti, yang meliputi jujur, disiplin,
Didik dan tanggung jawab; (b) nilai sikap,
 IP (Instructional Procedures) atau yang meliputi adil, berani, dan peduli;
Proses Mengajar/Pengajaran itu serta (c) nilai etos kerja, yang meliputi
sendiri kerja keras, sederhana, dan mandiri.
PA (Performance Assessment) Setelah ditentukan tujuan pem­
atau penilaian terhadap tujuan belajaran yaitu agar terinternal-isasinya
pengajaran. nilai-nilai antikorupsi yang terintegrasi
Dapat digambarkan ke dalam dalam pembelajaran PAI, tahap kedua
skema sebagai berikut: yaitu entering behavior.Entering Behavior
  
yaitu, bagaimana tujuan pembelajaran

yang telah ditetapkan dapat
Gambar Model Pembelajaran Glasser (Syah,
2007: 70).
terinternalisasi dengan baik pada diri
siswa. Dengan kata lain enteringbehavior
Secara lebih aplikatif, pengem­ba­ lebih difokuskan pada metode yang
ngan model Glasser dalam Rusman digunakan agar tujuan pembelajaran
(2013: 154-155) dalam proses pem­ yang telah ditetapkan dapat bermakna
belajaran dapat dijabarkan menjadi dalam diri siswa. Dalam proses
langkah-langkah sebagai berikut: pembelajaran, untuk terinternalisasi
Tahap Pertama, Instructional Goal nilai pada siswa harus memuat tiga
yaitu penentuan tujuan pembelajaran. hal yang mendasar, yaitu mengetahui
Tujuan dari integrasi nilai-nilai anti­ (knowing), melaksanakan (doing) dan
korupsi ke dalam pembelajaran PAI menjadi orang yang telah diketahui
adalah memberikan nilai-nilai positif (being). Penjelasan dari tiga hal tersebut

47
Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. XIII, No. 1, Juni 2016

adalah sebagai berikut: mereka. Permasalahan internalisasi


1. Mengetahui (knowing), tugas guru nilai-nilaianti korupsi bukan berada
adalah mengupayakan agar siswa pada tataran akademis saja, juga sudah
mengetahui sesuatu konsep; termasuk pada perkara pidana yang
2. Mampumelaksanakan yang telah mampu mengantarkan pada hukuman
diketahui (doing), tugas guru adalah dari negara jika aturan tersebut
mengupayakan agar siswa mampu dilanggar.
melaksanakan tentang konsep yang Tahap ketiga, Instructional Procedures,
telah diajarkan; pada tahap ini seorang pendidik dituntut
3. Menjadi orang yang telah diketahui membuat rencana pembelajaran yang
(being), konsep yang telah diketahui disesuaikan antara materi dan tujuan
dan dilaksanakan oleh siswa mampu pembelajarannya. Secara sederhana
menjadi satu dengan kepribadiannya. guru membuat RPP yang berupaya
(Tafsir, 2006: 224-225). Ketiga tujuan untuk menginternalisasikan nilai-
pembelajaran tersebut harus ada nilai antikorupsiyang terintegrasi
dalam setiap mata pelajaran. dalam mata pelajaran PAI di Sekolah
Berdasarkan ketiga hal mendasar Menengah Atas.
dalam proses pembelajaran tersebut, Tahap keempat, Performance
maka untuk dapat terinternalisasi nilai- Assessment (evaluasi pembelajaran),
nilai antikorupsi kedalam pembelajaran evaluasi merupakan proses untuk
PAI, yang bisa dilakukan agar menilai sesuatu berdasarkan kriteria
siswa mengetahui (knowing) dengan ukuran tertentu yang telah ditetapkan
menggunakan metode ceramah, dis­ untuk menentukan kelulusan seseorang
kusi, tanya jawab, dan metode pem­­ dalam proses belajar. (Hasanah, 2013:
belajaran lainnya agar siswa mengetahui 182). Hasil evaluasi digunakan oleh
nilai-nilai antikorupsi yang terkandung guru-guru dan pengawas pendidikan
dalam materi pembelajaran PAI. untuk menilai keefektifan pengalaman
Adapun metode yang dilakukan agar pembelajaran, kegiatan-kegiatan belajar
siswa mampu melaksanakan yang dan metode-metode pembelajaran yang
telah diketahui (doing) dan menjadi digunakan. Dalam proses evaluasi ada
orang yang telah diketahui (being) yaitu beberapa bentuk yang bisa digunakan
melalui metode pembiasaan, ganjaran untuk melihat pencapaian internalisasi
dan hukuman, dan peneladanan dari nilai-nilai anti korupsi diantaranya
semua warga sekolah. melalui paper and pencil, project, product,
Setiap warga sekolah harus portofolio dan performance.
menampilkan sosok yang patut Secara ringkas desain dalam
diteladani oleh peserta didik. Sedikit integrasi nilai-nilai antikorupsi dalam
saja perilaku yang ditampilkan menun­ mata pelajaran PAI dapat dilihat pada
jukkan perbuatan korupsi kecil, maka bagan berikut:
akan menjadi bibit yang kelak dituai
hasilnya oleh mereka yang menirunya
sehingga menghancurkan kepribadian

48
Nadri Taja dan Helmi Aziz, Mengintegrasikan Nilai-Nilai Anti Korupsi ...,

Kesimpulan menjadi salah satu alternatif pemecahan


Korupsi merupakan masalah dalam melakukan upaya pemberantasan
yang sifatnya sangat kompleks, se­ korupsi, dengan mengintegrasikan
hingga memerlukan pemecahan secara nilai-nilai antikorupsi ke dalam ku­
sis­tematik dalam berbagai bidang. ri­kulumnya. Internalisasi nilai-nilai
Dengan demikian, pendidikan dapat anti­korupsi dapat menjadi solusi
Tahap Kegiatan Bentuk Kegiatan Pelaksana
Kegiatan
Instructional Goal • Penentuan tema/ topik materi pelajaran Guru mata
• Penetapan tujuan Integrasi pelajaran PAI
• Penentuan integrasi nilai-nilai antikorupsi dalam mata pela-
jaran PAI
Entering Behavior • Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Guru mata
• Pengembangan Lembar Evaluasi pelajaran PAI
Instructional Kegiatan Pendahuluan Guru mata
Procedures 1. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk pelajaran PAI
mengikuti proses pembelajaran dan Siswa
2. Memberi contoh manfaat materi ajar (umum) dalam kehidu-
pan sehar-hari
3. Mengajukan pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari
4. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang
akan dicapai
5. Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan kegiatan se-
suai dengan silabus
6. Menjelaskan langkah kegiatan yang akan dilakukan selama
proses pembelajaran
Kegiatan Inti
Mengamati
1. Guru menerangkan materi pada pelajaran PAI secara global
Menanya
2. Memberi kesempatan peserta didik untuk menyampaikan
pertanyaan sesuai topik pembelajaran
Mengasosiasi
3. Siswa diperintahkan untuk menganalisis nilai yang terkand-
ung dalam materi PAI
4. Siswa menghubungkan nilai yang terkandung pada materi
pembelajaran PAIdengan nilai-nilai antikorupsi
5. Guru memberikan konfirmasi tentang nilai-nilai antikorupsi
yang terkandung pada materi pelajaran PAI
Mengeksplorasi
6. Siswa melakukan survei (baik melalui media cetak, elek-
tronik ataupun internet) terkait permasalahan yang terjadi
saat ini dengan diskusi dan mengaitkan dengan nilai yang
terkandung dalam materi PAI
7. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk melaku-
kan analisis perbandingan sesuai topik pembelajaran
8. Guru memberikan konfirmasi
Mengkomunikasi
9. Siswa memberikan simpulan
10. Guru memberikan konfirmasi
11. Memberikan umpan balik pujian lisan terhadap keberhasi-
lan peserta didik

49
Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. XIII, No. 1, Juni 2016

Kegiatan penutup
1. Membuat rangkuman bersama peserta didik
2. Melakukan penilaian/ refleksi terhadap kegiatan yang su-
dah dilaksanakan
3. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pem-
belajaran
4. Merencanakan kegiatan tindak lanjut (remedi, pengayaan,
tugas kelompok/ individu)
5. Menyampaikan rencana pembelajaran berikutnya.
Performance • Evaluasi penguasaan materi mata pelajaran PAI Guru mata
Assesment • Evaluasi penguasaan hubungan materi mata pelajaran PAI pelajaran PAI
dengan nilai-nilai anti korupsi
• Evaluasi kemampuan melaksanakan nilai-nilaianti korupsi

alternatif antisipatif dalam membentuk Hasanah, Aan. (2013). Pendidikan Karakter


kesadaran antikorupsi anak didik di Berperspektif Islam.Bandung: Insan
sekolah melalui upaya integrasi dalam Komunika.
pembelajaran PAI. HumasKPK. (2016). Kumpulan Gunting
Jika pendidikan yang dibangun oleh Pers, Jakarta.
sekolah bebas dari tindak korupsi maka
dapat dipastikan siswa akan meneladani Ismatu, Ropi, et.al. (tt). Pendidikan Agama
sikap dari pendidik mereka, begitupun Islam di SMP dan SMA. Jakarta:
sebaliknya jika pendidik dan tenaga Kencanataf
kependidikan banyak melakukan tindak Justiana, Sandri, dkk. (2014). Buku Ajar
korupsi maka di antara siswa pun akan Pendidikan dan Budaya Anti korupsi
ada yang mengikuti perbuatan tindak (PBAK). Jakarta: Pusat Pendidikan
korupsi. dan Pelatihan Tenaga Kesehatan.
___ Kemenag RI. (2013). Panduan
Penyelenggaraan Pendidikan Anti
DAFTAR PUSTAKA korupsi di Madrasah. Jakarta:
Direktorat Jenderal Pendidikan
Assegaf, Abdurrahman, dkk. (2007). Islam
Pendidikan Islam di Indonesia. Langgulung, Hasan. (2000). Asas-asas
Yogyakarta: Suka Press. Pendidikan Islam. Jakarta: Al-Husna
Feisal, Jusuf A. (1995).Reorientasi Zikra.
Pendidikan Islam. Jakarta: Gema Langgulung, Hasan. (2004). Manusia dan
Insani Press. Pendidikan. Jakarta: PT. Pustaka
Gazalba
, Sidi. (1978).Sistematika Filsafat. Al-Husna Baru.
Jakarta: Bulan Bintang. Manurung, Rosida Tiurma. (2012).
Hakim, Lukman. (2012). Model Integrasi Jurnal Pendidikan Anti korupsi
Pendidikan Anti korupsi dalam Sebagai Satuan Pembelajaran
Kurikulum Pendidikan Islam. Berkarakter dan Humanistik.Jurnal
Jurnal Pendidikan Agama Islam- Sosioteknologi, XXVII (11), 234.
Ta’lim, 10 (2), 141-156.

50
Nadri Taja dan Helmi Aziz, Mengintegrasikan Nilai-Nilai Anti Korupsi ...,

Pope, Jeremy. (2003). Memberantas Tafsir, Ahmad. (2006). Filsafat Pendidikan


Korupsi Elemen Sistem Integritas Islami. Bandung: Remaja
Nasional. Jakarta: Yayasan Obor Rosdakarya.
Indonesia. ,
Thoha
Chabib. (1996).Kapita Selekta
Puspito, Nanang T, dkk.(2011), Pendidikan Pendidikan Islam. Yogyakarta:
Anti korupsi untuk Perguruan Tinggi. Pustaka Pelajar.
Jakarta: Kemendikbud. Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa.
Rahman, Abdur. (2012). Pendidikan (2008). Kamus Bahasa Indonesia.
Agama Islam dan Pendidikan Jakarta: Pusat Bahasa.
Islam – Tinjauan Epistemologi dan Widodo, Sembodo Ardi. (2008) Kajian
Isi–Materi. Jurnal Eksis, VIII (1), Filosofis: Pendidikan Barat dan Islam.
2056. Jakarta: Nimas Multima.
Rusman. (2013). Model-Model Zuhairini, dkk. (2006). Sejarah Pendidikan
Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
Grafindo Persada.
Suciptaningsih, Oktaviani A. (2014).
Jurnal Pendidikan Anti Korupsi Laporan:
Bagi Siswa Sekolah Dasar di Laporan ICW 2003 dan 2013 tentang
Kecamatan Gunungpati. JEPS, IV Kerugian Negara di Sektor
(2), 51. Kehutanan.
Sumiarti. (2007). Pendidikan Anti The World Justice Project (WJP). (2015).
Korupsi. Jurnal Insania, XII (2), LaporanTentang Indonesia, 19-21
190. Januari 2015, hlm.13
Syah, Darwin. (tt). Perencanaan Sistem
Pengajaran Pendidikan Agama Islam.
Jakarta: Gaung Persada Press.

51
Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. XIII, No. 1, Juni 2016

52

Anda mungkin juga menyukai