ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kelayakan petunjuk praktikum genetika dan kunci yang telah
dikembangkan. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian dan pengembangan dengan menggunakan
Three DModels, yaitu Design, Define, dan Develop. Hasil penelitian menunjukkan petunjuk praktikum genetika dan
kunci memperoleh skor rerata ≥ 3,5 (rentang skala 1–4) yang dikategorikan layak secara teoritis. Keterbacaan
Petunjuk praktikum genetika memperoleh rerata respon positif 89% yang dikategorikan sangat baik.
ABSTRACT
The purpose of this study is to describe the feasibility of genetics and the key lab instructions have been devel-
oped. This type of research is done is research and development using DModels Three, namely Design, Define,
and Development. The results showed hint key lab of genetics and obtained a mean score ≥ 3.5 (scale range 1-4)
are considered theoretically feasible. Practical tips genetics legibility obtain a positive response rates of 89% is
considered very good.
pilan proses terpadu sampai mahasiswa dapat serta dapat membetulkannya. Manfaat lain dari
menyimpulkan perkecambahan biji dipengaruhi pengembangan kunci petunjuk praktikum ada-
oleh gen atau lingkungan. lah mahasiswa memperoleh balikan yang segera
Kegiatan praktikum Genetika yang telah sehingga diharapkan dapat memotivasi dalam
dilakukan tim dosen tidak terlepas dari beberapa melakukan praktikum. Dalam hal ini, umpan
kendala, diantaranya yaitu (1) Penggunaan bahan balik adalah balikan informasi kepada siswa un-
yang relatif sulit didapatkan saat ini, yaitu jagung tuk memperbaiki atau meningkatkan pencapai-
dua warna pada penelitian persilangan dihibrida, an/hasil belajarnya (Shute, 2007). Umpan balik
sehingga seringkali memberikan hasil yang bias, segera (immediate feedback) dapat mencegah sis-
(2) Penggunaan bahan yang relatif sulit didapat- wa mengulangi kesalahan yang sama sekaligus
kan dan relatif mahal dari segi biaya, yaitu PTC memotivasi siswa untuk mempertahankan jalur
(Phenil Tio Carbamide) pada Penelitian Hukum yang benar (Woolfolk, 2006). Keberadaan dosen
Hardy-Weinberg, sehingga praktikum tersebut ti- masih tetap diperlukan untuk menjalankan tugas
dak dapat dilaksanakan, (3) Prosedur yang masih sebagai fasilitator yang akan menyediakan semua
cukup rumit dan kurang operasional sebagaima- alat dan bahan praktikum yang diperlukan, seba-
na tampak pada Penelitian Mutasi pada Bakteri, gai tempat bertanya bagi mahasiswa apabila ada
sehingga menghambat pemahaman mahasiswa sesuatu yang tidak dimengerti. Tujuan penelitian
tentang materi tersebut. ini adalah mengembangkan petunjuk praktikum
Beberapa kendala di atas menyebabkan Genetika dan kunci serta mendeskripsikan kela-
Tim dosen merasa perlu melakukan penelitian yakannya.
untuk mengembangkan bahan ajar Genetika
yang berupa Petunjuk Praktikum, sehingga lebih METODE
mudah dipahami dan dapat dilaksanakan, serta
dapat melatih kemampuan berpikir. Seringkali Jenis penelitian ini adalah pengembangan,
kegiatan praktikum dianggap menjadi kebiasaan, yang dikembangkan adalah petunjuk praktikum
karena mahasiswa hanya mengikuti petunjuk Genetika dan kunci. Model pengembangan yang
rutin dan tidak menggunakan keterampilan ber- digunakan dalam penelitian ini mengadaptasi
pikirnya (Rahayuningsih dan Dwiyanto, 2005). model pengembangan perangkat pembelajaran
Untuk mengatasi masalah yang demikian, ma- (Thiagarajan, 1974) yaitu model 3-D (Three-D
hasiswa harus didorong untuk berpikir secara Models). Model pengembangan ini terdiri dari
kritis mengenai aspek aktivitas kegiatan prakti- tiga tahap pengembangan, yaitu: Define (pende-
kum. Hal ini dapat dilakukan dengan pengem- finisian), Design (perancangan), dan Develop (pe-
bangan petunjuk praktikum yang dapat melatih ngembangan).
mahasiswa untuk berpikir kritis. Melalui petun- Pada tahap define (pendefinisian) dilaku-
juk praktikum, mahasiswa dapat mengeksplora- kan analisis kebutuhan, analisis standar kompe-
si pemahaman yang telah diajarkan dosen pada tensi, kompetensi dasar pada Garis-garis Besar
situasi-situasi baru (Jez, et al., 2007). Rencana Perkuliahan yang berlaku, selanjutnya
Keterampilan berpikir kritis perlu dilatih- dilakukan analisis mahasiswa, analisis konsep,
kan agar mahasiswa dapat memecahkan masa- dan analisis tugas sehingga diperoleh rumusan
lah dan membuat keputusan dengan lebih baik tujuan praktikum yang akan dilakukan. Dari
(Caroll, 2004). Mahasiswa akan menghabiskan tahap ini diperoleh gambaran tentang konsep-
banyak waktu dalam aktivitas berpikir kritis (En- konsep yang penting dan kegiatan pada petunjuk
nis, 1993; Rudman, 2010). Mereka mengamati, praktikum yang dikembangkan, yang akan dija-
memanipulasi bahan, dan melakukan penyelidi- dikan dasar pembuatan Draf I Petunjuk Praktikum
kan. Hasilnya, kemampuan berpikir mahasiswa Genetika dan Kunci
berkembang seperti berpikir kritis dan menalar. Pada tahap design (perancangan) dilaku-
Selama melakukan praktikum mahasiswa beker- kan perancangan komponen-komponen petunjuk
ja dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas- praktikum Genetika yang meliputi teks dan gam-
nya. Mahasiswa terlibat aktif dalam pembelajar- bar terkait kegiatan untuk melatih kemampuan
an, termasuk di dalamnya keterampilan bekerja berpikir kritis mahasiswa. Termasuk di dalamnya
sama. pertanyaan-pertanyaan diskusi yang harus diker-
Dalam penelitian ini juga dilakukan pen- jakan oleh mahasiswa yang mengarahkan mere-
gembangan Kunci Praktikum Genetika. Hal ini ka untuk menemukan konsep penting terkait ma-
dimaksudkan supaya mahasiswa dapat menge- teri ajar. Luaran tahap ini adalah tersedianya teks
cek dan mengoreksi sendiri tingkat ketepatan ja- dan gambar petunjuk praktikum Genetika dan
wabannya dan meneliti bagian mana yang salah kunci yang siap untuk diproses pada tahap se-
104 E. Susantini dkk. / JPII 1 (2) (2012) 102-108
Analisis Kebutuhan
Analisis Standar
Kompetensi/Kompetensi Dasar Define
Revisi I Draf II
Analisis Data
lanjutnya. Perancangan petunjuk praktikum me- ka dan kuncinya draf II yang siap diujicoba pada
ngikuti ukuran kertas buku kecil (15 x 21 cm), hal mahasiswa. Data yang diperoleh dari langkah ini
tersebut memperhatikan nilai ekonomis dan jika adalah masukan/skor penelaah terhadap draf I
dijual dapat dijangkau oleh semua mahasiswa. petunjuk praktikum Genetika yang dikembangkan;
Tahap pengembangan bertujuan untuk b) Keterbacaan. Petunjuk praktikum Genetika draf
menghasilkan (luaran) petunjuk praktikum Geneti- I selanjutnya diberikan kepada 20 mahasiswa
ka dan kuncinya draf II yang layak secara teoritis. yang sedang mengikuti kuliah Genetika untuk
Tahap develop ini terdiri dari beberapa langkah mengetahui keterbacaan petunjuk praktikum. Data
pekerjaan yang secara rinci adalah: a) Telaah dan yang diperoleh adalah respon mahasiswa terha-
Validasi, petunjuk praktikum Genetika dan kuncinya dap keterbacaan petunjuk praktikum.
yang pertama kali dibuat (draf I) selanjutnya di- Adapun secara skematis tahap pengem-
telaah oleh 5 penelaah, yaitu satu orang ahli bio- bangan petunjuk praktikum Genetika dan kunci dije-
logi, satu orang ahli pendidikan biologi, dua sar- laskan pada Gambar 1.
jana pendidikan biologi dan satu sarjana biologi
untuk mendapatkan masukan. Masukan tersebut HASIL DAN PEMBAHASAN
digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk
menyempurnakan petunjuk praktikum Genetika dan Hasil penelitian ini disajikan berdasarkan
kuncinya draf 1 menjadi petunjuk praktikum Geneti- tahapan pengembangan, yaitu Define, Design, dan
E. Susantini dkk. / JPII 1 (2) (2012) 102-108 105
Skor
Aspek
P1 P2 P3 P4 P5 Rerata
Isi
Keluasan Materi 4 4 4 4 4 4,0
Kedalaman Materi 4 4 4 4 4 4,0
Akurasi fakta/konsep/teori 4 4 4 4 4 4,0
Rerata Isi 4,0
Prosedur Pelaksanaan
Kesesuaian dengan tujuan 4 3 4 4 4 3,8
Kelayakan pelaksanaan 4 4 4 3 4 3,8
Kemudahan dalam pelaksanaan 4 4 3 3 3 3,4
Rerata Prosedur Pelaksanaan 3,7
Penyajian
Konsistensi Sistematika Penyajian 3 4 3 3 4 3,4
Keruntutan pelaksanaan 4 4 4 4 4 4,0
Kesesuaian alat/bahan Praktikum 4 4 4 4 4 4,0
Kemudahan mendapatkan alat dan bahan 4 4 3 3 3 3,4
Petunjuk cara kerja jelas dan sistematis 4 4 3 3 3 3,4
Keberhasilan praktikum tinggi 4 4 4 3 3 3,6
Mendukung konsep dalam teori 4 4 4 4 4 4,0
Rerata Penyajian 3,7
Keterampilan Berpikir Kritis
Melibatkan mahasiswa secara aktif 4 4 4 4 4 4,0
Memberi kesempatan berargumentasi 4 4 4 4 4 4,0
Memberi kesempatan melakukan deduksi 4 4 4 4 4 4,0
Memberi kesempatan melakukan induksi 4 4 4 4 4 4,0
Memberi kesempatan melakukan evaluasi 4 4 4 4 4 4,0
Rerata Keterampilan Berpikir Kritis 4,0
Kunci
Akurasi Kunci Petunjuk Praktikum 3 4 4 3 4 3,6
Kunci Petunjuk Praktikum mudah dipahami 3 4 4 3 3 3,4
Rerata Kunci 3,5
Tabel 2 menunjukkan semua aspek yang tan berlatih keterampilan berpikir kritis.
divalidasi memperoleh rerata skor ≥ 3,5 artinya Selama ini kebanyakan orang menilai bah-
petunjuk praktikum Genetika dan kunci dinya- wa seseorang dikatakan mempunyai kemampuan
takan layak secara teoritis. Skor yang sempurna berpikir kritis jika ia mampu berdebat di muka
yaitu 4 diberikan validator untuk aspek isi dan ke- umum. Padahal, berpikir kritis mempunyai pe-
terampilan berpikir kritis. Aspek isi ditinjau dari ngertian lebih dari itu. Krulik dan Rudnick,
keluasan, kedalaman dan kebenaran konsep. Se- 1996 (dalam Arnyana, 2004) mengemukakan
dangkan aspek keterampilan berpikir kritis meli- bahwa berpikir kritis adalah kemampuan untuk
puti argumentasi, induksi, deduksi, dan evaluasi. memecahkan masalah yang dihadapi seseorang.
Hal ini menunjukkan pada saat melakukan ke- Sementara Glaser (1941) (dalam Fisher, 2001)
giatan praktikum dengan menggunakan petunjuk menyatakan bahwa berpikir kritis adalah suatu
praktikum Genetika, mahasiswa memperoleh keterampilan untuk melakukan suatu pemerik-
konsep yang benar sekaligus memberi kesempa- saan pengetahuan atau hal yang dipercayai ber-
E. Susantini dkk. / JPII 1 (2) (2012) 102-108 107
Tabel 3. Kemampuan dan Indikator Berpikir Kritis (Ennis dan Marzano, dalam Aryana, 2004)
Respon
Sub Komponen (%) Ya Kategori
Ya Tidak
Kalimat mudah dimengerti 16 4 80 Sangat baik
Prosedur/perintah mudah dikerjakan 19 1 95 Sangat baik
Contoh-contoh yang disajikan menarik dan me-
nimbulkan minat untuk belajar lebih mendalam 20 0 100 Sangat baik
dan lanjut
Uraian yang disajikan menuntun mahasisa mene-
mukan dan memahami konsep penting secara 17 3 85 Sangat baik
mandiri/berdiskusi dengan teman sejawat
Bahasa yang digunakan memenuhi kaidah Ba-
17 3 85 Sangat baik
hasa Indonesia yang baik dan benar
Materi disampaikan dengan cara yang mudah se-
19 1 95 Sangat baik
hingga mudah dipahami
Terdapat rambu-rambu untuk poin-poin penting
yang harus lebih diperhatikan (seperti cetak tebal, 19 1 95 Sangat baik
garis bawah dan lain-lain)
Menimbulkan rasa nyaman dan senang mempe-
18 2 90 Sangat baik
lajarinya
Menyenangkan jika mata kuliah lain mempunyai
19 1 95 Sangat baik
Petunjuk Praktikum seperti ini
Gambar yang disajikan representatif dan mendu-
14 6 70 Baik
kung pemahaman konsep
dasarkan bukti-bukti pendukung. Ennis (1987) tunjuk praktikum Genetika dan kunci memper-
(dalam Ennis, 1993) berpendapat bahwa berpikir oleh skor rerata ≥ 3,5 yang dikatagorikan layak
kritis (critical thinking) didefinisikan sebagai pemi- secara teoritis; (4) Keterbacaan petunjuk prakti-
kiran reflektif dan beralasan untuk memutuskan kum Genetika memperoleh rerata respon positif
apa yang dipercayai atau apa yang akan dilaku- 89% yang dikategorikan sangat baik. Saran untuk
kan. Dalam taksonomi Bloom, domain kognitif memperbaiki petunjuk praktikum Genetika dan
yang dianggap sebagai definisi berpikir kritis ada- kunci yang dikembangkan adalah perlu menam-
lah sintesis, analisis, dan evaluasi (Ennis, 1981, bahkan gambar yang representatif dan mendu-
dalam Ennis 1993). Berdasarkan uraian definisi kung konsep.
di atas, maka keterampilan berpikir kritis diciri-
kan oleh proses aktif, reflektif, bernalar/berala- DAFTAR PUSTAKA
san yang diarahkan untuk memutuskan hal-hal
yang meyakinkan untuk dilakukan. Beberapa Arnyana,I.B.P.2004.Pengembangan Perangkat Model
contoh keterampilan berpikir kritis dapat berupa: Belajar Berdasarkan Masalah Dipandu Strategi
menganalisis hubungan antara beberapa hal, me- Kooperatif Serta Pengaruh Implementasinya Terha-
dap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Hasil Belajar
nentukan penyebab peristiwa, dan mengevaluasi
Siswa Sekolah Menengah Atas Pada Pelajaran Eko-
tentang sesuatu (Ong dan Borich, 2006). sistem. (Disertasi).Malang: Universitas Negeri
Penjelasan yang lebih rinci dikemukakan Malang.
oleh Ennis dan Marzano dalam Arnyana (2004) Caroll, R. T. 2004. Becoming a Critical Thinker: A Guide
berpikir kritis adalah proses terorganisasi yang for the New Millenium 2nd edition. San Fransisco:
melibatkan aktivitas mental seperti dalam meru- Pearson.
muskan masalah, memberikan argumen, mela- Ennis, R. H. 1993. Critical Thinking Assessment. The-
kukan deduksi, melakukan induksi, melakukan ory into Practice 32 (3): 179-186.
evaluasi untuk memecahkan suatu masalah. Le- Fisher, A. 2001. Critical Thinking: An Introduction. Cam-
bridge: Cambridge University Press.
bih lanjut, penjabaran kemampuan berpikir kritis
Jez, J. M., et al., 2007. Developing a new interdisciplin-
ke dalam indikator disajikan dalam Tabel 3. ary lab course for undergraduate and graduate
Selain data yang dikumpulkan dari ahli students: Plant cells and proteins. Biochemistry
juga diperoleh data keterbacaan petunjuk prakti- and Molecular Biology Education, 35 (6): 410–415.
kum Genetika dari 20 mahasiswa yang disajikan Kashdan, T. B., dan Silvia, P. J. 2008. Curiosity and In-
pada Tabel 4. terest: The Benefits of Thriving on Novelty and
Tabel 4 menunjukkan rerata keterbacaan Challenge. In C.R. Snyder and Shane J. Lopez,
petunjuk praktikum Genetika adalah 89% terma- eds. Handbook of Positive Psychology. Oxford:
suk kategori sangat baik. Sembilan dari sepuluh Oxford University Press.
Martens, T.R. & Hammersmith, R.L. 2004. Genetics
aspek keterbacaan memperoleh respon sangat
Laboratory Investigations. New York: Macmillan
baik. Bahkan semua mahasiswa (100%) meres- Publishing.
pon positif tentang contoh-contoh yang disajikan Ong, A., Borich.eds. 2006. Teaching Strategies that Pro-
dan menyatakan petunjuk praktikum dapat me- mote Thinking Models and Curriculum Approaches.
nimbulkan minat untuk belajar lebih lanjut. Hal Singapore: McGraw-Hill.
ini sesuai dengan pendapat Kashdan dan Silvia Rahayuningsih, E., dan Dwiyanto, D. 2005. Pembelaja-
(2008) bahwa keingintahuan dan ketertarikan da- ran di Laboratorium. Yogyakarta: Pusat Pengem-
pat membuat peserta didik bertindak sesuai de- bangan Pendidikan UGM.
ngan dorongan intrinsiknya, terutama dalam Rudman, P. D., Lavelle, S. P., Salmon, G., and Cash-
more, A. 2010. SWIFT-ly enhancin laboratory
mengeksplorasi hal-hal baru sehingga mereka
learning: genetics in virtual world. ALT-C-2010
belajar secara lebih luas dan mendalam. Di lain Conference Proceedings pp. 118–128.
pihak hanya 70% mahasiswa merespon aspek Santyasa, I.W. 2007. Pedoman Penyusunan Petunjuk
gambar yang disajikan dalam petunjuk prakti- Praktikum. Makalah disajikan dalam Workshop
kum adalah representatif dan mendukung pema- Media Pembelajaran bagi Guru-Guru SMA Negeri
haman konsep. Banjar Angkan. Banjar, 10 Januari 2007.
Shute, V. J. 2007. Focus on Formative Feedback. Princ-
PENUTUP eton: Educational Testing Service (ETS).
Thiagarajan, S., Semmel, D.S. & Semmel, M.I. 1974.
Instructional Development for Training Teachers
Simpulan yang dapat ditarik dari hasil
of Exceptional Children. Source Book. Bloom-
pene-litian ini adalah: (1) Telah dikembangkan ington: Center for Innovtion on Teaching the
petunjuk praktikum Genetika dan kunci mela- Handicapped.
lui tahap Define, Design, dan Develop; (2) Analisis Woolfolk, A. 2006. Educational Psychology 10th Edition.
Kurikulum mata kuliah Genetika menghasilkan New York: Pearson Inc.
8 topik praktikum Genetika; (3) Hasil validasi pe-