Anda di halaman 1dari 7

Step 2 dan step 3

1. Apa hubungan ekonomi keluarga dengan keluhan Rolan?

Tingkat pendapatan keluarga yang rendah memiliki risiko lebih besar untuk mengalami kejadian
anemia. Penurunan pendapatan akan menyebabkan penurunan dalam hal kualitas dan kuantitas
pangan yang dibeli, yang dapat mengakibatkan tidak terpenuhinya kebutuhan tubuh akan zat gizi,
salah satunya tidak terpenuhinya kebutuhan tubuh akan zat besi, sehingga dapat berdampak
timbulnya kejadian anemia.

2. Apa saja yang ditanya saat anamnesis pada Rolan?


- Riwayat keluarga yang mengalami anemia
- Asupan gizi
- Aktivitas sehari-hari
- Riwayat penyakit lain
- Obat yang dikonsumsi
- Gejala-gejala anemia

Anamnesis/ mencari riwayat penyakit, meliputi evaluasi gejala yang dirasakan oleh penderita dan
pertanyaan-pertanyaan untuk mencari penyebab anemia, seperti apakah penderita mengalami
perdarahan saat ini atau sebelumnya. Apakah didapatkan adanya bukti peningkatan
destruksi/pemecahan sel darah merah. Apakah terdapat riwayat keluarga yang menderita anemia
atau kelainan darah, riwayat penggunaaan obat-obatan yang dapat menyebabkan anemia, apakah
terdapat tanda tanda gangguan pada sumsum tulang, apakah ada riwayat diet yang tidak seimbang
(status nutrisi), riwayat transfusi, suku bangsa, umur pada saat timbulnya gejala anemia, riwayat
penyakit/kelainan yang dapat menyebabkan anemia seperti riwayat kelainan hati, ginjal, kelenjar
gondok, infeksi atau radang kronis dan lain-lain.

3. Bagaimana intepretasi dari hasil laboratorium Rolan?


- Hb rendah : Anemia
- Leukosit rendah (normal - 9000-12.000 mm3):leukopenia
- Laju endap darah tinggi (normal 0 hingga 10 mm/jam)
4. Apa saja jenis anemia pada anak?

1. Anemia Karena Produksi yang terganggu

Sel darah merah manusia diproduksi di sum-sum tulang atas rangasangan dari hormon eritropoitin

yang dihasilkan ginjal. Untuk membentuk sel sel darah merah dan hemoglobinnya dibutuhkan juga

bahan baku (utama) berupa zat besi, vitamin B12 dan Asam Folat, sehingga kekurangan zat zat

tersebut akan menyebabkan anemia.

Anemia Defisiensi Besi (anemia kekurangan zat besi)


Anemia defisiensi besi ini merupakan jenis anemia yang paling banyak. Kekurangan zat besi akan

menimbulkan anemia jenis ini, karena zat besi diperlukan untuk membuat hemoglobin.

Pada anemia defisiensi besi sel darah merah ukurannya lebih kecil dari normal (mikrositer) dan

warnanya lebih pucat (hipokrom) sehingga disebut juga anemia hipokrom mikrositer.

Kadar zat besi dalam tubuh bisa rendah karena kehilangan darah dan asupan zat besi yang kurang.

Pada wanita, sel darah merah dan besi hilang ketika pendarahan menstruasi yang berlebihan dan

ketika melahirkan.

Anemia pada kehamilan juga merupakan jenis anemia defisiensi besi ini, terutama apabila

ibu hamil kurang asupan zat besi.

Untuk mencegah dan mengobati anemia defisiensi besi, maka jangan lewatkan menu harian

dengan makanan yang kaya zat besi, seperti daging, daging unggas, ikan, telur, produk susu,

atau makanan yang diperkaya zat besi dan jika diperlukan diberi tambahan suplemen zat besi 60-

120mg/hari (atas petunjuk dokter).

Anemia Defisiensi Vitamin B12 (Anemia pernisiosa

Vitamin B12 diperlukan untuk membentuk sel darah merah dan menjaga kenormalan fungsi saraf.

Sehingga apabila seseorang mengalami anemia pernisiosa ini biasanya disertai

dengan gangguan saraf, seperti sering kesemutan, rasa baal atau kebas pada tangan dan

kaki, gangguan daya ingat, dan gangguan penglihatan.

Tubuh bisa kekurangan vitamin B12 karena gangguan absorbsi (autoimun dan gangguan usus)

dan/atau karena kurangnya asupan makanan yang mengandung vitamin B12.


Untuk mencegah dan mengobati anemia pernisiosa ini, jangan lewatkan makanan yang kaya Vitamin

B12 yaitu terdapat pada makanan produk hewani. Bila diperlukan suplemen vitamin B (atas petunjuk

dokter)

Anemia Defisiensi Asam Folat (anemia megaloblastik)

Anemia kekurangan asam folat disebut juga sebagai anemia megaloblastik , karena apabila dilihat

dibawah mikroskop sel-sel darah merah ukurannya lebih besar dari normal.

Anemia Megaloblastik dapat terjadi jika Anda tidak cukup mengkonsumsi asam folat atau jika Anda

memiliki masalah penyerapan vitamin B9. Hal ini juga dapat terjadi selama trimester ketiga

kehamilan, ketika tubuh Anda membutuhkan folat tambahan. Folat adalah vitamin B yang

ditemukan dalam makanan seperti sayuran berdaun hijau, buah-buahan, kacang kering

dan kacang polong. Asam folat juga ditemukan dalam roti yang diperkaya, pasta, dan sereal.

Anemia Aplastik

Terjadi ketika sumsum tulang berhenti atau tidak cukup membuat sel darah baru. Pada anemia

aplastik ini tidak hanya kekurangan sel darah merah, tetapi juga sel darah putih, dan trombosit.

Rendahnya tingkat sel darah merah menyebabkan anemia. Dengan rendahnya tingkat sel darah

putih, tubuh kurang mampu melawan infeksi. Dengan terlalu sedikitnya trombosit, darah tidak bisa

membeku secara normal.

Beberapa penyebab anemia aplastik, yaitu:

 Pengobatan kanker (radiasi atau kemoterapi)

 Paparan bahan kimia beracun (seperti yang digunakan dalam beberapa insektisida, cat, dan
pembersih rumah tangga)
 Beberapa obat (contoh nya obat rheumatoid arthritis)

 Penyakit autoimun (seperti penyakit lupus)

 Infeksi virus

 Penyakit keluarga yang diturunkan seperti pada anemia Fanconi

 Kehamilan

 Idiopatik atau belum diketahui penyebabnya

Anemia Pada Gagal Ginjal

Untuk membentuk sel darah merah tubuh memerlukan hormon erythropoeitin sebagai sinyal tubuh

yang merangsang pembentukan eritrosit. Hormon ini dihasilkan oleh ginjal, jadi apabila seseorang

mengalami gangguan pada ginjal dalam kurun waktu yang lama (gagal ginjal kronis) maka bisa

menimbulkan anemia.

2. Anemia karena sel darah merah Abnormal (mudah Rusak / mati)

Anemia sel sabit (Sickle Cell Anemia)

Disebut anemia sel sabit karena memang Sel-sel darah merah berbentuk seperti sabit yaitu memiliki

tepi yang runcing dan tengahnya melengkung seperti huruf C. Sel-sel darah merah yang berbentuk

sabit ini lebih rapuh sehingga berumur lebih pendek dibanding normal (usia normal sel darah merah

= 120 hari), sedangkan kecepatan produksi sel darah merah tidak dapat mengimbanginya maka

terjadilah anemia.

Sel-sel darah berbentuk sabit ini dapat berbahaya karena bisa terjebak dalam pembuluh darah kecil,

sehingga menghalangi aliran darah ke organ-organ tubuh.

anemia sel sabit


Talasemia (Thalasemia)

Orang dengan talasemia memproduksi hemoglobin dan sel darah merah yang lebih sedikit dari

biasanya. Hal ini menyebabkan anemia ringan atau berat. Salah satu bentuk yang berat dari kondisi

ini adalah Cooley Anemia.

2. Anemia karena kehilangan darah

Kehilangan darah yang banyak akan menurunkan jumlah darah dalam tubuh sehingga akan terkena

anemia.

Perdarahan yang banyak bisa terjadi karena:

 Trauma = luka, atau kecelakaan.

 Menstruasi yang berlebihan

 Melahirkan dengan perdarahan hebat

 Perdarahan tersembunyi, seperti perdarahan saluran cerna.

5. Apa penyebab anemia pada anak?

Anemia pada anak bisa disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain gangguan nutrisi, infeksi, terlalu
banyak pajanan obat atau racun, beberapa jenis kanker, dan akibat gangguan kesehatan yang
diturunkan dalam keluarga.

1. Kehilangan darah
Perdarahan yang dapat mengakibatkan anemia bisa berupa mimisan, batuk darak, BAB
berdarah, gusi berdarah, menstruasi yang banyak dan lama, BAK berdarah dan perdarahan
di kulit seperti lebam-lebam di kulit. Perdarahan yang lama biasanya menimbulkan anemia
defisiensi besi.
2. Berkurangnya produksi sel darah merah di sumsum tulang
Produksi sel darah di sumsum tulang tergantung kepada sumsum tulang yang berfungsi
dengan baik, ketersediaan bahan-bahan/nutrisi yang diperlukan untuk pembentukan sel
darah seperti protein, vitamin B12, asam folat dan zat besi, ketersediaan hormon yang
cukup untuk produksi sel darah merah (hormon eritropioetin, hormon tiroid) serta
tergantung pada kemampuan tubuh untuk membentuk hemoglobin yang normal. Apabila
terjadi gangguan pada sumsum tulang seperti pada anemia aplastik, leukemia dan
penyebaran sel tumor ganas ke sumsum tulang maka terjadi penurunan produksi sel darah
merah di sumsum tulang sehingga terjadi anemia.
3. Meningkatnya destruksi/pemecahan sel darah merah (anemia hemolitik)
Dalam keadaan normal sel darah merah berumur 120 hari setelah dibentuk di sumsum
tulang, setelah berumur 120 hari sel darah merah akan dihancurkan di limpa dan di hati.
Pada penyakit tertentu seperti pada infeksi malaria, pada penyakit talasemia atau karena
obat tertentu sel darah merah dihancurkan lebih cepat dari seharusnya sehingga keadaan
ini menimbulkan anemia yang disebut dengan anemia hemolitik. Anemia hemolitik juga
dapat terjadi akibat penyakit autoimun seperti pada penyakit lupus yang diderita oleh
seorang pasien.

6. Apa gejala anemia pada anak?


- Kulit yang pucat atau berwarna keabu-abuan, begitu pula pada area kelopak mata dan
daging kuku.
- Rewel.
- Lemas.
- Mudah lelah.
- Mudah mengalami infeksi akibat turunnya daya tahan tubuh.
- Gangguan prestasi belajar.
- Kulit atau area mata yang berwarna kuning (dialami anak yang sel darahnya berkurang
akibat dihancurkan oleh tubuh).
- Pembesaran limfa.

Gejala lain dapat muncul pada anak yang mengidap anemia serius, yaitu napas pendek,
pembengkakan tangan dan kaki, kebiasaan memakan benda aneh, serta denyut jantung yang sangat
cepat.
7. Bagaimana cara mendeteksi anemia?
- Blood smear examination: Sampel darah diletakkan pada kaca preparat untuk
pemeriksaan mikroskopis sel darah merah, yang terkadang dapat menunjukkan
penyebab anemia.
- Iron tests: Tes ini mencakup serum iron test and ferritin test, yang dapat membantu
menentukan apakah anemia disebabkan oleh kekurangan zat besi atau tidak.
- Hemoglobin electrophoresis: Tes ini digunakan untuk mengidentifikasi berbagai kelainan
hemoglobin dalam darah dan untuk mendiagnosis anemia sel sabit, talasemia, dan
bentuk turunan lain dari anemia.
- Bone marrow aspiration and biopsy: Tes ini dapat menentukan normal atau tidaknya
produksi sel di dalam sumsum tulang. Tes ini merupakan satu-satunya cara untuk
mendiagnosis anemia aplastik definitif dan juga digunakan jika penyakit yang menyerang
sumsum tulang (seperti leukemia) ternyata memicu anemia.
- Reticulocyte count: Tes ini digunakan untuk mengukur sel darah merah muda. Tujuan
tes ini adalah untuk membantu menentukan tingkat normal produksi sel darah merah.
8. Bagaimana intepretasi hasil laboratorium pada anak sebaya Rolan?
- Hb rendah –anemia
- Leukosit rendah – leukopenia
- Trombosit rendah (normal 140.000 sampai 450.000 trombosit per mikroliter darah) –
rentan mengalami perdarahan karena darahnya sulit membeku
- Retokulosit rendah (normal 0,5% - 1.5%)
9. Apakah penyakit Rolan dapat disembuhkan?
Sebenarnya kata “disembuhkan” kurang tepat karena anemia adalah kondisi bukanlah suatu
penyakit. Hampir semua anemia yang berhubungan dengan gizi dapat diatasi dengan baik.
Penyebab tersering anemia adalah kekurangan zat besi. Tubuh membutuhkan zat besi untuk
membuat hemoglobin (protein yang terdapat di dalam sel darah merah yang bertugas
membawa oksigen). Bila anemia disebabkan oleh kekurangan jumlah zat besi di dalam tubuh
maka dapat disembuhkan dengan mengonsumsi suplemen zat besi tambahan dan makanan
yang mengandung zat besi. Anemia akibat defisiensi zat besi dan kehilangan darah (seperti pada
perdarahan) dapat pula dikoreksi melalui transfusi darah.

Penyebab lain yang dapat pula disembuhkan adalah kekurangan vitamin B12 atau asam folat.
Dengan mengonsumsi makanan sehat dan/atau suplemen yang mengandung vitamin B12
dan/atau asam folat, dapat membantu tubuh untuk secara alami kembali membentuk sel darah
merah.

Di sisi lain ada beberapa jenis anemia yang lebih sulit diatasi namun dapat dikontrol,

Pada anemia yang disebabkan oleh penyakit kronis seperti luka pada saluran cerna ataupun
gangguan ginjal maka penanganannya adalah dengan mengatasi penyakit utamanya. Bila seseorang
mengalami anemia sebagai akibat gagal ginjal kronis atau efek kemoterapi maka dapat diatasi
dengan injeksi eritropoietin rekombinan (hormon yang menstimulasi produksi sel darah merah di
sumsum tulang belakang).

Anemia yang disebabkan oleh gangguan sumsum tulang belakang dan sel-sel punca lebih sulit untuk
ditangani. Pengobatan untuk mengatasi anemia yang disebabkan oleh kelainan bawaan seperti
thalassemia atau anemia sel sabit sangatlah beragam dan bergantung dengan kondisi spesifik dan
keparahan gejala masing-masing individu. Ada yang hingga membutuhkan transplantsai sumsum
tulang belakang untuk mengatasi anemia.

Anemia yang disebabkan oleh peningkatkan destruksi sel darah merah seperti anemia hemolitik
diatasi dengan menangani penyebab yang mendasarinya. Kasus ringan mungkin tidak membutuhkan
pengobatan sama sekali. Pengobatan dengan obat-obatan dan infus cairan seringkali diberikan.
Transfusi darah dibutuhkan pada beberapa kasus. Operasi pengangkatan limpa dipilih sebagai
pilihan terakhir. Pada beberapa kasus yang sangat jarang dibutuhkan transplantasi sumsum tulang
belakang.

Anda mungkin juga menyukai