3510 7498 1 SM PDF
3510 7498 1 SM PDF
NURSING
ABSTRAK
Hipertensi merupakan penyumbang kematian akibat penyakit tidak menular (PTM) yang
meningkat dari 41,7% menjadi 60%. Hipertensi merupakan penyebab utama penyakit
jantung, gagal ginjal, dan stroke. Salah satu terapi non farmakologi yang dapat
menurunkan tekanan darah ialah pisang ambon. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis pengaruh konsumsi pisang ambon dalam menurunkan tekanan darah pada
pra lansia hipertensi.
Jenis penelitian yang digunakan ialah non-equivalent control group design. Pendekatan
sampel yang dipakai adalah sampling non probabilitas dengan metode purposive
sampling. Banyaknya sampel yang digunakan ialah 20 orang dimana terdiri dari 10 orang
kelompok kontrol dan 10 orang kelompok intervensi yang dipilih berdasarkan kriteria
inklusi dan eksklusi.
Hasil Uji Mann-Whitney Test data tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah diberikan
intervensi menunjukkan p value 0,000. Dan tekanan darah diastolik sebelum dan sesudah
diberikan intervensi menunjukkan p value 0,001. Hal ini berarti secara signifikan
konsumsi pisang ambon menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik pada pra lansia
hipertensi. Pisang dapat menurunkan tekanan darah karena mengandung kalium tinggi
yang dapat menurunkan tekanan darah.
Selain itu pisang ambon juga memiliki aktivitas Angiotensin Converting Enzim Inhibitor
(ACE-I) di dalam tubuh, yang menghambat kerja enzim angiotensin pada proses
peningkatan tekanan darah pada pra lansia hipertensi di wilayah kerja Puskesmas
Kecamatan Pasimasunggu, dengan harapan bahwa masyarakat sebaiknya mengukur
tekanan darah secara rutin, hidup dengan pola hidup sehat, dan mereka dapat
mengonsumsi pisang untuk mencegah maupun mengontrol tekanan darah mereka.
Volume 1 Nomor 1 | 33
JOURNAL OF ISLAMIC
NURSING
Volume 1 Nomor 1 | 34
JOURNAL OF ISLAMIC
NURSING
Keterangan:
O1: pre test pada kelompok intervensi e. Metode Pengumpulan data
sebelum diberikan pisang ambon 1. Wawancara
O2: post test pada kelompok intervensi Data karakteristik responden
sesudah diberikan pisang ambon diperoleh dengan wawancara langsung
O3: pre test pada kelompok kontrol tanpa dengan responden, yang isinya
diberikan pisang ambon menekankan pada informasi
O4: post test pada kelompok kontrol tanpa karakteristik yaitu; nama, usia, jenis
diberikan pisang ambon kelamin dan lain-lain.
X: merupakan perlakuan atau intervensi 2. Pengukuran Observasi
yang diberikan. Pengukuran observasi dilakukan
melalui lembar observasi. Penurunan
b. Populasi dan sampel tekanan darah dapat diobservasi adalah
Populasi dalam penelitian ini adalah tekanan darah sebelum dan sesudah
setiap subjek yang memenuhi intervensi serta tekanan darah sebelum
karakteristik yaitu penderita hipertensi dan sesudah tanpa intervensi.
di Wilayah Kerja Puskesmas
Kecamatan Pasimasunggu Kabupaten f. Analisis Data
Selayar. Dalam penelitian ini, teknik a. Analisa Univariat
sampling yang digunakan secara non Analisa univariat dilakukan terhadap
probability sampling dengan teknik variabel dari hasil penelitian
purposive sampling atau judgement menghasilkan distribusi frekuensi
sampling. dari tiap variabel yang diteliti.
c. Alur penelitian b. Analisa Bivariat
Peneliti terlebih dahulu Setelah data-data tersebut ditabulasi,
mengumpulkan responden sebanyak 10 maka dilakukan interpretasi terhadap
orang yang sesuai dengan kriteria inklusi data yang terkumpul dengan
di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan menggunakan komputerisasi. Rumus
Pasimasunggu Kabupaten Selayar. statistik yang digunakan dalam
Pemberian konsumsi pisang ambon penelitian ini yaitu paired T-test,
dilakukan selama 5 hari dengan frekuensi 3 Wilcoxon Signed Ranks Test dan
kali sehari yaitu pada pagi hari, siang hari Mann-Whitney untuk mengetahui
dan sore hari. perbedaan masing-masing variabel
Setelah intervensi konsumsi pisang kelompok perlakuan dan kelompok
ambon dilakukan, lalu diobservasi tekanan kontrol.
darah pre selanjutnya pemberian
intervensi yaitu pada hari kedua sampai 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
hari keenam dan observasi tekanan darah
post pada hari ketujuh. Kemudian, setelah 1. Karakteristik Responden
kelompok intervensi konsumsi pisang
ambon selesai diobservasi, peneliti Table 3.1
mengumpulkan kelompok kontrol yang Distribusi Frekuensi Responden
tidak diberikan intervensi pisang ambon Berdasarkan Usia, Jenis Kelamin, Dan
sebanyak 10 responden, lalu diobservasi Pekerjaan Pada Pra lansia yang
dalam jangka waktu yang sama. Mengalami Hipertensi
d. Alat dan bahan Kelompok Responden
Alat dan bahan yang digunakan Karakteristik Total
peneliti dalam penelitian ini adalah Responden
tensimeter, pisang ambon dan lembar Perlakuan Kontrol
observasi berisi identitas responden,
hasil pengukuran tekanan darah serta f % f % F %
Volume 1 Nomor 1 | 35
JOURNAL OF ISLAMIC
NURSING
Umur Mean
45-50 7 35 3 15 10 139 89 144 90
50 Sumber : Data Primer, 2015
51-55 2 10 4 20 6
30 Berdasarkan tabel 3.2 terlihat bahwa
56-60 1 5 3 15 4 tekanan darah pra lansia pada saat Pre- Test pada
20 kelompok perlakuan sistole yang paling tinggi
Jumlah 10 50 10 50 20 adalah 150 dengan mean 139 dan diastol yang
100 paling tinggi adalah 90 dengan mean 89.
Jenis Kelamin Sedangkan tekanan darah pada kelompok
Laki-laki 2 10 4 20 6 kontrol sistol yang paling tinggi adalah 160
30 Perempuan8 40 6 30 14 dengan mean 144 dan diastole yang paling tinggi
70 adalah 100 dengan mean 90. Berdasarkan hal
Jumlah 10 50 10 50 20 100 tersebut dapat diketahui bahwa terdapat
Pekerjaan perbedaan mean antara kelompok perlakuan
IRT 8 40 6 30 14 70 dengan kelompok kontrol, dimana pada
Petani 2 10 4 20 6 30 kelompok kontrol lebih tinggi dari pada
Jumlah 10 50 10 50 16 100 kelompok kontrol.
Sumber :data primer, 2015
Tabel 3.3
Berdasarkan table 3.1 diatas, menunjukkan Perbandingan Tekanan Darah Pada
bahwa distribusi frekuensi responden Kelompok Perlakuan Dengan Kelompok
berdasarkan tingkat usia adalah sebagian besar Kontrol Setelah Perlakuan (Pre Test)
responden berusia antara 45-50 tahun yaitu
Variabel (Tekanan Darah Pre test)
sebanyak 10 orang atau 50%. Distribusi
Perlakuan Kontrol
frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin
Sistol diastol Sistol diastole
sebagian besar perempuan dengan jumlah 14
(mmHg) (mmHg) (mmHg) (mmHg)
responden atau 70%. Distribusi frekuensi
responden berdasarkan pekerjaan adalah 120 80 140 90
sebanyak 14 orang responden atau 70% bekerja 130 80 150 100
sebagai ibu rumah tangga 1 110 70 140 90
120 80 150 90
120 70 150 90
2. Analisis Univariat 110 70 130 80
1420 80 140 80
Tabel 3.2 110 80 150 90
Perbandingan Tekanan Darah Pada 120 80 140 90
Kelompok Perlakuan Dengan Kelompok 120 80 160 100
Kontrol Sebelum Perlakuan (Pre Test) Mean
Variabel (Tekanan Darah Pre test) 120 77 145 90
Perlakuan Kontrol Sumber : Data Primer, 2015
Sistol diastol Sistol diastole
(mmHg) (mmHg) (mmHg) (mmHg)
Berdasarkan tabel 3.3 terlihat bahwa tekanan
140 90 140 90 darah pra lansia pada saat Post- Test pada
150 90 150 100 kelompok perlakuan sistole yang paling tinggi
150 90 140 90 adalah 130 dengan mean 120 dan diastol yang
140 80 150 90 paling tinggi adalah 80 dengan mean 77.
130 80 140 90 Sedangkan tekanan darah pada kelompok
130 80 130 80 kontrol sistol yang paling tinggi adalah 160
140 90 140 80 dengan mean 145 dan diastole yang paling tinggi
130 90 150 90 adalah 100 dengan mean 90. Berdasarkan hal
140 90 140 90 tersebut dapat diketahui bahwa terdapat
140 90 160 100
Volume 1 Nomor 1 | 36
JOURNAL OF ISLAMIC
NURSING
perbedaan mean bermakna antara kelompok penurunan tekanan darah. Sedangkan Hasil Uji
perlakuan dengan kelompok kontrol, dimana Wilcoxon Signed Ranks Test pada tekanan darah
pada kelompok perlakuan memiliki tekanan pre dan post test (diastol) pada kelompok
darah lebih rendah dibanding kelompok kontrol. intervensi didapatkan p-value 0.04 atau p<0.05
berarti ada pengaruh variabel kelompok
intervensi (diastol) terhadap penurunan tekanan
3. Analisis Bivariat
darah. Untuk melihat pengaruh variabel
Tabel 3.4 independen dan variabel dependen maka
Hasil Uji Perbandingan Tekanan Darah dilakukan uji Mann-Whitney.
Pre Test Dan Post Test Pada Kelompok
Kontrol (Paired T-Test dan Wilcoxon
Tabel 3.6
Signed Ranks Test)
Hasil Uji Perbandingan Tekanan Darah
Tekanan Pre test Post test P
Post Test Pada Kelompok Intervensi Dan
darah mmHg mmHg
Kelompok Kontrol (MannWhitney)
Perlaku
Mean Sistol 144 145 .343 TD Kontrol Total
an P
Mean Diastol 90 90 1.,000 Sistole
F % F % F %
Uji Wilcoxon Signed Ranks Test.
Menin
0 0 1 5 1 5
Setelah dilakukan Uji T-Paired Test gkat
.000
didapatkan p-value pada kelompok kontrol 0 50 9 45 9 45
Tetap
(pre-post test sistol) sebesar 0.343 atau p>0.05
berarti tidak ada pengaruh variabel kelompok 10 50 0 0 10 50
kontrol (sistol) terhadap penurunan tekanan Menu
darah. Kemudian dilakukan Uji Wilcoxon run
Signed Ranks Test didapatkan p-value pada
kelompok kontrol (pre-post test diastol)
sebesar 1.000 atau p>0.05 berarti tidak ada TD Perlaku
Kontrol Total
pengaruh variabel kelompok kontrol (diastol) Diasto an P
terhadap penurunan tekanan darah l F % F % F %
Tabel 3.5
Hasil Uji Perbandingan Tekanan Darah Menin
0 0 1 5 1 5
Pre Test Dan Post Test Pada Kelompok gkat
Intervensi (Wilcoxon Signed Ranks Test) .001
0 50 9 45 9 45
Tekanan darah Pre test Post P Tetap
mmHg test 10 50 0 0 10 50
mmH Menu
g run
Volume 1 Nomor 1 | 37
JOURNAL OF ISLAMIC
NURSING
kontrol dan intervensi sebesar 0.001 atau darah pada masing-masing sampel
p<0.05 berarti ada perbedaan yang sangat menunjukkan bahwa pekerjaan tidak
bermakna antara kelompok kontrol dan mempengaruhi tekanan darah para sampel.
intervensi (diastol) pada Post test. atau ada Dan berdasarkan uji alternative non
pengaruh pengaruh variabel kelompok parametrik Mann-Whitney didapatkan P
intervensi terhadap penurunan tekanan value = 0,342 yang menunjukkan bahwa P
darah (diastol). value >0,05 tidak ada perbedaan bermakna
pekerjaan responden antara kelompok
c. PEMBAHASAN perlakuan dengan kelompok kontrol.
Distribusi frekuensi responden Berdasarkan hasil penelitian
berdasarkan tingkat usia adalah sebagian menunjukkan bahwa semua responden pada
besar responden berusia antara 45-50 tahun kelompok kontrol tidak mengalami
yaitu sebanyak 10 orang atau 50% penurunan tekanan darah, baik tekanan darah
sedangkan yang berusia 51-55 tahun yaitu sistol maupun tekanan darah diastol. Hal ini
sebesar 6 orang atau 30% dan yang berusia terjadi karena pada kelompok kontrol tidak
56-60 sebanyak 4 orang atau 20%. Dengan diberikan intervensi ataupun melakukan
Mann-Whitney Test didapatkan P value = tindakan penanganan untuk menurunkan
0,476 yang menunjukkan bahwa P value > tekanan darah.
0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa Tekanan darah responden penelitian
tidak ada perbedaan bermakna rentang pretest pada kelompok perlakuan dengan
umur responden antara kelompok nilai tertinggi 150/90 mmHg dan nilai
perlakuan dengan kelompok kontrol. terendah 130/80 mmHg dengan rata-rata
Berdasarkan hasil pengukuran tekanan tekanan darah pretest pada sistol 139
darah pada masing-masing sampel mmHg dan pada diastol 87 mmHg.
didapatkan bahwa perbedaan umur Sedangkan hasil pengukuran tekanan darah
mempengaruhi tekanan darah para sampel posttest pada kelompok intervensi dengan
semakin tinggi umur sampel maka tekanan nilai tertinggi 130/80 mmHg dan nilai
darahnya semakin tinggi dan sebaliknya. terendah 110/70 mmHg dengan rata-rata
Hal ini disebabkan karena semakin tekanan darah pretest pada sistol 120
bertambahnya usia maka elastisitas mmHg dan pada diastol 77 mmHg.
pembuluh darah semakin berkurang dan Hasil penelitian menunjukkan
terjadinya penyempitan pembuluh darah bahwa semua responden pada kelompok
sehingga darah memerlukan tekanan yang perlakuan mengalami penurunan tekanan
tinggi untuk mengalir keseluruh tubuh. darah selama diberikan intervensi konsumsi
Distribusi frekuensi responden pisang ambon selama lima hari berturut-
berdasarkan jenis kelamin laki-laki adalah turut. Selanjutnya untuk mengetahui hasil
sebanyak 6 responden atau 30% dan 14 perbandingan antara tekanan darah pretest
responden atau 70% berjenis kelamin dan posttest pada kelompok perlakuan
perempuan. Untuk mengetahui perbedaan dilakukan Uji Wilcoxon Signed Ranks Test
rerata jenis kelamin responden digunakan untuk tekanan darah sistol dan diastol. Hasil
uji alternative non parametrik Mann- Uji Wilcoxon Signed Ranks Test untuk
Whitney dan didapatkan P value = 0,342 tekanan darah sistole didapatkan p value=
yang menunjukkan bahwa P value > 0,05 0.018 atau p=<0.05artinya ada pengaruh
sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak signifikan terhadap penurunan tekanan
ada perbedaan bermakna jenis kelamin darah sistol pada kelompok intervensi. Uji
responden antara kelompok perlakuan Wilcoxon Signed Ranks Test yang
dengan kelompok kontrol. selanjutnya untuk mengetahui perbedaan
Distribusi frekuensi responden tekanan darah diastol pre dan posttest
berdasarkan pekerjaan adalah sebanyak 14 kelompok intervensi menunjukkan p
orang responden atau 70% bekerja sebagai value=0.004 atau p<0.05 artinya ada
ibu rumah tangga dan 6 orang responden pengaruh signifikan atau perbedaan
atau 30% bekerja sebagai petani. bermakna terhadap penurunan tekanan darah
Berdasarkan hasil pengukuran tekanan diastol pada kelompok intervensi.
Volume 1 Nomor 1 | 38
JOURNAL OF ISLAMIC
NURSING
Volume 1 Nomor 1 | 39
JOURNAL OF ISLAMIC
NURSING
e. REFERENSI
Volume 1 Nomor 1 | 40
JOURNAL OF ISLAMIC
NURSING
Volume 1 Nomor 1 | 41