Anda di halaman 1dari 4

[ TINJAUAN PUSTAKA ]

Pengaruh Pisang Ambon (Musa paradisiaca S.) terhadap Hipertensi

Kautsar Ramadhan
Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung

Abstrak
Hipertensi merupakan kondisi medis yang ditandai peningkatan tekanan darah secara kronis, yaitu lebih dari 140/90
mmHg. Prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai 25,8% sesuai data Riskesdas 2013. Pengobatan untuk hipertensi
dilakukan dengan terapi farmakologi maupun non farmakologi. Terapi non farmakologi hipertensi dapat dilakukan
dengan penggunaan herbal, salah satunya dengan mengkonsumsi pisang ambon. Pisang ambon mengandung
kalium tinggi yang bekerja mirip obat antihipertensi. Kalium membantu menjaga tekanan osmotik di ruang intrasel
sehingga kadar kalium yang tinggi dapat meningkatkan ekskresi natrium dalam urin dan dapat menurunkan volume
darah dan tekanan darah. Penurunan kalium dalam ruang intrasel menyebabkan cairan dalam ruang intrasel
cenderung tertarik keruangan ekstrasel dan terjadi retensi natrium akibat respon dari tubuh agar osmolaritas pada
kedua kompartemen berada pada titik ekuilibrium. Simpulan, pisang ambon dapat menurunkan tekanan darah. [J
Agromed Unila 2015; 2(4):471-474]

Kata Kunci: hipertensi, pisang ambon, kalium

Influence Banana (Musa paradisiaca S.) toward Hypertension


Abstract
Hypertension is a medical condition characterized by a chronic increase in blood pressure of more than 140/90
mmHg. The prevalence of hypertension in Indonesia reached 25.8% according to the data Riskesdas 2013. Treatment
for hypertension performed with pharmacological and non- pharmacological therapy. Non-pharmacological therapy
of hypertension can be done with the use of herbs, one of them by eating bananas Bananas contain potassium
which works similarly high antihypertensive drugs. Potassium helps maintain osmotic pressure in the intracellular
space so that high potassium levels can increase sodium excretion in the urine and can lower blood volume and
blood pressure. Decrease of potassium in the intracellular space causes the liquid in the intracellular space tend to
be interested in spatial extracellular sodium retention and occurs due to the response of the body to be osmolarity in
both compartments is at equilibrium. Conclusion, bananas can lower blood pressure. [J Agromed Unila 2015;
2(4):471-474]

Keyword: hypertension, banana, potassium

Korespondensi: Kautsar Ramadhan | Jl. Blora Gg. Bahagia No. 1 Segalamider, Bandar Lampung | HP 082185394846
e-mail: kautsarramadhanne69@ymail.com

Pendahuluan diet. Buah dan sayur merupakan komponen


Tekanan darah tinggi atau hipertensi penting dari diet yang sehat. Beberapa
adalah meningkatnya tekanan darah secara buah-buahan seperti pisang menawarkan
tidak wajar dan terus menerus karena manfaat kesehatan yang besar. Penelitian di
rusaknya salah satu atau beberapa faktor Amerika dan India membuktikan bahwa
yang berperan. Tekanan darah normal jika makanan kaya kalium seperti pisang dapat
sistolik 120-139 mmHg dan diastolik 80-89 menurunkan tekanan darah arteri pada
mmHg. Hipertensi ringan apabila sistolik tikus albino.2,3
140-160 mmHg dan diastolik 90-99 mmHg. Peranan kalium mirip dengan natrium.
Hipertensi sedang apabila sistolik 160-179 Kalium membantu menjaga tekanan
mmHg dan diastolik 100-109 mmHg. osmotik di ruang intrasel sedangkan
Hipertensi berat apabila sistolik ≥180 mmHg natrium menjaga tekanan osmotik dalam
dan diastolik ≥110 mmHg.1 ruang ekstrasel. Kadar kalium yang tinggi
Terapi non farmakologis hipertensi dapat meningkatkan ekskresi natrium
dapat dilakukan dengan memodifikasi gaya dalam urin (natriuresis), sehingga dapat
hidup. Salah satu modifikasi gaya hidup menurunkan volume darah dan tekanan
ialah dengan pengaturan pola makan atau darah. Penurunan kalium dalam ruang
Kautsar Ramadhan | Pengaruh Pisang Ambon (Musa paradisiaca S.) terhadap Hipertensi

intrasel menyebabkan cairan dalam ruang dalam sel JG menjadi terurai dan
intrasel cendrung tertarik keruangan melepaskan renin. Sebagian besar renin
ekstrasel dan retensi natrium dikarenakan akan memasuki darah dan meninggalkan
respon dari tubuh agar osmolalitas pada ginjal menuju sirkulasi di seluruh tubuh.
kedua kompartemen berada pada titik Renin akan menetap dalam darah selama 30
ekuilibrium.4,5 menit hingga 1 jam dan menyebabkan
terbentuknya angiotensin I. Dalam
Isi beberapa detik setelah pembentukan
Hipertensi adalah suatu peningkatan angiotensin I, terdapat dua asam amino
tekanan sistolik >120 mmHg dan tekanan tambahan yang memecah dari angiotensin
diastolik >80 mmHg. Menurut American untuk membentuk angiotensin II peptida
Heart Association (AHA), penduduk Amerika asam amino-8. Di dalam darah angiotensin
Serikat yang berusia >20 tahun menderita II akan menyebabkan vasokontriksi
hipertensi telah mencapai angka hingga pembuluh darah dengan cepat sehingga
74,5 juta jiwa. Sekitar 90-95% kasus tidak akan meningkatkan tekanan arteri.
diketahui penyebabnya. Hipertensi Vasokontriksi terjadi pada arteriol dan
merupakan silent killer dimana gejala dapat sedikit lebih lemah pada vena.6,7,8
bervariasi pada masing-masing individu. Konstriksi pada arteriol dapat
Gejala hipertensi adalah sakit kepala/rasa meningkatkan tahanan perifer, sehingga
berat di tengkuk, vertigo, jantung berdebar- mengakibatkan peningkatan tekanan darah.
debar, mudah Ielah, penglihatan kabur, Konstriksi ringan pada vena juga akan
telinga berdenging (tinnitus), dan mimisan. meningkatkan aliran balik darah vena ke
Berkembangnya hipertensi sangat jantung, sehingga membantu pompa
dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain jantung untuk melawan kenaikan tekanan
kurangnya aktifitas fisik, kebiasaan merokok, darah. Angiotensin dapat meningkatkan
stres, riwayat keluarga, dan kebiasaan tekanan darah dengan cara menurunkan
mengkonsumsi makanan tinggi lemak ekskresi garam dan air pada ginjal.7
hewani, kurangnya serat, tinggi natrium dan Angiotensin II akan meningkatkan
rendah kalium.6 pelepasan hormon aldosteron. Hormon ini
Proses terjadinya hipertensi diawali dapat menyebabkan reabsorbsi lebih
dari terbentuknya angiotensin II. banyak ion natrium (Na+) dan air pada
Angiotensin II terbentuk dari angiotensin I tubulus distal, serta meningkatkan volume
oleh Angiotensin Converting Enzyme (ACE). dan tekanan darah. 7
Proses ini dapat terjadi di paru dan jaringan Berdasarkan penyebabnya, hipertensi
epitel pembukuh darah. Semua tahapan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
dari seluruh sistem renin sampai menjadi hipertensi primer dan sekunder. Hipertensi
angiotensin II dikenal dengan sebutan Renin primer disebut juga hipertensi idiopatik.
Angiotensin Aldosteron System (RAAS).7,8 Hipertensi ini merupakan jenis hipertensi
Renin Angiotensin Aldosteron System yang belum diketahui penyebabnya.
merupakan sistem hormonal yang memiliki Hipertensi sekunder merupakan jenis
peran dalam mengontrol sistem hipertensi yang telah diketahui penyebab
kardiovaskular, ginjal, kelenjar adrenal, dan yang mendasari. Pada umumnya hipertensi
regulasi tekanan darah. Renin merupakan sekunder merupakan komplikasi dari suatu
suatu enzim protein yang dilepaskan oleh penyakit lain seperti penyakit ginjal.9
ginjal jika tekanan arteri mengalami Hipertensi dapat ditegakkan diagnosis
penurunan sangat rendah. Selanjutnya dengan cara anamnesis dan pemeriksaan
enzim ini dapat meningkatkan tekanan fisik. Pada anamnesis perlu ditekankan
arteri melalui beberapa cara, sehingga riwayat penyakit, lama menderitanya, gejala
membantu mengoreksi penurunan awal penyakit yang berkaitan seperti penyakit
tekanan. Renin disintesis dan disimpan jantung koroner, gagal jantung, penyakit
dalam bentuk inaktif di dalam sel-sel serebrovakular, riwayat keluarga,
jukstoglomerular (sel JG). Bila tekanan arteri perubahan aktifitas/kebiasaan (merokok),
turun, reaksi intrinsik di dalam ginjal akan konsumsi makanan, riwayat obat-obatan
mengakibatkan banyak molekul protein di bebas, dan faktor psikososial. Pemeriksaan

J Agromed Unila | Volume 2 | Nomor 4 | November 2015 | 472


Kautsar Ramadhan | Pengaruh Pisang Ambon (Musa paradisiaca S.) terhadap Hipertensi

fisik dilakukan pemeriksaan tekanan perantara serotoninnatriorexic. Konsumsi


darah.3,9 Kalium dalam jumlah yang tinggi dapat
Tatalaksana hipertensi meliputi terapi melindungi individu dari hipertensi. Asupan
farmakologi dan non farmakologi. Terapi Kalium yang meningkat akan menurunkan
farmakologi terdapat empat golongan tekanan darah sistolik dan diastolik.11
utama obat untuk hipertensi baik untuk Kalium dapat menyebabkan
pengobatan pemulaan maupun vasodilatasi, sehingga menyebabkan
pemeliharaan yaitu diuretika, beta-blocker, penurunan retensi perifer total dan
kalsium antagonis, ACE inhibitor, ARB meningkatkan output jantung. Selanjutnya,
Inhibitor.10 kalium dapat menurunkan tekanan darah
Terapi non farmakologi dengan cara dengan khasiat sebagai diuretika. Kalium
mengubah pola hidup, menurunkan berat juga dapat mengubah aktivitas sistem renin-
badan jika ada kegemukan, mengurangi angiotensin. Kalium dapat mengatur saraf
minum alkohol, meningkatkan aktivitas fisik perifer dan sentral yang mempengaruhi
aerobik, mengurangi asupan garam, tekanan darah. 12
mempertahankan asupan kalium yang Berbeda dengan natrium, kalium
adekuat, mempertahankan asupan kalsium merupakan ion utama di dalam cairan
dan magnesium yang adekuat, intraseluler. Cara kerja kalium adalah
menghentikan merokok, mengurangi kebalikan dari natrium. Konsumsi kalium
asupan lemak jenuh dan kolesterol.10 Salah yang banyak akan meningkatkan
satu upaya mempertahankan asupan kalium konsentrasinya di dalam cairan intraselular,
yaitu mengkonsumsi pisang ambon.11 sehingga cenderung menarik cairan dari
Pisang ambon telah banyak bagian ekstraselular dan menurunkan
dikonsumsi oleh masyarakat tanpa memiliki tekanan darah. Rasio kalium dan natrium
efek samping, selain itu pisang ambon dalam diet berperan dalam mencegah dan
memiliki kandungan kalium lebih tinggi dan mengendalikan hipertensi. Rasio konsumsi
natrium lebih rendah dibandingkan dengan natrium dan kalium yang dianjurkan adalah
buah pisang lainnya, dalam 100 g pisang 1:1. Secara alami, banyak bahan pangan
ambon mengandung 435 mg kalium dan yang memiliki kandungan kalium dengan
hanya 18 mg natrium, sedangkan berat rasio lebih tinggi dibandingkan dengan
rerata satu buah pisang ambon ±140 g, natrium. Rasio tersebut kemudian menjadi
sehingga dalam satu buah pisang ambon terbalik akibat proses pengolahan yang
mengandung ±600 mg kalium dengan banyak menambahkan garam ke
demikian pisang ambon menjadi alternatif dalamnya.12,13
dalam peningkatan asupan kalium.11
Penelitian sebelumnya di Amerika Ringkasan
Serikat yang menyatakan bahwa makanan Tekanan darah tinggi atau hipertensi
kaya kalium seperti pisang dapat membantu adalah peningkatan tekanan darah secara
menurunkan tekanan darah. Pada tidak wajar dan terus menerus karena
percobaan di India, dua pisang sehari rusaknya salah satu atau beberapa faktor
menghasilkan penurunan tekanan darah yang berperan. Dalam pengobatan untuk
sebesar 10% dalam seminggu. Efek hipertensi dapat dberikan terapi
antihipertensi dari pisang dari penelitian farmakologi dengan memberikan obat
sebelumnya menyatakan bahwa diet pisang antihipertensi dan dapat juga diberikan
pada tikus albino menghasilkan rerata terapi non farmakologi. Pisang ambon salah
penurunan tekanan darah arteri sama satu terapi non farmakologi yang dapat
baiknya dengan penggunaan pencegahan menurunkan tekanan darah dikarenakan
efek peningkatan tekanan darah pada tikus kandungan kalium yang tinggi dan dapat
yang disebabkan oleh deoxycortocosterone dijadikan alternatif dalam diet hipertensi.
acetate (DOCA). Efek antihipertensi dari
pisang matang pada tikus yang diberi DOCA Simpulan
disebabkan oleh kandungan triptofan dan Pisang ambon merupakan salah satu
karbohidrat pada pisang yang meningkatkan terapi non farmakologi yang dapat
tingkat serotonin dan memberikan efek menurunan tekanan darah karena

J Agromed Unila | Volume 2 | Nomor 4 | November 2015 | 473


Kautsar Ramadhan | Pengaruh Pisang Ambon (Musa paradisiaca S.) terhadap Hipertensi

mengandung kadar kalium yang tinggi yang 6. Joint National Committee. Prevention,
dapat menurunkan tekanan darah dan detection, evaluation,and treatment of
efektif digunakan untuk diet hipertensi. high blood pressure. the seventh report
of the JNC (JNC-7). JAMA. 2003;
Daftar Pustaka 289(19):2560-72.
1. Ganong WF. Fisiologi kedokteran. Buku 7. Guyton AC, Hall JE. Buku ajar fisiologi
Kedokteran. Edisi ke-22 Jakarta: EGC; kedokteran. Edisi ke-9. Jakarta: EGC;
2008. 1997.
2. Tjay HT, Rahardja K. Obat-obat penting 8. Brunton, Laurence L, Keith P, Donald B,
kasiat, penggunaan dan efek-efek Buxton. Goodman & gilman: manual
sampingnya. Jakarta: PT. Gramedia; farmakologi dan terapi. Edisi ke-3.
2008. Jakarta: Buku Kedokteran EGC; 2010.
3. Imam MZ, Akter S. Musa paradisiaca L. 9. Suyono S. Buku ajar ilmu penyakit
and Musa sapientum L.: a dalam. Edisi ke-3. Jakarta: FK UI; 2001.
phytochemical and pharmacological 10. Ganiswarna SG. Farmakologi dan terapi.
review. Journal of Applied Edisi ke-4. Jakarta: FK UI; 2003.
Pharmaceutical Science. 2011; 1(5):14- 11. Kumar S, Bhowmik D, Duraivel S,
20. Umadevi M. Traditional and medical
4. Kumar V, Abbas AK, Fausto F. Robbins uses of banana. Journal of
and Cotran pathologic basis of disease. Pharmacognosy and Phytochemistry.
Edisi ke-7. Pennsylvania: Elsevier Inc; 2012; 1(3):57-70.
2004. 12. Morgan JM. Lecture notes kardiologi.
5. Schmidt D. Food insight–potassium Edisi ke-4. Jakarta: Erlangga; 2005.
milligrams can help manage millimeters 13. Almatsier S. Prinsip dasar ilmu gizi. Edisi
of mercury. Washington DC: ke-9. Jakarta: Gramedia; 2010.
International Food Information Council
Foundation; 2012.

J Agromed Unila | Volume 2 | Nomor 4 | November 2015 | 474

Anda mungkin juga menyukai