SIG 242 Box 7.7
SIG 242 Box 7.7
masalah pengambilan keputusan spasial karena menyediakan manajemen data dan fasilitas
tampilan yang kurang dalam perangkat lunak MCE. Sebagai imbalannya, MCE memberi GIS
sarana untuk mengevaluasi masalah keputusan multi kriteria yang kompleks di mana terdapat
kriteria dan tujuan yang bertentangan. Bersama-sama, sistem berbasis GIS dan MCE memiliki
potensi untuk memberikan pembuat keputusan dengan pendekatan yang lebih rasional,
obyektif dan tidak bias dalam pengambilan keputusan dan dukungan spasial daripada sampai
sekarang. Namun, teknik MCE hanya baru-baru ini dimasukkan ke dalam perangkat GIS
(Carver, 1991b; Eastman et al., 1993).
MCE, seperti teknik lainnya, bukan tanpa masalah. Masalah utama adalah pilihan
algoritma MCE dan spesifikasi bobot. Algoritma MCE yang berbeda dapat menghasilkan hasil
yang sedikit berbeda ketika digunakan dengan data yang sama dan bobot yang sama. Hal ini
disebabkan oleh perbedaan dalam cara trade-off dilakukan. Namun, masalah yang paling sulit
diselesaikan adalah dalam spesifikasi bobot (faktor) karena ini sangat menentukan hasil dari
sebagian besar analisis. Orang yang berbeda akan melihat masalahnya secara berbeda, dan
karenanya menentukan skema bobot yang berbeda. Dalam konteks contoh limbah nuklir,
dimungkinkan untuk membayangkan bahwa skema pembobotan yang ditentukan oleh industri
nuklir dan lobi lingkungan akan sepenuhnya berbeda. Industri nuklir lebih cenderung
menempatkan penekanan yang lebih besar pada faktor ekonomi dan teknik sedangkan lobi
lingkungan lebih cenderung menekankan faktor sosial dan lingkungan. Dalam hal ini, hasilnya
akan sangat berbeda dan analisis lebih lanjut akan diperlukan untuk mengidentifikasi solusi
paling tidak konflik (Carver, 1991b). Ini telah menyebabkan perkembangan dalam partisipasi
publik GIS di mana input publik adalah kunci untuk aplikasi GIS yang bertanggung jawab.
Pengantar teori dan konsep seputar Partisipasi Publik GIS (PPGIS) diberikan dalam Kotak 7.7.
Kotak 7.8 menyajikan studi kasus PPGIS yang digunakan, dengan fokus pada kesulitan
menerjemahkan geografi 'vernakular' menjadi informasi untuk pengambilan keputusan.