Anda di halaman 1dari 7

JURNAL KEBIDANAN

Vol 3, No 4, Oktober 2017 : 217-223


PENGARUH KONSUMSI PISANG TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA
LANSIA DI DESA SINAR BANTEN KECAMATAN TALANG PADANG KABUPATEN
TANGGAMUS TAHUN 2017

Neneng Siti Lathifah(1), Ismiyeni(2)

ABSTRAK

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu kondisi ketika darah mengalir melalui
pembuluh darah dengan kekuatan yang lebih besar dari biasanya. Penanganan yang dapat
dilakukan selain terapi farmakologis adalah dengan mempergunakan terapi non
farmakologi atau terapi komplementer. Salah satu tindakan pencegahan untuk menurunkan tekanan
darah adalah dengan cara mengkonsumsi buah pisang. Tujuan penelitian adalah diketahui Pengaruh
konsumsi pisang terhadap penurunan tekanan darah pada lansia di Desa Sinar Banten Kecamatan
Talang Padang Kabupaten Tanggamus tahun 2017.
Metode penelitian ini merupakan penelitian tindakan quasi eksperimen. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Talang Padang
Kabupaten Tanggamus tahun 2017 sebanyak 769 orang pada bulan Februari 2017. Sampel 15
orang, Teknik sampling yang digunakan purposive sampling Pengumpulan data dengan
menggunakan lembar observasi dan analisa data yang digunakan adalah uji T-dependent.
Hasil penelitian didapatkan bahwa Rata-rata tekanan darah sebelum pemberian pisang adalah
158, dengan SD 16.7. Rata-rata tekanan darah sesudah pemberian pisang adalah 127, dengan SD 82.
Ada pengaruh konsumsi pisang terhadap penurunan tekanan darah pada lansia di Desa Sinar
Banten Kecamatan Talang Padang Kabupaten Tanggamus tahun 2017 (p value 0,000). Saran
Bagi lansia dan masyarakat, bagi masyarakat maupun keluarga dapat menerapkan pengobatan
herbal yang tepat untuk mengobati gejala hipertensi salah satunya mengkonsumsi pisang ambon agar
menurunkan kadar tekanan darah tinggi, jadi bisa mengurangi penggunaan obat-obatan
farmakologi yang ada efek sampingnya.

Kata Kunci: Pisang Ambon, Hipertensi, Lansia

PENDAHULUAN jantung dan penyebab utama kematian


Hipertensi menjadi masalah pada (Dayand, 2015).(2)
lansia karena sering ditemukan menjadi faktor Penanganan yang dapat dilakukan
utama payah jantung dan penyakit koroner. selain terapi farmakologis adalah dengan
Lebih dari separuh kematian diatas usia 60 mempergunakan terapi non farmakologi atau
tahun disebabkan oleh penyakit jantung dan terapi komplementer. Metode non farmakologi
serebrovaskuler (Nugroho, 2008). Hipertensi tidak memiliki efek samping serta tidak
berarti tekanan darah di dalam pembuluh- merugikan kondisi tubuh. Terapi non
pembuluh darah sangat tinggi (Yekti & farmakologi atau terapi komplementer yang
Wulandari, 2011)(1) dapat digunakan untuk mengurangi tekanan
Hipertensi atau tekanan darah tinggi darah lansia adalah: Asupan garam dan
adalah suatu kondisi ketika darah mengalir natrium, Nutrisi (Konsumsi pisang,
melalui pembuluh darah dengan kekuatan yang mentimun, temulawak, dan ekstrak bawang
lebih besar dari biasanya. Ini adalah kondisi putih), Penurunan berat badan, Berhenti
kritis yang dapat saring hati, melukai merokok, Jangan stress (Yekti & Wulandari,
pembuluh darah, menyebabkan meningkatkan 2011) Salah satu tindakan pencegahan untuk
risiko serangan jantung, stroke, masalah ginjal, menurunkan tekanan darah adalah dengan cara
dan jika tidak diobati dapat menyebabkan mengkonsumsi buah pisang.
kematian. Secara global hipertensi dianggap
sebagai faktor risiko penting untuk penyakit

1.) Dosen Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung


2.) Mahasiswa Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung
218 Neneng Siti Lathifah, Ismiyeni

Hasil sensus penduduk tahun 2010, METODE


Indonesia saat ini termasuk dalam lima besar Jenis penelitian yang digunakan dalam
negara dengan jumlah penduduk lanjut usia penelitian ini adalah penelitian kuantitatif
terbanyak didunia yakni 18,1 juta jiwa atau adalah metode penelitian yang dapat
9,6% dari jumlah penduduk. Prevalensi diartikan sebagai metode yang berlandaskan
penderita hipertensi di Indonesia terus terjadi pada filsafat positifisme digunakan untuk
peningkatan. Hasil Survei Kesehatan Rumah meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
Tangga (SKRT) pada tahun 2000 sebesar 21% pengumpulan data menggunakan instrumen
menjadi 26,4% dan 27,5% pada tahun 2001 penelitian analisis data bersifat kuantitatif
dan 2004. Selanjutnya, diperkirakan dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang
meningkat lagi menjadi 37% pada tahun telah ditetapkan (Notoatmodjo, 2012). (5)
2015 dan menjadi 42% pada tahun 2025. Waktu penelitian di laksakanakan pada 17
Menurut data Kementrian Kesehatan RI tahun April – 8 Mei 2017. Tempat penelitian ini
2009 menunjukkan bahwa prevalensi dilaksanakan di Desa Sinar Banten
hipertensi sebesar 29,6% dan meningkat Kecamatan Talang Padang Kabupaten
menjadi 34,1% tahun 2010. (Kemenkes RI, Tanggamus tahun 2017.
2009)(3) Dalam penelitian ini menggunakan
Berdasarkan hasil pra survey rancangan analisis dengan menggunakan
diwilayah kerja puskesmas talang padang pendekatan quasi eksperimen dengan
pada bulan Februari 2017 didapatkan jumlah rancangan One group pretest – posttest design.
laki-laki 502 orang dan perempuan 267 orang Ciri dari desain penelitian ini
dari 769 orang mengalami hipertensi dari usia memberikan intervensi kepada responden
30-60 tahun. Alasan peneliti mengambil yang akan dilakukan tindakan perlakuan dan
tempat penelitian di Desa Sinar Banten membandingkan sebelum dan sesudah
Kecamatan Talang Padang Kabupaten dilakukan intervensi. Peneliti memberikan
Tanggamus tepatnya di Posbindu dikarenakan intervensi kepada kelompok sebelum
belum pernah dilakukan observasi penyuluhan pemberian pisang dan sesudah pemberian
pananganan hipertensi dengan menggunakan pemberian pisang. Populasi adalah keseluruhan
bahan alami seperti mengkonsumsi buah objek penelitian atau objek yang diteliti
pisang sehingga peneliti tertarik meneliti (Arikunto, 2010).(6) Populasi dalam
tentang Pengaruh konsumsi pisang terhadap penelitian ini adalah seluruh lansia di
penurunan tekanan darah pada lansia di Desa wilayah kerja Puskesmas Talang Padang
Sinar Banten Kecamatan Talang Padang Kabupaten Tanggamus tahun 2017 sebanyak
Kabupaten Tanggamus tahun 2017. 476 orang pada bulan Februari 2017.
Hipertensi berarti tekanan darah di Sampel adalah sebagian yang diambil
dalam pembuluh-pembuluh darah sangat dari keseluruhan objek yang diteliti dan
tinggi. Pembuluh darah-pembuluh darah yang dianggap mewakili seluruh populasi (Arikunto,
mengangkut darah dari jantung yang 2010). Sampel dalam penelitian ini seluruh
memompa darah ke seluruh jaringan dan lansia di posyandu lansia Desa Sinar
organ-organ tubuh. Hipertensi bukan berarti Banten Kecamatan Talang Padang Kabupaten
tegangan emosi yang berlebihan walaupun Tanggamus tahun 2017 sebanyak 15 orang.
tegangan emosi dan stres dapat meningkatkan Penelitian ini menggunakan teknik
tekanan darah untuk sementara (Yekti & purposive sampling didasarkan pada suatu
Wulandari, 2011) Suatu peningkatan dari pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti
tekanan darah sistolik dan atau diastolik sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-sifat
meningkatkan risiko menimbulkan penyakit populasi yang sudah diketahui sebelumnya.
jantung, penyakit ginjal, pengerasan atau
penggumpalan dari pembuluh darah kerusakan HASIL PENELITIAN
mata, dan stroke (kerusakan otak). Hipertensi 1. Analisis Univariat
adalah keadaan tekanan darah yang sama atau a. Tekanan Darah Sebelum Pemberian
melebihi 140 mmHg sistolik dan/ atau Pisang
melebihi 90 mmHg diastolik pada seseorang Berdasarkan tabel 1 Hasil analisis
yang tidak sedang makan obat antihipertensi dapat dilihat dari 15 responden, diketahui
(Aziz dkk, 2008)(4) bahwa pemberian pisang terhadap penurunan
tekanan darah pada lansia nilai minimal (nilai

Jurnal Kebidanan Volume 3, Nomor 4, Oktober 2017


Pengaruh Konsumsi Pisang Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia 219
Di Desa Sinar Banten Kecamatan Talang Padang Kabupaten Tanggamus Tahun 2017

tekanan darah terendah) 130/90 mmHg dan 200/100 mmHg dengan nilai rata- rata sebelum
nilai maksimal (nilai tekanan darah tertinggi) pemberian pisang 158 dan standar deviasi 167.

Tabel 1
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan tekanan darah sebelum pemberian pisang pada lansia di
Desa Sinar Banten Kecamatan Talang Padang Kabupaten Tanggamus tahun 2017

Variabel N Mean Min-Mak SD


Sebelum pemberian pisang 15 158 130/90-200/100 16.7

b. Tekanan darah sesudah pemberian pisang

Tabel 2
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tekanan darah sesudah pemberian pisang pada lansiadi
Desa Sinar Banten Kecamatan Talang Padang Kabupaten Tanggamus tahun 2017

Variabel N Mean Min-Mak SD


Sesudah pemberian pisang 15 127 120/80-140/90 82

Berdasarkan tabel 2 Hasil analisis tekanan darah terendah) 120.80 mmHg dan
dapat dilihat dari 15 responden, diketahui nilai maksimal (nilai tekanan darah tertinggi)
bahwa pemberian pisang terhadap penurunan 140.90 mmHg dengan nilai rata- rata sebelum
tekanan darah pada lansia nilai minimal (nilai pemberian pisang 127 dan standar deviasi 82.

Tabel 3
Analisis frekuensi tekanan darah pada lansia setelah Pemberian Pisang di Desa Sinar Banten
Kecamatan Talang Padang Kabupaten Tanggamus tahun 2017

Analisis frekuensi
N Mean SD
pemberian pisang
Hari ke 1 158 167
Hari ke 2 158 167
Hari ke 3 158 167
Hari ke 4 157 160
Hari ke 5 155 139
Hari ke 6 152 157
Hari ke 7 148 115
Hari ke 8 146 126
Hari ke 9 145 133
Hari ke 10 144 127
15
Hari ke 11 140 108
Hari ke 12 139 111
Hari ke 13 139 115
Hari ke 14 138 110
Hari ke 15 136 85
Hari ke 16 132 92
Hari ke 17 130 100
Hari ke 18 128 78
Hari ke 19 127 83
Hari ke 20 127 83

Jurnal Kebidanan Volume 3, Nomor 4, Oktober 2017


220 Neneng Siti Lathifah, Ismiyeni

Berdasarkan tabel 3 Hasil analisis


dapat dilihat dari 15 responden, diketahui 2. Analisa Bivariat
bahwa pemberian pisang terhadap kenaikan a. Pengaruh konsumsi pisang terhadap
tekanan darah tinggi pada lansia mengalami penurunan tekanan darah pada lansia
penurunan tertinggi dan efisien terjadi pada di Desa Sinar Banten Kecamatan
hari ke 6 sehingga pemberian pisang ambon Talang Padang Kabupaten Tanggamus
dapat dijadikan sebagai alternatif untuk tahun 2017
menurunkan tekanan darah tinggi pada lansia.

Tabel 4
Pengaruh konsumsi pisang terhadap penurunan tekanan darah pada lansia di Desa Sinar Banten
Kecamatan Talang Padang Kabupaten Tanggamus tahun 2017

SD N
OR
Mean (Nilai (Standar (Jumlah
Variabel P (Value) CI 95% (low-up)
Rata-Rata) Deviasi) Sampel)
Sebelum
158 16.7
pemberian pisang
0,000 15 23,6 – 37,9
Sesudah
127 82
pemberian pisang

Berdasarkan tabel 4 diatas, dapat pisang yang meningkatkan kadar serotonin dan
dilihat nilai rata-rata, standar deviasi dan menunjukkan serotonin-dimediasi efek
standar error untuk masing-masing variabel. natriorexic. Sarkar et al melaporkan bahwa
Nilai rata-rata tekanan darah Sebelum pisang menurun munculnya kedua tekanan
pemberian pisang adalah 158 sedangkan Nilai darah sistolik dan diastolik pada orang sehat
rata-rata tekanan darah Sebelum pemberian mengalami stress test dingin. Dalam penelitian
pisang adalah127. ini menyimpulkan efek sebagai gangguan non-
Hasil uji statistik yang dilihat dari nilai spesifik dalam ketersediaan ion kalsium
Sig. (2-tailed) pada tabel independent sample diperlukan untuk kontraksi otot polos yang
test adalah 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak. menyebabkan relaksasi.
Dapat disimpulkan bahwa ada Pengaruh Hasil Penelitian ini didukung
konsumsi pisang terhadap penurunan tekanan penelitian Gunawan, 2014 menyimpulkan
darah pada lansia di Desa Sinar Banten Hasil rerata tekanan darah sistolik setelah
Kecamatan Talang Padang Kabupaten diberikan kombinasi pisang dan stroberi
Tanggamus tahun 2017. sebesar 100,57 mmHg, lebih rendah dari
sebelum diberikan kombinasi sebesar 110,73
PEMBAHASAN mmHg (p<0,01), sedangkan hasil rerata
1. Rerata tekanan darah sebelum Diberi tekanan darah diastolik setelah diberikan
Pisang Ambon kombinasi pisang dan stroberi sebesar 65,70
Berdasarkan tabel 1 Hasil analisis mmHg, lebih rendah dari sebelum
dapat dilihat dari 15 responden, diketahui diberikan kombinasi sebesar 73,40 mmHg (p
bahwa pemberian pisang terhadap penurunan < 0,01).
tekanan darah pada lansia nilai minimal (nilai Menurut pendapat peneliti Konsumsi
tekanan darah terendah) 130/90 mmHg dan pisang ambon secara teratur dengan demikian
nilai maksimal (nilai tekanan darah tertinggi) dapat dijadikan terapi pendamping dari diet
200/100 mmHg dengan nilai rata- rata sebelum hipertensi. Terlebih lagi selain berkhasiat,
pemberian pisang 158 dan standar deviasi 167. pisang ambon juga relatif mudah dan
Hipertensi merupakan kelainan dapat dijumpai buahnya sepanjang musim.
kardiovaskular yang paling umum, ada Teksturnya yang lembut juga memudahkan
penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik, para lansia untuk mengkonsumsinya tanpa
setelah pemberian pisang. Menurut penelitian memerlukan proses produksi tambahan.
Dayanad (2015) menyebutkan bahwa efek
tryptophan dan karbohidrat tinggi kandungan

Jurnal Kebidanan Volume 3, Nomor 4, Oktober 2017


Pengaruh Konsumsi Pisang Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia 221
Di Desa Sinar Banten Kecamatan Talang Padang Kabupaten Tanggamus Tahun 2017

2. Rerata tekanan darah sesudah Diberi berbagai hidangan lezat.


Pisang Ambon
Berdasarkan tabel 2 Hasil analisis 3. Pengaruh konsumsi pisang terhadap
dapat dilihat dari 15 responden, diketahui penurunan tekanan darah pada lansia
bahwa pemberian pisang terhadap penurunan di Desa Sinar Banten Kecamatan
tekanan darah pada lansia nilai minimal (nilai Talang Padang Kabupaten Tanggamus
tekanan darah terendah) 120.80 mmHg dan tahun 2017
nilai maksimal (nilai tekanan darah tertinggi) Berdasarkan tabel 4 diatas, dapat
140.90 mmHg dengan nilai rata- rata sebelum dilihat nilai rata-rata, standar deviasi dan
pemberian pisang 127 dan standar deviasi 82. standar error untuk masing-masing variabel.
Penurunan berkelanjutan tekanan Nilai rata-rata tekanan darah Sebelum
darah bisa karena ion kalium, yang hadir pemberian pisang adalah 158 sedangkan Nilai
dalam jumlah yang lebih tinggi di rata-rata tekanan darah Sebelum pemberian
pisang.Sebuah percobaan manusia pisang adalah127. Hasil uji statistik yang
menunjukkan bahwa makan 2 porsi pisang dilihat dari nilai Sig. (2-tailed) pada tabel
meningkat [K +] p pada 30 dan independent sample test adalah 0,000 < 0,05,
60 menit pasca konsumsi. maka Ho ditolak. Dapat disimpulkan bahwa
Pisang adalah buah tropis yang ada Pengaruh konsumsi pisang terhadap
terkenal. Dari rumah Barat Pacific asli, penurunan tekanan darah pada lansia di Desa
sekitar 600 SM tanaman ini menyebar ke India Sinar Banten Kecamatan Talang Padang
dan kemudian seluruh negara-negara tropis. Kabupaten Tanggamus tahun 2017.
Sekitar 300 varietas pisang yang tumbuh, Hipertensi atau tekanan darah tinggi
sebagian besar dari mereka di Asia, tropis adalah suatu kondisi ketika darah mengalir
Indo-Malaysia dan Australia. India, Filipina, melalui pembuluh darah dengan kekuatan
China, Ekuador, Brazil, Indonesia, Meksiko, yang lebih besar dari biasanya. Ini adalah
Kosta Rika, Kolombia, Thailand yang utama kondisi kritis yang dapat saring hati,
dalam budidaya pisang. Penggunaan obat melukai pembuluh darah, menyebabkan
pisang terkenal. Musa paradisiaca dan Musa meningkatkan risiko serangan jantung, stroke,
sapientum digunakan dalam diare (mentah), masalah ginjal, dan jika tidak diobati
disentri, lesi usus pada kolitis ulserativa, dapat menyebabkan kematian. Secara global
diabetes (mentah), di sariawan, uremia, hipertensi dianggap sebagai faktor risiko
nefritis, asam urat, hipertensi, penyakit penting untuk penyakit jantung dan penyebab
jantung. utama kematian (Dayand, 2015).
Hasil Penelitian ini didukung Tekanan darah normal adalah 120/80
penelitian Jayanti, 2016 menyimpulkan adanya mmHg. Tekanan darah antara 120/80 mmHg
pengaruh yang signifikan dari pemberian buah dan 139/89 mmHg disebut pra-hipertensi dan
pisang emas terhadap penurunan tekanan darah tekanan darah lebihd ari 140/90 mmHg sudah
lansia di Dusun Pundung Nogotirto Gamping dianggap tinggi dan disebut hipertensi. Angka
Sleman Yogyakarta. Pemberian terapi buah yang diawal merupakan tekanan darah sistolik
pisang emas dapat menurunkan rata- rata yang berhubungan dengan tekanan di dalam
tekanan darah sistolik lansia sebesar pembuluh darah ketika jantung berkontraksi
13,5mmHg dan rata-rata tekanan darah dan memompa darah maju ke dalam pembuluh
diastolik sebesar 12 mmHg. Menurut pendapat darah yang ada. Sedangkan angka selanjutnya
peneliti Pengobatan farmakologi memiliki efek adalah tekanan diastolik yang mewakili
yang lebih cepat dibandingkan dengan tekanan di dalam pembuluh darah ketika
pengobatan non farmakologi. Tetapi jantung dalam kondisi istirahat setelah
pengobatan farmakologis memiliki efek kontraksi. Tekanan diastolik mencerminkan
samping yang lebih besar dibandingkan tekanan paling rendah yang ada pada
pengobatan non farmakologi. Salah satu buah pembuluh darah. (Yekti & Wulandari, 2011)
yang dapa digunakan dalam sebagai terapi Suatu peningkatan dari tekanan darah sistolik
non-farmakologi adalah buah pisang ambon. dan atau diastolik meningkatkan risiko
Buah pisang merupakan buah tropis yang menimbulkan penyakit jantung, penyakit
menjadi favorit banyak orang. Selain rasanya ginjal, pengerasan atau penggumpalan dari
manis, pisang juga kaya vitamin dan mineral, pembuluh darah kerusakan mata, dan stroke
bisa dimakan langsung atau diolah menjadi (kerusakan otak). (Yekti & Wulandari, 2011)

Jurnal Kebidanan Volume 3, Nomor 4, Oktober 2017


222 Neneng Siti Lathifah, Ismiyeni

Penanganan yang dapat dilakukan selain retensi cairan dan tekanan darah tinggi. Satu
terapi farmakologis adalah dengan buah pisang besar mengandung sekitar 500 mg
mempergunakan terapi non farmakologi atau potasium atau sekitar 1/7 dari konsumsi yang
terapi komplementer. Metode non dianjurkan. Oleh karena itu mengonsumsi
farmakologi tidak memiliki efek samping pisang setiap hari merupakan cara terbaik
serta tidak merugikan kondisi tubuh. Terapi untuk mencegah stroke. (Yohana, 2011).(8)
non farmakologi atau terapi komplementer Hasil penelitian ini sejalan dengan
yang dapat digunakan untuk mengurangi penelitian yang dilakukan Munir (2012)
tekanan darah lansia adalah: Asupan garam tentang Pengaruh Mengkonsumsi Pisang
dan natrium, Nutrisi (Konsumsi pisang, Ambon Terhadap Penurunan Tekanan Darah
mentimun, temulawak, dan ekstrak bawang Pada Lansia Penderita Hipertensi Di Panti
putih), Penurunan berat badan, Berhenti Werdha Mojopahit Kabupaten Mojokerto.
merokok, Jangan stress Yekti & Wulandari, Dengan hasil penelitian sebelum
2011) Salah satu tindakan pencegahan untuk mengkonsumsi pisang ambon, responden
menurunkan tekanan darah adalah dengan cara mengalami hipertensi sedang (75%) dan
mengkonsumsi buah pisang (Suririnah, 2009). setelah mengkonsumsi pisang ambon
Pengobatan tradisonal adalah pengobatan responden mengalami hipertensi ringan yaitu 6
terhadap hipertensi yang menggunakan bahan- responden (50%). Uji wilcoxon signed rank
bahan alami yang ada disekitar kita. test pada systole didapatkan p = 0,002 < α =
Pengobatan seperti ini biasanya tidak 0,05 pada diastole p = 0,001 < α = 0,05
memiliki efek samping tetapi pengobatannya sehingga H0 ditolak dan Ha diterima artinya
tidak bisa secara langsung, perlu sabar, terdapat pengaruh mengkonsumsi pisang
ketelatenan, dan manfaatnya baru akan ambon terhadap penurunan tekanan darah
kelihatan dalam jangka panjang. Namun, lansia penderita hipertensi di Panti Werdha
pengobatan ini lebih aman dan disukai banyak Mojopahit Kabupaten Mojokerto. Pemberian
orang. Biasanya disarankan oleh dokter pisang ambon sebanyak 2 buah/hari dapat
terhadap mereka yang mengidap penyakit menjadi solusi pengendalian tekanan darah dan
berat lainnya selain hipertensi dan mereka menurunkan derajat hipertensi pada lansia
yang baru pada tahap mengidap fase sekaligus sebagai menu diit untuk mengontrol
prahipertensi. (Yekti & Wulandari, 2011). tekanan darah pada lansia.
Beberapa jenis pisang masih Dalam penelitian lain yang
dipercaya ampuh mengobati beberapa dilakukan oleh Tangkilisan (2013) tentang
penyakit dalam tubuh manusia. Biasanya Pengaruh Terapi Diet Pisang Ambon (Musa
tidak hanya daging buahnya yang Paradisiaca Var. Sapientum Linn) terhadap
dimanfaatkan sebagai obat, daun, kulit buah, Penurunan Tekanan Darah pada Klien
akar hingga batangnya juga mengandung Hipertensi menunjukkan hasil uji Paired t-
kebaikan herbal. Pisang ambon adalah Adalah test data tekanan darah sistolik sebelum dan
jenis pisang yang baik untuk menjaga sesudah diberikan terapi menunjukkan p value
kesehatan jantung; kelancaran peredaran 0,000. Hasil uji Paired t-test tekanan darah
darah; hipertensi, sembelit; dan menjaga diastolik sebelum dan sesudah diberikan terapi
kecantikan kulit serta wajah (Husnia, menunjukkan p value 0,000. Hal ini berarti
2014)(7) secara signifikan terapi diet pisang ambon
Kandungan vitamin pisang sangat menurunkan tekanan darah sistolik dan
tinggi, terutama provitamin a, yaitu diastolik pada pasien hipertensi. Hasil
ketakaroten yang besarnya 45 mg per 100 penelitian ini didukungan penelitian yang
gram berat kering *apel haya 15 mg). Pisang dilakukan Dayan, dkk (2015) tentang “effect of
juga mengandung vitamin C,B kompleks banana on blood presure of hypertensive
(tiamin, riboflavin, niasin), dan B6 (piridoxin individuals: a cross sectional study from
0,5 mg/ 100 gram). Vitamin b6 berperan dalam pohkhara, nepal. Didapatkan hasil sebagian
sintesis dan koenzim yantuk bebepara reaksi besar responden berada di kelompok usia> 60
metabolisme protein, khususnya serotonin tahun diikuti oleh 30-40 tahun dan 51-60
yang berperan aktif sebagai neurotransmitter tahun. 57,1% dari responden adalah
dalam kelancaran fungsi otak. Makanan yang perempuan. Perubahan terlihat diamati pada
kaya potasium dapat mengimbangi pengaruh hasil eksperimen pra dan pasca. sistolik
konsumsi sodium yang berlebihan, seperti dan tekanan darah diastoli secara

Jurnal Kebidanan Volume 3, Nomor 4, Oktober 2017


Pengaruh Konsumsi Pisang Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia 223
Di Desa Sinar Banten Kecamatan Talang Padang Kabupaten Tanggamus Tahun 2017

signifikan menurun setelah konsumsi dapat disimpulkan bahwa Ada pengaruh


pisang dan juga penelitian yang konsumsi pisang terhadap penurunan tekanan
dilakukan di Nepal. Sebuah studi oleh Vaidya darah pada lansia di Desa Sinar Banten
et al di Kathmandu menunjukkan bahwa Kecamatan Talang Padang Kabupaten
tingkat prevalensi tinggi dan kenaikan tajam Tanggamus tahun 2017 (p value 0,000 < 0,05).
dalam hipertensi diamati dalam masyarakat
terutama karena perubahan gaya hidup akibat DAFTAR PUSTAKA
sosial- ekonomi transisi. Penelitian lain 1. Yekti dan Wulandari Ari. (2011).
dengan Chataut di wilayah Cara Jitu Mengatasi Hipertensi.
pengembangan pusat Nepal menunjukkan Yogyakarta: C.V Andi Offset.
bahwa prevalensi keseluruhan hipertensi 2. Dayan, dkk. 2015. Effect of banana on
adalah 22,4%, di mana 40% dari mereka blood presure of hypertensive
tidak menyadari tentang status mereka. individuals:
Menurut pendapat peneliti, setelah 3. Kemenkes RI, 2009. Prevalensi penderita
mengkonsumsi pisang ambon selama 20 hari, hipertensi di Indonesia terus terjadi
pemberian pisang dikonsumsi dalam keadaan peningkatan
mentah sebanyak 140 gram (2 buah/ hari) 4. Aziz, dkk. 2008. Perhimpunan dokter
responden mengalami penurunan tekanan spesialis penyakit dalam Indonesia.
darah rata-tata sebelum pemberian pisang yaitu Jakarta.
158 mmHg dan sesudah pemberian pisang 5. Notoatmodjo Soekidjo, 2012.
yaitu 127 mmHg yang diberikan, penurunan Metodologi Penelitian Kesehatan.
tekanan darah dimulai pada hari ke 4, 5, dan Jakarta. PT.Rineka Cipta
ke 6 dengan dan yang paling tinggi dan 6. Arikunto S, 2010. Prosedur penelitian.
efisien mengalami penurunan yaitu pada hari Jakarta. Rineka cipta
ke 6. Sehingga peneliti menyimpulkan bahwa 7. Husnia Ketty W, 2014. Khasiat Ajaib
mengkonsumsi pisang dapat dijadikan Pisang A to Z khasiat dari akar hingga
alternatif sebagai penurunan tekanan darah kulit buahnya. Yogyakarta. Andi Offset.
pada lansia. Dari hasil penelitian dan 8. Yohana, 2011. Pengaruh makanan
pembahasan pada bab sebelumnya, maka terhadap kesehatan. Jakarta. Fandi ahmad

Jurnal Kebidanan Volume 3, Nomor 4, Oktober 2017

Anda mungkin juga menyukai