Anda di halaman 1dari 21

TUGAS RUTIN

CONTOH TEKS LAPORAN PENELITIAN

DOSEN PENGAMPU :

SALMAH NAELOFARIA,S.Pd., M.Pd.

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 6

CLAUDIA AS

RINI ANGELIA

RISDA MAYA SARI

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

TAHUN AJARAN 2019\2020


Kata pengantar

Laporan Tugas Rutin ini di susun untuk melengkapai salah satu dari ke-6 tugas yang
terdapat pada kurikulum Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, dalam hal ini pada mata
kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia dengan dosen pengampu Salmah Naelofaria,S.Pd.,
M.Pd.

Dengan selesainya TR ini , penulis mengucapkan Puji Syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa serta ucapan terimakasih kepada semua orang yang telah membantu dan
memberikan motivasi kepada penulis.
Semoga TR ini bermanfaat bagi semua orang, khususnya mahasiswa unimed. Penulis
menerima saran serta kritik terhadap TR ini, agar kedepannya semakin baik lagi.

Medan, april 2019

Penyusun
Proposal merupakan karya ilmiah yang berisi rancangan penelitian secara terperinci
dan lengkap, meliputi alasan, teori dan metode yang digunakan. Hampir semua ilmu
pengetahuan harus melalui tahap penelitian. Oleh sebab itu, sebelum melakukan penelitian
Anda diharuskan mengajukan proposal penelitian kepada dosen atau pembimbing lainnya.

Proposal penelitian adalah suatu skema atau rancangan awal suatu penelitian ilmiah
dalam bidang akademik. Proposal ini digunakan sebagai acuan awal peneliti yang dibuat
secara sistematis yang mengandung semua unsur-unsur pokok proses penelitian yang akan
dilakukan. Jenis metode yang digunakan ketika ingin membuat proposal penelitian adalah
metode kualitatif dan kuantitatif. Perbedaan kualitatif dengan kuantitatif adalah cara
penyelesaiannya. Metode kualitatif menyelesaikan masalah dengan mendeskripsikan sesuatu,
sedangkan kuantitatif menyelesaikan masalah menggunakan perhitungan angka.

A. Pengertian Proposal Penelitian Menurut Para Ahli

1. Pengertian proposal penelitan menurut KBBI

Definisi proposal menurut KBBI adalah suatu rencana yang dituangkan dalam bentuk
rancangan kerja, perencanaan secara sistematis, matang dan teliti yang dibuah oleh peneliti
sebelum melaksanakan penelitian, baik penelitian di lapangan (field research) maupun
penelitian di perpustakaan (library research).

2. Prof. Robertus Wahyudi Triweko

Proposal penelitan adalah suatu bentuk pedoman suatu rencana kerja yang terdiri atas semua
unsur-unsur pokok dalam proses penelitian. Proposal penelitian juga harus berikan informasi
yang cukup bagi pembaca untuk pengevaluasi penelitian yang diajukan.

3. Hansun Anwar

Menurut Hansun Anwar mendefinisikan bahwasanya proposal penelitian adalah suatu


rencana yang disusun untuk suatu kegiatan tertentu.

4. T Hillway

Merupakan studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna
terhadap suatu maslah sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut.
B. Tujuan Dan Manfaat Proposal Penelitian

Tujuan proposal penelitian antara lain :

1. Exploration

Tujuan pertama dengan adanya proposal penelitian adalah sebagai bahan explorasi dan
mengkaji terkait suatu fenomena. Dengan meneliti fenomena tertentu terkait kevalidan suatu
kasus yang terjadi. Sehingga, kita akan mengethaui apakah fenomena kass tersebut benar
adanya atau tidak.

2. Description

Setelah mendapatkan fenomena pertama yang akan dijadikan kasus dalam proposal penelitian
kita selanjutnya adalah mendeskripsikan fenomena tersebut lebih rinci. Sehinga, kita dapat
memberikan pembanding terkait fenomena yang di pelajari dengan fenomena lain yang
semisal. Dimana, akan memberikan bentuk pembanding yang baik dan terperinci.

3. Prediction

Tujuan selanjutnya adalah melakukan prediksi terkait fenomena yang telah dipelajari.
Dimana, kita melakukan identifikasi terkait dengan fenomena yang didapatkan dan
memberikan prediksi terkait dengan kemungkinan yang terjadi ketika berbenturan dengan hal
lain.

4. Explanation

Selanjutnya adalah menjelaskan dengan mendetail terkait fenomena yang dipelajari serta
mencari sebab akibat yang ditimbulkan oleh fenomena tersebut. Dalam menjelaskan sebab
akibat dalam suatu fenomena yang akan dijadikan sebagai proposal penelitian nantinya perli
mengangkaji diantara dua fenomena yang didapatkan sebelumnya.

5. Action

Tujuan selanjutnya adalah melakukan percobaan terkait hasil pernjelasan yang kita buat
sebelumnya agar dapat di realisasikan kepada masyarakat.

C. Ciri-Ciri Proposal Penelitian

ciri-ciri proposal penelitian yang perlu dipahami ialah :

1. Singkat, Padat, Jelas

Contoh proposal penelitian dibuat dengan ringkas. Namun, tidak meninggalkan sisi
keilmiahannya. Sehingga, dosen pembimbing mampu memahami jenis penelitian apa yang
akan kamu angkat dalam isi tugas akhir tersebut.
2. Informasi Yang Jelas

Pada proposal penelitian yang akan diserahkan ke dosen pembimbing hendaknya


mengandung informasi yang jelas serta realistik. Hal ini dikarenakan masih banyak
mahasiswa yang saat mengajukan proposal penelitannya tidak memberikan dengan jelas
kasus penelitian yang akan diteliti dan cenderung meluas pembahasannya.

3. Terstruktur

Pada pembuatan proposal penelitian perlu memperhatikan struktrur penulisan dan urutan
penulisan proposal. Dikarenakan salah satu unsur penting dalam pembuatan proposal
penelitian adalah memiliki urutan yang rapi dan jelas. Sehingga, dosen pembimbing tidak
akan kebingungan dalam membaca serta memahami jenis penelitian apa yang akan kamu
kaji.

4. Rapi

Salah satu unsur penting dari contoh proposal penelitian adalah rapi. Proposal penelitian yang
akan diserahkan ke dosen pembimbing haruslah tampil rapi. Dalam artian proposal bersih
dari noda kotor, telah terjilid rapi serta berisikan hal-hal penting yang perlu diketahui oleh
dosen sebagai pemberitahuan pertama pada penelitian yang akan dilakukan.

5. Cara Membuat Proposal Penelitian

Topik atau Judul Penelitian

Hal pertama dan paling utama sebelum membuat proposal penelitian ialah menentukan judul
dan atau topik penelitian yang akan kita lakukan. Pada tahap ini kebanyakan kita para
mahasiswa akan menemui banyak kendala dan permasalahan.

Hal ini dikarenakan judul yang menjadi pokok penelitian dalam pembuatan tugas akhir
mahaiswa memerlukan topok penelitian yang akan menentukan rencana penelitian tugas
akhir bagi mahasiswa.

Untuk itu, perlu dipahami untuk mengangkat topik yang unik, belum diteliti oleh orang lain,
serta bersifat real dan dapat di aplikasikan dalam kehidupan masyarakat.

Disamping itu terdapat empat hal yang dapat dijadikan sebagai kerangka membuat topik
penelitian menurut Subyantoro dan Suwarto (2007: 110-1114) yaitu :

1. Kemampuan Meneliti Topik (managable topic)

Ialah melihat kemampuan peneliti terkait topik yang diangkat. Apakah mampu memecahkan
topik sesuai dengan kemampuan, ketersediaan pembiayaan, sumber bacaan, serta mampu
menyelesaikan dalam batas waktu yang ditargetkan.

2. Kemudahan Memperoleh Data (optainable data)

Faktor yang menjadi penunjang berikutnya adalah bagaimana peneliti mudah dalam
memperoleh data-data yang dibutuhkan untuk topik yang di teliti. Kemudian, bagaimana cara
peneliti memperoleh data tersebut juga harus diperhintungkan. Serta, data cadangan sebagai
sumber data jika mengalami kendala saat mencari data utama.

3. Topik cukup penting untuk diteliti (significance of topic)

Topik yang dipilih berdasarkan pada kepentingan bahwa topik tersebut memang sangat
penting untuk diteliti. Misalnya apakah hasil penelitian nantinya bergua untuk kepentingan
akademis dan masyarakat luas.

4. Topik menarik untuk diteliti (interested topic)

Topik ini didasarkan pada minat dan semangat yang timbul dalam diri peneliti. Tujuan dan
rasa ingin tahun untuk mencari kebenaran, maka peneliti berniat untuk mengangkat topik
penelitian ini.

Setelah mengetahui jenis penelitian beserta topik yang akan dibahas oleh penelitia atau
mahasiswa seperti kalian yang sedang membaca artikel ini. Langkah berikutnya adalah
membuat kerangka proposal penelitian yang akan kita ajukan kepada dosen pembimbing kita.

Secara umum, sistematika penulisan proposal penelitian untuk tingkat universitas adalah
terdiri dari tiga bab. Yaitu bab pendahuluan, bab dasar atau landasan teori, dan bab
metodologi penelitan atau bisa juga disebut dengan bab alat dan bahan penelitian.

Berikut ini adalah sedikit penjelasan mengenai sistematika penulisan proposal penelitian :

Bab 1 Pendahuluan

Bab pertama yang dibahas dalam proposal penelitian adalah “pendahuluan”. Pada bab ini
membahas terkait dengan bagaimana pokok permasalahan yang kita ambil menjadi topik
dalam penelitian. Disini dibahas terkait latar belakang, tujuan, manafaat, serta batasan dari
pemasalahan yang kita angkat menjadi suatu bahan kajian penelitian. Didalam bab
pendahuluan ini mencakup :

A. Latar Belakang Masalah

Latar belakang masalah dalam suatu proposal penelitian menjelaskan terkait dengan hal yang
melatarbelakangi mengapa penelitian tersebut dilakukan. Pada bagian ini peneliti
memaparkan terkait hal-hal yang menjadi sebab kenapa mengangkat topik tersebut.

B. Rumusan Masalah

Setelah membuat latar belakang masalah terkait dengan penelitian yang dilakukan. pada
bagian rumusan masalah kita menjelaskan terkait dengan rumusan permasalahan yang kita
uraikan satu persatu yang biasa berupa pertanyaan dari permasalahan tersebut. serta
bagaimana kita memaparkan solusi yang kita tawarkan sehingga, mampu meringankan
atauapun mengangkat permasalahan yang dihadapi.

C. Batasan Masalah
Pada bagian ini kita juga menentukan bagaimana batasan masalah dari penelitian yang kita
lakukan. Dikarenakan, dalam suatu permasalahan terkadang meiliki cabang-cabang masalah
lainnya. Sehingga, cenderung meluas dan membingungkan baik kita sebagai peneliti, dosen
sebagai pembimbing dan permasalah yang kita tangani terasa sangat luas yang harus
ditangani.

Untuk itu kita perlu menentukan dalam sisi atau aspek apa yang akan kita teliti untuk
mengentaskan permasalahan tersebut.

D. Tujuan Penelitian

Berisi hal-hal yang ingin dicapai dalam penelitian tersebut. Sehingga, kita mampu mencapai
poin-poin yang telah kita tentukan diawal sehingga tidak melenceng dari tujuan utama.

E. Manfaat Penelitian

Di bagian manfaat penelitian memaparkan terkait manfaat yang akan diperoleh oleh beberapa
sisi. Baik kemanfaatan dari sisi peneliti, dari sisi tujuan penelitian, dan dari sisi bagaimana
solusi yang ditawarkan untuk suatu permasalahan mampu menanggulangi permasalah itu
sendiri.

F. Sistematika Penelitian

Pada bagian ini kita menjabarkan bagaimana metode yang dilakukan untuk menyelesaikan
permasalahan yang diambil. Serta menjelaskan terkait metode yang dipakai dalam
memberikan solusi merupakan metode yang paling tepat.

Bab 2 Dasar Teori

Setelah menyelasaikan terkait dnegan pendahuluan yang memaparkan terkait dengan


permasalahan dan solusi yang ditawarkan. Selanjutnya adalah bagaimana mahasiswa mampu
menjelaskan dan menguraikan kerangka teori yang dipakai secara jelas, gamblang, sistematis,
serta logis.

Dengan memaparkan dengan baik dasar teori dari solusi yang ditawarkan mampu dan sesuai
menjawab permasalahan yang diteliti dengan benar dan tepat. Kemudian, dalam menjelaskan
teori yang dipakai umumnya mencakup dua hal yaitu :

Tinjauan Pustaka

Pada bagian ini, peneliti memaparkan terkait dengan hasil-hasil dari penelitian yang pernah
dilakukan oleh orang lain dengan konteks dan permasalahan yang sama atau sejenis.

Hal ini bertujuan untuk memberikan informasi terkait bagaimana penelitian sebelumnya
menghadapi permasalahan yang semisal dihadapi oleh peneliti tersebut. Sehingga, peneliti
dalam hal ini mahasiswa mampu menentukan bagaimana langkah penelitian selanjutnya dan
bagaimana melakukan tindakan preventif jika ada kesalahan dalam penelitian.
Landasan Teori

Disini mahasiswa memaprkan landasan teori yang dipakai dalam menawarkan solusi dari
permasalalhan yang diteliti. Perlu di garis bawahi. Disini, mahasiswa perlu dengan baik
menetukan dan mengambil dasar teori yang digunkaan. Tidak hanya copy dan paste sehingga,
terkesan banyak dan tebal.

Tetapi, menjelaskan dengan benar dan tepat bahwa dasar teori yang dijelaskan benar dan
sebagai teori yang tepat dalam mendukung solusi yang akan diberikan.

Karena, kebanyakan mahasiswa banyak terjatuh pada bagian ini dikarenakan tidak teliti
dalam mengambil teori yang sesuai yang membuatnya mendapat coretan merah bertuliskan
“Revisi” dari dosen.

Bab 3 Metodologi Penelitian

Umumnya pada bagian ini mahasiswa menjelaskan terkait bagaimana mahasiswa


memaparkan terkait dengan susunan dan sistematika penelitian yang dilakukan. Mulai dari
“Alat dan Bahan Penelitian”; “Waktu dan Lokasi Penelitian’; “Model Penelitian”; “Metode
Penelitian”; dan “Teknik Analisis Data”.

Daftar Pustaka

Tanpa perlu dijelaskan lebih detail. Daftar pustaka berisi keterangan sumber yang dikutip,
diambil, maupun dijadikans ebegai referensi dalam menyususn proposal penelitian yang
dilakukan.

Contoh Proposal Penelitian

A. Contoh Proposal Penelitian Kuantitatif

contoh proposal kuantitatif | pixabay.com

Judul : Desain kompor 12 volt

Penulis : Asri Ningrum

Collection Type : Skripsi S1

Nama Prodi : Teknik Elektro

Dosen Pembimbing : Rif’an Tsaqif Fathul Qodir

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Energi merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena hampir setiap
kehidupan manusia memerlukan energi. Energi ada yang dapat diperbaharui dan ada yang
tidak bisa diperbaharui. Sumber energi konvensional yang dimiliki saat ini seperti halnya
minyak bumi, batu bara, gas bumi merupakan kekayaan alam yang tidak dapat diperbaharui
sehingga suatu saat akan habis. Saat ini banyak Negara yang mengeksplorasi dan
mengeksploitasi sumber minyaknya yang seakan-akan cadangan minyak bumi masih banyak
sekali. Angka konsumsi BBM sekarang adalah sekitar 60 juta kiloliter, atau ekuivalen dengan
sekitar 1 juta barrel sehari. Produksi minyak bumi sekarang 1,1 juta barrel sehari, sehingga
pas-pasan saja. Di lain pihak, produksi minyak bumi tidak naik begitu cepat. Bahkan,
kecenderungan alamiah adalah bahwa produksi turun karena depletion (sumbernya habis)
(Sadli, 2004).

Menurut Kompas.com (2008), Cadangan minyak bumi yang ada di Indonesia


diperkirakan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri hingga 11 tahun ke
depan. Hal itu terjadi jika kegiatan eksplorasi untuk mencari sumber 2 minyak baru tidak
segera dilakukan.Demikian disampaikan Kepala Departemen Energi Ikatan Ahli Geologi
Indonesia (IAGI) Nanang Abdul Manaf dalam Seminar Nasional mengenai Solusi Krisis
Energi di Universitas Diponegoro, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (13/12/2008).

Seminar tersebut diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi Undip.


Menurut Nanang, rata-rata produksi minyak di Indonesia mencapai 970 ribu 1 juta barel per
hari. Namun, persediaan cadangan minyak yang siap diproduksi hanya 4 miliar barel.
“Jumlah tersebut hanya akan cukup untuk produksi hingga tahun 2019 nanti,” katanya.
Sehingga perlu sumber energi alternatif sebagai solusi dari masalah diatas. Salah satu sumber
energi yang ramah lingkungan dan sangat menjanjikan pada masa yang akan datang adalah
sumber energi matahari. Pemanfaatan sumber energi matahari atau surya sangat tepat
digunakan sebagai alternatif untuk menggantikan sumber alam yang suatu saat akan habis.
Alternatif dalam peralihan energi matahari ini adalah letak geografis Negara Indonesia yang
beriklim tropis, dimana sinar matahari yang ada cukup besar.

Energi matahari adalah energi yang terpancar kebumi baik dalam bentuk panas
maupun cahaya. Energi matahari merupakan salah satu energi yang tidak dapat habis.
Dimana, energi yang tersedia secara cuma-cuma dan berlimpah serta tidak menimbulkan
pencemaran terhadap lingkungan dibandingkan dengan energi konvensional yang lain akibat
proses pembakaran yang terjadi. Cahaya matahari yang diserap oleh sel surya akan secara
langsung dikonversi menjadi listrik oleh sel surya itu sendiri. Tetapi, energi listrik ini tidak
dapat secara langsung dimanfaatkan. Agar energi listrik dari sel surya dapat dimanfaatkan,
maka sel surya membutuhkan beberapa komponen pendukung yang paling minim terdiri atas
inverter untuk mengubah listrik DC dari sel surya menjadi listrik AC untuk keperluan sehari-
hari, baterei atau akumulator yang digunakan untuk menyimpan kelebihan muatan listrik
guna pemakaian darurat atau malam hari, serta beberapa controller untuk mengatur secara
optimal daya keluaran sel surya.

Energi matahari yang telah dikonversi menjadi energi listrik dapat dimanfaatkan
dalam keperluan sehari-hari. Salah satunya digunakan untuk kompor (AC) 220Volt, agar
energi listrik tersebut bisa digunakan untuk menyalakan kompor AC diperlukan komponen
pendukung sel surya salah satunya adalah inverter untuk mengubah tegangan DC dari sel
surya ke AC. Padahal penggunakan inverter ini sangat tidak efisien selain harganya yang
sangat mahal, daya yang terbuang juga banyak sehingga menjadi boros, karena inverter
memiliki rugi-rugi daya yang besar. Oleh karena itu untuk mengatasi hal tersebut akan
dirancang sebuah kompor (DC) 12volt. Sehingga dalam penggunaannya nanti tidak
memerlukan inverter untuk mengubah tegangan.
1.2 Permasalahan

Berdasarkan uraian dari latar belakang dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai
berikut :

1. Angka konsumsi bahan bakar minyak yang cukup tinggi berbanding terbalik dengan
produksi minyak bumi tidak naik begitu cepat.
2. Cadangan minyak bumi Negara Indonesia diperkirakan hanya sampai pada tahun
2019.
3. Ketersediaan sumber energi alternatif seperti energi matahari yang banyak namun
belum termanfaatkan dengan baik.
4. Cahaya matahari dapat langsung dikonversi menjadi listrik oleh sel surya, namun
untuk dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari perlu dibutuhkan komponen-
komponen pendukung untuk keperluan sehari-hari seperti kompor listrik.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah diungkapkan sebelumnya dapat dirumuskan masalah


yang akan diselesaikan sebagai berikut:

1. Sumber listrik DC yang telah di simpan pada akumulator atau baterai dapat dimanfaatkan
untuk keperluan sehari-hari seperti kompor listrik.

2. Untuk mendapatkan proses pemanasan yang baik perlu dilakukan perancangan kompor DC
dengan sumber daya dari baterai DC 12 Volt.

1.4 Batasan Masalah

Untuk lebih memfokuskan penelitian ini maka perlu dilakukan pembatasan terhadap masalah
yang akan diselesaikan yaitu penelitian ini hanya berfokus pada bagaimana merancang
peralatan listrik yang ada dirumah tangga yakni kompor listrik dengan sumber daya listrik
DC 12 Volt, sehingga hasil akhir dari penelitian ini adalah sebuah kompor DC 12 Volt.

1.5 Tujuan

Tujuan perancangan kompor DC ini adalah merancang dan membuat kompor listrik DC 12
Volt serta melakukan pengukuran terhadap unjuk kerja dari kompor listrik DC 12 Volt
tersebut.

1.6 Manfaat

Manfaat dari perancangan kompor ini adalah sebagai salah satu solusi penggunaan energi
alternatif untuk masa depan, sehingga mengurangi pemakaian bahan bakar minyak yang
semakin menipis.

Selain itu juga untuk mengurangi pemanasan global dan mengurangi pencemaran lingkungan
serta sebagai hasil inovasi dalam bidang teknik elektro untuk menyelesaikan permasalan yang
ada di kehidupan nyata.
1.7 Sistematika Penulisan Laporan

Laporan skripsi ini disusun dengan menggunakan susunan penulisan sebagai berikut:
1. BAB I PENDAHULUAN. Berisi tentang latar belakang, identifikasi masalah, batasan
masalah, tujuan, manfaat, dan sistematika penulisan laporan.

2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berisi tentang dasar teori yang berkaitan dengan topik
penelitian, diantaranya tentang accumulator, nikelin, teori aliran listrik, arus listrik, resistor,
teganang listrik atau potensial listrik, rangkaian arus searah, daya.

3. BAB III METODOLOGI. Berisi tentang prosedur perancangan, alat dan bahan, spesifikasi,
gambar dan perhitungan, validasi, dan pengujian.

4. BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISIS. Berisi tentang perhitungan rancangan,


implementasi dan data pengujian, data ujicoba, dan analisis.

5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berisi tentang kesimpulan dan saran dari
penelitian ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Accumulator

Accumulator disebut unsur (sel) sekunder karena sesudah energi habis masih bisa di isi dan
digunakan kembali (elektronika-dasar.web.id, 2012). Ketika diisi terjadi reaksi kimia yang
pertama sesudah accumulator penuh dapat memberi arus pada rangkaian luar, maka terjadi
reaksi kimia kedua. Jadi akumulator ini bekerja mengumpulkan dan mengeluarkan arus
listrik.

Pada waktu pengisian aki diberi tenaga listrik dari sumber listrik arus searah (dc). Di dalam
aki, tenaga listrik ini di ubah menjadi tenaga kimia kemudian disimpan. Sebaiknya pada
waktu pengosongan (pemakaian) maka tenaga kimia yang disimpan itu diubah lagi menjadi
tenaga listrik. Untuk baterai primer, jika plat-platnya sudah rusak tidak dapat di isi lagi dan
harus di ganti dengan yang baru. Akan tetapi, jika tegangan baterai sekunder telah menjadi
rendah maka tegangannya dapat dikembalikan seperti semula dengan jalan mengisi listrik
baterai itu.

2.2 Nikelin

Nikelin merupakan kawat nikel. Nikel adalah logam berwarna putih keperakperakan yang
berkilat, keras dan mulur (dapat ditarik) ,tergolong dalam logam peralihan. Nikel merupakan
logam yang sangat keras namun dapat dibentuk.

Karena sifatnya yang fleksibel dan mempunyai karakteristik-karakteristik yang unik seperti
tidak berubah sifatnya bila terkena udara, ketahanannya terhadap oksidasi dan 8
kemampuannya untuk mempertahankan sifat-sifat aslinya dibawah suhu yang ekstrim. Nikel
mempunyai daya hantar panas dan listrik yang baik. Pada gugus kimia memiliki lambang
atom Ni dan bernomor atom 28. Nikel pertama kali ditemukan oleh Crostdet pada tahun
1751.
2.3 Teori Aliran Listrik

Terdapat dua teori yang menjelaskan bagaimana listrik mengalir:


a. Teori electron (Electron theory) Teori ini menyatakan listrik mengalir dari negatif ke
positip. Aliran listrik merupakan perpindahan elektron bebas dari atom satu ke atom yang
lain.
b. Teori konvensional (Conventional theory)Teori ini menyatakan listrik mengalir dari positif
ke negatif.

2.4 Arus Listrik

Arus listrik adalah mengalirnya elektron secara terus menerus dan berkesinambungan pada
konduktor akibat perbedaan jumlah elektron pada beberapa lokasi yang jumlah elektronnya
tidak sama (dunia-listrik.blogspot.com, 2009). Besar 11 arus listrik yang mengalir melalui
suatu konduktor adalah sama dengan jumlah muatan (elektron bebas) yang mengalir melalui
suatu titik penampang konduktor dalam waktu satu detik.

Arus listrik dinyatakan dengan simbol I (intensitas) dan besarnya diukur dengan satuan
ampere (disingkat A). Arus listrik bergerak dari terminal positif (+) ke terminal negatif (-),
sedangkan aliran listrik dalam kawat logam terdiri dari aliran elektron yang bergerak dari
terminal negatif (-) ke terminal positif (+), arah arus listrik dianggap berlawanan dengan arah
gerakan elektron. 1 ampere arus adalah mengalirnya elektron sebanyak 628×10^16 atau sama
dengan 1 Coulumb per detik melewati suatu penampang konduktor.

2.5 Resistor

Pada dasarnya semua bahan memiliki sifat resitif namun beberapa bahan seperti tembaga,
perak, emas, dan bahan metal pada umumnya memiliki resistansi yang sangat kecil. Bahan-
bahan tersebut menghantar arus listrik dengan baik atau disebut dengan konduktor.

Resistor adalah komponen dasar elektronika yang selalu digunakan dalam setiap rangkaian
elektronika karena bisa berfungsi sebagai pengatur atau untuk membatasi jumlah arus yang
mengalir dalam suatu rangkaian. Dengan resistor, 12 arus listrik dapat didistribusikan sesuai
dengan kebutuhan. Resirtor bersifat resistif, satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm.

2.6 Tegangan Listrik atau Potensial Listrik

Yaitu energi atau tenaga yang menyebabkan muatan-muatan negatip (elektron-elektron)


mengalir dalam suatu penghantar. Potensial listrik adalah fenomena berpindahnya arus listrik
akibat lokasi yang berbeda potensialnya. dari hal tersebut diatas kita mengetahui adanya
perbedaan potensial listrik yang sering disebut potential difference. satuan dari potential
difference adalah Volt.

1 Volt adalah tegangan listrik yang mampu menalirkan arus listrik 1 A pada konduktor
dengan hambatan 1 ohm. Tegangan Listrik juga dinyatakan dengan huruf E dari EMF yaitu
singkatan Electro Motive Force (gaya gerak listrik).

2.7 Rangkaian Arus Searah


Pada suatu rangkaian akan mengalir arus, apabila dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut : 1.
Sumber tegangan 2. Alat penghubung 3. Adanya beban

2.7.1 Hukum Ohm

Yang pertama kali menemukan hubungan antara kuat arus, tegangan dan tahanan, adalah
seorang yang bernama George Simon Ohm. Dengan hukum Ohm dapat diperhitunglan
besarnya kuat arus, tegangan dan tahanan. Pada suatu rangkaian tertutup, Besarnya arus (I)
berubah sebanding dengan tegangan (V) dan berbanding terbalik dengan beban tahanan (R).

2.7.2 Hukum kirchoff

Hukum kirchoff ditemukan oleh Gustav Robert Kirchhoff . Hukum kirchoff 1 berbunyi
“Jumlah aljabar dari arus listrik pada titik cabang rangkaian listrik sama dengan nol”
(Supriyanto, 2007).

2.8 Daya

Secara umum, pengertian daya adalah energi yang dikeluarkan untuk melakukan usaha.
Dalam sistem tenaga listrik, daya merupakan jumlah energi listrik yang digunakan untuk
melakukan usaha. Daya listrik biasanya dinyatakan dalam satuan Watt atau Horsepower
(HP). Horsepower merupakan satuan/unit daya listrik di mana 1 HP sama dengan 746 Watt.
Sedangkan Watt merupakan satuan daya listrik dimana 1 Watt memiliki daya setara dengan
daya yang dihasilkan oleh perkalian arus 1 Ampere dan tegangan 1 Volt
(saranabelajar.wordpress.com, 2009).

Kesimpulan

Kekurangan dari alat ini adalah daya yang dikeluarkan dari kompor DC ini tidak maksimal
yaitu 250 Watt. Hal ini dikarenakan terdapat rugi-rugi daya yang diakibatkan oleh rangkaian
kompor yang terpasang antara lempeng penghubung dengan kawat nikelin kurang maksimal.
Beberapa cara telah dilakukan yaitu dengan mengganti berbagai macam lempeng yang
digunakan tetap belum maksimal mendapatkan daya yang diinginkan sehingga menghasilkan
panas yang diharapkan.

B. Contoh Proposal Penelitian Kualitatif

contoh proposal kualitatif | pixabay.com

Judul : Analisis Stabilitas Tegangan Pembangkit Listrik Tenaga Angin

Penulis : Nurriza Kholifatulloh Hasanah

Collection Type : Skripsi S1

Nama Prodi : Teknik Elektro

Dosen Pembimbing : Jamal

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Kebutuhan akan energi, khususnya energi listrik di Indonesia , merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari kebutuhan hidup masyarakat sehari – hari seiring dengan pesatnya
pembangunan di bidang teknologi, industri dan informasi. Menurut PT Perusahaan Listrik
Negara , jumlah pelanggan selama tahun 2009 – 2013 mengalami peningkatan dari 39,9 juta
menjadi 53,7 juta atau rata – rata 3 juta tiap tahunnya (RUPTL 2015- 2025).

Disamping itu, energi fosil yang selama ini merupakan sumber energi utama ketersediaannya
mulai menipis. Cadangan minyak bumi di indonesia pada tahun 2004 diperkirakan akan habis
dalam kurun waktu 18 tahun, sedangkan gas akan habis dalam kurun waktu 61 tahun dan
batubara 147 tahun (DESDM, 2005).

Ketersediaan energi yang tidak sebanding dengan kebutuhan yang terus meningkat, sehingga
dibutuhkan implementasi energi terbarukan dalam meminimalisir penggunaan energi fosil.
Sumber energi terbarukan diharapkan memiliki peran aktif dalam skenario diversifikasi
energi dimasa sekarang dan yang akan datang.

Sumber energi terbarukan juga bersifat ramah lingkungan dan memiliki cadangan yang tidak
pernah habis. Indonesia memiliki potensi sumber energi terbarukan dalam jumlah besar yaitu
seperti biodisel, mikrohidro, tenaga surya , biomassa , dan juga energi angin yang dapat
dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik.

Angin adalah salah satu sumber energi melimpah yang tersedia di Alam. Pemanfatan sumber
energi angin di Indonesia sangat perlu dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan energi
listrik yang semakin tinggi.

Berdasarkan hasil penelitian Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) pada
122 lokasi menunjukan bahwa beberapa wilayah di Indonesia memiliki kecepatan angin
diatas 5 m/s yaitu di wilayah Nusa 2 Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan
dan Pantai Selatan Jawa.

Pembangkit listrik tenaga angin mempunyai prinsip kerja yang sama seperti pada pembangkit
listrik pada umumnya. Pembangkit listrik tenaga angin memanfaatkan kecepatan angin untuk
memutar kincir angin yang di poros dengan rotor dari generator. Permasalahan yang muncul
dari pembangkit ini yaitu kecepatan angin yang tidak stabil, salah satunya dapat
mempengaruhi tegangan yang dihasilkan oleh generator dapat tidak stabil.

Mengingat suplai yang dibutuhkan oleh beban harus stabil sesuai dengan ratingnya yaitu 220
volt untuk satu fasa sedangkan 380 untuk tiga fasa, jika tidak stabil dapat menggangu beban
bahkan dapat merusak peralatan listrik.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat diperoleh rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh kecepatan angin terhadap tegangan listrik yang dihasilkan oleh
Pembangkit Listrik Tenaga Angin ?
2. Bagaimana tegangan yang dihasilkan oleh Pembangkit Listrik Tenaga Angin dengan
Pengontrol Tegangan, pada saat beban berubah dan kecepatan angin berubah ?
1.3 Batasan Masalah

Agar dalam penulisan skripsi ini dapat mencapai sasaran dan tujuan uang diharapkan, maka
dalam pemahasana penilitian ini dibatasi sebagi berikut :

1. Sistem yang akan dirancang dalam penelitian ini adalah Sistem Pembangkit Listrik
Tenaga Angin , yang akan di analisis stabilitas tegangan listrik terhadap kecepatan
angin dan beban.
2. Tidak dibahas penggunaan baterai sebagai penyimpanan dari pembangkit listrik
tenaga angin.
3. Pengujian dilakukan hanya dengan pemodelan sistem atau simulasi dengan
menggunakan Matlab.

1.4 Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Analisis Stabilitas Tegangan Pembangkit Listrik Tenaga Angin.


2. Mengetahui perbandingan Tegangan listrik pada pembangkit listrik tenaga angin
dengan dan tanpa pengedali tegangan pada saat kecepatan angin dan beban bervariasi.

1.5 Manfaat

Penelitian Adapun mannfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya


tentang stabilitas tegangan PLTAngin.
2. Penelitian ini dapat dijadikan referensi awal dalam pembelajaran dikemudian hari,
tentang energi terbarukan serta penerapanya secara langsung untuk sistem kelistrikan
skala kecil upaya pemanfaatan energi terbarukan secara nyata.

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam penulisan dan pembahasan studi kasus, maka penulis menyusun
tugas akhir ini dalam 5 bab berdasarkan sistematika sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN Berisi mengenai latar belakang, tujuan penulisan, perumusan


masalah, pembatasan masalah,manfaat penulisan, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Berisi mengeanai stabilitas frekuensi, pembangkit listrik


tenaga angin, prinsip kerja turbin angin, kontroler turbin angin.

BAB III METODE PENELITIAN Berisi mengenai metodologi penelitian yang akan
dilakukan meliputi studi literatur, alat dan bahan penelitian, membuat simulasi PLTB pada
simulink , dan analisa frekuensi terhadap kecepatan angin.

BAB IV HASIL DAN ANALISIS Berisi mengenai hasil simulasi yang telah dibuat , dan
menganalisa stabilitas tegangan pembangkit listrik tenaga angin.

BAB V PENUTUP Berisi mengenai kesimpulan dan saran hasil penelitian.


BAB 2 DASAR TEORI

2.1. Tinjauan Pustaka

Penelitian mengenai sistem frekuensi kontrol pembangkit listrik tenaga angin telah dilakukan
oleh Maumita Deb, dkk (2014), dengan judul “Control of Voltage and Frequency of a Wind
Electrical System using Frequency Regulator” penelitian ini bertujuan untuk mengontrol
tegangan dan frekuensi ketika beban tambahan diaktifkan menggunakan Frekuensi
Regulator.Dalam paper tersebut , Maumita menyimpulkan pada waktu t=0,5, beban tambahan
diaktifkan frekuensi sesaat turun menjadi 49,85 Hz dan frekuensi regulator bereaksi untuk
mengurangi daya yang diserap oleh beban sekunder untuk menjadikan frekuensi kembali 50
Hz. Blok frekuensi regulator digunakan untuk mempertahankan frekuensi konstan pada 50
Hz. Suatu fungsi pengendali frekuensi menggunakan tiga Phase Locked Loop (PLL) sistem
standar untuk mengukur frekuensi sistem.

2.2.Dasar Teori

2.2.1. Angin (Wind)

Angin adalah udara yang bergerak dari tekanan udara yang lebih tinggi ke tekana udara yang
lebih rendah. Perbedaan tekana udara disebabkan oleh perbedaan suhu udara akibat
persamaan atmosfir yang tidak merata oleh sinar matahri. Akibat perbedaan suhu maka
terjadi perputaran udara dari kutub utara ke garis khatulistiwa menyusuri bumi ataupun
sebaliknya.

2.2.2. Turbin Angin

Turbin angin adalah alat yang berfungi untuk mengubah energi kinetik angin menjadi energi
angin gerak berupa putaran rotor dan poros generator untuk menghasilkan energi listrik.
Energi derak yang berasal dari angin akan diteruskan menjadi gaya gerak dan torsi pada
poros generator yang kemudian dihasilkan energi listrik. Turbin angin merupakan mesin
penggerak yang energi penggeraknya berasal dari angin.

2.2.3. Sistem Kontrol

Sistem kontrol adalah proses pengaturan atau pengendalian satu atau beberapa besaran
sehinggaberada pada suatu harga atau rangkuman harga tertentu. Fungsi dasar siste, kontrol
adalah mencakup “ pengukuran (measurement), perbaikan (comparison), pencatatan dan
perhitungan (computation), dan perbaikan (corection)”.

Komponen – komponen dasar sistem kendali terdiri dari input, kontroler, elemen kontroler
akhir, proses, sensor atau transmiter dan output.

2.2.4. Motor Sinkron

Motor Sinkron adalah mesin sinkron yang digunakan untuk mengubah energi listrik menjadi
energi mekanik. Mesin sinkron mempunyai kumparan jangkar pada stator dan kumparan
medan pada rotor.
Kumparan jangkarnya berbentuk sama dengan mesin induksi, sedangkan kumparan medan
mesin sinkron dapat berbentuk kutub sepatu (salient) atau kutub dengan celah udara sama
rata (rotor silinder). Arus searah (DC) untuk menghasilkan fluks pada kumparan medan
dialirkan ke rotor melalui cincin dan sikat.

2.2.5 MATLAB

MATLAB (matemathics laboratory atau matrix laboratory) adalah sebuah program untuk
analisis dan komputasi numerik, merupakan suatu bahasa pemrograman matematika lanjutan
yang dibentuk dengan dasar pemikiran menggunakan sifat dan bentuk matriks.

Dalam ilmu komputer, MATLAB didefinisikan sebagai bahasa pemrograman yang


digunakan untuk mengerjakan operasi matematika atau operasi aljabar matrix.

MATLAB(MATrix LABoratory) yang merupakan bahasa pemrograman tingkat berbasis


pada matrix sering digunakan untuk teknik komputasi numerik, digunakan untuk
menyelesaikian masalah – masalah yang melibatkan operasi matematika elemen, matriks,
optimasi, aproksimasi, dan lain – lain.

DAFTAR PUSTAKA

1. Subrata, 2014. Pemodelan Pembangkit Listrik Tenaga Angin 1 Kw berbantuan


Simulink Matlab. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas TEknik , Universitas Tanjungpura
Pontianak.
2. Muchsin, Ismail. Elektronika dan Tenaga Listrk 1 “Mesin Sinkron”. Pusat
Pengembangan Bahan Ajar – UMB.
3. Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral. 2006.Blueprint Pengelolaan Energi
Nasional 2015-2025. Jakarta : ESDM
4. Deb,Maumita, at All. 2014. Control of Voltage and Frequency of a wind Electrical
System using Frequency Regulator. Division Electrical Engineering Science, Tripura
University(A central University), Suryamaninagar. India
5. Belly, Alto. At All. 2010. Daya Aktif, Reaktif dan Nyata. Jurusan Teknik Elektro,
Fakultas Teknik, Universitas Indonesia.
6. Chapman, Stephen J., “Electric Machinery and power system fundamental”.
McGraw-Hill, New York,2002.
7. Universitas Gunadarma. E-learning Fisika Energi. Februari, 2016.
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/dasar_fisika/bab6_energi _angin.pdf
8. Sianipar, R.H, 2015. SIMULINK MATLAB belajar dari Contoh. Penerbit Andi.
Yogyakarta.
9. www.vssut.ac.in, “Lecture Note on Electrical Machine”Departement of electrical
engineering, Verr Surndra Sai University of Technology

C. Contoh Proposal Penelitian Ilmiah

Judul : Analisis Potensi Limbah Tebu Sebagai Bahan Bakar Pembangkit Listrik Energi
Biomassa Di Pabrik Gula

Penulis : Gandhi Noor Acchedya

Collection Type : Skripsi S1


Nama Prodi : Teknik Elektro

Dosen Pembimbing : Rahmat Adiprasetya A.H, S.T., M.Eng

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Seiring berjalannya waktu industri – industri baik industri rumahan maupun pabrik semakin
banyak di Indonesia. Kini sangat mudah ditemukan sebuah industri meskipun letaknya dekat
dengan pemukiman padat penduduk. Letak sebuah pabrik yang berdekatan dengan
pemukiman warga tentu dapat menimbulkan dampak buruk, baik itu melalui limbah padat,
cair maupun gas.

Terutama limbah padat yang membutuhkan tempat penampungan yang cukup besar. Aktifnya
perindustrian di Indonesia tidak dapat berlangsung terus menerus tanpa adanya proses yang
dapat menekan dampak buruk yang diakibatkan oleh pembuatan produk di suatu
perindustrian.

Limbah atau sampah memang merupakan suatu bahan yang tidak berarti dan tidak berharga,
tapi kita tidak mengetahui bahwa limbah juga bisa menjadi sesuatu yang berguna dan
bermanfaat jika diproses secara baik dan benar. Beberapa pabrik di Indonesia kini sudah
mulai menerapkan sistem pengolahan limbah untuk mengurangi dampak polusi dari limbah –
limbah tersebut, bahkan ada beberapa yang memanfaatkan limbah pabriknya untuk dijadikan
produk baru yang berguna yang tentunya diolah melalui proses – proses tertentu.

Salah satunya mengolah limbah sisa pembuatan gula menjadi kompos, batako dan lain lain.
Pemanfaatan limbah saat ini menjadi sangat penting artinya terutama untuk 2 mengatasi
masalah penumpukan sampah di kota-kota besar, limbah organik industri, serta limbah
pertanian dan perkebunan.

Sistem pembangkit listrik (generator biomass) yang paling optimal dengan model sistem
pembangkit listrik grid-connected. Perhitungan hasil potensi biomasa tebu (feedstock
biomass) dengan memanfaatkan ampas tebu sebagai sumber energi generator 1, generator 2,
generator 3 dan perhitungan konsumsi daya pada industri yang dengan secara menyeluruh
sistem merupakan system digunakan bantuan perangkat lunak, dalam hal ini HOMER versi
2.68.

Hasil simulasi dan optimasi berbantuan software HOMER menunjukkan bahwa secara
keseluruhan sistem yang paling optimal untuk diterapkan di PT. Madubaru (PG/PS
Madukismo) system pembangkit listrik (100%) dengan Grid PLN (0%).

Dihitung 0% dikarenakan langganan dari PLN tidak dimanfaatkan dalam sistem pembangkit
karena pembangkit mampu menampung daya konsumsi seluruh sektor industri. Hasil total
daya yang dihasilkan dari pembangkit 1,2 dan 3 sebesar 15,024,411 kWh/tahun dari hasil
analisa Homer Energy.

Berdasarkan data diatas, penulis tertarik untuk menyusun sebuah tugas akhir yang berjudul
“Analisis Potensi Limbah Tebu Sebagai Pembangkit Listrik Energi Biomassa Di Pabrik
Gula”. Dalam tugas akhir ini penulis membahas mengenai pemanfaatan limbah yang
dihasilkan dari proses pembuatan gula di PG.Madukismo Yogyakarta.

2. Rumusan Masalah

Untuk memudahkan penyusunan tugas akhir ini penulis merumuskan masalah kedalam
beberapa bentuk kalimat pertanyaan, sebagai berikut ini:

1. Potensi ampas tebu dalam penyediaan energi listrik.


2. Analisis penerapan ampas tebu di pabrik gula.

3. Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dalam pembahasan tugas akhir ini dibatasi pada :

1. Pengambilan data hanya dilakukan Pabrik Gula Madukismo Yogyakarta.


2. Analisis perhitungan daya dan beban hanya terpusat melalui Homer.

4. Tujuan Penelitian

1. Perhitungan potensi ampas tebu dalam penyediaan energi listrik

2. Mengetahui hasil analisa energi biomasa tebu sebagai sumber energi listrik yang ramah
lingkungan di masyarakat.

5. Manfaat Penelitian

Penulisan tugas akhir ini memberikan manfaat ke beberapa pihak, antara lain :

A. Manfaat bagi penulis

Manfaat penelitian biomassa bagi penulis yaitu dapat menambah wawasan bagi peneliti dan
dapat dijadikan sebagai pedoman untuk menghadapi masalah bahan bakar yang saat ini
sedang dalam kondisi mengkhawatirkan.

B. Manfaat bagi Universitas

Penulisan tugas akhir ini diharapkan dapat dijadikan referensi akademis dan keinsinyuran
untuk pengembangan jurusan Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
selanjutnya.

C. Manfaat bagi Masyakarat dan Industri ·

Dapat di jadikan sebagai penyedia energi listrik terbarukan yang ramah lingkungan. Dapat
menyediakan energi alternatif yang mandiri dan tidak tergantung pada energi fosil.Dapat
meningkatkan kemandirian masyarakat dalam bidang energi alternatif untuk daerah yang
tertinggal agar lebih maju dan sejahtera.
6. Metode Penelitian

Penulisan tugas akhir ini menggunakan metode penelitian sebagai berikut :

1. Studi Pustaka (Study Research) Studi ini dilakukan dengan cara melihat dan mencari
literature yang sudah ada untuk memperoleh data yang berhubungan dengan analisis
pada penulisan tugas akhir.
2. Penelitian Lapangan (Field Research) Berupa peninjauan ke lokasi dan siskusi dengan
pihak-pihak yang terkait untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penulisan
tugas akhir ini.
3. Penyusunan Tugas Akhir Setelah dilakukan pengujian, data-data dan analisa yang
diperoleh dan disusun dalam sebuah laporan tertulis.

DAFTAR PUSTKA

 Anton, Widono Johanes. Tinjauan Komprensif Perancangan Awal Pabrik Furfural


Berbasis Ampas Tebu di Indonesia, Fakultas Teknik. Universitas Indonesia.
 Hermanto, Muhammad Iwan Fermi, Zulfansayah, Ida Zahrina.(21-22 Juli 2011),
Potensi Penerapan Gasifikasi Bimasa Pada Pabrik CPO. Universitas Riau Pekan Baru.
 Indra, Permata Kusuma. Studi Pemanfaatan Biomasa Limbah Kelapa Sawit Sebagai
Bahan Bakar Pembangkit Listrik Tenaga Uap di Kalimantan Selatan. FTI Institut
Sepuluh Nopember, Surabaya.
 Irhan, Febijianto, Volume 9 No.2 (2007), Potensi Biomasa Indonesia Sebagai Bahan
Bakar Pengganti Energi Fosil. Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Pengembangan Sumberdaya Energi, Deputi Teknologi Pengembangan Sumberdaya
Alam, BPPT, Jakarta.
 Marsudi, Ditjeng, 2005. Pembangkit Energi Listrik, Erlangga.
 Pritzelwitz (Hugot, 1986). Potensi Energi Ampas Tebu.
 Perdana, Pressa. Jurnal. Tugas Akhir (2010). Studi Pemanfaatan Biomassa Ampas
Tebu ( Dengan Batu Bara) Sebagai Bahan Bakar Pembangkit 59 Listrik Tenaga Uap
1X3MW Di Asembagus Kabupaten Situbondo. Teknik Elektro-FTI, Institut
Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
 Rifai, Fathur.Rahman. Tesis (2015). Studi Potensi Energi Terbarukan Dari Sistem
Kogenerasi Di Pabrik Gula. Teknik Mesin. UGM.
 Saechu, Muhammad. Jurnal Volume 4 No.1 (2009). Perkembangan Dan Penerapan
Teknologi Cogeneration Di Pabrik Gula. Tenik Kimia. Pusat Penelitian Gula.
Daftar Pustaka

Contoh Proposal Penelitan Lengkap Beserta Penjelasannya - Uprint.id.mhtml

Contoh Proposal Penelitian, Sederhana, Skripsi, Pendidikan, Kesehatan.mhtml

Anda mungkin juga menyukai