Anda di halaman 1dari 4

 Mahkota bunga (en: corolla) yang terdiri dari daun-daun mahkota (en: petal).

 Kelopak bunga (en: calyx) yang terdiri dari daun-daun kelopak (en: sepal).

 Putik (en: carpel) yang terdiri dari kepala putik (en: stigma), tangkai putik (en: style), dan

bakal buah (en: ovary).

 Benang sari (en: stamen) yang terdiri dari kepala sari (en: anther) dan benang sari

(en: filament).

Bunga yang memiliki keempat organ bunga di atas disebut sebagai bunga lengkap, sedangkan

apabila tidak memiliki satu atau lebih organ disebut sebagai bunga tidak lengkap.
Tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) disebut juga dengan tumbuhan bunga, karena
tumbuhan ini memiliki bunga sejati. Kata “Angiospermae” berasal dari bahasa Yunani “angion”
yang berarti kontainer atau wadah, dan “sperma” yang berarti biji. Hal ini mengacu pada
struktur buah yang mewadahi biji. Tumbuhan berbiji tertutup merupakan kelompok yang paling
beraneka-ragam dan tersebar luas, dengan lebih dari 250.000 spesies (sekitar 90% dari seluruh
spesies tumbuhan).

Ciri utama dari tumbuhan biji tertutup adalah adanya struktur yang
menutup/membungkus biji, yaitu daun buah atau daging buah. Pada Angiospermae,
ovulumnya (bakal biji) dibungkus oleh ovarium (bakal buah). Ovulum tersebut nantinya
berkembang menjadi biji dan ovarium berkembang menjadi buah. Buah sangat berperan dalam
kesuksesan tumbuhan ini karena membantu penyebaran biji. Hewan dapat mengambil dan
memakan buah, lalu membuang bijinya. Bisa juga biji termakan, lalu terbawa dalam jarak yang
cukup jauh sebelum dikeluarkan bersama kotoran. Kotoran yang dikeluarkan bersama biji ini
akan menjadi pupuk alami yang berperan dalam pertumbuhan tumbuhan baru.

Pada tumbuhan biji tertutup (tumbuhan bunga), perkembangbiakan memiliki dua tahap,
yaitu penyerbukan dan pembuahan. Pembuahan pada tumbuhan berbiji tertutup ini unik
karena merupakan pembuahan ganda. Disebut pembuahan ganda karena terdapat dua buah
sperma: sperma 1 (inti generatif 1) membuahi sel telur; dan sperma 2 (inti generatif 2)
membuahi inti kandung lembaga. Hasil dari pembuahan ini adalah zigot (2n) dari endosperma
(3n). Tahap-tahap pembuahan ganda.

Pematangan gametofit betina (kantung embrio/kandung lembaga):

1. Di dalam megasporangium di tiap-tiap ovulum, megasporosit membelah secara meiosis


untuk menghasilkan empat buah megaspora. Hanya satu buah yang akan bertahan dan
menjadi gametofit betina.

2. Megaspora ini mengalami tiga kali pembelahan mitosis, menghasilkan tujuh sel dengan
delapan inti yang haploid (sel tengah memiliki dua inti sel (diploid), disebut sebagai inti
polar).

3. Terbentuk susunan unik pada kandung lembaga. Pada ujung bawah, sel telur yang haploid
diapit oleh dua sel haploid yang disebut sinergid. Tiga sel haploid pada ujung atas disebut
dengan sel antipodal. Kemudian, inti polar yang diploid berada pada bagian tengah
kandung lembaga.
Pematangan gametofit jantan (serbuk sari)

1. Di dalam tiap-tiap mikrosporangium terdapat sel induk mikrospora (mikrosporosit) yang


diploid. Tiap mikrosporosit membelah secara meiosis menjadi empat buah mikrospora yang
haploid.

2. Mikrospora ini membelah secara mitosis dan sitokinesis untuk menghasilkan dua buah sel
yang terpisah, sel generatif dan sel buluh(tube). Dua buah sel ini yang dibungkus dengan
dinding spora merupakan serbuk sari yang belum matang.

3. Ketika gametofit jantan ini matang, inti generatif membelah secara mitosis, sehingga
menghasilkan dua buah sel sperma. Kemudian, kepala sari matang dan mulai terbuka dan
serbuk sari disebarkan.

Penyerbukan dan pembuahan:

1. Saat serbuk sari jatuh pada kepala putik, serbuk sari lalu berkecambah dan terbentuklah
buluh serbuk sari sebagai saluran dua buah sel sperma tersebut untuk membuahi gametofit
betina.

2. Sel sperma 1 (inti generatif 1) membuahi sel telur, hasilnya zigot (2n).

3. Sel sperma 2 (inti generatif 2) membuahi inti polar kandung lembaga, hasilnya endosperma
(3n).

4. Zigot berkembang menjadi embrio yang dibungkus endosperma (cadangan makanan) dan
kulit biji.

Anda mungkin juga menyukai