Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG

Kelas ibu hamil merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan bagi ibu

hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan

pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan,

perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir (Depkes, 2009). Dan pada setiap materi kelas ibu

hamil yang akan disampaikan disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi ibu hamil. Pada setiap

akhir pertemuan dilakukan senam hamil.Senam hamil merupakan terapi latihan gerak yang

diberikan pada ibu hamil untuk mempersiapkan dirinya baik fisik maupun mental dalam

menghadapi persalinan. Ibu hamil sangat membutuhkan tubuh yang sehat dan bugar. Oleh karena

itu, selain makan secara teratur, ibu hamil harus cukup istirahat dan berolahraga sesuai dengan

kebutuhannya, salah satu olahraga yang baik untuk ibu hamil adalah senam hamil. Senam hamil

sangat diperlukan oleh setiap ibu hamil, karena senam hamil dapat membuat tubuh yang bugar

dan sehat, dan dapat membuat ibu hamil tetap mampu menjalankan aktivitas sehari–hari,

sehingga stres akibat rasa cemas menjelang persalinan akan dapat diminimalkan (Indiarti,M.T.

2008: 80).

Namun banyak ibu hamil yang tidak melakukan senam hamil, dikarenakan ragu-ragu dan

takut akan kehamilannya jika melakukan 12senam hamil. Padahal senam hamil sangat penting

dalam masa kehamilan, karena memperlancar proses persalinan.

Tingginya angka kematian ibu (AKI) menempatkan Indonesia pada urutan teratas di

Asean. Departemen Kesehatan menyebutkan angka kematian ibu di Indonesia tahun 2013
mencapai 781/100.000 kelahiran hidup. Penyebab langsung kematian ibu yaitu 28% karena

perdarahan, eklamsia 24%, komplikasi puerperium 8%, abortus 5%, partus eklamsia 24%,

trauma obstetrik 3%, lain-lain 11%. (Mengatasi Keluhan Hamil, 2008).

Word Health Organization (WHO) tahun 2004 memperkirakan sekitar 15% dari seluruh

wanita hamil akan berkembang menjadi komplikasi yang berkaitan dengan kehamilannya serta

mengancam jiwanya (DEPKES RI,2004). Pada sebuah serial penelitian atas 876 pasien hamil di

New York yang melakukan olahraga, Persalinan lebih mudah dikalangan yang melakukan

latihan secara teratur dibandingkan dengan yang hanya latihan sedikit atau yang tidak melakukan

latihan sama sekali. Juga dijumpai penurunan resiko persalinan terlalu cepat atau terlalu lama.

Disamping itu didapatkan penurunan resiko persalinan preterm secara umum (Supriatmaja, 2005:

90). Data ibu hamil di indonesia adalah 5.191.116, Data ibu hamil di Jawa Barat 679460 ibu

hamil dan di Subang sekitar 13953 ibu hamil.

Data dari Desa Mekar Jaya yang mengikuti kelas ibu hamil tiga bulan terakhir

adalah 30 responden. Dan hasil dari studi pendahuluan yang dilaksanakan pada 9 Januari

2014 dengan metode kuesioner pada 10 responden di dapat hasil sebagai berikut (6%) ibu

hamil rutin mengikuti kelas ibu hamil (mempunyai sikap positif) 3 (4%) ibu hamil tidak

rutin mengikuti kelas ibu hamil (mempunyai sikap negatif). Dan dari data sekunder

Rumah Bersalin Al-Hikmah ibu bersalin yang mengikuti kelas ibu hamil pada saat

persalinan kala II lebih cepat dibanding ibu bersalin yang tidak mengikuti kelas ibu hamil.

Dengan jumlah 10 ibu bersalin. 5 Ibu Primigravidarum persalinan pada kala II yang lamanya 2

jam menjadi 1 atau 1,5 jam. Dan 5 ibu Multigravidarum pada persalinan kala II yang lamanya 1

jam bisa menjadi 0,5 jam.


Latihan senam hamil yang dilakukan secara teratur baik ditempat latihan maupun di

rumah dalam waktu senggang dapat menuntun ibu hamil ke arah persalinan yang fisiologis

selama tidak ada keadaan patologis yang menyertai kehamilan. Ibu hamil yang melakukan senam

hamil secara teratur selama masa kehamilannya dilaporkan dapat memberikan keuntungan pada

saat persalinan yaitu pada masa kala aktif (kala II) menjadi lebih pendek, mencegah terjadinya

letak sungsang dan mengurangi terjadinya kejadian sectio caesaria. (Harian Suara Merdeka,

2008). Jika tidak melakukan senam hamil dapat mengakibatkan perasaan tegang saat kehamilan

atau persalinan dapat timbul, system tubuh akan terhalang dan mempengaruhi persediaan

oksigen untuk otot-otot maupun organ tubuh dan bayi. Perasaan tegang saat persalinan juga

dapat membuat proses persalinan terhambat. (Roseneil,2013:75). Pergerakan dan latihan senam

kehamilan tidak saja menguntungkan sang ibu, tetapi juga sangat berpengaruh terhadap

kesehatan bayi yang dikandungan. Pada saat bayi mulai dapat bernafas sendiri, maka oksigen

yang mengalir kepadanya melalui plasenta, yaitu dari aliran darah ibunya kedalam aliran darah

bayi 4yang dikandung. Senam kehamilan akan menambah jumlah oksigen dalam darah diseluruh

tubuh sang ibu dan karena itu aliran oksigen kepada bayi melalui plasenta juga akan menjadi

lebih lancar. Dikalangan wanita hamil yang melakukan senam hamil juga lama persalinan kala II

nya juga bermakna lebih singkat dari pada yang tidak melakukan senam hamil. Secara statistik

resiko relatifnya 0,125; artinya resiko partus lama pada ibu yang melakukan senam hamil 0,125

kali dibandingkan dengan ibu yang tidak melakukan senam hamil.(Supratmaja, 2005 :120).

Dengan melakukann latihan atau gerakan yang dilakukan dalam senam hamil akan

memiliki tujuan dan manfaat tertentu seperti yang dikemukakan oleh Mellyna Huliana ,2004

menyatakan bahwa senam hamil mempunyai tujuan mempersiapkan mental ibu hamil yaitu

tercapainya ketenangan rohani dan terbentuknya kepercayaan diri. Pada wanita hamil, selama
pengawasan antenatal diperiksa tentang kehamilanya dan diberikan nasehat-nasehat serta

dibeberapa rumah sakit telah dilakukan senam hamil. Sesungguhnya senam hamil bukanlah suatu

hal yang aneh dan luar biasa karena wanita-wanita di negara maju sangat menyukai senam dan

latihan fisik, baik saat hamil maupun diluar kehamilan, untuk menjaga kondisi fisik dan

mentalnya. Di Indonesia hal ini baru disadari oleh sekelompok masyarakat kota–kota besar yang

modern dan maju demikian pula halnya, dengan latihan senam hamil (Mochtar, 2010:56).

Berdasarkan paparan di atas tentang pentingnya kelas ibu hamil dan senam hamil, maka

penulis tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui mengenai “Hubungan Senam Hamil

Dengan Proses Persalinan Pada Ibu Primipara Hamil Aterm Di Dusun Sukaresmi”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan ringkasan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan

”Adakah hubungan senam hamil dengan proses persalinan pada ibu primipara hamil

aterm di dusun sukaresmi?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui adanya hubungan senam hamil dengan proses persalinan pada ibu primipara

hamil aterm di dusun sukaresmi

2. Tujuan Khusus
a

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Tenaga Kesehatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai

masukan dan suatu informasi untuk melatih tenaga kesehatan tentang

senam hamil agar nantinya tenaga kesehatan dapat mengajarkan senam

hamil pada ibu hamil.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi

dan wawasan dalam ilmu keperawatan khususnya tentang senam

hamil dengan lama persalinan kala II pada ibu bersalin.

3. Bagi Ibu Hamil

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

bagi ibu hamil mengenai pentingnya manfaat senam hamil sehingga

dapat menyiapkan diri sejak dini dalam menghadapi proses

persalinan dengan cara melakukan senam hamil secara teratur.


4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

pengetahuan dan pengalaman secara langsung bagi peneliti tentang

manfaat senam hamil.

E. Bidang Ilmu

Segi keilmuan, penelitian ini merupakan bidang kesehatan yang

berfokus pada bidang keperawatan maternitas.

. Keaslian Penelitian

Tahun/

Peneliti

Judul Sampel Hasil

2003/
Mariani

Praktik senam hamil

hubungan nya

dengan kelancaran

proses persalinan di

Puskesmas Jagir

Surabaya

Sampel yang digunakan

seluruhnya adalah

sebanyak 30 0rang di

antaranya 15 ibu yang

melakukan senam hamil

dan 15 ibu yang tidak

pernah melakukan

senam hamil dan teknik

pengambilan sampelnya

adalah total sampling

Ada hubungan yang

bermakna antara

pelaksanaan

senam hamil dengan

proses persalinan (p

= 0,00). Hasil

analisis statistik

dengan uji chi square


(p= 0,06)

2009/ Triwiji

Pratiwi

Hubungan antara

pelaksanaan senam

hamil dengan lama

persalinan kala I

pada ibu

primigravida di

Rumah Sakit Khusus

Ibu dan Anak

Sadewa Yogyakarta

Sampel yang digunakan

adalah 41 orang ibu dari

68 jumlah populasi,

teknik pengambilan

sampelnya adalah

random sampling

Ada hubungan yang

signifikan antara

pelaksanaan senam

hamil dengan lama

persalinan, hasil

analisis korelasi

Spearman Rho
sebesar 0,420 pada

signifikan 0,006.

2009/

Yerniah

Iswanti, dkk

Hubungan senam

hamil dengan power

ibu pada proses

persalinan kala II di

RS Panti Wilasa

Semarang

Sampel yang digunakan

adalah 94 responden

dari jumlah populasi

adalah 326 ibu bersalin,

teknik pengambilan

sampelnya adalah

dengan metode sampel

probabilitas

Uji chi-square

menunjukan ada

hubungan senam

hamil dengan power

ibu pada proses

persalinan kala II
(p=000,1 CI=89.179

- 112.735).

2011/

Fitri

Widyastuti

Hubungan tingkat

kepatuhan ibu hamil

trimester III yang

menjalankan

program senam

hamil dengan lama

persalinan di RS

Panti Wilasa Citarum

Semarang

Sampel yang digunakan

adalah berjumlah 30

orang ibu yang

melahirkan cukup bulan

serta yang menjalankan

program senam hamil

selama trimester III.

Teknik pengambilan

sampel adalah dengan

menggunakan total

sampling
Hasil uji statistik

diperoleh x2hitung

lebih besar dari

x2tabel maka

terdapat hubungan

antara tingkat

kepatuhan ibu hamil

trimester III yang

menjalankan

program senam

hamil dengan lama

persalinan.

Anda mungkin juga menyukai