Anda di halaman 1dari 8

1.

Komoditas Tanaman yang Ditanam


Dalam lahan seluas 1 hektar yang akan saya kelola, saya berencana
menanam tanaman kapas dalam lahan itu. Kapas termasuk dalam tanaman
tahunan. Kapas adalah tanaman serat dari genus "Gossypium". di produksi
untuk kebutuhan industri atau tekstil, seartnya dapat dijadikan sebagai benang,
bahan dasar baju, kapas rumah sakit dan lain-lain. Serat kapas merupakan
bahan penting dalam industri tekstil. Serat dipintal menjadi benang dan
kemudian ditenun menjadi kain. Produk tekstil dari serat kapas biasa disebut
sebagai katun (benang maupun kainnya). Serat kapas merupakan produk yang
berharga karena hanya sekitar 10% dari berat kotor (bruto) produk hilang
dalam pemrosesan. Apabila lemak, protein, malam (lilin), dan lain-lain residu
disingkirkan, sisanya adalah polimer selulosa murni dan alami.

Gambar Tanaman Kapas


Klarifikasi kapas menurut Hill et al. (1960) dan Heyne (1988) adalah:
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Angiospermae
Subkelas : Dicotyledonae
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Gossypium
Spesies : Gossypium sp.
2. Lokasi Penanaman
Saya akan membuat kebun kapas tersebut di daerah Sumba Timur. Karena
kapas yang umurnya kurang dari 1 (satu) tahun menghendaki curah hujan rata-
rata 1500-1800 mm/tahun. Sebaiknya tanaman kapas ditanam di tanah datar,
dan cocok pada ketinggian 10-150 mdpl. Selama masa pertumbuhan
hendaknya suhunya sama. Pada suhu dibawah 15oC tumbuhnya lambat.
Pertumbuhan yang optimal menghendaki suhu rata – rata 25 – 28oC dengan
kelembaban 70%.
Penyinaran matahari juga merupakan aspek penting untuk
pertumbuhan/perkembangan tanaman kapas, dari tanaman muda hingga
berbunga penuh. Kurangnya penyinaran sinar matahari akan memperlambat
masaknya buah dan tuanya buah tidak serempak. Pada musim yang tepat
dimana sinar matahari memenuhi syarat tumbuh kapas, kemasakan buah bisa
mencapai 70-90%. Kekeringan tanah dengan angin yang sedang, agak
merugikan tanaman kapas. Tetapi angin yang membawa uap air, bagus untuk
pertumbuhan kapas.
3. Persiapan Lahan
Lahan yang dipilih untuk lokasi penanaman tanaman yaitu dengan
kondisi rata dan relatif dekat dengan sumber air dan tidak tergenang air, seta
mudah diawasi. Lahan dibersihkan dari gulma atau berbagai tumbuhan yang
tumbuh di sekitar lahan. Melakukan pemerataan lahan, agar tidak terjadi
topografi yang berbeda beda dalam satu kawasan lahan pertanaman kapas lalu
melakukan penggemburan tanah dilakukan untuk mendapatkan struktur tanah
yang baik, selanjutkan diratakan dan dibiarkan lagi selama 1 minggu. Membuat
plot-plot dan bumbunan, serta mengatur saluran drainase. Kemudian dibuat
plot dengan ukuran 3 x 2 meter, dengan tinggi 30 cm. Tanah digemburkan
kembali, tujuannya untuk membalik tanah, kemudian diberi pupuk kandang (1
sak/plot) dan kapur dolomit (2 kg/plot), kemudian balik kembali tanah tersebut.
Lalu dibuat jarak tanam yaitu 40 x 100 cm, 30 x 90 cm dan 30 x 80 cm. Bila
pH tanah kuang dari 5,5 maka perlu pengapuran, pengapuran ilakukan dengan
menebar langsung di atas permukaan tanah, lalu ditutupi dengan tanah dan
dibiarkan selama 15 hari.
4. Kebutuhan Benih
Kebutuhan bibit dalam sekali penanaman dalam lahan seluas 1 hektar yaitu
sebanyak 1.332 benih. Jarak tanam yang digunakan dalam penanaman kapas
yaitu berbeda beda bergantung pada tingkat kesuburannya. Untuk lahan dengan
tingkat kesuburan tinggi jarak tanamnya 40 x 100 cm karena pada tanah yang
subur ini tanaman akan cepat tumbuh besar., lahan dengan tingkat kesuburan
sedang jarak tanam yang dianjurkan yaitu 30 x 90 cm, sedangkan untuk lahan
dengan tingkat kesuburan rendah / lahan kurang subur jarak tanam 30 x 80 cm
dimaksudkan agar menekan pertumbuhan gulma dan tidak terjadi persaingan
antar tanaman.
Dengan luas kebun seluas 1 hektar atau 10.000 x 10.000 cm, didapatkan
sebnyak 444 lubang tanam. Dengan pemberian benih sebanyak 3 biji ke dalam
satu lubang tanam,sehigga didapatkan kebutuhan benih yang akan digunakan,
yaitu sebanyak 1.332 biji.
5. Asal Benih
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan NTT Petrus Muga di Kupang,
Kamis (10/9) mengklaim, kapas Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, adalah
kapas terbaik di Indonesia karena kwalitasnya bagus. Hasil produksi kapas
lebih banyak per hektarnya dibanding produksi di Jawa dan Sumatera. Maka
dari ranah lokal, saya akan mengambil benih dari daerah Sumba Timur. Karena
kualitasnya yang sudah cukup diakui baik di Indonesia. Selain itu, saya juga
ingin mendatangkan benih kapas dari luar negeri, yaitu dari USA. Hal itu
dikarenakan, USA merupakan negara penghasil kapas dengan kualitas yang
terbaik di dunia.
6. Cara Penanaman
Pertama yg dilakukan yaitu pembuatan pola tanam. Pola tanam dapat
dilakukan dengan cara monokultur maupn tumpang sari dengan tanaman jenis
kacang-kacangan.Tumpang sari dilakukan bila diinginkan lebih dari satu jenis
tanaman yang dipanen.
Sebelum melakukan penanaman benih, perlu dilakukan penyemaian biji.
Pertama, melakukan pembuatan media. Media dapat dibuat dengan
mencampurkan tanah, pasir, dan pupuk kandang atau kompos dengan
perbandingan 1:1:1, atau dapat juga dengan campuran tanah, pupuk kandang,
pupuk buatan seperti NPK dengan perbandingan 2:2:1. Selanjutnya campuran
tersebut dimasukkan ke dalam media polybag ukuran 10x15cm kira-kira 3/4
bagian. Selanjutnya disiram dan di biarkan selama 24 jam. Benih kapas yang
akan dismaikan, sebaiknya direndam dengan air selama 2-4 jam. Kemudian
benih disemaikan pada media tanam yang telah di sediakan, benih disemai
dalam posisi tegak dan ujung calon akarnya menghadap ke bawah. Selanjutnya
benih didtup dengan campuran abu sekam dan tanah dengan perbandingan 2:1
agar calon batang mudah menembus ke permukaan. Sebaiknya benih disiapkan
lebih, sebagai cadangan untuk penyulaman. Benih disimpan di tempat yang
teduh. Bibit di persemaian disiram setiap pagi hari, mulai dari kecambah
belum muncul sampai bibit muncul ke permukaan tanah. Untuk penyiraman,
dapat menggunakan tangki semprot atau bisa dengan menggunakan timba air.
Penyiraman dilakukan dengan hati-hati agar tidak mengikis tanah dalam media
semai. Apabila daun sejati telah keluar, penyiraman bibit dilakukan setiap pagi
dan sore hari agar bibit tidak mengalami kekeringan. Untuk pertumbuhan
vegetatif bibit dapat dipacu dengan penyemprotan ppuk daun yang
mengandung unsur Nitrogen (N) tinggi. Pemupukan dengan pupuk daun cukup
dilakukan satu kali saja, yaitu pada saat umur bibit 7-9 HSS dengan
konsenterasi 1,0-1,5/liter air. Pupuk akar berupa pupuk kandang atau pupuk
buatan tidak perlu ditambahkan selama pembibitan karena pupuk akar yang
diberikan pada media semai sudah mencukupi.
Penanaman dilakukan menggunakan teknik penugalan dengan
kedalaman lubang 1-3 cm. Sebelum dilakukan penanaman diberikan furadan
dan fungisida masing-masing 20 gram/plot, diletakkan di sekitar lubang
tanaman. Kemudian diberikan pula SP36 (90 gr/plot) dan KCl (60 gr/plot)
sebagai pupuk dasar (pemupukan I). Pemupukan ini dilakukan karena KCL dan
SP36 merupakan yang sulit larut, maka pupuk ini diberikan lebih awal. benih
yang dimasukkan kedalam lubang tanam adalah 2 sampai 3 benih.
Penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari pada saat cuaca sejuk
dan tidak panas, ini bertujuan agar bibit mudah beradaptasi dengan lingkungan
baru.Penaman dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut, mengumpulkan
bibit pada suatu tempat, yang teduh.,mengambil bibit satu persatu untuk
ditanam, cara penanaman yaitu merobek dan membuang polybag dengan hati-
hati, jangan sampai merusak perakaran bibit, memasukkan bibit ke dalam
lubang tanam yang telah disediakan, kemudian ditimbun kembali dengan tanah
bekas galian lubang, penyiraman perdana bibit di lapangan, semuanya
dilakukan denagn hati-hati.
7. Perawatan
Pada hari ketujuh setelah tanam, benih kapas sudah tumbuh. Apabila
terdapat benih yang tidak tumbuh, maka dilakukan penyulaman menggunakan
benih yang baru. Penyulaman disarankan dilakukan dibawah umur 10-15 hari
setelah tanam, hal ini dikarenakan agar mempermudah proses perawatan
nantinya.
Tanaman kapas dapat ditanam pada berbagai jenis tanah, tetapi harus
diperhatikan bahwa tanah tersebut cukup mengandung unsur hara. Dengan
alasan itu, tanah – tanah marginal yang luas dengan iklim yang menguntungkan
masih dapat diusahakan pertanaman kapas dengan menambah unsur hara
tanaman dengan cara pemupukan. Kapas yang dipupuk dengan baik akan lebih
tahan terhadap hama dan penyakit.Sebagai pedoman, pemakaian pupuk dasar
tiap Ha adalah :
ZA = 200 – 400 kg
SP = 350 – 500 kg
KCl = 100 – 150 kg
Kebutuhan air tanaman kapas tergolong tinggi pada masa perkecambaha,
menjelang berbunga dan pada saat pembentukan buah. Apabila keadaan terlalu
kering saat tanaman menjelang pembungaandan pembentukan buah akan
menyebabkan buah dan bunga-bunga gugur. Pengairan dilakukan pada sore
hari dengan mengaliri air pada parit-parit atau larikan antar bedeng.
Penyiraman dilakukan pada pagi dan sore hari secara rutin, untuk mengurangi
tingkat kekerinag. Pengairan dan penyiraman hendaknya dilakukan dengan
hati-hati agar tidak mengikis tanah di sekitar pertanaman.
Pemangkasain perlu dilakukan pada saat jumlah cabang telah mencapai 8-
10 batang. Hal ini dengan tujuan yaitu, memperbanyak bunga/boll/bua,
memperpendek umur tanaman sehingga prosespanen lebih cepat, buah yang
dihasilkan besar-besar, mempermudah perawatan OPT & PH
8. Waktu Pemanenan
Pemanenan dilkukan pada pagi hari saat cuaca cerah, bagian yang
dipanen adalah serat pada buahnya.Agar diperoleh mutu kapas yang baik,
pada waktu panen perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Kriteria pemetikan buah siap panen:
1. Buah yang siap dipanen menunjukkan tanda-tanda kulit/kelopaknya
berwarna coklat tua, daun kelopak tambahan sudah kering dan rapuh serta
buah telah mekar sempurna dan kering.
2. Buah yang belum siap/tidak boleh dipanen, dengan tanda-tanda buah
masih muda dan kelopaknya berwarna hijau, buah rusak karena serangan
hama dan buah rusak karena hujan lebat.
3. Buah telah terbuka sekurang-kurangnya 25%, kelopak tambahan telah
mengering.
Pemetikan kapas rata-rata di mulai pada umur 105-110 hari dan selesai
pada umur 135-140 hari. Pembuahan terjadi 30 jam setelah penyerbukan.
Kemasakan pada buah ditandai dengan adanya kulit buah yang retak dan
kapasnya / seratnya menjadi kering. Ini adalah pertanda bahwa buah kapas
siap untuk dipanen. Bagian serat terpanjang berada pada pucuk biji. Panjang
serat bervariasi tergantung jenis dan varietasnya. Panjang serat yang
dikembangkan di Indonesia sekitar 26-29 mm. Keterbatasan air pada
periode pemanjangan serat, akan mengurangi panjang serat. 1 boll kapas ±
3,5 – 4 gram. Bentuk biji bulat telur, berwarna cokelat kehitaman dan berat
biji per 100 biji sekitar 6-17 gram tergantung varietas. Serat melekat erat
pada biji berwarna putih yang disebut fuzz (kabu- kabu). Biji kapas tidak
hanya dilapisi kabu-kabu, tetapi diluarnya terdapat lapisan serabut yang
disebut serat kapas (kapas). Kulit biji menebal membentuk lapisan serat
berderet pada kulit bagian dalam. Cabang-cabang generatif akan
menghasilkan kira-kira 50 kuncup bunga dan dalam keadaan normal hanya
35-40% yang menjadi buah.
9. Cara Pemanenan
Pemetikan di lakukan dengan ke dua belah tangan. Tangan kiri
memegang kelopak buah dan tangan kanan menarik kapas berbiji dari
kelopak. Masa pemetikan selama 4-6 minggu, 3-5 kali. Sesuai masak buah,
banyaknya buah dan varietas. Jarak waktu pemetikan yang satu dan
berikutnya adalah satu minggu. Alat untuk tempat hasil pemetikan dapat di
pergunakan bakul, karung atau kantung terigu. Hindarkan hasil pemetikan
dari kotoran/daun-daun/ranting/debu.
Penanganan Hasil Panen Kapas yang baru di petik harus segera di
jemur. Jika tidak ada sinar matahari harus dianginkan. Kapas yang masih
lembab/basah tidak boleh di tumpuk. Proses pengeringan berlangsung
sampai kadar air mancapai 7- 8 %. Tempat penjemuran menggunakan tikar
atau lantai semen. Hindari kontaminasi serat-serat plastic polypropylene,
minyak (grease).Melakukan sortasi mutu kapas ; Mutu A: Kapas-kapas
sempurna, dewasa, putih bersih, tidak bercampur kapas-kapas rusak (rusak
karena hama/hujan) dan kadar air sudah mencapai 7-8 %; Mutu B: Kapas-
kapas yang mengandung kotoran-kotoran, daun dll, kadar air sekitar 8%
atau lebih. Penyimpanan Hasil Panen Jika dalam proses pengeringan kadar
air sudah mencapai sekitar 7-8 % maka kapas berbiji untuk masing-masing
mutu segera di masukan ke dalam karung yang bersih dan di simpan di
tempat aman. Hindari penggunaan karung plastik dan bahan pengikat dari
tali rafia untuk menjaga kemungkinan tercampurnya serat kapas dengan
bahan plastik dari karung plastik atau tali rafia.
TUGAS PENGGANTI UAS

TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN TAHUNAN

(Pembuatan Lahan Seluas 1ha)

Disusun Oleh :

Nama : Larasati Annisa Bella K

NIM : H0717078

Kelompok : 12

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2018

Anda mungkin juga menyukai