Anda di halaman 1dari 4

ANESTHESI INFILTRASI Disahkan oleh

Kepala UPTD Puskesmas


No. Kode :
Demon Pagong
Terbitan :
No. Revisi :

UPTD
SPO Tgl.
MulaiBerla
: Andreas Sadipun, Amd.Kep
PUSKESMAS NIP.
ku
DEMON PAGONG Halaman : 1/2

1. Tujuan Sebagai pedoman bagi dokter gigi dan perawat gigi dalam melakukan
anestesi infiltrasi
2. Kebijakan Pelaksanaan Anaestesi infiltrasi dengan menerapkan SPO ini
3. Ruanglingkup Poli gigi puskesmas Selomerto 1
4. Definisi  Anestesi adalah tindakan untuk menghilangkan seluruh sensasi rasa
sakit pada tempat yang dituju.
 Anestesi infiltrasi adalah tindakan menghilangkan rasa sakit pada
region terbatas dengan cara diinjeksi.
5. Prosedur a. Petugas memanggil pasien,
b. Petugas mencocokan identitas pasien dengan rekam medik
c. Petugas mempersilahkan pasien untuk duduk di dental chair
d. Petugas melakukan anamnesa
e. Petugas melakukan pemeriksaan sesuai keluhan pasien
f. Dokter menegakan diagnosa berdasarkan hasil anamnesa dan
pemeriksaan
g. Dokter menentukan rencana tindakan
h. Petugas mempersilahkan pasien untuk menandatangani
informconsent
i. Dokter mengenakan alat pelindung diri.
j. Dokter menentukan perencanaan tindakan anestesi blok
k. Perawat gigi menyedot cairan anestesi
l. Perawat gigi mengaspirasi dan mengeluarkan anestetikum 0.5 cc
m. Petugas mempersilahkan pasien untuk membuka mulut
n. Petugas mengulas Muccobucal fold dengan desinfektan povidone
iodide 2%
o. Petugas memasukkan jarum dengan sudut 45° pada Muccobucal fold
atau 1 – 1 ½ cm dari leher gigi bevel jarum menghadap tulang
sampai menyentuh tulang
p. Petugas menarik jarum 1 – 2 mm, kemudian mensejajarkan jarum,
sampai menyentuh tulang dekat region periapikal gigi yang
bersangkutan
q. Petugas mengaspirasi dan mengeluarkan anestetikum 1 – 2 cc
perlahan-lahan
r. Petugas menarik jarum keluar jaringan
s. Untuk menganestesi daerah palatinal, petugas menginsersikan jarum
pada mukosa palatinal ± ⅓ dari jarak pinggiran gusi gigi yang akan
dicabut
t. Petugas mengeluarkan anestetikum 0,5 cc perlahan-lahan
u. Petugas mengeluarkan jarum
v. Petugas mempersilahkan pasien untuk menunggu kurang lebih 5
menit.
6. Diagram Alir
Petugas
mempersiapkan
Mulai
alat/bahan dan
pelindung diri

Petugas
melakukan
desinfeksi
muccobuccal fold

Petugas
menginsersikan
jarum

Petugas
mensejajarkan
posisi jarum

Petugas
mengaspirasi &
mengeluarkan
anestetikum 1 – 2
cc

Petugas
mengeluarkan
jarum

Petugas
menginsersikan
jarum di palatinal

Petugas Petugas
mengeluarkan mengeluarkan Selesai
anestetikum 0,5 cc jarum

7. Referensi  Petunjuk Praktis Anastesi Lokal. Drg Purwanto dan drg Lilian
Yuwono. 1993
 Pedodonsia II. drg Betty K Surianingratdkk. 1985
8. Dokumen  Rekammedis
Terkait
 Register harian
 Inform consent
9. Distribusi

10. Rekaman historis perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan
ANESTHESI INFILTRASI
No. Kode :
Terbitan :
No. Revisi :
DAFTAR
Tgl. MulaiBerlaku :
TILIK Halaman :

UPTD
PUSKESMAS
DEMON PAGONG

Tidak
Langkah Kegiatan Ya Tidak Berlaku
No
1. Apakah Petugas memanggil pasien?

2. Apakah Petugas mencocokan identitas pasien dengan


rekam medik?
3. Apakah Petugas mempersilahkan pasien untuk duduk di
dental chair?
4. Apakah Petugas melakukan anamnesa?

5. Apakah Petugas melakukan pemeriksaan sesuai keluhan


pasien?
6. Apakah Dokter menegakan diagnosa berdasarkan hasil
anamnesa dan pemeriksaan?
7. Apakah Dokter menentukan rencana tindakan?

8. Apakah Petugas mempersilahkan pasien untuk


menandatangani informconsent?
9. Apakah Dokter mengenakan alat pelindung diri?

10. Apakah Dokter menentukan perencanaan tindakan anestesi


blok?
11. Apakah Perawat gigi menyedot cairan anestesi?

12. Apakah Perawat gigi mengaspirasi dan mengeluarkan


anestetikum 0.5 cc?
13. Apakah Petugas mempersilahkan pasien untuk membuka
mulut?
14. Apakah Petugas mengulas Muccobucal fold dengan
desinfektan povidone iodide 2%?
15. Apakah Petugas memasukkan jarum dengan sudut 45°
pada Muccobucal fold atau 1 – 1 ½ cm dari leher
gigi bevel jaru mmenghadap tulang sampai
menyentuh tulang?
16. Apakah Petugas menarik jarum 1 – 2 mm, kemudian
mensejajarkan jarum, sampai menyentuh tulang
dekat region periapikal gigi yang bersangkutan?
17. Apakah Petugasmengaspirasidanmengeluarkananestetikum
1 – 2 cc perlahan-lahan?
18. Apakah Petugas menarik jarum keluar jaringan?

19. Apakah Untuk menganestesi daerah palatinal, petugas


menginsersikan jarum pada mukosa palatinal ± ⅓
dari jarak pinggiran gusi gigi yang akan dicabut?
20. Apakah Petugas mengeluarkan anestetikum 0,5 cc
perlahan-lahan?
21. Apakah Petugasmengeluarkanjarum?

22. Apakah Petugasmempersilahkanpasienuntukmenunggukur


anglebih 5 menit?

CR: …………………………………………%.
Watotika Ile,………………………
Pelaksana/ Auditor

(………………………)

Anda mungkin juga menyukai