Pengenalan Bahan Peledak - Studi Kasus Batubara PDF
Pengenalan Bahan Peledak - Studi Kasus Batubara PDF
OVERBURDEN BATUBARA
PENGERTIAN BAHAN PELEDAK
KLASIFIKASI
KARAKTERISTIK
TIPE DAN JENIS HANDAK INDUSTRI
DEFINISI BAHAN PELEDAK
(industri / komersial)
Bahan peledak adalah suatu bahan kimia senyawa tunggal atau campuran berbentuk
padat, cair, gas atau campurannya yang apabila dikenai suatu aksi panas, benturan,
gesekan atau ledakan awal akan mengalami suatu reaksi kimia eksotermis sangat
cepat yang hasil reaksinya sebagian atau seluruhnya berbentuk gas dan disertai
panas dan tekanan sangat tinggi yang secara kimia lebih stabil.
diesel oil
Kriteria:
– Melibatkan reaksi kimia
– Okdigen tersedia berlebih di udara bebas
– Motor bakar (bensin atau solar): tidak perlu tangki oksigen
– Metoda pemadaman kebakaran: isolasi benda terbakar dari oksigen
LEDAKAN (EXPLOSION)
Kriteria:
➢ Tidak melibatkan reaksi kimia
➢ Transfer energi ke gerakan massa (efek mekanis)
➢ Disertai panas dan bunyi
DEFLAGRASI (DEFLAGRATION)
Liquid
KARAKTERISTIK BAHAN
PELEDAK
Karakter fisik
Karakter kinerja detonasi
Densitas (density)
Sensitivitas (sensitivity)
Ketahanan Thd. Air (water resistance)
Kestabilan Kimiawi (chemical stability)
Karakteristik Gas (Fumes characteristics)
• Berat bahan peledak per unit volume diekspresikan dalam
satuan gr/cc
• Densitas bhn.peledak yang tinggi akan lebih mudah
menghasilkan dead pressed (detonasi rendah akibat
kehilangan sensitivitas karena terhambatnya tekanan)
dibanding densitas yang rendah
• Loading density adalah berat per meter bhn.peledak didalam
kolom lub.tembak (kg/m)
• Batuan masif - pakai densitas bhn. peledak tinggi
• Batuan berstruktur/lunak - pakai densitas bhn.peledak rendah
• Densitas ANFO 0,85 gr/cc
• Ukuran tingkat kemudahan inisiasi bhn.peledak atau ukuran
minimal booster yang diperlukan
• Bervariasi tergantung pada kompisisi bhn.peledak, diameter,
temperatur dan tekanan ambient
• High explosive (1,1D) - sensitif terhadap detonator No.8 atau
detonating cord 10 gr/m
• Blasting agent (1,5D) - tdk sensitif terhdp. detonator No.8;
memerlukan booster (primer)
• Beberapa blasting agent sensitif terhadap det.cord dan dapat
mencegah sekuen peledakan tunda downhole
HUBUNGAN DENSITAS DAN
SENSITIVITAS HANDAK
❑ Densitas kritis terbentuk bila partikel2 pembentuk handak
terlalu rapat, shg tidak terdapat voids sebagai ruang bagi
terbentuknya hot spots agar terjadi detonasi
❑ Densitas handak berhubungan erat dengan sensitivitasnya
❑ Deadpressing terbentuk bila voids untuk gas rusak,
misalnya karena tekanan, gelombang kejut, shg mengurangi
sensitivitasnya.
❖ Kemampuan bhn.peledak untuk melawan air disekitarnya
tanpa kehilangan sensitifitas atau efisiensi
❖ Ketahanan thd air bhn.peledak bervariasi. ANFO tidak
tahan terhadap air (larut); sedangkan emulsi dan
watergels tahan air
❖ Fume berwarna coklat-orange dari gas NO menandakan
hasil peledakan yang tidak efisien akibat bhn. peledak
basah
❖ Ketahanan thd air dapat dilakukan dengan melapisi lub.
ledak atau menggunakan cartridge
• Kemampuan untuk tidak berubah secara kimia dan tetap mem-
pertahankan sensitifitas selama dalam penyimpanan di gudang
dengan kondisi tertentu
• Bhn.peledak yang tdk stabil (mis. NG based) mempunyai
kemampuan stabil lebih pendek dan cepat rusak
• Faktor-faktor yang mempercepat ketdk stabilan kimiawi a.l:
panas, dingin, kelembaban, kualitas bahan baku, kontaminasi,
pengepakan, fasilitas gudang
• Tanda-tanda kerusakan a.l: kristalisasi, penambahan viskositas,
dan penambahan densitas
• Gudang bh.peledak bawah tanah akan mengurangi efek
perubahan temperatur
• Detonasi bhn.peledak menghasilkan gas-gas non-toxic
(CO2, H2O, N2) dan toxic (NO, NO2, CO)
• Gas-gas ini perlu diperhatikan pada peledakan bawah tanah
atau terbuka bila gerakan angin yang rendah
• Faktor-faktor yang menimbulkan gas toxic a.l: letak primer
yang tidak tepat, kurang tertutup, air, komposisi
bhn.peledak tidak baik, timing (sistem tunda) tidak tepat,
dan adanya reaksi dengan batuan (sulfida atau karbonat)
Kekuatan Detonasi (strength)
Kecepatan Detonasi (VOD)
Tekanan Detonasi (detonation pressure)
Tekanan Thd. Lubang Ledak (borehole pressure)
Daya Ledakan (explosive power)
Energi Efektif (effective energy)
KEKUATAN DETONASI
(detonation strenght)
Absolute Weight Strength (AWS)
◼ Energi panas maks handak teoritis didasarkan pada campuran kimawinya
◼ Energi per unit berat handak dalam joules/gram
◼ AWSANFO adalah 373 kj/gr dengan campuran 94% AN dan 6% FO
a)
c)
b)
dikelompokkan sbb:
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Non-absorbent dense prill Absorbent porous prill
FUEL OIL, % (berat)
Distribusi FO tdk merata, shg FO diserap merata dengan
oxygen balance buruk perbandingan yang proporsional
SIFAT-SIFAT ANFO (2)
(Data diperoleh dari Dyno Nobel untuk Prilled ANFO)
Densitas:
⚫ Poured (gr/cc) 0,80 – 0,85
⚫ Blow Loaded (gr/cc) 0,85 – 0,95
Energi (MJ/kg): 3,7
RWS (%): 100 → (373 kj/gr)
RBS:
⚫ Poured (%) 100 → (317 kj/cc)
⚫ Blow Loaded (%) 116
Diameter lubang ledak min.:
⚫ Poured (mm) 75
⚫ Blow Loaded (mm) 25
Ketahanan thd. air: buruk
Shelf Life:
⚫ Maks. 6 bulan tergantung temperatur dan
kelembaban gudang
⚫ Gudang yang bersuhu dan kelembaban tinggi akan
ANFO rusak, ditandai dgn pengerasan atau caking yg
akan mengurangi kinerja peledakan
Waktu Tidur (Sleep Time) :
⚫ Dalam kondisi normal kering dengan lubang tertutup
stemming yang baik, ANFO dapat ditidurkan sampai
6 bulan
⚫ Kehadiran air dalam lubang akan menurunkan secara
dramatis waktu tidur
KEBUTUHAN FO UNTUK
MEMBUAT ANFO
BAHAN BAKAR (FO)
ANFO,kg AN,kg
kg liter
10 0,57 0,71 9,43
50 2,85 3,56 47,15
80 4,56 5,70 75,44
100 5,70 7,13 94,30
500 28,50 35,63 471,50
1000 57,00 71,25 943,00
ANFO DARI TIGA PRODUSEN
PROPERTIES NITRO NOBEL PT DAHANA ICI EXPL. (ORICA)
Density, gr/cc :
- Poured 0,80 – 0,85
- Blow loaded 0,85 – 0,95
- Bulk 0,80 – 0,84 0,80 – 1,10
Energy, MJ/kg 3,70
RWS, % 100 100 100 – 113
RBS, % : 100 – 156
- Poured 100
- Blow loaded 116
VoD, m/s 3000 – 3300 4100
Min. hole diameter, mm : 38,10 25
- Poured 75
- Blow loaded 25
Water resistance nil Poor Poor
Storage life, month 6 6 6
Trade mark ANFO prill DANFO Nitropril
BAHAN PELEDAK SLURRY ATAU
WATERGEL
Oxidiser Phase
Suspended
Fuel Phase
Continuous
(surrounds the oxidiser)
- MICRO BALLONS
- ALUMINIUM
EMULSI
- MICRO BALLONS
PENGISIAN BAHAN PELEDAK
- AGEN GASSING
LANGSUNG KE EMULSI DINGIN SIAP
- ALUMINIUM
LUBANG LEDAK POMPA DIANGKUT
BLENDER TANGKI JARAK JAUH
AGEN
GASSING
EXPLOSIVE
POMPA DANGER
PEMBENTUKAN
CARTRIDGE
AGEN
LUBANG GASSING
LEDAK
PENDINGINAN POMPA
PENGEPAKAN LUBANG
LEDAK
a. EMULSI KEMASAN b. EMULSI CURAH
(CARTRIDGE) (BULK) Prod. by Aws
JENIS HANDAK BERBASIS EMULSI
(kemasan berbentuk cartridge)
PRODUSEN
SIFAT DAHANA DYNO ICI SASOL SMX
NOBEL EXPLOSIVE
Merk dagang Dayagel Emulite Seri Powergel Seri Emex
magnum
Desitas, gr/cc 1,25 1,18 – 1,25 1,16 – 1,32 1,12 – 1,24
Berat/karton, kg 20 25 20 --
VOD, m/s 4600 – 5600 5000 – 5800 4600 – 5600 4600 – 5600
Diameter, mm 25 – 65 25 – 80 25 – 65 25 – 65
Ketahanan thd air Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik
Penyimpanan, thn 1 1 1 1
KEMASAN HANDAK BERBASIS EMULSI
BUATAN DYNO NOBEL DAN
ICI EXPLOSIVES
HEAVY ANFO
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
% ANFO
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
RUANG % EMULSI
BUTIRAN
UDARA ANFO
0,80 1,10 1,24 1,33 1,35 1,28 1,29 1,30
4700 6000
KEMAMPU-POMPAAN
Tidak dapat diulir
Dapat diulir (auger) dengan mudah ke arah atas
KEMAMPU-ULIRAN
BAHAN PELEDAK BERBASIS NG DAN
PERMITTED EXPLOSIVE
Dikatagorikan sebagai salah satu perlengkapan peledakan
1. DETONATOR BIASA
2. DETONATOR LISTRIK
3. DETONATOR NONEL
4. DETONATOR ELEKTRONIK
STRENGTH
DETONATOR
• Kekuatan ledak (strength) detonator
ditentukan oleh jumlah isian dasarnya
dan diidentifikasi sbb: (dari ICI Explosive)
ramuan
pembakar isian utama
(Ignition mixture) (primer charge)
ruang kosong disediakan
untuk sumbu bakar (safety
fuse)
STRENGTH DETONATOR
penyumbat
penyumbat
fusehead : elemen
- kawat halus yg waktu tunda
memijar
tabung silinder
- ramuan pembakar
tabung silinder
isian utama
isian dasar
SIMULTANEOUS DELAY
tabung alumunium elemen transisi penyumbat anti-
pelapis statis
baja sumbu nonel
elemen tunda
isian utama plug penutup
isian dasar
tidak tembus air