Materi Mikroskop
Materi Mikroskop
Mikroskop
Biologi sering kali berkaitan dengan makhluk hidup yang mikroskopis, artinya tidak
dapat dilihat dengan mata normal. Untuk mengamatinya, perlu bantuan suatu alat yang
disebut mikroskop. Dengan mikroskop, suatu benda atau objek yang berukuran sangat kecil
dapat dilihat dengan jelas
Pada abad ke-17, Antoni van Leeuwenhoek merancang sebuah mikroskop. Mikroskop
tersebut merupakan mikroskop sederhana dengan lensa tunggal. Adapun pada pertengahan
abad ke-17, Robert Hooke membuat sebuah mikroskop yang berbeda dengan Leeuwenhoek
Hooke mengamati struktur gabus melalui mikroskopnya. Sejak saat itu, perkembangan ilmu
pengetahuan terus meningkat dengan penemuan mikroskop yang lebih maju.
1. Macam-Macam Mikroskop
Berdasarkan sumber cahaya dan jenis alat pembesarnya, mikroskop dibagi menjadi dua,
yaitu mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.
a) Mikroskop cahaya menggunakan lensa dari kaca untuk memperbesar penampilan suatu
benda. Sumber cahaya mikroskop ini dapat berasal dari cahaya matahari atau cahaya
lampu. Mikroskop cahaya mampu memperbesar bayangan suatu benda sampai 1.000
kali ukuran benda aslinya.
b) Mikroskop elektron mampu memperbesar bayangan suatu benda hingga ratusan ribu
kali ukuran benda aslinya. Mikroskop elekron tidak menggunakan cahaya untuk
mendapatkan bayangan benda, tetapi menggunakan berkas elektron. Mikroskop
cahaya yang sering digunakan dalam pengamatan di sekolah-sekolah memiliki
beberapa jenis.
Terdapat tiga jenis mikroskop cahaya, yakni mikroskop monokuler, mikroskop binokuler,
dan mikroskop stereo.
2. Struktur Mikroskop Cahaya
Pada dasarnya, sebuah mikroskop terdiri atas bagianbagian yang berkaitan dengan
pembesaran bayangan benda dan bagian-bagian lain yang mendukung penggunaan
mikroskop.
a. Lensa Objektif
Lensa objektif adalah lensa yang letaknya dekat dengan objek yang diamati. Bergantung
jenis mikroskopnya, lensa objektif dapat memperbesar objek dengan pembesaran yang
bervariasi antara 10× sampai 100×.
b. Lensa Okuler
Lensa okuler terletak di bagian atas mikroskop. Pada saat kita melihat benda dengan
mikroskop, mata kita menempel pada lensa okuler. Lensa okuler dapat memperbesar objek
antara 5× sampai 10×, bergantung jenis mikroskopnya. Karena mikroskop menggunakan dua
buah lensa, maka bayangan benda yang diamati dengan mikroskop pada dasarnya juga
mengalami pembesaran dua kali. Misalnya, kamu mengamati suatu benda menggunakan
mikroskop dengan pembesaran lensa okuler 5× dan kekuatan pembesaran lensa objektif 10×.
Artinya, ukuran benda yang kamu amati mengalami pembesaran 10× dan dibesarkan lagi 5×,
sehingga pembesaran yang terjadi adalah 50×.
c. Cermin
Sumber cahaya pada mikroskop cahaya dapat berupa cahaya lampu maupun cahaya
matahari. Pada mikroskop yang tidak menggunakan cahaya lampu, sumber cahaya diperoleh
dengan cara memantulkan cahaya matahari menggunakan sebuah cermin.
Pada mikroskop yang cukup baik, biasanya tersedia dua macam cermin, yaitu cermin datar
dan cermin cekung. Cermin datar digunakan apabila sumber cahaya yang tersedia cukup
(ruangan cukup terang). Cermin cekung digunakan apabila sumber cahaya yang tersedia
kurang memadai (redup).
d. Kondensor dan Diafragma
Pada beberapa mikroskop, terdapat kondensor dan diafragma yang berfungsi mengatur
kekuatan cahaya. Dengan mengatur kondensor dan diafragma, kamu dapat melihat objek
yang diamati dengan lebih baik.
e. Revolver
Revolver merupakan bagian yang dapat diputarkan untuk memilih lensa objektif yang
akan kita gunakan. Pada revolver melekat beberapa lensa objektif.
f. Tubus
Tubus merupakan bagian yang menghubungkan lensa objektif dengan lensa okuler.
g. Meja Objek dan Penjepit Objek
Meja objek digunakan untuk menyimpan objek yang akan diamati. Pada meja objek juga
terdapat penjepit untuk menjepit objek gelas (tempat objek yang diamati). Meja objek ada
yang bisa digeser dan ada yang tidak, bergantung jenis mikroskopnya.
h. Lengan
Bagian ini digunakan untuk memegang dan memindahkan mikroskop. Selain itu, lengan
merupakan penyangga bagian optik.
i. Makrometer
Makrometer berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tubus. Jarak antara objek yang
diamati dengan lensa objektif dapat diatur menggunakan makrometer. Hal ini dilakukan
untuk menemukan objek yang akan kamu amati.
j. Mikrometer
Mikrometer juga berfungsi untuk menggerakkan tubus, namun gerakan yang dilakukan
lebih halus. Mikrometer terutama digunakan untuk menemukan fokus yang lebih jelas dari
objek yang diamati.
k. Cara Menggunakan Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya adalah salah satu alat laboratorium yang penting. Oleh karena itu,
penggunaannya harus benar dan hati-hati serta sesuai dengan petunjuk yang ada. Ada
beberapa hal penting yang harus diperhatikan pada saat bekerja dengan menggunakan
mikroskop cahaya.
1. Pada saat mengeluarkan dan membawa mikroskop, gunakanlah kedua tangan.
Salah satu tangan memegang lengan mikroskop dan tangan yang lain menyangga
dasar mikroskop. Hal ini dilakukan untuk menjaga agar mikroskop tidak jatuh pada
saat dibawa. Jangan sekali-kali membawa atau mengangkat mikroskop hanya
menggunakan satu tangan.
2. Letakkan mikroskop di atas meja di laboratorium dengan posisi berdiri yang
kokoh. Pastikan tidak ada benda benda yang dapat menganggu posisi berdiri
mikroskop.
3. Putar revolver, pilih lensa objektif dengan pembesaran yang lemah.
4. Lihatlah melalui lensa okuler dan carilah cahaya yang paling terang dengan
cara menggerak-gerakkan cermin.
5. Siapkan objek yang akan diamati. Jika kamu akan mengamati objek yang
segar, lakukanlah langkah langkah berikut.
1) Objek yang akan diamati menggunakan mikroskop harus tipis dan kecil. Objek yang akan
diamati harus diiris atau disayat setipis mungkin. Oleh karena itu, gunakanlah pengiris
yang tajam, misalnya silet tajam.
2) Setelah mendapatkan objek yang tipis, letakanlah objek tersebut di atas gelas objek yang
sebelumnya telah ditetesi air secukupnya.
3) Kemudian, tutuplah objek tersebut menggunakan gelas penutup (cover glass). Agar tidak
terdapat gelembung udara, letakkanlah cover glass perlahanlahan mulai dari sudut 45°.
4) Setelah objek tertutup dengan baik, isaplah air yang meluap dengan menggunakan kertas
isap atau tisu.
1. Letakkan gelas objek yang telah diberi bahan atau objek yang akan kamu
amati di atas meja objek. Aturlah agar objek yang akan diamati tepat berada di atas
lubang meja objek, kemudian jepit dengan penjepit objeknya.
2. Dengan memutar revolver, pilihlah lensa objektif yang memiliki pembesaran
lemah (misalnya 10×).
3. Putar makrometer secara perlahan untuk mengatur jarak lensa objektif dengan
objek yang akan diamati. Lakukan hingga kamu menemukan gambar objek yang
diamati.
4. Putarlah mikrometer untuk mendapatkan fokus bayangan objek yang paling
jelas.
5. Jika ingin melakukan pengamatan dengan pembesaran yang lebih kuat,
putarlahrevolver dan pilih lensa objektif yang lebih besar. Ingat, jika kamu
menggunakan lensa objektif dengan pembesaran kuat, janganlah lagi menggunakan
makrometer. Gunakan selalu mikrometer. Hatihati jangan memecahkan gelas objek.
6. Setelah selesai melakukan pengamatan, putarlah kembali revolver pada posisi
lensa objektif yang paling lemah. Naikkan kembali tubus dan ambil objek dari meja
objek.
7. Pastikan bahwa mikroskop dalam keadaan bersih sebelum disimpan kembali.
Selain mikroskop, terdapat beberapa alat bantu untuk pengamatan. Alat-alat bantu
tersebut berfungsi sebagai alat untuk mendapat data kuantitatif :
1. Beaker glass (gelas kimia) Sebagai tempat menyimpan bahan kimia padat atau
cair
2. Labu Sebagai tempat menampung larutan
3. Pipet Untuk mengambil larutan dalam jumlah sedikit
4. Gelas Ukur Untuk mengambil larutan dengan volume tertentu
5. Tabung reaksi Sebagai tempat mereaksikan zat dalam jumlah sedikit
6. Kaki tiga dan kawat kasa Sebagai penyangga beaker glass selama pemanasan
7. Termometer Untuk mengukur suhu larutan atau suhu udara
8. Penjepit Untuk menjepit tabung reaksi atau bahan padat yang dipanaskan
9. Binokuler Untuk mengamati objek di lapangan
10. Windmeter Untuk mengukur kecepatan angin
Bagaimanakah tulang tumbuh? Tulang dapat tumbuh dan memanjang, karena di bagian
ujung-ujung tulang terjadi pembentukan sel-sel tulang baru. Pada saat yang bersamaan tulang
juga tumbuh melebar dan menebal. Dengan demikian tulang tumbuh memanjang dan melebar
secara bersamaan. Pada saat terjadi proses pertumbuhan tulang, di bagian tengah tulang
terjadi penghancuran sel-sel tulang sehingga
terbentuklah rongga yang selanjutnya diisi dengan sumsum tulang atau disebut juga sumsum
kuning.
Tulang pada manusia dibedakan berdasarkan jenis dan bentuknya :
1. Jenis-Jenis Tulang
Secara umum tulang dibedakan menjadi tulang keras dan tulang rawan atau disebut juga
kartilago.
Tulang keras tersusun atas campuran antara kalsium dan kolagen, sedangkan tulang rawan
tersusun dari sel-sel tulang rawan yang sifatnya kenyal dan lentur. Contoh tulang keras, yaitu
tulang tengkorak, tulang tangan, dan tulang kaki. Contoh tulang rawan adalah tulang hidung
dan tulang telinga.
2. Bentuk Tulang
Tulang-tulang yang menyusun tubuh kita sangat banyak jumlahnya. Berdasarkan bentuknya,
tulang penyusun tubuh kita dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu tulang pipa, tulang
pendek, tulang pipih, dan tulang tidak beraturan.
a. Tulang Pipa
Tulang ini memiliki bentuk sesuai namanya, berbentuk pipa. Tulang ini memiliki bentuk
memanjang dan tengahnya berlubang. Contohnya adalah tulang paha, tulang betis, dan tulang
lengan.
b. Tulang Pendek
Tulang pendek memiliki bentuk sesuai dengannamanya berbentuk pendek. Tulang ini bersifat
ringandan kuat. Meskipun tulang ini pendek, tulang ini mampu menahan beban yang cukup
berat. Contohnya adalah tulang pergelangan tangan, telapak tangan, dan telapak kaki.
c. Tulang Pipih
Tulang ini memiliki bentuk pipih seperti pelat. Contoh dari tulang pipih adalah tulang
penyusun tengkorak, tulang rusuk, dan tulang dada.
d. Tulang tidak Beraturan
Tulang jenis ini merupakan gabungan dari berbagai bentuk tulang. Contohnya adalah tulang
wajah dan tulang yang terdapat pada ruas-ruas tulang belakang.
Perkembangan Tulang
Sebelum lahir, rangkamu sebagian besar merupakan tulang rawan. Tulang rawan ini
perlahan-lahan dihancurkan dan digantikan dengan jaringan tulang keras oleh sel-sel
pembentuk tulang yang disebutosteoblast. Perhatikan Gambar 2.4! Sel-sel ini menyimpan
kalsium dan fosfor yang
membuat jaringan tulang menjadi keras. Saat lahir, rangkamu tersusun lebih dari 206 tulang
yang sekarang kamu miliki. Saat kamu berkembang, beberapa tulang bersatu .
Jaringan tulang yang sehat selalu dinamis, yaitu selalu dibentuk dan dirombak. Tulang selalu
dirombak oleh jenis sel tulang yang disebutosteoklast. Osteoklast berfungsi menghancurkan
jaringan tulang dan membebaskan kalsium dan fosfor. Proses pembentukan dan perombakan
tulang ini mempertahankan kandungan kalsium dan fosfor dalam aliran darahmu pada tingkat
yang kurang lebih sama.
D. Persendian
Kamu tentu tahu bahwa tulang-tulang tubuh saling berhubungan satu sama lain. Hubungan
antara tulang yangsatu dengan tulang yang lain disebut persendian. Pada ujung-ujung tulang
terdapat tulang rawan yang merupakan bantalan sehingga tulang tidak langsung bertemu
dengan tulang lain. Tulang-tulang pada persendian diikat oleh suatu bahan yang kuat dan
lentur yang disebut ligamen.
Ket Gambar :
1. 1. Ligament
2. 2. Cairan sendi
3. 3. Tulang rawan
4. 4. tulang
Persendian memegang peran penting dalam pergerakan tubuh. Dengan adanya sendi, kaki
dan tanganmu dapat dilipat, diputar, dan sebagainya. Tanpa sendi kamu akan sulit bergerak
bahkan tidak dapat bergerak sama sekali. Memang ada persendian yang sangat kaku sehingga
tidak
memungkinkan adanya gerakan. Namun, banyak persendian yang memungkinkan terjadinya
gerakan.
Berdasarkan sifat gerak inilah, sendi dibedakan menjadi sendi mati (sinartrosis), sendi gerak
(diartorsis), dan sendi kaku (amfiartrosis). Sendi mati adalah hubungan antartulang yang
tidak dapat digerakkan, contohnya pada tulang tengkorak. Sendi gerak adalah hubungan
antartulang yang memungkinkan terjadi gerakan tulang secara bebas. Adapun sendi kaku
adalah hubungan antar tulang yang memungkinkan terjadinya gerakan tulang secara terbatas,
contohnya adalah tulang pergelangan tangan.
Berdasarkan bentuknya, persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan dibagi menjadi
lima bentuk, yaitu sendi peluru, sendi engsel, sendi putar, sendi geser, dan sendi pelana.
1. Sendi peluru,
memungkinkan gerakan yang bebas hampir ke segala arah, misalnya sendi antara lengan
atas dan bahu.
1. Sendi geser, memungkinkan pergeseran antar tulang,misalnya sendi yang terdapat pada
tulang belakang.
1. Sendi pelana, memungkinkan gerakan memutar dan melengkung, misalnya sendi pada
ibu jari.
E. OTOT
Tulang merupakan bagian penting untuk pergerakan, namun tulang tidak dapat bergerak
sendiri. Oleh karenanya tulang disebut alat gerak pasif. Bagian tubuh yang dapat melakukan
pergerakan adalah otot. Hal ini karena otot mampu memendek dan memanjang sehingga
memungkinkan
terjadinya gerakan.
Tanpa otot, tulang dan sendimu tidak memiliki kekuatan untuk bergerak. Otot adalah
penggerak bagian-bagian tubuh, sehingga otot disebut alat gerak aktif. Hampir 35 hingga 40
persen massa tubuhmu adalah jaringan otot. Otot adalah organ yang dapat berkontraksi
menjadi lebih pendek.
Karena kontraksi ini, bagian-bagian tubuhmu bergerak. Dalam kontraksi ini diperlukan
energi.
Secara garis besar otot dapat dibedakan menjadi otot lurik, otot polos, dan otot jantung.
1. Otot Lurik
Otot ini jika dilihat menggunakan mikroskop akan tampak bagian gelap dan terang (lurik).
Otot lurik merupakan otot yang berfungsi dalam melakukan gerakan. Otot ini menunjang
pergerakan, bekerja sama dengan tulang untuk pergerakan. Memendeknya (kontraksi) otot
lurik dapat
dikendalikan sesuai dengan kemauan manusia.
2. Otot Polos
Otot ini jika dilihat menggunakan mikroskop tampak polos. Tidak ada bagian yang gelap dan
terang seperti halnya pada otot lurik. Otot polos merupakan penyusun organ-organ tubuh
bagian dalam, misalnya saluran pencernaandan saluran pernapasan. Kontraksi otot polos
tidak dapat
dikendalikan secara sadar sehingga kamu tidak dapatmenentukan kapan usus harus
berkontraksi dan kapan harus berhenti. Otot polos bekerja di luar kesadaran manusia
3. Otot Jantung
Otot jantung tampak seperti otot lurik, namun kontraksi otot ini tidak dapat dikendalikan
secara sadar. Oleh karena itu, kamu tidak dapat mengendalikan kapan jantung harus
berdenyut cepat dan kapan harus berdenyut lambat.
F. GANGGUAN PADA SISTEM GERAK
Sistem gerak dapat mengalami gangguan atau kelainan. Kelainan pada sistem gerak dapat
terjadi karena beberapa hal, seperti kelainan sejak lahir, kekurangan vitamin, dan kecelakaan.
Berikut contoh-contoh kelainan yang terjadi pada sistem gerak kita.
1. Rickets
Rickets merupakan suatu kelainan pada tulang yang terjadi karena kekurangan zat kapur,
fosfor, dan vitamin D. Kelainan ini dapat terlihat dari kaki yang berbentuk huruf O dan huruf
X.
2. Osteoporosis
Suatu keadaan dimana penghancuran tulang lebih cepat daripada proses pembentukan tulang.
Akibatnya tulang menjadi keropos. Penyebabnya yaitu karena kekurangan kalsium. Penyakit
ini mudah terjadi pada orang yang lanjut usia.
3. Patah Tulang (Fraktura)
Retak atau patah tulang dapat terjadi karena benturan atau tekanan yang terlalu keras. Selain
penyebab tersebut, patah tulang dapat terjadi karena kecelakaan.
4. Arthritis
Arthritis merupakan peradangan yang terjadi pada sendi. Dapat terjadi karena banyak
mengangkat atau membawa beban terlalu berat, ataupun infeksi mikroorganisme.
5. Lepas Sendi
Sendi lepas dapat dari tempatnya sehingga ligamen putus/sobek. Hal ini dapat terjadi karena
kecelakaan ataupun ketika melakukan olahraga berat.
6. Kebiasaan Posisi Duduk
Posisi duduk yang salah dapat mengakibatkan pertumbuhan dan posisi tulang seseorang
mengalami kelainan. Kelainan tulang ini dapat terjadi karena kebiasaan posisi duduk yang
salah. Contoh kelainan akibat kebiasaan duduk yang salah adalah skoliosis, kifosis, dan
lordosis.
Skoliosis adalah kelainan pada tulang belakang melengkung ke samping sehingga tubuh ikut
melengkung ke
samping.
Kifosis adalah kelainan pada tulang belakang melengkung ke belakang, sehingga tubuh
bungkuk. Adapun
lordosis merupakan kelainan pada tulang belakang bagian perut melengkung ke depan
sehingga bagian perut maju.