Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas rahmat dan karuniaNya kami dapat menyelesaikan karya ilmiah tentang gas
mulia ini. Penulisan karya ilmiah tentang gas mulia ini betujuan tidak lain adalah
untuk memenuhi tugas kimia kelas XII semester 1 tentang kimia unsur. Selain itu,
karya ilmiah ini juga dibuat untuk meningkatkan rasa ingin tahu pembaca dan
masyarakat mengenai gas-gas golongan VIIIA yang jarang ditemui dan langka.

Kesulitan yang penulis hadapi dalam membuat karya ilmiah ini adalah
kurangnya sumber informasi dalam bahasa Indonesia mengingat gas mulia
merupakan suatu hal yang langka, dan koordinasi tim yang kurang menjadi
penghambat dalam penulisan kaya tulis ini. Namun, kesalahan adanya memang di
manusia dan kesempurnaan adanya di tangan Tuhan.

Ucapan terima kasih kami ucapkan ke segenap kalangan yang telah


membantu kami dalam penulisan karya tulis ini. Penulis juga menerima segala
kritik dan saran atas penulisan karya ilmiah ini, mengingat segala keterbatasan
dan kekurangan yang penulis miliki.

Tangerang, 22 oktober 2019

Penyusun

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................................i

DAFTAR ISI .........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................1


B. Rumusan Masalah .......................................................................................2
C. Tujuan Penulisan .........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Gas mulia .................................................................................3


B. Unsur-unsur Gas mulia ..............................................................................4
C. Kelimpahan Gas mulia ..............................................................................6
D. Sifat Fisis Gas mulia .................................................................................7
E. Sifat Kimia Gas mulia ...............................................................................7
F. Reaksi Kimia Gas mulia ............................................................................
G. Pengolahan Gas mulia ...............................................................................
H. Kegunaan Gas mulia .................................................................................

BAB III PENUTUPAN

A. Kesimpulan ..............................................................................................10
B. Saran .........................................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gas mulia adalah unsur-unsur golongan VIIIA dalam tabel


periodik. Disebut mulia karena unsur-unsur ini sangat stabil (sangat sukar
bereaksi). Gas ini mempunyai sifat lengai, tidak reaktif, dan susah bereaksi
dengan bahan kimia lain. Gas mulia juga merupakan golongan kimia yang
unsur-unsurnya memiliki elektron valensi luar penuh. Unsur-unsurnya
adalah He (Helium), Ne(Neon), Ar (Argon), Kr (Kripton), Xe (Xenon),
dan Rn (Radon) yang bersifat radioaktif.

Gas mulia adalah unsur-unsur yang terdapat dalam golongan VIIIA


yang memiliki kestabilan yang sangat tinggi dan sebagian ditemukan di
alam dalam bentuk monoatomik karena sifat stabilnya. Gas-gas ini pun
sangat sedikit kandungannya di bumi.

Gas Mulia terdapat dalam atmosfer bumi, untuk Helium terdapat di


luar atmosfer. Helium dapat terbentuk dari peluruhan zat radioaktif
uranium dan thorium. Semua unsur - unsur gas mulia terdiri dari atom -
atom yang berdiri sendiri. Unsur gas mulia yang terbanyak di alam
semesta adalah Helium (banyak terdapat di bintang) yang merupakan
bahan bakar dari matahari. Radon amat sedikit jumlahnya di atmosfer atau
udara. Dan sekalipun ditemukan akan cepat berubah menjadi unsur lain,
karena radon bersifat radio aktif. Dan karena jumlahnya yang sangat
sedikit pula radon disebut juga sebagai gas jarang.

1
B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan pengertian dan unsur apa saja yang terdapat dalam gas
mulia.
2. Menjelaskan sifat kimia dan fisika dari gas mulia.
3. Senyawa yang terbentuk dalam gas mulia.
4. Apa saja kegunaan unsur dari gas mulia.

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui unsur yang terdapat dalam gas mulia.
2. Untuk mengetahui sifat-sifat gas mulia.
3. Untuk mengetahui kegunaan unsur gas mulia.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Gas Mulia

Gas mulia adalah grup elemen kimia dengan sifat-sifat yang sama
di kondisi standar, semua tidak berbau, tidak berwarna, dan monoatomik
dengan reaktivitas yang sangat rendah. Mereka ditempatkan di grup 18
(8A) dari tebel periodik (sebelumnya dikenal dengan grup 0). 6 gas mulia
tersebut terdapat di alam dengan bentuk helium (He), neon (Ne), argon
(Ar), krypton (Kr), xenon (Xe), dan radon yang bersifat radioaktif (Rn).
Sejauh ini, 3 atom dari grup selanjutnya, ununoctium (Uuo) telah berhasil
disintesis di supercollider, tapi sangat sedikit yang diketahui mengenai
elemen ini karena jumlah yang dihasilkan sangat sedikit dan memiliki
waktu paruh hidup yang sangat pendek .

Sifat-sifat gas mulia bisa dijelaskan dengan baik dengan teori


modern tentang struktur atom: valensi elektron kulit luar mereka dianggap
"penuh", memberi mereka sedikit sekali kesempatan untuk berpartisipasi
dalam reaksi kimia, dan hanya beberapa ratus senyawa yang telah
disiapkan. Titik didih dan titik leleh gas mulia mempunyai nilai yang
dekat, berbeda kurang dari 10 °C (18 °F); yang mengakibatkan mereka
berbentuk cairan dalam jangkauan suhu yang pendek.

Neon, argon, krypton, dan xenon didapatkan dari udara


mengunakan metode mencairkan/mengembunkan gas dan penyulingan
bagian. Helium biasanya terpisah dari gas alami, dan radon biasanya
diisolasi dari penguraian radioaktif dari elemen radium yang terurai. Gas
mulia mempunyai beberapa aplikasi penting di industri seperti
penerangan, pengelasan, dan perjalanan angkasa luar. Gas pernapasan
Helium-Oksigen biasanya digunakan oleh penyelam laut dalam yang
biasanya lebih dari 180 kaki (55 m) untuk menjaga penyelam dari oksigen
toxemia, efek berbahaya dari oksigen dalam tekanan tinggi, dan nitrogen

3
narcosis, efek narkotik yang membingungkan dari nitrogen di udara
melebihi tekanan biasa. Setelah bahaya yang ditimbulkan hidrogen atas
mudah meledaknya elemen tersebut, gas tersebut diganti dengan helium.

B. Unsur-Unsur Gas Mulia


1. Helium

Helium adalah unsur kimia yang tak berwarna, tak berbau, tak
berasa, tak beracun, hampir inert, monatomik, dan merupakan unsur
pertama pada seri gas mulia dalam tabel periodik dan memiliki nomor
atom 2. Titik didih dan titik leburnya merupakan yang terendah dari
unsur-unsur lain dan ia hanya ada dalam bentuk gas kecuali dalam
kondisi "ekstrem".

Helium adalah unsur kedua terbanyak dan teringan di jagad raya,


sebagian darinya terkandung di udara (gas alami) dalam konsentrasi
sampai 7% volume. Helium dimurnikan dari udara oleh proses
pemisahan suhu rendah yang disebut distilasi fraksional,Menghirup
sejumlah kecil gas ini akan menyebabkan perubahan sementara
kualitas suara seseorang.

2. Neon

Neon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Ne dan nomor atom 10. Neon termasuk kelompokgas mulia
yang tak berwarna dan lembam (inert). Zat ini memberikan pendar
khas kemerahan jika digunakan di tabung hampa (vacuum discharge
tube) dan lampu neon. Sifat ini membuat neon terutama dipergunakan
sebagai bahan pembuatan tanda (sign).

3. Argon

Argon adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki


simbol Ar dan nomor atom 18. Argon membentuk 1% dari atmosfer
bumi. Los Alamos National Laboratory – Argon Nama "argon" berasal

4
dari kata Yunani YANG berarti "malas" atau "yang tidak aktif",
sebuah referensi untuk fakta bahwa elemen hampir tidak mengalami
reaksi kimia.

Oktet lengkap (delapan elektron) di kulit atom terluar membuat


argon stabil dan tahan terhadap ikatan dengan unsur-unsur lainnya.

4. Kripton

Kripton adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang


memiliki lambang Kr dan nomor atom 36.

5. Xenon

Xenon adalah unsur dengan lambang kimia Xe, nomor atom 54


dan massa atom relatif 131,29; berupa gas mulia, tak berwarna, tak
berbau dan tidak ada rasanya.

Xenon diperoleh dari udara yang dicairkan. Xenon dipergunakan


untuk mengisi lampu sorot, dan lampu berintensitas tinggi lainnya,
mengisi bilik gelembung yang dipergunakan oleh ahli fisika untuk
mempelajari partikel sub-atom.

6. Radon

Radon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang


memiliki lambang Rn dan nomor atom 86. Radon juga termasuk dalam
kelompok gas mulia dan beradioaktif. Radon terbentuk dari penguraian
radium. Radon juga gas yang paling berat dan berbahaya bagi
kesehatan. Radon tidak mudah bereaksi secara kimia, tetapi
beradioaktif, radon juga adalah gas alami (senyawa gas terberat
adalahtungsten heksaflorida, WF6). Pada suhu dantekanan ruang,
radon tidak berwarna tetapi apabila didinginkan hingga membeku,
radon akan berwarna kuning, sedang kan radon cair berwarna merah
jingga.

5
C. Kelimpahan Gas Mulia
a) Kelimpahan gas mulia dalam udara kering
He = 5,24 ppm
Ne = 18,21 ppm
Ar = 9340 ppm
Kr = 1,14 ppm
Xe = 0,087 ppm

b) Kelimpahan gas mulia dalam kerak bumi


He = 3𝑥 10−3 ppm
Ne = 7𝑥10−5 ppm
Ar = 4𝑥10−2 ppm
Kr = 0
Xe = 0

Kelimpahan helium dialam semesta (±23%) adalah yang terbesar


setelah hidrogen (±76%). Helium berasal dari reaksi fusi hidrogen di
matahari. Sebagian kecil unsur tersebut terjebak dibawah kerak bumi pada
waktu pembentukannya yang juga berlangsung di matahari. Partikel alfa
yang dihasilkan oleh peluruhan radioaktif meningkatkan jumlah atom-
atom He dalam kerak bumi, oleh karena itu helium sudah berhasil
diekstrkasi sebagai hasil samping gas alam dari daerah-daerah tertentu,
misalya di Amerika Utara. Adapun helium di atmosfir kadarnya hanya
sedikit, sebab gas helium sangat ringan sekali sehingga mudah lolos dari
tarikan gravitasi bumi. Unsur gas mulia yang paling banyak terdapat di
udara adalah Argon. Kelimpahan Helium diudara 5,24 ppm, Neon 18,21
ppm, dan Argon 9340 ppm membuat dua unsur ini lebih banyak dari
kebanyakan unsur lainnya, seperti arsenik dan bismut, di kerak bumi.
Kelimpahan Kripton 1,14 ppm, dan Xenon 0,087 ppm. Kelimpahan
Helium di kerak bumi 3𝑥10−3 ppm, Neon 77𝑥10−5 ppm, Argon 4𝑥10−2
ppm, sedangkan Kripton dan Xenon tidak ditemukan di bawah kerak
bumi.

6
D. Sifat Fisis Gas Mulia
 Gaya Interatomik yang lemah.
 Titik leleh dan titik didih yang tinggi.
 Helium yang bersifat superfluiditas.
 Radon yang tidak memiliki isotop stabil.
 Berjari-jari atom yang meningkat ke periode yang lebih tinggi saat
meningkatnya jumlah pada elektron.

E. Sifat Kimia Gas Mulia


 Kereaktifan yang rendah.
 Tidak cenderung melepas atau menyerap suatu elektron.
 Jari-jari atom yang berpengaruh pada kreteria gas.
 Tidak berwarna,tidak berbau,dan tidak berasa.
 Mudah terbakar dalam suatu keadaan normal.

F. Reaksi Kimia Gas Mulia


Secara teoritis sangat sulit membuat senyawa gas-gas
mulia.Sampai tahun 1962 senyawa gas mulia belum berhasil di buat. Pada
saat itu diketahui bahwa senyawa platina heksaflourida(PtF₆) yang
merupakan oksidator kuat dapat mengoksidasi oksigen.
PtF₆ + O₂ → O₂⁺[PtF₆]- (zat padat merah jingga)
Energi ionisasi O₂ menjadi O₂⁺ adalah 1165 kj/mol dan harga ini
mendekati harga untuk reaksi Xe → Xe+, yaitu 1170 kj/mol. Sehingga
timbul pemikiran bahwa Xe dapat bereaksi dengan PtF₆ membentuk suatu
senyawa gas mulia.
Pada tahun 1962 neil barlet berhasil untuk pertama kalinya
mewujudkan gagasan ini dengan mereaksikan gas Xe dengan PtF₆ pada
suatu ruang, menghasilkan Xe+[PtF₆]- (ksenon heksaflouroplatinat) yang
berupa bubuk berwarna kuning-merah. Dengan keberhasilan ini maka para

7
pakar mengsintesis senyawa gas mulia lain seperti XeF₂,XeF₄,XeF₆ dan
gas mulia lainnya yaitu KrF₂ dan RnF₂(tidak stabil).

a. Senyawa Ksenon-Flour

Ksenon dapat bereaksi langsung dengan flour, dan senyawa


oksigen dapat diperoleh dari senyawa ksenon flourida.
1.) Ksenon difluorida (XeF₂)
Senyawa XeF₂ dibuat paling baik dengan interaksi Xe
dengan kekurangan F₂ pada tekanan tinggi. Ia larut dalam air
menghasilkan larutan dengan bau tajam XeF₂. Hidrolisis
berlangsung lambat,namun cepat dengan adanya basa.
XeF₂ + 2OH- → Xe + ½ O₂ + 2 F- + H₂O
XeF₂ juga dapat terbentuk dari ksenon padat direaksikan dengan
diflouro oksida pada suhu 120°C.
+ → +
XeF₂ pereaksi yang baik untuk reaksi flourinasi benzena yaitu
untuk mensubstitusi atom H pada benzena dengan atom F.
C₆H₆ + XeF₂ → C₆H₅F + Xe + HF
2.) Ksenon tetrafluorida (XeF₄)
Senyawa XeF₄ di buat dari memanaskan Xe dan F₂ pada
suhu 400°C dan tekanan 6 atm dengan katalis nikel, tetapi dikotori
oleh XeF₂, jika perbandingan F₂ dan Xe kecil, maka jumlah XeF₂
lebih banyak, sebaliknya jika perbandingan itu besar maka XeF₄
yang banyak.
XeF₂ + F₂ → XeF₄
3.) Ksenon heksafluorida (XeF₆)
Senyawa ini diperoleh dengan interaksi XeF₄ dan F₂
dibawah tekanan, atau langsung dari Xe dan flour pada suhu diatas
250°C dan tekanan > 50 atm. XeF₆ pada suhu kamar (25°C, 1
atm)berbentuk kristal berwarna dengan titik leleh 48°C.

8
Bentuk molekulnya diduga oktahedral yang terdistorsi atau secara
teori segilima piramida.
XeF₆ luar biasa reaktif, dapat bereaks dengan silika
membentuk senyawa oksi gas mulia yang paling stabil.
Reaksinya sebagai berikut:
+ → SIF₄ +
Pada suhu kamar XeOF₄ berbentuk cairan yang tak
berwarna. Molekul XeOF₄ dan XeO₂ berbentuk segi empat
piramida dan segitiga piramida.
XeF₆ dapat bertindak sebagai garam terhadap F- , dan dapat diubah
menjadi heptafluoroksenat atau oktafluoroksenat,
XeF₆ + RbF → RbXeF₇
Garam Rb dan Cs adalah senyawa ksenon yang paling
stabil yang dikenal dan terdekomposisi hanya diatas 400°C. Garam
natrium kurang stabil dan dapat digunakan untuk memurnikan
XeF₆ karena ia terdekomposisi di bawah 100°C.
b. Senyawa Ksenon-oksigen
Ksenon dapat bereaksi dengan oksigen membentuk suatu senyawa
yang di sebut dengan ksenon oksida, seperti:
1.) Ksenon trioksida (XeO₃)
Senyawa XeO₃ dibentuk dalam hidrolisis XeF₄ dan XeF₆
3 XeF₄ + 6 H₂O → XeO₃ + 2 Xe + 3/2 O₂ + 12 HF
XeF₄ + 3 H₂O →XeO₃ + 6 HF
Larutan XeO₃ tidak berwarna, tidak berbau, dan stabil. Dalam
penguapan XeO₃ diperoleh sebagai suatu padatan putih yang
mudah menguap diudara yang berbahaya karena mudah meledak.
Dalam larutan yang bersifat basa, ion ksenat(VI)dibentuk:
XeO₃ + OH- →
Namun ion disproporsionasi lambat yang menghasilkan ion ksenat
(VI) atau perksenat

9
+ 2OH- → + Xe + O₂ +2H₂O
Perksenat dibentuk tidak hanya dengan disproorsinasi
namun juga bilamana ion ini dioksidasi dengan ozon. Larutan
perksenat merupakan pengoksidasi yang kuat dan cepat.
Dalam larutan alkali, bentuk utama ialah ion dan perksenat hanya
direduksi lambat oleh air. Meskipun demikian, dalam larutan asam
reduksinya berlangsung segera:
+ H+ → + ½ O₂ +H₂O
G. Pengolahan Gas Mulia
a. Helium

Helium (He) ditemukan terdapat dalam gas alam di Amerika


Serikat. Gas helium mempunyai titik didih yang sangat rendah, yaitu
268,80C sehingga pemisahan gas helium dari gas alam dilakukan
dengan cara pendinginan sampai gas alam akan mencair (sekitar
1560C) dan gas helium terpisah dari gas alam.

b. Gas Argon, Neon, Kripton dan Xenon

Udara mengandung gas mulia argon, neon, kripton dan xenon


walaupun dalam jumlah yang kecil. Gas mulia di industri di peroleh
sebagai hasil samping dalam industri pembuatan gas nitrogen dan
gasoksigen dengan proses destilisasi udara cair. Pada proses destilasi
udara cair, udara kering di dinginkan sehingga terbentuk udara cair.
Pada kolom pemisahan gas argon bercampur dengan banyak gas
oksigen dan sedikit gas nitrogen karena titik didih gas argon (-
189,40C) tidak jauh beda dengan titik didih gas oksigen (-182,80C).
untuk menghilangkan gas oksigen dilakukan proses pembakaran secara
katalik dengan gas hidrogen, kemudian di keringkan untuk
menghilangkan air yang terbentuk. Adapun untuk menghilangkan gas
nitrogen, di lakukan destilasi sehingga di hasilkan gas argon dengan
kemurnian 99,999%.

10
Gas neon yang mempunyai titik didih rendah (2490C) akan
terkumpul dalam kubah kondensor sebagai gas yang tidak
terkondensasi (tidak mencair).

Gas kripton (Tb = -153,20C) dan Xenon (Tb = -1080C)


mempunyai titik didih yang lebih tinggi daripada oksigen, sehingga
akan terkumpul di dalam kolam oksigen cair di dasar kolam destilasi
utama. Dengan pengaturan suhu sesuai titik didih, maka masing-
masing gas terpisah.

Cara lain untuk memesahkan gas argon adalah dengan cara


memanaskan campuran udara dan kalsium karbida ( ). Pada proses
nitrogen dan oksigen di udara diikat oleh dan dihasilkan argon pada
udara sisa.

Persamaan reaksinya :

Udara ( , , Ar) + 3 → + 2CaO + 5C + Ar

c. Redon

Radon hanya dapat diperoleh dari peluruhan radioaktif unsure


radium dan memancarkan sinar alpha (helium).

H. Kegunaan Gas Mulia


1. Helium (He)
a) Sebagai gas pengisi kapal udara dan balon udara untuk
mempelajari cuaca, karena sifatnya yang sukar bereaksi, tidak
mudah terbakar dan ringan.
b) Helium cair di pakai sebagai cairan pendingin (refrigerant) untuk
menghasilkan suhu yang rendah, karena memiliki titik uap yang
sangat rendah.
c) Gas helium dapat dipakai untuk menciptakan lingkungan yang
inert dalam suatu ruangan (memdesak oksigen di atmosfer) demi
mencega oksidasi, misalnya pada industry makanan, pentepuhan,

11
pemurnian logam-logam, dan pengelasan benda-benda yang
terbuat dari stainless steel, titanium, magnesium, dan aluminium.
d) Udara yang dipakai oleh penyelam adalah campuran 80% helium
dan 20% oksigen. Helium digunakan untuk menggantikan
nitrogen.
e) Campuran helium dam oksigen juga dipakai oleh para pekerja
dalam terowongan dan tambang bawah tanah yang bertekenan
tinggi.
f) Di rumah sakit, campuran helium dan oksigen dipakai sebagai
pernapasan para penderita asma.
g) Pada suhu helium cair, logam-logam kehilangan resistansi listrik
dan menjadi superkonduktor.

2. Neon (Ne)
a) Sebagai gas pengisi pada tabung lampu menghasilkan sinar
berwarna orange-merah.gas-gas lain juga dapat dipakai untuk
menghasilkan warna-warna yang berbeda-beda.
b) Neon cair digunakan sebagai pendingin pada rector nuklir.
c) Neon digunakan untuk membuat indikator tegangan
tinggi,penangkal petir, dan untuk mengisi tabung-tabung televisi.

3. Argon (Ar)
a) Sebagai atmosfer pada pengelasan benda-benda yang terbuat dari
stainless steel,titanium,magnesium, dan aluminium.misalkan
pengelasan titanium pada pembuatan pesawat terbang atau roket.
b) Sebagai gas pelapis dalam proses metalurgi.
c) Sebagai pengisi lampu pijar karena tidak bereaksi dengan kawat
wolfram(tungaten)yang panas.
d) Untuk lampu reklame dengan cahaya berwarna merah-muda.

12
4. Kripton (Kr)
a) Gas krypton bersama dengan argon digunakan untuk mengisi
lampu flouresensi (lampu neon) bertekanan rendah .kripton inilah
yang membuat lampu nyala menjadi putih.
b) Garis spectrum atom krypton dipakai untuk menetapkan ukuran
panjang”satu meter”standar,pengganti standar platina.Satu meter
didefinisikan sebagai 1.650.763,73 kali panjang gelombang garis
ungu-merah pada spectrum atom krypton.
c) Untuk lampu kilat fotografi berkecepatan tinggi.
d) Untuk lampu cahaya berwarna putih biru.

5. Xenon (Xe)
a. Untuk pembuatan tabung electron.
b. Untuk pembiusan pasien pada saat pembedahan,karena ksenon
bersifat anastetika(pemati rasa).
c. Sebagai bahan baku pembuatan senyawa-senyawa ksenon.
d. Garam perksenat(Na4XeO3)sebagai oksidator paling kuat.
e. Untuk membuat lampu-lampu reklame yang member cahaya biru.
f. Pembuatan lampu untuk bakterisida(pembunuh bakteri).
g. Untuk mengeluarkan cahaya pada kamera saat pemotretan(blitz).

6. Radon (Rn)
a. Gas radon bersifat radioaktif sehingga banyak digunakan dalam
terapi radiasi bagi penderita kanker dengan memanfaatkan sinar
yang dihasilkan.Namun demikian,jika radon terhisap dalam jumlah
cukup banyak,malah akan menimbulkan kanker paru-paru.
b. Karena peluruhannya yang cukup cepat,radon digunakan dalam
penyelidikan hidrologi yang mengkaji interaksi antara air bawah
tanah,anak sungai, dan sungai.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Gas mulia adalah unsur-unsur yang terdapat dalam golongan VIIIA


yang memiliki kestabilan yang sangat tinggi dan sebagian ditemukan di
alam dalam bentuk monoatomik karena sifatnya yang stabil. Yang
tergolong ke dalam gas kimia yaitu helium (He), neon (Ne), argon (Ar),
krypton (Kr), xenon (Xe), dan radon yang bersifat radioaktif (Rn).

Sifat – sifat dari gas mulia yaitu Jari-jari atom unsur-unsur Gas
Mulia dari atas ke bawah (He ke Rn) semakin besar karena bertambahnya
kulit yang terisi elektron. Energi ionisasi dari atas ke bawah semakin kecil
karena gaya tarik inti atom terhadap elektron terluar semakin lemah.
Afinitas elektron unsur-unsur Gas mulia sangat kecil sehingga hampir
mendekati nol. Titik didih unsur-unsur Gas mulia berbanding lurus dengan
kenaikan massa atom.Gas mulia memiliki banyak kegunaan, seperti
helium yang dapat digunakan untuk mengisi balon udara dan radon yang
digunakan sebagai terapi kanker karena bersifat radioaktif.

Di alam, gas mulia berada dalam bentuk monoatomik karena


bersifat tidak reaktif. Oleh karena itu, ekstraksi gas mulia umumnya
menggunakan pemisahan secara fisis. Pengecualian adalah radon yang
diperoleh dari peluruhan unsure radioaktif.

B. Kritik Dan Saran


Saran yang kami dapat berikan bagi pembaca yang ingin membuat
makalah tantang “Gas Mulia” ini, untuk dapat lebih baik dari makalah
yang kami buat ini ialah dengan mencari lebih banyak refrensi dari
berbagai sumber, baik dari buku maupun dari internet, sehingga makalah
anda akan dapat lebih baik dari makalah ini. Mungkin hanya ini saran
yang dapat kami sampaikan semoga dapat bermanfaat bagi pembaca
sekalian.

14

Anda mungkin juga menyukai