Jawablah :
“Nak, Allah itu Yang Menciptakan segala-galanya. Langit, bumi, laut,sungai, batu, kucing, cicak,
kodok,burung, semuanya, termasuk menciptakan nenek, kakek, ayah, ibu,juga kamu.” (Ucapkan
dengan menatap mata anak sambil tersenyum manis)
[Dia] Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-
pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan [pula],dijadikan-Nya kamu
berkembangbiak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia,dan Dia-lah
Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (Q.S. Asy-Syura:11)
Dialah Yang Awal dan Yang Akhir;Yang Zahir dan Yang Batin ; dan Dia Maha Mengetahui
segala sesuatu.[Al-Hadid (57) : 3]
Dikhawatirkan, imajinasi anak yang masih polos akan mempersamakan gaibnya Allah dengan
hantu, jin,malaikat, bahkan peri dalam cerita dongeng. Bahwa dalam ilmu Tauhid dinyatakan
bahwa Allah itu nyata senyata-nyatanya; lebih nyata daripada yang nyata, sudah tidak
terbantahkan. Apalagi jika kita menggunakan diksi (pilihan kata) “barang” dan “sesuatu”yang
ditujukan pada Allah. Bukankah sudah jelas dalil Surat Asy-Syura diatas bahwa Allah itu laysa
kamitslihisyai’un; Allah itu bukan sesuatu; tidak sama dengan sesuatu; melainkan Pencipta
segala sesuatu. Meskipun segala sesuatu berasal dari Zat-Sifat-Asma (Nama)-dan Af’al
(Perbuatan) Allah, tetapi Diri Pribadi Allah itu tidak ber-Zat, tidak ber-Sifat, tidak ber-Asma, tidak
ber-Af’al. Diri Pribadi Allah itu tidak ada yang tahu, bahkan Nabi Muhammad SAW. sekali pun.
Hanya Allah yang tahu Diri Pribadi-Nya Sendiri dan tidak akan terungkap sampai akhir zaman di
dunia dan di akhirat.
[Muhammad melihat Jibril] ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh sesuatu Yang
Meliputinya.Penglihatannya [Muhammad] tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak
[pula] melampaui-Nya. (Q.S.An-Najm: 16-17)
{ini tafsir dari seorang arif billah, bukan dari saya pribadi. Allahua’lam}
Jawablah begini :
“Mengapa kita tidak bisa melihat Allah?”Bisa kita jawab dengan balik bertanya padanya (sambil
melatih adik comel berpikir retoris )“Adik bisakah nampak matahari yang terang itu langsung?
Tidak‘kan..karena mata kita bisa jadi buta. Nah,melihat matahari aja kita tak sanggup. Jadi,
Bagimana kita mau melihat Pencipta matahari itu. Iya‘kan?!”
Jawablah begini :
“Nak, Allah itu dekat dengan kita.Allah itu selalu ada di hati setiap orang yang saleh, termasuk di
hati kamu, Sayang. Jadi, Allah selalu ada bersamamu di mana pun kamu berada.
”“Qalbun mukmin baitullah”, ‘Hati seorang mukmin itu istana Allah.” (Hadis )
Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap di situlah
wajah Allah.(Q.S. Al-Baqarah (2) : 115)
Allah sering lho bicara sama kita..misalnya, kalau kamu teringat untuk bantu Ibu dan Ayah, tidak
berantem sama kakak, adek atau teman, tidak malas belajar, tidak susah disuruh makan,..nah,
itulah bisikan Allah untukmu, Sayang.” (Ucapkan denganmenatap mata anak sambiltersenyum
manis)
Dan Allah selalu memberi petunjukorang yang dikehendaki-Nya kepadajalan yang lurus. (Q.S.
Al-Baqarah:213)
Jawablah begini :
“Nak, kita menyembah Allah sebagai wujud bersyukur karena Allah telah memberikan banyak
kebaikan dan kemudahan buat kita. Contohnya, Adek sekarang bisa bernapas menghirup udara
bebas, gratis lagi.. kalau mesti bayar, ‘kan Ayah sama Ibu gak akan bisa bayar. Di sungai banyak
ikan yang bisa kita pancing untuk makan, atau untuk dijadikan ikan hias di akuarium. Semua
untuk kesenangan kita.
Kalau Adek gak nyembah Allah, Adek yang rugi, bukan Allah. Misalnya, kalau Adek gak nurut
sama ibu- bapak guru di sekolah, Adek sendiri yang rugi, nilai Adek jadi jelek. Isi rapor jadi
kebakaran semua. Ibu- bapak guru tetap saja guru, biar pun kamu dan teman-temanmu gak
nurut sama ibu-bapak guru. (Ucapkan dengan menatap mata anak sambil tersenyum manis)
Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya [tidak memerlukan sesuatu] dari semesta alam.
(Q.S. Al-Ankabut: 6)
Katakan juga pada anak:
“Adek mulai sekarang harus belajar cinta sama Allah, lebih daripada cinta sama Ayah-Ibu, ya?!
(Ucapkan dengan menatap mata anak sambil tersenyum manis)
“Kenapa, Bu ?”
“Karena suatu hari Ayah sama Ibu bisa meninggal Karena suatu hari Ayah sama Ibu bisa
meninggal dunia, sedangkan Allah tidak pernah mati. Nah, kalau suatu hari Ayah atau Ibu
meninggal, kamu tidak boleh merasa kesepian karena Allah selalu ada untuk kamu.
Nanti, Allah juga akan mendatangkan orang-orang baik yang sayang sama Adek seperti
sayangnya Ayah sama Ibu. Misalnya, Paman, Bibi, atau para tetangga yang baik hati, juga teman-
temanmu.”
Dan mulai sekarang rajin-rajin belajar Iqra supaya nanti bisa mengaji Quran. Mengaji Quran
artinya kita berbicara sama Allah.
(Ucapkan dengan menatap mata anak sambil tersenyum manis).
Wallahua’lam.