DIRI RENDAH
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah Keperawatan Jiwa 1 Diampu
Oleh Ibu Sri Endang Windiarti, Skep, Ns, M.Kes
OLEH :
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatNya
maka kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan
Jiwa Pada Pasien Dengan Harga Diri Rendah”.
Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah Keperawatan Jiwa I di Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Semarang.
1. Ibu Sri Endang Windiarti, Skep, Ns, M.Kes selaku dosen koordinator pada mata
kuliah Keperawatan Jiwa 1.
2. Semua pihak yang ikut membantu penyusunan makalah “Askep Jiwa Pada Pasien
Dengan Harga Diri Rendah”.
Kami merasa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penyusun.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penyusun harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Penyusun
PENGANTAR ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
A..Latar Belakang....................................................................................... 1
B..Permasalahan.......................................................................................... 2
C..Tujuan penulisan.................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN TEORI............................................................................... 4
A.. Kasus (Masalah Utama)....................................................................... 4
B.. Proses Terjadinya Masalah.................................................................... 4
C..Rentang Respon Konsep Diri................................................................. 6
D.. Etiologi.................................................................................................. 7
E.. Manifestasi Klinis................................................................................... 8
F...Mekanisme Koping................................................................................ 9
BAB III TINJAUAN KASUS............................................................................ 10
A..Pengkajian.............................................................................................. 11
B..Masalah Keperawatan............................................................................ 11
C..Pohon Masalah ...................................................................................... 12
D.. Diagnosa Keperawatan.......................................................................... 13
E.. Strategi Keperawatan............................................................................. 13
F...Penatalaksanaan...................................................................................... 16
G..Evaluasi.................................................................................................. 18
BAB IV PENUTUP............................................................................................ 19
H..Kesimpulan............................................................................................. 19
I.. .Saran....................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ASKEP JIWA PADA PASIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH Page iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia adalah mahluk social yang membutuhkan orang lain dalam memenuhi
kebutuhannya,untuk memenuhi kebutuhan tersebut individu dituntut untuk lebih
meningkatkan kinerjanya agar segala kebutuhannya dapat terpenuhi dan tingkat social
di masyarakat lebih tinggi, kemudian ini merupakan dambaan setiap manusia.
Individu akan merasa gagal, putus asa dan akhirnya mempunyai suatu pikiran negative
terhadap dirinya dan akhirnya akan merendahkan martabat sendiri, individu akan
merasa tidak mempunyai kemampuan apa-apa dan merasa rendah diri, yang dikenal
dengan gangguan konsep diri: Haga Diri Rendah.
Klien dengan gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah yang tidak ditangani
akan mengisolasi diri,perubahan sensori persepsi halusinasi dengar atau lihat, perilaku
kekerasan, dan klien akan kurang memperhatikan kebersihan diri. Oleh karena itu
diperlukan perawatan intensif baik dari segi kualitas maupun kuantitas dari pelayanan
tenaga kesehatan termasuk didalamnya adalah perawat.
Berdasarkan data statistik yang kami dapatkan 2 tahun terakhir ini klien yang
mengalami Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah terdapat 1,72%, Isolasi Sosial
Dari hasil proporsi yang didapat walaupun dalam jumlah kecil namun
diperlukan penangan khusus, pada klien dengan gangguan konsep diri : Harga Diri
Rendah dapat mengakibatkan cemas dan takut, individu akan takut ditolak, takut gagal,
dan dipermalukan akharnya cenderung untuk menarik diri yang pada akhirnya individu
akan mengalami gangguan orientasi realita. Komplikasi yang berbahaya adalah
individu mempunyai keinginan untuk menciderai dirinya.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
TINJAUAN TEORI
Harga diri merupakan penilaian individu tentang nilai personal yang diperoleh
dengan menganalisa seberapa baik perilaku seseorang sesuai dengan ideal diri. Harga
diri yang tinggi adalah perasaan yang berakar dalam penerimaan diri sendiri tanpa
syarat, walaupun melakukan kesalahan, kekalahan dan kegagalan, tetapi merasa sebagai
seorang yang penting dan berharga.
Harga diri rendah merupakan masalah bagi banyak orang dan diekspresikan
melalui tingkat kecemasan yang sedang sampai berat. Umumnya disertai oleh evaluasi
diri yang negative membenci diri sendiri dan menolak diri sendiri. Gangguan harga diri
atau harga diri rendah dapat terjadi secara :
1. Situasional
Harga diri rendah situasional adalah suatu keadaan ketika individu yang
sebelumnya mengalami harga diri positif mengalami perasaan negatif mengenai
diri dalam berespon terhadap suatu kejadian.(Kehilangan, perubahan).
(Carpenito,2007)
2. Kronik
Harga diri rendah kronik adalah keadaan individu yang mengalami evaluasi
diri negatif yang mengenai diri sendiri atau kemampuan dalam waktu lama, yaitu
perasaan negatif yang timbul sebelum sakit/dirawat misalnya kegagalan untuk
memecahkan suatu masalah atau berbagai stress berurutan. Dalam hal ini klien
mempunyai cara berfikir yang negatif. Kejadian sakit dan dirawat akan
menambah persepsi negatif terhadap dirinya. Kondisi ini mengakibatkan respons
yang maladaptif. Kondisi ini dapat ditemukan pada klien gangguan fisik yang
kronis atau pada klien gangguan jiwa. (Carpenito,2007)
Harga diri rendah biasanya terjadi karena adanya kritik diri sendiri dan
orang lain, yang menimbulkan penurunan produktivitas yang berkepanjangan,
yang dapat menimbulkan gangguan dalam berhubungan dengan orang lain dan
dapat menimbulkan perasaan ketidakmampuan dari dalam tubuh, selalu merasa
bersalah terhadap orang lain, mudah sekali berperasaan negatif tentang tubuhnya
sendiri. Karena itu dapat menimbulkan ketegangan peran yang dirasakan kepada
klien yang mempunyai gangguan harga diri rendah.
Harga diri rendah juga selalu mempunyai pandangan hidup yang pesimis
dan selalu beranggapan mempunyai keluhan fisik, pandangan hidup bertentangan,
penolakan terhadap kemampuan yang dimiliki, dapat menimbulkan penarikan diri
secara sosial, yang menimbulkan kekhawatiran pada klien. (Stuart & Gail,2007)
Rentang konsep diri berkisar antara respon adaptif sampai dengan respon
maladaptif. Respon adaptif adalah respon yang masih dapat diterima oleh norma –
norma sosial, secara umum yang berlaku di masyarakat.
Respon adaptif diantaranya :
1. Aktualisasi diri
Pernyataan tentang konsep diri yang positif dengan latar belakang pengalaman
yang sukses.
2. Konsep diri positif.
Dapat menerima kondisi dirinya sesuai dengan yang diharapkan dengan
kenyataan.
Respon Maladaptif diantaranya:
1. Harga Diri Rendah
Perasaan negatif terhadap diri sendiri, hilang kepercayaan diri untuk mencapai
keinginan.
2. Kerancauan Identitas
Kegagalan individu mengintegrasi aspek-aspek masa kanak-kanak dalam
pematangan aspek psikologis, kepribadian pada masa dewasa secara harmonis.
3. Depersonalisasi
D. ETIOLOGI
Biasanya yang menyebabkan harga diri rendah adalah kurangnya umpan positif,
perasaan di tolak oleh orang terdekat, sejumlah kegagalan dan ketidakberdayaan, ego
yang belum berkembang dan menghakimi super ego. (keliat, 1998).
1. Foktor Predisposisi
Faktor yang mempengaruhi harga diri rendah seseorang sebagai berikut :
a. Faktor yang mempengaruhi harga diri meliputi penolakan orang tua, harapan
orang tua yang tidak realistis, sekolah, ditolak pekerjaan. Faktor yang
mempengaruhi performa peran adalah sterotip peran gender, tuntutan peran
kerja, harapan peran budaya.
b. Faktor yang mempengaruhi identitas pribadi meliputi ketidakkepercayaan orang
tua, tekanan kelompok dan perubahan struktur sosial. ( Stuard and Sudeen,1998)
2. Faktor Presipitasi
Ketegangan peran oleh stress yang berhubungan dengan frustasi yang dialami dalam
peran/ posisi, halusinasi pendengaran dan penglihatan, kebingungan tentang
seksualitas diri sendiri, kesulitan membedakan diri sendiri dan orang lain, gangguan
citra tubuh, mengalami dunia dalam mimpi. ( Stuard and Sudeen,1998)
E. MANIFESTASI KLINIS
Menurut Keliat (1999) tanda dan gejala yang dapat muncul pda pasien harga diri
rendah adalah :
1. Perasaan malu terhadap diri sendiri, individu mempunyai perasaan kurang percaya
diri. (misalnya : malu, sedih karena rambut menjadi rontok /botak akibat
pengobatan penyakit kronis)
2. Rasa bersalah terhadaap diri sendiri, individu yang selalu gagal dalaam meraih
sesuatu.
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
1. Pengkajian
B. MASALAH KEPERAWATAN
6. Perasaan malu
5. Mengkritik diri sendiri
4. Tampak menangis
3. Klien malu bertemu dan
berhadapan dengan orang
lain karena diceraikan
suaminya
C. POHON MASALAH
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
No. Diagnosa
Tujuan SP Rasional
Keperawatan
1. Isolasi sosial: Setelah dilakukan SP1: Bina hubungan Hubungan saling
menarik diri tindakan saling percaya percaya
berhubungan keperawatan 1.1 Bina hubungan saling merupakan
dengan harga selama 6 kali percaya: langkah awal
diri rendah pertemuan harga a. Sapa klien dengan untuk menentukan
diri klien akan ramah, baik verbal keberhasilan
meningkat, maupun non verbal rencana
b. Perkenalan diri
dengan kriteria selanjutnya.
dengan sopan
hasil:
c. Tanya nama lengkap
1. Klien dapat
klien dan nama
membina
panggilan yang
hubungan
disukai klien
saling percaya d. Jelaskan tujuan
2. Klien dapat
pertemuan, jujur dan
mempertahan
menepati janji
kan aspek e. Tunjukkan sikap
yang positif empati dan
3. Klien dapat
menerima klien apa
menilai
adanya
kemampuan f. Beri perhatian pada
yang dapat klien
digunakan 1.2 Beri kesempatan
4. Klien dapat pada klien untuk
menetapkan mengungkapkan
dan perasaannya tentang
merencanakan penyakit yang
kegiatan dideritanya.
sesuai dengan 1.3 Sediakan waktu
kemampuan untuk mendengarkan
yang dimiliki klien
5. Klien dapat 1.4 Katakan kepada klien
melakukan bahwa dirinya adalah
sesuai kindisi seseorang yang
sakit dan berharga dan
kemampuann bertanggung jawab
2.1 Diskusikan
kemampuan dan
aspek positif yang
dimiliki klien dan
beri
pujian/reinforcement
atas kemampuan
perasaannya.
2.2 Setiap bertemu klien,
utamakan memberi
pujian yang realistis
5.3 Diskusikan
kemungkinan
pelaksanaan di rumah
6. SP 6: memanfaatkan Perhatian keluarga
sistem pendukung yang dan pengertian
F. PENATALAKSANAAN
1. Penatalaksanaan Keperawatan
Keliat (1999) menguraikan empat cara untuk meningkatkan harga diri yaitu :
a. Memberi kesempatan untuk berhasil
b. Menanamkan gagasan
c. Mendorong aspirasi
d. Membantu membentuk koping
2. Penatalaksanaan Medis
a. Clorpromazine ( CPZ )
Indikasi untuk sindrom psikosis yaitu berat dalam kemampuan menilai realitas,
kesadaran diri terganggu, waham, halusinasi, gangguan perasaan dan perilaku
aneh, tidak bekerja, hubungan sosial dan melakukan aktivitas rutin.
Efek saamping : sedasi, gangguan otonomik serta endokrin.
b. Haloperidol ( HPL )
Indikasi : berdaya berat dalam kemampuan menilai realitaas dalaam fungsi
netral serta fungsi kehidupan sehari-hari.
Efek samping : sedasi, gangguan otonomik dan endokrin.
G. EVALUASI
Evaluasi adalah proses yang berkelanjutan untuk menilai efek dari tindakan
keperawatan pada klien (Keliat, B.A., 1997). Evaluasi dilakukan sesuai dengan
tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan. Evaluasi dapat dibagi dua yaitu evaluasi
proses dan evaluasi formatif, dilakukan setiap selesai melaksanakan tindakan evaluasi
hasil atau sumatif dilakukan dengan membandingkan respon klien pada tujuan yang
telah ditentukan. Evaluasi masalah Harga Diri Rendah Kronis diharapkan klien dapat:
1. Ancaman integritas fisik atau Harga Diri Rendah klien sudah berkurang.
2. Perilaku klien menunjukkan kemajuan dalam menerima, menghargai dan
meyakini diri sendiri.
3. Sumber koping yang adekuat sudah dimiliki klien dan digunakannya.
4. Klien dapat memperluas kesadaran diri, menyelidiki dan mengevaluasi diri.
5. Klien menggunakan respon koping yang adaptif.
A. KESIMPULAN
Harga diri rendah adalah suatu perasaan negatif terhadap diri sendiri,
hilangnya kepercayaan diri dan gagal mencapai tujuan yang diekspresikan secara
langsung maupun tidak langsung, penurunan harga diri ini dapat bersifat situasional
maupun kronis atau menahun. Faktor yang empengaruhi harga diri meliputi
penolakan orang tua, harapan orang tua yang tidak realistis, kurang mempunyai
tanggung jawab personal, ketergantungan terhadap orang lain, dan ideal diri yang
tidak realistis.
B. SARAN
Setelah mengetahui pengertian harga diri rendah, etiologi, faktor predisposisi
dan faktor presipitasi, maka diharapkan agar perawat mampu melakujan asuhan
keperawatan mengenai jarga diri rendah.
Azizah,Lilik Ma’rifatul. 2011. Keperawatan Jiwa (Aplikasi Praktik Klinik). Graha Ilmu :
Yogyakarta
Carpenito, Lynda Juall. (2007). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. EGC: Jakarta.
Keliat, Budi Anna dll. (1998). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa.. EGC: Jakarta.
Schultz dan Videback. (1998). Manual Psychiatric Nursing Care Plan. 5th edition.
Lippincott- Raven Publisher: philadelphia.
Stuart dan Sundeen. (2007). Buku Saku Keperawatan Jwa. Edisi 3. EGC: Jakarta.
http://www.nurseid.web.id/2011/01/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan.htm