Anda di halaman 1dari 8

SLIDE 1 :

 Assalamu’alaikum.....
 Perkenalkan, Nama Saya Mohamad Khadik U K NIM 140431100058 & Teman
Saya Fajar Dwiika Darmawan NIM 140431100057, Dengan Dosen
Pembimbing Bapak Koko Joni
 Sebelumnya kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak dosen yang telah
hadir dalam ujian proposal kali ini
 Disini kami akan mempresentasikan proposal skripsi dengan judul
PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) DENGAN
SISTEM MONITORING DAN KONTROL BERBASIS INTERNET OF THINGS PADA
RUANG PRODI TEKNIK ELEKTRO UTM

SLIDE 2 :
 Latar Belakang pada penelitian ini didasari beberapa hal diantaranya yang
pertama : Adanya Pemadaman Listrik Dengan waktu yang cukup lama
sehingga mengakibatkan kerugian dari segi materiel & inmateriel cukup
besar. Contoh kasus nyatanya adalah pemadaman listrik di jakarta &
sekitarnya beberapa waktu yang lalu.
 Yang Kedua : Disebabkan hanya mengandalkan sumber listrik dari PLN , maka
ketika ketika terjadi pemadaman otomatis tidak ada sumber listrik yang bisa
digunakan lagi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut saat ini sudah mulai
dikembangkan beberapa energi yang bisa diperbaharui untuk dimanfaatkan
sebagai energi listrik.
 Yang Ketiga : Di Indonesia sendiri, sudah dibangun beberapa PLTB hingga
PLTU. Namun sejatinya, Salah satu energi terbarukan yang sangat melimpah
di Indonesia adalah energi surya. Letak geografis indonesia yang dilintasi garis
khatulistiwa menjadi alasan Indonesia sebagai salah satu negara yang
memiliki surplus panas matahari.
 Selanjutnya yang ke empat : Pengunaan Panel Surya sebagai Komponen
Utama PLTS pun sudah mulai banyak digunakan, baik dalam skala besar
hingga skala rumahan. Jika dalam skala besar biasanya sudah ada ahli
teknisinya sendiri yang bertugas untuk melakukan pengawasan, maka
berbeda dengan skala rumahan yang umumnya pengguna rumah hanya asal
menggunakan tanpa dilakukan pengawasan.
 Yang terakhir : Pengawasan berupa monitoring baterai nantinya sudah bisa
dilakukan dengan mudah oleh semua orang memanfaatkan gadget
smartphone yang hampir dimiliki semua kalangan. Untuk mengoptimalkan
fungsi smartphone maka proses monitoring tersebut akan memanfaatkan
teknologi canggih bernama Internet Of Things. Internet Of Things nantinya
juga akan dimanfaatkan untuk kontrol lampu sehingga mengurangi
penggunaan saklar

SLIDE 3 :
 Tujuan Penelitian ini
 Yang Pertama : Merencanakan kebutuhan listrik pada ruang Program Studi
Teknik Elektro Universitas Trunojoyo Madura
 Yang Kedua : Merancang sumber listrik dari energi terbarukan menggunakan
panel surya pada ruang Program Studi Teknik Elektro Universitas Trunojoyo
Madura
 Yang Ketiga : Merancang sistem monitoring daya pada baterai dan sistem
kontrol beban listrik pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya berbasis Internet
Of Things.

SLIDE 4 :
 Batasan Masalah
 Agar permasalahan yang diteliti tidak melebar dari topik , maka dibuat 4
batasan masalah:
 Yang Pertama : Penerapan PLTS pada Ruang Prodi Teknik Elektro , Nantinya
PLTS akan digunakan sebagai cadangan listrik jika dibutuhkan.
 Yang Kedua : Pengimplementasian IOT dalam bentuk Aplikasi Android
 Yang Ketiga : Sistem Kontrol di implementasikan untuk mengontrol lampu DC
& Sistem Monitoring diimplementasikan pada baterai aki.

SLIDE 5 :
 Penelitian Terdahulu yang dijadikan rujukan pada penelitian ini diantaranya :
 Yang Pertama : Bapak Taufik Pada Tahun 2014 dengan judul The Dc House
Project : An Alternate Solution For Rural Eletrication. Penelitian ini
memanfaatkan beberapa beberapa energi terbarukan seperti matahari,
angin, air hingga memanfaatkan mainan anak-anak sebagai sumber listrik
berupa DC skala rumahan.
 Yang Kedua : Sandro Putra pada tahun 2016 dengan judul Perencanaan
Pembangkit Listrik Tenaga Surya Secara Mandiri Untuk Rumah Tinggal.
Penelitian ini melakukan sebuah perencaan PLTS , mulai dari perhitungan
total konsumsi daya per hari hingga kebutuhan panel , scc , inverter & baterai.
 Yang Ketiga : Suprita Patil pada tahun 2017 dengan judul Solar Energy
Monitoring System Using IOT. Penelitian ini memanfaatkan IOT untuk
monitoring arus pada baterai. Sensor yang digunakan berupa ACS712 ,
Mikroprocesor menggunakan arduino & Interface berupa aplikasi berbasis
WEB.
 Yang Ke Empat : Dina Zurayda pada tahun 2019 dengan judul Rancang
Bangun Sistem Monitoring Lampu Gedung Menggunakan Android Berbasis
Internet of Things. memanfaatkan Camera Webcam yang dipasang pada sisi
luar gedung untuk memantau ruangan apakah lampu pada suatu ruangan
sudah dimatikan. Pengendalian lampu jarak jauh memanfaatkan IOT dengan
menghubungkan smartphone Android dengan relay sebagai aktuator.
Aplikasi android dibangun menggunakan Blynk. Penelitian ini dilakukan dalam
bentuk prototype.

SLIDE 6 :
 Pada Penelitian ini terdapat 3 Sistem utama :
 Sistem Pertama : Sistem Kelistrikan dimana pada sistem ini memanfaatkan
energi matahari melalui solar cell untuk selanjutnya dirubah menjadi energi
listrik , energi listrik tersebut akan di simpan pada aki sebelum didistribusikan
pada beban yang digunakan.
 Sistem Kedua : Sistem monitoring guna memberitahu tentang berapa daya
yang masih tersisa pada baterai panel surya dengan interface sebuah aplikasi
android untuk nantinya dapat mempermudah pengguna dalam
menyesuaikan konsumsi daya yang digunakan sehingga pemakaian PLTS bisa
lebih maksimal
 Sistem Ketiga : Sistem Kontrol guna mengontrol beban listrik seperti lampu
dengan aktuator berupa relay dan mikroprosesor Raspberry Pi yang sudah
terintegrasi pada sebuah aplikasi android. Sistem ini juga dapat mengurangi
penggunaan saklar listrik karena semua kontrol sudah dapat diakses pada
sebuah aplikasi tersebut.

SLIDE 7 :
 Rancangan Perangkat Keras menjelaskan alur sistem secara keseluruhan :
 Alur Sistem Kelistrikan Pada pembangkit listrik tenaga surya dimulai dari
panel surya sebagai input berfungsi mengkonversikan energi cahaya
matahari menjadi energi listrik, energi listrik dialirkan menuju scc untuk
menjaga kondisi pengisian baterai yang berlebih, apabila saat voltase
pengisian baterai telah mencapai keadaan penuh maka controler akan
menghentikan arus yang masuk (over charging), saat voltase baterai hampir
kosong controller akan menghentikan pengambilan arus dari beban. Baterai
digunakan menyimpan daya listrik yang dihasilkan panel surya. Arus yang
disimpan pada baterai merupakan arus dc dalam penggunaan arus ac
menggunakan inverter.
 Alur Sistem Monitoring dimulai dari sensor arus ACS 712 dan sensor tegangan
sebagai input yang mengambil data dari baterai aki. Dari data kedua sensor
tersebut akan diproses oleh raspberry pi. Data yang sudah diolah oleh
Raspberry Pi akan dikirimkan pada penyerdia layanan IOT atau web server
untuk disimpan dan dikirim kembali pada sebuah aplikasi. Aplikasi android
tersebut yang nantinya berfungsi sebagai interface yang menampilkan
berbagai data dari baterai aki yang di monitoring.
 Yang Terakhir Sistem Kontrol dimulai dari aplikasi android sebagai input
kontrol. Data input tersebut dikirim ke web server sebelum diolah oleh
raspberry pi. Raspberry nantinya akan mengirim perintah pada relay sebagai
aktuator lampu untuk memutus atau menghubungkan arus listrik.

SLIDE 8 :
 Panel surya yang digunakan tipe polikristaline dikarenakan penel surya pada
tipe ini tidak perlu menunggu sampai panas terik dalam penyerapan dayanya
 Scc yang digunakan type pwm dikarenakn sistem ini lebih efektif pada panel
200 wp Pulse width modulation pada sistem kerjanya pwm menyesuaikan
dengan tegangan kerja baterai, mppt mampu memaksimalkan faktorr
pengisian kapasitas lebih besar sehinga dapat mendeteksi daya yang
diproduksi solar panel walaupun kecil
 Aki yang digunakan aki kering vrla 80 Ah 12 v yang dipasang secara seri agar
tegangan menjadi 24 v
 Inverter yang digunakan adalah 1.500 Watt pure sine wave 220 V 50 Hz
dengan input 24 v dengan effisiensi 75-80%

SLIDE 9 :
 Berikut merupakan desain sistem dari PLTS
 Pada pemasangan menghindari shading sehingga penempatan di barat rkbf,
scc dengan panel berjarak kurang lebih 30 meter, pada tiang penyangga
menggunakan pipa besi berdiameter 3 inchi dengan tinggi 2 meter.

SLIDE 10 :
 Berikut merupakan desain sistem monitoring & kontrol
 Gambar 1 merupakan rangkaian sistem monitoring yang didalamnya terdapat
sensor acs712 untuk mengambil data arus, dan sensor tegangan untuk
mengambil data voltase pada baterai aki serta raspberry sebagai
mikroprosesor.
 Gambar 2 merupakan rangkaian sistem kontrol yang didalamnya terdapat
raspberry & relay sebagai aktuator beban lampu

 Gambar 3 merupakan desain aplikasi. User harus terlebih dahulu login karena
tidak semua pengguna bisa memakai aplikasi tersebut. Didalamnya ada sub
sistem home yang berisi informasi mengenai data yang sudah di monitoring,
dan sub sistem kontrol untuk mengontrol beban berupa lampu.

SLIDE 11 :
 Estimasi biaya yang dibutuhkan dalam penelitian ini , Mulai dari Panel surya ,
Baterai , Solar Charge Controller, Tiang penyangga Hingga Smartphone
sebagai interface IOT dengan total sebesar 10 juta 588 ribu rupiah.
Pulse width modulation pada sistem kerjanya pwm menyesuaikan dengan tegangan
kerja baterai, mppt mampu memaksimalkan faktorr pengisian kapasitas lebih besar
sehinga dapat mendeteksi daya yang diproduksi solar panel walaupun kecil
Mengapa menggunakan Sensor Arus ACS712 ?
Sensor Arus ACS 712 merupakan sensor yang direkomendasikan beberapa jurnal yang
sudah saya baca. Menggunakan Sensor Arus ACS712 30 A karena berdasarkan
perhitungan arus yang keluar pada aki tidak lebih dari 30 A , tepatnya sebesar 14,37 A.

Mengapa menggunakan Sensor Tegangan 0-25 V ?


Sensor Tegangan yang saya gunakan merupakan Sensor Tegangan DC dengan range 0-
25 V . Berupa DC karena output baterai berupa DC & memiliki voltase 24 V.

Mengapa menggunakan web server Thingspeak ?


Kemarin saya sudah konsultasi dengan anak-anak lab , Kalau hanya digunakan untuk
monitoring dan kontrol , Web server thingspeak sudah sangat memadai. Kebetulan
temen kos an saya anak informatika pada skripsinya juga menggunakan thingspeak ,
jadi ntar sudah ada tutornya.

Mengapa menggunakan Raspberry Pi ?


Untuk pengimplementasian IOT membutuhkan konektivitas internet , oleh karena itu
digunakannya Raspberry Pi sebab sudah bulit in wifi didalamnya. Sebenarnya bisa
menggunakan arduino ataupun mikrokontroller , akan tetapi masih membutuhkan
modul wifi tambahan seperti esp.

Apa saja yang nanatinya bisa ditampilkan pada aplikasi android ?


Menampilkan daya yang tersisa dan terpakai pada baterai
Menampilkan data pemakaian perharinya , sehingga nantinya bisa dijadikan untuk
analisa.
Menampilkan sisem kontrol. Pada sistem kontrol bisa untuk menyalakan atau
mematikan per lampu ataupun langsung semua lampu.
Rumus Lama Pengecasan (Charge) :

𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐴𝑘𝑖 = 𝐴𝑟𝑢𝑠 𝐴𝑘𝑖 (𝐴𝐻) 𝑥 𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐴𝑘𝑖 (𝑉)

𝐷𝑂𝐷 (𝐷𝑒𝑝𝑡ℎ 𝑂𝑓 𝐷𝑖𝑠𝑐ℎ𝑎𝑟𝑔𝑒) = 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐴𝑘𝑖 – 𝑆𝑂𝐶

Depth Of Discharge adalah Besaran daya yang telah dipakai, Sedangkan SOC adalah
sisa daya yang tersisa pada Aki. SOC bisa diketahui dari perhitungan hasil sensor arus
dan sensor tegangan.

𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑃𝑎𝑛𝑒𝑙 1 𝐻𝑎𝑟𝑖 = 𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑃𝑎𝑛𝑒𝑙 (𝑊𝑃) 𝑥 𝐿𝑎𝑚𝑎 𝑇𝑒𝑟𝑖𝑘 𝑀𝑎𝑡𝑎ℎ𝑎𝑟𝑖 (𝐻)

Lama Terik Matahari diasumsikan sebesar 4 hingga 6 jam

𝐷𝑂𝐷
𝐿𝑎𝑚𝑎 𝐶ℎ𝑎𝑟𝑔𝑒 (𝐻) =
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑃𝑎𝑛𝑒𝑙 1 𝐻𝑎𝑟𝑖

Rumus Waktu Pemakaian (Discharge) :

𝑃 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 (𝑊)
𝐼 (𝐴) =
𝑉 𝐵𝑎𝑡𝑒𝑟𝑎𝑖 𝐴𝑘𝑖 (𝑉)

𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐴𝑘𝑖 (𝐴ℎ)


𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑃𝑒𝑚𝑎𝑘𝑎𝑖𝑎𝑛 (𝐻) = − 20%
𝐼 (𝐴)

Lama waktu pemakian baterai aki tergantung dari besarnya daya yang digunakan.
Semakin Besar Daya yang digunakan, maka waktu pemakaian baterai aki akan lebih
cepat habis.
Rumus Penentuan Persentase Baterai Aki :

𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝐵𝑎𝑡𝑒𝑟𝑎𝑖 𝐴𝑘𝑖


𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑟 1% =
100

Contoh : Daya Maksimal Baterai Aki = 1500 W


1500
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑟 1% = = 15 𝑊
100
Artinya setiap bertambah dengan kelipatan 15 W maka akan bertambah 1%

Anda mungkin juga menyukai