LEKSIKOGRAFI
2015
LEKSIKOGRAFI
Copyright©Dr. Teguh Setiawan, M. Hum, 2015
PO.638.10.’15
v
vi Te g u h S e t i a w a n
P ada umumnya seorang yang sedang belajar bahasa kedua atau bahasa
asing, yang pertama kali harus dipahami kata yang digunakan dalam
tindak komunikasi. Bahkan, dalam pembelajaran bahasa kedua sebagai
bahasa asing juga terdapat pembelajaran leksikon sebagai salah satu
usaha utama untuk memahami bahasa. Salah satu buku rujukan yang
akan digunakan saat belajar kosakata adalah kamus. Pemilihan kamus
sebagai buku acuan tidak serta merta. Ada beberapa pertimbangan
mengapa kamus yang dipilih untuk membantu pemahaman kosakata.
Pertama, kamus memberi informasi kosakata bahasa yang sedang
dipelajari. Bagi mereka yang sedang mempelajari bahasa asing kamus
dipilih karena menghadirkan kosakata dari dua bahasa, yaitu bahasa
sumber—bahasa yang telah dikuasainya—dan bahasa target—bahasa
yang sedang dipelajarinya. Bagi mereka yang mempelajari bahasa
sendiri, kamus memberi informasi keseluruhan atau sebagian kosakata
bahasanya.
Kedua, kamus memberi informasi makna yang jelas melalui definisi
yang dibuat secara cermat dan tepat. Penyusunan definisi tidak hanya
berdasarkan variasi makna yang mungkin muncul dalam penggunaan
bahasa, tetapi juga berdasarkan konteks penggunaannya. Dengan
demikian, harapan pengguna kamus agar kamus memberi informasi
yang utuh tentang makna suatu kata dapat terpenuhi. Bagi mereka
yang masih ragu tentang makna suatu kata, kamus juga dapat menjadi
jawabannya.
Ketiga, kamus memberi jawaban yang tepat atas berbagai variasi
penulisan dan pengucapan kosakata. Sering kali dijumpai variasi
pengucapan dan penulisan kosakata yang dapat membingungkan kita.
vii
viii Te g u h S e t i a w a n
1
2 Te g u h S e t i a w a n
teoretis. Hal itu diperkuat oleh pendapat Bergenholtz dan Tarp (2002:31)
yang menyatakan bahwa ada dua hal yang dikaji dalam leksikografi,
yaitu pembuatan kamus dan penelitian kamus. Kerja leksikografi praktik
mencakup penulisan dan pengeditan kamus, sedangkan leksikografi
teoretis berfokus pada studi bahasa dan kosakata dalam konteks budaya
dan mengembangkan metode terbaik untuk mengompilasi kamus.
Perhatian leksikografi teoretis bertujuan untuk mengembangkan teori
tentang hubungan semantik dan struktural dari kata yang digunakan
dalam leksikon. Leksikografi teoretis sering kali disebut sebagai
metaleksikografi.
Dari penjelasan di atas, kita dihadapkan pada dua istilah yang
berkaitan erat dengan leksikografi, yaitu practical lexicography dan
metalexicography. Istilah practical lexicography berkaitan dengan
praktik penyusunan kamus dan orang yang menyusunnya disebut
leksikografer. Sebaliknya, istilah metalexicography berkaitan dengan
teori leksikografi dan penelitian tentang kamus dan orang yang
melakukan kegiatan tersebut disebut metaleksikografer. Dalam hal ini,
seorang metaleksikografer tidak pernah dan tidak akan menyiapkan
kamus. Dia hanya menghasilkan teori dan metode yang berkaitan dengan
penyusunan kamus. Sebaliknya, seorang leksikografer akan menyiapkan
dan menyusun kamus sebaik mungkin. Leksikografer akan mengambil
keuntungan dari kerja metaleksikografer untuk memperbaiki kamus
sebagai hasil kerjanya. Dengan kata lain, leksikografer memanfaatkan
hasil kajian metaleksikografer untuk dapat menyusun kamus yang benar
dan sesuai dengan norma-norma penyusunan kamus yang dihasilkan oleh
metaleksikografer. Hubungan antara leksikografi, praktik perkamusan
(practical lexicography) dan metaleksikografi, serta hubungannya
dengan leksikografer dan metaleksikografer dapat dilihat pada Diagram
1 di bawah ini.
4 Te g u h S e t i a w a n
181
182 Te g u h S e t i a w a n
183
TERBITAN BAHAN AJAR BAHASA DAN SASTRA
PENERBIT OMBAK
Perumahan Nogotirto III, Jl. Progo B15 Yogyakarta 55292
Pemesanan via email: marketing@penerbitombak.com
atau via SMS ke 082221483637