Anda di halaman 1dari 17

PEDOMAN MENAFSIRKAN KKM

MATA PELAJARAN

KRITERIA INDIKATOR SKOR ANGKA

Tinggi 1 50 – 64

Sedang 2 65 – 80
1. Kompleksitas
Rendah 3 81 – 100

Tinggi 3 81 – 100

2. Daya Dukung Sedang 2 65 – 80

Rendah 1 50 – 64

Tinggi 3 81 – 100

3. Intake Siswa Sedang 2 65 – 80

Rendah 1 50 – 64

Contoh :

Jika indikator pencapaian memiliki Kriteria :

1. kompleksitas : rendah,
2. Daya Dukung : tinggi
3. Intake Siswa : sedang

KKM = (3 + 3 + 2)/ 9 x 100 = 88.89 %


KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL
MATA PELAJARAN KIMIA SMA

KELAS : X / 1

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL


KOMPETENSI DASAR DAN
INDIKATOR
KOMPLEK DAYA INTAKE KKM
SITAS DUKUNG SISWA
1.1 Memahami struktur atom
berdasarkan teori atom Bohr,
sifat-sifat unsur, massa atom
relatif, dan sifat-sifat periodik
unsur dalam tabel periodik serta
menyadari keteraturannya,
melalui pemahaman konfigurasi
elektron
Sedang Sedang Sedang 66,3
 Membandingkan perkembangan
( 65) (70) ( 65)
teori atom mulai teori atom Dalton
hingga teori atom Niels Bohr.
Rendah Tinggi Sedang 80
 Menentukan jumlah proton,
( 90) (80) (70)
elektron dan netron suatu unsur
berdasarkan nomor atom dan nomor
massanya atau sebaliknya.
Rendah Tinggi Sedang 75
 Menentukan isotop, isobar dan ( 80) (80) (65)
isoton suatu unsur.
 Menentukan massa atom relatif Sedang Sedang Sedang 66.3
berdasarkan massa rerata isotop suatu ( 70) (65) (65)
unsur
 Menentukan elektron valensi unsur Sedang Sedang Sedang 65
dari kofigurasi elektron ( 65) (65) (65)
 Membandingkan perkembangan Sedang Sedang Sedang 65
sistem periodik melalui studi (65) (65) (65)
kepustakaan.
 Menentukan golongan dan perioda
unsur-unsur dalam tabel periodik Tinggi Tinggi Sedang 65
 Menganalis tabel atau grafik sifat (60) (70) (65)
keperiodikan unsur (jari-jari atom,
afinitas elektron, energi ionisasi, dan
keelektronegatifan).
1.2 Membandingkan proses pembentukan
ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan
koordinasi, dan ikatan logam serta
hubungannya dengan sifat fisika
senyawa yang terbentuk Sedang Sedang Sedang
 Menjelaskan kecenderungan suatu ( 65) (66) (65) 65
unsur untuk mencapai kestabilannya
dengan cara berikatan dengan unsur Sedang Sedang Sedang 65
lain. (65) ( 65) (65)
 Menggambarkan susunan elektron
valensi atom gas mulia (duplet dan
okted) dan elektron valensi bukan gas Sedang Sedang Sedang 65
mulia (struktur Lewis). ( 65) (65) (65)
 Menjelaskan proses terjadinya ikatan ion
dan contoh senyawanya. Sedang Sedang Sedang 65
 Menjelaskan proses terbentuknya ikatan (65) (65) (65)
kovalen tunggal, rangkap dua, dan
rangkap tiga serta contoh senyawanya. Tinggi Tinggi Sedang 70
 Menyelidiki kepolaran beberapa ( 60) (85) (65)
senyawa dan hubungannya dengan Tinggi Sedang Sedang
keelektronegatifan melalui percobaan. (60) (65) (65)
 Menjelaskan proses terbentuknya ikatan
koordinasi pada beberapa contoh Sedang Sedang Sedang 65
senyawa sederhana. (65) (65) (65)
 Menjelaskan proses pembentukan ikatan
logam dan hubungannya dengan sifat Tinggi Sedang Sedang 63.3
fisis logam. (60) (65) (65)
 Memprediksi jenis ikatan yang
terjadi pada berbagai senyawa dan
membandingkan sifat fisisnya.
2.1 Mendeskripsikan tata nama senyawa
anorganik dan organik sederhana
serta persamaan reaksinya
 Menuliskan nama-nama senyawa biner
Sedang Sedang Sedang 66.3
dan poliatomik dari senyawa anorganik
(70) (65) (65)
dan organik
 Menyetarakan reaksi sederhana
Tinggi Sedang Sedang 61.3
dengan diberikan nama-nama zat yang
(55) (65) (65)
terlibat dalam reaksi atau sebaliknya.
2.2 Membuktikan dan
mengkomunikasikan berlakunya
hukum-hukum dasar kimia melalui
percobaan serta menerapkan konsep
mol dalam menyelesaikan
perhitungan kimia
 Membuktikan berdasarkan percobaan
Sedang Tinggi Sedang 70
bahwa massa zat sebelum dan sesudah
(65) (85) (65)
reaksi tetap (Hukum Kekekalan
Massa /Hukum Lavoisier).
 Membuktikan berdasarkan percobaan
Tinggi Sedang Sedang 63.3
dan menafsirkan data tentang massa
(60) (65) (65)
dua unsur yang bersenyawa (hukum
Proust).
 Membuktikan berlakunya hukum Tinggi Sedang Sedang 62
kelipatan perbandingan (hukum Dalton) (56) (65) (65)
pada beberapa senyawa.
 Menggunakan data percobaan Tinggi Sedang Sedang 63.3
untuk membuktikan hukum (60) (65) (65)
perbandingan volum (hukum Gay
Lussac).
 .Menghitung volume gas pereaksi atau Tinggi Sedang Rendah 58.6
hasil reaksi berdasarkan hukum Gay ( 56) (65) (55)
Lussac.
 Menemukan hubungan antara volum Sedang Sedang Sedang 65
gas dgn jumlah molekulnya yang diukur ( 65) (65) (65)
pada suhu dan tekanan yang sama
(hukum Avogadro).
 Menjelaskan pengertian mol Sedang Sedang Rendah 61.6
sebagai satuan jumlah zat. (65) (65) (55)
 Mengkonversikan jumlah mol Tinggi Sedang Rendah 60
dengan jumlah partikel, massa, dan (60) (65) (55)
volum zat. Tinggi Sedang Rendah 60
 Menentukan rumus empiris, rumus (60) (65) (55)
molekul Sedang Sedang Rendah 61.3
 Menentukan rumus air kristal (65) (65) (55)
Sedang Sedang Rendah 61.3
 Menentukan kadar zat dalam suatu (65) (65) (55)
senyawa.. Tinggi Sedang Rendah 55
 Menentukan pereaksi pembatas (55) (65) (50)
dalam suatu reaksi.

KELAS X/2

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL


KOMPETENSI DASAR DAN
INDIKATOR
KOMPLEK DAYA INTAKE KKM
SITAS DUKUNG SISWA
3.1 Mengidentifikasi sifat larutan non-
elektrolit dan elektrolit berdasarkan
data hasil percobaan.
 Mengidentifikasi sisat-sifat larutan
Sedang Sedang Sedang 66.6
elektrolit dan non elektrolit melalui
(70) (65) (65)
percobaan.
 Mengelompokkan larutan ke dalam
Sedang Sedang Sedang 65
larutan elektrolit dan non elektrolit
(65) (65) (65)
berdasarkan sifat hantaran listriknya.
 Menjelaskan penyebab Sedang Sedang Sedang 65
kemampuan larutan elektrolit (65) (65) (65)
menghantarkan arus listrik.
 Mendeskripsikan bahwa larutan Sedang Sedang Sedang 65
elektrolit dapat berupa senyawa ion dan (65) (65) (65)
senyawa kovalen polar.
3.2 Menjelaskan perkembangan konsep
reaksi oksidasi- reduksi dan
hubungannya dengan tata nama
senyawa serta penerapannya
 Membedakan konsep oksidasi Sedang Sedang Sedang 66.6
reduksi ditinjau dari penggabungan dan (70) (65) (65)
pelepasan oksigen, pelepasan dan
penerimaan elektron, serta peningkatan
dan penurunan bilangan oksidasi
 Menentukan bilangan oksidasi Sedang Sedang Sedang 65
atom unsur dalam senyawa atau ion. (65) (65) (65)
 Menentukan oksidator dan reduktor Sedang Sedang Sedang 65
dalam reaksi redoks (65) (65) (65)
 Memberi nama senyawa menurut Sedang Sedang Sedang 65
IUPAC. (65) (65) (65)

4.1 Mendeskripsikan kekhasan atom


karbon dalam membentuk senyawa
hidrokarbon
 Menguji keberadaan unsur-unsur
Tinggi Rendah Sedang 60
C, H, dan O dalam senyawa karbon
(60) (56) (65)
melalui percobaan Sedang Sedang Sedang 65
 Menganalisis kekhasan atom (65) (65) (65)
karbon dalam senyawa karbon
 Membedakan atom C primer, Sedang Sedang Sedang 65
skunder, tertier dan kuarterner. (65) (65) (65)

4.2 Menggolongkan senyawa


hidrokarbon berdasarkan strukturnya
dan hubungannya dengan sifat
senyawa
Sedang Sedang Sedang 65
 Mengelompokkan senyawa
(65) (65) (65)
hidrokarbon berdasarkan kejenuhan
ikatan
Sedang Sedang Sedang 65
 Memberi nama senyawa
(65) (65) (65)
alkana,alkena dan alkuna.
Sedang Sedang Sedang 65
 Menyimpulkan hubungan titik didih (65) (65) (65)
senyawa hidrokarbon dengan massa
molekul relatifnya dan strukturnya. Tinggi Sedang Sedang 65
 Menentukan iomer struktur (60) (65) (65)
(rangka,posisi dan geometric )
 Menuliskan reaksi sederhana pada Tinggi Sedang Sedang 61.3
senyawa alkana, alkena, dan alkuna (60) (65) (65)
(reaksi oksidasi, reaksi adisi, reaksi
substitusi, dan reaksi eliminasi)
4.3 Menjelaskan proses pembentukan
dan teknik pemisahan fraksi-fraksi
minyak bumi serta kegunaannya
 Menjelaskan proses pembentukan
Sedang Sedang Sedang 65
minyak bumi dan gas alam.
(65) (65) (65)
 Menjelaskan komponen-komponen
Sedang Sedang Sedang 65
utama penyusun minyak bumi.
(65) (65) (65)
 Menafsirkan bagan penyulingan Sedang Sedang Sedang 65
bertingkat untuk menjelaskan dasar dan (65) (65) (65)
teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak
bumi.
 Membedakan kualitas bensin Sedang Sedang Sedang 65
berdasarkan bilangan oktannya. (65) (65) (65)
 Menjelaskan penggunaan residu Sedang Sedang Sedang 65
minyak bumi dalam industri petrokimia. (65) (65) (65)
 Menganalisis dampak pembakaran Sedang Sedang Sedang 65
bahan bakar terhadap lingkungan. (65) (65) (65)
4.4 Menjelaskan kegunaan dan komposisi
senyawa hidrokarbon dalam kehidupan
sehari-hari dalam bidang pangan,
sandang, papan, perdagangan, seni,
dan estetika
 Mendeskripsikan kegunaan dalam Sedang Sedang Sedang 65
bidang pangan (65) (65) (65)
 Mendiskripsikan kegunaan Sedang Sedang Sedang 65
hidrokarbon dalam bidang sandang (65) (65) (65)
dan papan
 Mendeskripsikan kegunaan Sedang Sedang Sedang 65
hidrokarbon dalam bidang seni dan (65) (65) (65)
estetika
a

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL


MATA PELAJARAN KIMIA SMA

KELAS : XI/ 3

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL


KOMPETENSI DASAR DAN
INDIKATOR
KOMPLEK DAYA INTAKE KKM
SITAS DUKUNG SISWA
1.1 Menjelaskan teori atom Bohr dan
mekanika kuantum untuk
menuliskan konfigurasi elektron
dan diagram orbital serta
menentukan letak unsur dalam
tabel periodik

Menjelaskan teori atom mekanika kuantum. Sedang Sedang Sedang 65


Menjelaskan pengertian bilangan kuantum (65) (65) (65)
dan bentuk-bentuk orbital. Tinggi Sedang Sedang 65
Menggunakan prinsip aufbau, aturan Hund (60) (65) (65)
dan azas larangan Pauli untuk menuliskan Sedang Sedang Sedang 65
konfigurasi elektron dan diagram orbital. (65) (65) (65)
 Menghubungkan konfigurasi elektron
suatu unsur dengan letaknya dalam
sistem periodik. Sedang Sedang Sedang 65
(65) (65) (65)

1.2 Menjelaskan teori jumlah


pasangan elektron di sekitar inti
atom dan teori hibridisasi untuk
meramalkan bentuk molekul

Meramalkan bentuk molekul berdasarkan


Tinggi Sedang Sedang 63.3
teori domain elektron. (60) (65) (65)
Meramalkan bentuk molekul berdasarkan
Tinggi
teori hibridisasi (60) Sedang Sedang 63.3
1.3 Menjelaskan interaksi antar (65) (65)
molekul (gaya antar molekul)
dengan sifatnya
Menjelaskan perbedaan sifat fisik (titik Sedang
didih, titik beku) berdasarkan perbedaan (65) Sedang Sedang 65
gaya antar molekul (gaya london, gaya (65) (65)
Van der Waals dan ikatan hidrogen)
 Menerapkan hubungan antara Sedang
besaran gaya Van der Waals dengan (65) Sedang Sedang 65
ukuran molekul untuk menjelaskan (65) (65)
sifat fisiknya.

2.1 Mendeskripsikan perubahan entalpi


suatu reaksi, reaksi eksoterm, dan
reaksi endoterm
Sedang Sedang Sedang 65
 Membedakan sistem dan lingkungan.
(65) (65) (65)
 Menjelaskan hukum/azas kekekalan Sedang Sedang Sedang 65
energi. (65) (65) (65)
 Membedakan reaksi yang Sedang Sedang Sedang 65
melepaskan kalor (eksoterm) dan reaksi (65) (65) (65)
yang membutuhkan kalor (endoterm).
2.2 Menentukan H reaksi berdasarkan
percobaan, hukum Hess, data
perubahan entalpi pembentukan
standar, dan data energi ikatan Tinggi Sedang Sedang 63.3
 Menjelaskan macam-macam
(60) (65) (65)
perubahan entalpi.
Tinggi Sedang Sedang 63.3
 Menentukan harga H reaksi dengan
melakukan
(60) (65) (65)
eksperimen sederhana.
 Menghitung harga H reaksi dengan Tinggi Sedang Sedang 63.3
menggunakan hukum (60) (65) (65)
Hess.
 Menghitung harga H reaksi dengan Tinggi Sedang Sedang 63.3
menggunakan data energi ikatan. (60) (65) (65)

3.1 Mendeskripsikan pengertian laju


reaksi dengan melakukan percobaan
tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi
 Menjelaskan pengertian kemolaran dan Sedang Sedang Sedang 65
penggunaannya. (65) (65) (65)
 Menuliskan ungkapan laju reaksi (v). Tinggi Sedang Sedang
 Merancang percobaan dan menentukan (60) (65) (65) 65
variabel tetap (kontrol) dan variabel bebas
(manipulasi).
 Membuat dan menafsirkan grafik dari data Sedang Sedang Sedang 65
percobaan tentang faktor-fakor yang (65) (65) (65)
mempengaruhi laju reaksi.
Sedang Sedang Sedang 65
 Menyimpulkan pengaruh konsentrasi, suhu,
(65) (65) (65)
katalis, dan luas permukaan bidang sentuh
pada laju reaksi berdasarkan data hasil
pengamatan.

3.2 Memahami teori tumbukan


(tabrakan) untuk menjelaskan
faktor-faktor penentu laju dan
orde reaksi, dan terapannya dalam
kehidupan sehari-hari
 Menjelaskan persamaan laju reaksi dan
tingkat reaksi serta penentuannya. Sedang Sedang Sedang 65
 Menentukan orde reaksi berdasarkan data (65) (65) (65)
hasil eksperimen. Tinggi Sedang Sedang 65
 Membaca grafik kecenderungan (60) (65) (65)
orde reaksi. Sedang Sedang Sedang 65
 Membedakan diagram energi potensial dari (65) (65) (65)
reaksi kimia baik yang menggunakan Sedang Sedang Sedang 65
katalisator maupun yang tidak. (65) (65) (65)
 Menjelaskan pengertian dan peranan Sedang Sedang Sedang 65
katalisator dan energi pengaktifan dengan (65) (65) (65)
menggunakan diagram.
 Menjelaskan penerapan pengaruh luas Sedang Sedang Sedang 65
permukaan bidang sentuh terhadap laju (65) (65) (65)
reaksi dalam kehidupan sehari-hari.
 Menjelaskan penggunaan katalis dalam
Sedang Sedang Sedang 65
industri kimia, misalnya dalam proses
Haber (pembuatan amonia). (65) (65) (65)

3.3 Menjelaskan keseimbangan dan


faktor-faktor yang mempengaruhi
pergeseran arah keseimbangan
dengan melakukan percobaan
Sedang Sedang Sedang 65
 Menjelaskan kesetimbangan dinamis
(65) (65) (65)
 Menjelaskan kesetimbangan
homogen dan heterogen Sedang Sedang Sedang 65
 Meramalkan arah pergeseran (65) (65) (65)
kesetimbangan dengan menggunakan asas Sedang Sedang Sedang 65
Le Chatelier. (65) (65) (65)
 Menyimpulkan pengaruh perubahan suhu, Tinggi Sedang Sedang 63.3
konsentrasi, tekanan, dan volume pada (60) (65) (65)
pergeseran kesetimbangan berdasarkan
data hasil percobaan.
3.4 Menentukan hubungan kuantitatif
antara pereaksi dengan hasil
reaksi dari suatu reaksi
keseimbangan
 Menafsirkan data hasil percobaan mengenai
konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi pada
Tinggi Sedang Sedang 63.3
keadaan setimbang serta menyimpulkan (60) (65) (65)
pengertian tetapan kesetimbangan (Kc).
 Menghitung harga Kc berdasarkan Tinggi Sedang Sedang 63.3
konsentrasi kesetimbangan dan sebaliknya. (60) (65) (65)
 Menghitung harga Kp berdasarkan tekanan
parsial gas pereaksi dan hasil reaksi pada Tinggi Sedang Sedang 62
keadaan setimbang. (56) (65) (65)
 Menghitung harga Kp berdasarkan Kc atau
sebaliknya.
3.5 Menjelaskan penerapan prinsip
keseimbangan dalam kehidupan
sehari-hari dan industri

 Menjelaskan kondisi optimum untuk Sedang


memproduksi bahan-bahan kimia di industri (65) Sedang Sedang 65
yang didasarkan pada reaksi (65) (65)
kesetimbangan.

KELAS XI/4

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL


KOMPETENSI DASAR DAN
INDIKATOR
KOMPLEK DAYA INTAKE KKM
SITAS DUKUNG SISWA
4.1 Mendeskripsikan teori-teori asam
basa dengan menentukan sifat
larutan dan menghitung pH
larutan

 Menjelaskan pengertian asam basa


Sedang Sedang Sedang 65
menurut Arrhenius. (65) (65) (65)
 Menyatakan pengertian asam basa Sedang Sedang Sedang 65
menurut Bronsted dan Lowry. (65) (65) (65)
 Menuliskan persamaan reaksi asam basa Sedang Sedang Sedang 65
menurut Bronsted-Lowry dan menunjukkan (65) (65) (65)
pasangan asam basa konyugasi.
 Menunjukkan keunggulan dan kelemahan Sedang Sedang Sedang 65
teori asam basa Arrhenius dan Bronsted- (65) (65) (65)
lowry. Sedang Sedang Sedang 65
 Menyatakan pengertian asam basa (65) (65) (65)
menurut Lewis.
 Mengukur pH beberapa larutan asam/basa Sedang Sedang Sedang 65
kuat dan lemah yang konsentarsinya sama (65) (65) (65)
dengan indikator universal.
 Menyimpulkan hubungan antara besarnya
Sedang Sedang Sedang 65
harga pH terhadap kekuatan asam/basa.
(65) (65) (65)
 Menghubungkan kekuatan asam atau basa
dengan derajat ionisasi dan tetapan
kesetimbangan ionisasinya. Sedang Sedang Sedang 65
 Menghitung pH larutan asam/basa dari (65) (65) (65)
data konsentrasinya.
 Mengamati trayek perubahan warna Sedang Sedang Sedang 65
berbagai indikator asam basa dan (65) (65) (65)
memperkirakan pH suatu larutan elektrolit Sedang Sedang Sedang 65
yang tidak dikenal. (65) (65) (65)
 Menyimpulkan reaksi asam dengan basa Sedang Sedang Sedang
berdasarkan data hasil percobaan. (65) (65) (65) 65

4.2 Menghitung banyaknya pereaksi


dan hasil reaksi dalam larutan
elektrolit dari hasil titrasi asam
basa
Tinggi Sedang Sedang 63.3
 Melakukan percobaan titrasi asam basa.
(60) (65) (65)
 Menggunakan data titrasi untuk Sedang Sedang Sedang 65
menghitung konsentrasi asam atau basa (65) (65) (65)
pada reaksi penetralan.
 Memeriksa kadar asam asetat dalam Tinggi Sedang Sedang 62
contoh cuka dan membandingkan hasilnya (56) (65) (65)
dengan kadar yang tercantum pada label
botolnya ( atau aspirin)

4.3 Menggunakan kurva perubahan


harga pH pada titrasi asam basa
untuk menjelaskan larutan
penyangga dan hidrolisis

 Membuat grafik perubahan pH pada titratsi


Tinggi Sedang Sedang 65
asam-basa (60) (65) (65)
4.4 Mendeskripsikan sifat larutan
penyangga dan peranan larutan
penyangga dalam tubuh makhluk
hidup
.
 Mengukur pH larutan penyangga dan bukan
Sedang Sedang Sedang 65
penyangga setelah ditambahkan sedikit (65) (65) (65)
asam, sedikit basa, atau pengenceran.
 Menurunkan persamaan untuk menentukan Tinggi Sedang Sedang 63.3
H+ atau OH- suatu larutan penyangga. (60) (65) (65)
 Menghitung pH atau pOH larutan penyangga Tinggi Sedang Sedang 63.3
dengan menggunakan prinsip (60) (65) (65)
kesetimbangan.
 Menghitung pH larutan penyangga pada Tinggi Sedang Sedang 62
penambahan sedikit asam, basa, atau (56) (65) (65)
pengenceran
 Menyimpulkan pengertian dan peranan Sedang Sedang Sedang 65
larutan penyangga berdasarkan hasil (65) (65) (65)
pengukuran.
 Menjelaskan fungsi larutan penyangga
Sedang Sedang Sedang 65
dalam tubuh makhluk hidup dan kehidupan
sehari-hari.
(65) (65) (65)

4.5 Menentukan jenis garam yang


mengalami hidrolisis dalam air
dan pH larutan garam tersebut

 Menentukan ciri-ciri beberapa jenis


Tinggi Sedang Sedang 63.3
garam yang dapat terhidrolisis dalam air (60) (65) (65)
melalui percobaan.
 Menyatakan hubungan antara tetapan Tinggi Sedang Sedang 63.3
hidrolisis (Kh), tetapan ionisasi air (Kw), (60) (65) (65)
dan konsentrasi OH- atau H+ larutan
garam yang terhidrolisis. Tinggi Sedang Sedang 63.3
Mengukur dan menghitung pH larutan (60) (65) (65)
garam yang terhidrolisis.

5.1 Membuat berbagai sistem koloid


dengan bahan-bahan yang ada di
sekitarnya
 Mengelompokkan campuran yang ada
Sedang Sedang Sedang 65
di lingkungannya ke dalam suspensi (65) (65) (65)
kasar, sistem koloid, dan larutan sejati
serta menyimpulkan perbedaannya.
 Menjelaskan adanya 8 macam sistem Sedang Sedang Sedang 65
koloid berdasarkan fasa terdispersi dan (65) (65) (65)
medium pendispersi.
 Mengelompokkan koloid yang ada di Sedang Sedang Sedang 65
lingkungan ke dalam beberapa macam (65) (65) (65)
sistem koloid.
 Menjelaskan penggunaan sistem koloid di Sedang Sedang Sedang 65
industri kosmetik, makanan, farmasi, dsb. (65) (65) (65)
 Memperagakan pembuatan koloid
dengan cara kondensasi. Sedang Sedang Sedang 65
 Memperagakan pembuatan koloid (65) (65) (65)
dengan cara dispersi.
 Mengidentifikasi jenis koloid yang
Sedang Sedang Sedang 65
mencemari lingkungan
(65) (65) (65)

5.2 Mengelompokkan sifat-sifat


koloid dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
 Mengamati dan menjelaskan hasil
pengamatannya tentang efek Tyndall dan
Sedang Sedang Sedang 65
gerak Brown. (65) (65) (65)
 Menjelaskan peristiwa terjadinya
muatan listrik pada partikel koloid. Sedang Sedang Sedang 65
 Menjelaskan kestabilan koloid dan (65) (65) (65)
peristiwa elektroforesis.
 Mengamati koagulasi koloid dalam Sedang Sedang Sedang 65
kehidupan sehari-hari dan menjelaskan (65) (65) (65)
penyebabnya.
 Memperagakan proses penjernihan air Sedang Sedang Sedang 65
dengan cara penambahan koagulan. (65) (65) (65)
Menjelaskan koloid liofil dan koloid liofob
serta perbedaan sifat keduanya dengan Sedang Sedang Sedang 65
contoh yang ada di lingkungan. (65) (65) (65)
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL
MATA PELAJARAN KIMIA SMA

KELAS : XII/ 5

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL


KOMPETENSI DASAR DAN
INDIKATOR
KOMPLEK DAYA INTAKE KKM
SITAS DUKUNG SISWA
1.1 Menjelaskan penurunan tekanan
uap, kenaikan titik didih, penurunan
titik beku larutan, dan tekanan
osmosis termasuk sifat koligatif
larutan
 Menjelaskan arti kemolalan dan fraksi mol
serta penggunaannya.
Sedang Sedang Sedang 65
 Menjelaskan pengaruh zat terlarut yang (65) (65) (65)
sukar menguap terhadap tekanan uap
pelarut. Sedang Sedang Sedang 65
 Menjelaskan hubungan penurunan tekanan (65) (65) (65)
uap dengan fraksi mol zat terlarut. Tinggi Sedang Sedang 63.3
 Mengamati penurunan titik beku dan (60) (65) (65)
kenaikan titik didih suatu zat cair akibat Sedang Sedang Sedang 65
penambahan zat terlarut. (65) (65) (65)
 Menafsirkan penurunan tekanan uap,
kenaikan titik didih, dan penurunan titik beku Sedang Sedang Sedang 65
larutan melalui diagram PT. (65) (65) (65)
 Menjelaskan pengertian osmosis dan
tekanan osmotik dan terapannya. Sedang Sedang Sedang 65
(65) (65) (65)

1.2 Membandingkan antara sifat


koligatif larutan non elektrolit
64
dengan sifat koligatif larutan
elektrolit yang konsentrasinya
sama berdasarkan data percobaan

 Menemukan hubungan jumlah partikel zat


terlarut dengan sifat koligatif larutan elektrolit (65) (65) (63)
encer dan non elektrolit berdasarkan data. 64.3
 Menyimpulkan perbedaan sifat koligatif
larutan elektrolit dengan sifat koligatif (65) (65) (63) 64.3
larutan non elektrolit.
2.1 Menerapkan konsep reaksi
oksidasi-reduksi dalam sistem
elektrokimia yang melibatkan
energi listrik dan kegunaannya
dalam mencegah korosi dan
dalam industri

 Menyetarakan persamaan reaksi redoks


Sedang Sedang Sedang 65
dengan cara bilangan oksidasi (65) (65) (65)
 Menyetarakan persamaan reaksi redoks Sedang Sedang Sedang 65
dengan cara setengah reaksi (ion (65) (65) (65)
elektron).
 Menyimpulkan ciri reaksi redoks yang Sedang Sedang Sedang 65
berlangsung spontan berdasarkan hasil (65) (65) (65)
pengamatan.
 Menggambarkan susunan sel volta atau Sedang Sedang Sedang 65
sel galvani dan menjelaskan fungsi tiap (65) (65) (65)
bagiannya.
 Menuliskan lambang sel dari reaksi- Sedang Sedang Sedang 65
reaksi yang terjadi pada sel volta. (65) (65) (65)
 Menghitung potensial sel berdasarkan Sedang Sedang Sedang 65
data potensial standar dan
(65) (65) (65)
membandingkan hasil pengukuran
dengan hasil perhitungan.
 Menjelaskan bagaimana energi listrik Sedang Sedang Sedang 65
dihasilkan dari reaksi redoks dalam sel (65) (65) (65)
volta.
 Menjelaskan prinsip sel-sel volta yang Sedang Sedang Sedang 65
banyak digunakan dalam kehidupan. (65) (65) (65)
 Menyimpulkan beberapa gejala korosi
dalam kehidupan sehari-hari Sedang Sedang Sedang 65
berdasarkan hasil pengamatan (65) (65) (65)
 Menjelaskan faktor-faktor yang Sedang Sedang Sedang 65
mempengaruhi terjadinya korosi (65) (65) (65)
berdasarkan hasil percobaan.

2.2 Menjelaskan reaksi oksidasi-


reduksi dalam sel elektrolisis

 Merancang dan melakukan percobaan


Sedang Sedang Sedang 65
tentang sel elektrolisis. (65) (65) (65)
 Menuliskan reaksi yang terjadi pada
katoda dan anoda dari elektroda suatu Sedang Sedang Sedang 65
larutan/cairan. (65) (65) (65)

2,3 Menerapkan hukum Faraday


untuk elektrolisis larutan
64
elektrolit
 Menerapkan konsep hukum Faraday
dalam perhitungan sel elektrolisis. (60) (65) (63) 62.6
 Menuliskan reaksi elektrolisis pada
penyepuhan dan pemurnian suatu (65) (65) (63) 64.3
logam.

3.1 Mengidentifikasi kelimpahan


unsur-unsur utama dan transisi di
alam dan produk yang
mengandung unsur tersebut

 Mengidentifikasi keberadaan unsur-


Sedang Sedang Sedang 65
unsur yang ada di alam terutama di (65) (65) (65)
Indonesia.
 Mengidentifikasi produk- Sedang Sedang Sedang 65
produk yang mengandung unsur (65) (65) (65)
tersebut.

3.2 Mendeskripsikan kecenderungan


sifat fisik dan kimia unsur utama
dan unsur transisi (titik didih, titik
leleh, kekerasan, warna,
kelarutan, kereaktifan, dan sifat
khusus lainnya)

Menguraikan sifat-sifat fisis unsur antara Sedang Sedang Sedang


lain jari-jari, titik didih, titik leleh, (65) (65) (65)
kekerasan, warna, dan sifat khusus
lainnya.
Menguraikan sifat-sifat kimia unsur baik Sedang Sedang Sedang
melalui percobaan atau diskusi misalnya: (65) (65) (65)
kereaktifan, kelarutan, dan sifat khusus
lainnya.
Merancang dan melakukan percobaan Sedang Sedang Sedang
tentang daya pengoksidasi halogen dan (65) (65) (65)
daya pereduksi halida. Sedang Sedang Sedang
Melakukan percobaan reaksi iodida dengan (65) (65) (65)
yodat.
Melakukan percobaan penentuan kadar zat
dalam bahan ( misal NaClO dalam
Sedang Sedang Sedang
pemutih) (65) (65) (65)
Melakukan percobaan reaksi nyala Sedang Sedang Sedang
senyawa logam alkali dan alkali tanah dan (65) (65) (65)
mengidentifikasi warna nyalanya.
Merancang dan melakukan percobaan Sedang Sedang Sedang
untuk menentukan keteraturan sifat unsur (65) (65) (65)
periode ke-tiga. Sedang Sedang Sedang
Mengidentifikasi sifat-sifat fisik,sifat kimia (65) (65) (65)
unsur-unsur pereode keempat Sedang Sedang Sedang
Menjelaskan pengertian air sadah dan (65) (65) (65)
kerugian yang ditimbulkannya. Sedang Sedang Sedang
Menghilangkan kesadahan air dengan (65) (65) (65)
melakukan eksperimen baik kesadahan
sementara maupun kesadahan tetap.

3.3 Menjelaskan manfaat, dampak


dan proses pembuatan unsur-
unsur dan senyawanya dalam
kehidupan sehari-hari

Menjelaskan manfaat dan dampaknya Sedang


unsur-unsur aluminium, karbon, nitrogen, (65) Sedang Sedang
oksigen, belerang, silikon, besi, kromium, (65) (65)
tembaga, dan lain-lain serta senyawanya
dalam kehidupan sehari-hari dan industri. Sedang
Menjelaskan pembuatan unsur dan (65) Sedang Sedang
senyawa di laboratorium dan industri Sedang (65) (65)
(misalnya H2SO4, N2, Fe, Al, NH3 dan O2) (65) Sedang Sedang
 Menentukan komposisi unsur dalam (65) (65)
pupuk
3.4 Mendeskripsikan unsur-unsur
radioaktif dari segi sifat-sifat fisik
dan sifat-sifat kimia , kegunaan,dan
bahayanya
 Mendeskripsikan penemuan unsur Sedang Sedang Sedang
radioaktif (65) (65) (65)
 Mengidentifikasi sifat-sifat unsur Sedang Sedang Sedang
radioaktif (65) (65) (65)
Sedang Sedang Sedang
 Menentukan pita kestabilan inti
(65) (65) (65)
 Menuliskan persamaan reaksi inti Sedang Sedang Sedang
 Mendeskripsikan kegunaan unsur- (65) (65) (65)
unsur radioaktif Sedang Sedang Sedang
(65) (65) (65)
 Mendeskripsikan bahaya unsur-unsur Sedang Sedang Sedang
radioaktif (65) (65) (65)

KELAS : XII/6

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL


KOMPETENSI DASAR DAN
INDIKATOR
KOMPLEK DAYA INTAKE KKM
SITAS DUKUNG SISWA
4.1 Mendeskripsikan struktur, cara
penulisan, tata nama, sifat,
kegunaan, dan identifikasi
senyawa karbon (halo alkana,
alkanol, alkoksi alkana, alkanal,
alkanon, asam alkanoat, dan alkil
alkanoat)

 Menuliskan struktur dan nama


Sedang Sedang Sedang 65
senyawa karbon berdasarkan gugus (65) (65) (65)
fungsinya.
Sedang Sedang Sedang 65
 Menentukan isomer senyawa (65) (65) (65)
karbon. Sedang Sedang Sedang 65
(65) (65) (65)
 Mendeskripsikan kegunaan senyawa
karbon. Sedang Sedang Sedang 65
(65) (65) (65)
 Menjelaskan sifat fisis dan
sifat kimia senyawa karbon melalui tes
identifikasi.
4.2 Mendeskripsikan struktur, cara
penulisan, tata nama, sifat, dan
kegunaan benzena dan
turunannya

 Menjelaskan rumus struktur benzena dan


Sedang Sedang Sedang 65
membuktikan setiap atom C pada cincin (65) (65) (65)
benzena fungsinya sama.
 Menjelaskan reaksi substitusi atom H pada Sedang Sedang Sedang 65
cincin benzena dan pengertian ortho, meta, (65) (65) (65)
dan para.
 Menjelaskan sifat kimia dan sifat fisika Sedang Sedang Sedang 65
benzena dan turunannya (65) (65) (65)
 Menjelaskan kegunaan benzena dan Sedang Sedang Sedang 65
turunannya dalam kehidupan sehari-hari, (65) (65) (65)
seperti fenol, anilin, BHC, TNT, aspirin, dan
zat warna (azo) serta dampaknya.

4.3 Mendeskripsikan struktur, tata


nama, penggolongan, sifat dan
kegunaan makromolekul
(polimer, karbohidrat, dan
protein)

 Menjelaskan pengertian polimer, baik


Sedang Sedang Sedang 65
polimer alam maupun polimer sintetis. (65) (65) (65)
 Menjelaskan pembentukan polimer
berdasarkan asal dan jenis monomer Sedang Sedang Sedang 65
pembentuknya melalui reaksi polimerisasi (65) (65) (65)
(plastik, protein, karbohidrat).
 Merancang dan melakukan percobaan Sedang Sedang Sedang 65
untuk mengidentifikasi protein dalam (65) (65) (65)
makanan (uji biuret, xantoprotein).
 Menjelaskan sifat fisis dan sifat kimia Sedang Sedang Sedang 65
polimer. (65) (65) (65)
 Menggolongkan monosakarida menjadi Sedang Sedang Sedang 65
aldosa dan ketosa berdasarkan jenis gugus (65) (65) (65)
karbonil yang dimilikinya dan menuliskan
rumus struktur serta tata namanya.
Sedang Sedang Sedang 65
 Menjelaskan reaksi hidrolisis disakarida
dan polisakarida dengan enzim tertentu.
(65) (65) (65)
 Menjelaskan kegunaan polimer dalam
kehidupan sehari-hari dan pentingnya Sedang Sedang Sedang 65
mewaspadai dampaknya terhadap (65) (65) (65)
lingkungan.

4.4 Mendeskripsikan struktur, tata


nama, penggolongan, sifat, dan
kegunaan lemak

 Menuliskan rumus struktur dan tata nama


Sedang Sedang Sedang 65
lemak dan minyak. (65) (65) (65)
 Mengklasifikasi lemak berdasarkan Sedang Sedang Sedang 65
kejenuhan ikatan. (65) (65) (65)
 Mengamati dan menguraikan sifat fisis dan Sedang Sedang Sedang 65
sifat kimia lemak dan minyak. (65) (65) (65)
Menguraikan fungsi dan peran lemak dan Sedang Sedang Sedang 65
minyak dalam kehidupan. (65) (65) (65)

Anda mungkin juga menyukai