Rwferensu Fajtor Pembatas
Rwferensu Fajtor Pembatas
maupun lebih dari satu jenis pada suatu media tanam dengan sistem yang berbeda untuk diambil
hasilnya dan dimanfaatkan. Pada suatu tanaman mengalami pertumbuhan dan perkembangan baik dari
tinggi, jumlah daun, besar batang, warna daun, dan lain-lainnya. Dalam mengalami proses pertumbuhan
dan perkembangan, tanaman dipengeruhi oleh beberapa hal. Salah satu hal yang mempengaruhi proses
pertumbuhan dan perkembangan adalah faktor pembatas.
Faktor pembatas adalah sesuatu yang dapat mempengaruhi suatu makhluk hidup (pertumbuhan,
perkembangan, dan distribusi), baik menurunkan maupun meningkatkan kualitas suatu makhluk hidup.
Dalam faktor pembatas dikenal tiga hukum, yaitu Hukum Minimum Liebig, Hukum Toleransi Shelford,
dan Hukum Gabungan.
Hukum Minimum Liebig adalah hukum yang berhubungan dengan minimum kritisnya bukan dari jumlah
sedikitnya sedangkan yaitu hukum yang terdapat batas minimum dan maksimum pada proses pertumbuhan
dan perkembangan tanaman gabungan dari kedua hukum yang sudah ada.
termasuk keluarga Brassicaceae. Tumbuhan pakcoy berasal dari China dan telah
dibudidayakan setelah abad ke-5 secara luas di China Selatan dan China Pusat
serta Taiwan. Sayuran ini merupakan introduksi baru di Jepang dan masih
sefamili dengan Chinese vegetable. Saat ini pakcoy dikembangkan secara luas di
pakcoy tidak hanya menanam satu jenis tanaman di satu lahannya. Tanaman ini
banyak dipilih petani karena pembudidayaannya yang relatif mudah. Masa panen
pakcoy cukup singkat, hanya sekitar 42 hari. Masyarakat pun kini semakin
banyak yang mengenal dan menyukai sawi pakcoy ini dibandingkan dengan sawi
atau sayuran lain. Karena pakcoy memiliki kandungan vitamin yang cukup dan
mudah dalam pengolahannya. Tekhnik budidaya yang mudah dan minat pasar
yang cukup tinggi ini membuat banyak petani menanam pakcoy sebagai tanaman
Kingdom : Plantae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Brassicales
Famili : Brassicaceae
Genus : Brassica
tanaman pakcoy
merupakan salah satu sayuran penting di Asia, atau khususnya di China. Daun
pakcoy bertangkai, berbentuk oval, berwarna hijau tua, dan mengkilat, tidak
membentuk kepala, tumbuh agak tegak atau setengah mendatar, tersusun dalam
spiral rapat, melekat pada batang yang tertekan. Tangkai daun, berwarna putih
atau hijau muda, gemuk dan berdaging, tanaman mencapai tinggi 15–30 cm.
berbagai varietas dalam kelompok ini. Terdapat bentuk daun berwarna hijau
pudar dan ungu yang berbeda. Lebih lanjut dinyatakan pakcoy kurang peka
terhadap suhu ketimbang sawi putih, sehingga tanaman ini memiliki daya
kerapatan tinggi; yaitu sekitar 20– 25 tanaman/m2, dan bagi kultivar kerdil
ditanam dua kali lebih rapat. Kultivar genjah dipanen umur 40-50 hari, dan
kultivar lain memerlukan waktu hingga 80 hari setelah tanam. Pakcoy memiliki
umur pasca panen singkat, tetapi kualitas produk dapat dipertahankan selama 10
hari, pada suhu 0 dan RH 95% (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998).
Pengaruh Konsentrasi Nutrisi Dan Ph Larutan Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Pakcoy (Brassica Chinensis)
Hidroponik Sistem Sumbu (Wick System)
¹111111111111122334445566788
Salisbury dan Ross (1997) menyatakan bahwa ketersediaan air yang cukup
untuk memenuhi kebutuhan air bagi tanaman sangat penting. Peranan air pada
tanaman sebagai pelarut berbagai senyawa molekul organik (unsur hara) dari
limbung (sink), menjaga turgiditas sel diantaranya dalam pembesaran sel dan
suhu bagi tanaman. Apabila ketersediaan air tanah kurang bagi tanaman maka
akibatnya air sebagai bahan baku fotosintesis, transportasi unsur hara ke daun
merupakan perbedaan antara jumlah air dalam tanah pada kapasitas lapang (air
yang tersimpan dalam tanah yang tidak mengalir karena gaya gravitasi) dan
jumlah air dalam tanah pada persentase pelayuan permanen (persentase kelembapan dimana tanaman akan
layu dan tidak akan segar kembali dalam
berbeda pula. PENGARUH INTERVAL WAKTU DAN TINGKAT PEMBERIAN AIR TERHADAP
Air merupakan kebutuhan pokok bagi semua tanaman juga merupakan bahan
penyusun utama dari pada protoplasma sel. Di samping itu, air adalah komponen
utama dalam proses fotosintesis, pengangkutan assimilate hasil proses ini kebagian-
bagian tanaman hanya dimungkinkan melalui gerakan air dalam tanaman. Dengan
peranan tersebut di atas, jumlah pemakaian air oleh tanaman akan berkorelasi posistif
dengan produksi biomase tanaman, hanya sebagian kecil dari air yang diserap akan
Dwidjoseputro, 1984).
antara 80-90 persen dari berat kering tanaman. Persentase ini akan menjadi lebih
besar lagi pada bagian-bagian tanaman yang sedang aktif tumbuh. Penyerapan air
(water absorbtion) oleh akar ini sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan yaitu air
yang tersedia dalam tanah, temperature tanah, aerasi tanah dan konsentrasi larutan
dalam tanaman yang berakibat berkurangnya hasil fotosintesis atau semua proses-
proses fisiologis berjalan tidak normal. Apabila keadaan ini berjalan terus, maka
akibat yang terlihat, misalnya tanaman kerdil, layu, produksi rendah, kualitas turun
Menurut Clogh dan Milthorpe (1975), pengaruh kekurangan air pada tanaman
tembakau dapat dijelaskan yaitu sejak bermulanya pembentukan daun, luas daun dan
yang sedang mulai berkembang tersusun atas 5 (lima) lembar per tanaman sampaidengan periode
pertumbuhan. Selanjutnya, bahwa laju pembentukan daun pada
tanaman yang kebutuhan airnya terpenuhi adalah konstan setiap saat bila