Rumusan Masalah
Rumusan Masalah
Rumusan Masalah
1. Apa yang membuat Pneumonia menjadi prioritas utama masalah yang harus
diatasi?
Menurut Riskesdas 2013 Nusa Tenggara Timur merupakan provinsi tertinggi period
prevalence ISPA yaitu sebesar (41,7 %), dimana Kabupaten/kota yang tertinggi
prevalensi ISPA-nya adalah Sumba Tengah (69 %) dan terendah Manggarai (22 %).
Penyakit ISPA merupakan penyebab utama pada kematian bayi dan balita di Nusa
Tenggara Timur, dan diketahui bahwa (80%-90%) dari seluruh kasus kematian ISPA
disebabkan oleh pneumonia.
Riskesdas (2013)
Selain itu didapatkan beberapa faktor resiko dari pneumonia yang selaras dengan
karakteristik masalah sosial ekonomi yang terjadi di masyarakat NTT, yaitu :
1. Status gizi yang tidak baik
Di negara-negara berkembang, faktor nutrisi sangat berhubungan dengan kasus
pneumonia dan kematian yang diakibatkan oleh pneumonia pada anak balita. Status
nutrisi berhubungan erat dengan status kesehatan anak balita. Status nutrisi
berkaitan dengan asupan makanan yang kurang, gangguan penyerapan nutrisi,
kehilangan nutrisi langsung, dan gangguan metabolisme. Status nutrisi yang rendah
meningkatkan resiko infeksi, menurunkan sistem kekebalan tubuh dan gangguan
metabolisme (Gibbons, 2013). Penelitian di Indonesia menunjukkan hasil bahwa
balita dengan status nutrisi buruk memiliki kemungkinan 6,52 kali lebih besar
tertular pneumonia dibandingkan dengan balita dengan status nutrisi yang baik
(Hartati, Nurhaeni, & Gayatri, 2012.). Aspek-aspek mungkin berbeda di setiap
wilayah Indonesia. Penelitian di NTT pada tahun 2011 tentang status nutrisi
menyimpulkan bahwa status nutrisi yang rendah di provinsi tersebut merupakan
bagian dari efek cara orang tua merawat anak sejak bayi yaitu memberi makan anak
berupa nasi tanpa lauk pauk. Hal tersebut menggambarkan balita di NTT hanya
mendapatkan nutrisi berupa karbohidrat dan tidak mendapatkan zat nutrisi lainnya
(Riyadi, Martianto, Hastusi, Damayanthi, & Murtilaksono, 2011).
3. Lingkungan
Lingkungan berpengaruh signifikan terhadap kesehatan balita. Balita dengan
kondisi lemah dan sistem kekebalan tubuh yang tidak sempurna, berisiko tinggi
terkena penyakit seperti pneumonia. Faktor lingkungan yang berhubungan dengan
perkembangan pneumonia pada balita yaitu polusi udara baik di dalam dan di luar
ruangan (Smith et al., 2011; Phung et al., 2016), paparan asap rokok (Sonego,
Pellegrin, Becker, & Lazzerini, 2015; Vanker et al., 2016), kepadatan penduduk
(Bhatt, Paul, & Gulati, 2018), dan sanitasi yang buruk (Chang et al., 2018).
Mengurangi polusi udara di rumah dan penggunaan kompor minimal asap dapat
mengurangi kejadian pneumonia berat. Hemat energy di dalam rumah dapat
mencegah kebakaran, menghemat waktu, ongkos bahan bakar, dan berkontribusi
terhadap kehidupan yang lebih baik. (Smith et al, 2011).
4. Kemiskinan
Status sosial ekonomi keluarga adalah faktor predisposisi yang signifikan terhadap
kasus pneumonia anak. Studi lintas budaya di Asia, Afrika, dan Amerika Latin
menemukan hubungan yang signifikan antara kemiskinan, risiko, dan keparahan
penyakit pneumonia anak (Bedford & Sharkey, 2014; Ibraheem, Johnson, &
Abdulkarim, 2014; Muhsin, 2014; Nguyen et al., 2017; Pina, Moraes, Freits, &
Mello, 2017). Studi tersebut menekankan bahwa kemiskinan mengakibatkan
kondisi rentan yang dapat meningkatkan risiko pneumonia. Kemiskinan berarti
kurangnya pendapatan untuk membeli makanan dalam jumlah yang cukup dan
kualitas makanan yang kurang baik, yang mengarah pada kekurangan gizi dan
ketidakmampuan untuk mengakses layanan kesehatan. Kemiskinan juga
berhubungan dengan pendidikan rendah, kurangnya pengetahuan, perumahan dan
sanitasi yang tidak layak, kurangnya akses air bersih, dan perumahan padat
penduduk juga meningkatkan risiko pneumonia anak (Nguyen et al., 2017; Tiewsoh
et al., 2009; Zeng et al., 2013.).
Presentase cakupan penemuan dan penanganan pneumonia pada tahun 2017 tertinggi
ada di kabupaten Kupang dan terendah di kabupaten Rote Ndao dan yang tidak melapor
adalah kabupaten Sumba Barat, Sumba Barat Daya dan sabu Raijua.
Sumber:
RISKESDAS 2013
Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2017
Analisis Situasi Pneumonia pada Anak: Kebijakan di Aras Nasional dan Implementasi
Penanganan di Kabupaten Bandung dan Sumba Barat, Indonesia. 2019.