Hadeh Gak Usah Dibuka Ges
Hadeh Gak Usah Dibuka Ges
Seorang perempuan Nn. Y usia 20 tahun dibawa oleh gurunya ke RS Mawar Melati setelah
terpleset di kamar mandi sekolah. Gurunya berkata bahwa ia terjatuh dengan posisi
terlentang. Saat diperjalanan menuju ke rumah sakit, Nn. Y hanya mengeluh kesakitan pada
tulang belakang atas panggul dan mengeluh kakinya tidak bisa digerakan, saat tiba di UGD
rumah sakit, perawat P melakukan observasi tanda-tanda vital dengan hasil TD: 100/70, N:
90, RR: 18, S: 36°C. Dan GCS Compos Mentis, E: 4 – V: 5 – M: 5. Saat pasien ditanyai
oleh perawat skala nyeri dari 0 – 10, pasien mengatakan jika skala nyeri berada pada angka
7. Pasien dianjurkan untuk segera melakukan CT scan. Dari hasil CT scan terjadi dislokasi
S1, kemudian dokter dan perawat berkolaborasi untuk menyarankan pasien agar segera
dilakukan pembedahan untuk memperbaiki tulang belakang dan mengurangi tekanan di
saraf sacral S1.
Seorang perempuan Nn. Y usia 20 tahun dibawa oleh gurunya ke RS Mawar Melati setelah
terpleset di kamar mandi sekolah. Gurunya berkata bahwa ia terjatuh dengan posisi
terlentang. Saat diperjalanan menuju ke rumah sakit, Nn. Y hanya mengeluh kesakitan pada
tulang belakang atas panggul dan mengeluh kakinya tidak bisa digerakan, saat tiba di UGD
rumah sakit, perawat P melakukan observasi tanda-tanda vital dengan hasil TD: 100/70, N:
90, RR: 18, S: 36°C. Dan GCS Compos Mentis, E: 4 – V: 5 – M: 5. Saat pasien ditanyai
oleh perawat skala nyeri dari 0 – 10, pasien mengatakan jika skala nyeri berada pada angka
7. Pasien dianjurkan untuk segera melakukan CT scan. Dari hasil CT scan terjadi dislokasi
S1, kemudian dokter dan perawat berkolaborasi untuk menyarankan pasien agar segera
dilakukan pembedahan untuk memperbaiki tulang belakang dan mengurangi tekanan di
saraf sacral S1.
Seorang perempuan Nn. Y usia 20 tahun dibawa oleh gurunya ke RS Mawar Melati setelah
terpleset di kamar mandi sekolah. Gurunya berkata bahwa ia terjatuh dengan posisi
terlentang. Saat diperjalanan menuju ke rumah sakit, Nn. Y hanya mengeluh kesakitan pada
tulang belakang atas panggul dan mengeluh kakinya tidak bisa digerakan, saat tiba di UGD
rumah sakit, perawat P melakukan observasi tanda-tanda vital dengan hasil TD: 100/70, N:
90, RR: 18, S: 36°C. Dan GCS Compos Mentis, E: 4 – V: 5 – M: 5. Saat pasien ditanyai
oleh perawat skala nyeri dari 0 – 10, pasien mengatakan jika skala nyeri berada pada angka
7. Pasien dianjurkan untuk segera melakukan CT scan. Dari hasil CT scan terjadi dislokasi
S1, kemudian dokter dan perawat berkolaborasi untuk menyarankan pasien agar segera
dilakukan pembedahan untuk memperbaiki tulang belakang dan mengurangi tekanan di
saraf sacral S1.
1. Apa yang menyebabkan spinal cord injury? Definisi dan Etiologi Spinal Cord
Injury.
2. Bagaimanakah proses spinal cord injury sehingga dapat menimbulkan skala nyeri 7
dan kaki tidak bisa digerakkan? Patofisiologi dan Klasifikasi Spinal Cord Injury.
3. Mengapa pasien harus melakukan CT Scan? Diagnosa Penunjang.
4. Bagaimanakah hasil CT Scan yang terlihat pada Nn. Y? Pemeriksaan Diagnostic.
5. Diagnosa medis apa yang mungkin ditegakkan pada Nn. Y? Traumatic Spinal Cord
Injury.
6. Apakah tujuan pembedahan pada Nn. Y? Penatalaksanaan Spinal Cord Injury.
7. Apa saja yang harus dipersiapkan oleh perawat sebelum melakukan pembedahan?
Asuhan Keperawatan pada pasien Traumatic Spinal Cord Injury.
1. Definisi: Cedera medulla spinalis adalah suatu kerusakan pada medulla spinalis akibat
trauma atau non trauma yang akan menimbulkan gangguan pada sistem motorik,
sistem sensorik dan vegetatif. Kelainan motorik yang timbul berupa kelumpuhan atau
gangguan gerak dan fungsi otot-otot, gangguan sensorik berupa hilangnya sensasi
pada area tertentu sesuai dengan area yang dipersyarafi oleh level vertebra yang
terkena, serta gangguan sistem vegetatif berupa gangguan pada fungsi bladder, bowel
dan juga adanya gangguan fungsi seksual.
2. Etiologi: Cedera medula spinalis dapat dibagi menjadi dua jenis:
a. Cedera medula spinalis traumatik, terjadi ketika benturan fisik eksternal seperti
yang diakibatkan oleh kecelakaan kendaraan bermotor, jatuh atau kekerasan,
merusak medula spinalis. Sebagai lesi traumatik pada medula spinalis dengan
beragam defisit motorik dan sensorik atau paralisis. Sesuai dengan American
Board of Physical Medicine and Rehabilitation Examination Outline for Spinal
Cord Injury Medicine, cedera medula spinalis traumatik mencakup fraktur,
dislokasi dan kontusio dari kolum vertebra.
b. Cedera medula spinalis non traumatik, terjadi ketika kondisi kesehatan seperti
penyakit, infeksi atau tumor mengakibatkan kerusakan pada medula spinalis, atau
kerusakan yang terjadi pada medula spinalis yang bukan disebabkan oleh gaya
fisik eksternal. Faktor penyebab dari cedera medula spinalis mencakup penyakit
motor neuron, myelopati spondilotik, penyakit infeksius dan inflamatori, penyakit
neoplastik, penyakit vaskuler, kondisi toksik dan metabolik dan gangguan
kongenital dan perkembangan.
3.