Anda di halaman 1dari 9

PENGANTAR ILMU POLITIK

BAB I : SIFAT, ARTI, DAN HUBUNGAN ILMU POLITIK DENGAN PENGETAHUAN


LAINNYA

A. PERKEMBANGAN DAN DEFINISI ILMU POLITIK

Ilmu politik di pandang merupakan salah satu cabang dari dasar, rangka, dan ruang
lingkup yang jelas. Jadi pembahasan yang rasional dari aspek negara dan kehidupan politik,
bahkan ilmu politik merupakan ilmu yang paling tua di dunia. Di yunani kuno pemikiran
mengenai negara sudah mulai pada tahun 450 SM. Di Indonesia mendapati berbagai karya tulis
yang membahas masalah sejarah dan kenegaraan. Di negara benua Eropa seperti Jerman,
Austria, dan Prancis bahasan mengenai politik dalam abad ke-18 dan ke-19 banyak dipengaruhi
oleh ilmu hukum dan karena itu fokus perhatiannnya negara hanya semata-mata.

Perkembangan yang berada terjadi di Amerika Serikat, mula-mula tekanan yuridis seperti
yang terdapat di Eropa memengaruhi bahasan masalah politik, namun hasrat yang kuat untuk
membebaskan diri dari tekanan lebih mendasar diri pada pengumpulan data empiris.
Sesudah Perang Dunia ke-2 perkembangan dunia politik semakin pesat lagi. Di negeri Belanda,
dimana sampai saat itu penelitian mengenai negara dimonopoli oleh Fakultas Hukum. Sementara
itu ilmu politik di negeri Eropa Timur memperlihatkan bahwa pendekatan tradisional dalam segi
sejarah, filsafat, dan yuridis yuridis yang sudah lama digunakan, masih berlaku hingga dewasa
ini.

Pesatnya perkembangan ilmu politik sesudah Perang Dunia ke-2 disebabkan karena
mendapat dorongan dari badan internasional terutama UNESCO. Pada masa berikutnya ilmu
sosial banyak memanfaatkan penemuan dari antropologi, psikologi, ekonomi, dan sosiologi.
Dengan demikian ilmu politik telah dapat meningkatkan mutu dengan banyak mengambil model
dari cabang ilmu sosial lainnya.

B. ILMU POLITIK SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN

Karakteristik ilmu pengetahuan adalah tantangan untuk menguji hipotesis melalui


eksperimen yang dapat dilakukan dalam keadaan terkontrol. Ilmu pengetahuan adalah
keseluruhan dari pengetahuan yang terkoordinasi mengenai pokok pemikiran tertentu. Gerakan
baru yang disebut dengan revolusi daam ilmu politik, sekalipun perilaku manusia adalah
kompleks, namun berulang yang dapat didefinisikan. Pendekatan perilaku mempunyai beberapa
keuntungan dengan memberi kesempatan mempelajari kegiatan dan susunan politik.

Ω Definisi Ilmu Politik

Ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari politik. Politik adalah usaha menggapai
kehidupan yang baik. Politik mempunyai arti penting karena sejak jaman dahulu masyarakat
mengatur kehidupan kolektif dengan baik mengingat masyarakat sering menghadapi terbatasnya
sumber alam, satu cara distribusi sumber daya agar semua warga negara merasa bahagia dan
puas. Jika memiliki kekuasaan suatu wilayah tertentu, kekuasaan perlu di jabarkan dalam
keputusan mengenai kebijakan yang akan menentukan alokasi dari sumber daya yang ada.
Dewasa ini definisi mengenai politik menekan upaya untuk mencapai masyarakat yang baik,
seperti kekuasaan, pembuatan keputusan, kebijaksanaan, alokasi nilai, dan sebagainya.

Ω Negara

Negara adalah suatu organisasi wilayah yang memiliki kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati
oleh rakyatnya.

Ω Kekuasaan

Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau suatu kelompok untuk mempengaruhi perilaku
seseorang atau kelompok lain.

Ω Pengambilan Keputusan

Keputusan adalah hasil dari membuat pilihan di antara beberapa alternatif.

Ω Kebijakan Umum

Kebijakan adalah suatu kumpulan yang diambil oleh seorang pelaku atau kelompok politik,
dalam usaha memilih tujuan dan cara untuk mencapai tujuan itu.

Ω Pembagian

Pembagian adalah pembagian dan penjatahan nilai-nilai dalam masyarakat.

C. BIDANG-BIDANG ILMU POLITIK

Ilmu Politik dibagi menjadi sembilang bidang, yaitu:

1. Teori Politik
2. Partai-partai politik
3. Administrasi negara
4. Hukum Internasional dan Politik Internasional
5. Organisasi Internasional
6. Pendapat umum dan Propaganda
7. Perbandingan Politik
8. Pemerintah Pusat dan Daerah
9. Hukum Tata Negara dan Hukum Internasional.
 Sejarah

Merupakan alat yang paling penting bagi ilmu poltik, oleh karena menyumbang data dan fakta
dari masa lampau,untuk diolah lebih lanjut.

 Filsafat

Merupakan pedoman bagi manusia dalam menetapkan sikap hidup dan tingkah lakunya.

 Hubungan Ilmu Politik dengan Ilmu-ilmu Sosial lainnya

Ilmu politik merupakan salah satu dari kelompok besar ilmu sosial dan erat sekali hubungannya
dengan anggota-anggota kelompok lainnya, seperti sosiologi, antropologi, ilmu hukum, ekonomi,
psikologi sosial, dan ilmu bumi sosial. Semua ilmu sosial mempunyai obyek penyelidikan yang
sama, yaitu manusia sebagai anggota kelompok.

 Sosiologi

Sosiologi menggambarkan bahwa pada masyarakat yang sederhana maupun yang kompleks yang
senantiasa terdapat kecenderungan untuk timbulnya proses, pengaturan, atau pola pengendalian
tertentu yang formal maupun yang tidak normal. Ilmu politik dan sosiologi sama dalam
pandangannya bahwa negara dapat dianggap baik sebagai asosiasi.

 Antropologi

Antropologi menunjukkan betapa sukarnya membina kehidupan yang bercorak nasional dari
komunitas yang tradisional, serta kehidupan tradisional lainnya yang mempunyai daya tahan kuat
terhadap usaha-usaha pembinaan kehidupan corak nasional tertentu.

 Ilmu Ekonomi

Ilmu ekonomi pada dewasa ini sudah menjadi salah satu cabang ilmu sosial yang memiliki teori,
ruang lingkup serta metodologi yang relatif ketat dan terperinci. Ilmu ekonomi termasuk ilmu
sosial yang sering digunakan untuk menyusun perhitungan ke depan.

 Psikologi Sosial

Psikologi adalah pengkhususan psikologi yang mempelajari hubungan timbal balik antara
manusia untuk berperan dalam ikatan kelompok atau golongan. Menjelaskan pula kondisi apa
yang akhirnya dapat merendahkan sikap dan reaksi masyarakat terhadap gejala baru yang di
hadapinya.
 Geografi

Faktor yang mendasar geografis, seperti pembatasan strategis, desakan penduduk, daerah
pengaruh memengaruhi politik.

 Ilmu Hukum

Ilmu hukum sangat erat kaitannya dengan ilmu politik, karena mengatur dan melaksanakan
undang-undang yang merupakan salah satu kewajiban negara yang penting. Cabang-cabang ilmu
hukum yang khususnya meneropong negara ialah hukum tata-negara dan ilmu negara. Ilmu
hukum sifatnya normatif dan selalu mencoba mencari unsur keadilan.

BAB II : KONSEP-KONSEP POLITIK


A. TEORI POLITIK
Teori politik adalah bahasan dan generalisasi dari fenomena yang bersifat politik, dengan
tujuan dari kegiatan politik, cara mencapai tujuan, kemungkinan dan kebutuhan yang
ditimbulkan oleh situasi politik, kewajiban yang diakibatkan tujuan politik itu. Konsep yang
dibahas dalam teori poitik ini adalah mencakup masyarakat, kelas sosial, negara, kekuasaan,
kedaulatan, hak dan kewajiban, kemerdekaan, lembaga negara, perubahan sosial, pembangunan
politik, modernisasi, dan sebagainya.

Teori dalam kelompok A dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu:


a. Filsafat Politik
Mencari penjelasan yang berdasarkan rasio, persoalan yang menyangkut alam semesta, harus
dipecahkan dulu sebelum persoalan politik yang dialami sehari-hari ditanggulangi. Sekaligus
menjadi pedoman mencapai kehidupan yang baik.
b. Teori Politik Sistematis
Merupakan suatu langkah lanjutan dari filsafat politik bahwa langsung menetapkan norma dalam
kegiatan politik.
c. Ideologi Politik
Himpunan nilai, ide, norma, kepercayaan, yang dimiliki seseorang atau kelompok atas dasar
menentukan sikap terhadap problematika politik yang menentukan perilku politiknya.

B. MASYARAKAT
Masyarakat adalah keseluruhan antara hubungan antar manusia, masyarakat adalah suatu
sistem hubungan yang ditata. Manusia mempunyai naluri untuk hidup bersama dengan orang lain
yang harmonis. Manusia mempunyai kebutuhan fisik maupun mental yang sukar dipenuhi
seorang diri, maka harus bekerja sama untuk mencapai beberapa nilai.
Harold D. Laswell merinci delapan nilai, yaitu:
o Kekuasaan
o Kekayaan
o Penghormatan
o Kesehatan
o Kejujuran
o Keterampilan
o Pendidikan
o Kasih sayang

C. NEGARA
Negara merupakan integrasi dari kekuasaan politik, negara adalah organisasi pokok dari
kekuasaan politik yang dalam hubungan manusia dalam masyarakat dan menertibkan gejala
kekuasaan dalam masyarakat. Negara itu merupakan organisasi yang dalam sesuatu wilayah
dapat memaksakan kekuasaannya secara sah terhadap semua golongan kekuasaan lainnya dan
yang menetapkan tujuan dari kehidupan bersama.

■ Definisi mengenai Negara


Secara umum dapat dikatakan bahwa negara adalah suatu daerah teritorial yang rakyatnya
diperintah oleh sejumlah pejabat dan yang berhasil menuntut dari warga negaranya ketaatan pada
peraturan perundangan melalui penguasaan monopolis terhadap kekuasaan yang sah.
■ Sifat-sifat Negara
1. Sifat memaksa
2. Sifat monopoli
3. Sifat mencakup semua
■ Unsur-unsur Negara
1. Wilayah
2. Penduduk
3. Pemerintah
4. Kedaulatan
■ Tujuan dan Fungsi Negara
Negara dipandang sebagai asosiasi manusia yang hidup dan bekerja sama untuk mengejar
beberapa tujuan bersama. Akan tetapi setiap negara terlepas dari ideologinya, menyelenggarakan
beberapa minimum fungsi yang mutlak, yaitu:
1. Melaksanakan penertiban
2. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya
3. Pertahanan
4. Menegakkan keadilan
■ Istilah Negara dan Istilah Sistem Politik
Konsep sistem politik merupakan pokok dari gerakan pembaharuan yang timbul dalam delapan
dekade lima puluhan. Sistem politik merupakan salah satu dari bermacam-macamnya sistem
yang terdapat dalam suatu masyarakat. Setiap sistem mempunyai fungsi tertentu untuk menjaga
kelangsungan hidup dan mencapai tujuan dari masyarakat tersebut. Salah satu aspek dalam
sistem poltik adalah budaya politik yang mencerminkan faktor subyektif.
Sistem politik ada empat macamnya, yaitu:
1. Kekuasaan
Sebagai cara untuk mencapai hal yang di inginkan
2. Kepentingan
Tujuan yang dikejar oleh pelau atau kelompok politik
3. Kebijaksanaan
Hasil dari interaksi antara kekuasaan dan kepentingan
4. Budaya politik
Orientasi subyektif dari individual terhadap sistem politik

D. KONSEP KEKUASAAN
Ω Definisi
Kekuasaan adalah kemampuan untuk dalam suatu hubungan sosial, melaksanakan kemauan
sendiri sekalipun mengalami perlawanan, dan adapun dasar kemampuan ini.(Max`Weber dalam
buku Wirtschaft and Gessellshaft). Esensi dari kekuasaan adalah hak mengadakan sanksi untuk
menyelenggarakan kekuasaan yang berbeda.
Ω Sumber Kekuasaan
Sumber kekuasaan dapat berupa kedudukan, kekayaan, atau kepercayaan. Dalam suatu
kekuasaan selalu ada satu pihak yang lebih kuat dari pihak lain. Jadi, selalu ada hubungan tidak
seimbang atau asimetris. Ketidakseimbangan ini sering menimbulkan ketergantungan.
Ω Pengaruh
Perumusan menurut Laswell dan Kaplan, yaitu: Kekuasaan adalah memengaruhi kebijakan orang
lain melalui sanksi yang sangat berat. Kekuasaan merupakan kasus khusus dari penyelenggaraan
pengaruh, proses ancaman, jika mereka tidak mematuhi kebijakan yang dimaksud.
Definisi lain dari Norman Barry, yaitu: Pengaruh adalah suatu tipe kekuasaan yang, jika
seseorang yang dipengaruhi agar bertindak dengan cara tertentu,dapat dikatakan terdorong untuk
melakukan tinakan yang sedemikian. Sekalipun ancaman sanksi yang terbuka tidak merupakan
motivasi yang mendorongnya.
BAB III : BERBAGAI PENDEKATAN DALAM ILMU POLITIK

A. Pendekatan

■ Pendekatan Legal/Institusional

Sering dinamakan pendekatan tradisional, dimana negara menjadi fokus pokok, terutama segi
konstitusional dan yuridisnya. Menyangkut sifat dari undang-undang dasar, masalah kedaulatan,
kedudukan dan kekuasaan formal dari lembaga kenegaraan seperti parlemen, badan eksekutif,
dan badan yudikatif.

■ Pendekatan Perilaku

Pemikiran pokok dari pendekatan ini adalah tidak ada gunanya membahas lembaga-lembaga
formal, kareena pembahasan seperti itu tidak banyak memberi informasi mengenai proses politik
yang sebenarnya. Pendekatan ini tidak menganggap lembaga formal sebagai titik sentral atau
independen, namun hanya sebagai kerangka bagi kegiatan manusia. Penganut pendekatan
perilaku mempelajari parlemen, maka yang dibahas perilaku anggota parlemen. Ciri khas
pendekatan perilaku ialah masyarakat dapat dilihat dari suatu sistem sosial, dan negara sebagi
suatu sistem politik yang menjadi subsistem dari sistem sosial.

■ Pendekatan Neo-Marxis

Kalangan Neo-Marx merupakan cendikiawan yang berasal dari kalangan “borjuis” dan seperti
cendikiawan dimana-mana, enggan menggabungkan diri dalam organisasi besar. Ada dua unsur
dalam pemikiran Neo-Marx yang menarik, yaitu:
1. Ramalannya tentang runtuhnya kapitalisme yang tidak terelakkan
2. Etika humanisnya yang meyakini bahwa manusia pada hakikatnya baik
Salah satu kelemahan yang melekat pada golongan Neo-Marx adalah bahwa mereka mempelajari
Marx dalam keadaan dunia yang sudah banyak berubah. Fokus analisis Neo-Marx adalah
kekuasaan serta konflik yang terjadi dalam negara, mengecam analisis struktural-fungsional dari
para behavioralis karena terlampau mengutamakan harmoni dan keseimbangan sosial dalam
suatu sistem politik. Melihat sejarah seolah-olah terdorong oleh pertentangan antara dua kelas
sosial, yang dulu dijelaskan sebagai konflik antara mereka yang memiliki alat produksi ataupun
yang tidak memiiki.

■ Teori Ketergantungan

Adalah kelompok yang mengkhususkan penelitiannnya pada hubungan antara negara dunia
pertama dan dunia ketiga. Kelompok ini berpendapat bahwa imperialisme itu masih hidup,
namun bentuk lain dominasi ekonomi di negara kaya terhadap negara yang kurang maju. Andre
Gunder Frank berpendapat bahwa penyelesaian masalah itu hanyalah melalui revolusi sosial
secara global. Teori ini juga ada perbedaan satu sama lain, yang menarik dari pendukung teori
ketergantungan , yang ada pada awalnya memusatkan perhatian pada negara Amerika Selatan
adalah pandangan mereka yang membuka mata kita terhadap akibat dari dominasi ekonomi.
■ Pendekatan Pilihan Rasional

Muncul dan berkembang belakangan sesudah pertentangan antara pendekatan yang dibicarakan
mencapai konsensus adanya pluralitas dalam berbagai macam pandangan. Pengikut pendekatan
ini menimbulkan kejutan karena mencanangkan bahwa mereka telah meningkatkan ilmu politik
menjadi suatu ilmu yang benar-benar science. Para penganut membuat simplifikasi yang radikal
dan memakai model matematika untuk menjelaskan dan menafsirkan gejala politik.

■ Pendekatan Institusionalisme Baru

Merupakan suatu visi yang meliputi beberapa pendekatan lain, bahkan beberapa bidang ilmu
pengetahuan lain, seperti sosiologi dan ekonomi. Institusionalisme dipicu oleh pendekatan
bevioralis yang melihat politik dan kebijakan publik sebagai hasil dan perilaku kelompok besar
atau massa. Dan pemerintah sebagai institusi yang hanya mencerminkan kegiatan massa itu.
Bentuk dan sifat dari institusionalis ditentukan oleh para aktor serta pilihannnya. Pendekatan
institusional baru menjelaskan bagaimana organisasi institusi itu,apa tanggung jawab dari setiap
peran dan bagaimana peran dan institusi berinterksi.

Inti dari institusionalisme baru oleh Robert E. Goodin sebagai berikut:


1. Aktor dan kelompok melaksanakan proyeknya dalam suatu konteks yang dibatasi secara
kolektif
2. Pembatasan itu terdiri dari institusi
3. Pembatasan memiliki keuntungan bagi individu ataupun kelompok dalam mengejar proyek
masing-masing
4. Disebabkan karena faktor yang membatasi kegiatan individu dan kelompok
5. Pembatasan ini mempunyai akar historis
6. Pembatasan ini mewujudkan, memelihara, dan membangun peluang serta kekuatan yang
berbeda

Anda mungkin juga menyukai