Anda di halaman 1dari 18

KERANGKA ACUAN TOGA

A. LATAR BELAKANG

Pengobatan tradisional adalah salah satu upaya pengobatan dan atau perawatan cara
lain diluar ilmu kedokteran dan ilmu keperawatanmencakup cara (metode) obat dan
pengobatannyayang mengacu kepada pengetahuanpengalamandan keterampilan yang
diperoleh secara turun menurun.Upaya pengobatan tradiosional adalah cara
menaggulangi masalah (gangguan) kesehatan individukeluarga dan masyarakat
dengan perawatan dan pengobatan tradisional.obat tradisional adalah bahan atau
ramuan yang berupa bahan tumbuhan dll.untuk mengantisifasi perkembangan
pengobatan tradisional di masyarakat maka pemerintah harus intensif melakukan
pendataanpengawasan dan pembinaan

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum

Meningkatnya pendayagunaan pengobatan tradisional baik secara tersendiri atau


terpadu pada sistim pelayaann kesehatan paripurnadalam rangka mencapai derajat
kesehatan yang optimal.

2. Tujuan Khusus
a. Meningkatnya mutu pelayanan pengobatan tradisionalsehingga masyarakat
terhindar dari dampak negatif.
b. Meningkatanya kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan
dengan upaya pengobatan tradisional
c. Terbinanya berbagai tenega pengobat tradisional dalam pelayanan kesehatan

C. HASIL YANG DIHARAPKAN


Setelah diberikan penyuluhan ini diharapkan masyarakat mampu menerapkan untuk
menanam toga dan memanfaatkan tanaman pekarangan dilingkunag tempat
tinggalnya.
D. LINGKUP PELAKSANAAN KEGIATAN
Pelaksanaan kegiatan adalah masyarakat kelurahan/pekon di wilayah kerja UPT
Puskesmas Fajar Bulan

E. MATERI
Materi dalam kegiatan penyuluhan Toga anatara lain:
 Pengertian toga
 Macam – macam Toga dan kegunaannya

F. PESERTA
Peserta dalam kegiatan penyuluhan ini adalah masyarakat kelurahan/Pekon
G. LOKASI KEGIATAN DAN WAKTU
Kegiatan dilakukan di balai Kelurahan/PekonPosyandu pada bulan maret september
2016

H. METODE YANG DIGUNAKAN


Metode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu :
 Ceramah atau penyampaian informasi
 Tanya jawab

Langkah – langkah kegiatan penyuluhan yaitu:

a. Perkenalan petugas kepada masyarakat


b. Penyampaian maksud dan tujuan
c. Penyampaian materi
d. Diskusi dan tanya jawab

I. SUMBER BIAYA
Biaya pelaksanaan penyuluhan TOGA berasal dari anggaran BOK Puskesmas Fajar
Bulan tahun 2016 berupa transport petugas ke lokasi untuk dua orang
Sasaran: Pengobat tradisional masyarakat
KERANGKA ACUAN NAPZA
( NARKOTIKA PSIKOTROPIKA DAN ZAT ADIKTIF)

A. LATAR BELAKANG

Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat /bahan berbahaya. Istilah yang
diperkenalkan khususnya oleh departemen RI adalah NAPZA yang merupakan singkatan
dari narkotika psikitropika dan zat adiktif. Semua istilah ini baik narkoba atau napza
mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai resiko kecanduan bagi
penggunanya. Menurut para ahli kesehatan narkoba sebenarnya adalah psikotropika yang
biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk
penyakit tertentu. Namun kini persepsi itu disalah gunakan akibat pemakaian yang telah
diluar batas dosis hingga kini penyebaran narkoba hampir diseluruh penduduk dunia
yang dapat dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-oknum yang tidak bertanggung
jawab. Upaya pemberantasan narkobapun sudah sering dilakukan namun masih sedikit
kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari kalangan dewasa maupun anak muda.
Hingga saat nini upaya yang sangat efektif untuk mencegah pengaruh narkoba pada
remaja yaitu dari pendidikan dan keluarga. Orang tua diharapkan mengawasi dan
mendidik anaknya untuk menjauhi narkoba.

TABEL DATA KASUS TINDAK PIDANA NARKOBA


TAHUN 2016

KASUS
%
BAHAN
NO TAHUN JUMLAH NAIK /
NARKOTIIKA PSIKOTROPIKA ADITIF
TURUN
LAINNYA
1 2007 11.380 9.289 1.961 22.630
2 2008 10.008 9.783 9.573 29.364 +2976
3 2009 11.140 8.779 10.964 30.883 +5,17
4 2010 17.897 1.181 7.599 26.677 -13,62
5 2011 19.128 1.601 9.067 29.796 +11,69
JUMLAH 69.553 30.633 39.164 139.350
Hingga kini narkoba telah merajalela dikalangan sekolah baik dari tingkat SMP hingga
SMA hal tersebut akan mengganggu prestasi belajar siswa yang mengkonsumsi narkoba
tersebut. Jika siswa mengkonsumsi narkoba tanpa henti (ketagihan) akan merusak
beberapa jaringan di tubuh pecandu yang mengakibatkan tidak konsen dalam pelajaran,
selalu gelisah, tidak fokus terhadap pelajaran sehingga prestasi siswa pecandu akan
menurun. Jika banyak siswa yang mengkonsumsi narkoba dan banyak pula siswa yang
akan kehilangan prestasi belajarnya.

B. TUJUAN
a. Tujuan Khusus
Memberikan informasi secara konferhensi kepada pembaca tentang narkoba dan
bahayanya
b. Tujuan umum
Untuk mengetahui tentang pengertian Jenis-jenis pengaruh serta efek penggunaan
narkoba
C. HASIL YANG DIHARAPKAN
Setelah diberikan sosialisasi atau penyuluhan diharapkan siswa-siswi SMP, MTs,
SMA, MA dapat menghindari menghindari pergaulan bebas dan narkoba

D. LINGKUP PELAKSANAAN KEGIATAN


Siswa-siswi SMP, MTs, MA SMA kelas VII dan X

E. MATERI
- Pengertian dan Jenis NAPZA
- Faktor-Faktor Penyebab penyalahgunaan NAPZA
- Dampak Penggunaan NAPZA
- Upaya Pencegahan dan penanggulangan terhadap bahaya NAPZA

F. PESERTA
Peserta dalam kegiatan sosialisasi penyuluhan ini adalah siswa kelas VII dan X

G. SUMBER BIAYA
Biaya pelaksanaan penyuluhan TOGA berasal dari anggaran BOK Puskesmas Fajar
Bulan tahun 2016 berupa transport petugas ke lokasi untuk dua orang
H. Lokasi Kegiatan dan waktu
Kegiatan dilakukan pada disekolah-sekolah pada bulan Februari-Desember 2016

I. METODE YANG DIGUNAKAN


Metode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu:
- Memberikan edukasi melalui video, diskusi kelompok, dan tanya jawab

J. SUMBER BIAYA
Biaya pelaksanaan penyuluhan NAPZA berasal dari anggaran BOK Puskesmas Fajar
Bulan tahun 2016 Sberupa transport petugas ke lokasi untuk dua orang
Sasaran: Pengobat tradisional masyarakat
KERANGKA ACUAN

POSYANDU

A. LATAR BELAKANG

Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan yang dilakukan oleh
pemerintah dan petugas kesehatan yang dikelola dari, oleh, untuk dan bersama
masyarakat guna meningkatkan status kesehatan masyarakat, terutama kesehatan bayi
dan balita. Kurang terpantaunya status gizi balita menjadi kendala petugas kesehatan
untuk mendeteksi sedini mungkin adanya penyimpangan pertumbuhan dan
perkembangan pada balita, sehingga intervensi dan rencana tindak lanjut tidak
berjalan dengan optimal.

Dalam rangka mendukung dan mecapai target Milenium Development Goals (


MDGs) dimana hamper 70% Goals yang ditetapkan dalam kegiatannya adalah
ditunjukan untuk meningkatkan kecepatan kesejahteraan ibu dan anak serta
pemberdayaan perempuan, maka untuk itu sekuruh pilar kelembagaan masyarakat
yang bergerak dibidang kesehatan dan pemberdayaan perempuan serta pemberdayaan
masyarakat diharapkan mendapat perhatian lebih luas dan serius untuk kita
laksanakan.

B. TUJUAN KEGIATAN
1. Tujuan Umum
a. Mengurangi angka kesakitan dan kematian pada ibu dan anak
2. Tujuan khusus
a. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam meningkatkan status kesehatan balita
b. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran ibu akan pentingnya pemberian
ASI Eksklusif pada bayi 0 - 6 bulan (tanpa memberikan makanan apapun)
c. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran ibu akan pentingnya gizi
seimbang untuk kesehatan ibu dan bayi
d. Meningkatkan kesadaran ibu untuk aktif datang menimbang balitanya ke
posyandu, sehingga pertumbuhan dan perkembangannya terpantau
C. MANFAAT KEGIATAN
a. Memberikan informasi dan pengetahuan kepada masyarakat khususnya ibu dan
balita tentang pentingnya pemberian ASI Eksklusif, makanan dengan gizi
seimbang dan penimbangan balita setiap bulan, sihingga ibu dapat menjalankan
dan mempraktikannya di rumah
b. Terpantaunya pertumbuhan dan perkembangan balita setiap bulannya.

D. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Pengetahuan sasaran pada H-1 dilakukan oleh kader dengan membawa nama
sasaran dan diumumkan juga melalui pengeras suara
2. Pelaksaan posyandu dengan menggunakan system 5 meja
3. H+1 pencarian sasaran yang tidak hadir pada saat pelasanaan posyandu (
sweeping)

E. SASARAN
WUS, PUS Ibu Hamil, Bayi, Balita
Target masing-masing sasaran dipuskesmas sesuai dengan target yang ditetapkan oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota.

F. HASIL KUNJUNGAN
a. Proses pelaksanaan: pengukuran antropometri balita, dilanjutkan dengan
penentuan ststus gizi balita dan diakhiri dengan penyuluhan atau konsultasi
kepada ibu balita dengan status gizi kurang/ berada di garis kuning dan BGM
KMS dengan metode Tanya jawab
b. Permasalahan yang dihadapi: kurangnya pengetahuan dan minat ibu untuk
membawa balitanya datang ke posyandu
c. Kesimpulan/ saran perbaikan: masih ada balita yang tidak terpantau pertumbuhan
dan perkembangannya, terutama status gizinya, sehingga perlu adanya motivasi
dan dorongan secara terus menerus oleh kader posyandu dan petugas kesehatan
agar ibu balita dengan senang dan bangga membawa balitanya datang ke
posyandu setiap bulannya.
G. SUMBER BIAYA
Biaya pelaksanaan kegiatan posyandu berasal dari anggaran BOK Puskesmas Fajar
Bulan tahun 2016 berupa transport petugas ke lokasi untuk dua orang
H. Lokasi Kegiatan dan waktu
Kegiatan dilakukan pada posyandu yang berada di kelurahan atau pekon wilayah
kerja UPT Puskesmas Fajar Bulan,jadwal disesuaikan

I. METODE YANG DIGUNAKAN


Metode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu pembinaan,pengarahan dan
pendampingan kader di posyandu

J. SUMBER BIAYA
Biaya pelaksanaan pembinaan Posyandu berasal dari anggaran BOK Puskesmas Fajar
Bulan tahun 2016 berupa transport petugas ke lokasi untuk dua orang
KERANGKA ACUAN

PHBS SEKOLAH

A. LATAR BELAKANG
Sehat adalah hak azasi manusia yang merupakan investasi pembangunan. Kesehatan
perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi dari berbagai gangguan/ ancaman penykit.
Anak sekolah merupakan asset (modal utama) pembangunan masa depan yang
perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya. Sekolah yaitu tempat
pembelajaran, dapat terancam terjadinya penularan penyakit jika tidak dikelola
dengan baik, sehingga perlu dilakukan upaya promosi kesehatan melalui peningkatan
PHBS pendidikan disekolah.
Sesua dengan undang-undang nomor 23 tahun 1992 pasal 45, tujuan Penyelenggaraan
Kesehatan Sekolah adalah meningkatkan kemampuan hidup sehat, meningkatkan
lingkungan sehat, mendidik SDM yng berkualitas. Menurut WHO, Konsep sekolah
sehat adalah sekolah yang melaksanakan UKS, yaitu menanamkan nilai-nilai phbs
dan menciptakan lingkungan sekolah yang sehat.
Sekolah sehat adalah sekolah yang mampu menjaga lingkungan yang jondusif untuk
meningkatkan kesehatan peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah
sehingga dapat mengoptimalkan pertumbuhan fisik dan mental serta perkembangan
kecerdasan peserta didik melalui upaya kesehatan.
PHBS disekolah adalah seku,pulan perilaku yang dipraktekan oleh peserta didik,
guru, dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil
pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan
kesehatan, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat.
Manfaat Penerapan PHBS di sekolah:
 Terciptanya sekolah yang bersih dan sehat sehingga peserta didik, guru, dan
masyarakat lingkungan sekolah terlindung dari berbagai gangguan dan ancaman
penyakit
 Meningkatkan semangat proses belajar mengajar yang berdampak pada prestasi
belajar peserta didik.
 Citra sekolah sebagai institusi pendidikan semakin meningkat sehingga mampu
menarik minat orang tua (masyarakat)
 Meningkatkan citra pemerintah daerah dibidang pendidikan
 Menjadi percontohan sekolah sehat bagi daerah lain.

PHBS di sekolah yang dapat dilakukan disekolah antara lain:


 Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun
 Jajan di kntin sekolah yang sehat
 Membuang sampah pada tempatnya
 Mengikuti kegiatan olahraga di sekolah
 Menimbang berat badan dan tinggi badan setiap bulan
 Tidak merokok di sekolah
 Memberantas jentik nyamuk di sekolah secara rutin
 Buang air besar dan buang air kecil di jamban sekolah

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan kemandirian dan peran serta warga sekolah dalam Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS), sehingga anak sekolah tumbuh sehat, cerdas dan
berprestasi.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatnya anak sekolah menerapkan PHBS
b. Anak sekolah menjadi kader kesehatan bagi keluarganya
c. Sekolah menjadi lembaga pembelajaran tentang PHBS
d. Para guru menjadi mitra pengembangan PHBS di tatanan sekolah
C. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Waktu : Pembinaan PHBS di sekolah wilayak kerja UPT Puskesmas Fajar Bulan
yang di rencanakan pada:
No Kegiatan Pelaksanaan
Bulan/Tahun
1 Pembinaan PHBS di SD Juni-Juli 2016
2
3

2. Tempat: ruang kelas masing-masing sekolah


D. NARASUMBER
1. Program Promkes
2. Program UKS
E. PESERTA

No Jenis Sekolah Jumlah Sekolah Jumlah Siswa setiap Total Siswa


Sekolah
1 SD
2 SMP
3 SMA
4

F. METODE
Metode pada kegiatan pembinaan PHBS di sekolah ini adalah ceramah dan Tanya jawab
KERANGKA ACUAN

PHBS RUMAH TANGGA

A. LATAR BELAKANG
PHBS ( Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di rumah tangga adalah upaya untuk
memberdayakan anggota trumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan
prilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam mengerkakan kesehatan di
masyarakat. PHBS (Prilaku Hidup Bersih dan Sehat) di rumah tangga di lakukan
untuk mencapai rumah tangga berprilaku hidup bersih dan sehat. Prilaku hidup bersih
dan sehat seseorang berhubungan dengan peningkatan kesehatan
individu,keluarga,masyarakat dan lingkungannya.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan selama 60 menit tentang PHBS rumah
tangga ,masyarakat dapat memaham,mengerti dan mampu mempraktekkan PHBS.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 60 menit tentang PHBS, diharapkan
keluarga dapat :
 Menjelaskan pengertian tentang PHBS
 Menjelaskan tentang manfaat PHBS
 Menjelaskan apa saja sepuluh PHBS rumah tangga
 Menjelaskan manfaat masing-masing sepuluh PHBS di rumah tangga

C. SASARAN
Penyuluhan kesehatan ini di tunjukkan kepada ibu rumah tangga di Kelurahan atau
Pekon di Wilayah kerja UPT Puskesmas Fajar Bulan

D. METODE
Metode yang digunakan penyuluhan ini adalah ceramah dan Tanya jawab

E. AlAT PERAGA
Alat peraga yang di gunakan dalam penyuluhan ini adalah Leaflet
F. WAKTU DAN TEMPAT
Pendataan di lakukan bulan Januari s/d Oktober 2016 di Kelurahan/Pekon di
wilayah kerja UPT Puskesmas Fajar Bulan

G. PEMBIAYAAN
Pembiayaan yang di gunakan untuk kegiatan penyuluhan ini berasal dari dana
Operasional Kesehatan Puskesmas Fajar Bulan

H. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan penyuluhan PHBS rumah tangga di wilayah
kerja UPT.Puskesmas Fajar Bulan . Keranga Acuan ini di buat sebagai acuan dalam
pelaksanaan kegiatan penyuluhan tersebut.
KERANGKA ACUAN

POSKESTREN

A. LATAR BELAKANG
Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) adalah pesantren yang memiliki kesiapan,
kemampuan, serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah
kesehatan secara mandiri sesuai dengan kemampuannya (Depkes RI 2007).
Poskestren merupakan salah satu wujud upaya kesehatan berbasis warga
dilingkungan pesantren dengan prinsip dari, oleh, untuk warga pesantren yang
mengabaikan aspek kuratif (pengobatan) dan rehabi;itatif (pemulihan kesehatan)
dengan binaan puskesmas setempat.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan nasional yaitu warga yang sehat,
mandiri dan berkembang. Dengan salah satu strateginya adalah pemberdayaan warga,
swasta, dan warga melalui kerja sama nasional dan global merupakan visi kementrian
kesehatan yang tertuang dalam renstra kementerian kesehatan tahun 2010-2014.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Terwujudnya pesantren yang sehat serta peduli dan tanggap terhadap
permasalahan kesehatan di wilayahnya
2. Tujuan khusus
 Meningkatnya pengetahuan warga pondok pesantren tentang kesehatan
 Meningkatnya sikap dan perilaku hidup bersih dan sehat bagi warga pondok
pesantren
 Meningkatnya peran aktif warga pondok pesantren dalam menyelenggarakan
upaya kesehatan
 Mampu melakukan survey mawas diri untuk mengetahui factor resiko
berbagai masalah kesehatan di pesantren
 Mampu melaksanakan pencatatan kegiatan Poskestren

C. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Kegiatan pokok: koordinasi dengan lintas program dan lintas sector dalam
melaksanakan kegiatan pembentukan Poskestren.
2. Rincian kegiatan
Pelaksanaan kegiatan poskestren
 Koordinator upaya promosi kesehatan membuka acara pembentukan Poskestren
 Sambutan dan pengarahan dari pihak (pengasuh) pondok pesantren
 Koordinator Upaya Promosi Kesehatan dari tim panitia pelaksanaan
pembentukan poskestren menyampaikan materi sosialisasi tentang pembentukan
Poskestren pada warga pondok pesantren
 Koordinator upaya promosi kesehatan dan tim panitia pelaksanaan pembentukan
Poskestren mengadakan musyawarah dengan warga pesantren untuk
mendapatkan kesepakatan pembentukan poskestren
 Koordinator Upaya Promosi Kesehatan dan tim panitia pelaksanaan
pembentukan poskestren bersama dengan warga pesantren memilih santri husada
untuk menjadi kader Poskestren
 Koordinator Upaya Promosi Kesehatan dan tim panitia pelaksanaan
pembentukan poskestren bersama dengan kader poskestren memilih pengurus
poskestren
 Koordinator Upaya Promosi Kesehatan dan tim panitia pelaksanaan
pembentukan poskestren bersama dengan kader Poskestren memilih pengurus
Poskestren
 Koordinator Upaya Promosi Kesehatan dan tim panitia pelaksanaan
pembentukan poskestren membekali santri husada agar mampu melakukan
survey mawas diri (SMD)
 Koordinator Upaya Promosi Kesehatan dan tim panitia pelaksana pembentukan
Poskestren melakukan musyawarah warga pesantren (MWP) untuk membahas
permasalahan kesehatan dan merencanakan tindak lanjut untuk menyelesaikan
permasalahan kesehatan yang ada dalam pesantren tersebut.
 Koordinator Upaya Promosi Kesehatan menutup acara pembentukan poskestren.

D. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Koordinasi dengan lintas program dan lintas sector dalam melaksanakan kegiatan
pembentukan poskestren
2. Membentuk tim pelaksana kegiatan pembentukan poskestren yang melibatkan
upaya kesling, gizi, KIA, P2
3. Menentukan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam pembentukan Poskestren
4. Menentukan jadwal kegiatan dalam pembentukan poskestren
5. Memberikan jadwal pelaksanaan pembentukan poskestren pada pihak terkait
(Pengurus Ponpes) sebelum melaksanakan kegiatan
6. Melaksanakan kegiatan sesuai jadwal pelaksanaan
7. Melaporkan hasil kegiatan dalam rapat bulanan dan rapat lintas sektoral
8. Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan

E. SASARAN
1. Pondok pesantren
2. Warga pondok pesantren
3. Tokoh agama/ pengasuh ponpes
4. Petugas kesehatan

F. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


1. Koordinator upaya Promkes melakukan monitoring kegiatan, melakukan evaluasi
dan tindak lanjut dari kegitan tersebut
2. Hasil kegiatan dilaporkan kepada kepala UPT Puskesmas Fajar Bulan dan
disampaikan pada rapat bulanan puskesmas serta rapat lintas sektoral yang
dilakukan 3 bulan sekali.

G. WAKTU DAN TEMPAT


Penyuluhan di lakukan di Pondok Pesantren di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Fajar
Bulan

H. PEMBIAYAAN
Pembiayaan yang di gunakan untuk kegiatan penyuluhan ini berasal dari dana
Operasional Kesehatan Puskesmas Fajar Bulan.

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Semua hasil kegiatan didokumentasikan oleh Koordinator upaya Promkes
2. Hasil kegiatan dilaporkan ke kepala UPT Puskesmas
3. Hasil evaluasi kegiatan ditindaklanjuti dan disampaikan pada rapat lokmin dan
pada rapat lintas sektoral
4.
KERANGKA ACUAN
AKU BANGGA AKU TAHU

A. LATAR BELAKANG
Kementerian kesehatan melaporkan pada tahun 2008 terjadi laju peningkatan kasus AIDS
yang semakin cepat terutama dalam 3 tahun terakhir ini. Berdasarkan laporan situasi
perkembangan HIV dan AIDS di Indonesia sepuluh tahun terakhir.
Secara kumulatif jumlah kasus AIDS yang dilaporkan adalah 26.483 kasus AIDS yang
berasala dari 33 provinsi artinya tidak satukan provinsi yang luput. Kasus terbanyak
terdapat di DKI Jakarta, papua, jawa barat jawa timur, bali, jawa tengah, Kalimantan
barat, Sulawesi selatan, diy, Sulawesi utara, sumatera utara,. Jumlah atau data kasus
AIDS yang terdeteksi diperoleh dari mereka yang di tolong atau datang mencari
pertolongan ke pelayanan AIDS / kesehatan.
Maka dapat disimpulkan tidaklah mungkin upaya pencegahan danpengendalian HIV dan
AIDS dilaksanakan tanpa dibarengi dengan kampanye edukasi public dan hal itu harus
segera dilakukan karena berpacu dengan waktu untuk segera menggunting rantai
penyebaran HIV diantara kaum muda milik bangsa
Kegiatan kampanye aku bangga aku tahu “ABAT” di selenggarakan disekolah-sekolah
untuk tahun ini.
Kampanye ABAT dilakukan di sekolah SMA/SMK/MA sederajat (Sekolah SMP, MTS
sederajat). Kegiatan ini dimaksudkan guna memberikan pengetahuan komprehensif
tentang HIV dan AIDS pada usia remaja umur 15 tahun – 19 tahun.

B. TUJUAN
1. Secara umum kampanye abat ini bertujuan terealisasinya laporan pelaksanaan
kegiatan Orientasi Kampanye, Aku Bangga Aku Tahu HIV dan AIDS bagi siswa
siswai SMP,MTS sederajat,SMA,SMK,MA sederajat
2. Secara khusus
1. Agar siswa siswi dapat mengetahui tentang HIV AIDS
2. Tersampaikannya struktur dan proses pelaksanaan kegiatan Kampanye, Aku
Bangga Aku Tahu HIV dan AIDS di Kabupaten
3. Terdokumentasinya pelaksanaan kegiatan Orientasi Kampanye, Aku Bangga
Aku Tahu HIV dan AIDS
I. SASARAN
Penyuluhan kesehatan ini di tunjukkan kepada siswa siswi SMP,MTS kelas 7, SMA,
SMK, MA kelas 10

J. METODE
Metode yang digunakan penyuluhan ini adalah ceramah,nonton video,kelompok dan
Tanya jawab

K. AlAT PERAGA
Alat peraga yang di gunakan dalam penyuluhan ini adalah Laptop,leaflet,LCD
Proyektor.

L. WAKTU DAN TEMPAT


Penyuluhan bulan Maret s/d November 2016,di sekolah wilayah kerja UPT
Puskesmas Fajar Bulan

M. PEMBIAYAAN
Pembiayaan yang di gunakan untuk kegiatan penyuluhan ini berasal dari dana
Operasional Kesehatan Puskesmas Fajar Bulan.

Anda mungkin juga menyukai