Anda di halaman 1dari 11

NAMA : ARIE BUDIANTO

NIM : 180511625541

FAK : TEKNIK

OFFRING : E1, Selasa 7 – 9

TUGAS UTS

No 1

1.1 Teori behavoristik, psikonalisis, dan kognitif

A. Teori behavioristic

Teori behavioristic adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat


dari adanya interaksi antara stimulus dan respon. Dengan kata lain belajar
merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal
kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai
hasil interaksi antara stimulus dan respon.teori yang dianut oleh Gage dan
Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.
Beberapa ilmuwan yang termasuk pendiri dan penganut teori ini antara lain
adalah Thorndike, Watson, Hull, Guthrie, dan Skinner.

Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon


(Slavin, 2000:143). Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia
dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar
yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa
respon. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada pebelajar,
sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan pebelajar terhadap
stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Proses yang terjadi antara
stimulus dan respon tidak penting untuk diperhatikan karena tidak dapat
diamati dan tidak dapat diukur. Yang dapat diamati adalah stimulus dan
respon, oleh karena itu apa yang diberikan oleh guru (stimulus) dan apa
yang diterima oleh pebelajar (respon) harus dapat diamati dan diukur. Teori
ini mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu hal
penting untuk melihat terjadi atau tidaknya perubahan tingkah laku
tersebut.

B Teori psikoanalitik
Psikoanalitik adalah cabang ilmu yang dikembangan oleh Sigmund
Freud dan para pengikutnya, sebagai studi fungsi dan perilaku psikologis
manusia. Aliran psikoanalisa melihat manusia dari sisi negatif, bahwa
kehidupan manusia dikuasai oleh alam ketidaksadaran yakni alam bawah
sadar, mimpi dan masa lalu. Aliran ini mengabaikan potensi yang dimiliki
oleh manusia. Teori-teori yang diusulkan oleh Sigmund Freud menekankan
pentingnya peristiwa masa kanak-kanak dan pengalaman, namun hampir
secara khusus berfokus pada gangguan mental bukan yang berfungsi
normal. Yaitu tentang kejiwaan yang hanya melibatkan ketiga unsur
kesadaran yaitu id,ego, dan super ego.

C Teori kognitif
Teorinya memberikan banyak konsep utama dalam lapangan
psikologi perkembangan dan berpengaruh terhadap perkembangan konsep
kecerdasan, yang bagi Piaget berarti kemampuan untuk secara lebih tepat
merepresentasikan dunia dan melakukan operasi logis dalam representasi
konsep yang berdasar pada kenyataan. Teori ini membahas munculnya
dan diperolehnya schemata (skema tentang bagaimana seseorang
mempersepsi lingkungannya) dalam tahapan-tahapan perkembangan, saat
seseorang memperoleh cara baru dalam merepresentasikan informasi
secara mental. Teori ini digolongkan ke dalam konstruktivisme, yang
berarti, tidak seperti teori nativisme (yang menggambarkan perkembangan
kognitif sebagai pemunculan pengetahuan dan kemampuan bawaan), teori
ini berpendapat bahwa kita membangun kemampuan kognitif kita melalui
tindakan yang termotivasi dengan sendirinya terhadap lingkungan.

Siregar, Eveline & Nara, Hartini. (2010). Teori Belajar dan


Pembelajaran. Jakarta: Ghalia Indonesia
Wikipedia.org. 19 September 2014. Wikipedia : Teori Perkembangan
Kognitif. (online). http://id.wikipedia.org/wiki/Teoriperkembangan kognitif
1.2 Teori Perkembangan Fisik dan Psikomotorik
Perkembangan dan pertumbuhan hidup manusia selalu ada
perubahan dan peningkatan kualitas seiring berjalannya waktu. Bahkan
fasr ini sudah bermula sejak berada di dalam kandungan. Segalanya
dipengaruhi keadaan lingkungan sekitarnya. Contohnya adalah karena
alam sekitar, yang mana memungkinkan di tempat tinggal anak tersebut
terdapat sumber daya alam yang baik seperti makana dan minuman yang
bergizi(susu), atau bisa jadi kualitas udaranya baik. Sehingga anak akan
mengalami pertumbuhan dan perkembangan fisik secara optimal.
Begitupun halnya dengan perkembangan psikomotorik. Ada 3 tahapan
perkembangan manusia yang utama, yaitu berjalan (walking), bermain
(playing), dan bekerja (working. Tetapi perkembangan fisik-psikomotorik
manusia tidak selamanya membaik pada masa hidupnya. Manusia pasti
selalu atau pernah dibenturkan dengan problematika yang masing-masing
individu berbeda. Berbagai problematika yang lazim dialami setiap manusia
dikelompokkan menjadi 2 hal, secara sederhananya. Yaitu fisik dan psikis.
Mengenai fisik seseorang mungkin ada yang pertumbuhan badannya
terhambat atau memang membaik. Ada anak yang sejak kecil badannya
tinggi besar dan ototnya kuat, di sisi lain ada anak yang tubuhnya
kecil/kurus, pendek, dan tidak terlalu kuat ototnya. Dan itu sebetulnya bisa
mempengaruhi mental pada anak tersebut. Anak dengan contoh pertama
pasti kebanyakan mereka adalah anak-anak yang percaya diri kalau
berjalan dadanya membusung ke depan, atau bicaranya lantang dan
berani. Sedangkan anak-anak contoh kedua memiliki karakter yang
sebaliknya. Atau bisa jadi iron. Jadi sungguh sangat tidak menentu apa
yang kita prediksi dikemudian hari terhadap anak-anak kita.
Sunarto & Hartono. 1995. Perkembangan Peserta Didik.
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Lestari, Fuji. 2009. Karakteristik Perkembangan Fisik Dan
Psikomotorik Masa Kanan-Kanak Serta Implikasinya Dalam Pendidikan.
1.3 Teori Perkembangan Kognitif
Menurut Piaget, pikiran anak-anak dibentuk bukan oleh ajaran orang
dewasa atau pengaruh lingkungan lainnya. Anak-anak memang harus
berinteraksi dengan lingkungan untuk berkembang, namun merekalah yang
membangun struktur-struktur kognitif baru dalam dirinya. Piaget juga yakin
bahwa individu melalui empat tahap dalam memahami dunia. Masing-
masing tahap terkait dengan usia dan terdiri dari cara berfikir yang
khas/berbeda.
Tahap SensorimotorTahap ini merupakan tahap pertama. Tahap ini
dimulai sejak lahir sampai umur 2 tahun. Pada tahap ini, bayi membangun
suatu pemahaman tentang dunia dengan mengkoordinasikan pengalaman-
pengalaman sensor (seperti melihat dan mendengar) dengan tindakan-
tindakan fisik.Dengan berfungsinya alat-alat indera serta kemampuan
kemampuan-kemampuan melakukan gerak motorik dalam bentuk refleks
ini, maka seorang bayi berada dalam keadaan siap untuk mengadakan
hubungan dengan dunianya.
Tahap Pemikiran Pra-operasional Tahap ini berada pada rentang usia
antara 2-6 tahun. Pada tahap ini anak mulai melukiskan dunia dengan
kata-kata dan gambar-gambar atau simbol. Menurut Piaget, walaupun
anak-anak prasekolah dapat secara simbolis melukiskan dunia, namun
mereka masih belum mampu untuk melaksanakan “Operation” (operasi),
yaitu tindakan mental yang diinternalisasikan yang memungkinkan anak-
anak melakukan secara mental, sebelumnya dilakukan secara fisik.
Tahap Operasi Berpikir Kongkret Tahap ini berada pada rentang usia
6-11 tahun. Tahap ini dicirikan dengan perkembangan sistem pemikiran
yang didasarkan pada aturan-aturan yang logis. Anak sudah
mengembangkan operasi logis.
Tahap operasional formal adalah periode terakhir perkembangan
kognitif dalam teori Piaget. Tahap ini mulai dialami anak dalam usia 11
tahun dan terus berlanjut sampai dewasa.Dalam hail ini, peran seorang
pendidik sangatlah vital yaitu Memfokuskan pada proses berfikir atau
proses mental anak tidak sekadar pada produknya. Di samping kebenaran
jawaban siswa, guru harus memahami proses yang digunakan anak
sehingga sampai pada jawaban tersebut.
Pengenalan dan pengakuan atas peranan anak-anak yang penting
sekali dalam inisiatif diri dan keterlibatan aktif dalam pembelajaran. Dalam
kelas Piaget penyajian materi jadi (ready made) tidak diberi penekanan,
dan anak-anak didorong untuk menemukan untuk dirinya sendiri melalui
interaksi spontan dengan lingkungan.
Tidak menekankan pada praktek-praktek yang diarahkan untuk
menjadikan anak-anak seperti orang dewasa dalam pemikirannya.
Penerimaan terhadap perbedaan individu dalam kemajuan perkembangan,
teori Piaget mengasumsikan bahwa seluruh anak berkembang melalui
urutan perkembangan yang sama namun mereka memperolehnya dengan
kecepatan yang berbeda.
Piaget, J. (1983). "Piaget's theory". In P. Mussen (ed). Handbook of
Child Psychology. 4th edition. Vol. 1. New York: Wiley.

Wikipedia.org. 19 September 2014. Wikipedia : Teori Perkembangan


Kognitif. (online). http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_perkembangan_kognitif

1.4 Teori Perkembangan Bahasa


Bahasa merupakan alat komunikasi untuk menjalin pertemanan,
dan belajar banyak hal di sekitarnya. Melalui komunikasi anak akan
akan mampu membentuk dan membangun suatu pemahaman
pengetahuan baru tentang berbagai hal. Hal ini menunjang
kepercayaan diri anak dalam memasuki lingkungan yang baru (Wiguna
dan Noorhana, 2001). Dengan kata lain, Bahasa sangat berperan
dalam perkembangan anak. Bahasa dapat menfasilitasi komunikasi
interpersonal, membantu mengorganisasikan pikiran, dan membantu
dalam mempelajari sesuatu. Perkembangan dari kemampuan
berkomunikasi merupakan sesuatu hal yang penting dalam rangka
pembelajaran bahasa
Perkembangan bahasa sangat berpengauh terhadap
perkembangan kemampuan berbahasa. Perkembangan bahasa
dipengaruhi oleh lingkungan karena pada dasarnya merupakan hasil
belajar dari lingkungan. Faktor – faktor yang mempengaruhi
perkembangan bahasa adalah umur anak, kondisi lingkungan,
kecerdasan anak, status sosial ekonomikeluarga, kondisi fisik.
Kemampuan berbahasa perpengaruh terhadap kemampuan
berfikir. Seorang yang rendah kemampuan berpikinya akan mengalami
kesulitan dalam menyusun kalimat yang baik hal ini akan berakibat
sulitnya berkomunikasi. Anak dilahirkan kedunia telah memilik
kapasitas berbahasa. Bahasa mempunyai kolerasi tinggi, anak dengan
iq tinggi akan kemampuan bahasa yang tinggi. Nilai iq
menggambarkan perbedaan individual anak dan kemampuan mereka
dalam berbahasa juga bervariasi sesui dengan kemampuan berfikir.
Komponen-komponen dalam berbahasa yaitu :
1) Phonology menggambarkan sistem bunyi pada bahasa. Phonems
merupakan unit bunyi yang membentuk kata
2) Semantik mempelajari arti dari kata-kata dan kalimat
3) Grammar menggambarkan struktur bahasa, sintaks (serangkaian
aturan grammar yang mengarahkan bagaimana kata-kata dapat
terbentuk menjadi kalimat), morfem (unit bahasa terkecil yang
mengandung arti)
4) Pragmatik yaitu terdiri dari aturan bagaimana berbahasa yang tepat
dalam konteks sosial (misal kita menggunakan bahasa yang simpel
bila berbicara dengan anak-anak)
Vygotsky juga memberikan pernyataan penting dalam
perkembangan bahasa pada manusia, yaitu bahasa dan fikiran
berkembangan secara sendiri-sendiri, namun pada akhirnya menyatu.
Anak-anak belajar berbicara karena mereka harus berkomunikasi
dengan orang lain, membuat kontak sosial, serta mempengaruhi
individu-individu di sekelilingnya. Secara bertahap, mulai usia pra-
sekolah, anak-anak akan membuat transisi dari external speech yang
merupakan pembicaraan anak pada orang lain ke inner speech. Inner
speech merupakan pembicaraan anak pada diri sendiri akan menjadi
pemikirannya. Anak-anak terlihat menguasai pengetahuan dan
kesadaran akan dirinya. Masa transisi ke external speech adalah
egocentric speech. Ini bertujuan untuk membuat kontak sosial dengan
mengekspresikan pemikiran-pemikirannya yang pada akhirnya dapat
menuju external speech. Anak-anak belajar berkomunikasi dan
membentuk pikiran serta membiasakan mengatur fungsi-fungsi
intelektualnya. Dengan mempelajari bahasa kita dapat berrkomunikasi
dalam konteks sosial. Untuk itu anak-anak harus belajar pragmatiks
atau aturan yang tepat dalam pengguanaan bahasa yang ebrkenaan
dengan situasi sosial yang dihadapinya. Anak-anak harus dapat
mengirim pesan-pesan yang ingin disampaikannya kepada orang lain
sebaik ia mendapat dan mengerti pembicaraan orang lain

2.
A

Sumber : //cdn2.tstatic.net

Menjadi seorang anak yang Broken Home, Bukanlah hal yang


diinginkan setiap anak dalam suatu keluarga.melihat keluarganya yang
tidak baik lagi sangat mempengaruhi psikologis anak dimana anak
akan merasa tidak mendapatkan perhatian dari kedua belah pihak dan
akan mempengaruhi mental anak tersebut tetapi perceraian terkadang
menjadi solusi terakir bagi mereka dan anaklah yang akan menjadi
korban dari keputusan mereka
B

Masalah ini bisa timbul disekolah maupun diluar sekolah anak-anak


yang menalami gangguan belajar biasanya dipengaruhi oleh satu hal yang
menyebabkan anak itu tidak konsentrasi pada saat belajar

anak yang obesitas akan menjadikan hambatan bagi mereka anak


yang seharusnya lincah akan terhambat dikarenakan kegemukan sehingga
anak menjadi malas untuk beraktifitas.hal ini akan menjadi dampak buruk
bagi kesehatan dan perkembangan anak

D. Kemampuan perkembangan bahasa bahasa merupakan hal yang penting


bagi anak namun kemampuan ini tidak dimiliki setiap anak dikarenakan
berbagai hal seperti keterlambatan mengucap berbagai huruf,perpindahan
tempat tinggal yang membuat anak binggung untuk menerima banyaknya
bahasa yang masuk pada otaknya

3.
A.Solusi bagi kluarga broken home sebagai mahasiswa saya merasa prihatin
kepada anak yang menjadi korban broken home yang memebuat anak
tersebut berbuat semaunya tanpa ada pengawasan dari kedua orang
tua,dengan itu agar anak tidak mencadi korban orang tua wajibnya
memepertimbangkan keputusunyanya untuk bercerai dengan cara
membicaraka bersama-sama untuk menemukan solusi agar keluarga tetap
bertahan tanpa suatu kekurangan apapun

B.Peran orang tua sangat penting dalam permasalahan anak ini sehingga
wajib bagi kedu oramg tua untuk membimbing dengan cara memeberikan
perhatian kepada anak dengan cara mendapingi dan mengarahkan ketika
anak belajar agar anak dapat fokus pada apa yang di pelajari sehingga anak
akan termotifasi untuk fokus dalam belajar

C.Obesitas pada anak sangat mempengaruhi perkembangan anak sebagai


keluarga harus dapat menjaga keehatan anak tersebut dengan cara
memeberikan makanan yang sehat dan selalu mengajak anak untuk olahraga
misalnya dengan mengajam anak bermain di taman bermain dll sehingga
anak selalu aktif bergerak

D.Jika saya sebagai orang tua saya akan mengajarkan anak untuk menyanyi
agar anak dapat perlahan menerima kata perkata untuk memicu anak dapat
berbicara
4. A.teori behavioristik psikoanalitik dan kognitif.

Berdasarkan teori behavioristik menurut saya sendiri,


saya sudah bisa dikatakan masuk pada usia remaja akhir, saya
bisa memahami dan mempelajari sesuatu dan membedakan
mana yang baik dan buruk, tingkah laku saya mencontoh
tingkah laku dari lingkungan baik dan berpendidikan meskipun
sering kali berbuat hal hal yang bersifat negatif, dan pada
psikoanalitik, saya sudah bisa memahami emosi dan berusaha
bersabar jika ada hal yang tidak diinginkan terjadi

B. teori fisik dan psikomotorik.

Dalam hal fisik dan psikomotorik saya merasa ideal


karena pertumbuhan saya sepadan dengan remaja seumuran
saya dan perkembangan psikomotorik saya sesuai dengan
perkembangan fisik hal ini terjadi karena saya melatih dirisaya
dengan berolhraga teratur

C.perkembangan Kognitif

Berdasarkan teori kognitif, saya dapat dikatakan


lebih dari cukup untuk memiliki pengetahuan wawasan dan cara
berfikir yang matang, saya sudah dapat membedakan hal yang
bersifat positif dan hal yang bersifat kognitif, mementingkan
kebutuhan daripada keinginan, pengetahuan saya lebih luas
saat menjadi seorang mahasiswa, dan memiliki wawasan lebih
banyak, saya masih ingin terus menambah wawasan dan
pengetahuan dengan berbagai cara seperti mengikuti
keorganisasian, les, kursus, seminar dan lain-lain.

D. perkembangan bahasa

menurut saya perkembangan bahasa saya sudah cukup bagus, karena


saya tinggal dilingkungan multi bahasa, yaitu bahasa madura, jawa,
indonesia dan campuran dari 3 bahasa tersebut. Saya sudah bisa dan
berani untuk public speaking walaupun masih belum sangat
menguasai, jadi saya ingin mengikuti keorganisasian untuk melatih
cara berbahasa saya hingga saya dapat berbahasa dengan baik dan
benar secara lisan maupun tulisan.
Tugas Perkembangan Remaja Idealnya pada usia remaja tersebut, tugas-
tugas perkembangan yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut:
1) Mencapai hubungan yang baru dan lebih matang dengan teman sebaya baik
sesama jenis maupun lawan jenis
2) Mencapai peran sosial maskulin dan feminin.
3) Menerima keadaan fisik dan dapat mempergunakannya secara efektif
4) Mencapai kemandirian secara emosional dari orangtua dan orang dewasa
lainnya
5) Mencapai kepastian untuk mandiri secara ekonomi
6) Memilih pekerjaan dan mempersiapkan diri untuk bekerja
7) Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan dan kehidupan keluarga
8) Mengembangkan kemampuan dan konsep-konsep intelektual untuk
tercapainya kompetensi sebagai warga negara
9) Menginginkan dan mencapai perilaku yang dapat dipertanggungjawabkan
secara sosial
10) Memperoleh rangkaian sistem nilai dan etika sebagai pedoman perilaku
(Havighurst dalam Hurlock, 1973).

Apabila mahasiswa terhambat mengaktualisasikan tugas perkembangan tersebut

akan berdampak pada berbagai problem yang akan mengganggu tugas, peran, dan

fungsinya sebagai individu yang sehat.

Anda mungkin juga menyukai