Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Diabetes Mellitus (DM) berasal dari kata Yunani “diabinein” yang artinya
“tembus” atau “pancuran air” dan kata lain mellitus yang artinya “rasa
manis”yang umum dikenal sebagai kencing manis adalah penyakit yang ditandai
dengan hiperglikemia (peningkatan kadar gula darah) yang terus menerus dan
bervariasi terutama setelah makan. Diabetes Mellitus juga merupakan suatu
keadaan hiperglikemi kronik disertai berbagai kelainan metabolik akibat
gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata,
ginjal, dan pembuluh darah, disertai lesi pada membrane basalis dalam
pemeriksaan dengan mikroskop elektron.

Banyak orang yang masih menganggap penyakit diabetes merupakan


penyakit orang tua atau penyakit yang hanya timbul karena faktor keturunan.
Pada hal, setiap orang dapat mengidap diabetes, baik tua maupun muda,
termasuk saya sendiri dan anda. Namun, yang perlu anda dan saya pahami adalah
kita tidak sendiri.

Sebagai dampak positif pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah


dalam kurun waktu 60 tahun merdeka. Pola penyakit di Indonesia mengalami
pergeseran yang cukup meyakinkan. Penyakit infeksi dan kekurangan gizi
berangsur turun, meskipun diakui bahwa angka penyakit infeksi ini masih
dipertanyakan dengan timbulnya penyakit baru seperti hepatitis B, AIDS, angka
kesakitan TBC yang masih tinggi, dan akhir-akhir ini flu burung, Demam
Berdarah Dengue (DBD), antraks dan polio melanda Negara kita yang kita cintai
ini. Dilain pihak penyakit menahun yang disebabkan oleh penyakit degeneratif,
diantaranya diabetes meningkat dengan tajam. Perubahan pola penyakit itu
diduga ada hubungannya dengan cara hidup yang berubah pola makan barat-
baratan, dengan komposisi makanan yang terlalu banyak mengandung protein,
lemak, gula, garam, dan mengandung sedikit serat. Komposisi makanan seperti
ini terutama terdapat pada makanan siap santap yang akhir-akhir ini sangat
digemari terutama oleh anak-anak muda. Disamping itu cara hidup yang sangat
sibuk dengan pekerjaan dari pagi sampai sore bahkan kadang sampai malam hari
duduk dibelakang meja menyebabkan tidak adanya kesempatan untuk berkreasi
atau berolahraga, apalagi bagi para eksekutif hampir setiap hari harus ”lunch”
atau ”dinner” dengan para relasinya dengan menu makanan barat yang ”aduhai”
pola hidup beresiko seperti inilah yang menyebabkan tingginya kekerapan
Penyakit Jantung Koroner (PJK), hipertensi, diabetes.

B. Tujuan Penulisan

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk :


BAB II

KONSEP DASAR

A. Pengertian

Beberapa sumber yang menyebutkan tentang pengertian dari Diabetes Mellitus


(DM) yaitu sebagai berikut :

Diabetes Mellitus (DM) adalah suatu kondisi kekurangan insulin atau resisten
terhadap insulin yang menyebabkan terganggunya metabolisme dari glukosa,
protein dan lemak yang ditandai dengan hiperglikemia, poliuria, polidipsi,
polipagi dan kelemahan. (WHO, 1985)

Diabetes Mellitus merupakan gangguan metabolik klinis yang tidak dapat


disembuhkan tetapi dapat dikontrol, yang dikarakteristikkan dengan
hiperglikemia karena defisiensi insulin atau ketidakadekuatan insulin.(Barbara
Engram, 1999)

Diabetes Mellitus merupakan keadaan hiperglikemia kronik disertai berbagai


kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai
komplikasi kronik pada mata, ginjal dan pembuluh darah, disertai lesi pada
membran basalis dalam pemeriksaan dengan mikroskop elektron.
(www.google.com/kencingmanis)

Diabetes Mellitus adalah sekelompok kelainan yang ditandai oleh kenaikan kadar
gula darah atau hiperglikemia. (Brunner & Suddarth, 2002)

Diabetes Mellitus merupakan penyakit yang dalam tingkat nyata memperlihatkan


gangguan metabolisme karbohidrat, sehingga didapati hiperglikemia dan
glukosuria. (Purnawan Gunadi, 1997)
Diabetes Mellitus adalah sekelompok penyakit metabolik yang ditandai oleh
hiperglikemia atau peninggian kadar gula darah akibat gangguan pada
pengeluaran (sekresi insulin), kerja insulin atau keduanya, hiperglikemia kronik
nantinya dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang dan gangguan fungsi
organ-organ terutama mata, ginjal, syaraf, jantung dan pembuluh darah.
(Karyadi, Elvina, 2002)

Dari beberapa pengertian yang berasal dari berbagai sumber dapat ditarik
kesimpulan bahwa Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit metabolik yang
berlangsung kronik progresif dengan gejala hiperglikemi yang disebabkan oleh
gangguan sekresi insulin, gangguan kerja insulin atau keduanya. Dengan disertai
oleh komplikasi kronik penyempitan pembuluh darah dengan akibat terjadinya
kemunduran fungsi sampai dengan kerusakan organ-organ tubuh.

B. Mekanisme

Mekanisme timbulnya penyakit kencing manis atau diabetes mellitus adalah


sebagai berikut; Pada kondisi normal, glukosa dalam tubuh yang berasal dari
makanan, diserap ke dalam aliran darah dan bergerak ke sel-sel di dalam tubuh.
Glukosa tersebut kemudian dimanfaatkan sebagai sumber energi. Pengubahan
glukosa dalam darah menjadi energi dilakukan oleh hormon insulin yang
dihasilkan oleh kelenjar pankreas. Hormon insulin juga berfungsi untuk
mengatur kadar glukosa dalam darah. Secara normal, glukosa akan masuk ke sel-
sel dan kelebihannya dibersihkan dari darah dalam waktu 2 jam .

Namun apabila insulin yang tersedia jumlahnya terbatas dan atau tidak bekerja
dengan normal, maka sel-sel di dalam tubuh tidak terbuka dan glukosa akan
terkumpul dalam darah. Kadar glukosa darah di atas 10 mmol per liter
merupakan kondisi di atas ambang serap ginjal. Apabila kadar glukosa dalam
darah berlebihan, maka sebagian glukosa kemudian dibuang bersama urin.
Peristiwa terbuangnya glukosa bersama-sama urin tersebut dikenal dengan istilah
kencing manis

C. Penyebab

Sebelum mengetahui penyebab penyakit gula, Anda perlu tahu bagaimana


glukosa diproses oleh tubuh. Glukosa sangat penting untuk tubuh, karena bekerja
sebagai sebagai sumber energi bagi sel-sel dan jaringan tubuh, terutama otak.
Glukosa sebenarnya berasal dari makanan yang Anda makan dan dari disimpan
sebagai cadangan di dalam hati (liver).Jenis glukosa yang disimpan di hati
disebut dengan glikogen.

Jika Anda belum makan otomatis kadar gula darah akan rendah. Guna mencegah
hal tersebut, liver akan memecah glikogen menjadi glukosa dan
menyeimbangkan kadar gula darah Anda.

Penyebab diabetes tipe 1

Penyebab pasti diabetes tipe 1 tidak diketahui.Namun, para ahli menduga bahwa
kondisi ini disebabkan karena sistem kekebalan tubuh Anda menyerang dan
menghancurkan sel-sel pankreas yang bertugas untuk menghasilkan hormon
insulin.

Hormon insulin membuat glukosa lebih mudah untuk diserap oleh sel-sel tubuh
sehingga menurunkan kadar gula dalam aliran darah. Namun, jika Anda
mengalami gangguan fungsi pankreas, maka produksi insulin juga akan
terganggu. Akibatnya, tubuh tidak dapat menghasilkan hormon insulin dengan
cukup, sehingga kadar gula dalam darah akan terus meningkat.

Penyebab diabetes tipe 2


Penyakit kencing manis disebabkan karena lemak, hati, dan sel-sel otot di tubuh
Anda tidak merespon insulin dengan benar. Dalam dunia medis, kondisi ini
disebut dengan resistensi insulin.

Resistensi insulin sendiri membuat sel tidak bisa menrima gula darah untuk
kemudian diolah menjadi energi. Hal ini kemudian membuat tubuh menganggap
bahwa ia sedang kekurangan gula sehingga memecah glikogen kembali. Pada
akhirnya, gula akan terus menumpuk di dalam darah dan terjadilah kadar gula
darah tinggi yang disebut dengan hiperglikemia.

Penyebab diabetes gestasional

Selama kehamilan, plasenta akan menghasilkan sejumlah hormon untuk


mendukung kehamilan Anda. Sayangnya, hormon-hormon yang dihasilkan akan
membuat sel-sel di dalam tubuh jadi resisten terhadap insulin. Sayangnya,
pankreas tidak selalu dapat memproduksi insulin ekstra untuk mengatasi
resistensi tersebut. Akibatnya, gula darah menumpuk di dalam darah dan
menyebabkan diabetes gestasional.

D. Gejala

Penyakit kencing manis sering kali tidak menunjukkan gejala apa pun pada
awalnya. Bahkan, banyak orang yang tidak pernah sadar sudah sakit diabetes
sejak lama karena tidak pernah mengalami gejala berarti. Akan tetapi, berikut
beberapa tanda dan gejala khas penyakit diabetes melitus yang perlu Anda
ketahui:

• Sering merasa haus

• Sering buang air kecil, terkadang terjadi setiap jam dan disebut poliuria
• Lemah, lesu, dan tidak bertenaga

• Sering mengalami infeksi, misalnya infeksi kulit, vagina, sariawan, atau


saluran kemih

Gejala yang lebih jarang terjadi:

• Mual atau muntah

• Pada wanita sering terjadi infeksi vagina

• Infeksi jamur atau sariawan

• Mulut kering

• Luka sulit sembuh

• Gatal pada kulit, terutama pada lipatan paha atau daerah vagina

Gejala diabetes lainnya yang harus Anda sadari:

1. Kaki sakit dan mati rasa

Kadar gula darah yang sangat tinggi akan menyebabkan kerusakan pada saraf-
saraf tubuh. Tak semua orang yang mengalami gejala ini. Namun orang yang
mengalami diabetes, akan merasa mati rasa, kesemutan, dan rasa sakit pada
tubuh, terutama di kaki. Gejala seperti ini biasanya terjadi pada seseorang
yang sudah mengalami diabetes selama 5 tahun atau lebih.

2. Pandangan kabur

Pandangan kabur pada diabetesi (sebutan untuk penderita diabetes) biasanya


berasal dari gangguan lensa (katarak) atau gangguan saraf mata (retinopati
diabetikum). Kondisi gula darah yang cukup tinggi dapat memicu
penumpukan protein di dalam lensa mata sehingga terjadinya proses katarak.
Gula darah yang tidak terkontrol juga dapat menyebabkan pembuluh darah
kecil di mata terganggu bahkan pecah sehingga saraf mata (retina) tidak dapat
bekerja dengan baik.

3. Masalah kulit

Kadar insulin yang tinggi mendorong pigmen yang menimbulkan bercak


hitam pada kulit. Jika ada perubahan yang terasa pada kulit, bisa saja menjadi
tanda awal Anda memiliki penyakit gula atau kencing manis. Perubahan bisa
saja ditandai dengan kulit yang menjadi gelap, bersisik, hingga muncul keriput
dini.

4. Rentan terhadap infeksi atau penyakit

Seseorang dengan gejala awal kencing manis ini cenderung lebih rentan
terhadap infeksi bakteri maupun jamur karena mereka memiliki sistem
kekebalan tubuh yang menurun. Mikroorganisme tersebut membutuhkan
glukosa sebagai sumber energinya.Infeksi dapat tumbuh dalam lipatan kulit
yang hangat dan lembab, seperti antara jari tangan dan kaki, di bawah
payudara, atau di dalam atau di sekitar alat kelamin.

5. Gusi merah dan bengkak

Penyakit gula dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh Anda dan


kemampuan Anda untuk melawan infeksi sehingga meningkatkan risiko
infeksi pada gusi dan rahang gigi Anda.Gusi Anda dapat bengkak atau
mungkin mengalami luka.

6. Luka lama sembuh

Gula darah tinggi dapat mempengaruhi aliran darah dan menyebabkan


kerusakan saraf di daerah tubuh sehingga mengganggu proses penyembuhan
alami tubuh Anda. Jadi, jika Anda memiliki luka yang tak kunjung sembuh
atau justru semakin memburuk, segera periksa ke dokter.

7. Cepat lapar

Kurangnya insulin untuk memasukkan gula ke sel membuat otot dan organ
melemah dan tubuh kehabisan energi. Otak akan mengira kurang energi itu
karena kurang makan, sehingga tubuh berusaha meningkatkan asupan
makanan dengan mengirimkan sinyal lapar.

8. Berat badan turun tiba-tiba

Walau nafsu makan meningkat, para diabetesi dapat mengalami penurunan


berat badan, bahkan sangat drastis. Berhati-hatilah bila perubahannya sampai
5 persen dari berat badan. Karena kemampuan metabolisme glukosa
terganggu, tubuh akan menggunakan apapun lain sebagai ‘bahan bakar’,
misalnya otot dan lemak sehingga orang akan tampak kurus. Mengetahui
gejalanya lebih awal akan memudahkan Anda untuk mengatasi gejala tersebut
dan bahkan dapat mencegahnya.

E. Riwayat Alamiah

Terdapat 3 tahap Riwayat Alamiah Penyakit Diabetes Melitus, yaitu :

1. Tahap Prepatogenesis.

Pada kondisi ini, individu belum merasakan gejala (simptom) dan belum
dinyatakan diabetes. Tahap prepatogenesis dapat berpindah menjadi pre
diabetes dipengaruhi oleh faktor resiko masing-masing individu.

Prediabetes Pre-diabetes adalah kondisi dimana kadar gula darah seseorang


berada diantara kadar normal dan diabetes, lebih tinggi dari pada normal tetapi
tidak cukup tinggi untuk dikatagorikan ke dalam diabetes tipe 2. Pada masa
pre-diabetes ini belum terdapat abnormalitas dari metabolisme, tapi sudah
membawa faktor genetik (carriers). Kondisi pra-diabetes merupakan faktor
risiko untuk diabetes, serangan jantung dan stroke. Apabila tidak dikontrol
dengan baik, kondisi pra-diabetes dapat meningkat menjadi diabetes tipe 2
dalam kurun waktu 5-10 tahun.Ada dua tipe kondisi pra-diabetes, yaitu :

a. Impaired Fasting Glucose (IFG), yaitu keadaan dimana kadar glukosa


darah puasa seseorang sekitar 100-125 mg/dl (kadar glukosa darah puasa
normal: <100 mg/dl).

b. Impaired Glucose Tolerance (IGT) atau Toleransi Glukosa Terganggu


(TGT), yaitu keadaan dimana kadar glukosa darah seseorang pada uji
toleransi glukosa berada di atas normal tetapi tidak cukup tinggi untuk
dikategorikan ke dalam kondisi diabetes.

Setelah Prediabetes selanjutnya dikatakan Diabetes Kimiawi Pasien masih


bersifat asimptomatik (belum timbul gejala-gejala) namun sudah terdapat
abnormalitas metabolisme pada pemeriksaan laboratoris.

2. Tahap Patogenesis atau Klinis Fase dimana penderita sudah menunjukkan


gejala-gejala dan tanda-tanda penyakit DM. Gejala-gejala diabetes melitus
yaitu Trias DM (Poliuria, Polidipsia, Polifagia).

3. Tahap Pasca Patogenesis

Tahap Akhir Penyakit Penyakit diabetes melitus adalah penyakit kronis yang
belum dapat disembuhkan. Penyakit ini hanya dapat dikontol dan diberi
pengawasan khusus. Penyakit komplikasi yang muncul dari penyakit diabetes
melitus dapat menimbulkan kecacatan atau kematian misalnya katarak,
ganggrene, stroke, PJK, dll. Apabila tidak muncul komplikasi, individu
tersebut tetap akan menjadi carier atau pembawa sifat penyakit dan dapat
menularkan kepada keturunannya.

F. Pencegahan

Penyakit gula atau kencing manis ini dapat dicegah dengan melakukan olahraga
teratur, menjaga pola hidup sehat, dan menjaga kadar gula darah tetap normal.

1. Raih berat badan sehat

Obesitas adalah salah satu faktor risiko utama dari diabetes tipe 2. Diet kalori
dan rendah lemak sangat dianjurkan sebagai cara terbaik untuk menurunkan
berat badan dan mencegah diabetes.

2. Banyak makan buah dan sayur

Dengan makan sayur dan buah-buahan segar setiap hari, Anda dapat
mengurangi risiko diabetes sampai 22 persen. Fakta ini diambil menurut hasil
dari sebuah penelitian tentang diet selama 12 tahun dari hampir 22 ribu orang
dewasa. Penurunan risiko secara langsung berhubungan dengan berapa
banyak buah-buahan dan sayuran yang Anda konsumsi.

3. Kurangi gula

Untuk menjaga kadar gula darah normal, Anda harus membatasi konsumsi
gula, tapi bukan berarti Anda jadi anti gula. Anda bisa mengganti gula pasir
dengan pemanis rendah kalori dan bebas gula untuk mencegah penyakit gula
dan mengontrol asupan kalori.

4. Aktif berolahraga
Usahakan berolahraga minimal 30 menit sehari 3-5 kali seminggu untuk
memaksimalkan pencapaian target berat badan idea sekalus juga untuk
mengurangi risiko Anda terkena diabetes.

Selain itu, berolahraga juga bisa menurunkan kadar gula darah dan
meningkatkan kadar insulin.

G. Pengobatan

Bagaimana cara mengobati diabetes melitus?

Diabetes melitus adalah penyakit yang tidak bisa disembuhkan.Namun bukan


berarti Anda jadi merasa putus asa.

Penyakit gula atau kencing manis ini masih bisa diatasi dan dikendalikan. Salah
satunya, dengan minum obat diabetes melitus. Tergantung jenisnya, berikut
beberapa pilihan obat penyakit gula:

Obat diabetes tipe 1

Ketika Anda mengalami kondisi ini, sistem kekebalan tubuh akan menyerang sel
yang memproduksi insulin sehingga kadar insulin yang dihasilkan tubuh
berkurang. Maka dari itu, dokter biasanya akan diberikan obat diabetes berupa
insulin yang akan disuntikkan pada tubuh pasien setiap hari.

Beberapa jenis insulin tersebut antara lain:

• Insulin dengan aksi cepat. Insulin ini biasanya akan diberikan saat Anda hanya
memiliki sedikit waktu untuk menyuntikkan insulin, seperti saat kadar gula
melebihi target.
• Insulin dengan aksi lambat. Kebalikan dari insulin dengan aksi cepat, insulin
dengan aksi lambat biasa digunakan saat Anda memiliki waktu yang lebih lama
dalam menyuntikkan insulin. Tapi dibandingkan dengan insulin aksi cepat,
insulin aksi lambat lebih jarang digunakan.

• Insulin dengan aksi intermediate. Meskipun lama waktu penyuntikkan insulin


jenis ini relatif panjang, namun insulin aksi intermediate biasanya
dikombinasikan dengan aksi yang lebih cepat, sehingga mampu
memaksimalkan manfaat dari penyuntikkan.

Obat diabetes tipe 2

Orang yang mengalami penyakit kencing manis umumnya tidak mampu


menggunakan insulin yang ada sebagaimana mestinya. Tak semua orang dengan
penyakit kencing manis memerlukan obat. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin
hanya meminta pasien untuk mengubah gaya hidupnya agar menjadi lebih sehat,
seperti rutin olahraga dan menjalani diat khusus.

Nah, ketika kedua cara tersebut tidak cukup, barulah dokter akan meresepkan
sejumlah obat diabetes melitus untuk membantu menurunkan gula darah. Beberapa
obat diabetes melitus yang sering diresepkan dokter adalah metformin,
pioglitazone, sulfonilurea, agonis, repaglinide, acarbose, gliptin, dan nateglinide.

Namun, Anda harus waspada.Pasalnya, obat diabetes melitus dapat menyebabkan


sejumlah efek samping seperti kembung dan diare.Kabar baiknya, efek samping
ini tidak selalu muncul pada setiap orang.Diskusikan dengan dokter Anda bila
Anda mengalami efek samping obat tersebut.

Pengobatan rumahan

Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan untuk mengatasi
diabetes melitus?
1. Menjaga pola makan dan asupan gizi

Sebenarnya, makanan untuk orang dengan penyakit gula hampir sama dengan
orang yang sehat-sehat saja. Bedanya, makanan Anda lebih diatur dari
mereka. Dokter biasanya akan meminta Anda untuk lebih banyak
mengonsumsi makanan bergizi, rendah lemak dan kalori sehingga bisa
mengontrol kadar gula darah Anda.

Seperti apa makanan yang harus dimakan? Berikut panduannya:

• Makanan yang terbuat dari biji-bijian utuh atau karbohidrat kompleks


seperti nasi merah, kentang panggang, oatmeal, roti dan sereal dari biji-
bijian utuh.

• Ganti gula Anda dengan pemanis rendah kalori dan mengandung kromium
untuk meningkatkan fungsi insulin dalam tubuh, sehingga bisa membantu
mengontrol gula darah.

• Daging tanpa lemak yang dikukus, direbus, dipanggang, dan dibakar.

• Sayur-sayuran yang diproses dengan cara direbus, dikukus, dipanggang


atau dikonsumsi mentah. Sayuran yang baik dikonsumsi untuk penderita,
seperti brokoli dan bayam.

• Buah-buahan segar. Jika Anda ingin menjadikannya jus, sebaiknya jangan


ditambah gula.

• Kacang-kacangan, termasuk kacang kedelai dalam bentuk tahu yang


dikukus, dimasak untuk sup dan ditumis.

• Produk olahan susu rendah lemak dan telur.

• Ikan seperti tuna, salmon, sarden dan makarel.


Jika Anda menerapkan pola makan yang sehat, maka berat badan tetap ideal,
kadar gula darah stabil, dan terhindar dari risiko penyakit jantung.

2. Olahraga teratur

Manfaat olahraga teratur untuk diabetesi adalah membantu menjaga berat


badan turun, insulin bisa lebih mudah menurunkan gula darah, membantu
jantung dan paru-paru bekerja lebih baik dan memberi Anda lebih banyak
energi.

Tidak usah yang terlalu berat Anda bisa mulai berjalan, berenang, bersepeda
di dekat rumah Anda, beraktivitas membersihkan rumah, atau mulai hobi
berkebun adalah ide bagus supaya Anda tetap aktif bergerak.

Cobalah berolahraga minimal tiga kali seminggu selama sekitar 30 sampai 45


menit. Jika Anda adalah tipe orang yang jarang olahraga, cobalah 5 sampai 10
menit pada awal olahraga, dari sini nanti Anda bisa meningkatkan waktunya.

Jika kadar gula darah Anda kurang dari 100-120, makanlah apel atau segelas
susu sebelum Anda berolahraga. Saat Anda sedang berolahraga, bawalah
makanan ringan agar gula darah Anda tidak turun.

Tips jika Anda menggunakan insulin

• Berolahraga setelah makan, bukan sebelum makan.

• Tes gula darah Anda sebelum, selama, dan sesudah olahraga. Jangan
berolahraga bila kadar gula darah Anda rendah, kurang dari 70.

• Hindari berolahraga sebelum tidur karena bisa menyebabkan gula darah


Anda turun di malam hari.

Tips jika Anda tidak menggunakan insulin


• Temui dokter Anda, jika Anda berniat untuk ikut kelas fitness atau
program latihan olahraga.

• Tes gula darah Anda sebelum dan sesudah berolahraga jika Anda
mengonsumsi obat diabetes melitus. Pastikan Anda gula darah tidak lebih
rendah dari 70.

3. Rajin cek gula darah Anda setiap hari

Kadar gula darah harus dipantau secara rutin. Ini adalah cara penting guna
mengatasi serta menjaga kadar gula darah Anda tetap normal. Cek gula darah
juga bisa memberikan informasi mengenai kadar glukosa darah Anda pada
saat itu juga. Anda bisa menggunakan alat tes gula darah yang disebut
glukometer. Dengan petunjuk pemakaian sebagai berikut:

a. Pastikan tangan Anda telah dicuci, masukkan kertas test strip ke alat ukur
gula darah.
b. Perlahan, tusuk ujung jari dengan jarum steril hingga darah keluar
c. Bila darah yang keluar sedikit, perlahan pijat jari hingga darah keluar
cukup
d. Pegang dan tahan ujung test strip sampai darah menetes pada test strip,
dan tunggu hasilnya.
e. Kadar glukosa darah Anda akan muncul di layar alat

Kadar glukosa umumnya berbeda saat sebelum dan setelah Anda


makan.Untuk tingkat gula darah normal sebelum makan, kadarnya sekitar 70-
130 mg/dL.Kemudian, tingkat gula darah dua jam setelah makan seharusnya
kurang dari 180 mg/dL dan menjelang tidur berkisar 100-140 mg/dL.

Jumlah kadar gula darah dapat menggambarkan kondisi kesehatan Anda.


Kadar gula darah tinggi dianggap sebagai pertanda bahwa kondisi tubuh Anda
sedang tidak sehat. Catat kadar gula darah setiap kali Anda memeriksa kadar
gula darah.

4. Pastikan Anda selalu minum obat atau suntik insulin

Keseimbangan kadar gula darah pada diabetesi terkadang tidak bisa terjaga
dengan baik hanya melalui penerapan pola makan sehat dan olahraga teratur.
Anda juga mungkin membutuhkan obat-obatan untuk menanganinya.

Ada beberapa jenis obat (biasanya dalam bentuk tablet) yang dapat digunakan
untuk kondisi ini (obat hipoglikemik oral). Anda juga mungkin diberikan
kombinasi dari dua jenis obat atau lebih untuk mengendalikan kadar gula
darah Anda. Obat yang biasa diberikan adalah metformin, sulfonilurea,
pioglitazone, gliptin, agonis, acarbose, nateglinide dan repaglinide.

Dalam kasus tertentu, obat-obatan dalam bentuk tablet mungkin akan kurang
efektif untuk mengobati penyakit gula atau kencing manis ini, sehingga Anda
membutuhkan terapi insulin.

Berdasarkan dosis dan cara pemakaiannya, terapi ini dapat diberikan untuk
menggantikan atau diberikan bersamaan dengan obat-obatan seperti yang
telah disebutkan di atas tadi.

H. Data

Menurut data WHO, Indonesia menempati urutan ke-4 dalam jumlah penderita
Diabetes Mellitus didunia. Pada tahun 2000 yang lalu saja, terdapat sekitar 5,6
juta penduduk Indonesia mengidap diabetes. Namun, pada tahun 2006
diperkirakan jumlah penderita Diabetes Mellitus di Indonesia meningkat tajam
menjadi 14 juta orang, dimana baru 50 % yang sadar mengidapnya dan diantara
mereka baru sekitar 30 % yang datang berobat teratur. Hal ini mungkin
disebabkan minimnya informasi dimasyarakat tentang diabetes terutama gejala-
gejalanya. (www.google.com/kencing manis/index.html)

Menurut penelitian epidemologi yang sampai saat ini dilaksanakan di Indonesia,


kekerapan diabetes di Indonesia berkisar antara 1,4 % dengan 1,6 % kecuali di 2
tempat yaitu dipekajangan (suatu desa dekat Semarang) 2,3 % dan di Manado 6
% di Pekajangan prevalensi ini agak tinggi disebabkan didaerah itu banyak
perkawinan antara kerabat, sedangkan di Manado yang secara geografis dan
budayanya yang dekat dengan Filipina, ada kemungkinan prevalensi di Manado
tinggi karena di Filipina juga tinggi yaitu sebesar 8,4 % - 12 %. Penelitian di
Jakarta tahun 1993, kekerapan Diabetes Mellitus dikelurahan Kayu Putih adalah
5,96 % di Jawa Barat tahun 1995 angka itu hanya 1,1 %. Penelitian terakhir
antara tahun 2001 dan 2005 didaerah Depok didapatkan prevalensi DM tipe-2
sebesar 14,7 %, di Makasar tahun 2005 mencapai 12,5 %. Suatu angka yang
sangat mengejutkan.

Melihat tendensi kenaikan kekerapan diabetes secara global yang tadi


dibicarakan terutama disebabkan oleh karena peningkatan kemakmuran suatu
populasi. Maka dengan demikian dapat dimengerti bila suatu saat atau lebih tepat
lagi dalam kurun waktu 1 atau 2 dekade yang akan datang kekerapan DM di
Indonesia akan meningkat dengan drastis. (FKUI ; 2006)

Angka rawat inap bagi penderita Diabetes Mellitus adalah 2,4 kali lebih besar
pada orang dewasa dan 5,3 kali lebih besar pada anak-anak bila dibandingkan
dengan populasi umum separuh dari keseluruhan penderita diabetes yang berusia
lebih dari 65 tahun dirawat dirumah sakit setiap tahunnya, komplikasi yang
serius dan dapat membawa kematian sering turut menyebabkan peningkatan
angka rawat inap bagi para penderita diabetes, maka selama klien dirawat di
rumah sakit, perawat yang selama 24 jam berada disamping klien sangat
diharapkan perannya, tidak hanya terhadap keadaan fisik klien, tetapi juga
psikologis klien dan memberi motivasi dan edukasi kepada klien tentang
pentingnya kepatuhan klien terhadap diet dengan tidak mengesampingkan aspek
asuhan keperawatan yang lain.

Anda mungkin juga menyukai