PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diabetes Mellitus (DM) berasal dari kata Yunani “diabinein” yang artinya
“tembus” atau “pancuran air” dan kata lain mellitus yang artinya “rasa
manis”yang umum dikenal sebagai kencing manis adalah penyakit yang ditandai
dengan hiperglikemia (peningkatan kadar gula darah) yang terus menerus dan
bervariasi terutama setelah makan. Diabetes Mellitus juga merupakan suatu
keadaan hiperglikemi kronik disertai berbagai kelainan metabolik akibat
gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata,
ginjal, dan pembuluh darah, disertai lesi pada membrane basalis dalam
pemeriksaan dengan mikroskop elektron.
B. Tujuan Penulisan
KONSEP DASAR
A. Pengertian
Diabetes Mellitus (DM) adalah suatu kondisi kekurangan insulin atau resisten
terhadap insulin yang menyebabkan terganggunya metabolisme dari glukosa,
protein dan lemak yang ditandai dengan hiperglikemia, poliuria, polidipsi,
polipagi dan kelemahan. (WHO, 1985)
Diabetes Mellitus adalah sekelompok kelainan yang ditandai oleh kenaikan kadar
gula darah atau hiperglikemia. (Brunner & Suddarth, 2002)
Dari beberapa pengertian yang berasal dari berbagai sumber dapat ditarik
kesimpulan bahwa Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit metabolik yang
berlangsung kronik progresif dengan gejala hiperglikemi yang disebabkan oleh
gangguan sekresi insulin, gangguan kerja insulin atau keduanya. Dengan disertai
oleh komplikasi kronik penyempitan pembuluh darah dengan akibat terjadinya
kemunduran fungsi sampai dengan kerusakan organ-organ tubuh.
B. Mekanisme
Namun apabila insulin yang tersedia jumlahnya terbatas dan atau tidak bekerja
dengan normal, maka sel-sel di dalam tubuh tidak terbuka dan glukosa akan
terkumpul dalam darah. Kadar glukosa darah di atas 10 mmol per liter
merupakan kondisi di atas ambang serap ginjal. Apabila kadar glukosa dalam
darah berlebihan, maka sebagian glukosa kemudian dibuang bersama urin.
Peristiwa terbuangnya glukosa bersama-sama urin tersebut dikenal dengan istilah
kencing manis
C. Penyebab
Jika Anda belum makan otomatis kadar gula darah akan rendah. Guna mencegah
hal tersebut, liver akan memecah glikogen menjadi glukosa dan
menyeimbangkan kadar gula darah Anda.
Penyebab pasti diabetes tipe 1 tidak diketahui.Namun, para ahli menduga bahwa
kondisi ini disebabkan karena sistem kekebalan tubuh Anda menyerang dan
menghancurkan sel-sel pankreas yang bertugas untuk menghasilkan hormon
insulin.
Hormon insulin membuat glukosa lebih mudah untuk diserap oleh sel-sel tubuh
sehingga menurunkan kadar gula dalam aliran darah. Namun, jika Anda
mengalami gangguan fungsi pankreas, maka produksi insulin juga akan
terganggu. Akibatnya, tubuh tidak dapat menghasilkan hormon insulin dengan
cukup, sehingga kadar gula dalam darah akan terus meningkat.
Resistensi insulin sendiri membuat sel tidak bisa menrima gula darah untuk
kemudian diolah menjadi energi. Hal ini kemudian membuat tubuh menganggap
bahwa ia sedang kekurangan gula sehingga memecah glikogen kembali. Pada
akhirnya, gula akan terus menumpuk di dalam darah dan terjadilah kadar gula
darah tinggi yang disebut dengan hiperglikemia.
D. Gejala
Penyakit kencing manis sering kali tidak menunjukkan gejala apa pun pada
awalnya. Bahkan, banyak orang yang tidak pernah sadar sudah sakit diabetes
sejak lama karena tidak pernah mengalami gejala berarti. Akan tetapi, berikut
beberapa tanda dan gejala khas penyakit diabetes melitus yang perlu Anda
ketahui:
• Sering buang air kecil, terkadang terjadi setiap jam dan disebut poliuria
• Lemah, lesu, dan tidak bertenaga
• Mulut kering
• Gatal pada kulit, terutama pada lipatan paha atau daerah vagina
Kadar gula darah yang sangat tinggi akan menyebabkan kerusakan pada saraf-
saraf tubuh. Tak semua orang yang mengalami gejala ini. Namun orang yang
mengalami diabetes, akan merasa mati rasa, kesemutan, dan rasa sakit pada
tubuh, terutama di kaki. Gejala seperti ini biasanya terjadi pada seseorang
yang sudah mengalami diabetes selama 5 tahun atau lebih.
2. Pandangan kabur
3. Masalah kulit
Seseorang dengan gejala awal kencing manis ini cenderung lebih rentan
terhadap infeksi bakteri maupun jamur karena mereka memiliki sistem
kekebalan tubuh yang menurun. Mikroorganisme tersebut membutuhkan
glukosa sebagai sumber energinya.Infeksi dapat tumbuh dalam lipatan kulit
yang hangat dan lembab, seperti antara jari tangan dan kaki, di bawah
payudara, atau di dalam atau di sekitar alat kelamin.
7. Cepat lapar
Kurangnya insulin untuk memasukkan gula ke sel membuat otot dan organ
melemah dan tubuh kehabisan energi. Otak akan mengira kurang energi itu
karena kurang makan, sehingga tubuh berusaha meningkatkan asupan
makanan dengan mengirimkan sinyal lapar.
E. Riwayat Alamiah
1. Tahap Prepatogenesis.
Pada kondisi ini, individu belum merasakan gejala (simptom) dan belum
dinyatakan diabetes. Tahap prepatogenesis dapat berpindah menjadi pre
diabetes dipengaruhi oleh faktor resiko masing-masing individu.
Tahap Akhir Penyakit Penyakit diabetes melitus adalah penyakit kronis yang
belum dapat disembuhkan. Penyakit ini hanya dapat dikontol dan diberi
pengawasan khusus. Penyakit komplikasi yang muncul dari penyakit diabetes
melitus dapat menimbulkan kecacatan atau kematian misalnya katarak,
ganggrene, stroke, PJK, dll. Apabila tidak muncul komplikasi, individu
tersebut tetap akan menjadi carier atau pembawa sifat penyakit dan dapat
menularkan kepada keturunannya.
F. Pencegahan
Penyakit gula atau kencing manis ini dapat dicegah dengan melakukan olahraga
teratur, menjaga pola hidup sehat, dan menjaga kadar gula darah tetap normal.
Obesitas adalah salah satu faktor risiko utama dari diabetes tipe 2. Diet kalori
dan rendah lemak sangat dianjurkan sebagai cara terbaik untuk menurunkan
berat badan dan mencegah diabetes.
Dengan makan sayur dan buah-buahan segar setiap hari, Anda dapat
mengurangi risiko diabetes sampai 22 persen. Fakta ini diambil menurut hasil
dari sebuah penelitian tentang diet selama 12 tahun dari hampir 22 ribu orang
dewasa. Penurunan risiko secara langsung berhubungan dengan berapa
banyak buah-buahan dan sayuran yang Anda konsumsi.
3. Kurangi gula
Untuk menjaga kadar gula darah normal, Anda harus membatasi konsumsi
gula, tapi bukan berarti Anda jadi anti gula. Anda bisa mengganti gula pasir
dengan pemanis rendah kalori dan bebas gula untuk mencegah penyakit gula
dan mengontrol asupan kalori.
4. Aktif berolahraga
Usahakan berolahraga minimal 30 menit sehari 3-5 kali seminggu untuk
memaksimalkan pencapaian target berat badan idea sekalus juga untuk
mengurangi risiko Anda terkena diabetes.
Selain itu, berolahraga juga bisa menurunkan kadar gula darah dan
meningkatkan kadar insulin.
G. Pengobatan
Penyakit gula atau kencing manis ini masih bisa diatasi dan dikendalikan. Salah
satunya, dengan minum obat diabetes melitus. Tergantung jenisnya, berikut
beberapa pilihan obat penyakit gula:
Ketika Anda mengalami kondisi ini, sistem kekebalan tubuh akan menyerang sel
yang memproduksi insulin sehingga kadar insulin yang dihasilkan tubuh
berkurang. Maka dari itu, dokter biasanya akan diberikan obat diabetes berupa
insulin yang akan disuntikkan pada tubuh pasien setiap hari.
• Insulin dengan aksi cepat. Insulin ini biasanya akan diberikan saat Anda hanya
memiliki sedikit waktu untuk menyuntikkan insulin, seperti saat kadar gula
melebihi target.
• Insulin dengan aksi lambat. Kebalikan dari insulin dengan aksi cepat, insulin
dengan aksi lambat biasa digunakan saat Anda memiliki waktu yang lebih lama
dalam menyuntikkan insulin. Tapi dibandingkan dengan insulin aksi cepat,
insulin aksi lambat lebih jarang digunakan.
Nah, ketika kedua cara tersebut tidak cukup, barulah dokter akan meresepkan
sejumlah obat diabetes melitus untuk membantu menurunkan gula darah. Beberapa
obat diabetes melitus yang sering diresepkan dokter adalah metformin,
pioglitazone, sulfonilurea, agonis, repaglinide, acarbose, gliptin, dan nateglinide.
Pengobatan rumahan
Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan untuk mengatasi
diabetes melitus?
1. Menjaga pola makan dan asupan gizi
Sebenarnya, makanan untuk orang dengan penyakit gula hampir sama dengan
orang yang sehat-sehat saja. Bedanya, makanan Anda lebih diatur dari
mereka. Dokter biasanya akan meminta Anda untuk lebih banyak
mengonsumsi makanan bergizi, rendah lemak dan kalori sehingga bisa
mengontrol kadar gula darah Anda.
• Ganti gula Anda dengan pemanis rendah kalori dan mengandung kromium
untuk meningkatkan fungsi insulin dalam tubuh, sehingga bisa membantu
mengontrol gula darah.
2. Olahraga teratur
Tidak usah yang terlalu berat Anda bisa mulai berjalan, berenang, bersepeda
di dekat rumah Anda, beraktivitas membersihkan rumah, atau mulai hobi
berkebun adalah ide bagus supaya Anda tetap aktif bergerak.
Jika kadar gula darah Anda kurang dari 100-120, makanlah apel atau segelas
susu sebelum Anda berolahraga. Saat Anda sedang berolahraga, bawalah
makanan ringan agar gula darah Anda tidak turun.
• Tes gula darah Anda sebelum, selama, dan sesudah olahraga. Jangan
berolahraga bila kadar gula darah Anda rendah, kurang dari 70.
• Tes gula darah Anda sebelum dan sesudah berolahraga jika Anda
mengonsumsi obat diabetes melitus. Pastikan Anda gula darah tidak lebih
rendah dari 70.
Kadar gula darah harus dipantau secara rutin. Ini adalah cara penting guna
mengatasi serta menjaga kadar gula darah Anda tetap normal. Cek gula darah
juga bisa memberikan informasi mengenai kadar glukosa darah Anda pada
saat itu juga. Anda bisa menggunakan alat tes gula darah yang disebut
glukometer. Dengan petunjuk pemakaian sebagai berikut:
a. Pastikan tangan Anda telah dicuci, masukkan kertas test strip ke alat ukur
gula darah.
b. Perlahan, tusuk ujung jari dengan jarum steril hingga darah keluar
c. Bila darah yang keluar sedikit, perlahan pijat jari hingga darah keluar
cukup
d. Pegang dan tahan ujung test strip sampai darah menetes pada test strip,
dan tunggu hasilnya.
e. Kadar glukosa darah Anda akan muncul di layar alat
Keseimbangan kadar gula darah pada diabetesi terkadang tidak bisa terjaga
dengan baik hanya melalui penerapan pola makan sehat dan olahraga teratur.
Anda juga mungkin membutuhkan obat-obatan untuk menanganinya.
Ada beberapa jenis obat (biasanya dalam bentuk tablet) yang dapat digunakan
untuk kondisi ini (obat hipoglikemik oral). Anda juga mungkin diberikan
kombinasi dari dua jenis obat atau lebih untuk mengendalikan kadar gula
darah Anda. Obat yang biasa diberikan adalah metformin, sulfonilurea,
pioglitazone, gliptin, agonis, acarbose, nateglinide dan repaglinide.
Dalam kasus tertentu, obat-obatan dalam bentuk tablet mungkin akan kurang
efektif untuk mengobati penyakit gula atau kencing manis ini, sehingga Anda
membutuhkan terapi insulin.
Berdasarkan dosis dan cara pemakaiannya, terapi ini dapat diberikan untuk
menggantikan atau diberikan bersamaan dengan obat-obatan seperti yang
telah disebutkan di atas tadi.
H. Data
Menurut data WHO, Indonesia menempati urutan ke-4 dalam jumlah penderita
Diabetes Mellitus didunia. Pada tahun 2000 yang lalu saja, terdapat sekitar 5,6
juta penduduk Indonesia mengidap diabetes. Namun, pada tahun 2006
diperkirakan jumlah penderita Diabetes Mellitus di Indonesia meningkat tajam
menjadi 14 juta orang, dimana baru 50 % yang sadar mengidapnya dan diantara
mereka baru sekitar 30 % yang datang berobat teratur. Hal ini mungkin
disebabkan minimnya informasi dimasyarakat tentang diabetes terutama gejala-
gejalanya. (www.google.com/kencing manis/index.html)
Angka rawat inap bagi penderita Diabetes Mellitus adalah 2,4 kali lebih besar
pada orang dewasa dan 5,3 kali lebih besar pada anak-anak bila dibandingkan
dengan populasi umum separuh dari keseluruhan penderita diabetes yang berusia
lebih dari 65 tahun dirawat dirumah sakit setiap tahunnya, komplikasi yang
serius dan dapat membawa kematian sering turut menyebabkan peningkatan
angka rawat inap bagi para penderita diabetes, maka selama klien dirawat di
rumah sakit, perawat yang selama 24 jam berada disamping klien sangat
diharapkan perannya, tidak hanya terhadap keadaan fisik klien, tetapi juga
psikologis klien dan memberi motivasi dan edukasi kepada klien tentang
pentingnya kepatuhan klien terhadap diet dengan tidak mengesampingkan aspek
asuhan keperawatan yang lain.