Anda di halaman 1dari 9

Lex Crimen Vol. II/No.

4/Agustus/2013

KEDUDUKAN DAN FUNGSI LEMBAGA cara pemberian bantuan hukum secara


BANTUAN HUKUM DALAM MEMBERIKAN cuma-cuma.
BANTUAN HUKUM KEPADA MASYARAKAT 4. Undang-undang Nomor 16 Tahun 2011
YANG KURANG MAMPU1 Tentang Bantuan Hukum.
Oleh: Ricko Mamahit 2
UU No. 16 Tahun 2011 merupakan
ABSTRAK penyempurnaan peraturan-peraturan
Bantuan hukum adalah bagian dari profesi sebelumnya yang mengatur mengenai
advokat yang merupakan profesi yang Bantuan Hukum, dalam Undang-undang ini
mulia atau officium nobile Karena diatur mengenai Ruang Lingkup Bantuan
mewajibkan pembelaan kepada semua Hukum, Penyelenggaraan Bantuan Hukum,
orang tanpa membedakan latar belakang, Hak dan Kewajiban pemberi dan penerima
ras, warna kulit, agama, budaya, sosial- Bantuan Hukum, dan Pendanaan Lembaga
ekonomi, kaya-miskin, keyakinan, politik, Bantuan Hukum. Advokat sebagai Pemberi
gender, dan ideologi. mungkin dalam Bantuan Hukum wajib memberikan
masyarakat awam sulit untuk membedakan bantuan hukum secara cuma-cuma
bantuan hukum dan profesi advokat, menurut ketentuan UU No.16 Tahun 2011,
namun keharusan membela orang yang sedangkan jika tidak melaksanakan
kurang mampu dalam profesi advokat kewajiban tersebut akan dikenakan sanksi
sejalan dengan prinsip justice for all (Pasal 7 ayat 1 UU No.18 Tahun 2003).
membuat profesi hukum yang satu ini
populer di masyarakat internasional, tetapi PENDAHULUAN
tidak demikian halnya di Indonesia. A. LATAR BELAKANG MASALAH
Keruntuhan wibawa hukum akhir-akhir ini Sistem hukum Indonesia dan Undang-
turut mempengaruhi citra advokat yang Undang Dasar 1945 menjamin adanya
dituduh sebagai “calo perkara” yang persamaan dihadapan hukum (equality
komersial. Korupsi merajalela dimana- before the law), sehingga dalam pasal 27
mana. Akibatnya hukum tidak lagi berkuasa ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945
dan tidak mempunyai otoritas lagi dan tidak disebutkan “Setiap warga Negara
ditaati masyarakat, Supremasi Hukum bersamaan kedudukannya dalam hukum
(supremacy of law) hanya menjadi slogan dan pemerintahan itu dengan tidak ada
belaka. kecualinya.” Salah satu upaya untuk
Kata Kunci: Bantuan Hukum mewujudkan keadilan atau kesamaan
kedudukan dalam hukum yaitu dengan
Dalam perkembangan LBH di Indonesia, adanya bantuan hukum bagi setiap warga
demi untuk menjamin adanya kepastian Negara yang terlibat dalam kasus hukum,
hukum, pemerintah mengundangkan akan tetapi pada kenyataannya bantuan
Peraturan Tertulis yang mengatur hukum hanya mampu dirasakan oleh orang
mengenai LBH antara lain: yang mampu saja3. Untuk mengatasi
1. Kitab Undang-undang Hukum Acara masalah tersebut pemerintah telah
Pidana. mengeluarkan Undang-undang yang
2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 mengatur mengenai bantuan hukum yang
Tentang Advokat secara cuma-cuma (Legal aid) yaitu
3. Peraturan Pemerintah No. 83 Tahun Undang-undang No. 16 Tahun 2011
2008 Tentang Pensyaratan dan Tata Tentang Bantuan Hukum dan Undang-

3
Frans Hendra Winarta, Bantuan Hukum di
1
Artikel Skripsi Indonesia. Elex Media Komputindo. Jakarta. 2011.
2
NIM 090711409 hal 71.

72
Lex Crimen Vol. II/No. 4/Agustus/2013

Undang No.18 Tahun 2003 Tentang konstitusional. 5 Bantuan hukum bukanlah


Advokat serta peraturan perundang- belas kasihan dan diberi oleh Negara,
undangan lainnya. Dalam Peraturan melainkan merupakan hak asasi manusia
Perundang-undangan tersebut mewajibkan setiap individu serta merupakan tanggung
seorang advokat atau penasihat hukum jawab Negara melindungi fakir miskin.
untuk memberikan bantuan hukum kepada Sebab hak asasi manusia ada dalam diri
masyarakat yang kurang mampu secara setiap manusia. Masyarakat harus
cuma-cuma berdasarkan syarat-syarat yang diyakinkan bahwa bantuan hukum adalah
diatur dalam Undang-undang. Kemudian hak asasi manusia dan bukan belas kasihan.
jika advokat tersebut sebagai pemberi Bantuan hukum adalah tanggung jawab
bantuan hukum tidak melaksanakan Negara, pemerintah, masyarakat, organisasi
kewajibannya maka akan dikenakan sanksi masyarakat, dan semua pihak dalam
menurut peraturan perundang-undangan masyarakat seperti para advokat, jaksa,
yang berlaku. hakim sebagai penegak hukum serta tokoh
Lembaga Bantuan Hukum merupakan masyarakat lainnya, apalagi dalam
perwujudan dari salah satu asas penting masyarakat Indonesia dikenal zakat
yang dianut KUHAP yaitu asas accusatoir. (obligation) dalam ajaran Islam yang
Yaitu asas yang menunjukkan bahwa menghendaki bagi orang yang lebih mampu
seorang terdakwa yang diperiksa dalam untuk membantu fakir miskin karenanya,
sidang pengadilan bukan lagi sebagai objek konsep bantuan hukum lebih mudah untuk
pemeriksaan, melainkan sebagai subjek. diterima oleh masyarakat.
Asas accusatoir telah memperlihatkan Dalam Peraturan Pemerintah No.83
suatu pemeriksaan terbuka dimana setiap Tahun 2008 tentang Pensyaratan dan Tata
orang dapat menghadiri atau menyaksikan cara Pemberian Bantuan Hukum secara
jalannya pemeriksaan. Terdakwa cuma-cuma pasal 1 mendefinisikan bantuan
mempunyai hak yang sama nilainya dengan hukum cuma-cuma adalah jasa hukum yang
penuntut umum, sedangkan hakim berada diberikan advokat tanpa menerima
di atas kedua belah pihak untuk pembayaran honorarium meliputi
menyelesaikan perkara pidana menurut pemberian konsultasi hukum, menjalankan
hukum pidana yang berlaku.4 kuasa, mewakili, mendampingi, membela,
Kekuasaan yang dilakukan oleh dan melakukan tindakan hukum lain untuk
pemerintah hanya berdasarkan dan berasal kepentingan pencari keadilan yang tidak
dari undang-undang dan sekali-kali tidak mampu untuk menangani dan
berdasarkan kekuasaan senjata, kekuasaan menyelesaikan masalah hukumnya.
sewenang-wenang, atau kepercayaan Berdasarkan Instruksi Menteri Kehakiman
bahwa kekuatan pemerintah yang boleh Republik Indonesia Nomor: M.03-UM.06.02
memutuskan segala pertikaian dalam Tahun 1999 yang termasuk orang kurang
negara. Sementara itu, fakir miskin mampu adalah orang-orang yang
merupakan tanggung jawab Negara yang mempunyai penghasilan yang sangat kecil,
diatur dalam pasal 34 Undang-undang 1945 sehingga penghasilannya tidak akan cukup
yang berbunyi, “Fakir miskin dan anak-anak untuk membiayai perkaranya di pengadilan,
terlantar dipelihara oleh Negara.” oleh keadaan ketidakmampuan ini ditentukan
karena itu, gerakan bantuan hukum oleh Ketua Pengadilan Negeri berdasarkan
sesungguhnya merupakan gerakan keterangan Kepala Desa atau Lurah.
Profesi advokat sebagai bagian atau
subsistem dari sistem peradilan pidana
4
H. Rusli Muhamad, Hukum Acara Pidana harus sanggup menyediakan pembelaan
Kontemporer. PT Citra Aditya Bakti. Bandung. 2007.
5
hal 18 Frans Hendra Winarta, Op Cit . hal 64

73
Lex Crimen Vol. II/No. 4/Agustus/2013

(acces to legal counsel) bagi semua orang berlaku. Sehubungan dengan itu maka
termasuk bagi orang miskin dengan ini bahan hukum primer yang digunakan
dapat dilihat pentingnya bantuan hukum adalah:
bagi masyarakat yang demokratis yang - Undang-Undang Dasar Negara
menghormati hak asasi manusia. Republik Indonesia Tahun 1945.
Sesungguhnya, bantuan hukum dapat - Kitab Undang-Undang Hukum Acara
menjawab kecemburuan sosial fakir miskin Pidana.
terhadap orang kaya melalui pembelaan - Undang-Undang Nomor 16 Tahun
nasib mereka dalam bidang hukum. Orang 2011 Tentang Bantuan Hukum.
yang kurang mampu menjadi puas dan - Undang-Undang Nomor 8 Tahun
secara tidak langsung menciptakan 2003 Tentang Advokat
angkatan kerja yang lebih mampu dan - Undang-Undang Nomor 49 Tahun
produktif, yang pada akhirnya mencegah 2009 Tentang Peradilan Umum.
kecenderungan bersimpati pada - Undang-Undang Nomor 48 Tahun
komunisme. dengan demikian dapat ditarik 2009 Tentang Kekuasaan
kesimpulan bahwa hak asasi manusia bagi Kehakiman.
orang yang kurang mampu harus dibela dan - Undang-Undang Nomor 39 Tahun
bantuan hukum adalah hak asasi setiap 1999 Tentang Hak Asasi Manusia.
manusia. Bantuan hukum juga sering b. Bahan Hukum Sekunder, meliputi
dianggap sebagai katub pengaman untuk literatur-literatur yang terkait dengan
mencegah pergolakan sosial yang bantuan hukum sehingga menunjang
mengurangi jurang pemisah antara yang penelitian yang dilakukan.
kaya dan yang miskin. Jurang pemisah c. Bahan Hukum Tersier, meliputi bahan
antara yang kaya dan yang miskin selalu yang memberikan informasi tentang
menjadi ancaman bagi keadilan sosial dan bahan hukum primer dan bahan hukum
kehidupan demokrasi di Indonesia. sekunder berupa kamus.
Bahan hukum yang diperoleh,
B. RUMUSAN MASALAH diinventarisasi dan diidentifikasi kemudian
1. Bagaimana kedudukan dan fungsi diolah dan dianalisis secara kualitatif untuk
lembaga bantuan hukum (LBH) dalam memperoleh kesimpulan dari hasil
memberikan bantuan hukum kepada pembahasan guna menjawab perumusan
masyarakat yang kurang mampu? masalah.
2. Bagaimana hak dan kewajiban lembaga
bantuan hukum dalam memberikan PEMBAHASAN
bantuan hukum kepada masyarakat A. KEDUDUKAN DAN FUNGSI LEMBAGA
yang kurang mampu? BANTUAN HUKUM DALAM MEMBERI
BANTUAN HUKUM
C. METODE PENELITIAN Di Indonesia, kegiatan Lembaga Bantuan
Penelitian ini merupakan penelitian Hukum (LBH) berkembang dengan pesat.
hukum normatif, pengumpulan bahan Baik di Perguruan Tinggi Hukum; maupun
hukum dilakukan dengan prosedur adanya yayasan amal Bantuan Hukum.
identifikasi dan inventarisasi bahan pustaka Pada umumnya mereka berperan dalam
atau data sekunder, yang mencakup bahan membantu orang-orang yang tidak mampu
hukum primer, sekunder dan tersier. bea perkara atau bea untuk membela
a. Bahan Hukum Primer dirinya dalam pidana. LBH biasanya
Bahan hukum primer adalah bahan berperan sebagai Legal Aids atau dengan
hukum yang mengikat terdiri dari ongkos murah. sebab LBH didirikan bukan
peraturan perundang-undangan yang untuk nirlaba (Nonprofit oriented). Tetapi

74
Lex Crimen Vol. II/No. 4/Agustus/2013

memberikan kemudahan akses kepada 2. Setiap penasihat hukum yang ditunjuk


masyarakat untuk memperoleh layanan untuk bertindak sebagaimana dimaksud
konsultasi dan bantuan hukum secara dalam ayat (1), memberikan
murah, demi tegaknya keadilan. Disamping bantuannya dengan cuma-cuma.
usaha memberdayakan masyarakat dalam Bertitik tolak dari kenyataan bahwa
menyadari hak-hak fundamental mereka begitu pentingnya adanya LBH-LBH di
didepan hukum. Hal ini sesuai dengan bunyi masyarakat, beberapa LBH di Perguruan
pasal 4 ayat 1 dan pasal 5 ayat 1 dan 2 Tinggi Hukum sempat menuai protes atas
Undang-undang No. 4 Tahun 2004 tentang diundangkannya Undang-Undang No. 18
Kekuasaan Kehakiman. Dalam pasal 4 ayat Tahun 2003 tentang Advokat. Mereka
(1) berbunyi, “Peradilan dilakukan dengan menganggap undang-undang tersebut telah
sederhana, cepat, dan biaya ringan.” menutup akses LBH untuk melakukan
kemudian Pasal 5 ayat (1) berbunyi, bantuan hukumnya di Pengadilan (pidana
“Pengadilan mengadili menurut hukum atau perdata). Terlebih dahulu yang
dengan tidak membeda-bedakan orang” berkenan dengan BAB XI KETENTUAN
ayat (2) berbunyi, “Pengadilan membantu PIDANA Pasal 31, Sebagai berikut:
pencari keadilan dan berusaha mengatasi “Setiap orang yang dengan sengaja
segala hambatan dan rintangan untuk menjalankan pekerjaan profesi advokat dan
dapat tercapainya peradilan yang bertindak seolah-olah sebagai advokat,
sederhana, cepat, dan biaya ringan.” tetapi bukan advokat sebagaimana diatur
Di beberapa Perguruan Tinggi Hukum dalam Undang-Undang ini, dipidana dengan
sendiri, kucuran bantuan biaya dapat pidana penjara paling lama lima tahun dan
diperoleh oleh/dari Perguruan Tinggi yang denda paling banyak Rp 50.000.000.00
bersangkutan (merupakan kebijakan (lima puluh juta) rupiah”
pimpinan PT) sedangkan lembaga bantuan Menurut Mardjono Reksodiputro,
hukum yang di luar perguruan tinggi bahwa sangatlah keliru bila proses hukum
memperolehnya melewati swadaya yang adil hanya dikaitkan dengan
masyarakat sendiri yang tidak mengikat. penerapan aturan-aturan hukum acara
Sementara dalam perkara pidana, seorang pidana dalam proses tersangka atau
tersangka yang diancam padanya ancaman terdakwa. Sebab proses hukum yang adil
hukuman lima tahun ke atas, berhak adalah lebih jauh dari sekedar penerapan
baginya untuk memperoleh bantuan hukum atau peraturan perundang-
hukum (Legal aids). Sebagaimana yang undangan secara formal. Dalam pengertian
tersebut dalam pasal 56 ayat 1 dan 2 proses hukum yang adil demikian
KUHAP, sebagai berikut: terkandung penghargaan akan hak
1. Dalam hal tersangka atau terdakwa kemerdekaan seorang warga negara.
disangka atau didakwa melakukan Meskipun warga masyarakat telah
tindak pidana yang diancam dengan melakukan suatu perbuatan tercela (tindak
pidana mati atau ancaman pidana lima pidana), hak-haknya sebagai warga negara
belas tahun atau lebih atau bagi mereka tidaklah hapus atau hilang. Apalagi bila
yang tidak mampu yang diancam disadari bahwa tak seorang pun dapat
dengan pidana lima tahun atau lebih mendisiplinkan diri untuk tidak melakukan
yang tidak mempunyai penasehat pelanggaran hukum, sehingga semua orang
hukum sendiri, pejabat yang tidak pernah dapat bebas dari resiko
bersangkutan pada semua tingkat menjadi tersangka atau terdakwa. Disinilah
pemeriksaan dalam proses peradilan letak pentingnya memperjuangkan
wajib menunjuk penasihat hukum bagi tegaknya hak-hak tersangka/terdakwa
mereka. untuk didengar, didampingi penasihat

75
Lex Crimen Vol. II/No. 4/Agustus/2013

hukum dan diberi kesempatan membela menangani kasusnya karena tampaknya


diri serta dibuktikan kesalahannya didepan yang bersangkutan bersalah, maka si
pengadilan yang jujur dan tidak memihak tersangka atau terdakwa sebenarnya sudah
(fair and impartial court). divonis diluar pengadilan dan tidak diberi
Hak individu untuk didampingi penasihat kesempatan atas pemeriksaan formal yang
hukum pada semua tingkat pemeriksaan menurut hukum adalah haknya.
merupakan hal yang sangat penting dalam Selanjutnya dikatakan bahwa penampilan
rangka mewujudkan prinsip proses hukum seorang sering memperdayakan; sudah
yang adil. Dengan kehadiran penasihat banyak orang yang tampaknya seakan ia
hukum akan dapat dicegah tindakan yang bersalah, sampai keadilan menunjukkan
dapat merugikan hak tersangka khususnya kemudian bahwa ia tidak bersalah. Bahkan
mereka yang berada dalam tahanan. pengakuan pun tidak selalu dapat
Tindakan yang dimaksud seperti penyiksaan diandalkan. Tidak jarang seorang wanita
atau intimidasi ketika dilakukan interogasi mengaku bersalah guna menyelamatkan
guna memperoleh pengakuan dari suaminya. Atau dibawah tekanan mental
tersangka. yang amat sangat seseorang tergerak untuk
Dalam pada itu, salah satu penelitian menghukum dirinya sendiri dengan
menunjukkan bahwa keberadaan penasihat mengakui kesalahannya.
hukum sangat membantu tersangka Pada hakikatnya, dengan
karena: memperlakukan para tersangka atau
1. Perasaan menjadi tenang dan tidak terdakwa (Khususnya mereka yang berada
dihinggapi perasaan was-was terhadap dalam tahanan) sesuai dengan hak-haknya,
kemungkinan perlakuan sewenang- berarti secara tidak langsung para aparat
wenang dari penyidik. hukum telah melakukan proses pembinaan.
2. Dapat menjawab pertanyaan yang Paling tidak, seorang tersangka/terdakwa
diajukan kepadanya tanpa ada rasa dapat mengetahui hak-haknya ketika
takut dan terpaksa. pertama kali bersentuhan dengan proses
3. Tumbuhnya keyakinan kepada hukum yang melibatkan dirinya. Dengan
penasihat hukum untuk demikian proses pembinaan terhadap
memperjuangkan keadilan dan seseorang yang terlibat dalam suatu kasus
memberikan perhatian saat tidak harus selalu berstatus narapidana.
pemeriksaan. Proses pembinaan terhadap para tahanan
Menurut hemat penulis, hak tersangka disini tentunya tidak perlu sama dengan
untuk didampingi oleh penasihat hukum seorang narapidana. Namun prinsip
selama pemeriksaan di tingkat penyidikan dasarnya harus sama. Misalnya, dalam
sangat penting. Oleh karena nasib seorang sistem pemasyarakatan dikenal prinsip
tersangka kelak sangat bergantung pada bahwa satu-satunya derita yang dialami
hasil penyidikan yang dilakukan oleh pihak oleh narapidana adalah dihilangkannya
kepolisian, meskipun sesungguhnya hasil kebebasan bergeraknya. Jadi selain itu, hak-
penyelidikan itu masih harus dibuktikan hak yang lainnya harus tetap dijunjung
kebenarannya dimuka pengadilan. tinggi.
Sebagaimana pendapat Lon L. Fuller,
bahwa seorang yang disangka melakukan B. HAK DAN KEWAJIBAN LEMBAGA
tindak pidana, seharusnya harus dibuktikan BANTUAN HUKUM
di sidang pengadilan yang terbuka dengan Advokat sebagai salah satu profesi
proses hukum yang adil. Menurutnya, jika penegak hukum sudah seharusnya
seorang pengacara menolak permintaan melaksanakan aturan-aturan tersebut
seorang tersangka atau terdakwa untuk dengan penuh tanggung jawab. Salah satu

76
Lex Crimen Vol. II/No. 4/Agustus/2013

persoalan yaitu mengenai keterbukaan b. Melaporkan setiap penggunaan


pengadilan, yang bertanggung jawab untuk anggaran negara yang digunakan untuk
mewujudkan keterbukaan informasi- pemberian Bantuan Hukum
informasi dalam persidangan bukan hanya berdasarkan Undang-Undang ini;
hakim, jaksa, dan polisi tetapi juga advokat c. Menyelenggarakan pendidikan dan
harus mampu memberikan informasi- pelatihan Bantuan Hukum bagi advokat,
informasi yang benar mengenai proses paralegal, dosen, mahasiswa fakultas
peradilan kepada masyarakat6. hukum yang direkrut sebagaimana
Sedangkan mengenai hak dan kewajiban dimaksud dalam Pasal 9 huruf a;
Pemberi dan Penerima Bantuan hukum, d. Menjaga kerahasiaan data, informasi,
diatur juga dalam Undang-Undang No.16 dan/atau keterangan yang diperoleh
Tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum, Pasal dari Penerima Bantuan Hukum
9-12. berkaitan dengan perkara yang sedang
Pasal 9 berbunyi Pemberi Bantuan Hukum ditangani, kecuali ditentukan lain oleh
berhak: 7 undang-undang; dan
a. Melakukan rekrutmen terhadap e. Memberikan Bantuan Hukum kepada
advokat, paralegal, dosen, dan Penerima Bantuan Hukum berdasarkan
mahasiswa fakultas hukum; syarat dan tata cara yang ditentukan
b. Melakukan pelayanan Bantuan Hukum; dalam Undang-Undang ini sampai
c. Menyelenggarakan penyuluhan hukum, perkaranya selesai, kecuali ada alasan
konsultasi hukum, dan program yang sah secara hukum.
kegiatan lain yang berkaitan dengan Dari aturan-aturan diatas yang mengatur
penyelenggaraan Bantuan Hukum; mengenai hak dan kewajiban pemberi
d. Menerima anggaran dari negara untuk bantuan hukum dapat dikatakan ketentuan
melaksanakan Bantuan Hukum tersebut sudah cukup efektif untuk
berdasarkan Undang-Undang ini; diterapkan. Dari pasal 9 poin a UU No.16
e. Mengeluarkan pendapat atau Tahun 2011 yang dapat berperan dalam
pernyataan dalam membela perkara pemberian jasa bantuan hukum bukan
yang menjadi tanggung jawabnya di hanya dapat dilakukan oleh para advokat
dalam sidang pengadilan sesuai dengan saja melainkan bisa juga dilakukan oleh
ketentuan peraturan perundang- dosen, paralegal dan mahasiswa.
undangan; Advokat sebagai pemberi bantuan
f. Mendapatkan informasi dan data lain hukum berhak melakukan praktek
dari pemerintah ataupun instansi lain, hukumnya kapan dan di mana pun dalam
untuk kepentingan pembelaan perkara; wilayah kerja advokat seperti dimaksud
dan dalam pasal 5 ayat 2 Undang-Undang No.
g. Mendapatkan jaminan perlindungan 18 Tahun 2003 adalah meliputi seluruh
hukum, keamanan, dan keselamatan wilayah negara Republik Indonesia. baik
selama menjalankan pemberian dalam hal litigasi maupun nonlitigasi
Bantuan Hukum. pengadilan (di dalam dan luar Pengadilan;
Pasal 10 berbunyi Pemberi Bantuan Hukum pasal 1 ayat 1 Undang-Undang No.18 Tahun
berkewajiban untuk: 2003.
a. Melaporkan kepada Menteri tentang Dengan kata lain bila disebut di
program Bantuan Hukum; pengadilan berarti disemua pengadilan
manapun yang terletak di wilayah Republik
Indonesia. Dan bila disebut di luar
6
Rifqi S. Asegaf. Membuka Ketertutupan pengadilan berarti di semua tempat
Pengadilan, LeIP, Jakarta, Juli, 2005. hal 29. wilayah negara Republik Indonesia. Ini
7
Ibid

77
Lex Crimen Vol. II/No. 4/Agustus/2013

berarti wilayah kerja advokat sangatlah luas kewajiban seorang advokat, asalkan si
melebihi seorang Polisi, jaksa atau hakim penerima bantuan hukum memenuhi
atau suatu pengadilan yang terikat syaratnya untuk dapat menerima bantuan
kompetensi yuridiksinya masing-masing 8. hukum sesuai dengan ketentuan yang
Pasal 12 Penerima Bantuan Hukum berhak: berlaku. Adapun ketentuannya diatur
a. Mendapatkan Bantuan Hukum hingga dalam pasal 14 dan 15 sebagai berikut:
masalah hukumnya selesai dan/atau Pasal 14
perkaranya telah mempunyai kekuatan (1) Untuk memperoleh Bantuan Hukum,
hukum tetap, selama Penerima Bantuan pemohon Bantuan Hukum harus
Hukum yang bersangkutan tidak memenuhi syarat-syarat:
mencabut surat kuasa; a. mengajukan permohonan secara
b. Mendapatkan Bantuan Hukum sesuai tertulis yang berisi sekurang-
dengan Standar Bantuan Hukum kurangnya identitas pemohon dan
dan/atau Kode Etik Advokat; dan uraian singkat mengenai pokok
c. Mendapatkan informasi dan dokumen persoalan yang dimohonkan Bantuan
yang berkaitan dengan pelaksanaan Hukum;
pemberian Bantuan Hukum sesuai b. menyerahkan dokumen yang
dengan ketentuan peraturan berkenaan dengan perkara; dan
perundang-undangan. c. melampirkan surat keterangan miskin
Pasal 13 Penerima Bantuan Hukum wajib: dari lurah, kepala desa, atau pejabat
a) Menyampaikan bukti, informasi, yang setingkat di tempat tinggal
dan/atau keterangan perkara secara pemohon Bantuan Hukum.
benar kepada Pemberi Bantuan Hukum; (2) Dalam hal pemohon Bantuan Hukum
b) Membantu kelancaran pemberian tidak mampu menyusun permohonan
Bantuan Hukum. secara tertulis, permohonan dapat
Keberadaan seorang penasihat hukum diajukan secara lisan.
dalam lapangan hukum pidana sangatlah Pasal 15
strategis dikarenakan sifatnya memberikan a. Pemohon Bantuan Hukum
keseimbangan hukum. Dalam sistem mengajukan permohonan Bantuan
hukum acara pidana yang lama (HIR), Hukum kepada Pemberi Bantuan
kedudukan tersangka dijadikan objek Hukum.
pemeriksaan yang dikenal dengan sistem b. Pemberi Bantuan Hukum dalam
inquisitoir. Bahkan pemeriksaan di muka jangka waktu paling lama 3 (tiga) hari
sidang pengadilan juga cenderung kerja setelah permohonan Bantuan
menggunakan sistem tersebut. Dengan Hukum dinyatakan lengkap harus
meningkatnya kesadaran hukum memberikan jawaban menerima atau
masyarakat lalu kemudian sistem menolak permohonan Bantuan
pemeriksaan di persidangan beralih kepada Hukum.
sistem accusatoir, di mana kedudukan c. Dalam hal permohonan Bantuan
terdakwa adalah sama dengan hakim dan Hukum diterima, Pemberi Bantuan
jaksa sepanjang belum terbukti Hukum memberikan Bantuan Hukum
kesalahannya. berdasarkan surat kuasa khusus dari
Dari ketentuan di atas mengenai hak dan Penerima Bantuan Hukum.
kewajiban pemberi dan penerima bantuan d. Dalam hal permohonan Bantuan
hukum cukup jelas sehingga perlu kita Hukum ditolak, Pemberi Bantuan
ketahui bahwa pemberian bantuan hukum Hukum mencantumkan alasan
secara pro bono (gratis) merupakan penolakan.
8
Ibid. hal 98

78
Lex Crimen Vol. II/No. 4/Agustus/2013

e. Ketentuan lebih lanjut mengenai Jika seperti ini kondisinya, harusnya


syarat dan tata cara pemberian negara menyiapkan anggaran bagi
bantuan hukum diatur dengan masyarakat yang tidak mampu untuk
Peraturan Pemerintah. mendapatkan bantuan hukum dengan
Dalam penerapan bantuan hukum tidak mengalokasikan anggaran biaya perkara
ada ketentuan pasal serta penjelasan dalam apakah melalui instansi terkait seperti
PP No. 83 Tahun 2008 tentang persyaratan mahkamah agung, kejaksaan dan kepolisian
dan tata cara pemberian bantuan hukum atau pada organisasi advokat. Dalam
secara cuma-cuma terutama menyangkut Peraturan pemerintah tentang bantuan
tanggung jawab negara dalam memberikan hukum tersebut juga diatur mengenai
bantuan hukum tentu meninggalkan pembentukan unit kerja yang secara khusus
permasalahan bagi kalangan advokat, mengenai bantuan hukum secara cuma-
organisasi dan lembaga bantuan hukum. cuma yang dibentuk oleh organisasi
Karena bukan rahasia umum lagi advokat advokat dan bisa jadi anggaran itu
memang profesi yang mandiri artinya kasus diberikan melalui organisasi advokat tentu
atau pendapatan yang ia terima penggunaannya tepat sasaran, transparan
berdasarkan kesepakatan honorarium dan dapat dipertanggungjawabkan.10
dengan kliennya. Setiap advokat belum Kemudian informasi yang didapat dari
tentu sama kesejahteraannya, banyak kasus pusat bantuan hukum Peradi bahwa bentuk
atau jumlah honor yang ia terima dengan implementasi dari pasal 16 Ayat 1 surat
rekan advokat lainnya.9 Ketetapan Peradi Nomor 1 Tahun 2010
Pasal 1 angka 3 Peraturan Pemerintah mengenai tata cara pemberian bantuan
No. 83 Tahun 2008 disebutkan bantuan hukum bisa melalui dua cara. Pertama,
hukum secara cuma-cuma adalah jasa calon pemohon bantuan hukum bisa
hukum yang diberikan advokat tanpa menghubungi peradi pusat untuk meminta
menerima pembayaran honorarium bantuan hukum, apabila orang yang ingin
meliputi pemberian konsultasi hukum, mendapatkan bantuan hukum tersebut
menjalankan kuasa, mewakili, berdomisili di luar Jakarta maka pusat
mendampingi, membela dan melakukan bantuan hukum Peradi akan menghubungi
tindakan hukum lain untuk kepentingan dewan perwakilan cabang Peradi dari kota
pencari keadilan yang tidak mampu. Dalam yang bersangkutan untuk yang selanjutnya
pasal ini jelas secara tegas disebutkan menunjuk advokat untuk menangani kasus
seorang advokat tidak boleh meminta Probono tersebut. Kedua, seorang calon
imbalan jasa atas pekerjaannya ini, artinya pemohon Bantuan Hukum mendatangi
yang ia berikan ialah keahliannya dalam advokat untuk meminta bantuan hukum
membela atau memperjuangkan hak dari advokat tersebut, selanjutnya sebelum
pencari keadilan. Namun bagaimana advokat menerima perkara tersebut, ia
dengan biaya-biaya yang timbul seperti harus melaporkan ke pusat bantuan hukum
biaya legalisasi surat kuasa, leges bukti, Peradi Pusat bahwa ia akan menangani
materai, pendaftaran gugatan, perkara probono untuk selanjutnya pusat
permohonan banding kasasi, permohonan bantuan hukum Peradi akan memberikan
eksekusi, permohonan sidang di pengadilan kewenangan untuk menangani bantuan
hingga mengambil putusan, padahal kita hukum cuma-cuma tersebut.
sama-sama tahu di pengadilan semuanya Perihal sanksi maka dalam Pasal 7 ayat
harus membayar. (1) Undang-undang Nomor 18 tahun 2003
telah mengatur beberapa jenis sanksi mulai
dari teguran lisan, teguran tertulis,
9
Marwan Effendie, Sistem Peradilan Pidana.
10
Referensi. Jakarta 2011. hal 195 Frans Hendra Winarta. Op Cit. hal 154

79
Lex Crimen Vol. II/No. 4/Agustus/2013

pemberhentian sementara dan Advokat itu sendiri, sehingga diharapkan


pemberhentian tetap. Apabila dihubungkan agar usaha untuk memberikan bantuan
dengan ketentuan Pasal 6 huruf (d) hukum secara cuma-cuma dapat
Undang-undang Nomor 18 tahun 2003 berjalan baik dan lancar dalam melayani
tentang advokat yang tidak melaksanakan masyarakat yang kurang mampu.
kewajiban pemberian bantuan hukum
secara cuma-cuma dapat dikategorikan B. SARAN
telah melakukan perbuatan yang Seorang yang kurang mampu mengalami
bertentangan dengan kewajiban profesi masalah hukum maka ia selain harus
sebagaimana yang dijelaskan dalam Pasal membayar biaya jasa advokat maka ia juga
22 ayat (1) Undang-undang No. 18 Tahun harus membayar biaya lainnya seperti biaya
2003. Oleh karena itu, maka sanksi-sanksi legalisasi surat kuasa, materai, pendaftaran
sebagaimana yang dijelaskan dalam Pasal 7 gugatan, permohonan banding kasasi,
ayat (1) Undang-undang Nomor 18 Tahun permohonan eksekusi, permohonan sidang
2003 dapat diberlakukan kepada advokat di pengadilan hingga mengambil putusan,
yang tidak melaksanakan kewajiban padahal kita sama-sama tahu di pengadilan
pemberian bantuan hukum secara cuma- semuanya harus dibayar oleh penerima
cuma. bantuan hukum dan dalam kenyataannya
hanya sedikit advokat yang terlibat dalam
PENUTUP pelayanan bantuan hukum. saya
A. KESIMPULAN menyarankan kedepan agar pemerintah
1. Negara Republik Indonesia sebagai dapat memperhatikan biaya-biaya dan
Negara Hukum yang menerima dan kualitas dari bantuan hukum yang diberikan
menganut asas persamaan dihadapan oleh LBH tersebut. sehingga bantuan yang
hukum (equality before the law). Tetapi diberikan memang benar-benar dapat
pada kenyataannya di tengah menolong masyarakat yang kurang mampu
masyarakat golongan yang kurang yang terlibat kasus hukum dan Pengacara-
mampu terpisahkan dari golongan pengacara profesional dapat terlibat dalam
mampu/kaya. Untuk mengatasi pemberian bantuan hukum.
ketidakadilan tersebut pemerintah
mengupayakan bantuan hukum secara
cuma-cuma kepada masyarakat yang
tidak mampu membiayai jasa hukum
tersebut demi tercapainya keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,
terutama keadilan dalam bidang hukum.
2. Dalam Undang-undang No. 18 Tahun
2003 tentang advokat diatur mengenai
hak dan kewajiban advokat, larangan
bagi advokat, dan sanksi bagi para
advokat yang melanggar ketentuan.
Pada pasal 22 Undang-undang tersebut
berbunyi “Advokat wajib memberikan
bantuan hukum secara cuma-cuma
kepada pencari keadilan yang kurang
mampu” jadi jika seorang advokat yang
tidak melaksanakan kewajiban tersebut
akan dikenakan sanksi dari Organisasi

80

Anda mungkin juga menyukai