Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN TANA TORAJA

DINAS KESEHATAN

PUSKESMAS WONOAYU

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PENGURUSAN ALAMAK

A. PENDAHULUAN

Persalinan Normal adalah proses persalinan yang melalui kejadian secara alami dengan adanya
kontraksi rahim ibu dan dilalui dengan pembukaan untuk mengeluarkan bayi. Dari Pengertian diatas
Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi servik, lahirnya bayi dan plasenta dari rahim ibu.
Persalinan Normal disebut juga alami karena terjadi secara alami. Jadi secara umum Persalinan Normal
adalah proses persalinan yang melalui kejadian secara alami dengan adanya kontraksi rahim ibu dan
dilalui dengan pembukaan untuk mengeluarkan bayi. Jika Persalinan Normal tidak termungkinkan karena
masalah posisi bayi harus dilakukan bedah sesar. Pada saat Persalinan Normal, bayi dilahirkan melalui
vagina.

Rabies adalah penyakit infeksi akut pada SSP yang disebabkan oleh virus rabies, dan ditularkan
melalui gigitan hewan menular rabies terutama anjing, kucing dan kera. Rabies sangat berbahaya karena
hampir selalu diakhiri dengan kematian. Masa inkubasi umumnya 3-8 minggu, berhubungan dengan
jarak yang harus ditempuh oleh virus sebelum mencapai otak.
Gejala-Gejala Klinis kasus Gigitan/Rabies: 1. Stadium Prodromal, 2. Stadium Sensoris (nyeri
pada luka), 3. Stadium Eksitasi (hiperhidrosis, hipersalivasi, hiperlakrimasi dan pupil dilatasi; fobia air,
udara, cahaya, suara), 4. Stadium Paralis (sebagian besar penderita rabies meninggal dalam stadium
eksitasi, jika mencapai stadium ini, terjadi paresis otot-otot yang bersifat progresif) Kasus gigitan hewan
menular rabies harus ditangani dengan cepat dan sesegera mungkin. Untuk mengurangi/mematikan virus
rabies yang masuk pada luka gigitan, usaha yang paling efektif ialah mencuci luka gigitan dengan air
(sebaiknya air mengalir) dan sabun atau detergent selama 10-15 menit, kemudian diberi antiseptik
(alkohol 70 %, betadine, obat merah dan lain-lain). Luka gigitan tidak dibenarkan untuk dijahit, kecuali
jahitan situasi. Pertimbangkan pemberian vaksin anti rabies (VAR), antibiotik, dan analgetik,Luka resiko
rendah: jilatan pada kulit luka, garukan atau lecet (erosi,ekskoriasi), luka kecil disekitar tangan, badan,
dan kaki. Luka resiko tinggi: jilatan/luka pada mukosa, luka di atas daerah bahu (muka, kepala, leher),
luka pada jari tangan/kaki, genetalia, luka yang lebar/dalam dan luka yang banyak (multipel). Untuk
kontak (dengan air liur atau saliva hewan tersangka/hewan rabies atau penderita rabies), tetapi tidak ada
luka, kontak tak langsung, tidak ada kontak, maka tidak perlu diberikan pengobatan VAR.

B. LATAR BELAKANG

Tahun 2015 jumlah kasus gigitan yang ditangani di Puskesmas Wonoayu, Kecamatan Wonoayu
sebanyak 223 orang
C. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
a. Tujuan Umum
Adapun tujuan Umum dari kegiatan ini adalah menurunkan angka kematian dan kesakitan akibat
gigitan ( penyakit bersumber binatang )

b. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari kegiatan ini adalah pemberian Vaksin Anti Rabies kepada penderita kasus gigitan
yang memenuhi syarat dalam rangka mengurangi angka kematian akibat gigitan ( Penyakit bersumber
binatang ).

D. Kegiatan Pokok
Kegiatan Pokok yang dilaksankan adalah pemberian Vaksin Anti Rabies ( VAR ) kepada
penderita yang di laporkan petugas dan memenuhi syarat untuk di VAR, dan penyuluhan di masyarakat.

E. Cara Pelaksanaan Kegiatan

Cara untuk mengurus ALAMAK yaitu Sebelum bayi lahir, petugas puskesmas meminta berbagai
persyaratan untuk mengurus akta dan KK. Salah satunya adalah fotokopi kartu tanda penduduk (KTP)
orang tua dan dua saksi. Selain itu, orang tua bayi harus mengisi formulir permohonan akta kelahiran,
KK asli, dan fotokopi surat nikah. Seluruh berkas itu langsung dikirim petugas puskesmas ke kantor
dispendukcapil dengan map merah. Akta dan KK hanya diproses sehari. Kemudian bayi pulang dari
puskesmas, orang tua sudah membawa akta dan KK.

F. Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini adalah semua ibu bersalin yang melahirkan di Puskesmas Wonoayu dan
sudah memenuhi persyaratan untuk pengurusan ALAMAK.

G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan pengurusan ALAMAK dilakukan setiap hari selasa dan kamis pada setiap minggunya
dan pada saat jam kerja.
H. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan di lakukan setiap bulan dengan melihat buku
register dengan maksud sudah berapa penggunaan vaksin yang ada dan untuk mengetahui stok yang
masih ada.

I. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi kegiatan


Pencatatan di lakukan setiap pengambilan vaksin oleh petugas puskesmas dan pelaporan
penggunaan vaksin dan pelaporan kasus di lakukan setiap bulannya baik di tingkat kabupaten maupun ke
tingkat provinsi dan Evaluasi kegiatan di lakukan sekuarang-kurangnya setiap 3 bulannya.

JawaPos.com – Program Alamak (anak lahir membawa akta dan kartu keluarga) kini menjadi salah satu
unggulan Pemkab Sidoarjo. Bukan hanya di RSUD Sidoarjo, program itu juga diterapkan di puskesmas.
Saat ini ada empat puskesmas yang menjadi pilot project program Alamak.
Selasa (4/4) launching program Alamak diselenggarakan di Puskesmas Wonoayu. Seluruh kepala
puskesmas pun dikumpulkan untuk menyatukan komitmen. Launching tersebut juga dihadiri Asisten III
(Bidang Pemerintahan dan Administrasi Umum) Pemkab Sidoarjo Kisowo Sidi, Kepala Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Medi Yulianto, serta Kepala Dinas Kesehatan dr
Ika Harnasti.
Empat puskesmas yang menjadi pilot project,antara lain, Puskesmas Wonoayu, Tarik, dan Taman. Lalu,
ditambah Puskesmas Kota Sidoarjo (rawat jalan).
Kepala Puskesmas Wonoayu dr Abdillah Segaf Al Hadad menyatakan, sebelumnya seluruh kepala
puskesmas dikumpulkan pemkab dalam kegiatan lokakarya lintas sektor pada 30 Maret lalu. Bukan
hanya puskesmas, kepala desa, tim penggerak PKK, dispendukcapil, dan pemkab juga ikut dalam rapat
itu. ’’Nah, dari pertemuan tersebut, seluruh lintas sektor sepakat menjalankan program itu. Termasuk
puskesmas,’’ katanya.
Salah satu puskesmas yang siap menjadi pilot project adalah Puskesmas Wonoayu. Bahkan, program
Alamak telah diterapkan. Empat bayi yang lahir di Puskesmas Wonoayu langsung mendapatkan
pelayanan program Alamak. Akta dan KK empat bayi tersebut diserahkan bersamaan pada saat launching
program Selasa (4/4) itu.
Abdillah mengakui, orang tua bayi yang lahir di Puskesmas Wonoayu kini tidak lagi bingung untuk
mengurus akta dan KK. Sebelum bayi lahir, petugas puskesmas meminta berbagai persyaratan untuk
mengurus akta dan KK. Salah satunya adalah fotokopi kartu tanda penduduk (KTP) orang tua dan dua
saksi. Selain itu, orang tua bayi harus mengisi formulir permohonan akta kelahiran, KK asli, dan fotokopi
surat nikah.
Seluruh berkas itu langsung dikirim petugas puskesmas ke kantor dispendukcapil dengan map merah.
Akta dan KK hanya diproses sehari. ’’Pas bayi pulang dari puskesmas, orang tua sudah membawa akta
dan KK,’’ ujarnya.
Menurut Kisowo, Alamak adalah program yang sangat bagus. Pelayanan akta kelahiran dan KK dapat
dipenuhi dengan baik oleh dispendukcapil. Program Alamak tersebut sekaligus memangkas proses
birokrasi yang selama ini rumit. ’’Itu program yang memudahkan masyarakat. Bayi pulang dari rumah
sakit atau puskesmas sudah bawa akta dan KK,’’ ungkapnya.
Kisowo mengakui, program Alamak tersebut adalah komitmen pemda untuk memberikan kemudahan
pelayanan kepada masyarakat. Diharapkan, ada feedback yang bagus dari masyarakat kepada pemerintah
daerah. ’’Kalau warga mendapatkan kemudahan pelayanan, akan berdampak positif bagi pemerintah,’’
katanya.
Dia berharap ke depan program Alamak itu dapat diterapkan di seluruh puskesmas. Bahkan, bisa
dikembangkan dalam bentuk aplikasi sehingga pelayanan program Alamak tidak lagi dilakukan secara
manual. ’’Kalau ada aplikasi, tidak perlu kurir untuk ke dispendukcapil. Semua bisa terekam dalam
online,’’ jelasnya.
Kepala Dinkes Sidoarjo Ika Harnasti menyatakan, pihaknya mengimbau seluruh puskesmas menerapkan
program Alamak. Saat ini masih ada empat puskesmas yang menjadi pilot project. ’’Prinsipnya, program
tersebut bertujuan meringankan masyarakat dalam mengurus akta dan KK. Jadi, seluruh puskesmas kami
dorong untuk mengikuti program itu,’’ terangnya.
Medi menambahkan, program Alamak sudah berjalan di RSUD Sidoarjo. Sejauh ini program tersebut
sangat efektif dalam membantu warga mengurus akta dan KK. Sebab, pengurusan sangat singkat, yakni
hanya sehari. ’’Kalau tidak kerja sama bisa butuh waktu sekitar 14 hari,’’ ungkapnya.
Kini seluruh puskesmas memiliki komitmen untuk menerapkan program Alamak. Jadi, setiap ibu hamil
dipastikan akan melahirkan di mana. Jika melahirkan di puskesmas, sebelum melahirkan, ibu hamil
diminta melengkapi berbagai persyaratan program Alamak. Berkas itu langsung diserahkan ke
dispendukcapil secara manual.
’’Harapan ke depan sudah online. Kami juga bekerja sama dengan Infokom. Target tahun ini online.
Menunggu perubahan anggaran keuangan (PAK),’’ jelasnya. (ayu/c22/hud/sep/JPG)
Program pelayanan dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sidoarjo ini dilaunching
di Puskesmas Wonoayu. Menandai pelaksanaannya, Asisten Administrasi Umum Kissowo Sidi HP
menyerahkan akte kelahiran serta KK kepada orang tua bayi yang baru dilahirkan.

“Program ini mempermudah masyarakat dalam kepengurusan akte kelahiran dan Kartu Keluarga (KK).
Setiap ibu yang baru melahirkan langsung mendapatkan akte kelahiran bayinya. Saat itu juga orang tua
bayi mendapatkan KK baru yang mencantumkan nama sang bayi,” terang Kissowo Sidi kepada Memo X,
Selasa (04/04).

BACA JUGA: Tingkatkan Kesehatan Ibu dan Anak, Mahasiswa Fikes UMP Mengabdi ke Warga
Desa Mega Timur

Lebih jauh Kissowo menguraikan, pelayanan itu semuanya gratis tanpa pungutan biaya. Hal itu
merupakan bentuk komitmen Pemkabup Sidoarjo dalam memberikan pelayanan terbaik kepada
masyarakat.

“Program Alamak berawal dari ide RSUD Sidoarjo. Rumah sakit milik Pemkab Sidoarjo ini
menginginkan pasien yang baru melahirkan langsung mendapatkan akte kelahiran bagi bayinya sekaligus
KK baru. Keinginan itu ditindak lanjuti Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dan dikembangkan ke
Puskesmas yang ada di Kabupaten Sidoarjo,” imbuhnya.

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pemkab Sidoarjo, Medi Yulianto mengungkapkan,
bulan depan, pelayanan Alamak akan diterapkan di seluruh Puskesmas yang ada di Kabupaten Sidoarjo.
Pelayanan ini mempercepat pengurusan akte kelahiran serta KK masyarakat. Jika biasanya dibutuhkan 14
hari kerja bagi masyarakat yang mengurus ke kantor Dispenduk Capil.

BACA JUGA: Tingkatkan Kesehatan Ibu dan Anak, Mahasiswa Fikes UMP Mengabdi ke Warga
Desa Mega Timur

“Dengan Alamak, orang tua bayi yang baru melahirkan di Puskesmas langsung menerima akte kelahiran
disertai KK baru,” ungkapnya.

Kepala Puskesmas Wonoayu, dr Abdillah Segaf Al Hadad menyambut baik penerapan layanan Alamak.
Menurutnya layanan itu juga disambut baik pasien yang baru melahirkan. Untuk memperoleh pelayanan
tersebut keluarga pasien yang akan melahirkan cukup melengkapi berkas di Puskesmas. Selanjutnya
berkas dikirim oleh pihak Puskesmas ke kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Sidoarjo.

“Berkas yang harus dilengkapi antara lain KK asli, foto copy surat nikah, foto copy KTP orang tua, surat
kelahiran dari puskesmas yang dilegalisir serta nama bayi. Dalam satu bulan ada 10 pasien yang
melahirkan di Puskesmas makan pasien melahirkan yang pertama menikmati layanan Alamak ada dua
orang,” tegasnya.
BACA JUGA: Tingkatkan Kesehatan Ibu dan Anak, Mahasiswa Fikes UMP Mengabdi ke Warga
Desa Mega Timur

Sementara itu, salah satu orangtua, Guntur Sudirman yang mendapatkan pelayanan Alamak mengaku
senang. Alasannya, dirinya tidak kerepotan lagi mengurus akte kelahiran bagi anaknya yang baru lahir. Ia
tidak perlu lagi mengurus akte kelahiran putrinya ke kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Sidoarjo.

“Cukup dilakukan di Puskesmas tempat istri melahirkan, pulang langsung membawa akte kelahiran serta
KK yang baru. Saya pulang, bayi pulang langsung jadi akte dan KK gratis,” tandasnya.

Anda mungkin juga menyukai