MNKJNNNNNNN
MNKJNNNNNNN
Dosen : SYAMSURIYATI, S. ST
OLEH
KELOMPOK III
Pada saat ini angka kematian bayi dindonesia masih sangat tinggi
dibandingkan dengan Negara-negara lain.Berbagai jenis penyakit yang
menyebabkan angka kematian Bayi dari tahun ke tahun Diantaranya diakibatkan
penyakit pada masa neonatus.
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Setelah bayi lahir mulailah satu fase hidup baru dimana wanita tersebut bisa
“membangun dunianya kembali” bersama-sama dengan anaknya.setelah ibu melahirkan
bayinya maka ia menghayati satu perasaan “terpisah” dengan bayinya. Sebab sewaktu
janin masih ada dalam rahim, bayi yang dikandung itu dirasakan sebagai bagian dari
jasadnya sendiri.Setelah anaknya lahir,bayi ini dirasakan sebagai satu objek “kasih
sayang” yang terpisah dari dirinya.Dengan sendirinya, perasaan terpisah dan rasa
bahagia itu disertai pula dengan bermacam-macam kecemasan seperti, Mencemaskan
keselamatan Bayi jika ia sejenak mengingatkan bayinya sendiri, cemas kalau anaknya
tidak mendapatkan minum dan perawatan yang baik, cemas kalau bayinya terserang
penyakit, kalau bayinya jatuh dan sebagainya.
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….…i
DAFTAR
ISI…………………………………………………………………………………….ii
PENDAHULUAN……………………………………………………………………iii
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Ada banyak hal yang terjadi saat seorang ibu barada pada situasi terpisah
dengan sang bayi yaitu peristiwa dimana sang bayi telah lahir, terjadi Perubahan
Psikis ( Mental ) Ibu terhadap Bayi Baru Lahir diantaranya:
c. Ibu merasa percaya diri untuk merawat diri dan bayinya ( fase Letting-go).
Berlangsung mulai hari ke 10 sampai akhir masa nifas.
Setelah bayi lahir mulailah satu fase hidup baru dimana wanita tersebut bisa
“membangun dunianya kembali” bersama-sama dengan anaknya.setelah ibu
melahirkan bayinya maka ia menghayati satu perasaan “terpisah” dengan bayinya.
Sebab sewaktu janin masih ada dalam rahim, bayi yang dikandung itu dirasakan
sebagai bagian dari jasadnya sendiri.Setelah anaknya lahir,bayi ini dirasakan
sebagai satu objek “kasih sayang” yang terpisah dari dirinya.Dengan sendirinya,
perasaan terpisah dan rasa bahagia itu disertai pula dengan bermacam-macam
kecemasan seperti, Mencemaskan keselamatan Bayi jika ia sejenak mengingatkan
bayinya sendiri, cemas kalau anaknya tidak mendapatkan minum dan perawatan
yang baik, cemas kalau bayinya terserang penyakit, kalau bayinya jatuh dan
sebagainya.
Unsur keibuan berupa macam-macam emosi keibuan terhadap bayinya yang baru
lahir itu secara keseluruhan dapat dibagi dalam empat komponen pokok, yaitu:
2) Kelembutan,
3) Kasih sayang,
4) Aktivitas.
Pengalaman awal sebagai seorang ibu dapat menimbulkan harapan secara tidak
sadar tentang hubungan mengasuh bayi, atau model-model kerja internal, yang
memungkinkan para ibu “mendengarkan” bayi mereka. Dukungan sosial selama
masa kehamilan juga penting. Hubungan yang mendukung dari ayah bayi tersebut
diperkirakan akan menghasilkan perawatan yang memuaskan dari sang ibu.
Sebaliknya konflik atau ditinggalkan oleh sang ayah semasa kehamilan dapat
merusak kemampuan ibu untuk terpikat pada ananknya.
b. Pengalaman melahirkan
Sikap ibu pada bayi akan lebih menyenangkan kalau pengalaman melahirkan
relative lebih mudah daripada pengalaman melahirkan yang lama, sukar dan
disertai komplikasi fisik.Sikap ayah juga dipengaruhi oleh pengalaman
melahirkan dari istrinya.
e. Cacat
Semakin cepat dan semakin banyak penyesuaian diri bayi pada lingkungan
pascanatal maka sikap orangtua akan semakin menyengkan.
g. Tangisan Bayi
Bayi yang terus menangis dan tanpa disertai sebab-sebab yang jelas akan
mendorong berkembangnya sikap-sikap yang kurang menyenangkan tidak
saja pada orangtua tetapi juga pada semua anggota keluarga.
Kalau bayi harus tinggal lebih lama dirumah sakit daripada biasanya karena
belum cukup umur, karena adanya cacat atau karena kesulitan dalam
penyesuaian pascanatal, orangtua tidak hanya gelisah tentang kenormalan
bayinya tetapi juga mengenai kemampuan mereka untuk merawatnaya
setelah meninggalkan rumah sakit.
Kalau Bayi harus lebih lama tinggal dirumah sakit daripada biasanya dan
harus diberi perhatian khusus, orangtua menjadi gelisah tentang
kelangsungan hidup bayi.kalau bayi berhasil hidup, orangtua cenderung
sangat melindungi.
7. Bioritme
Salah satu tugas bayi baru lahir adalah membentuk ritme personal (bioritme).
Orang tua dapat membantu proses ini dengan memberi kasih sayang yang
konsisten dan dengan memanfaatkan waktu saat bayi mengembangkan
perilaku yang responsif.
8. Inisiasi dini
Setelah bayi baru lahir, dengan segera ditempatkan diatas ibu. Ia akan
merangkak dan mencari putting susu ibunya. Dengan demikian, bayi dapat
melakukan reflek sukling dengan segera.
Berhasil atau tidaknya proses bounding attacment ini sangat dipengaruhi ole
kondisi-kondisi sebagai berikut:
Respon ayah dan ibu kepada bayinya berbada-beda hal ini dapat disebabkan
pengalaman mereka dalam mengasuh anak dan meliputi keseluran reaksi emosi,
mulai dari tingkatan kebahagaian tapi dapat juga berupa kesedihan yang
mendalam. Situasi yangt bahagia didapatkan apabila kelahiran tersebut diinginkan
dan diharapkan sebaliknya bila kelahiran tidak inginkan atau tidak sesuai dengan
harapan maka respom mereka menjadi tidak bahagia dan kecewa.
Bila respon orang tua tidak bahagia maka bidan perlu memahami apa yang
sedang terjadi dan menfasilitasi proses yang sehat sehingga respon orang tua
terhadap anaknya menjadi baik.
a. Faktor internal
Yaitu genetika, kebudayaan yang mereka praktekkan dan
menginternalisasikan dalam diri mereka, moral dan nilai, kehamilan
sebelumnya, pengalaman yang terkait, pengidentifikasian yang telah mereka
lakukan selama kehamilan, mengidentifikasikan diri mereka sendiri sebagai
orang tua yang telah di impikan dan efek pelatihan selama kehamilan.
b. Faktor eksternal
Perhatian yang diterima selama hamil, melahirkan dan postpartum, sikap dan
perilaku pengunjung dan apakah bayinya terpisah dari orang tua selama satu
jam pertama dan hari-hari dalam kehidupannya.
Bila kehamilan dan kelahiran diinginkan dan diharapkan oleh orang tua
terutama ayah akan memperlihatkan perilaku yang dapat menfasilitasi terjalinnya
ikatan batin yang baik begitu juga sebaliknya bila kehimilan dan kelahiran tersebut
tidak diinginkmengenalan maka orang tua cenderung berperilaku yang menghambat
sehingga iktan kasih sayangtersebut tidak akan terjadi.
Idealnya saudara kandung yang lebih tua harus harus dipersipkan untuk
meneriman kelahiran saudaranya, ini ditunjukkan nmuntuk meyakinkan bahwa
walau ada saudara baru namun dia tetap mendapat kasih sayang yang sama
seperti memberi jaminan bahwa dia akan tetap dicintai dam akan memikul
perawatan meskipun kecil dari bayi yang baru dilahirkan tersebut. Pertanyaan
mengenai bayi dan rumah sakit serta kelahiran sedapat mungkin dijawab
berdasarkan fakta dan secara menyenangkan.
Jika anak yang lebih tua telah merasa telah merasa anak aman dalam
keluarga maka ia akan merasa bebas untuk memberikan perhatian pada saudara
barunya, sehingga persaingan atau rival tidak terjadi.
BAB III
PENUTUP
A.kesimpulan