ID Analisa Gaya Potong Pahat Bubut Terhadap Hasil Pengerjaan PDF
ID Analisa Gaya Potong Pahat Bubut Terhadap Hasil Pengerjaan PDF
HASIL PENGERJAAN
Kun Suharno
Politeknik Pratama M ulia, Surukarta
ABSTRA.CT
A. PENDAHULTTAN
Kernajuan dunia industri rnanufb.ktur berkernhang secara cepat,
baik mengenai perencanaan |:"oduk rna'iplrn cara lnengeriakannya, maka
diperlukan sistem penscperasian secara baik dan benar sehingga akan
didapatkan hasii produksi 1.'alg akurat. Di dalar,r proses p;oduksi,
perniiiharr bahan" alat r'anq akan dipal;ai seLiagai .alat pciong (iool). .oaik
keakura.tan (k*telitian) pern,lsanLIen. ]<ehalus;rn p;:rrnukaan hasil
peniotongarl. ilerfdinginan pada 3aa1 ]tetilc)1.onsan scOaia seirJlunla sena
kecepatan puta.r"an mesi;r )-eng :sesuai, sa;rqat rnenentul.lan trcdul. r,ang
akan dihasilkan
ill
Iii. 23, No./, l5 Muret 2005 ('l?tlttut kc t2) ; / tt_Hs
I l_
Aileli,d (itt).u P,tortg l)ahar Brthttr terhadap Hasil I'engerlaatt (Ktttr ,\ttlrurtrr4
Il-l
liil. 23, lr'tt I. l5 Alarut )00-i (luhutt ke l2) : lll-l l8
B. PEMBAHASAN
Analisa Gaya Potong
l. Sudut penggeseran pahat dan panas yang ditimbulkan
Analogi dari pcla tekanan yang tercakup dalam pemotongan logarn
akan tarnpak pada analisa kecepatan potong tinggi, hal ini
menunjukkan bahwa lilin lebah yang dipotong dengan kecepatan 15
m/menit yang diarnbil7200 gambar tiap detik. Garis-garis dipisahkan
7,27 mm. Dengan terbentuknya serpihan, maka garis-garis vertikal
ditekan mendekat tetapi tetap sejajar, sehingga menunjukkan bahwa
gerakan gaya kompresif menyebabkan lilinnya mengembang dalam
arah tegak lurys dari arah pemotongan sudut pergeseran hampir 45'.
Beberapa penyelidik melaporkan bahwa 97 %o dari kerja yang
diberikan pada pemotongan diubah dalam bentuk panas. Dengan
ditingkatkannya sudut geseran cr, maka persentase panas yang
ditimbulkan dalam bidang geser A akan menurun, karena aliran
plastis dari logam akan mengambil tempat yang jaraknya lebih
pendek (ganrbar 1).
( tt;tttlrur l
ri.i
Attctlisa Gaya l)ot<ng Pqhat Ruhut tcrhadap Hasi! l)etrgerfucur (Ktut Stthartto)
il)
Ibl. )3, No. l, l5 lvfctr.et 2{)05 ('/ ahurt ke t2) . I il-l l8
Fc:p.A
Dirnana .: p . gaya potong spesifik (bahan St 37 : I 750 Nimm2)
A : luas penampang 1inrn2)
: s.a, dengan s: speed dan a _= depi of cut
Besai'n1'a cial'a yeng diperrukan daiara proses penrotongan dihitung
dengan rumLrs :
f-c :!?_:t
260
I IC.
Attctli'sct (iova Prtlrtrtg Pahal Rubul terlrutlalt Ha.sil I'etryarfcrttrt (Ktrtt S,trhut.,r1
d 2.tr.n
o
260
: n.d.r.p.a
*ott
60 1000
'
Penyelesaian Pennukaan
Kemudahan suatu bahan untuk dipotong sangat dipengaruhi oleh
jenis dan bentuk pahat yang digunakan, tetapi periu disadari
kemampuan pennesinan seperti umtrr pahat, daya yang dibutuhkan
untuk memotong, biaya pengeluaran sejumlah tertentu dari bahan,
atau kondisi permukaan yang didapatkan.
Kemampuan mesin yang baik bukan berarti penyelesaian permukaan
{ang baik tetapi lebih ditujukan padq keekonomisan yang
dihubungkan dengan pelepasan logam.
Suatu penyelesaian permukaan yang baik dipengaruhi oleh berbagai
variabel dalam pembubutan mata tunggal maupun banyak. Faktor
yang mempengaruhi penyelesaian perrnukaan adalah pemotongan
yang ringan, hantaran sedikit, kecepatan potong tinggi, fluida
pendingin pada saar pemotongan, pahai ujung yang baik dan
kenaikan sudut penggarukan pada pahat dibuat dengan baik.
111
Iiil. )3.,\tr. /, 1j A.turar 200-i ('l'tthtrtt ka l2) ; tI I-/ l8
2. Saran
l) Gunakan Bemilihan pahat bubut yang sesuai sehingga akan
mendapatkan hasil pengerjaan yang baik.
2) Usahakanlah sudut potong pahat harus selaru runcing serta
pendinginan yang sempurna sehingga akan mengurangi angka rl
gesekan yang tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
B.H. Amstead, i 960, Rtsic I;rtrtnatiort r1f olzi1t.s, paper No . 60 w.A 2g2,
the Aincrican Sbciaty of Mechanical.
Harahap G.. 1986, Pcrericanuan'l-eknik,\,,{esin, edisr keernpat. Erlangga.
iakarta
Karp H. Heller, 1974"',411 ,4bc,tit h,{cchjtrc I'ool !pl6-lteriir:tt>proto Tyoe
Productions and Trainirrg Center Okha ).Je:r, Dellii.
Kun Srrharno. 2c01. l)rntntiku Kinc:mutiku. Buku pegangan FiLrlrah
Potitama Surakaria.
Privarnbodo B, 1981, i't.kn,{,;'1r ,\,raktrnrk. F,ttisi Ketu-jLrli. },rlarruga.
.la ka rta
I lR